Вы находитесь на странице: 1из 2

Al Jabbar yang bermakna Yang Maha Memaksakan Kehendak, sebelum membahas tentang Al

jabbar lebih lanjut, mari kita buka pembahasan ini dengan membaca sebuah hadits Qudsi:
Kemulian adalah pakaian-Ku dan keangkuhan adalah selempang-Ku, siapa yang
mencoba merebutnya dari-Ku akan ku siksa. ( HR. Muslim)
Sifat ini dapat disandang oleh manusia terpuji , apabila ia meneladaninya dengan takwa, Allah
pun akan menempatkan pada kedudukan yang lebih tinggi dari pengikutnya, yang berarti ia
menjadi pemimpin umat bahkan mencapai puncaknya tersendiri dengan takwa.
Dengan meneladani sifat Asmaul Husna Al Jabbar ini sikap dan penampilan dari orang ini akan
berwibawa, berpengaruh diikuti dan ditakuti oleh pengikutnya. Kemungkinan tidak ada seorang
pun yang dapat memandangnya kecuali rindu kepadanya. Orang yang menyandang difat ini
adalah Nabi Muhammad SAW. Beliau bersabda:
Seandainya Musa hidup, dia tidak dapat tidak kecuali mengikutiku (HR. Ahmad dari
Jabir Ra.)
Al Jabbar yang berarti yang maha perkasa lagi maha memaksakan kehendak, menurut hadits
Qudsi diatas bahwa kemulian Allah adalah pakaiannya dan keangkuhan adalah selempangnya,
kata tersebut bermakna memaksa kepada siapapun mahkluk yang mencoba merebut kemulian
dan keangkuhan, dengan
perumpamaan kalau manusia yang beranggapan bahwa ia adalah seorang yang perkasa lagi
sombong berarti ia mencoba merebut pakaian dan selempang-Nya.
Maka dari itu manusia tak sepatutnya mempunyai sifat sombong dan angkuh karena akan
disiksa oleh Allah. Dikarenakan ia merebut pakaian dan selempang-Nya. Dengan menciptakan
manusia yang mempunyai akal yang dapat membedakan yang haq dan bathil, mana yang halal
dan mana yang haram, mana yang bermnanfaat dan mana yang mudlarat, mana yang terpuji
dan mana yang di murkai-Nya.
Manusia yang diciptakan mempunyai kebebasan, tetapi mempunyai arah tujuan penciptaan kita
adalah untuk mengenal Allah, menemui Allah dan kembali kepada Allah. Untuk itu kalau ingin
mengenal Allah harulah kita mengetahuiAsmaul Husna (nama-nama baik bagi Allah), sebagai
mana fitrah sebagai manusia pada saat penciptaan-Nya.
Manusia hidup didunia mengalami beberapa peristiwa dan berbagai ujian serta cobaan yang
dapat mengguncang hidupnya bahkan melumpuhkannya. Kemiskinan yang membuat gundah
gulana, kekayaan dan kegembiraan yang melenakan, ketakutan yang mencekam, penyakit yang
menyerang, kesedihan yang menghujam, berbagai macam perasaan yang berkecamuk dalam
diori manusia.
Allah sebagai Al jabbar dapat memperbaiki yang rusak, meluruskan yang bengkok, menambal
yang bocor, menajamkan yang tumpil, menghilangkan kecemasan dan gundah gulana,
memaafkan kesalahan menagmpuni dosa sehingga dapat kembali kepada sedia kala.

Denga begitu Allah yang Maha Memaksa dapat membuat dan mengalihkan keadaan secara
paksa, apabila kita meminta serta berdoa dengan ihklas disertai dengan takwa. Untuk itu nama
Al Jabbar ini dapat menghilangkan keresahan, menetramkan hati dan jiwa yang resah. Tidak
ada tempat yang dapat diminta lagi selain Allah karena Allah dapat memaksa segala kehendak
dan kondisi. Dan apabila kita dihadapkan kepada kemaksiatkan mintalah perlindungan kepada
Allah, dengan perlindungan dan kasih-Nya.
Diantara dzikir, doa dan wirid yang dapat digunakan untuk melebur diri dalam nama dan sifat aljabbar adalah:
Berdzikir dengan lafadz Ya Jabbar (Wahai dzat Yang Maha Perkasa/Maha Mulia) dengan
jumlah yang tak terbatas.
Apabila seseorang yang sungguh-sungguh beriman kepada keperkasaan Allah yang tak
terkalahkan itu, dengan hati bersih mengharapkan kekuatan itu dengan membaca Ya Jabbar
sebanyak 237 kali, atau sebanyak-banyaknya pada waktu pagi dan petang, insya Allah dia akan
terhindar dari ancaman-ancaman manusia dan jin sekalipun.
Sekian pembahasan Asmaul Husna : Al Jabbar (yang Maha Memaksa). Semoga tulisan ini
bermanfaat bagi para pembaca dan khususnya pada penulisnya serta semoga ditulis oleh Allah
sebagai kebaikan kepada para pembaca juga ladang amal serta syiar dan dakwah saya.

Вам также может понравиться