Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PEMBAHASAN PART 1
Percobaan kali ini bertujuan untuk mengenal, mempraktekan, dan
membandingkan cara-cara pemberian obat terhadap kecepatan absorbsinya
menggunakan data farmakologi sebagai tolok ukurnya. Dilakukan berbagai cara
pemberian obat untuk mengetahui keefektifan dan kecepatan absorbsi yang dilihat
dari onset dan durasinya. Absorbsi merupakan proses perpindahan obat dari
tempat aplikasinya menuju sirkulasi sistemik. Absorbsi menggambarkan
kecepatan pada saat obat meninggalkan tempat atau sisi pemberian. Onset adalah
waktu yang dibutuhkan obat untuk menimbulkan efek mulai obat itu diberikan.
Sedangkan durasi adalah waktu yang diperlukan obat mulai dari obat berefek
sampai efek hilang.
Untuk melakukan percobaan ini digunakan hewan uji yaitu mencit. Mencit
yang diperlukan sejumlah 4 ekor dimana setiap mencit mendapatkan perlakuan
yang berbeda berdasarkan tempat pemberian obat. Digunakan mencit (Mus
muculus) sebagai hewan uji berdasarkan analog sistem faal mencit dengan
manusia selain itu, mencit mudah dalam penanganan, siklus hidup pendek,
merupakan binatang mamalia dengan kemampuan berkembang biak sangat tinggi
(cocok untuk percobaan dalam jumlah besar), dan mudah dipelihara.
Indikasi
Kontra indikasi : status asmatikus (suatu serangan asma yang akut, parah, dan
berlangsung lama), porfilia, hipotensi atau syok berat, anemia
(penurunan di bawah jumlah normal eritrosit, hemoglobin, atau
sel darah merah), disfungsi hepar (kelainan fungsi hati), penyakit
kardiovaskuler hebat, meningginya tekanan intra carnial, asma,
myastemia gravis (lemah otot)
(Kapita Selekta Dispensing I)
Efek samping
sedatif berefek sebagai hipnotik, yaitu menyebabkan tidur pulas. Dosis yang lebih
tinggi lagi akan menyebabkan anestesi. Sedatif digunakan untuk menekan rasa
cemas yang diakibatkan ketegangan emosi dan tekanan kronik yang disebabkan
faktor sosiologis untuk menunjang pengobatan hipertensi, untuk mengontrol
kejang, dan untuk menunjang efek anestesi sistemik tanpa mempengaruhi fungsi
motorik dan mental. Hipnotik adalah efek depresan non selektif yang bekerja pada
sistem saraf pusat dan menginduksi terjadinya tidur. Sedatif-hipnotik diberikan
secara oral. Efek samping golongan ini pada umumnya mengantuk dan perasaan
tidak enak sewaktu bangun. Sedatif mengadakan potensiasi dengan obat analgesik
dan obat penekan saraf pusat lainnya. Mekanisme kerja golongan sedatif-hipnotik
dengan mempengaruhi fungsi pengaktifan retikula, rangsangan pusat tidur, dan
menghambat fungsi pusat arousal.
Kelebihan dosis dapat menyebabkan koma dan kematian karena terjadi
penekanan pusat medula yang vital di otak. Penggunaan jangka panjang dapat
menyebabkan toleransi dan ketergantungan fisik.
Pada mencit yang beratnya 20-30 gram, volume maksimal yang dapat
diberikan untuk pemberian intramuscular adalah 0,05 ml; intraperitonial 1,0 ml;
subkutan 0,5-1,0 ml; dan peroral 1,0 ml. Kemudian dilakukan perhitungan untuk
mengetahui volume yang akan diberikan sesuai dengan dosis Na-thiopental 60
mg/BB. Rumus menghitung volume pemberian obat:
BB mencit ( gram ) x dosis Na pentobarbital(
Volume :
kadar stok (
mg
)
BB
mg
)
ml
efek pada mencit.Semakin panjang rute penggunaan obat, maka semakin kecil
konsentrasi obat yang mencapai sel target , hal inilah yang menyebabkan
pemberian volume obat berbeda.
Setelah semua mencit disuntikkan obat, kemudian dihitung waktu onset
dan durasi. Efek farmakologi yang diamati adalah hilangnya reflek balik badan
yang ditandai dengan hilangnya kemampuan mencit untuk membalikkan badan
dari keadaan terlentang.
Pembahasan masing-masing cara pemberian obat :
1. Per oral
Pemberian obat dengan cara peroral menggunakan jarum berujung tumpul
dan telah berisi obat yang dimasukkan melalui mulut. Mencit yang mendapat
perlakuan ini berbobot 18,7 gram sedangkan volume obat yang diberikan sebesar
0,2244 ml.
Pemberian peroral ini dilakukan dengan hati-hati agar tidak salah masuk
ke dalam tenggorokan (saluran pernapasan). Pada cara ini dilakukan dengan
bantuan jarum suntik yang ujungnya tumpul Hal ini dikarenakan untuk
menghindari atau meminimalisir terjadinya infeksi akibat luka yang disebabkan
oleh jarum suntik. Jarum suntik dimasukkan melalui mulut mencit secara pelanpelan melalui langit-langit kearah
absorbsi
obat
dari
bermacam-macam
permukaan
sepanjang