Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
terduga, dan potensial berbahaya. Oleh karena itu pengetahuan mengenai penyakit
ini perlu diperluas mengingat kewaspadaan dan kesiapaan menghadapi keadaan
tersebut tidak dapat dianggap sepele.1
Terkait dengan fakta di atas, dibuatlah artikel ini untuk mencari beberapa
hal terkait dengan reaksi anafilaksis secara umum. Di dalam artikel ini juga berisi
perbandingan dari berbagai jurnal yang terkait pula dengan gejala ini. Setiap
jurnal akan dibandingkan dan disusun menjadi: definisi dari anafilaksis, etiologi
dari anafilaksis, patofisiologi dari anafilaksis, gejala klinis dari anafilaksis,
diagnosis dari anafilaksis, penatalaksanaan dan pencegahan dari anafilaksis, dan
juga laporan kasus terkait dengan anafilaksis. Artikel ini diharapkan dapat
memberikan berbagai informasi tentang anafilaksis. Hal ini sangatlah penting
untuk patut diketahui di berbagai kalangan masyarakat khususnya pada orang
yang memiliki alergi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Definisi Anafilaksis
Secara umum, menurut World Alergy Organization (WAO)
anafilaksis didefinisikan sebagai reaksi hipersensitivitas yang bersifat
sistemik dan dapat mengancam nyawa dan suatu reaksi alergi yang
memiliki onset cepat dan dapat menyebabkan kematian.4 Anafilaksis
merupakan suatu sindroma yang menyerang berbagai system yang
disebabkan oleh pengeluaran mediator mediator dari sel mast dan basofil
yang dimediasi ke sirkulasi sistemik. Mediator mediator inilah yang
menyebabkan gejala pada tubuh.5 Sedangkan syok anafilaktik berkaitan
dengan penurunan tekanan darah yang disebabkan oleh vasodilatasi
pembuluh darah di bawah 30% dari nilai standar.6
dapat
dikelompokkan
sebagai
berikut:1
1. Obat
-
kanamisin, dll.
Kemoterapeutik : carboplatin and doxorubicin.
Vaksin : difteri, morbili, parotitis, influenza, pertusis, rabies,
tetanus, tipoid.
2. Makanan
-
Kacang tanah, kacang kedelai, susu sapi, telur, jamur, udang, ikan,
kerang, nasi.
Buah : nanas, mangga, nangka, apel, rambutan
inflamasi
dan
sitokin
yang
menyebabkan
peningkatan
2.4
yang
melibatkan lebih dari satu sistem organ seperti kulit dan jaringan bawah
kulit, sistem respirasi, sistem kardiovaskular, sistem gastrointestinal yang
dapat mengancam nyawa. Pada reaksi penderita reaksi anafilaksis, banyak
manifestasi klinis yang dapat terlihat.
Umum
Lesu, lemah, rasa tak enak yang sulit di lukiskan, rasa tak
Prodromal
Pernapasan
Hidung
Laring
Lidah
Bronkus
Kardiovaskula
syok, aritmia,
Kelainan EKG : Gelombang T datar, atau tanda tanda
infark miokard
Gastro
instestinal
Kulit
Mata
Gatal, lakrimasi
2.5
Diagnosis Anafilaksis
Diagnosis anafilaksis ditegakkan berdasarkan anamnesis yang
teliti, dan adanya gejala klinis sistemik yang muncul beberapa detik atau
kesadaran.
Setiap
manisfestasi
system
kardiovaskular,
pernapasan, atau kulit juga apat disertai dengan gejala yang lain seperti
mual, munth, diare berdarah, kejang uterus atau pendarahan vagina.8
Diagnosis anafilaksis berdasarkan kriteria Sampson HA adalah
sebagai berikut 3
1) Onset akut (dalam hitungan menit sampai beberapa jam) dengan
melibatkan jaringan kulit dan mukosa atau keduanya (pruritus
generalisata, flushing sembab bibir, lidah dan ovula). Dan minimal
salah satu yang berikut :
a. Keluhan sistem respirasi (sesak nafas, wheezing, stridor,
hipoksemia).
b. Penurunan tekanan darah, kolaps, sinkope, inkontinensia.
2) Dua atau lebih dari gejala gambaran klinis yang terjadi segera paska
paparan
a. Keterlibatan jaringan kulit dan mukosa, (pruritus generalisata,
flushing sembab bibir, lidah dan ovula)
b. Keterlibatan sistem respirasi (sesak nafas, wheezing, stridor,
hipoksemia).
c. Penurunan tekanan darah, kolaps, sinkope, inkontinensia.
d. Gejala gastrointestinal (mual, muntah, kram perut)
2.6
Diagnosis Banding
Beberapa keadaan dapat menyerupai reaksi anafilaksis, yaitu
seperti reaksi vasovagal, infark miokard akut, reaksi hipoglikemik, reaksi
histerik atau angioedema herediter.8
Reaksi vasovagal dijumpai pada pasien yang mendapat suntikan.
Pasien terlihat tampak mau pingsan, dan berkeringat. Pada reaksi
vasovagal ditemukan nadinya lambat dan tidak ditemukan sianosis, walau
tekanan
darahnya
turun
namun
biasanya
tidak
terlalu
rendah
2.7
epinephrine,
golongan
kortikosteroid
seperti
metil
10
BAB III
LAPORAN KASUS
3.1
IDENTITAS PASIEN
11
Nama
: SP
Umur
: 15 tahun
Jenis kelamin
: Perempuan
Suku
: Jawa
Bangsa
: Indonesia
Agama
: Islam
Pendidikan
: Tamat SMP
Status perkawinan
: Belum menikah
Pekerjaan
: pelajar
Alamat
Tanggal MRS
: 2 Juli 2016
3.2
ANAMNESIS
Keluhan Utama: gatal-gatal dan sesak
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien mengeluhkan sesak dan gatal pada seluruh tubuh,keluhan
dikatakan mendadak muncul setelah pasien mendapat terapi transfusi TCApheresis. Saat itu pasien sedang menjalani terapi transfusi 4 kantong TCApheresis, keluhan mulai dirasakan saat tranfusi TC-Apharesis kantong
kedua dan semakin memberat saat tranfusi TC-Apheresis kantong ketiga.
Selain sesak dan gatal seluruh tubuh, pasien juga mengeluhkan
tenggorokan gatal, bengkak pada kedua mata dan lidah terasa tebal
Riwayat Penyakit dan Pengobatan Dahulu
Riwayat MRS terakhir di rumah sakit sanglah tanggal 13/6/2011.
Namun pasien maupun keluarga lupa dengan alasan MRS
Riwayat Keluarga
12
3. 3
PEMERIKSAAN FISIK
Tanda- tanda vital
Kedaan umum : Sedang
Kesadaran
: Compos Mentis
Gizi
: Baik
GCS
: E4 V5 M6
Tekanan Darah
: 100/70 mmHg
Nadi
: 80 x / mnt
RR
: 20 x/ mnt
Tax
: 36,50C
Berat Badan
: 52 kg
Tinggi Badan
: 158 cm
BMI
: 20.8 kg/m2
Pemeriksaan Khusus
Mata : anemis +/+, ikterus -/-, reflek pupil +/+ Isokor
THT
Mulut : lidah: plak (-), hiperemi (-) bibir: pucat (-) Perdarahan gusi (+)
13
:
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
: Simetris
Palpasi
Perkusi :
Auskultasi
: Tactile fremitus N
Sonor
Sonor
Sonor
Sonor
Sonor
Sonor
: Vesikular + + Rhonki
Wheezing
- -
- -
- -
14
Abdomen
Inspeksi
: Distensi (-)
Auskultasi
: BU (+) Normal
Perkusi
Palpasi
Ekstrimitas
3.4
:Edema
Hangat
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Darah lengkap ( 20 juli 2016)
Pemeriksaan
Hasil
Normal
7,26
4.10 11.00
70,75
47.00 89.00
21,83
13.00 40.00
6,65
2.00 11.00
0,18
0.00 5.00
0,59
0.00 2.00
5,14
2.50 7.50
1,59
1.00 4.00
0,48
0.10 1.20
0,01
0.00 0.50
0,04
0.00 0.10
RBC
3,62
4,00 5,20
Rendah
HGB
10,17
12,00 16,00
Rendah
WBC
-
Neu %
Lym %
Mo %
Eo %
Ba %
Neu #
Lym #
Mo #
Eo #
Ba #
Keterangan
15
HCT
32,59
36,00 46,00
MCV
89,97
80,00 100,00
MCH
28,07
26,00 34,00
MCHC
31,20
31,00 36,00
RDW
14,70
11,60 14,80
PLT
10,35
140,00 440,00
Rendah
Critical value
Hasil
Rentang
Keterangan
Normal
Analisa gas
darah +
Elektrolit
3.5
Ph
7,48
7.35-7.45
Tinggi
Pco2
24,6
35.00-45.00
Rendah
pO2
206,10
80.00-100.00
Tinggi
BEecf
-4.4
-2-2
Rendah
HCO3-
19.10
22.00-26.00
Rendah
SO2C
99,5
95%-100%
TCO2
19,90
24.00-30.00
Rendah
Natrium (Na)
135
136-145
Rendah
Kalium (K)
3.43
3.50-5.10
Rendah
Klorida (Cl)
94
96-108
Rendah
Diagnosis Kerja
1. Syok anafilaksis et causa product darah (trombosit concentrate)
16
Penatalaksanaan
-
Adrenalin 0,3 ml IM
Tanda-tanda vital
Tanda perdarahan
Keluhan
Reaksi transfusi
Darah lengkap post transfusi.
3.7
Prognosis
Ad vitam: Dubius ad malam
Ad functionam: Dubius ad malam
Ad sanationam: Dubius ad malam
3.8
17
Mata
Thorax
Cor
: Kompos mentis
Tekanan darah
: 110/70 mmHg
Nadi
: 88 x/menit
Respirasi
: 22 x/menit
Suhu
: 36,8OC
Mata
Thorax
Cor
Pulmo
Abdomen
Ekstremitas
: kompos mentis
Tekanan Darah
: 120/70 mmHg
Nadi
: 88 x/menit
Respirasi
: 22 x/menit
Suhu
: 36,8OC
Mata
Thorax
Cor
Pulmo
19
Abdomen
Ekstremitas
P:
membaik
Observasiakut leukemia et causa akut myeloid leukemia
Metrorargia et causa trombositopenia
Hypokalemia et causa suspek loss dd shift membaik.
IVFD normal saline 20 tetes per menit
Oksigen via sungkup 8-10liter per menit bila sesak
Monitoring keluhan, vital sign, tanda tanda syok anafilatik
BAB IV
PEMBAHASAN
Masalah yang dibahas pada kasus ini adalah:
1. Masalah diagnosis
2. Masalah etiologi
3. Masalah penatalaksanaan
4.1
Masalah Diagnosis
Anafilaksis merupakan suatu sindroma yang menyerang berbagai
system yang disebabkan oleh pengeluaran mediator mediator dari sel
mast dan basofil yang dimediasi ke sirkulasi sistemik. Untuk mendiagnosis
apakah pasien tersebut mendapatkan gejala dari reaksi anafilaksis dipakai
kriteria Sampson HA. Diagnosis anafilaksis berdasarkan kriteria Sampson
HA adalah sebagai berikut
1) Onset akut (dalam hitungan menit sampai beberapa jam) dengan
melibatkan jaringan kulit dan mukosa atau keduanya (pruritus
generalisata, flushing sembab bibir, lidah dan ovula). Dan minimal
salah satu yang berikut :
20
Masalah Etiologi
Berbagai zat atau keadaan dapat menyebabkan reaksi anafilaksis.
Ada yang berupa antigen seperti protein (serum, hormone, enzim, bisa
binatang, makanan, dan sebagainya), atau polisakarida, juga ada yang
berupa hapten yang nanti bertindak sebagai antigen apabila berikatan
dengan protein (antibiotik, anastesi lokal, analgetik, zat kontras, dan lain-
21
4.3
Masalah Penatalaksanaan
Menghentikan semua obat yang diperoleh oleh penderita
merupakan tindakan pertama yang harus dilakukan. Manifestasi klinis
umumnya berangsur hilang dalam beberapa hari. Bila suatu obat
merupakan obat esensial yang tidak dapat dicarikan alternatifnya, maka
harus dipertimbangkan secara cermat risiko untuk terus memberikan obat
tersebut dibandingkan risiko untuk tidak mengobati penyakit dasarnya.
Kemudian secara simultan, pemberian epinephrine intravena pada pasien
rekasi anafilaksis tidak boleh ditunda. Pemberian epinephrine pertama
diberikan 0,01 ml/kg/BB sampai mencapai maksimal 0,3 ml subkutan dan
diberikan setiap 15-20 menit sampai 3-4 kali. Selain epinephrine,
golongan
kortikosteroid
seperti
metil
prednisolone,
dexametason,
22
BAB V
PENUTUP
5.1
Simpulan
Anafilaksis didefinisikan sebagai reaksi hipersensitivitas yang
bersifat sistemik dan dapat mengancam nyawa dan suatu reaksi alergi yang
memiliki onset cepat dan dapat menyebabkan kematian. Gejala dari
anafilaksis yang biasanya terjadi berupa manifestasi kulit, pernapasan ini
dapat terlihat dalam hitungan menit maupun jam. Suatu manajemen yang
tepat dan cepat sangatlah mempengaruhi prognosis pada pasien.
Dalam laporan kasus ini telah diuraikan kasus perempuan usia 15
tahun, dengan syok anafilaksis et kausa pemeberian tranfusi darah berupa
trombosit. Kecurigaan adanya syok anakfilaksis didapatkan berdasarkan
kriteria Sampson HA yaitu dari anamnesis berupa sesak nafas dengan gatal
gatal di sekujur tubuh, dan juga pemeriksaan fisi berupa penurunan
tekanan darah. Penatalaksanaan pada pasien ini sudah dilakukan berupa
stop pemberian tranfusi, pemberian epinephrine, oksigen sungkup 8-10 L
dan juga diberikan kortikosteroid yaitu metylprednisolon.
5.2
Saran
23
24