Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Disusun Oleh :
Ayuk Winda
20121660051
Zul Fahmi A.
20121660052
Ach. Zamroni
20121660053
Abdul Wahed
20121660064
20121660054
Mawanah
20121660065
Rani Farahri N
20121660055
20121660062
Irma Rofiatin
20121660066
Cholifah Tri W
20121660056
Linda Lestari
20121660067
Amalina Andriani
20121660057
Nunik Fina F.
20121660068
Nur Hidayahtul D.
20121660059
Zuhrina Irma
20121660069
Nuri Afif
20121660060
Lies Tazkiyah
20121660070
Dewi Trisnawati
20121660061
Rio Agung P.
20121660071
Refida Fitria A.
20121660124
Maziatur R.
20121660072
Warsito
20121660126
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA
2016
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT. akhirnya makalah
manajemen keperawatan dengan judul Peraturan Kepala Badan Nasional
Penanggulangan Bencana Nomor 9 Tahun 2013 Tentang Pedoman Pengelolaan
Informasi Dan Dokumentasi Di Lingkungan Badan Nasional Penanggulangan
Bencana ini telah selesai dibuat. Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas
kelompok disaster manajemen dan dengan tujuan untuk menambah wawasan
khususnya dalam bidang disaster manajemen. Dalam penyususnan makalah ini masih
banyak kekurangan. Untuk itu, kami memerlukan kritik dan saran dari pembaca agar
kami bisa memperbaiki di waktu mendatang.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan memberikan andil bagi
pengembangan pendidikan S1 Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Surabaya.
Wassalamu`alaikum Wr. Wb
Tim Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Menurut undang-undang nomor 14 tahun 2008, informasi menjadi satu hal
wajib yang harus disediakan oleh seluruh badan publik di Indonsia. Informasi bukan
lagi menjadi hal rahasia atau ditutupi tetapi menjadi hal yang wajib dibuka karena
menutupi suatu informasi berarti menyalahi undang-undang tentang keterbukaan
informasi publik.
Undang-undang ini menegaskan bahwa informasi adalah hak asasi manusia.
Setiap warga Negara Indonesia jika tidak mendapatkan layanan sebagaimana
mestinya berhak mengajukan permohonan sengketa informasi ke komisi informasi.
Badan publik harus menyiapkan secara matang mengenai informasi apa saja yang
masuk ke dalam informasi sehingga tidak menimbulkan kesalahan dalam praktik
penyelenggaraan pejabat pengelola informasi dan dokumentasi. Keterlibatan dari
semua pihak dalam badan publik sangat penting karena merupakan kewajiban dari
semua instansi. Di BNPB Pejabat Pengelolaan Informasi dan Dokumentasi terbentuk
pada tanggal 25 Agustus 2011. Pembentukan ini merupakan langkah awal dari
keterbukaan informasi publik.
BNPB memiliki 6 unit eselon yaitu sekretaris utama, inspektorat utama,
deputi bidang pencegahan dan kesiapsiagaan, deputi bidang penanganan darurat dan
rekontruksi dan deputi logistik peralatan. Masing-masing unit kerja eselon 1
memiliki unit kerja eselon 2 dibawahnya memiliki tugas pokok dan fungsi yang
berbeda.
1.2
sebagai acuan bagi setiap unit kerja eselon 1 dan eselon 2 dalam penyediaan,
pengumpulan, pendokumentasian dan pelayanan informasi publik. Tujuannya adalah
memberikan pelayanan informasi kepada masyarakat dengan cepat dan tepat .
BAB II
2.2
1.
Pembagian Tugas
Tugas pengarah
a. Memberi arahan kepada pejabat pengelola informasi dan dokumentasi
utama dan pelaksana mengenai pelaksanaan kegiatan pemberian
layanan informasi publik.
b. Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap kegiatan pelaksanaan
undang-undang nomor 14 tahun 2008 tentang keterbukaan informasi
publik.
c. Mengajukan usulan kebijakandan perencanaan program layanan
2.
informasi publik.
Tugas tim pertimbangan
a. Membahas dan memberikan pertimbangan atas jenis informasi yang
dikecualikan dilingkungan BNPB
b. Membahas dan memberikan pertimbangan atas keberatan dan
penyelesaian sengketa informasi
c. Membahas dan memberikan pertimbangan atas berbagai pesoalan yang
terkait dengan pelaksanaan layanan informasi publik dilingkungan
3.
PNPB.
Tugas PPID utama
a. Penyediaan, penyimpanan,
b.
c.
d.
e.
f.
g.
pendokumentasian,
dan
pengamanan
informasi
Pelayanan informasi sesuai dengan aturan yang berlaku
Pelayanan informasi publik yang cepat, tepatdan sederhana
Penetapan prosedur operasional penyebarluasan informasi publik
Pengujian konsekuensi
Pengklasifikasian informasi dan/atau pengubahannya.
Penetapan informasi yang dikecualikan yang telah habis jangka waktu
4.
Fungsi PPID
a. Peghimpunan informasi publik dan seluruh unit kerja di lingkungan
BNPB.
b. Penataan dan penyimpanan informasi publik yang diperoleh dari
seluruh unit kerja di BNPB.
c. Penyeleksian dan pengujian informasi publik yang termasuk dalam
5.
6.
7.
dokumentasi utama.
Pembantu PPID pelaksana
9.
memberikan
pertimbangan
hukum
kepada
tim
BAB III
MEKANISME PENGUMPULAN, PENGKLASIFIKASIAN,
PENDOKUMENTASIAN, DAN PELAYANAN INFORMASI
3.1
PPID Pelaksana
Sekretariat Utama
PPID Pelaksana
Inspektorat Utama
PPID Pelaksana
Logistik &
Peralatan
PPID Pelaksana
Pencegahan &
Kesiapsiagaan
PPID Pelaksana
Penanganan
Darurat
PPID Pelaksana
Rehab & Kontraksi
2.
3.
4.
5.
3.2
Pengklasifikasian Informasi
Dasar proses pengklasifikasian informasi di lingkungan BNPB dibagi
menjadi dua kelompok yaitu informasi bersifat publik dan informasi yang
dikecualikan.
1. Informasi yang wajib disediakan dan diumumkan secara berkala meliputi :
a. Informasi yang berkaitan dengan BNPB seperti tugas pokok serta fungsi
b.
c.
d.
e.
f.
g.
organisasi lain.
h. Informasi mengenai Perjanjian Kerjasama dengan Negara lain atau
Organisasi Internasional.
i. Renacana Pengadaan Barang dan Jasa serta pengumuman pemenang
pengadaan Barang dan Jasa tersebut.
j. Informasi tentang penerimaan calon pegawai .
k. Daftar Aset BNPB
2. Informasi yang wajib diumumkan secara serta merta yaitu :
Informasi yang mengancam hajat hidup orang banyak dan ketertiban umum
seperti peringatan gempa, status gunung berapi dan perkembangan kejadian
bencana.
3. Informasi publik yang wajib tersedia setiap saat di lingkungan BNPB:
a. Daftar seluruh informasi publik yang ada di bawah penguasaannya tidak
b.
c.
d.
e.
f.
g.
ketika
kepentingan
yang
lebih
besar
menghendakinya
3) Pengecualian harus melalui uji konsekuensi bahaya yang mendasari
penentuan suatu informasi harus dirahasikan apabila informasi tersebut
dibuka.
4) Untuk menjamin suatu informasi dapat dibuka atau ditutup secara obyetif,
maka metode di atas dilengkapi dengan uji kepentingan publik yang
mendasari penentuan informasi harus ditutupi sesuai dengan kepentingan
public.
5) Pengklasifikasian akses informasi harus disertai pertimbangan tertulis
tentang implikasi informasi dari sisi politik, ekonomi, sosial-budaya, dan
pertahanan keamanan.
3.3
Pendokumentasi Informasi
Pendokumentasi informasi adalah kegiatan penyimpanan data dan informasi,
catatan dan atau keterangan yang dibuat dan atau diterima oleh unit kerja di
lingkungan BNPB guna membantu PPID dalam melayani permintaan informasi.
Tahapan dalam pendokumentasian informasi, meliputi:
a. Deskripsi informasi
Setiap unit kerja membuat ringkasan untuk masing-masing jenis informasi
b. Menverifikasi informasi
Setiap informasi diverifikasi sesuai dengan jenis kegiatanya
c. Otentikasi informasi
3.5
1.
Pelayanan Informasi
Alur Pelayanan Informasi
Permohonan informasi
tertulis atau tidak
tertulis
PPID melakukan
pencacatan informasi
Permohonan
informasi ditolak
2.
Jawaban atas
permohonan informasi
(10 hari)
Pemberitahuan
permohonan informasi
diterima
KTP
Subyek dan keterangan informasi yang diminta
Alasan permintaan informasi
Nama pengguna informasi
Alamat, nomor telepon pengguna informasi dan fotocopy
KTP
Alasan penggunaan informasi
Format dan cara pengiriman
Nama dan tanda tangan PPID
Tanggal diterimanya permohonan informasi
Cap BNPB
konfirmasi
dilakukan
ditemukan
BAB IV
PENYELESAIAN SENGKETA INFORMASI
Mekanisme penyelesaian informasi:
Perhitungan waktu penyelesaian sengketa informasi dimulai sejk surat
permohonan diterima oleh PPID.
1.
PPID akan menolak pemberian informasi publik yang tidak sesuai dengan
ketentuan peraturan per undang- undangan, dengan prosedur sebagai berikut:
a. PPID mempersiakan daftar pemohon atau pengguna informasi yang akan
ditolak
b. PPID mengadakan rapat koordinasi apaling lambat 3 hari setelah surat
permohonan diterma PPID
c. Hasil rapat koordinasi dituangkan dalam berita acara yang ditanda tangani
2.
3.
BAB V
SISTEM PELAPORAN
Setiap tahun PPID utama membuat dan mengutamkan laporan pengelelohan
informasi sesuai Undang- undang No 1 Tahun 2008 tentang keterbukaan informasi
publik, pasal 12 kepada atasan PPID, kepala BNPB dan komisi informasi pusat
mengenai:
1. Jumlah permintaan informasi yang diterima
2. Waktu yang diperlukan untuk memenuhi setiap permintaan informasi
3. Jumlah pemberian dan penolakan permintaan informasi; dan/ atau alasan
penolakan permintaan informasi.
BAB VI
PEMBAHASAN
Informasi sangat penting dalam segala hal dan sangat diperlukan terutama
dalam hal keamanan dan keselamatan manusia. Sebagaimana pernyataan undangundang nomor 14 tahun 2008, informasi menjadi satu hal wajib yang harus
disediakan oleh seluruh badan publik di Indonsia. Undang-undang ini menegaskan
bahwa informasi adalah hak asasi manusia. Setiap warga Negara Indonesia harus
tahu segala informasi dan apabila tidak mendapatkan layanan sebagaimana mestinya
berhak mengajukan permohonan sengketa informasi ke komisi informasi. Pernyataan
tersebut di atas sudah sangat jelas bahwa informasi menjadi salah satu hal yang
penting dalam berbagai hal terutama menyangkut keamanan dan keselamatan umat
manusia.
Pembahasan
kali
ini
dimaksudkan
untuk
penanganan
pertama/
kesiapsiagaan terhadap suatu bencana. Dalam hal ini yang berperan penting dalam
suatu informasi dan dokumentasi terkait dengan keadaan lingkungan dari sebuah
kota maupun provinsi adalah Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
BNPB berperan penting dalam mengolah, mendokumentasi, kemudian membagikan
segala informasi kepada masyarakat terkait dengan penanganan bencana. Tugas
BNPB yaitu mengatur kesiapsiagaan bencana bukan menangani/ membantu dalam
suatu
bencana.
Tugas
mereka
adalah
menyampaikan
informasi
dan