Вы находитесь на странице: 1из 18

MAKALAH DISASTER MANAJEMEN

PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN


BENCANA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN
PENGELOLAAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI DI LINGKUNGAN
BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA

Disusun Oleh :
Ayuk Winda

20121660051

Zul Fahmi A.

Afriliana Aulia Firda

20121660052

Marifatul Fardla 20121660063

Ach. Zamroni

20121660053

Abdul Wahed

20121660064

Evi Nur Holidah

20121660054

Mawanah

20121660065

Rani Farahri N

20121660055

20121660062

Irma Rofiatin

20121660066
Cholifah Tri W

20121660056

Linda Lestari

20121660067

Amalina Andriani

20121660057

Nunik Fina F.

20121660068

Nur Hidayahtul D.

20121660059

Zuhrina Irma

20121660069

Nuri Afif

20121660060

Lies Tazkiyah

20121660070

Dewi Trisnawati

20121660061

Rio Agung P.

20121660071

Refida Fitria A.

20121660124

Maziatur R.

20121660072

Warsito

20121660126
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

2016
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT. akhirnya makalah
manajemen keperawatan dengan judul Peraturan Kepala Badan Nasional
Penanggulangan Bencana Nomor 9 Tahun 2013 Tentang Pedoman Pengelolaan
Informasi Dan Dokumentasi Di Lingkungan Badan Nasional Penanggulangan
Bencana ini telah selesai dibuat. Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas
kelompok disaster manajemen dan dengan tujuan untuk menambah wawasan
khususnya dalam bidang disaster manajemen. Dalam penyususnan makalah ini masih
banyak kekurangan. Untuk itu, kami memerlukan kritik dan saran dari pembaca agar
kami bisa memperbaiki di waktu mendatang.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan memberikan andil bagi
pengembangan pendidikan S1 Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Surabaya.
Wassalamu`alaikum Wr. Wb

Surabaya, April 2016

Tim Penyusun

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Menurut undang-undang nomor 14 tahun 2008, informasi menjadi satu hal

wajib yang harus disediakan oleh seluruh badan publik di Indonsia. Informasi bukan
lagi menjadi hal rahasia atau ditutupi tetapi menjadi hal yang wajib dibuka karena
menutupi suatu informasi berarti menyalahi undang-undang tentang keterbukaan
informasi publik.
Undang-undang ini menegaskan bahwa informasi adalah hak asasi manusia.
Setiap warga Negara Indonesia jika tidak mendapatkan layanan sebagaimana
mestinya berhak mengajukan permohonan sengketa informasi ke komisi informasi.
Badan publik harus menyiapkan secara matang mengenai informasi apa saja yang
masuk ke dalam informasi sehingga tidak menimbulkan kesalahan dalam praktik
penyelenggaraan pejabat pengelola informasi dan dokumentasi. Keterlibatan dari
semua pihak dalam badan publik sangat penting karena merupakan kewajiban dari
semua instansi. Di BNPB Pejabat Pengelolaan Informasi dan Dokumentasi terbentuk
pada tanggal 25 Agustus 2011. Pembentukan ini merupakan langkah awal dari
keterbukaan informasi publik.
BNPB memiliki 6 unit eselon yaitu sekretaris utama, inspektorat utama,
deputi bidang pencegahan dan kesiapsiagaan, deputi bidang penanganan darurat dan
rekontruksi dan deputi logistik peralatan. Masing-masing unit kerja eselon 1
memiliki unit kerja eselon 2 dibawahnya memiliki tugas pokok dan fungsi yang
berbeda.
1.2

Maksud Dan Tujuan


Pejabat Pengelolaan Informasi dan Dokumentasi di lingkungan BNPB

sebagai acuan bagi setiap unit kerja eselon 1 dan eselon 2 dalam penyediaan,
pengumpulan, pendokumentasian dan pelayanan informasi publik. Tujuannya adalah
memberikan pelayanan informasi kepada masyarakat dengan cepat dan tepat .

BAB II

PPID DI LINGKUNGAN BNPB


2.1

Struktur Organisasi PPID


Struktur PPID dilingkungan BNPB disusun berdasarkan surat keputusan

kepala badan nasional penanggulangan bencana nomor 153/BNPB/VIII/2011


pertanggal 25 Agustus 2011 tentang organisasi pejabat pengelola informasi dan
komunikasi BNPB.
Di lingkungan BNPB sendiri, atasan pejabat pengelola informasi dan
dokumentasi yaitu pengarah adalah kepala BNPB dengan dibantu oleh tim
pertimbangan pelayanan informasi yang terdiri dari sekretaris utama dan inspektur
utama, deputi bidang pencegahan dan kesiapsiagaan, deputi penanganan darurat,
deputi bidang rehabilitasi dan rekonstruksi beserta deputi bidang logistik dan
peralatan.
STRUKTUR ORGANISASI
PEJABAT PENGELOLA DAN DOKUMENTASI
BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA

2.2
1.

Pembagian Tugas
Tugas pengarah
a. Memberi arahan kepada pejabat pengelola informasi dan dokumentasi
utama dan pelaksana mengenai pelaksanaan kegiatan pemberian
layanan informasi publik.
b. Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap kegiatan pelaksanaan
undang-undang nomor 14 tahun 2008 tentang keterbukaan informasi
publik.
c. Mengajukan usulan kebijakandan perencanaan program layanan

2.

informasi publik.
Tugas tim pertimbangan
a. Membahas dan memberikan pertimbangan atas jenis informasi yang
dikecualikan dilingkungan BNPB
b. Membahas dan memberikan pertimbangan atas keberatan dan
penyelesaian sengketa informasi
c. Membahas dan memberikan pertimbangan atas berbagai pesoalan yang
terkait dengan pelaksanaan layanan informasi publik dilingkungan

3.

PNPB.
Tugas PPID utama
a. Penyediaan, penyimpanan,
b.
c.
d.
e.
f.
g.

pendokumentasian,

dan

pengamanan

informasi
Pelayanan informasi sesuai dengan aturan yang berlaku
Pelayanan informasi publik yang cepat, tepatdan sederhana
Penetapan prosedur operasional penyebarluasan informasi publik
Pengujian konsekuensi
Pengklasifikasian informasi dan/atau pengubahannya.
Penetapan informasi yang dikecualikan yang telah habis jangka waktu

pengeualiannya sebagai informasi publik yang dapat diakses.


h. Penetapan pertimbangan tertulis atas setiap kebijakan yang diambil
untuk memenuhi hak setiap orang atas informsi publik.

4.

Fungsi PPID
a. Peghimpunan informasi publik dan seluruh unit kerja di lingkungan
BNPB.
b. Penataan dan penyimpanan informasi publik yang diperoleh dari
seluruh unit kerja di BNPB.
c. Penyeleksian dan pengujian informasi publik yang termasuk dalam

5.

yang dikecualikan dan informasi yang terbuka untuk publik.


d. Penyelesaian sengketa informasi.
Penunjukan PPID
a. Pejabat pengelola informasi dan dokumentasi umum adalah pejabat
eselon 2 yaitu kepala pusat informasi dan humas PNPB.
b. Pejabat pengelola informasi dan dokumentasi pelakasana adalah pejabat
eselon 2 dari kedeputiannya yang ditunjuk oleh atasannya langsung.
c. Pembantu pejabat pengelola informasi dan dokumentasi pelaksana
adalah kepala bidang/ kepala sub bidang atau staf yang ditunjuk
atasannya langsung.
d. Penunjukan pejabat pengelola informasi dan dokumentasi utama,
sekretariat pengelola pejabat informasi dan dokumentasi, pejabat
pengelola informasi dan dokumentasi pelaksana dan pembantu pejabat
pengelola informasi dan dokumentasi pelaksana serta struktur
organisasinya melalui surat keputusan kepala BNPB.
e. Pejabat pengelola informasi dan dokumentasi utama yang ditunjuk
memiliki kompetensi dibidang pengelolaan informasi dan dokumentasi

6.

serta pelayanan informasi publik.


PPID pelaksana
a. Bertugas melaksanakan penyimpanan, pendokumentasian, penyediaan
danpelayanan informasi publik yang dihasilkan, disimpan, dikelola,
dikirim dan/atau diterima dilingkungan unit kerjanya.
b. Melaksanakan kewenangan atasan pejabat pengelola informasi dan
dokumentasi pelaksana yang didelegasikan kepadanya.
c. Menetapkan kategori informasi dilingkungan unit kerjanya.
d. Menyampaikan informasi yang dikecualikan dilingkungan unit kerjanya
kepada pejabat pengelola informasi dan dokumentasi utama.
e. Melaksanakan pelayanan informasi publik.
f. Membuatlaporan bulanan kepada pejabat pengelola informasi dan

7.

dokumentasi utama.
Pembantu PPID pelaksana

a. Bertugas melaksanakan penyimpanan, pendokumentasian, penyediaan


dan pelayanan informasi publik yang dihasilkan, disimpan, dikelola,
dikirim dan/atau diterima dilingkungan unit kerjanya.
b. Bertugas memberikan data dan informasi yang diminta pejabat
pengelola informasi dan dokumentasi pelaksana.
c. Melaksanakan kewenang pejabat pengelola informasi dan dokumentasi
pelaksana jika didelegasikan.
d. Membuat laporan perbulan tentang semua informasi publik yang
diminta masyarakat dan menyampaikannya kepada pejabat pengelola
8.

informasi dan dokumentasi pelaksana.


Sekretariat PPID utama
a. Bagian pelayanan dan pengaduan informasi bertugas memberikan
layanan kepada masyarakat baik melalui pertanyaan di website atau
datang langsung serta menyampaikan laporan pengaduan keberatan dari
pencari informasi.
b. Bagian pengelolan informasi bertugas mengelola data dan informasi
yang diperoleh dibidang data untuk memasukkan ke website sesuai
dengan jenis informasi.
c. Bagian data dan informasi bertugas mengumpulkan data dan informasi
yang diperoleh dari pejabat pengelola informasi dan dokumentasi
pelaksana semua deputi serta mencari data kepejabat pengelola

9.

informasi dan dokumenasi pengelola atau pembantu pejabat pengelola.


Bagian penyelesaian sengketa bertugas memberikan pertimbangan hukum
kepada pejabat pengelola informasi dan dokumentasi yang akan menolak
memberikan informasi publik yang tidak sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan,

memberikan

pertimbangan

hukum

kepada

tim

pertimbangan pelayanan informasi atas keberatan yang disampaikan


pemohon dan/atau pengguna informasi, memberika pertimbangan dan
pendampingan hukum kepada tim pertimbangan pelayanan informasi dalam
rangka penyelesaian sengketa informasi, memberkan pendampingan dan
bantuan hukum atas sengketa informasi yang diajukan kepada komisi
informasi, baik melalui mediasi maupun ajudikasi nonlitigasi.

BAB III
MEKANISME PENGUMPULAN, PENGKLASIFIKASIAN,
PENDOKUMENTASIAN, DAN PELAYANAN INFORMASI
3.1

Mekanisme Pengumpulan Informasi


PPID UTAMA

PPID Pelaksana
Sekretariat Utama

PPID Pelaksana
Inspektorat Utama
PPID Pelaksana
Logistik &
Peralatan

PPID Pelaksana
Pencegahan &
Kesiapsiagaan

PPID Pelaksana
Penanganan
Darurat

PPID Pelaksana
Rehab & Kontraksi

Mekanisme pengumpulan informasi yang digambarkan dalam gambar


tersebut menunjukkan bahwa :
1.

Setiap Informasi di unit kerja eselon 1 atau Pejabat Pengelola Informasi

2.

Dokumentasi Pelaksana merupakan tanggung jawab pimpinan unit.


Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi Pelaksanaan dijabat oleh

3.

pejabat Eselon II yang ditunjuk oleh Pejabat Eselon 1 yang bersangkutan.


Setiap Informasi yang dikelola oleh Pejabat Pengelola Informasi dan
Dokumentasi Pelaksana merupakan satu kesatuan informasi dari masing-

4.

masing satuan kerja dibawahnya.


Setiap Informasi publik diunit eselon satu disampaikan ke Pejabat Pengelola
Informasi dan Dokumentasi Pelaksana dan dilaksanakan oleh Pembantu

5.

Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi Pelaksana yang ditunjuk.


Setiap Informasi yang diterima PPID Utama akan diolah dan disediakan
untuk kepentingan pelayanan informasi serta disosialisasikan oleh bidang
humas melalui website dan juga meja pelayanan informasi.

3.2

Pengklasifikasian Informasi
Dasar proses pengklasifikasian informasi di lingkungan BNPB dibagi

menjadi dua kelompok yaitu informasi bersifat publik dan informasi yang
dikecualikan.
1. Informasi yang wajib disediakan dan diumumkan secara berkala meliputi :
a. Informasi yang berkaitan dengan BNPB seperti tugas pokok serta fungsi
b.
c.
d.
e.
f.
g.

dan sejarah BNPB


Struktur Organisasi BNPB
Daftar nama Pejabat Eselon I dan II di Lingkungan BNPB
Informasi mengenai kegiatan dari masing masing kedeputian di BNPB
Jadwal pelaksanaan program dan kegiatan.
Informasi mengenai Laporan Keuangan yang telah diaudit BPK RI
Informasi mengenai Perjanjian Kerjasama dengan instansi lain atau

organisasi lain.
h. Informasi mengenai Perjanjian Kerjasama dengan Negara lain atau
Organisasi Internasional.
i. Renacana Pengadaan Barang dan Jasa serta pengumuman pemenang
pengadaan Barang dan Jasa tersebut.
j. Informasi tentang penerimaan calon pegawai .
k. Daftar Aset BNPB
2. Informasi yang wajib diumumkan secara serta merta yaitu :
Informasi yang mengancam hajat hidup orang banyak dan ketertiban umum
seperti peringatan gempa, status gunung berapi dan perkembangan kejadian
bencana.
3. Informasi publik yang wajib tersedia setiap saat di lingkungan BNPB:
a. Daftar seluruh informasi publik yang ada di bawah penguasaannya tidak
b.
c.
d.
e.
f.
g.

termasuk informasi yang dikembalikan


Informasi mengenai peraturan perundang-undangan di BNPB
Semua kebijakan pimpinan BNBP dan dokumen pendukungnya
Rencana kerja program/kegiatan perdeputi dilingkungan BNPB
Perjanjian BNBP dengan pihak ketiga
Rencana strategis BNBP
Informasi yang disampaikan oleh pejabat BNPB yang disampaikan dalam

pertemuan yang terbuka untuk umum


h. Daftar BPBD seluruh Indonesia beserta alamatnya
i. Daftar daerah-daerah yang telah mendapat bantuan dari BNBP berupa
logistik dan peralatan
j. Publikasi seperti majalah, jurnal, buletin kebencanaan, poster bencana
k. Laporan mengenai akses informasi publik seperti dalam Undang-Undang
ini.
l. Dana siap pakai.
4. Informasi yang dikecualikan

1) Informasi yang dikecualikan adalah informasi sebagaimana diatur dalam


undang-undang nomor 14 Tahun 2008 tentang, Pasal 17. Setiap Badan
Publik wajib membuka askes bagi setiap pemohon Informasi Publik untuk
mendapatkan informasi publik dan pasal 18 tidak termasuk dalam kategori
yang dikecualikan.
2) Prinsip-prinsip yang harus diperhatikan dalam mengelompokkan informasi
yang dikecualikan
a) Ketat, artinya untuk mengategorikan informasi yang dikecualikan
harus benar-benar mengacu pada metode valid dan mengedepankan
obyektivitas
b) Terbatas, artinya informasi yang dikecualikan harus terbatas pada
informasi tertentu untuk menghindari pernafsiran yang subyektif dan
kesewenangan
c) Tidak muklak, artinya tidak ada
dikecualikan

ketika

kepentingan

informasi yang secara mutlak


publik

yang

lebih

besar

menghendakinya
3) Pengecualian harus melalui uji konsekuensi bahaya yang mendasari
penentuan suatu informasi harus dirahasikan apabila informasi tersebut
dibuka.
4) Untuk menjamin suatu informasi dapat dibuka atau ditutup secara obyetif,
maka metode di atas dilengkapi dengan uji kepentingan publik yang
mendasari penentuan informasi harus ditutupi sesuai dengan kepentingan
public.
5) Pengklasifikasian akses informasi harus disertai pertimbangan tertulis
tentang implikasi informasi dari sisi politik, ekonomi, sosial-budaya, dan
pertahanan keamanan.
3.3

Pendokumentasi Informasi
Pendokumentasi informasi adalah kegiatan penyimpanan data dan informasi,

catatan dan atau keterangan yang dibuat dan atau diterima oleh unit kerja di
lingkungan BNPB guna membantu PPID dalam melayani permintaan informasi.
Tahapan dalam pendokumentasian informasi, meliputi:
a. Deskripsi informasi
Setiap unit kerja membuat ringkasan untuk masing-masing jenis informasi
b. Menverifikasi informasi
Setiap informasi diverifikasi sesuai dengan jenis kegiatanya
c. Otentikasi informasi

Dilakukan untuk menjamin keaslian informasi melalui validasi informasi oleh


setiap unit kerja
3.4

Pemberian Kode Informasi


Dilakukan untuk mempermudah pencarian informasi yang dibutukan melalui

metode penkodean yang ditentukan oleh masing-masing unit kerja. Pengkodean


informasi meliputi:
a) Kode klasifikasi disusun dan ditentukan dengan menggunakan kombinasi
angka dan huruf.
b) Kode angka digunakan untuk tanda eselon 1 atau PPID pelaksana sedangkan
huruf digunakan untuk memberi tanda pengenal kelompok tersier atau
kegiatan.
c) Penataan dan penyimpanan informasi dilakukan agar dokumentasi dan
informasi lebih sistematis.

3.5
1.

Pelayanan Informasi
Alur Pelayanan Informasi

Permohonan informasi
tertulis atau tidak
tertulis

PPID melakukan
pencacatan informasi

Permohonan
informasi ditolak

2.

Jawaban atas
permohonan informasi
(10 hari)

Pemberitahuan
permohonan informasi
diterima

Penambahan waktu (7 hari)


pemberitahuan permohonan informasi
diterima atau ditolak (selesai)
Mekanisme Pelayanan Informasi
Upaya pelayanan yang bersifat publik diumumkan melalui berbagai bentuk
dan media (media online):
a. Informasi publik yang tersedia dan diumumkan secara berkala dilayani
melalui Website BNPB.
b. Permintaan informasi yang dikategorikan wajib tersedia setiap saat tetapi
tidak melalui website melainkan melalui meja pelayanan informasi
publik. Pelayanan atas permintaan informasi publik tersebut diatur
sebagai berikut:
1) Mekanisme pelayanan informasi yang tersedia setiap saat atas
permintaan secara tertulis langkah-langkah dalam mekanisme
pelayanan informasi yang harus tersedia setiap saat meliputi:
a. Pemohon informasi publik mengajukan permintaan informasi
kepada PPID.
b. PPID menerima permohonan informasi.
c. PPID melakukan pencacatan permintaan informasi dari pemohon
untuk kepentingan tertib administrasi. Untuk mempermudah

masyarakat dalam meminta informasi publik, PPID, menyiapkan


formulir permintaan informasi yang terdiri dari:
Nomor pendaftaran
Nama pemohon informasi
Alamat, nomor telepon pemohon informasi dan fotocopy KTP
Subyek dan keterangan informasi yang diminta
Alasan permintaan informasi
Nama pengguna informasi
Alamat, nomor telepon pengguna informasi dan fotocopy KTP
Alasan penggunaan informasi
Format dan cara pengiriman
Nama dan tanda tangan PPID
Tanggal diterimanya permohonan informasi
Cap BNPB
d. Pemberian tanda bukti permohonan informasi dan nomor
pendaftaran kepada pemohon informasi
2) Mekanisme pelayanan informasi yang tersedia setiap saat atas
permintaan tidak tertulis.
Langkah-langkah dalam mekanisme pelayanan informasi yang
tersedia setiap saat, meliputi:
a. Pemohon informasi publij mengajukan permintaan informasi
kepada PPID
b. PPID menerima permohonan informasi
c. PPID melakukan pencatatan permintaan informasi dari pemohon
untuk kepentingan tertib administrasi, meliputi:
Nomor pendaftaran
Nama pemohon informasi
Alamat, nomor telepon pemohon informasi dan fotocopy

KTP
Subyek dan keterangan informasi yang diminta
Alasan permintaan informasi
Nama pengguna informasi
Alamat, nomor telepon pengguna informasi dan fotocopy

KTP
Alasan penggunaan informasi
Format dan cara pengiriman
Nama dan tanda tangan PPID
Tanggal diterimanya permohonan informasi
Cap BNPB

d. Petugas pelayanan informasi wajib melakukan konfirmasi kepada


pemohon informasi mengenai kebenaran data pemohon dan
pengguna informasi
e. Apabila
pada
saat

konfirmasi

dilakukan

ditemukan

ketidaksesuaian data pemohon dan pengguna maka petugas


pelayanan informasi berhak untuk tidak melayani permintaan
informasi.
3) Selambat-lambatnya dalam waktu 10 (sepuluh) hari sejak permohonan
diterima oleh kantor PPID, maka PPID wajib menanggapi permintaan
informasi melalui pemberitahuan tertulis. Pemberitahuan itu meliputi
permintaan informasi diterima, permintaan informasi ditolak, dan
perpanjangan waktu pemberitahuan permohonan diterima atau ditolak.
4) Jika PPID membutuhkan perpanjangan Waktu, maka selambatlambatnya 7 (tujuh) hari kerja sejak tanggapan pertama diberikan, PPID
harus memberitahukan secara tertulis apakah permintaan informasi
dapat dipenuhi atau tidak.
5) Jika permintaan diterima, maka dalam surat pemberitahuan juga
dicantumkan materi informasi yang diberikan, format informasi, apakah
softcopy atau data tertulis, biaya yang dibutuhkan. Bila permintaan
informasi ditolak, maka dalam surat pemberitahuan dicantumkan alasan
penolakan berdasarkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang
Keterbukaan Informasi Publik.

BAB IV
PENYELESAIAN SENGKETA INFORMASI
Mekanisme penyelesaian informasi:
Perhitungan waktu penyelesaian sengketa informasi dimulai sejk surat
permohonan diterima oleh PPID.
1.

PPID akan menolak pemberian informasi publik yang tidak sesuai dengan
ketentuan peraturan per undang- undangan, dengan prosedur sebagai berikut:
a. PPID mempersiakan daftar pemohon atau pengguna informasi yang akan
ditolak
b. PPID mengadakan rapat koordinasi apaling lambat 3 hari setelah surat
permohonan diterma PPID
c. Hasil rapat koordinasi dituangkan dalam berita acara yang ditanda tangani

2.

oleh seluruh peserta rapat.


d. Hasil keputusan rapat didokumentasikan secara baik.
PPID yang akan memberikan tanggapan atas keberatan yang disampaikan
pemohon informasi publik secara tertulis.
a. PPID mengadakan rapat koordinasi paling lambat 3hari setelah surat
permohonan diterima PPID
b. hasil rapat koordinasi dituangkan dalam acara yang ditanda tangani oleh

3.

seluruh peserta rapat.


Penyelesaian sengketa informasi:
a. PPID menyiapkan bahan- bahan terkait sengketa informasi .
b. pada saat sengketa informasi berlanjut kekomisi infromasi, PTUN, dan
MA.
c. Tim pertimbangan pelayanan informasi membahas dan memutuskan
penyelesaian sengketa informasi yang dilakukan secara musyawarah.
d. Hasil keputusan tim pertimbangan pelayanan informasi ditindak lanjuti
oleh PPID sesuai dengan peruntukkannya dan didokumentasikan dengan
baik.

BAB V
SISTEM PELAPORAN
Setiap tahun PPID utama membuat dan mengutamkan laporan pengelelohan
informasi sesuai Undang- undang No 1 Tahun 2008 tentang keterbukaan informasi
publik, pasal 12 kepada atasan PPID, kepala BNPB dan komisi informasi pusat
mengenai:
1. Jumlah permintaan informasi yang diterima
2. Waktu yang diperlukan untuk memenuhi setiap permintaan informasi
3. Jumlah pemberian dan penolakan permintaan informasi; dan/ atau alasan
penolakan permintaan informasi.

BAB VI
PEMBAHASAN
Informasi sangat penting dalam segala hal dan sangat diperlukan terutama
dalam hal keamanan dan keselamatan manusia. Sebagaimana pernyataan undangundang nomor 14 tahun 2008, informasi menjadi satu hal wajib yang harus
disediakan oleh seluruh badan publik di Indonsia. Undang-undang ini menegaskan
bahwa informasi adalah hak asasi manusia. Setiap warga Negara Indonesia harus
tahu segala informasi dan apabila tidak mendapatkan layanan sebagaimana mestinya
berhak mengajukan permohonan sengketa informasi ke komisi informasi. Pernyataan
tersebut di atas sudah sangat jelas bahwa informasi menjadi salah satu hal yang
penting dalam berbagai hal terutama menyangkut keamanan dan keselamatan umat
manusia.

Pembahasan

kali

ini

dimaksudkan

untuk

penanganan

pertama/

kesiapsiagaan terhadap suatu bencana. Dalam hal ini yang berperan penting dalam
suatu informasi dan dokumentasi terkait dengan keadaan lingkungan dari sebuah
kota maupun provinsi adalah Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
BNPB berperan penting dalam mengolah, mendokumentasi, kemudian membagikan
segala informasi kepada masyarakat terkait dengan penanganan bencana. Tugas
BNPB yaitu mengatur kesiapsiagaan bencana bukan menangani/ membantu dalam
suatu

bencana.

Tugas

mereka

adalah

menyampaikan

informasi

dan

mendokumentasikan terkait dengan kondisi daerah baik yang terkena bencana


maupun tidak, misalnya memberikan informasi dan mendokumentasikan terkait data
kondisi daerah yang terkena bencana, data jumlah korban bencana, berapa banyak
masyarakat meninggal dalam bencana tersebut, dan lain sebagainya.
Pengolahan informasi dan dokumentasi dilakukan oleh PPID dari BNPB.
Pengolahan informasi yang dilakukan oleh PPID memiliki tahapan yaitu
pengumpulan, pengklasifikasian, dokumentasi, dan pelayanan informasi. Di dalam
lingkungan BNPB sendiri, terdapat atasan pejabat pengelola informasi dan
dokumentasi yaitu kepala BNPB sebagai pengarah yang dibantu oleh tim
pertimbangan pelayanan informasi yang terdiri dari sekretaris utama dan inspektur
utama, deputi bidang pencegahan dan kesiapsiagaan, deputi penanganan darurat,
deputi bidang rehabilitasi dan rekonstruksi beserta deputi bidang logistik dan
peralatan. Mekanisme pengumpulan informasi dilakukan oleh unit kerja eselon I atau
pejabat pengelola informasi dokumentasi pelaksana yang merupakan tanggung jawab

pimpinan unit. Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi Pelaksanaan dijabat


oleh pejabat Eselon II yang ditunjuk oleh Pejabat Eselon 1 yang bersangkutan. Setiap
Informasi publik di unit eselon I disampaikan ke Pejabat Pengelola Informasi dan
Dokumentasi Pelaksana dan dilaksanakan oleh Pembantu Pejabat Pengelola
Informasi dan Dokumentasi Pelaksana yang ditunjuk. Setiap Informasi yang diterima
oleh PPID Utama akan diolah dan disediakan untuk kepentingan pelayanan informasi
serta disosialisasikan oleh bidang humas melalui website dan juga meja pelayanan
informasi.
Pengklasifikasian informasi di lingkungan BNPB dibagi menjadi dua
kelompok yaitu informasi bersifat publik dan informasi yang dikecualikan. Informasi
bersifat publik, yang mana informasi tersebut wajib disediakan dan diumumkan
secara berkala misalnya, informasi yang mengancam hajat hidup orang banyak dan
ketertiban umum seperti peringatan gempa, status gunung berapi dan perkembangan
kejadian bencana. Informasi yang dikecualikan adalah informasi sebagaimana diatur
dalam undang-undang nomor 14 Tahun 2008 tentang, Pasal 17. Setiap Badan Publik
wajib membuka askes bagi setiap pemohon Informasi Publik untuk mendapatkan
informasi publik dan pasal 18 tidak termasuk dalam kategori yang dikecualikan.
Pendokumentasi informasi adalah kegiatan penyimpanan data dan informasi, catatan
dan atau keterangan yang dibuat dan atau diterima oleh unit kerja di lingkungan
BNPB guna membantu PPID dalam melayani permintaan informasi. Sedangkan
pelayanan informasi merupakan upaya pelayanan yang bersifat publik yang
diumumkan melalui berbagai bentuk dan media (media online). Informasi publik
yang tersedia akan diumumkan secara berkala melalui Website BNPB. Permintaan
informasi yang dikategorikan wajib tersedia setiap saat tetapi tidak melalui website
melainkan melalui meja pelayanan informasi public.
Setiap BNPB daerah harus mempunyai data terkait kondisi daerah kotanya
masing-masing. Namun, pada kenyataannya masih terdapat BNPB daerah yang tidak
memiliki data lengkap terkait kondisi di daerah tersebut. Data yang dikumpulkan
tidak lengkap dan tidak tertata rapi. Dalam hal ini, perlu adanya tanggung jawab
bersama pejabat BNPB untuk senantiasa memperhatikan informasi dan dokumentasi
yang baik dan benar karena sangat penting untuk dapat mengetahui kondisi daerah
sehingga tetap terjaga keamanan dan keselamatan masyarakat.

Вам также может понравиться

  • MP Asi
    MP Asi
    Документ5 страниц
    MP Asi
    Evi Nur Holidah
    Оценок пока нет
  • SAP Perawatan Dan Pencegahan DM
    SAP Perawatan Dan Pencegahan DM
    Документ10 страниц
    SAP Perawatan Dan Pencegahan DM
    Evi Nur Holidah
    Оценок пока нет
  • Sop Pijat
    Sop Pijat
    Документ17 страниц
    Sop Pijat
    Evi Nur Holidah
    Оценок пока нет
  • Batik Jumputan Kelompok 2
    Batik Jumputan Kelompok 2
    Документ11 страниц
    Batik Jumputan Kelompok 2
    Evi Nur Holidah
    Оценок пока нет
  • Askep Abortus
    Askep Abortus
    Документ25 страниц
    Askep Abortus
    Tuti Haryati
    0% (1)
  • VAP
    VAP
    Документ23 страницы
    VAP
    Evi Nur Holidah
    Оценок пока нет
  • Batik Jumputan
    Batik Jumputan
    Документ6 страниц
    Batik Jumputan
    Evi Nur Holidah
    Оценок пока нет
  • IJTIHAD
    IJTIHAD
    Документ30 страниц
    IJTIHAD
    Evi Nur Holidah
    Оценок пока нет
  • Inkontinensia Urine
    Inkontinensia Urine
    Документ37 страниц
    Inkontinensia Urine
    Evi Nur Holidah
    Оценок пока нет