Вы находитесь на странице: 1из 28

MANUAL KOMITE

MEDIK
RSUD-KABUPATEN
BEKASI
Pedoman Tata Kelola Tenaga Medik
Fungsional

KOMITE MEDIK RSUD


KABUPATEN BEKASI
PERIODE II - TAHUN 2009-2012

2
BAB I
PENDAHULUAN
Komite Medik RSUD Kabupaten Bekasi merupakan suatu wadah
profesional medik / dokter fungsional yang keanggotaannya berasal dari kelompok
staf medik dan atau yang mewakili. Komite Medik RSUD Kabupaten Bekasi
bertugas untuk : Memberikan saran kepada Direktur RSUD Kabupaten Bekasi
berkaitan dengan pelayanan medik, mengkoordinasikan pelayanan medik dan
mengarahkan pelayanan medik sesuai Visi-Misi Rumah Sakit, menangani hal-hal
yang berkaitan dengan Etika Profesi Kedokteran, menyusun kebijakan baku
pelayanan medis yang harus dilaksanakan oleh semua KSM dan meningkatkan
mutu program pelayanan, pendidikan dan pelatihan serta menginisiasi kegiatan
penelitian & pengembangan. Sebagai Konsep Dasar dan Filosofi dari Komite
Medik RSUD Kabupaten Bekasi adalah Perpaduan antara ketiga komponen yang
terdiri dari Etika Profesi, Mutu Profesi dan Evidence-Based Medicine (EBM).
A. Dasar hukum & Struktur Komite Medik RSUD. Kabupaten Bekasi
Keberadaan Komite Medik di RSUD Kabupaten Bekasi merujuk pada pada :
1.

Keputusan Menteri Dalam Negeri RI, No. 1 Tahun 2002, Tentang Pedoman
Susunan Organisasi dan Tata kerja Rumah Sakit Daerah.

2.

Keputusan Menteri Kesehatan RI, No. 983/Menkes/XI/1992, Tentang Pedoman


Organisasi Rumah Sakit Umum.

3.

Keputusan Menteri Kesehatan RI, No. 631/Menkes/SK/IV/2005, Tentang


Pedoman Peraturan Internal Staf Medis (Medical Staff Bylaws) di Rumah
Sakit.

4.

Keputusan Direktur Jenderal Pelayanan Medik, Depkes. No. 811/2/2/VII/1993,


Tentang Petunjuk Pelaksanaan Kerja Penyusunan Organisasi dan Tata Kerja
Rumah Sakit Umum.

5.

Keputusan Direktur Jenderal Pelayanan Medik, Depkes. No. HK.00.06.2.3.750


tanggal 14 Juli 1995, Tentang Pembentukan dan Tata Kerja Komite Medik di
Rumah Sakit.

Selanjutnya sebagai legalisasi pengesahan Komite Medik Rumah Sakit, diatur


sebagai berikut :

Manual Komite Medik RSUD


Kabipaten Bekasi

1.

Rumah Sakit milik Departemen Kesehatan. Ditetapkan dengan Keputusan


Direktur Jenderal Pelayanan Medik setelah mendapat usulan dari Direktur
Rumah Sakit.

2.

Rumah Sakit yang bukan milik Departemen Kesehatan. Ditetapkan dengan


Keputusan Pemilik Rumah Sakit atas usul Direktur Rumah Sakit.

B. Riwayat Pembentukan Komite Medik RSUD Kabupaten Bekasi


Komite Medik RSUD Kabupaten Bekasi pertama kali dibentuk pada tahun
2006 bersamaan dengan awal dimulainya operasional RSUD Kabupaten Bekasi,
pada masa awal pembentukaannya jumlah dokter fungsional hanya sekitar
belasan orang dengan aktifitas yang masih amat terbatas hal ini terjadi karena
keterbatasan fasilitas dan sarana operasional Komite Medik sementara pemegang
Stakeholder di Pemda maupun di RS masih belum memiliki persepsi mengenai
Konsep

Komite

Medik yang

sesungguhnya

sehingga

perhatian

terhadap

organisasi ini masih amat kecil sekali. Masa kepengurusan Komite Medik diatas
berakhir pada tahun 2009.
Selanjutnya untuk memenuhi persyaratan suatu rumah sakit dan juga
sehubungan dengan telah berakhirnya masa tugas pengurus lama Komite Medik,
maka pada tanggal 12 Maret 2009 dilakukan pemilihan ulang Ketua dan Pengurus
Komite Medik RSUD Kabupaten Bekasi untuk periode tahun 2009 2012.
Selanjutnya Ketua terpilih saat itu juga membentuk Susunan Kepengurusan
Komite Medik yang terdiri dari: Wakil Ketua, Sekretaris dan Bendahara. Susunan
Pengurus Komite Medis yang telah dibentuk, oleh Ketua Komite Medik diserahkan
ke Direktur Rumah Sakit untuk disahkan dan dibuatkan Surat Keputusan.

C. Kerangka Sistem & Alur Kebijakan Komite Medik RSUD Kabupaten Bekasi
I. Kebijakan (Policy)
1.

Visi dan Misi Komite Medik RSUD Kabupaten Bekasi terkait erat dan
menjadi satu kesatuan dengan Visi dan Misi RSUD Kabupaten Bekasi.

2.

Sistem Komite Medik tentunya juga terintegrasi dan menjadi satu kesatuan
dengan Sistem RSUD Kabupaten Bekasi di bidang profesi Medis.

3.

Ketetapan Komite Medik RSUD Kabupaten Bekasi merupakan pedoman


bagi seluruh SMF di lingkungan

RSUD Kabupaten

menjalankan Fungsi Keprofesian di bidang Pelayanan Medik.

Bekasi dalam

4.

Sidang Pleno merupakan sidang tertinggi Komite Medik RSUD Kabupaten


Bekasi dalam pengambilan keputusan yang menyangkut hal Kebijakan
Komite Medik & Sistem yang berlaku di Komite Medik RSUD Kabupaten
Bekasi.
a. Peserta Sidang Pleno terdiri dari Ketua, Sekretaris dan Anggota Komite
Medik. Ketua, Wakil Ketua dan Anggota Komite Medik mempunyai hak
bicara dan hak suara sedangkan Sekretaris Komite Medik hanya
mempunyai hak bicara.
b. Sidang Pleno dipimpin oleh Ketua Komite Medik dengan didampingi,
Wakil Ketua dan Sekretaris Komite Medik.
c.

Sidang Pleno dianggap sah jika dihadiri oleh sekurang kurangnya


separuh dari Anggota Komite Medik ditambah satu. Bila korum tidak
tercapai, maka secepat cepatnya dalam 15 (lima belas) menit dan
selambat lambatnya 24 (dua puluh empat) jam, sidang dinyatakan sah
tanpa memandang korum.

d. Keputusan Sidang Pleno diambil secara musyawarah dan mufakat.


Dalam hal yang tidak memungkinkan, keputusan diambil dengan
pemungutan suara menurut suara terbanyak.

II. Kode Etik Profesi Medis


1.

Kode Etik Profesi Medik RSUD Kabupaten Bekasi merupakan satu


kesatuan dengan Kode Etik Kedokteran Indonesia (KODEKI) dan Sumpah /
Janji Dokter yang berlaku mengikat bagi seluruh Profesi Medis di Indonesia.

2.

Sidang Etika Profesi Komite Medik merupakan sidang Komite Medik dalam
pengambilan keputusan yang menyangkut hal Etika Profesi Medis di
lingkungan RSUD Kabupaten Bekasi.
a. Peserta Sidang Etika Profesi Komite Medik terdiri dari Ketua, Wakil
Ketua, Sekretaris dan Anggota Komite Medik. Ketua, Wakil Ketua dan
Anggota Komite Medik mempunyai hak bicara dan hak suara
sedangkan Sekretaris Komite Medik hanya mempunyai hak bicara.
b. Sidang Etika Profesi Komite Medik dipimpin oleh Ketua Komite Medik
atau Wakil Ketua atau anggota yang telah diberi wewenang oleh Ketua
Komite Medik dengan didampingi Sekretaris Komite Medik.

c.

Sidang Etika Profesi Komite Medik dianggap sah jika dihadiri oleh
sekurang kurangnya separuh dari Anggota Komite Medik ditambah satu.
Bila korum tidak tercapai, maka secepat cepatnya dalam 15 (lima belas)
menit dan selambat lambatnya 24 (dua puluh empat) jam, sidang
dinyatakan sah tanpa memandang korum.

d. Keputusan

Sidang

Etika

Profesi

Komite

Medik

diambil

secara

musyawarah dan mufakat berdasarkan penilaian dalam kerangka format


tertentu yang disiapkan. Dalam hal yang tidak memungkinkan,
keputusan diambil dengan pemungutan suara menurut suara terbanyak.
e. Keputusan Sidang Etika Profesi Komite Medis diserahkan kepada Ketua
Komite Medis untuk disampaikan dalam bentuk rekomendasi sebagai
bahan pertimbangan Direksi.
f.

Format Penilaian Sidang Etika Profesi Komite Medis dibuat tersendiri


dan disiapkan oleh Komite Medik.

BAB II
SUSUNAN KEANGGOTAAN
Keanggotaan Komite Medik RSUD Kabupaten Bekasi terdiri dari : Ketua
Kelompok Staf Medis (KSM) dan anggota KSM di Rumah Sakit. Susunan
Keanggotaan Komite Medik terdiri dari ;
1.

Ketua merangkap anggota

2.

Wakil Ketua merangkap anggota

3.

Sekretaris Organisasi merangkap anggota

4.

Bendahara merangkap anggota

5.

Anggota ( terdiri dari Ketua KSM dan Anggota KSM )

6.

Sekretaris Eksekutif ( Pegawai Sekretariat / non medis )

Dalam pelaksanaan tugasnya Komite Medik membentuk Sub-Komite


sesuai dengan keperluan dan kebutuhan Rumah Sakit. Dalam mengelola suatu
Program Khusus / Masalah khusus yang mempunyai linggkup kerja bersinggungan
dengan bidang diluar bidang medis diperlukan suatu Panitia Khusus, Panitia
Khusus tersebut merupakan kelompok kerja khusus yang dibentuk untuk
mengatasi masalah khusus dan berada dibawah koordinasi Komite Medik, didalam
Panitia Khusus mungkin terdapat beberapa anggota yang bukan merupakan
Anggota Komite Medik. Panitia Khusus yang dibentuk disesuaikan dengan
kebutuhan Rumah Sakit.
Sub-Komite dan Panitia Khusus ditetapkan oleh Direktur Rumah Sakit atas
usul Ketua Komite Medik setelah mendapatkan kesepakatan dalam Rapat Komite
Medik. Adapun Susunan Sub-Komite dan Panitia Khusus yang berada didalam
Komite Medik terdiri dari :
1. Ketua merangkap anggota
2. Sekretaris anggota
3. Anggota
Ketua Sub-Komite dan Ketua Panitia Khusus adalah salah seorang
anggota Komite Medik, Sekretaris dan anggota Sub-Komite ditetapkan oleh Ketua
Sub- komite / Ketua Panitia Khusus. Berikut dibawah ini adalah Sub-Komite dan
Panitia Khusus yang koordinasinya berada dibawah Komite Medik RSUD
Kabupaten Bekasi, yaitu :

1. Sub-Komite Kredensial dan Proktoring

2. Sub-Komite Peningkatan Mutu Pelayanan-Pendidikan Pelatihan, Penelitian


& Pengembangan.
3. Sub-Komite Etika dan Disiplin Profesi
4. Sub-Komite Farmasi, Terapi dan Alat Kesehatan
5. Sub-Komite Pencegahan dan Penanggulangan Infeksi Nosokomial
6. Sub-Komite Rekam Medik
7. Sub-Komite Akreditasi
Beberapa Panitia Khusus yang koordinasinya berada dibawah Komite Medik, yaitu;
1. Panitia Audit Medik
2. Panitia Patient Safety

BAB III
TUGAS, WEWENANG & TANGGUNG JAWAB
Komite Medik RSUD Kabupaten Bekasi secara organisasi berada dibawah
Direktur RSUD Kabupaten Bekasi, adapun Tugas kewenangan dan tanggung
jawab dari Komite Medik RSUD Kabupaten Bekasi adalah untuk Menjamin
Pelayanan Medik yang sesuai dengan Standar Mutu Pelayanan Profesi,
Pelayanan Medik yang berdasarkan pada Evidence Base Medicine, berpayung
pada Kaidah Etika Profesi dengan pendekatan Patient Safety.
A. Tugas Komite Medik
1.

Memberikan Saran dan Pertimbangan kepada Direktur berkaitan dengan


pelayanan medis dalam hal :
a.

Pengawasan dan Penilaian Mutu Pelayanan Medis

b.

Peningkatan Program Pelayanan, Pendidikan dan Pelatihan serta


Penelitian dan Pengembangan dalam Bidang Medis

c.

Pengaturan permintaan cuti dan mengikuti acara-acara seminar di luar


RSUD Kabupaten Bekasi.

2.

Mengkoordinasikan Pelayanan Medis dan Mengarahkan Pelayanan Medis


sesuai Visi-Misi Rumah Sakit

3.

Menangani hal-hal yang berkaitan dengan Etika Profesi Kedokteran serta


memantau, mengevaluasi dan menilai pelaksanaan Konsep Etika Profesi
dalam semua aspek pelayanan medis.

4.

Membantu Direktur dalam menyusun kebijakan baku Standar Pelayanan


Medis yang harus dilaksanakan oleh semua KSM serta mengupayakan
pengembangan program pelayanan serta memantau pelaksanaannya.

B. Wewenang Komite Medik


1.
2.

Memberikan usul rencana kebutuhan tenaga kelompok staf medis.

Memberikan pertimbangan tentang rencana pengadaan, penggunaan dan


pemeliharaan instrument medis dan alat kesehatan lain.

3.

Memonitoring dan mengevaluasi proses pembuatan formularium serta


penggunaan obat di Rumah Sakit.

4.

Memonitoring dan mengevaluasi efektivitas dan effisiensi dari penggunaan


instrument kedokteran di Rumah Sakit.

5.

Melaksanakan pembinaan etika profesi serta mengukur kewenangan


profesi staf medis fungsional (Peer Review).

6.

Membahas dan menyetujui standar pelayanan medis dan terapi yang telah
disusun oleh masing-masing KSM.

7.

Memberikan Rekomendasi tentang kerjasama antara Rumah Sakit dengan


pihak lain baik perorangan maupun lembaga yang berhubungan dengan
pelayanan medis.

8.

Membentuk panitia-panitia untuk membantu pelaksanaan tugas Komite


Medik yang disesuaikan dengan keperluan dan kebutuhan Rumah Sakit.

C. Tanggung Jawab
1.

Ketua Komite Medik bertanggung jawab atas Pelaksanaan Tugas dan


Wewenangnya kepada Direktur Rumah Sakit.

2.

Ketua Sub-Komite bertanggung jawab atas Pelaksanaan Tugasnya


kepada Ketua Komite Medik.

D. Masa Kerja Komite Medis


Masa Kerja Kepengurusan Komite Medik RSUD Kabupaten Bekasi selama
satu periode adalah 3 (tiga) tahun.
Selesai masa kepengurusan, Ketua Komite Medik memberikan laporan
kegiatan pada Rapat Anggota Komite Medik, dan Ketua Komite Medik dapat
dipilih kembali maksimal 2 (dua) kali berturut-turut bila sebagian besar para
anggota menghendaki.
E. Biaya Operasional Komite Medis
Biaya operasional Komite Medik dibebankan pada Anggaran Rumah Sakit

1
0

BAB IV
TATA KERJA
A. Agenda
kerja

Dalam pelaksanaan tugas Komite Medik sangat memerlukan dukungan


dari Direktur dan Staf Manajemen baik dari Jajaran Pelayanan Medik,
Penunjang Medik maupun dari semua lini dan fungsi operasional terkait di
Rumah Sakit. Mengingat sangat banyaknya tugas, wewenang dan tanggung
jawab yang harus dilakukan oleh Komite Medik maka diperlukan kerjasama dari
seluruh jajaran dan lingkup terkait diatas. Agar dapat berfungsi dengan baik
maka selain dukungan, kerja sama yang baik, Komite Medik juga memerlukan
Agenda Kerja yang tersinkronisasi dan tertata dengan agenda kerja jajaran
diatas, hal ini untuk mengurangi terjadinya friksi dan tumpang tindihnya suatu
acara atau kegiatan Komite Medik dengan Kegiatan dari lingkup kerja lain yang
dapat berakibat mengurangi target pencapaian kegiatan. Secara administratif
agenda kerja Komite Medik adalah sebagai berikut:

Kamis

KEGIATAN

Minggu I

Presentasi Kasus Kematian (Death Case) atau Kasus Sulit

Minggu II

Pertemuan Rutin dengan semua Ketua Sub-Komite

Minggu III

Rapat Rutin dengan semua Anggota Komite Medik

Minggu IV
Minggu V

Visite Ruangan dengan Direktur / Jajaran Yanmed


dan Penunjang Medik
Journal Reading

Penjelasan Agenda:
1.

Presentasi Kasus Sulit, Pertemuan ini dimaksud untuk membahas kasus


yang kompleks dan sulit serta perlu untuk dipelajari guna mencari upaya
untuk penanganan yang lebih baik dan lebih optimal, seperti Kasus
Kejadian Tidak Diharapkan (Adverse Event), Kasus dengan penanganan
yang sulit, kasus yang sedang menjadi masalah di masyarakat serta

kasus lain yang disepakati oleh anggota untuk dibicarakan. Juga termasuk
0
didalamnya adalah diskusi dan pembahasan pada kasus kematian pasien
(Death Case).

1
1

2. Pertemuan atau Rapat Sub-Komite dan Panitia Khusus. Rapat atau


pertemuan ini diadakan khusus untuk mengidentifikasikan dan membahas
masalah yang dihadapi oleh Sub-Komite ataupun Panitia Khusus guna
mencari solusi yang diperlukan untuk mengatasi dan memecahkan
masalah tersebut diatas.
3.

Rapat Rutin semua Anggota Komite Medik: Rapat Rutin dilakukan untuk
membahas dinamika masalah umum yang muncul di RSUD Kabupaten
Bekasi dan berkaitan dengan Komite Medik, Sub-Komite, Panitia Khusus
maupun KSM.

4.

Journal Reading: Adalah kegiatan ilmiah yang berupa Diskusi dan


Pembahasan Journal ilmiah dalam rangka meningkatkan wawasan
keilmuan dan dilakukan secara bergilir.

5.

Visite Ruangan: Kegiatan ini dilakukan dengan mengunjungi ruangan


Perawatan / UGD / OK / ICU / untuk mendapatkan secara langsung
masalah

yang

ada

diruangan

tersebut

dan

memerlukan

upaya

penanganan yang cepat dan tepat demi terlaksananya peningkatan dan


pengendalian mutu pelayanan.
B. Alur Pengelolaan Masalah
1.

Masalah dari dalam / internal


MASALAH INTERNAL

DIREKTUR RSUD

KOMITE MEDIK

SUB KOMITE

KSM

Keterangan :
a. Masalah yang datang dari dalam (internal) yang memiliki kaitan dengan
pelayanan medis dapat langsung direspon oleh Komite Medik atau
Direktur Rumah Sakit.
b. Bila Direktur Rumah Sakit yang terlebih dahulu mengetahui dan
merespon masalah, maka Direktur berkoordinasi dengan Komite Medik

dan selanjutnya memberikan disposisi kepada Ketua Komite Medik untuk


menyelesaikan masalah tersebut dari sisi kewenangan Komite Medik.
c. Komite Medik mengadakan pertemuan dalam Rapat Komite Medik
dengan SubKomite / Panitia atau SMF yang terkait masalah untuk
membahasnya.
d. Permasalahan yang sudah dibahas dan diberikan solusinya kemudian
dibuatkan rekomendasinya oleh Ketua Komite Medik kepada Direktur
Rumah Sakit untuk digunakan sebagaimana mestinya.

2.

Masalah dari luar / eksternal

MASALAH

DIREKTUR RSUD

KOMITE MEDIK

SUB KOMITE

SMF
SMF

Penjelasan Alur Penanganan


1. Masalah yang datang dari luar / eksternal akan diterima dan direspon
oleh Direktur Rumah Sakit.
2. Direktur Rumah Sakit akan menyeleksi kasus perkasus, kasus yang
berhubungan dengan pelayanan atau profesi medis akan
dikoordinasikan dan di disposisikan ke Ketua Komite Medik.
3. Ketua Komite Medik mengadakan pertemuan untuk membahas masalah
dengan Sub-Komite, Panitia Khusus atau KSM yang terkait masalah
tersebut.
4. Permasalahan yang sudah dibahas dan diberikan solusinya kemudian
direkomendasikan oleh Ketua Komite Medik kepada Direktur Rumah
Sakit untuk digunakan sebagaimana mestinya.

3. Pembahasan Kasus Kematian ( Death Case) / Kasus Sulit


DIREKTUR

KASUS
KSM
DIREKTUR RSUD

KOMITE MEDIK

SMF

SUB KOMITE PENINGKATAN MUTU PELAYANAN

KSM

Prosedur Pembahasan Kasus


1. Kasus kematian (Death Case) / kasus sulit yang dimunculkan untuk
dibahas mempunyai kriteria sebagai berikut:
a. Pada saat datang dirawat di RS, tanda-tanda vital dan kesadaran
pasien masih dalam batas normal tetapi keadaan pasien memburuk
terjadi di atas 48 jam setelah dalam perawatan dokter tanpa
diketahui penyebabnya.
b. Diagnosa saat pasien masuk sampai perawatan dokter berakhir
sangat meragukan atau belum jelas.
c. Kasus pasien yang dihadapi sangat kompleks dan memerlukan
penanganan multidisiplin.
d. Terdapat dugaan adanya masalah pada Prosedur Pelayanan Medis.
2. KSM yang mempunyai kasus :
a.

Untuk kasus kematian pasien yang bermasalah harus melaporkan


ke Komite Medik paling lambat 1 minggu setelah pasien tersebut
meninggal.

b.

Sedangkan untuk kasus sulit sulit dengan kemungkinan yang


bermasalah harus melapor ke Komite Medik.

3. Komite Medik mendisposisikan ke

Sub-Komite Peningkatan Mutu

Pelayanan untuk mengadakan pertemuan ilmiah.


4. Sub-Komite peningkatan mutu pelayanan membuat surat pemberitahuan
kepada KSM terkait untuk menghadiri acara ilmiah.

5. Hasil pembahasan kasus dan kesimpulan di buat oleh Sub-Komite


Peningkatan Mutu Pelayanan & Litbang yang ditanda tangani oleh Ketua
Peningkatan Mutu Pelayanan & Litbang dan diketahui ketua oleh Ketua
Komite Medik.
6. Dari Ketua Komite Medik hasil pembahasan kasus tersebut dibuat
rekomendasinya untuk diserahkan kepada Direktur RSUD untuk
dipergunakan sebagaimana mestinya.

BAB V
Sub Komite & Panitia Khusus Komite Medik
Dalam melaksanakan tugasnya Komite Medik RSUD Kabupaten Bekasi
dibantu oleh Sub-Komite dan Panitia Khusus yang terdiri dari:
1. Sub-Komite Kredensial dan Proctoring
2. Sub-Komite Peningkatan Mutu Pelayanan-Penelitian &
Pengembangan
3. Sub-Komite Etika dan Disiplin Profesi
4. Sub-Komite Farmasi, Terapi dan Alat Kesehatan
5. Sub-Komite Pencegahan dan Penanggulangan Infeksi Nosokomial
6. Sub-Komite Rekam Medik
7. Sub-Komite Akreditasi
Panitia Khusus yang dibentuk untuk mengatasi masalah khusus yang dibentuk
untuk mengatasi masalah khusus, adalah :
1.

Panitia Audit Medik

2.

Panitia Patient Safety

Susunan keanggotaan Sub Komite dan Panitia Khusus adalah sebagai


berikut :
1. Ketua merangkap anggota
2. Sekretaris merangkap anggota
3. Anggota
Ketua Sub-Komite dan Panitia Khusus diangkat dengan Surat Keputusan
Direktur RSUD Kabupaten Bekasi atas usul Ketua Komite Medik dengan proses
pembentukannya sebagai berikut :
1. Komite Medik mengadakan rapat dengan agenda Pembentukan Sub-Komite
atau Panitia Khusus.
2. Ketua Sub-Komite & Panitia Khusus dipilih oleh Anggota Komite Medik dalam
Rapat tersebut.
3. Sekretaris dan anggota Sub Komite dan Panitia Khusus dipilih oleh Ketua Sub
Komite dan Panitia Khusus.
4. Selanjutnya hasil dari Rapat Komite Medik beserta Daftar Nama Ketua Sub
Komite dan Panitia Khusus yang terpilih diusulkan oleh Ketua Komite Medik

kepada

Direktur

Keputusannya.

Rumah

Sakit

untuk

disahkan

dan

dibuatkan

Surat

Dalam menjalankan tugas Ketua Sub Komite dan Ketua Panitia Khusus
bertanggung jawab kepada Ketua Komite Medik. Adapun Tugas dan Wewenang
Sub Komite dan Panitia Khusus secara umum sebagai berikut :
1. Menerima tugas dari Komite Medik secara tertulis.
2. Mengidentifikasi, menganalisa dan mencari penyelesaian dari masalah
sesuai dengan bidang tugasnya.
3. Menyampaikan pendapat dan rekomendasi tentang suatu masalah kepada
Ketua Komite Medik.
4. Membuat laporan berkala mengenai hasil pelaksanaan tugas .
5. Mengusulkan kepada Komite Medik untuk mengganti, menambah atau
mengurangi anggotanya.
Tata kerja Sub-Komite dan Panitia Khusus :
1. Sub-Komite dan Panitia Khusus mengadakan pertemuan / rapat intern
minimal satu bulan sekali atau sesuai kebutuhan.
2. Sub-Komite dan Panitia Khusus dapat mengundang Narasumber atau
Tenaga ahli untuk membantu menyelesaikan masalah atas izin Ketua
Komite Medik.

BAB VI
STRUKTUR ORGANISASI DAN URAIAN
TUGAS KOMITE MEDIK RSUD KABUPATEN
BEKASI
A. Struktur Organisasi
DIREKTUR RSUD

KETUA KOMITE MEDIK

WAKIL KETUA KOMITE MEDIK

BENDAHARA I BENDAHARA I

SUB - KOMITE
Kredensial & Proktoring
Etika & Disiplin Profesi
Farmasi, Terapi & Alat Kesehatan
Pencegahan & Penanggulangan
lnfeksi Nosokomial
Peningkatan Mutu Pelayanan Medik Penelitian & Pengembangan
Rekam Medik
Akreditasi Rumah Sakit
PANITIA KHUSUS
Audit Medik
Patient Safety

B. Uraian Tugas
1. Tugas Ketua Komite Medik

SEKRETARIS I SEKRETARIS II

KELOMPOK STAF MEDIK


Penyakit Dalam
Bedah Umum
Obsteri ginekologi
Kesehatan Anak
Telinga Hidung & Tenggorok
Penyakit Mata
Anestesi
Paru
Jantung & Pembuluh Darah
Penyakit Kulit & Kelamin
Ortopedi
Neurologi
Radiologi
Penyakit Gigi & Mulut
Umum

1. Mengkoordinir pelaksanaan penyusunan Standar Pelayanan Medis


2. Mengkoordinir pelaksanaan Pembinaan Etika Profesi

3. Mengkoordinir Kewenangan Profesi KSM


4. Mengkoordinir pengembangan Program Pelayanan, Pendidikan,
Pelatihan, Penelitian dan Pengembangan
5. Memberikan pertimbangan kepada Direktur Rumah Sakit tentang
kebutuhan tenaga KSM tertentu setelah mendapat usulan dari
anggota.
6. Merencanakan, mengusulkan sarana, prasarana dan alat yang
diperlukan dan mengelola fasilitas Komite Medik.
7. Menandatangani kewenang dan membuat disposisi
8. Mendelegasikan wewenang kepada Wakil Ketua apabila berhalangan.
9. Mengawasi dan membina Anggota Komite Medik.
2. Tugas Wakil Ketua Komite Medik
1. Membantu dan mewakili Ketua Komite Medik, apabila Ketua
berhalangan melaksanakan tugas.
2. Melaksanakan tugas lainnya yang terkait dengan kegiatan Komite
Medik atas rekomendasi dari Ketua Komite Medik.
3. Tugas Bendahara Komite Medik
1. Mengelola keuangan Komite Medik.
2. Membuat laporan keuangan dan secara reguler melaporkan saldo
keuangan Komite Medik dalam rapat Anggota Komite Medik minimal
tiap semester.
3. Melaksanakan tugas lainya yang ditentukan oleh Ketua Komite Medik
4.

Tugas Sekretaris Komite Medik


1. Mengelola tugas-tugas Kesekretariatan
2. Mengelola data yang diperoleh dari tiap kegiatan yang berkaitan dengan
Komite Medik menjadi informasi yang dapat digunakan untuk
meningkatkan kinerja dan keberhasilan semua anggota Komite Medik.
3. Menyusun kegiatan dan agenda kerja Komite Medik
4. Mengatur pelaksanaan Agenda Kerja Komite Medik, yang berkaitan
dengan :
a. Jadwal kegiatan dan tempat
b. Daftar hadir
c. Konsumsi
d. Undangan dan lain-lain
5. Membuat Notulen Rapat dan mengarsipkannya.
6. Melaksanakan tugas-tugas lain yang ditentukan oleh Ketua Komite
Medik.

5.

Tugas Anggota Komite Medik ( KSM )

1. Mengkoordinasikan dan melakukankan penatalaksanaan pelayanan


medis dalam hal menegakkan diagnosis, melakukan pengobatan,

mengupayakan pencegahan akibat penyakit, melakukan upaya


peningkatan kesehatan dan pemulihan akibat penyakit, penyuluhan
kesehatan, pendidikan dan pelatihan SDM dimasing-masing SMF.
pemantauan serta evaluasi hasil pelaksanaan kegiatan.
2. Memberikan masukan kepada Ketua Komite Medik dan Ketua SubKomite Kredensial & Proktoring, berkaitan dengan :
a. Rekam jejak calon tenaga medis yang akan bekerja di SMF
yang bersangkutan
b. Berpartisipasi sebagai tim dalam proses kredensial calon tenaga
medis yang melamar bekerja di SMF tersebut.
3. Memberikan asupan usulan dan pertimbangan berdasarkan prioritas
tentang rencana pengadaan dan pemeliharaan peralatan kesehatan
yang diperlukan di SMF nya.
4. Berpartisipasi aktif dalam setiap kegiatan Komite Medik maupun Rumah
Sakit.
6.

Tugas Sub Komite


1. Sub Komite Kredensial dan Proktoring
1. Membuat persyaratan dan prosedur penerimaan calon tenaga
madis yang melamar untuk bekerja sebagai tenaga medis
fungsional di RSUD Kabupaten Bekasi.
2. Mengawasi dan menekankan secara utuh pemahaman Hak dan
Kewajiban dokter dan memperhatikan Hak dan Kewajiban Pasien
dalam melakukan semua prosedur pelayanan medis di RSUD
Kabupaten Bekasi.
3. Bersama sama dengan Sub-Komite Peningkatan Mutu Pelayanan
Medis-Penelitian dan Pengembangan dalam menetapkan Pedoman
Kewenangan Profesi untuk tiap KSM.
4. Meninjau data rekam jejak tenaga medis yang melamar untuk
menjadi tenaga medis fungsional di RSUD Kabupaten Bekasi
sebagai salah satu data dasar yang penting dan diperlukan dalam
melakukan melakukan Proses Kredensial.
5. Melakukan Kredensial bagi calon tenaga medis di RSUD Kabupaten
Bekasi dan membuat rekomendasinya kepada Ketua Komite Medik
dan Direktur RSUD Kabupaten Bekasi.
6. Melakukan Monitoring dan Evaluasi pelaksanaan kegiatan.
7. Membuat laporan secara tertulis semua kegiatan Sub-Komite
Kredensial dan Proktoring Kepada Ketua Komite Medik pada akhir
tahun.
2. Sub Komite Pencegahan dan Penanggulangan Infeksi Nosokomial
1. Mengumpulkan data insidens kejadian infeksi yang terjadi selama
dalam perawatan di RSUD Kabupaten Bekasi.
2. Mengidentifikasi penyebab infeksi terjadi dalam masa perawatan.

2
0

3.
4.
5.
6.

Mencari dan mengusulkan solusi yang dapat membantu mencegah


terjadinya infeksi nosokomial.
Meningkatkan upaya penyuluhan kesehatan kepada pasien dan
keluarganya.
Melakukan Monitoring dan Evaluasi pelaksanaan kegiatan.
Membuat laporan secara tertulis semua kegiatan Sub-Komite
Pencegahan dan Penanggulangan Infeksi Nosokomial Kepada
Ketua Komite Medik pada akhir tahun.

3. Sub Komite Etika dan Disiplin Profesi


1. Melakukan pengawasan terhadap masalah yang diduga terjadi
pelanggaran Etika Profesi serta secara aktif terus melaksanakan
pembinaan Etika dan disiplin Profesi.
2. Melakukan kajian dan investigasi pada dugaan pelanggaran Etika
dan Disiplin Profesi dan merekomendasi sanksi yang adil, tepat dan
sesuai pada dugaan pelanggaran Etika dan Disiplin Profesi.
3. Melaksanakan Review Kasus dengan dugaan pelanggaran Etika
dan Disiplin Profesi.
4. Bersama dengan Sub-Komite Kredensial melakukan penilaian
kepribadian dan watak yang berpotensi menimbulkan pelanggaran
Etika Profesi pada proses seleksi calon tenaga fungsional.
5. Melakukan Monitoring dan Evaluasi pelaksanaan kegiatan.
6. Membuat laporan secara tertulis semua kegiatan Sub-Komite Etika
dan Disiplin Profesi kepada Ketua Komite Medik pada akhir tahun.
4. Sub Komite Farmasi dan Terapi dan Alat Kesehatan
1. Menyusun formularium dan tatalaksananya berdasarkan mutu
layanan dengan pendekatan evidence-base medicine.
2. Menyusun Sistem Tatalaksana Farmakoterapi RSUD Kabupaten
Bekasi yang efektif dan efisien.
3. Memonitor upaya penggunaan obat secara rasional yang sesuai
dengan kebutuhan serta mempromosikan konsep terapi rasional
pada semua anggota Komite Medik.
4. Membuat Standar Terapi bekeria sama dengan semua KSM.
5. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan.
6. Membuat laporan secara tertulis semua kegiatan Sub-Komite
Farmasi, Terapi & Alat Kesehatan kepada Ketua Komite Medik pada
akhir tahun.
5. Sub-Komite Peningkatan Mutu Pelayanan Medik - Penelitian &
Pengembangan
1. Menyusun kebijakan atau upaya yang dapat meningkatkan Mutu
Pelayanan Medik bersama dengan seluruh KSM.

2
1

2.

3.

4.
5.

6.
7.

Menyusun kriteria yang dapat digunakan sebagai Indikator Mutu


Pelayanan Medis dalam Penilaian Fungsi Pelayanan Medis di
RSUD Kabupaten Bekasi secara Self assessment.
Membuat agenda Presentasi Kasus Sulit / Kasus Bermasalah,
Kasus Kematian (Death Case) dan Pembacaan Jurnal Kedokteran
(Journal Reading).
Bersama sama dengan Sub-Komite Kredensial menetapkan
Pedoman Kewenangan Profesi.
Membuat agenda pendidikan dan pelatihan (Kongres, Workshop
dan Pelatihan Wajib ATLS, ACLS), Spesialisasi atau Subspesialisasi
untuk anggota KSM.
Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan.
Membuat laporan secara tertulis semua kegiatan Sub-Komite
Peningkatan Mutu Pelayanan- Penelitian & Pemngembangan
kepada Ketua Komite Medik pada akhir tahun.

6. Sub-Komite Rekam Medis


1. Menyusun Kebijakan dalam menjaga Kerahasiaan Rekam Medik.
2. Menyelenggarakan penyuluhan, pembinaan dan penerapan Sistem
Rekam Medik yang baik.
3. Mensosialisasikan tanggung jawab RS, Kewajiban dokter untuk
mengsisi Rekam Medik secara lengkap dan benar hak dan
kewajiban Pasien berkaitan dengan UU No.29 thn 2004.
4. Membahas dan memantau kelengkapan pengisian status.
5. Menetapkan bentuk dan isi formulir data hasil serta menerapkan
simbol dan singkatan yang dipakai.
6. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan.
7. Membuat laporan secara tertulis semua kegiatan Sub-Komite
Rekam Medis kepada Ketua Komite Medik pada akhir tahun.
7. Sub-Komite Akreditasi Rumah Sakit
1. Menyusun kebijakan dalam upaya mensosialisasikan proses
akreditasi RSUD Kabupaten Bekasi pada semua Anggota Komite
Medik.
2. Mensosialisasikan Tanggung Jawab semua Anggota Komite Medik
untuk menyukseskan Proses Akreditasi di RSUD Kabupaten Bekasi.
3. Menginformasikan secara aktif kemajuan proses akreditasi, kendala
/ hambatan yang ada serta secara bersama-sama mencari solusi
pemecahannya.
4. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan.
5. Membuat laporan secara tertulis semua kegiatan Sub-Komite
Akreditasi Rumah Sakit kepada Ketua Komite Medik pada akhir
tahun.

8. Panitia Audit Medik


1. Menyusun kebijakan atau upaya yang dapat meningkatkan Mutu
Pelayanan Medik bersama dengan SubKomite Peningkatan Mutu
Pelayanan Medik dan seluruh KSM.
2. Menyiapkan berbagai bahan runjukan audit medik bersama-sama
dengan KSM dan Komite Medik seperti : Pedoman Audit Medis di
RS, Standar Pelayanan Medis/Standar Prosedur Operasional dari
tiap SMF, Formularium Rumah Sakit dan berbagai bahan rujukan
lain.
3.

Вам также может понравиться