Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keluarga merupakan suatu kumpulan yang memiliki hubungan darah, ikatan
perkawinan,dan adopsi serta tinggal dalam satu rumah tangga, saling berinteraksi satu
sama lain dan saling ketergantungan. Dalam keluarga biasanya terdiri dari orang tua
yaitu ayah dan ibunya, serta anak-anaknya, dan masing-masing individu memiliki
perannya masing-masing.
Tantangan utama bagi keluarga dengan anak remaja meliputi perubahan
perkembangan yang dialami oleh remaja dalam batasan perubahan kognitif,
pembentukan identitas, dan pembentukan biologis, serta konflik-konflik dan krisis
yang didasarkan perkembangan. Ada tiga aspek proses perkembangan remaja yang
menyita banyak perhatian, yakni emasipasi (otonomi yang meningkat), budaya orang
muda (perkembangan hubungan teman sebaya), kesenjangan antara generasi
(perbedaan nilai-nilai dan norma-norma antara orang tua dan remaja).
Banyak masalah yang sering timbul pada keluarga dengan tahap
perkembangan anak remaja karena pada tahap ini, anak berusaha mencari identitas
diri, sehingga mereka sering membantah orang tuanya, karena mulai mempunyai
pendapat sendiri, cita-cita dan nilai-nilai sendiri yang berbeda dengan orang tuanya.
Untuk itu, dalam makalah ini kelompok ingin mengetengahkan proses keperawatan
keluarga dengan anak usia remaja. Tidak lupa kelompok sertakan tugas pemicu.
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Makalah ini disusun dengan tujuan untuk mempelajari asuhan keperawatan
keluarga dengan anak usia remaja.
2. Tujuan khusus
Setelah mempelajari teori dan konsep asuhan keperawatan keluarga, mahasiswa
dapat mengaplikasikannya dalam kasus pemicu tentang :
a. Pelengkapan data pada pengkajian
b. Penyusunan diagnose keperawatan keluarga
c. Penentuan skoring prioritas diagnose keperawatan
d. Penyususan rencana implementasi
C. Sistematika Penulisan
Makalah ini disusun dengan menggunakan metoda studi kepustakaan dan studi kasus.
Bab I berisi pendahuluan, Bab II berisi tinjauan teori dan bab III berisi tinjauan kasus,
bab IV berisi penutup.
1
Bab II
Tinjauan Teori
A. Pengertian
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakay terdiri atas kepala keluarga, serta
beberapa orang yang berkumpul dan tinggal dalam satu atap dalam keadaan saling
ketergantungan (Depkes, 1988).
Keluarga adalah dua orang atau lebih yang dibentuk berdasarkan ikatan perkawinan
yang sah, mampu memenuhi kebutuhan hidup spiritual dan material yang layak, bertakwa
kepada Tuhan, memiliki hbungan yang selaras dan seimbang antara anggota keluarga dan
masyarakat serta lingkungannya. (Menurut BKKBN, 1999).
B. Ciri-ciri keluarga
Ada beberapa ciri-ciri keluarga menurut Nasrul Effendi (2007) sebagai berikut:
1. Diikat dalam satu perkawinan
2. Ada ikatan batin
3. Ada tanggung jawab masing anggota
4. Ada pengambilan keputusan
5. Kerjasama di antara anggota keluarga
6. Komunikasi interaksi antar anggota keluarga
C. Tipe/Bentuk Keluarga
Bentuk-bentuk keluarga antara lain: (Zaidin Ali, 2009: 6-7)
a.
c.
Adalah suatu keluarga yang terbentuk dari perkawinan pasangan, yang masing-masing
pernah menikah dan membawa anak hasil perkawinan terdahulu.
f. Three Generation Family
Adalah keluarga yang terdiri dari tiga generasi, yaitu kakek, nenek, bapak, ibu dan anakanak dalam satu rumah.
g. Single adult living alone
Adalah bentuk keluarga yang hanya terdiri dari satu orang dewasa yang hidup dalam
rumahnya.
h. Middle age atau Elderly Couple
Adalah keluarga yang terdiri dari sepasang suami istri paruh baya.
D. Fungsi Keluarga
Ada beberapa fungsi keluarga antara lain: (Zaidin Ali, 2009; 11-12)
1. Fungsi biologis, kebutuhan meliputi:
a. Sandang, Pangan dan papan
b. Hubungan seksual suami istri
c. Reproduksi atau pengembangan keturunan
2. Fungsi ekonomi
Keluarga (dalam hal ini ayah) mempunyai kewajiban menafkahi keluarganya (istri dan
anaknya)
3. Fungsi pendidikan
Disini keluarga berfungsi sebagai (transmiter budaya atau mediator sosial budaya bagi anak)
4. Fungsi sosialisasi
Keluarga merupakan penyamaan bagi masyarakat masa depan dan lingkungan keluarga
merupakan faktor penentu yang sangat mempengaruhi kualitas generasi yang akan datang
5. Fungsi perlindungan
Keluarga sebagai pelindung bagi para anggota keluarga dari gangguan, ancaman atau
kondisi yang menimbulkan ketidaknyamanan (fisik, psikologis) para anggotanya
6. Fungsi rekreasi
Keluarga diciptakan sebagai lingkungan yang memberi kenyamanan, keceriaan, kehangatan
dan penuh semangat bagi anggotanya
7. Fungsi agama (religius)
Keluarga berfungsi sebagai penanam nilai-nilai agama kepada anak agar mereka memiliki
pedoman hidup yang benar
dan
kelompok sosial ,
penghasilan
- Pertahankan keakraban pasangan
- Melakukan life review masa lalu
9) Keluarga usia tua
- Mempertahankan suasana saling menyenangkan
- Beradaptasi dengan perubahan : kehilangan pasangan , kekuatan fisik, dan
-
penghasilan
Pertahankan keakraban pasangan
Melakukan life review masa lalu
BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
PADA TN. A DENGAN ANAK USIA REMAJA
DI DESA NYOMPLONG PABUARAN RT.03/01
KOTA SUKABUMI
PENGKAJIAN DILAKUKAN
Nama
: Kelompok 4
Hari
: Jumat
Tanggal
: 13 Mei 2016
Waktu
: 15.00 WIB
Metode
A. Pengkajian keluarga
Data umum
A. Kepala Keluarga
1. Nama KK
: Tn. A
2. Jenis Kelamin
: Laki-laki
3. Umur
: 52 tahun
4. Agama
: Islam
5. Pendidikan
: SMP
6. Pekerjaan
: Wiraswasta
7. Alamat
: Jl. Pabuaran Rt. 03/01 Kelurahan Nyomplong Kecamatan
Warudoyong.
B. Komposisi Keluarga
N
o
Nama
JK
Hub
Umur
Pen
d
Status Imunisasi
BC
G
I
Ny.E
An.F
An.P
An.F
Istri
Ana
k
Ana
k
Ana
k
42 Th
20 Th
16 Th
8 Th
Polio
I
II
SM
II
I
DPT
IV
I II
Hepatitis
II
I
II
Campa
k
Ket
II
I
Sehat
A
MH
Sehat
S
SM
Sakit
A
SD
Sehat
7
C. Genogram
Keterangan :
= Perempuan
th
= Laki-laki
= Meninggal Dunia
= klien
= Menikah
= Anak Kandung
= Tinggal Serumah
D. Tipe Keluarga
Keluarga Tn. A merupakan keluarga dengan tipe keluarga inti ( Nuclear
Family ) dimana dalam satu rumah terdiri dari ayah, ibu, dan anak.
E. Suku Bangsa
Keluarga Tn. A termasuk dalam suku sunda dan kewarganegaraan Indonesia.
Dalam keluarga tidak ada pantangan makan apapun.
F. Agama
Semua anggota kelurga beragama islam dan menjalankan ibadah sholat lima
waktu, biasanya dilakukan masing-masing.
G. Status sosial dan Ekonomi Keluarga
Tn. A berkerja sebagai Wiraswasta. Penghasilan per bulan Rp. 2.000.000-,
penghasilan Ny.E Rp. 1.000.000-, sedangkan pengeluaran Rp. 2.500.000-, perbulan.
Jenis pengeluaran keluarga tiap bulan untuk membeli kebutuhan pokok seperti
beras dan kebutuhan sehari-hari lainnya. Dan keluarga mempunyai tabungan khusus
baik untuk kesehatan maupun sekolah dan keluarga ini termasuk kedalam keluarga
sejahtera II.
Barang-barang yang dimiliki Tn. A yaitu Tv, kulkas.
1. Aktivitas Rekreasi
Aktivitas rekreasi dalam rumah tangga selama ini dilakukan dengan
berkumpul bersama keluarga sambil menonton Tv karena Tn. A sibuk mencari
nafkah dan terkadang silaturahmi ke tempat saudara.
8
3
2
5
14
6
8
Keterangan :
1
2
3
4
5
6
7
8
1
: Gerbang dan halaman
: Pintu Masuk
: Ruang Tamu dan keluarga
: Kamar Tidur
: Kamar Tidur
: Kamar mandi
: Dapur
: Toko
disamping itu Tn. E sebagai pelindung dan pemberi rasa aman pada
keluarga juga berperan sebagai anggota masyarakat
dilingkungannya.
2. Ny. E berperan sebagai istri juga menjaga toko sembako yang
dimilikinya serta ibu dari anak-anaknya yang mengurus rumah
tangga dan mendidik anak-anaknya.
3. An. F berperan sebagai anak tertua dari keluarga Tn. A, dengan
status mahasiswa yang harus belajar dan patuh terhadap orang
tuanya juga menjaga adik-adiknya bisa menjalankan perannya
dengan cukup baik.
4. An.P merupakan anak kedua dari keluarga Tn. A, berperan sebagai
anak remaja yang baru memasuki sekolah menengah kejuruan
harus menjaga diri agar jangan sampai terlibat dalam pergaulan
bebas.
5. An. F merupakan anak ketiga dari keluarga Tn. A berperan sebagai
anak sekolah yang juga harus belajar dan patuh pada orang tuanya,
bisa melaksanakan peran sebagai anak sekolah dengan cukup baik.
d. Nilai dan norma keluarga
Nilai yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari adalah
norma/budaya sunda, keluarga Tn. A selalu mematuhi aturan-aturan
dan norma yang berhubungan dengan agama dan masyarakat seperti
sopan santun terhadap orang tua, suami terhadap istri. Dalam
kebudayaan yang digunakan, tidak ada makanan dan kegiatan
dipantang terkait dengan kesehatan.
5. Fungsi keluarga
a. Fungsi afektif
Keluarga Tn. A saling mendukung kebutuhan sehingga terpenuhi
kehidupan sederhana, keluarga Tn. A juga mengembangkan pola kasih
sayang dan saling mengasihi serta saling menghargai.
b. Fungsi sosialisasi
Hubungan dalam keluarga Tn. A sejauh ini rukun. Tn. A dan Ny. E
dapat membina sosialisasi pada anak-anaknya sehingga dapat
membentuk norma dan aturan-aturan sesuai dengan perkembangan
anak-anaknya, serta dapat meneruskan budaya seperti mengajak
anaknya untuk beribadah bersama, mengajarkan anak sopan santun
ketika makan.
c. Fungsi perawatan kesehatan
1. Kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan
12
13
Tn. A
Ny. E
An. F
An. P
n
Keluhan
Nyeri haid
yang
pada hari
dirasakan
pertama, skala
An. F
TD
BB
TB
Nadi
Respirasi
Suhu Tubuh
Kepala
Rambut
120/80 mmHg
55kg
152cm
75x/menit
20x/menit
36C
Simetris
Bersih, tidak
120/70 mmHg
60kg
158 cm
80x/menit
20x/menit
36,5C
Simetris
Bersih, tidak
110/70 mmHg
45kg
160 cm
65x/menit
17x/menit
35,8C
Simetris
Bersih, tidak
nyeri 3 (0-5)
120/80 mmHg
50kg
148 cm
90x/menit
22x/menit
36C
Simetris
Bersih, tidak
100/60 mmHg
18kg
100cm
80x/menit
20x/menit
36,8C
Simetris
Bersih, tidak
Mata
ada ketombe
Konjungtiva
ada ketombe
Konjungtiva
ada ketombe
Konjungtiva
ada ketombe
Konjungtiva
ada ketombe
Konjungtiva
tidak anemis,
tidak anemis,
tidak anemis,
tidak anemis,
tidak anemis,
sklera tidak
sklera tidak
sklera tidak
sklera tidak
sklera tidak
ikterik
Tidak ada
ikterik
Tidak ada
ikterik
Tidak ada
ikterik
Tidak ada
ikterik
Tidak ada
secret, tidak
secret, tidak
secret, tidak
secret, tidak
secret, tidak
ada pernafasan
ada pernafasan
ada pernafasan
ada pernafasan
ada pernafasan
cuping hidung
Telinga bersih
Mukosa bibir
cuping hidung
Telinga bersih
Mukosa bibir
cuping hidung
Telinga bersih
Mukosa bibir
cuping hidung
Telinga bersih
Mukosa bibir
cuping hidung
Telinga bersih
Mukosa bibir
Hidung
Telinga
Mulut
14
Leher
Dada
Abdomen
lembab, tidak
lembab, tidak
lembab, tidak
lembab, tidak
lembab, tidak
ada stomatitis
Tidak terdapat
ada stomatitis
Tidak terdapat
ada stomatitis
Tidak terdapat
ada stomatitis
Tidak terdapat
ada stomatitis
Tidak terdapat
pembesaran
pembesaran
pembesaran
pembesaran
pembesaran
kelenjar tiroid
kelenjar tiroid
kelenjar tiroid
kelenjar tiroid
kelenjar tiroid
dan getah
dan getah
dan getah
dan getah
dan getah
bening
Pergerakkan
bening
Pergerakkan
bening
Pergerakkan
bening
Pergerakkan
bening
Pergerakkan
dinding dada
dinding dada
dinding dada
dinding dada
dinding dada
simetris,
simetris,
simetris,
simetris,
simetris,
auskultasi paru
auskultasi paru
auskultasi paru
auskultasi paru
auskultasi paru
vesikuler
Bentuk
vesikuler
Bentuk
vesikuler
Bentuk
vesikuler
Bentuk
vesikuler
Bentuk
abdomen datar, abdomen datar, abdomen datar, abdomen datar, abdomen datar,
tidak ada luka,
tidak terdapat
tidak terdapat
tidak terdapat
terdapat nyeri
tidak terdapat
nyeri tekan
nyeri tekan
nyeri tekan
tekan, bissing
nyeri tekan
Ekstermitas
Pergerakkan
Pergerakkan
Pergerakkan
usus 8x/menit
Pergerakkan
Pergerakkan
Kulit
normal
Tugor kulit <2
normal
Tugor kulit <2
normal
Tugor kulit <2
normal
Tugor kulit <2
normal
Tugor kulit <2
detik
detik
detik
detik, wajah
detik
pucat
8. Harapan keluarga
Harapan yang diinginkan keluarga Tn. A yaitu menginginkan agar anggota
keluarga keluarganya tidak ada sakit-sakitan dan keluarga berharap
petugas kesehatan dapat melakukan kunjungan rutin memberikan
informasi kesehatan sehingga anggota keluarga dapat memelihara
kesehatan.
9. Analisa Data
No
1
Data Fokus
Data Subyektif :
Ny.E mengatakan bahwa An.P
sekarang sedang nyeri haid hari
pertama.
Problem
Nyeri akut pada
An.P keluarga Tn.A
Etiologi
Ketidakmampuan
keluarga Tn.A
dalam merawat
anggota keluarga
15
yang sakit
terutama pada
An.P
Data Objektif :
keluarga tidak
keluarga
efektif
mengenal
masalah
haid
kesehatan
Ketidakmampuan
Mekanisme koping
terdekat.
Keluarga Tn. A tidak tahu
bagaimana cara merawat
16
baik.
Keluarga Tn. A mengetahui
adanya puskesmas yang
berada di dekat rumahnya,
akan tetapi mereka hanya
berobat jika penyakit yang
dirasa parah.
B. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut pada An. P keluarga Tn. A berhubungan dengan Ketidakmampuan
keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit.
2. Mekanisme koping keluarga tidak efektif pada An. P keluarga Tn. A berhubungan
dengan Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan
C. Skoring
1. Nyeri akut pada An. P keluarga Tn. A berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga dalam
merawat anggota keluarga yang sakit.
No
1
Kriteria
Sifat Masalah
(tidak sehat)
Kemungkinan
Perhitungan
3/3 x 1
1/2 x 2
Skor
1
1
masalah dapat
diubah
(sebagian)
Potensi masalah
Pembenaran
Dapat dilihat dari kondisi An. P yang
hangat.
3/3 x 1
1
17
dapat dicegah
4
(tinggi)
Menonjolnya
x1
cukup.
Keluarga mengatakan masalah kesehatan
masalah (segera
ditangani )
(segera
ditangani)
Total Score
3 1/2
2. Mekanisme koping keluarga tidak efektif pada An. P keluarga Tn. A berhubungan dengan
Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan
No
1
Kriteria
Sifat Masalah
Perhitungan Skor
2/3 x 1
2/3
Pembenaran
Dapat dilihat dari kondisi An. P yang jika
(ancaman
2
kesehatan)
Kemungkinan
1/2 x 2
istirahat tidur.
An. P tidak dapat sembuh hanya dengan
masalah dapat
diubah
3
(sebagian)
Potensi masalah
2/3 x 1
2/3
dapat dicegah
4
(cukup)
Menonjolnya
masalah biasa
x1
masalah (segera
ditangani)
Total Score
Tujuan Khusus
Evaluasi
18
Intervensi
Setelah
Setelah dilakukan
Kriteria
Respon
Standar
Pengertian
dilakukan
tindakan
verbal
Disminore :
anggota
tindakan
keperawtan selama
keluarga
Dismenore adalah
keluarga tentang
keperawatan
1x60 menit
tentang
nyeri selama
pengertian,
nyeri
masalah teratasi
mengenal
menstruasi yang
penyebab,
berkurang
dengan kriteria
masalah
di sebabkan oleh
tanda-tanda dan
pada Tn. A
hasil :
kesehatan
kejang otot
cara
teratasi
- keluarga dapat
menanggulangi
mengenal masalah
terasa di perut
kesehatan
disminore.
2. Tanyakan
disminore dengan
atau di daerah
menyebutkan :
bujur sangkar
pengertian,
Michaelis . Nyeri
penyebab, tanda-
dapat terasa
tandanya.
sebelum dan
sesudah haid.
Dapat bersifat
kolik atau terus
menerus.
Dysmenorrhea
primer
1. Jelaskan kepada
kembali
tentang
pengertian,
penyebab,
tanda-tanda
disminore.
3. Beri re
inforcement
positif
terhadap
jawaban
dari
pertanyaan
Penyebab dari
nyeri haid ini
belum di temukan
secara pasti meski
telah banyak
penelitian
dilakukan untuk
mencari
penyebabnya.
Etiologi dari
dysmenorrhea
19
yang
diberikan
perugas.
primer tersebut
adalah:
- Faktor Psikologi
Biasanya terjadi
pada remaja
dengan emosi
yang tidak stabil,
mempunyai
ambang nyeri
yang rendah,
sehingga dekat
sedikit rasa nyari
dapat merasakan
kesakitan.
- Faktor Endokrin
Pada umumnya
hal ini
dihubungankan
dengan kontraksi
usus yang tidak
baik. Hal ini
sangat erat
kaitannya dengan
pengaruh
hormonal.
Peningkatan
produksi
prostaglandin
akan
menyebabkan
terjadinya
kontraksi uterus
20
yang tidak
terkoordinasi
sehingga
menimbulkan
nyeri.
b. Dysmenorrhea
sekunder
Dalam
dysmenorrhea
sekunder, etiologi
yang mungkin
terjadi adalah:
-
Faktor
konstitusi seperti
anemia,
pemakaian
kontrasepsi IUD,
benjolan yang
menyebabkan
pendarahan,
tumor atau
fibroid.
-
Anomali
uterus
konginental,
seperti : rahim
yang terbalik,
peradangan
selaput lendir
rahim.
21
Tanda- tanda :
Nyeri pada daerah
supra pubis
seperti cram,
menyebar sampai
area
lumbrosacral.
Sering disertai
nausea, muntah
Diare
Kelelahan
Nyeri kepala
Emosi labil
mengambil
Respon
Perawatan saat
4. Diskusikan
keputusan yang
verbal
nyeri haid :
dengan
tepat tentang
keluarga
anggota
disminore
menyatakan
Istirahat yang
keluarga
akan
cukup
tentang
mencoba
upaya yang
mengatasi
dilakukan
masalah
untuk
nyeri yang
mengatasi
dirasa An. P
masalah
disminore
dengan
memanfaatk
an sumber
yang
22
dimiliki
keluarga
5. Beri re
inforcement
positif
terhadap
jawaban
dari
pertanyaan
yang
diberikan
perugas.
6. Mengajarka
merawat anggota
Respon
Teknik relaksasi
keluarga yang
verbal
n teknik
mengalami
keluarga
membantu
relaksasi
disminore
menyatakan
ngurangi rasa
nafas dalam
akan
nyeri
menyuruh
An. P supaya
banyak
istirahat
Memodifikasi
Modifikasi
lingkungan
lingkungan
bertujuan untuk
mengurangi nyeri
yang dirasakan
oleh klien
7. Memberika
n kompres
hangat
8. Menganjurk
an klien
untuk
mengkonsu
msi
makanan
yang tinggi
zat besi
9. Menganjurk
an kepada
klien jika
23
nyeri terasa
bisa
mengalihka
n dengan
menonton
tv atau
mendengark
an musik
2. Mekanisme koping keluarga tidak efektif pada An. P keluarga Tn. A berhubungan
dengan Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan
Tujuan umum
Tujuan Khusus
Evaluasi
Setelah
Setelah dilakukan
Kriteria
Respon verbal
dilakukan
tindakan
keluarga
tindakan
keperawtan selama
tentang
keperawatan
1x60 menit
mengenal
mekanisme
masalah teratasi
masalah
koping
dengan kriteria
kesehatan
keluarga pada
hasil :
Tn. A efektif.
- keluarga dapat
mengenal masalah
kesehatan
- mekanisme
koping keluarga
efektif
- Keluarga mampu:
1.
Mendiskusik
an masalah yang
dihadapi keluarga
2.
Mengidentifi
Standar
1. Membina
hubungan
saling
percaya
(menguca
pkan
salam
terapeutik,
berjabat
tangan
sambil
mengenal
kan nama,
menjelask
an tujuan
interaksi
dan
membuat
kontrak,
waktu
serta
tempat
setiap kali
pertemuan
dengan
keluarga).
2. Mengident
ifikasi
masalah
yang
Intervensi
1. Bina
hubunga
n saling
percaya
2. Identifik
asi
masalah
yang
dihadapi
oleh
keluarg
3. Diskusi
kan
koping
atau
upaya
yang
biasa
dilakuka
n
keluarga
.
4. Diskusi
kan
mekanis
me
koping
yang
selalu
digunak
3.
dihadapi
oleh
keluarga
(asal
masalah,
jumlah
masalah,
sifat
masalah
dan waktu
terjadinya
masalah).
3. Mendisku
sikan
koping
atau upaya
yang biasa
dilakukan
keluarga.
4. Mendisku
sikan
mekanism
e koping
yang
selalu
digunakan
menghada
pi masalah
dan
mengungk
apkan
perasaan
setelah
mengguna
kan
koping
yang biasa
digunakan
5. Mendisku
sikan
alternatif
koping
(keterbuka
an dalam
keluarga,
membahas
masalah
Mendiskusik
an tindakan atau
koping yang
dilakukan keluarga
untuk mengatasi
masalah
4. Mendiskusikan
alternatif koping
atau cara
penyelesaian
masalah yang baru
5.
Melatih
menggunakan
koping atau cara
mengatasi masalah
yang baru
6.
Mengevaluas
i kemampuan
keluarga
menggunakan
koping yang
efektif
25
an
mengha
dapi
masalah
dan
mengun
gkapkan
perasaa
n
setelah
menggu
nakan
koping
yang
biasa
digunak
an
5. Diskusi
kan
alternati
f koping
(keterbu
kaan
dalam
keluarga
,
membah
as
masalah
yang
dihadapi
dalam
keluarga
,
membah
as caracara
menyele
saikan
masalah
dan
membag
i tugas
penyele
saian
masalah
yang
dihadapi
dalam
keluarga,
membahas
cara-cara
menyelesa
ikan
masalah
dan
membagi
tugas
penyelesai
an
masalah,
melakuka
n kegiatan
yang
disukai
seperti
olahraga,
jalanjalan, dll
untuk
mengemb
alikan
energi dan
semangat/
break sesa
at,
mencari
dukungan
sosial
yang lain
dan
memohon
pertolonga
n pada
Tuhan).
6. Melatih
keluarga
mengguna
kan
koping
yang
efektif
26
,
melakuk
an
kegiatan
yang
disukai
seperti
olahraga
, jalanjalan,
dll
untuk
mengem
balikan
energi
dan
semang
at/break
sesaat,
mencari
dukunga
n sosial
yang
lain dan
memoh
on
pertolon
gan
pada
Tuhan).
6. Latih
keluarga
menggu
nakan
koping
yang
efektif
7. Evaluasi
kemamp
uan
keluarga
menggu
nakan
koping
yang
efektif.
7. Mengeval
uasi
kemampu
an
keluarga
mengguna
kan
koping
yang
efektif.
D. Implementasi Keperawatan
No
DX
1
Waktu
Jumat, 13
TUK
1
mei 2016
15.30
Implementasi
1. Menjelaskan kepada
Evaluasi Formatif
S : klien sudah
anggota keluarga
mengetahui tentang
tentang pengertian,
pengertian, penyebab,
penyuluhan
Keluarga aktif dan
mengulang dan
bertanya.
A : masalah teratasi
P : intervensi
3. Menjelaskan cara
dihentikan
S : klien sudah
menanggulangi
mengetahui cara
disminore
4. Beri re inforcement
menanggulangi
positif terhadap
disminore
O : keluarga terlihat
jawaban dari
antusias dalam
pertanyaan yang
penyuluhan
Keluarga aktif dan
diberikan perugas.
mengulang dan
bertanya
A : masalah teratasi
27
P : intervensi
3
5. Mengajarkan teknik
relaksasi nafas dalam
dihentikan
S : klien mencoba
melakukan teknik
relaksasi nafas dalm
O : keluarga terlihat
antusias dalam
penyuluhan
Keluarga aktif dan
mengulang dan
bertanya
A : Masalah teratasi
P : Intervensi
6. Memberikan
dihentikan
S : klien mengerti
kompres
tentang penjelasan
hangat
7. Menganjurkan
klien untuk
mengkonsums
i makanan
yang tinggi zat
besi
8. Menganjurkan
kepada klien
jika nyeri
terasa bisa
yang diberikan
O : klien akan mulai
mengkonsumi
makanan yang tinggi
zat besi, jika nyeri
terasa tidak hanya
istirahat tidur tapi akan
menonton tv atau
mendengarkan music.
mengalihkan
dengan
A : Masalah teratasi
menonton tv
atau
mendengarkan
P : Intervensi
dihentikan
musik
No
DX
Waktu
TUK
Implementasi
28
Evaluasi Formatif
Sabtu, 14
mei 2016
15.00
1,2,3,4
1. Membina hubungan
saling percaya
(mengucapkan salam
terapeutik, berjabat
tangan sambil
mengenalkan nama,
menjelaskan tujuan
interaksi dan membuat
kontrak, waktu serta
tempat setiap kali
pertemuan dengan
keluarga).
2. Mengidentifikasi
masalah yang
dihadapi oleh keluarga
(asal masalah, jumlah
masalah, sifat masalah
dan waktu terjadinya
masalah).
3. Mendiskusikan koping
atau upaya yang biasa
dilakukan keluarga.
4. Mendiskusikan
mekanisme koping
yang selalu digunakan
menghadapi masalah
dan mengungkapkan
perasaan setelah
menggunakan koping
yang biasa digunakan
5. Mendiskusikan
alternatif koping
(keterbukaan dalam
keluarga, membahas
masalah yang
dihadapi dalam
keluarga, membahas
cara-cara
menyelesaikan
masalah dan membagi
tugas penyelesaian
masalah, melakukan
kegiatan yang disukai
seperti olahraga, jalanjalan, dll untuk
mengembalikan energi
dan
29
S : keluarga Tn. A
ngatakan keluhan
yang dirasakan
O : keluarga terlihat
antusias dalam
penyuluhan ,
Keluarga aktif
mengulang dan
bertanya
A : Masalah teratasi
sebagian
P : intervensi
dilanjutkan
semangat/break sesaat
, mencari dukungan
sosial yang lain dan
memohon pertolongan
pada Tuhan).
6. Melatih keluarga
menggunakan koping
yang efektif
7. Mengevaluasi
kemampuan keluarga
menggunakan koping
yang efektif.
No
DX
1
Waktu
Evaluasi Sumatif
13 mei 2016
17.00 WIB
14 mei 2016
17.00 WIB
30
Paraf
31
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Keluarga merupakan suatu kumpulan yang memiliki hubungan darah, ikatan
perkawinan,dan adopsi serta tinggal dalam satu rumah tangga, saling berinteraksi satu
sama lain dan saling ketergantungan. Dalam keluarga biasanya terdiri dari orang tua
yaitu ayah dan ibunya, serta anak-anaknya, dan masing-masing individu memiliki
perannya masing-masing.
Tantangan utama bagi keluarga dengan anak remaja meliputi perubahan
perkembangan yang dialami oleh remaja dalam batasan perubahan kognitif,
pembentukan identitas, dan pembentukan biologis, serta konflik-konflik dan krisis
yang didasarkan perkembangan. Ada tiga aspek proses perkembangan remaja yang
menyita banyak perhatian, yakni emasipasi (otonomi yang meningkat), budaya orang
muda (perkembangan hubungan teman sebaya), kesenjangan antara generasi
(perbedaan nilai-nilai dan norma-norma antara orang tua dan remaja).
Banyak masalah yang sering timbul pada keluarga dengan tahap
perkembangan anak remaja karena pada tahap ini, anak berusaha mencari identitas
diri, sehingga mereka sering membantah orang tuanya, karena mulai mempunyai
pendapat sendiri, cita-cita dan nilai-nilai sendiri yang berbeda dengan orang tuanya.
Untuk itu, dalam makalah ini kelompok ingin mengetengahkan proses keperawatan
keluarga dengan anak usia remaja. Tidak lupa kelompok sertakan tugas pemicu.
32