Вы находитесь на странице: 1из 12

Makassar 16 Mei 2014

TUGAS AKHLAK

AL-KHAMRU (PEMINUM KHAMAR)

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 31
Siti Fildzah Nadhilah (1102120090)
Dwi Rahayu (1102120091)
Andik Subagiyo (1102120096)

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2013
DEFINISI KHAMR
A. Etimologi
Secara etimologi, khamr berasal dari kata khamar ( )yang
bermakna satara(),

artinya

menutupi.

Sedang khammara (

)berarti memberi ragi. Adapun al-khamr diartikan arak, segala


yang memabukkan.
Adapun menurut tafsir al-Lubb terdapat empat sebab mengapa
disebut
khimr

khamr.Pertama karena
yang

bermakna

menutupi

menutupi

akal, kedua dari

kata

wanita, ketiga dari

al-

khamaru yang berarti sesuatu yang bisa dipakai bersembunyi dari


pohon dan tumbuhan atau dengan kata lain semak-semak, dan
yang keempat dari

Khmir

yang

bermakna

orang

yang

menyembunyikan janjinya.
B. Terminologi
Terdapat berbagai qaul ulama mengenai pengertian khamr. Di
dalam tafsir al-Als, disebutkan bahwa makna khamr ialah zat yang
memabukkan dan terbuat dari sari anggur atau semua zat
(minuman) yang dapat menutupi

dan menghilangkan akal (

) .

DASAR PELANGGARAN

Kenapa kita sibuk dengan Alkohol, padahal tidak ada satu pun
ayat dalam Al-Quran maupun Al-Hadits yang menyebutkan bahwa
Alkohol itu haram! Tapi, yang ada adalah larangan mengkonsumsi
KHAMR!
Allah Swt. berfirman dalam Kitab Suci AL Quran sebagai
berikut :
Hai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu sholat ,
sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa
yang kamu ucapkan. QS. An Nisaa (4) : 43
Mereka

bertanya

kepadamu

tentang

Khamr

dan

judi.

Katakanlah : Pada keduanya terdapat dosa besar dan beberapa


manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar lebih
besar dari manfaatnya. Dan mereka bertanya QS. Al Baqoroh
(2) : 219
Hai orang-orang yang beriman! Sesung-guhnya (meminum)
khamr, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan
anak panah adalah perbuatan keji dan termasuk perbu-atan
syaithon! Maka jauhilah perbuatan-perbuat-an tersebut agar kamu
mendapat keberuntungan. QS. Al Maaidah (5) : 90
Nah, ternyata kata kuncinya adalah Al-Khamru dan bukannya
Al-Kohol. Menurut pengertian bahasa, al khamru (khamr) berarti
sesuatu yang menutup akal pikiran. Al khamru berarti tertutup, dan

khamarahu berarti satarahu (menutupi). Khamr sendiri berarti


minuman keras yang memabukkan.
Umar ra. berkata : Setiap (makanan dan minuman) yang
bisa

menutupi

(menghilangkan)

akal

fikiran

disebut

khamr/arak (HR. Bukhari dan Muslim).


Pada suatu hadits, Nabi SAW. menjelaskan bahwa :
Setiap yang memabukkan berarti khamr, dan setiap khamr
hukumnya haram (HR. Bukhari dan Muslim).
Minuman apapun kalau banyaknya memabukkan, maka (minum)
sedikit (dari minuman itu) juga haram (HR. Bukhary dan
Muslim)
Selain itu, Rasulullah SAW. juga bersabda : Sesungguhnya
Allah telah menurunkan penyakit dan obatnya, dan menjadikan
untuk kamu bahwa tiap-tiap penyakit ada obatnya. Oleh karena itu,
berobatlah, tetapi janganlah berobat dengan sesuatu yang haram
(HR. Abu Daud).
Serta dikuatkan oleh hadits : Khamr itu bukan obat, tapi
penyakit (HR. Muslim, Ahmad, Abu Daud, dan Tirmidzi).
Kanjeng Nabi SAW. sendiri mengatakan bahwa : khamr
bukanlah obat (tapi penyakit), nah kenapa kita lebih percaya pada
teman (yang bukan Rasul utusan Allah), lebih-lebih dukun!

Mengacu pada sabda Rasulullah SAW. tersebut, maka berarti


setiap sesuatu yang memabukkan adalah khamr dan setiap khamr
hukumnya adalah haram.
Islam memandang bahwa khamr adalah ummul khabaits
(sumber dari segala perbuatan keji), serta miftahu kulli syarrin
(kunci segala kemaksiatan). Buanyak sekali terjadi berbagai jenis
kejahatan yang diawali dengan kondisi mabuk. Untuk itu, kita mesti
sangat berhati-hati dengan khamr ini!
Umar ra masih belum puas. Sebelum ada keputusan final,
ayat itu bisa diberi kesimpulan terbalik (konklusi resiprokal), yakni
boleh mabuk diluar waktu sholat. Umarpun kembali berdoa, lantas
turun wahyu kepada Rasulullah saw QS.Al-Maidah:90-91: Hai
orang-orang

yang

beriman,

sesungguhnya

minuman

khamer,

berjudi, berkorban untuk berhala, mengundi nasib dengan anak


panah adalah perbuatan keji, termasuk perbuatan setan. Maka
jauhilah

perbuatan-perbuatan

itu,

supaya

kamu

beruntung.

Sesungguhnya setan bermaksud hendak menimbulkan permusuhan


dan kebencian diatara kamu lantaran minum khamer dan berjudi,
dan menghalangi kamu dari mengingat Allah SWT dan melakukan
shalat, maka berhentilah kamu (mengerjakan itu)!
Mendengar ayat ini Umar berseru: Antahaina, antahaina!
Kami berhenti, kami berhenti. Bumi gurun Arab yang kering
kerontang

itupun

basah

kuyup

ditumpahkan dari kendi-kendi.

oleh

banjir

khamer

yang

HUKUMAN UNTUK PEMINUM KHAMAR


Menurut Imam Abu Hanifah, ada dua jenis hukuman bagi
orang yang meminum minuman keras dan hukuman mabuk, yakni
(1) Hukuman hudud karena meminum minuman keras tanpa
memandang apakah peminumnya mabuk atau tidak, meminum
sedikit atau banyak, (2) Hukuman hudud karena mabuk, yang
diberikan kepada orang yang meminum minuman selain khamar,
yang jika diminum dalam jumlah tertentu bisa membuat mabuk.
Jika ia diminum dan tidak mabuk, maka ia tidak dihukum. Imam
yang lain mengatakan bahwa hukuman hudud hanya satu yaitu
hukuman hudud karena meminum minuman. Atas dasar ini, setiap
orang yang meminum minuman, yang jika diminum dalam jumlah
banyak bisa memabukkan, akan dijatuhi hukuman hudud. Perlakuan
ini tidak memandang apakah minuman itu bernama khamar atau
nama lainnya.
apakah peminumnya mabuk atau tidak. Ini merujuk pada
kaidah: sesuatu yang (ketika) banyak memabukkan, (ketika)
sedikit hukumnya haram
Menurut Imam Malik dan Imam Abu Hanifah serta sebuah
riwayat dari Imam Ahmad bin Hanbal, bahwa orang yang meminum
minuman keras harus didera sebanyak 80 kali. Namun Imam Syafii
berbeda pendapat bahwa hukuman hudud atas tindak pidana ini
adalah 40 kali dera. Akan tetapi tidak ada halangan bagi penguasa
untuk mendera pelaku sampai 80 kali jika ia memiliki kebijakan
seperti itu. Jadi, hukuman peminum minuman keras adalah 40 kali

dera dan selebihnya yaitu 40 deraan lainnya adalah hukuman takzir.


Perbedaan pendapat di kalangan para fuqaha dalam menentukan
kadar hukuman hudud disebabkan tidak adanya ketentuan dalam
Al-Quran tentang hukuman tersebut. Selain itu, riwayat yang ada
tidak menyebutkan dengan pasti adanya ijma para sahabat
tentang hukuman hudud tersebut.
Hal yang melatarbelakangi jumlah hukuman dera 40 kali
yakni pada masa Abu Bakar ra. saat itu Abu Bakar bertanya kepada
para sahabat tentang berapa jumlah dera bagi peminum khamar.
Sahabat meriwayatkan bahwa Rasulullah saw. mendera hingga 40
kali. Namun pada masa Umar bin Khatab ra, saat itu masyarakat
risau akibat maraknya orang yang meminum minuman keras.
Akhirnya Umar menetapkan hukuman hudud sebanyak 80 kali dera.
Adapun sebab terjadinya perbedaan dalam penentuan
hukuman ini adalah karena nash yang qathi yang mengatur
tentang hukuman had bagi peminum khamar itu tidak ada. di
samping itu, tidak ada riwayat yang memastikan adanya ijma
sahabat dalam penetapan hukuman had bagi peminum khamar.
Walaupun

Al-Quran

mengharamkan

khamar,

yang

kemudian

diperkuat oleh hadits Nabi, namun untuk hukumannya sama sekali


tidak ditetapkan secara pasti. Rasulullah menghukum orang yang
meminum khamar dengan pukulan yang sedikit atau banyak, tetapi
tidak lebih dari 40 kali. Pada masa pemerintahan khalifah Umar,
beliau bingung memikirkan orang-orang yang bertambah banyak
meminum khamar. Beliau mengadakan musyawarah dengan para
sahabat untuk menetapkan hukumannya. Di antara sahabat yang

berbicara adalah Abdurrahman bin Auf. Beliau mengatakan bahwa


hukuman had yang paling ringan adalah 80 kali dera. Sayidina
Umar akhirnya menyetujui pendapat tersebut dan ditetapkan
sebagai keputusan bersama.
Fuqaha

yang menganggap bahwa hukuman had untuk

peminum khamar itu 80 kali berpendapat bahwa para sahabat telah


sepakat (ijma), sedangkan ijma juga merupakan salah satu sumber
hukum (dalil) syara. Akan tetapi, mereka yang berpendapat bahwa
hukuman had bagi peminum khamar itu 40 kali dera beralasan
dengan sunah, yang kemudian diikuti oleh Khalifah Abu Bakar.
Mereka berpendapat bahwa tindakan Nabi saw. itu merupakan
hujjah yang tidak boleh ditinggalkan karena adanya perbuatan
orang lain. Dan ijma tidak boleh terjadi atas keputusan yang
menyalahi perbuatan Nabi dan para sahabat. Dengan demikian,
mereka menafsirkan kelebihan 40 kali dera dari Sayidina Umar itu
merupakan hukuman tazir yang boleh diterapkan apabila hakim
memandang perlu.

Meminum khamar itu mendatangkan sepuluh perkara :


1.

Menghilangkan akal peminumnya, sehingga ia menjadi bahan


tertawaan dan ejekan anak-anak.

2.

Menghabiskan

harta,

merusaknya

dan

mendatangkan

kefakiran.
Sebagaimana disebutkan bahwa doa Umar Ibnu Khaththab ra :Ya
Allah, jelaskan kepada kami hukum meminum khamar, sebab ia
merusak harta dan menghilangkan akal.

3.

Menimbulkan permusuhan dan kebencian.


Sebagaimana firman Allah: Al Maa idah : 90
Sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak menimbulkan
permusuhan

dan

kebencian

di

antara

kamu

lantaran

(meminum) khamar dan berjudi itu, dan menghalangi kamu


dari mengingat Allah dan shalat; maka berhentilah kamu (dari
mengerjakan pekerjaan itu).
4.

Membuat pelakunya kehilangan selera makan dan minum,


serta kebenaran dalam berkata.

5.

Menyebabkan istrinya haram baginya. Jadi jika ia mendekati


istrinya,

maka

dianggap

berzina

dengannya.

Saudaraku,

diriwayatkan dari sebagaian sahabat bahwa :siapa-siapa yang


menikahkan anak gadis kesayangannya dengan peminum khamar,
maka ia telah menyeretnya kepada perzinaan.
6.

Kunci dari setiap kejahatan yang dapat menjerumuskan


kepada semua bentuk kemaksiatan. Diriwayatkan dari Usman bin
Affan ra, ia berkata dalam kotbahnya :Wahai manusia, takutlah
meminum khamar sebab ia adalah induk dari semua kejahatan.

7.

Menyakiti

perasaan

Malaikat

penjaganya

lantaran

ia

membawa si Malaikat memasuki tempat-tempat kefasikan dan


dosa-dosa, serta penuh bau busuk
8.

Menyebabkan dirinya wajib dihukum dengan delapan puluh


cambukan. Jika ia tidak dipukul didunia, maka ia akan dipukul di
akherat dengan disaksikan banyak orang.

9.

Menyebabkan ditutupnya pintu-pintu langit dihadapannya,


sehingga amal dan perbuatannya tidak diterima selama empat
puluh hari.

10.

Membahayakan

jiwa

raganya,

dikuatirkan

keimanannya

dicabut saat menghadapi ajal. Dari Abdullah bin Masud, ia


berkata :Apabila seorang hamba yang suka mabuk meninggal,
maka

kuburlah

dan

tahanlah

ku.

Kemudian

coba

gali

lagi

kuburannya. Jika tidak mendapatkan wajahnya dipalingkan dari arah


kibalat, maka tebas leherku.

Berikut akibat minuman keras atau minuman beralkohol,


yang dilihat dari kandungannya:
1.

Merusak Syaraf, seperti yang saya sebutkan di atas bahwa


minuman keras atau minuman beralkohol mengandung zat aditif
yang

jika

dikonsumsi

walaupun

sedikit

kan

mengakibatkan

kecanduan yang luar biasa. Dan bila dikonsumsi secra terusmenerus

akan

menimbulkan

kerusakan

syaraf

otak

yang

menyebabkan manusia yang mengkonsumsinya mudah hilang


akalnya, keseimbangannya dan indra peraba-nya akan semakin
berkurang kepekaannya.
2.

Penyakit

Jantung,

Akibat

dalamjangka

dekatnya

dapat

dirasakan dengan meningkatnya detak jantung, dan juga keadaan


jantung juga akan melemah sehingga tidak dapat bekerja dengan
optimal. Sebenarnya ini terjadi karena minuman keras atau
minuman

beralkohol

dapat

merusak

sel-sel

tubuh

dan

juga

termasuk sel-sel jantung, akibatnya kinerja jantung akan tidak


optimal
3.

Meningkatnya kemiskinan, Teman-teman pasti tahu bahwa


jika seseorang sudah ketagihan yang namanya minuman keras atau
minuman beralkohol maka segala cara untuk mendapatkannya

akan ditempuh, termasuk pengahsilan yang seharusnya untuk


mencukupi kebutuhan hidup akan digunakan untuk memenuhi
kecanduanya akan minuman keras tersebut. akibatnya kemiskian
akan mudah menghampiri.
4.

Gairah sexual menurun, Bagi yang sudah mempunyai istri hal


ini

sangat

membahayakan

sekali

karena

bila

terlalu

sering

mengkonsumsi minuman keras atau minuman beralkohol dapat


menyebabkan

gairah

sex

menurun

dan

selanjutnya

kan

menimbulakn impoten.
5.

Turunnya tingkat kesadaran, Sudah banyak bukti bahwa orang


yang mengkonsumsi minuman beralkohol atau minuman keras
tingakt sosialnya berkurang, jadi pendiam, Emosinya meningkat dan
menjadikan dia mudah tersinggung dan juga tingkat konsenrasinya
menurun.

6.

Metabolisme Tubuh Terganggu, Bahaya dari akibat minuman


keras adalah merusak fungsi hati, karena hati fungsinya untuk
menetralisir racun yang masuk dalam tubuh maka jika hati sampai
rusak akan dapat menggangu metabolisme tubuh.

7.

Gangguan terhadap Janin , Bagi ibu yang sedang hamil jika


mengkonsumsi minuman keras atau minuman beralkohol akibatnya
sangat fatal sekali, karen anutrisi untuk janin bayinya

kan

terganngu, sehingga bayinya kelak dilahirkan dalam keadaan


kurang sempurna, karena bagaimanapun kesehatan janin adalah
dari pola makan dan tingkah laku dari sang ibu.

Referensi :

Islam di Jaman Modern, halaman 203-204. Ust Syamsu Fitri.


Pendidikan syariah Islam untuk siswa-siswi SMP, SMA dan sederajat
halaman 15-19.

Вам также может понравиться