Вы находитесь на странице: 1из 10

MAKALAH SEJARAH INDONESIA

VOC

KELOMPOK 1
Kelas : XI AK 4
NAMA ANGGOTA :
Anju Ayuningsih
(01)
Dewi Sartika
(04)
Dwi Nova Rizkyana (05)
Jelita Ketrine Sanjaya
(13)
Khoridah Milaini
(14)
Noviara Ade Nastasia
(18)
Reza Nur Aeni
(22)
Sinta Indriyani
(25)

SMK N 1 DUKUHTURI
Jl. Karanganyar no. 17 Kab. Tegal
KATA PENGANTAR
1

Alhamdulillah, Puja dan Puji syukur kita ucapkan kepada Allah SWT. Karena limpahan
karunia-Nya. Shalawat serta salam sensntiasa tercurahkan kepada Rasulullah Muhammad
Shallallahualaihi wa sallam. Manusia istimewa yang seluruh perilakunya layak untuk diteladani,
yang seluruh ucapannya adalah kebenaran, yang seluruh getar hatinya kebaikan. Sehingga kami
dapat menyelesaikan tugas kelompok ini tepat pada waktunya.
Banyak kesulitan dan hambatan yang kami hadapi dalam membuat tugas kelompok ini tapi
dengan semangat dan kegigihan serta arahan, bimbingan dari berbagai pihak sehingga kami mampu
menyelesaikan tugas kelompok ini dengan baik, oleh karena itu pada kesempatan ini, kami
mengucapkan terima kasih kepada :

Bapak Drs. Subagyo sebagai guru pengajar Sejarah Indonesia sekaligus pemberi tugas.

kami menyimpulkan bahwa tugas kelompoki ini masih belum sempurna, oleh karena itu
kami menerima saran dan kritik, guna kesempurnaan tugas kelompok ini dan bermanfaat bagi kami
sebagai penulis dan pembaca pada umumnya.

Tegal, September 2016

Penyusun

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................

KATA PENGANTAR.......................................................................................

DAFTAR ISI.....................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................

1.
2.
3.
4.

Latar Belakang Pembuatan Makalah..............................................


Rumusan Masalah...........................................................................
Tujuan Pembuatan Makalah...........................................................
Sistematika Penulisan.....................................................................

4
4
4
4

BAB II PEMBAHASAN..................................................................................

a)
b)
c)
d)
e)
f)

Berdirinya VOC....................................................................................
Penyebab berdirinya VOC....................................................................
Tujuan VOC..........................................................................................
Kemaharajaan VOC..............................................................................
Kemunduran VOC................................................................................
Pemububaran VOC...............................................................................

5
5
5
5
8
8

BAB III PENUTUP..........................................................................................

1) Kesimpulan...........................................................................................

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................

BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Pembuatan Makalah
Kegiatan mengidentifikasi merupakan kegiatan yang menyenangkan, kegiatan
mengidentifikasi memberikan banyak manfaat, antara lain menambah pengetahuan. Adapun
tujuan mengapa penulis membuat laporan ini adalah untuk tugas-tugas Sejarah Indonesia.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penyusun merumuskan rumusan masalah
sebagai berikut.
Berdirinya VOC ?
Penyebab berdirinya VOC ?
Tujuan VOC ?
Kemaharajaan VOC ?
Kemunduran VOC ?
Pemububaran VOC ?
3. Tujuan Pembuatan Makalah
Penulis membuat laporan ini mempunyai tujuan untuk melengkapi tugas mata pelajaran
Sejarah Indonesia dan menambah wawasan bagi yang membaca.
4. Sistematika penulisan
I.
Pendahuluan:
- Latar Belakang Pembuatan Makalah
- Rumusan Masalah
- Tujuan Pembuatan Makalah
- Sistematika Penulisan
II.
Pembahasan:
Berdirinya VOC
Penyebab berdirinya VOC
Tujuan VOC
Kemaharajaan VOC
Kemunduran VOC
Pemububaran VOC
III.
Penutup:
- Kesimpulan
IV. Daftar Pustaka

BAB II
PEMBAHASAN
A. Berdirinya VOC
Kongsi Perdagangan Hindia Timur (Vereenigde Oostindische Compagnie atau VOC) yang
didirikan pada tanggal 20 Maret 1602 Yang disulkan oleh Johan Van Oldebanevelt untuk
menggabungkan perdagangan (VOC). VOC adalah persekutuan dagang asal Belanda yang
memiliki monopoli untuk aktivitas perdagangan di Asia. Disebut Hindia Timur karena ada pula
VWC yang merupakan persekutuan dagang untuk kawasan Hindia Barat. Perusahaan ini dianggap
sebagai perusahaan multinasional pertama di dunia sekaligus merupakan perusahaan pertama yang
mengeluarkan sistem pembagian saham.
B. Penyebab didirikannya VOC
1. mengatasi persaingan tidak sehat
2. sekaligus mematahkan dominasi Portugis
VOC dipimpin oleh tujuh belas direktur. Mereka dikenal dengan sebutan Heeren Zeventien.
Meskipun sebenarnya VOC merupakan sebuah badan dagang saja, tetapi badan dagang ini
istimewa karena didukung oleh negara dan diberi fasilitas-fasilitas sendiri yang istimewa. Misalnya
VOC boleh memiliki tentara dan boleh bernegosiasi dengan negara-negara lain. Bisa dikatakan
VOC adalah negara dalam negara.
C. Tujuan utama VOC
VOC adalah mempertahankan monopolinya terhadap perdagangan rempah-rempah di
Nusantara. Hal ini dilakukan melalui penggunaan dan ancaman kekerasan terhadap penduduk di
kepulauan-kepulauan penghasil rempah-rempah, dan terhadap orang-orang non-Belanda yang
mencoba berdagang dengan para penduduk tersebut. Contohnya, ketika penduduk Kepulauan
Banda terus menjual biji pala kepada pedagang Inggris, pasukan Belanda membunuh atau
mendeportasi hampir seluruh populasi dan kemudian mempopulasikan pulau-pulau tersebut dengan
pembantu-pembantu atau budak-budak yang bekerja di perkebunan pala.
VOC (Perkumpulan Dagang India Timur). Di masa itu, terjadi persaingan sengit di antara
negara-negara Eropa, yaitu Portugis, Spanyol kemudian juga Inggris, Perancis dan Belanda, untuk
memperebutkan hegemoni perdagangan di Asia Timur. Untuk menghadapai masalah ini, oleh
Staaten Generaal di Belanda, VOC diberi wewenang memiliki tentara yang harus mereka biayai
sendiri. Selain itu, VOC juga mempunyai hak, atas nama Pemerintah Belanda -yang waktu itu
masih berbentuk Republik- untuk membuat perjanjian kenegaraan dan menyatakan perang terhadap
suatu negara. Wewenang ini yang mengakibatkan, bahwa suatu perkumpulan dagang seperti VOC,
dapat bertindak seperti layaknya satu negara.
Perusahaan ini mendirikan markasnya di Batavia (sekarang Jakarta) di pulau Jawa. Pos
kolonial lainnya juga didirikan di tempat lainnya di Hindia Timur yang kemudian menjadi
Indonesia, seperti di kepulauan rempah-rempah (Maluku), yang termasuk Kepulauan Banda di
mana VOC manjalankan monopoli atas pala dan fuli. Metode yang digunakan untuk
mempertahankan monompoli termasuk kekerasan terhadap populasi lokal, dan juga pemerasan dan
pembunuhan massal.
Pos perdagangan yang lebih tentram di Deshima, pulau buatan di lepas pantai Nagasaki,
adalah tempat satu-satunya di mana orang Eropa dapat berdagang dengan Jepang.
Tahun 1603 VOC memperoleh izin di Banten untuk mendirikan kantor perwakilan, dan pada 1610
Pieter Both diangkat menjadi Gubernur Jenderal VOC pertama (1610-1614), namun ia memilih
Jayakarta sebagai basis administrasi VOC. Sementara itu, Frederik de Houtman menjadi Gubernur
VOC di Ambon (1605 1611) dan setelah itu menjadi Gubernur untuk Maluku (1621 1623).
D. Kemaharajaan VOC
Dalam upaya memperlancar aktivitas organisasi, VOC pada tahun 1610 memutuskan untuk
membentuk jabatan Gubernur Jendral yang pada waktu itu berkedudukan di Maluku. Pieter
Both sebagai orang pertama yang menduduki posisi itu. Tindakan VOC dengan adanya hak
octroi sangat merugikan bangsa Indonesia. Hak octroi seolah ijin usaha kepanjangan tangan
pemerintah Belanda, bahkan bisa dikatakan VOC sebagai sebuah negara dalam negara. VOC
memiliki hak-hak istimewa yang tercantum dalam Oktrooi (Piagam/Charta) tanggal 20 Maret 1602,
meliputi:
1. Hak monopoli untuk berdagang dan berlayar di wilayah sebelah timur Tanjung Harapan dan
sebelah barat Selat Magelhaens serta menguasai perdagangan untuk kepentingan sendiri
5

2. Hak kedaulatan (soevereiniteit) sehingga dapat bertindak layaknya suatu negara untuk:
a. Memelihara angkatan perang
b. Memaklumkan perang dan mengadakan perdamaian
c. Merebut dan menduduki daerah-daerah asing di luar Negeri Belanda
d. Memerintah daerah-daerah tersebut
e. Menetapkan/mengeluarkan mata-uang sendiri
f. Memungut pajak.
3. Berikut adalah hal-hal yang terjadi di Indonesia ketika VOC berkuasa di Indonesia:
a) Maret 1602 - Belanda berusaha memonopoli perdagangan rempah-rempah dengan
membentuk suatu kongsi dagang bernama VOC (Vereenigde Oost-Indische Compagnie).
b) 1603 - VOC telah membangun pusat perdagangan pertama yang tetap di Banten namun
tidak menguntungkan kerena persaingan dengan para pedagang Tionghoa dan Inggris.
c) Februari 1605 - Armada VOC bersekutu dengan Hitu menyerang kubu pertahanan Portugis
di Ambon dengan imbalan VOC berhak sebagai pembeli tunggal rempah-rempah di Hitu.
d) 1602 - Sir James Lancaster kembali ditunjuk memimpin pelayaran yang armada berisi
orang-orang The East India Company dan tiba di Aceh untuk selanjutnya menuju Banten.
e) 1604 - Pelayaran yang ke-2 maskapai Inggris yang dipimpin oleh Sir Henry Middleton,
maskapai ini berhasil mencapai Ternate, Tidore, Ambon dan Banda. Akan tetapi di wilayah
yang mereka kunjungi ini mendapat perlawanan yang keras dari VOC.
f) 1610 - Ambon dijadikan pusat VOC, dipimpin seorang-gubernur jendral. Tetapi selama 3
orang gubernur-jendral, Ambon tidak begitu memuaskan untuk dijadikan markas besar
karena jauh dari jalur-jalur utama perdagangan Asia.
g) 1611 - Inggris berhasil mendirikan kantor dagangnya di bagian Indonesia lainnya, di
Sukadana (Kalimantan barat daya), Makassar, Jayakerta, Jepara, Aceh, Priaman, Jambi.
h) 1618 - Des Banten mengambil keputusan untuk menghadapi Jayakarta dan VOC dengan
memaksa Inggris untuk membantu, dipimpin laksamana Thomas Dale.
i) 1619 - Ketika VOC akan menyerah pada Inggris, secara tiba-tiba muncul tentara Banten
menghalangi maksud Inggris. Karena Banten tidak mau pos VOC di Batavia diisi oleh
Inggris. Akibatnya Thomas Dale melarikan diri dengan kapalnya; Banten menduduki kota
Batavia.
j) 12 Mei 1619 - Pihak Belanda mengambil keputusan untuk memberi nama baru Jayakarta
sebagai Batavia.
k) 30 Mei 1619 - Jan Pieterszoon Coen melakukan penyerangan terhadap Banten, memukul
mundur tentara Banten. Membangun Batavia sebagai pusat militer dan administrasi yang
relatif aman bagi pergudangan dan pertukaran barang-barang, karena dari Batavia mudah
mencapai jalur-jalur perdagangan ke Indonesia bagian timur, timur jauh, dari Eropa.
l) 1619 - Jan Pieterszoon Coen ditunjuk menjadi gubernur-jendral VOC. Dia menggunakan
kekerasan, untuk memperkokoh kekuasaannya dia menghancurkan semua yang merintangi.
Dan menjadikan Batavia sebagai tempat bertemunya kapal-kapal dagang VOC.
m) 1619 - Terjadi migrasi orang Tionghoa ke Batavia. VOC menarik sebanyak mungkin
pedagang Tionghoa yang ada di berbagai pelabuhan seperti Banten, Jambi, Palembang dan
Malaka ke Batavia. Bahkan ada juga yang langsung datang dari Tiongkok. Di sini orangorang Tionghoa sudah menjadi suatu bagian penting dari perekonomian di Batavia. Mereka
aktif sebagai pedagang, penggiling tebu, pengusaha toko, dan tukang yang terampil.
n) 1620 - Dalam rangka mengatasi masalah penyeludupan di Maluku, VOC melakukan
pembuangan, pengusiran bahkan pembantaian seluruh penduduk Pulau Banda dan berusaha
menggantikannya dengan orang-orang Belanda pendatang dan mempekerjakan tenaga kerja
kaum budak.
o) 1623 - VOC melanggar kerjasama dengan Inggris, Belanda membunuh 12 agen
perdagangan Inggris, 10 orang Inggris, 10 orang Jepang; 1 orang Portugis dipotong
kepalanya.
p) 1637 - VOC yang telah beberapa lama di Maluku tidak mampu memaksakan monopoli atas
produksi pala, bunga pala, dan yang terpenting, cengkeh. Penyeludupan cengkeh semakin
berkembang, muncul banyak komplotan-komplotan yang anti dengan VOC. GubernurJendral Antonio van Diemen melancarkan serangan terhadap para penyeludup dan pasukanpasukan Ternate di Hoamoal.

q) 1638 - Van Diemen kembali ke Maluku dan berusaha membuat persetujuan dengan raja
Ternate dimana VOC bersedia mengakui kedaulatan raja Ternate atas Seram, Hitu serta
menggaji raja sebesar 4.000 real/tahun dengan imbalan bahwa penyeludupan cengkeh akan
dihentikan dan VOC diberi kekuasaan de facto atas Maluku. Akan tetapi persetujuan ini
gagal.
r) 1656 - Seluruh penduduk Ambon yang tersisa dibuang. Semua tanaman rempah-rempah di
Hoamoal dimusnahkan dan akibatnya daerah tersebut tidak didiami manusia kecuali jika
ekspedisi Hongi (armada tempur) melintasi wilayah itu untuk mencari pohon-pohon
cengkeh liar yang harus dimusnahkan.
s) 1660 - Armada VOC yang terdiri dari 30 kapal menyerang Gowa, menghancurkan kapalkapal Portugis.
t) 1670 - VOC telah berhasil melakukan konsolidasi kedudukannya di Indonesia Timur. Pihak
Belanda masih tetap menghadapi pemberontakan-pemberontakan tetapi kekuatannya tidak
begitu besar.
u) 1670 - VOC menebangi tanaman rempah-rempah yang tidak dapat diawasi, Hoamoal tidak
dihuni lagi, orang Bugis dan Makassar meninggalkan kampung halamannya. Banyak orangorang Eropa dan sekutu-sekutu yang tewas, semata-mata guna mencapai tujuan VOC untuk
memonopoli rempah-rempah.
v) 1674 - Pulau Jawa dalam keadaan yang memprihatinkan, kelaparan merajalela, berjangkit
wabah penyakit, gunung merapi meletus, gempa bumi, gerhana bulan, dan hujan yang tidak
turun pada musimnya
w) 1682 - Pasukan VOC dipimpin Francois Tack dan Isaac de Saint Martin berlayar menuju
Banten guna menguasai perdagangan di Banten. VOC merebut dan memonopoli
perdagangan lada di Banten. Orang-orang Inggris mengundurkan diri ke Bengkulu dan
Sumatera Selatan satu-satunya pos mereka yang masih ada di Indonesia.
Orang-orang VOC mulai menampakkan sifatnya yang congkak, kejam, dan ingin menang
sendiri. VOC ingin mengeruk keuntungan sebesar-besarnya melalui monopoli perdagangan. VOC
mulai ikut campur dalam berbagai konflik antara penguasa yang satu dengan penguasa yang lain.
Beberapa kerajaan di yang Perubahan sikap VOC itu telah menimbulkan kekecewaan bagi rakyat
dan penguasa di Indonesia. Perubahan sikap itu terutama sekali terjadi pada masa pemerintahan
Gubernur Jenderal VOC yang kedua yaitu Jan Pieterzoon Coen.
Untuk dapat menguasai Jayakarta, JP Coen kemudian membangun benteng-benteng di
sekitar loji VOC, sehingga loji semakin besar. Bahkan pada tahun 1619 VOC menyerbu dan
membakar kota Jayakarta. Di atas reruntuhan kota itu kemudian dibangun kota baru yang
dinamakan Batavia. Dengan dibangunnya benteng-benteng dan loji-loji sebagai pusat kegiatan
VOC, maka jalur-jalur perdagangan di kepulauan Nusantara telah dikendalikan oleh VOC. Untuk
mengendalikan kegiatan monopoli perdagangan rempah-rempah di Indonesia bagian timur,
khususnya Maluku, diadakan Pelayaran Hongi. Pelayaran Hongi yaitu pelayaran keliling
menggunakan perahu jenis kora-kora yang dipersenjatai untuk mengatasi perdagangan gelap atau
penyelundupan rempah-rempah di Maluku. Pelayaran ini juga disertai Hak Ekstirpasi, yaitu hak
untuk membinasakan tanaman rempah-rempah yang melebihi ketentuan.
Pada tahun 1700an, VOC berusaha menguasai daerah-daerah pedalaman yang banyak
menghasilkan barang dagangan. Imperialisme pedalaman ini sasarannya kerajaan Banten dan
Mataram, karena daerah ini banyak menghasilkan barang-barang komoditas seperti beras, gula
merah, jenis-jenis kacang dan lada. Tindakan VOC yang sewenang-wenang, sangat keras, dan
kejam menimbulkan perlawanan rakyat Indonesia. Perlawanan terhadap monopoli VOC terjadi
dimana-mana seperti di Mataram, Banten, Makasar dan Maluku.
Kebijakan-kebijakan VOC selama berkuasa di Indonesia sejak tahun 1602 1799 antara
lain dapat dirangkum sebagai berikut :
1. Menguasai pelabuhan-pelabuhan dan mendirikan benteng untuk melaksanakan monopoli
perdagangan.
2. Melaksanakan politik devide et impera ( memecah dan menguasai ) dalam rangka untuk
menguasai kerajaan-kerajaan di Indonesia.
3. Untuk memperkuat kedudukannya dirasa perlu mengangkat seorang pegawai yang disebut
Gubernur Jendral.
4. Melaksnakan sepenuhnya Hak Octroi yang ditawarkan pemerintah Belanda.

5. Membangun pangkalan / markas VOC yang semula di Banten dan Ambon, dipindah
dipusatkan di Jayakarta ( Batavia).
6. Melaksanakan pelayaran Hongi ( Hongi tochten ).
7. Adanya Hak Ekstirpasi, yaitu hak untuk membinasakan tanaman rempah-rempah yang
melebihi ketentuan.
8. Adanya verplichte leverantien ( penyerahan wajib ) dan Prianger Stelsel (system Priangan)
9. Prianger Stelsel ( system Priangan , penyerahan wajib) dimulai tahun 1723 Masyarakat di
Priangan dikenai aturan wajib kerja menanam kopi dan menyerahkan hasilnya kepada
kompeni. Wajib kerja ini sama dengan kerja paksa / rodi, rakyat tanpa diberi upah,
menderita dan miskin
kebijakan VOC tersebut sangat berpengaruh bagi rakyat Indonesia . Pengaruh dari kebijakan
VOC bagi rakyat Indonesia antara lain :
1. Kekuasaan raja menjadi berkurang atau bahkan didominasi secara keseluruhan oleh VOC.
2. Wilayah kerajaan terpecah-belah dengan melahirkan kerajaan dan penguasa baru dibawah
kendali VOC.
3. Hak octroi ( istimewa ) VOC, membuat masyarakat Indonesia menjadi miskin, menderita,
mengenal ekonomi uang, mengenal sistem pertahanan benteng, etika perjanjian dan
prajurit bersenjata modern (senjata api, meriam ).
4. Pelayaran Hongi, bagi penduduk Maluku khususnya, dapat dikatakan sebagai
suatu perampasan, perampokan, pemerkosaan, perbudakan dan pembunuhan.
5. Hak Ekstirpasi bagi rakyat merupakan ancaman matinya suatu harapan atau sumber
penghasilan yang bisa berlebih.
E. Kemunduran VOC
Pada pertengahan abad ke-18 VOC mengalami kemunduran karena beberapa sebab
sehingga dibubarkan . Kemunduran VOC disebabkan oleh hal-hal berikut :
1. Banyak korupsi yang dilakukan pegawai-pegawai VOC.
2. Anggaran pegawai terlalu besar sebagai akibat semakin luasnya wilayah kekuasaan
VOC.
3. Biaya perang untuk memadamkan perlawanan rakyat sangat besar.
4. Persaingan dengan kongsi dagang bangsa lain, seperti kongsi dagang portugis
(Compagnie des indies) dan kongsi dagang inggris (East Indian Company).
5. Utang VOC yang sangat besar.
6. Pemberian deviden kepada pemegang saham walaupun usahanya mengalami
kemunduran.
7. Berkembangnya paham liberalisme sehinggal monopoli perdagangan yang diterapkan
VOC tidak sesuai lagi untuk diteruskan.
8. Pendudukan Prancis terhadap negeri Belanda pada tahun 1795. Prancis memiliki musuh
utama Inggris yang berada di India untuk meluaskan jajahannya di Asia Tenggara.
Badan seperti VOC tidak dapat diharapkan terlalu banyak dalam menghadapi Inggris
sehingga VOC harus dibubarkan.
F. Pembubaran VOC
Menjelang abad ke-18, VOC mengalami kebangkrutan yang ditandai dengan memburuknya
kondisi keuangan VOC dan menumpuknya utang-utang VOC. Korupsi merupakan sebab utama
kebangkrutan itu. Hal itu diperparah oleh hutang peperangan VOC dengan rakyat Indonesia dan
Inggris dalam memperebutkan kekuasaan di bidang perdagangan yang semakin menumpuk.
Sebab lainnya adalah kemerosotan moral di antara penguasa akibat sistem monopoli
perdagangan. Keserakahan VOC membuat penguasa setempat tidak sungguh-sungguh
membantu VOC dalam memonopoli perdagangan. Akibatnya, hasil panen rempah-rempah yang
masuk ke VOC jauh dari jumlah yang diharapkan. Hal utama lainnya adalah ketidakcakapan
para pegawai VOC dalam mengendalikan monopoli. Akibatnya verplichte leveranties
(penyerahan wajib) dan Preanger Stelsel (Aturan Priangan) tidak berjalan semestinya. Kedua
aturan itu tadinya dimaksudkan untuk mengisi kas VOC yang kosong. Verplichte leveranties
mewajibkan tiap daerah mneyerahkan hasil bumi berupa lada, kayu, beras, kapas, nila, dan gula
dengan harga yang ditentukan VOC.
Sedangkan Preanger-stelsel mewajibkan rakyat Priangan menanam kopi dan menyerahkan
hasil panennya kepada VOC, juga dengan tarif yang ditentukan VOC. Sementara itu, perang
antara Belanda dan Ingrris terjadi juga di Asia. Armada kapal EIC berturut-turut merebut
8

kedudukan VOC di Persia, Hindustan, Sri Lanka, sampai Malaka. Menyadari ancaman itu,
Republik Bataaf mulai bertindak keras kepada VOC. Selain VOC tidak dapat diandalkan lagi
dalam menghadang serangan Inggris, persoalan internal yang berarut-larut dalam tubuh VOC
dan anggaran VOC yang menyedot uang Negara membuat pemerintah Republik Bataaf
mencabut Hak Octrooi izin usaha VOC dan pada 31 Desember 1799 VOC pun dibubarkan.

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan :
VOC adalah persekutuan dagang asal Belanda yang memiliki monopoli untuk aktivitas
perdagangan di Asia. Perusahaan ini dianggap sebagai perusahaan multinasional
pertama di dunia sekaligus merupakan perusahaan pertama yang mengeluarkan sistem
pembagian saham. VOC dipimpin oleh tujuh belas direktur. Mereka dikenal dengan
sebutan Heeren Zeventien .Tujuan VOC adalah mempertahankan monopolinya terhadap
perdagangan rempah-rempah di Nusantara. Menjelang abad ke-18, VOC mengalami
kebangkrutan yang ditandai dengan memburuknya kondisi keuangan VOC dan
menumpuknya utang-utang VOC. Korupsi merupakan sebab utama kebangkrutan itu.

BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
http://www.aksell17.com/2015/09/tugas-ips-contoh-makalah-tentang-voc-di.html
Buku paket Sejarah Indonesia
Buku Pendamping Sejarah Indonesia kelas 11 semester 1

10

Вам также может понравиться