Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
SUBSISTEM TANJUNGJATI
Dedy Brian Ericson*), Ir. Agung Nugroho, M.Kom., Mochammad Facta, S.T., M.T., Ph. D.
Departemen Teknik Elektro, Universitas Diponegoro, Semarang
Jl. Prof. Sudharto, SH, Kampus UNDIP Tembalang, Semarang 50275, Indonesia
*)
E-mail: dedybrian@rocketmail.com
Abstrak
Stabilitas tegangan merupakan bagian penting dalam operasi suatu sistem tenaga listrik. Setiap sistem tenaga
listrik diharapkan dapat mempertahankan stabilitas tegangannya untuk menjaga ketersediaan suplai listrik secara
kontinyu (availability) dengan kualitas daya yang baik dan meminimalisasi terjadinya pemadaman listrik (black out)
total atau sebagian. PT. PLN APB JATENG dan DIY sebagai perusahaan yang memegang peranan dalam pengaturan
beban Jawa Tengah dan D.I Yogyakarta memiliki prosedur manual load shedding terkait undervoltage pada tahun
2014. Namun untuk subsistem Tanjungjati dan Pedan tidak memiliki prosedur manual load shedding. Berdasarkan
permasalahan diatas, tugas akhir ini dilakukan untuk menganalisis karakteristik jaringan dan kestabilan tegangan
subsistem Tanjungjati.
Pada tugas akhir ini dilakukan simulasi gangguan kenaikan beban dan lepas generator untuk melihat respon
tegangan pada subsistem Tanjungjati. Dalam menganalisis tegangan, pada tugas akhir ini menggunakan metode
sensitivitas bus bar dan kurva hubungan P-V dan Q-V. Sehingga didapatkan tingkat kestabilan dan rekomendasi yang
diperlukan dalam menanggulangi kondisi undervoltage.
Hasil simulasi menunjukkan bahwa pada kasus kenaikan beban dan pelepasan pembangkit kemungkinan
terjadinya sangat kecil mendapatkan tegangan undervoltage. Sehingga subsistem Tanjungjati masih belum memerlukan
prosedur manual load shedding terkait undervoltage. Penggunaan governor dan AVR sangat penting dalam mencegah
undervoltage. Berdasarkan kurva P-V dan Q-V juga didapatkan bus bar Mojosongo adalah bus bar yang paling mudah
untuk undervoltage dibandingkan dengan bus bar yang lainnya. Dalam menanggulangi terjadinya turun tegangan
sangat direkomendasikan dilakukannya tapping transformator dan pelepasan beban berdasarkan sensitivitas bus bar.
Kata kunci: pelepasan beban, kurva P-V dan Q-V, sensitivitas, stabilitas tegangan
Abstract
Voltage stability is an important thing for a power system operation. Each electric power system is expected to
maintain voltage stability to keep the continuous availability of electricity supply with good power quality and minimize
the occurrence of total black out or partial black out. PT. PLN APB JATENG and DIY as a company holding an
important role for controlling the load in Central Java and Yogyakarta has manual procedures about undervoltage load
shedding in 2014. However, Tanjungjati and PEDAN subsystem do not have a procedure manual load shedding for
undervoltage. Due to above reason, this work was carried out to find characteristics of system and analyze the voltage
stability in Tanjungjati subsystem.
In this work, one of the simulation is about generator outage and load increment to get a data about voltage
response and profile in Tanjungjati. This work used the bus bar sensitivity methode, P-V curve, and Q-V curve. In order
to get the the level of stability and recommendations to overcome undervoltage conditions.
The result of generator outage and load increment simulation gave small possibility to get under voltage
condition, so Tanjungjati subsystem doesnt need the procedure for manual undervoltage load shedding. The using of
governor and AVR is important to prevent undervoltage. Based on P-V and the Q-V curve, Mojosongo bus bar was the
easiest bus bar to get undervoltage. To overcome undervoltage condition, it is worthy to use tapping of transformator
and load shedding scheme based on sensitivity of bus bar.
Keywords : load shedding, P-V and Q-V Curves, sensitivity, voltage stability
1. Pendahuluan
2. Metode
Subsistem Tanjungjati telah dibuat sesuai dengan
data milik PLN dengan beberapa penyesuaian agar hasil
aliran daya antar keduanya memiliki perbedaan yang
sangat kecil, bahkan hampir menyamai. Hasil aliran daya
simulasi yang dibuat telah divalidasi dengan data
DIgSILENT sistem kelistrikan Jawa-Bali yang dimilik
oleh PLN. Sebelum dilakukan skenario simulasi, telebih
dahulu dilakukan pengamatan pada subsistem Tanjungjati
pada kondisi pembebanan normal.
Tegangan
132.793
133.216
134.175
134.7232
Jelok
135.017
3MJNGO5_TD1
3MJNGO5_TD2
P beban
(MW)
42.65411
15.59595
Q Beban
(MVAR)
11.7336
4.811344
3TJATI5_TD1
26.71112
9.118734
Bus Bar
Nama Beban
Mojosongo
Tanjungjati
b.
Nama GI
Mojosongo
Tanjungjati
Beringin
Jepara
Si =
x P.diff
Bus Bar
Pandean
Lamper
Sayung
Kudus
Cepu
Pati
Beringin
dimana :
dV/dQ = Sensitivitas bus bar
Si
= Beban yang dilepas pada bus bar
P.diff = Total beban yang dilepas
Tabel 2.3 merupakan pelepasan beban berdasarkan
sensitivitas :
Tabel 3. Data Pelepasan Beban Sensitivitas
3MJNGO5_TD2
3TJATI5_TD1
3BRNGI5_TD2
P beban
(MW)
15.59595
26.71112
17.84144
Q Beban
(MVAR)
4.811344
9.118734
6.732079
3JPARA5_TD2
16.07567
5.448421
Bus Bar
Nama Beban
Mojosongo
Tanjungjati
Beringin
Jepara
Mojosongo
Tegangan
(kV)
138
138
134
137
133
122
115
Kurva Q-V
Gambar 3. Hasil Tegangan Beban Internal dan
Eksternal Naik
Kondisi
Dengan AVR dan GOV
Tanpa AVR
Cepu
(kV)
146,4782
Osilasi
Mojosongo
(kV)
143,8668
Osilasi
Tanpa Gov
Tanpa AVR dan GOV
145,8482
138,9238
Osilasi
Osilasi
Kondisi
Dengan AVR dan Gov
Tanpa AVR dengan
Goc
Tanpa Gov dengan
AVR
Cepu
150.4975
Mojosongo
146.7039
143.9281
143.3178
150.2829
145.0954
Kondisi
Dengan AVR dan Gov
Tanpa AVR dengan
Goc
Tanpa Gov dengan
AVR
Cepu
141.8816
Mojosongo
145.8337
134.8816
139.3534
138.799
141.7289
132.3059
136.8971
3.4
Kondisi
Dengan AVR dan Gov
Tanpa AVR dengan Goc
Tanpa Gov dengan AVR
Tanpa Gov dan AVR
Cepu
145.6727
Osilasi
Osilasi
Mojosongo
136.1122
Osilasi
Osilasi
Osilasi
Osilasi
Bus Bar 20 kV
Mojosongo_TD1
Mojosongo_TD2
Mojosongo 150
kV
Teg.
Awal
(kV)
20.14873
20.19237
Teg.
Jatuh
(kV)
17.891
18.029
Teg.
Pemulihan
(kV)
18.43334
18.57553
147.3331
132.323
132.054
Bus Bar
Mjosongo
Tanjungjati
Beringin
Tegangan
Awal
(kV)
132.793
133.216
134.175
Tegangan
Akhir
(kV)
136.651
134.3583
136.5822
Selisih
(kV)
3.858
1.1423
2.4072
Jepara
134.7232
135.7777
1.0545
Dengan menggunakan pelepasan beban manual
pada tegangan terendah didapatkan tegangan setiap bus
bar kembali menjadi normal (diatas 135 kV). Tegangan
menjadi normal namun yang menjadi catatan adalah tidak
meratanya kenaikan tegangan pada setiap bus bar. Selain
itu pelepasan bus bar seluruh Mojosongo mengakibatkan
satu area Mojosongo mengalami pemadaman total.
b.
Bus Bar
MOJOSONGO
TANJUNG
JATI
BRINGIN
Tegangan
Awal
(kV)
132.793
Tegangan
Akhir
(kV)
134.9288
Selisih
(kV)
2.1358
133.216
134.175
134.344
135.9153
1.128
1.7403
JEPARA
134.7232
135.8485
1.1253
Dengan menggunakan pelepasan beban manual
berdasarkan sensitivitas didapatkan hampur semua
tegangan setiap bus bar kembali menjadi normal (perlu
catatan mojosongo 134,928 kV). Kenaikan tegangan pada
setiap bus bar hamper merata sehingga tidak semua beban
dilepas.
4. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengujian dan analisis yang
telah dilakukan, didapatkan kesimpulan bahwa prosedur
Manual Load Shedding (MLS) Ungaran tahun 2014 tidak
dapat diimplementasikan pada subsistem Tanjungjati
dengan data kondisi kelistrikan pada DIgSILENT
Desember 2015. Dalam melaksanakan simulasi skenario
pada subsistem Tanjungjati, kondisi saat subsistem
Tanjungjati
menggunakan
AVR
dan
governor
menghasilkan tegangan dengan nilai terbaik karena paling
mendekati tegangan subsistem Tanjungjati saat kondisi
normal.
Untuk kestabilan tegangan, berdasarkan simulasi
kenaikan beban dan simulasi lepas generator didapatkan
bahwa kemampuan pembangkitan subsistem Tanjungjati
lebih besar dari beban. Dan melalui data kurva
karakteristik P-V dan Q-V didapatkan bahwa kondisi
subsistem tanjungjati ketika beban mencapai 80%
kapasitas transformator masih dalam kondisi stabil.
Hanya saja yang perlu menjadi catatan bahwa bus bar
Mojosongo adalah bus bar yang paling mudah untuk tidak
stabil jika dibandingkan dengan bus bar lainnya. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa sistem masih aman dan handal
dalam proses menyalurkan listrik ke konsumen.
Dalam menanggulangi kasus undervoltage
tapping transformator dan pelepasan beban menggunakan
metode sensitivitas bus bar (dV/dQ) menjadi rekomendasi
dari penulis.
Demi pengembangan tugas akhir ini, dapat
dilakukan pengembangan perhitungan parameter yang ada
pada pengaturan AVR dan governor.
Referensi
[1]
[2]
[3]
[4]
[5]
[6]
[7]
[8]
[9]
[10]
[11]
[12]
BIODATA PENULIS
Penulis
memiliki
nama
lengkap Dedy Brian Ericson.
Lahir di Jakarta pada tanggal
27 April 1994. Mengawali
pendidikannya di SD Santo
Markus II Jakarta pada tahun
2000-2006,
kemudian
melanjutkan ke jenjang yang
lebih tinggi di SMP Negeri
49 Jakarta hingga tahun 2009. Setelah lulus dari SMA
Negeri 62 Jakarta pada tahun 2012, penulis melanjutkan
pendidikannya di Universitas Diponegoro, Jurusan Teknik
Elektro, Bidang Studi Teknik Tenaga Listrik. Semasa
kuliah penulis aktif mengikuti berbagai seminar dan
pelatihan. Penulis juga aktif kegiatan kemahasiswaan
diantaranya staff ristek HME 2014 dan pengurus di biro
ELCO. Penulis dapat dihubungi di alamat email
dedybrian@rocketmail.com.
Menyetujui
Dosen Pembimbing I
Dosen Pembimbing II