Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
MANUAL PROSEDUR
AUDIT MUTU INTERNAL
SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL
(SPMI)
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2013 - 2015
ii
2013-2015
BAB I
PENJELASAN UMUM
2013-2015
9. Ketidaksesuaian
(KTS)
adalah
tidak
terpenuhinya
persyaratan karakteristik mutu atau unsur sistem mutu yang
telah ditetapkan.
A. Definisi
1. Audit Mutu Internal (AMI) Universitas Sultan Ageng
Tirtayasa adalah suatu kegiatan penjaminan mutu dan
konsultasi yang bersifat independen dan objektif.
2. Sistem Mutu adalah sistem yang mencakup struktur
organisasi, tanggungjawab, prosedur, proses, dan
sumberdaya untuk melaksanakan manajemen mutu.
3. Unit Pelaksana Akademik Universitas Sultan Ageng
Tirtayasa adalah Fakultas, Program Studi/Jurusan/Bidang,
Lembaga, dan UPT yang bertugas menjalankan fungsi
Tridarma Perguruan Tinggi.
4. Auditor adalah orang yang mempunyai kualifikasi untuk
melakukan audit mutu.
5. Klien adalah orang atau organisasi yang meminta audit.
Klien dalam kegiatan AMI ini dapat berupa: permintaan
Audit terhadap mutu Akademik dan pelaksanaan Auditaudit di lingkungan Universitas/ Fakultas/ Prodi/
Jurusan/Bidang dan UPT.
6. Teraudit (auditee) adalah organisasi yang diaudit.
7. Observasi (OB) adalah pernyataan tentang temuan selama
audit, didasarkan atas bukti objektif yang menunjukkan
ketidaklengkapan atau ketidakcukupan yang memerlukan
penyempurnaan dalam waktu singkat.
8. Bukti Objektif adalah informasi yang bersifat kualitatif
ataupun kuantitatif, catatan ataupun pernyataan tentang
fakta mengenai mutu pelayanan, eksistensi dan
implementasi elemen-elemen sistem mutu, yang didasarkan
pada pengamatan, pengukuran dan dapat diverifikasi.
-1-
-2-
2013-2015
-3-
2013-2015
Auditor
minimal
berpendidikan
Sarjana
atau
ditentukan oleh Lembaga Pengembangan Pendidikan
dan Penjaminan Mutu (LP3M) Universitas Sultan Ageng
Tirtayasa.
b. Pelatihan
Auditor telah mengikuti pelatihan/kursus Auditor
Bersertifikat
yang
diselenggarakan/diakui
oleh
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
c. Atribut personal
Auditor berpikiran terbuka, memiliki kemampuan
untuk mengambil keputusan, memiliki ketrampilan
analitis dan keteguhan hati, memiliki kemampuan
untuk memahami pelaksanaan audit yang kompleks,
dan memiliki kemampuan untuk memahami peran
unit
organisasi,
dan
memiliki
kemampuan
berkomunikasi.
Auditor menerapkan atribut tersebut di atas untuk:
1) mendapatkan dan memeriksa bukti objektif secara
wajar,
2) tetap melaksanakan audit dengan benar,
3) mengevaluasi secara objektif pengaruh pengamatan
audit dan interaksi personal selama audit,
4) memperlakukan teraudit secara wajar sehingga
diperoleh hasil audit terbaik,
5) melaksanakan proses audit tanpa penyimpangan,
6) menaruh perhatian penuh dan mendukung proses
audit,
7) tanggap dalam menghadapi situasi yang sulit,
8) mengambil kesimpulan audit yang dapat diterima,
9) tetap berpegang pada kesimpulan yang telah
dihasilkan.
d. Kemampuan manajemen
-4-
e.
f.
D. Pengauditan
1. Uraian Tugas dalam Pengauditan
Ketua tim audit bertugas:
a. menentukan keperluan tiap penugasan audit termasuk
kualifikasi auditor yang diperlukan;
b. merencanakan audit, menyiapkan piranti kerja untuk
anggota tim, dan mengarahkan tim audit;
c. mengkaji ulang dokumen aktivitas mutu akademik
yang berlaku untuk menentukan kecukupannya;
d. membuat jadwal audit kepatuhan yang disepakati oleh
teraudit;
-5-
2013-2015
e.
2013-2015
-6-
2013-2015
a.
-7-
2013-2015
1)
c.
3. Persiapan Audit
a. Perencanaan audit
Rencana audit disusun oleh ketua tim audit, disetujui
oleh klien, dan dikomunikasikan kepada auditor dan
teraudit. Rencana audit dirancang secara fleksibel agar
dapat
diubah
berdasarkan
informasi
yang
dikumpulkan selama audit dan memungkinkan
penggunaan sumberdaya yang efektif.
Rencana audit meliputi:
1) tujuan dan lingkup audit,
2) identifikasi individu yang bertanggung jawab
langsung terhadap tujuan dan lingkup audit,
3) identifikasi dokumen acuan yang berlaku, antara
lain standar sistem mutu dan manual mutu
teraudit,
-8-
2013-2015
4)
5)
6)
7)
8)
b.
c.
4. Pelaksanaan Audit
a. Pertemuan pembukaan
Tujuan pertemuan pembukaan untuk:
1) memperkenalkan anggota tim
pimpinan teraudit,
audit
-9-
kepada
b.
2013-2015
- 10 -
c.
2013-2015
5. Dokumen Audit
a. Persiapan laporan audit
Laporan audit disiapkan dengan pengarahan ketua tim
audit yang bertanggung jawab atas keakuratan dan
kelengkapannya.
b. Isi laporan
Laporan audit berisi hasil pelaksanaan audit secara
lengkap. Laporan audit harus diberi tanggal dan
ditandatangani
oleh ketua tim audit dan pimpinan
teraudit. Laporan audit berisi hal-hal berikut:
1) tujuan dan lingkup audit,
2) rincian rencana audit, identitas anggota tim audit
dan perwakilan teraudit, tanggal audit, dan
identitas unit organisasi teraudit,
3) identitas dokumen standar yang dipakai dalam
audit antara lain Standar Mutu Akademik, dan
Manual Mutu Akademik teraudit,
4) temuan ketidaksesuaian,
- 11 -
c.
2013-2015
- 12 -
2013-2015
BAB II
PROSEDUR IMPLEMENTASI AMI FAKULTAS
OLEH AUDITOR UNIVERSITAS
Perintah Audit oleh Rektor
1) Rektor memerintahkan atau mendisposisikan permintaan
Dekan kepada Ketua LP3M UNTIRTA untuk mengangkat Tim
Auditor Universitas. menunjuk Koorpus Penjaminan Mutu
sebagai Ketua Tim AMI Universitas.
2) Ketua LP3M Untirta menunjuk Koorpus Penjaminan Mutu
sebagai Ketua Tim AMI Universitas untuk melaksanakan audit.
Pembentukan tim AMI universitas dengan persetujuan teraudit.
3) Ketua tim AMI universitas membentuk tim AMI universitas
minimal 3 orang auditor yang terdiri dari ketua, sekretaris dan
anggota, dan meminta persetujuan teraudit (Piagam AMI).
Penerbitan surat tugas
1) Rektor menerbitkan surat tugas untuk tim AMI universitas
(Piagam AMI).
Penyusunan tujuan, kewenangan dan tanggungjawab AMI
1) Tim AMI universitas menyusun tujuan, kewenangan dan
tanggungjawab AMI sesuai dengan Piagam Audit Universitas
Sultan Ageng Tirtayasa dan ruang lingkupnya merujuk surat
tugas Rektor atau permintaan Dekan (Piagam AMI).
Pengesahan tujuan, kewenangan dan tanggung jawab AMI
1) Tujuan, kewenangan dan tanggungjawab AMI disahkan oleh
Rektor (Piagam AMI).
Penyusunan rencana dan jadwal AMI
- 13 -
1)
2013-2015
- 14 -
2013-2015
- 15 -
2013-2015
(1) Rektor
memerintahkan
atau
mendisposisikan kepada LP3M Untirta
untuk mengangkat tim auditor
Penyusunan tujuan,
kewenangan dan
tanggungjawab AMI
Penyusunan tujuan,
kewenangan dan
tanggungjawab AMI
- 16 -
2013-2015
Penyerahan dokumen
yang diperlukan kepada
ketua Tim AMI
Penyampaian jadwal
audit kepatuhan (visitasi)
Pelaksanaan audit
kepatuhan
tim
(14)
Laporan
dibuat
sesuai
jadwal
berdasarkan hasil
temuan yang telah
disetujui oleh teraudit
AMI universitas
2013-2015
(11) Ketua
tim
AMI
universitas
mengkomunikasikan jadwal visitasi kepada
teraudit untuk disetujui
(12) Berdasarkan
daftar
pengecekan bukti
dikumpulkan
melalui
wawancara,
pemeriksaan dokumen (IK, DP dan
BO), pengamatan aktivitas dan keadaan
di
lokasi
secara
komprehensif.
Ketidaksesuaian yang signifikan dicatat,
walaupun tidak tercakup dalam daftar
pengecekan.
- 17 -
- 18 -
2013-2015
BAB III
PROSEDUR IMPLEMENTASI
AMI PROGRAM STUDI OLEH AUDITOR FAKULTAS
- 19 -
2013-2015
- 20 -
2013-2015
(1)
Dekan
memerintahkan
atau
mendisposisikan
Wakil Dekan I
B i d a n g A k a d e m i k untuk menyiapkan
kegiatan AMI
(2)
W a k i l D e k a n I Bidang Akademik
mempersiapkan keperluan audit
(3)
(4)
Penyusunan tujuan,
kewenangan dan
tanggungjawab AMI
(5)
Pengesahan tujuan,
kewenangan dan
tanggungjawab AMI
- 21 -
2013-2015
(7)
- 22 -
2013-2015
2013-2015
Penyerahan dokumen
yang diperlukan
kepada ketua tim AMI
fakultas
(8)
(14) Laporan
dibuat
sesuai
jadwal
berdasarkan
hasil
temuan yang telah
disetujui oleh teraudit (Piagam AMI)
(9)
Penyampaian jadwal
visitasi
(11) Ketua
tim
AMI
fakultas
mengkomunikasikan jadwal visitasi kepada
teraudit untuk disetujui
Pelaksanaan audit
kepatuhan (visitasi)r
- 23 -
- 24 -
dengan
2013-2015
BAB IV
IMPLEMENTASI AMI PADA SISTEM PENJAMINAN MUTU
DAN SISTEM AUDIT MUTU INTERNAL TINGKAT FAKULTAS
A. Tujuan Audit
1. Meneliti kepatuhan/ketaatan penjaminan mutu akademik
fakultas terhadap kebijakan akademik, standar akademik,
peraturan akademik, dan manual mutu akademik
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
2. Meneliti kesesuaian arah dan pelaksanaan penjaminan mutu
akademik fakultas terhadap kebijakan akademik, standar
akademik, peraturan akademik, manual mutu akademik,
dan manual prosedur akademik Universitas Sultan Ageng
Tirtayasa.
B. Ruang Lingkup Audit
1. Meneliti keberadaan organisasi penjaminan mutu akademik
di tingkat fakultas sesuai dengan Manual Mutu Untirta,
yaitu:
a. Unit Mutu di tingkat Fakultas
b. Tim Mutu di tingkat Program Studi/Jurusan/Bidang.
2. Meneliti:
a. Standar Akademik Fakultas
b. Manual Mutu Akademik Fakultas
c. Manual Prosedur Implementasi Penjaminan Mutu
Akademik Internal di tingkat Fakultas.
3. Meneliti pelaksanaan kegiatan penjaminan mutu akademik
di tingkat fakultas.
4. Meneliti keberadaan Tim Audit Mutu Internal (AMI) di
tingkat fakultas.
5. Meneliti pelaksanaan sistem penjaminan mutu di tingkat
fakultas.
- 25 -
2013-2015
C. Daftar Pengecekan
1. Implementasi Sistem Penjaminan Mutu di Tingkat Fakultas
1. SK pengangkatan penanggung jawab pelaksana sistem
penjaminan mutu akademik.
2. SK pengangkatan anggota gugus jaminan mutu.
3. Perumusan dan pengesahan kebijakan akademik dan
standar akademik fakultas.
4. Penyusunan Manual Mutu Akademik dan Manual
Prosedur Implementasi Penjaminan Mutu Akademik
Internal di tingkat fakultas.
5. Kesesuaian Manual Mutu Akademik dan Manual
Prosedur Implementasi Penjaminan Mutu Akademik
Internal di tingkat fakultas dengan acuannya, yaitu
Kebijakan Akademik.
6. SK pengangkatan TKS (Tim Koordinasi Semester).
7. Penyusunan evaluasi diri dan rencana tindak lanjut
untuk peningkatan mutu proses pembelajaran oleh
gugus jaminan mutu.
8. Kendala yang dihadapi dalam melaksanakan Standar
Akademik Fakultas dan Manual Prosedur Mutu
Akademik Fakultas.
9. Cara mengatasi kendala tersebut.
10. Butir-butir Standar Akademik Fakultas yang belum
dilaksanakan termasuk rencana pelaksanaannya.
2. Implementasi Sistem Audit Mutu Akademik Internal di
Tingkat Fakultas
a. SK pengankatan Tim Audit Mutu Internal (AMI).
b. Pengkoordinasian pelatihan audit mutu akademik
internal.
- 26 -
2013-2015
c.
- 27 -
2013-2015
BAB V
IMPLEMENTASI AMI
PADA PROSES PEMBELAJARAN DI PROGRAM STUDI
A. Tujuan Audit
1. Untuk memastikan kepatuhan pelaksanaan proses
pembelajaran di program studi terhadap Manual Prosedur
dan Instruksi Kerja program studi.
2. Untuk memastikan konsistensi penjabaran kurikulum
dengan kompetensi pada program studi.
3. Untuk memastikan konsistensi pelaksanaan proses
pembelajaran program studi terhadap pencapaian
kompetensi lulusan program studi.
4. Untuk memastikan kecukupan penyediaan sumberdaya
pembelajaran.
i.
ii.
Daftar Pengecekan
1. Tujuan pendidikan program studi.
2. Keterkaitan tujuan pendidikan dengan rujukan eksternal
(kurikulum nasional, standar pendidikan nasional).
3. Keterkaitan tujuan pendidikan dengan visi dan misi
program studi.
- 28 -
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
2013-2015
- 29 -
2013-2015
1)
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
- 30 -
2013-2015
2013-2015
Sumber Referensi :
Lampiran 1.
1)
- 31 -
PIAGAM
AUDIT MUTU INTERNAL (AMI)
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2013-2015
Revisi ke
Tanggal
Dikendalikan Oleh
LP3M
Disetujui Oleh
Rektor Untirta
- 32 -
2013-2015
2013-2015
I. KEBIJAKAN UMUM
1.1. Misi, Tujuan Dan Sasaran Audit Mutu Internal
MISI AMI-UNTIRTA
Menjamin :
Pencapaian kebijakan akademik dan standar akademik
Universitas/Fakultas.
Proses pembelajaran agar memenuhi standar mutu
pendidikan secara konsisten dan berkelanjutan.
Lulusan
yang dihasilkan mampu
terus menerus
menyesuaikan diri dengan perkembangan ilmu dan
teknologi serta realitas sosial.
Stakeholders memperoleh kepuasan.
TUJUAN AMI-UNTIRTA
Membantu seluruh anggota manajemen melaksanakan
tugas dalam pencapaian sasaran yang ditetapkan secara
efektif dan bertanggung jawab.
SASARAN AMI-UNTIRTA
1. Organisasi
2. Perencanaan
3. Manajemen
4. Sumber daya teraudit
- 33 -
- 34 -
2013-2015
2013-2015
a.
- 35 -
- 36 -
2013-2015
2013-2015
Lampiran 2
1.
2.
3.
4.
- 37 -
Data Audit Mutu Internal adalah data dari, oleh, dan untuk
Program Studi. Oleh karena itu, data yang diperoleh dapat
menjadi penuntun Program Studi melakukan evaluasi diri,
menetapkan rencana tindak lanjut, perencanaan,
menetapkan pelaksanaan, monitoring-evaluasi, serta
perbaikan terus-menerus untuk mencapai standar dan
kriteria yang ditetapkan.
- 38 -
2013-2015
INSTRUMEN
AUDIT MUTU INTERNAL
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
STANDAR 1 : Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, serta Strategi Pencapaian
1.1.Visi, misi, tujuan, dan sasaran, serta strategi pencapaian sasaran program
studi.
1.1.1.
Kejelasan, kerealistikan, dan keterkaitan antar visi, misi, tujuan,
sasaran program studi, dan pemangku kepentingan yang terlibat.
4
Memiliki visi, misi, tujuan, dan sasaran yang: (1) Sangat jelas. (2) Sangat
realistik. (3) Saling terkait satu sama lain. (4) Melibatkan dosen,
mahasiswa, tenaga kependidikan, alumni dan masyarakat.
3
Memiliki visi, misi, tujuan, dan sasaran yang: (1) Jelas. (2) Realistik. (3)
Saling terkait satu sama lain. (4) Melibatkan dosen, mahasiswa, tenaga
kependidikan dan alumni.
2
Memiliki visi, misi, tujuan, dan sasaran yang: (1) Cukup jelas. (2) Cukup
realistik. (3) Kurang terkait satu sama lain. (4) Melibatkan dosen,
mahasiswa dan tenaga kependidikan.
1
Memiliki visi, misi, tujuan, dan sasaran yang: (1) Tidak jelas. (2) Tidak
realistik. (3) Tidak terkait satu sama lain. (4) Hanya melibatkan unsur
pimpinan atau yayasan.
0
(Tidak ada skor = 0)
1.1.2. Strategi pencapaian sasaran dengan rentang waktu yang jelas dan
didukung oleh dokumen.
4
Strategi pencapaian sasaran: 1) dengan tahapan waktu yang jelas dan
sangat realistik. (2) didukung dokumen yang sangat lengkap
3
Strategi pencapaian sasaran: (1) dengan tahapan waktu yang jelas, dan
realistik. (2) didukung dokumen yang lengkap.
2
Strategi pencapaian sasaran: (1) dengan tahapan waktu yang jelas, dan
cukup realistik. (2) didukung dokumen yang cukup lengkap.
1
Strategi pencapaian sasaran: (1) tanpa adanya tahapan waktu yang jelas.
(2) didukung dokumen yang kurang lengkap.
- 39 -
2013-2015
0
(Tidak ada skor = 0)
1.2. Pemahaman visi, misi, tujuan, dan sasaran program studi.
1.2.1. Pemahaman pemangku kepentingan internal (sivitas akademika dan
tenaga kependidikan) terhadap visi, misi, tujuan dan sasaran program
studi.
4
Dipahami dengan baik oleh seluruh sivitas akademika dan tenaga
kependidikan.
3
Dipahami dengan baik oleh sebagian sivitas akademika dan tenaga
kependidikan.
2
Kurang dipahami oleh sivitas akademika dan tenaga kependidikan.
1
Tidak dipahami oleh seluruh sivitas akademika dan tenaga kependidikan.
0
(Tidak ada skor = 0)
STANDAR 2: Tata Pamong, Kepemimpinan, Sistem Pengelolaan, dan
Penjaminan Mutu
2.1. Tata Pamong
2.1.1. Jaminan tata pamong untuk mewujudkan visi, melaksanakan misi,
mencapai tujuan dengan menggunakan strategi secara kredibel,
transparan, akuntabel, bertanggung jawab dan adil.
4
Adanya dokumen, data dan informasi yang sahih dan andal bahwa
seluruh unsur tata pamong menjamin penyelenggaraan program studi
yang memenuhi lima pilar berikut: (1) kredibel. (2) transparan. (3)
akuntabel. (4) bertanggung jawab. (5) adil
3
Adanya dokumen, data dan informasi yang sahih dan andal bahwa
seluruh unsur tata pamong menjamin penyelenggaraan program studi
yang memenuhi empat pilar berikut: (1) kredibel. (2) transparan. (3)
akuntabel. (4) bertanggung jawab. (5) adil
2
Adanya dokumen, data dan informasi yang sahih dan andal bahwa
seluruh unsur tata pamong menjamin penyelenggaraan program studi
yang memenuhi tiga pilar berikut : (1) kredibel. (2) transparan. (3)
akuntabel. (4) bertanggung jawab. (5) adil
1
Adanya dokumen, data dan informasi yang sahih dan andal bahwa
- 40 -
2013-2015
- 41 -
2013-2015
- 42 -
2013-2015
- 43 -
2013-2015
4
0-3
- 44 -
2013-2015
0-3
Jika rasio < 90%, maka skor = [40 x rasio]/9.
3.1.1.3. Rasio mahasiswa baru transfer terhadap mahasiswa baru regular.
Penilaian butir ini dihitung dengan cara berikut:
TMBT = total mahasiswa baru transfer untuk program diploma
reguler
TMB = total mahasiswa baru bukan transfer untuk program
diploma reguler
4
Jika RM 0.25, maka skor = 4.
1-3
Jika 0.25 < RM < 1.25, maka skor = 5 (4 x RM).
0
Jika RM 1.25, maka skor = 0.
3.1.1.4. Rata-rata Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) selama lima tahun terakhir.
4
Jika IPK 3, maka skor = 4.
3
Jika 2.75 < IPK < 3, maka skor = 4 x IPK 8.
0-2
Jika 2 IPK 2.75, maka skor = (4 x IPK - 2)/3
3.1.2. Prestasi dan reputasi akademik, bakat dan minat mahasiswa.
3.1.2. Penghargaan atas prestasi mahasiswa di bidang nalar, bakat dan minat.
4 Ada bukti penghargaan juara lomba ilmiah, olah raga, maupun seni
tingkat internasional, nasional, wilayah, dan lokal PT.
3 Ada bukti penghargaan juara lomba ilmiah, olah raga, maupun seni
tingkat nasional, wilayah, dan lokal PT.
2 Ada bukti penghargaan juara lomba ilmiah, olah raga, maupun seni
tingkat wilayah, dan lokal PT.
1
Ada bukti penghargaan juara lomba ilmiah, olah raga, maupun seni
tingkat lokal PT.
0 Tidak ada bukti penghargaan juara lomba ilmiah, olah raga, maupun seni
di semua tingkatan.
- 45 -
2013-2015
persentase
drop
out
Untuk S1 & S2
4
Jika KTW 50%, maka skor = 4.
1-3
Jika 0 < KTW < 50%, maka skor = 1 + (6 x KTW ).
0
Jika KTW = 0, maka skor = 0.
Untuk Diploma III
4
Jika KTW 60%, maka skor = 4.
1-3
Jika 0 < KTW < 60%, maka skor = 1 + (5 x KTW ).
0
Jika KTW = 0, maka skor = 0.
3.1.3.2. Persentase mahasiswa yang DO atau mengundurkan diri (MDO).
Rumus perhitungan:
4
Jika MDO 6%, maka skor = 4.
1-3
Jika 6% < MDO < 45%, maka skor = [180 (400 x MDO)] / 39.
0
Jika MDO 45%, maka skor = 0.
3.2. Layanan Mahasiswa
3.2.1 Jenis layanan yang disediakan kepada mahasiswa yang dapat
dimanfaatkan untuk membina dan mengembangkan penalaran, minat,
bakat, seni, dan kesejahteraan.
Jenis pelayanan kepada mahasiswa antara lain:
1. Bimbingan dan konseling
2. Minat dan bakat (ekstra kurikuler)
3. Pembinaan soft skill
4. Layanan beasiswa
- 46 -
2013-2015
5. Layanan kesehatan
4 Ada semua (lima jenis) pelayanan mahasiswa yang dapat diakses.
3 Ada jenis layanan nomor 1 3.
2 Ada jenis layanan nomor 1 2.
1
Ada unit pelayanan.
0 Tidak ada unit pelayanan.
3.2.1 Mutu layanan yang disediakan kepada mahasiswa yang dapat
dimanfaatkan untuk membina dan mengembangkan penalaran, minat,
bakat, seni, dan kesejahteraan.
Untuk setiap jenis pelayanan, pemberian skor sebagai berikut:
4 : sangat baik
3 : baik
2: cukup
1: kurang
0: sangat kurang
SL = Jml skor untuk semua layanan
5
0-4
Skor = SL.
3.3. Usaha Penempatan Lulusan
3.3. Usaha-usaha program studi/jurusan mencarikan tempat kerja bagi
lulusannya.
Ada lima jenis upaya.
4 Kelima jenis upaya dilakukan dengan baik.
3 Empat jenis upaya dilakukan dengan baik.
2 Dua atau tiga jenis upaya dilakukan dengan baik.
1 Hanya satu upaya yang dilakukan dengan baik.
0 Tidak ada upaya.
3.4. Evaluasi lulusan.
3.4.1.1. Upaya pelacakan dan perekaman data lulusan.
- 47 -
2013-2015
Ada upaya yang intensif untuk melacak lulusan dan datanya terekam
secara komprehensif.
3 Ada upaya yang intensif untuk melacak lulusan, tetapi hasilnya belum
terekam secara komprehensif.
2 Upaya pelacakan dilakukan secara insidental dan hasilnya terekam.
1 Upaya pela-cakan lulusan dilakukan secara insidental dan hasilnya tidak
terekam.
0 Tidak ada upaya pelacakan lulusan.Kelima jenis upaya dilakukan dengan
baik.
3.4.1.2. Penggunaan hasil pelacakan untuk perbaikan aspek berikut:
(1) proses pembelajaran,
(2) penggalangan dana,
(3) informasi pekerjaan,
(4) membangun jejaring.
4 Hasil pelacakan untuk perbaikan empat aspek.
3 Hasil pelacakan untuk perbaikan tiga aspek.
2 Hasil pelacakan untuk perbaikan dua aspek.
1 Hasil pelacakan untuk perbaikan satu aspek.
0 Tidak ada tindak lanjut.Ada upaya yang intensif untuk melacak lulusan
dan datanya terekam secara komprehensif.
3.4.1.3. Pendapat pengguna (employer) lulusan terhadap mutu alumni.
Ada tujuh jenis kemampuan.
Skor akhir = [4 x (a) + 3 x (b) + 2 x (c) + (d)]/7
Skor = Skor akhir
3.4.1.4. Keahlian/kemampuan yang menunjukkan keunggulan lulusan
program studi.
4 Keahlian lulusan sangat relevan dengan kebutuhan lapangan kerja,
memiliki keunggulan yang menjadi nilai tambah dalam persaingan kerja.
3 Keahlian lulusan relevan dengan kebutuhan lapangan kerja, namun
masih bersifat umum.
2 Keahlian lulusan cukup relevan dengan kebutuhan lapangan kerja.
- 48 -
2013-2015
1-3
0
3.5.
3.5
- 49 -
2013-2015
- 50 -
2013-2015
- 51 -
2013-2015
4
1-3
0
4
- 52 -
2013-2015
1-3
1-3. Jika 23 < RMD < 60, maka skor = 4 x (60 - RMD) / 37. Jika
RMD < 17, maka skor = 4 x RMD / 17.
0
Jika RMD 60, maka skor = 0.
4.3.2.1 Dosen tetap yang memiliki Sertifikat Pendidik Profesional.
KD3 = Persentase dosen tetap yang memiliki Sertifikat Pendidik
Profesional.
4
Jika KD3 40%, maka skor = 4.
0-3
Jika KD3 < 40%, maka skor = 10 x KD3.
4.3.2.2 Dosen tetap yang memiliki Sertifikat Kompetensi/Profesi.
KD4 = Persentase dosen tetap yang memiliki Sertifikat
Kompetensi/Profesi.
4
Jika KD4 80%, maka skor = 4.
0-3
Jika KD4 < 40%, maka skor = 5 x KD4.
4.3.3 Rata-rata beban kerja dosen per semester dalam SKS
(=RFTE).
4
Jika 11 RFTE 13 sks, maka skor = 4.
2-3
Jika 5 < RFTE < 11 sks, maka skor = (RFTE 3) / 2. Jika 13 < RFTE
< 21 sks, maka skor = (71 3 x RFTE) / 8.
0-1
Jika RFTE 5 sks, atau RFTE 21 maka skor = 1.
4.3.4 Kesesuaian keahlian (pendidikan terakhir) dosen dengan mata kuliah
yang diajarkannya.
4
Semua mata kuliah diajar oleh dosen yang sesuai keahliannya
3
1 3 mata kuliah diajar oleh dosen yang tidak sesuai keahliannya
2
4 7 mata kuliah diajar oleh dosen yang tidak sesuai keahliannya
1
8 - 11 mata kuliah diajar oleh dosen yang tidak sesuai keahliannya
0
Lebih dari 11 mata kuliah diajar oleh dosen yang tidak sesuai
keahliannya
4
Jika PKDT 95%, maka skor = 4.
1-3. Jika 75% < PKDT < 95%, maka skor = (20 x PKDT) 15.
0. Jika PKDT 75%, maka skor = 0.
- 53 -
2013-2015
1-3
Jika 5 < RFTE < 11 sks, maka skor = (RFTE 3) / 2. Jika 13 < RFTE
< 21 sks, maka skor = (71 3 x RFTE) / 8.
0
Jika RFTE 5 sks, atau RFTE 21 maka skor = 1.
4.3.5 Persentase kehadiran dosen tetap dalam perkuliahan
PKDT = Persentase kehadiran dosen tetap dalam perkuliahan
(terhadap jumlah kehadiran yang direncanakan)
4
Jika PKDT 95%, maka skor = 4.
1-3. Jika 75% < PKDT < 95%, maka skor = (20 x PKDT) 15.
0. Jika PKDT 75%, maka skor = 0.
1-3
Jika 5 < RFTE < 11 sks, maka skor = (RFTE 3) / 2. Jika 13 < RFTE
< 21 sks, maka skor = (71 3 x RFTE) / 8.
0
Jika RFTE 5 sks, atau RFTE 21 maka skor = 1.
4.4 Jumlah, kualifikasi, dan pelaksanaan tugas dosen tidak tetap.
4.4.1 Persentase jumlah dosen tidak tetap, terhadap jumlah seluruh dosen (=
PDTT).
4
Jika PDTT 10%, maka skor = 4.
1-3
Jika 10% < PDTT < 50%, maka skor = 5 (10 x PDTT).
0
Jika PDTT 50%, maka skor = 0
4.4.2.1 Kesesuaian keahlian dosen tidak tetap dengan mata kuliah yang
diajarkan.
Jika seluruh dosen yang bertugas di PS adalah dosen tetap, maka
skor pada butir ini sama dengan 4.
Jika tidak, gunakan aturan pada kolom di sebelah kanan.
.
4
3
2
- 54 -
2013-2015
5-6 mata kuliah diampu oleh dosen tidak tetap yang tidak sesuai
keahliannya.
0
Lebih dari 6 mata kuliah diampu oleh dosen tidak tetap yang tidak
sesuai keahliannyaika PDTT 10%, maka skor = 4.
4.4.2.2 Persentase kehadiran dosen tidak tetap dalam perkuliahan
Catatan: Tenaga ahli dari luar perguruan tinggi dengan tujuan untuk
pengayaan pengetahuan dan bukan untuk mengisi kekurangan tenaga
pengajar, tidak bekerja secara rutin.
4
Jika JTAP > 12 orang, maka skor = 4.
0-3
Jika JTAP < 12 orang, maka skor = 1 + (JTAP / 4).
4.5.2. Peningkatan kemampuan dosen tetap melalui program tugas belajar
dalam bidang yang sesuai dengan bidang PS.
- 55 -
2013-2015
SP =
4
1-3
b
4
- 56 -
2013-2015
0
Jika SP = 0, maka skor = 0.
4.5.4. Prestasi dosen dalam mendapatkan penghargaan hibah, pendanaan
program dan kegiatan akademik dari tingkat internasional, nasional,
wilayah, dan lokal dalam tiga tahun terakhir.
4 Mendapatkan penghargaan hibah, pendanaan program dan kegiatan
akademik dari institusi tingkat internasional (disertai bukti).
3 Mendapatkan penghargaan hibah, pendanaan program dan kegiatan
akademik dari institusi tingkat nasional (disertai bukti).
2 Mendapatkan penghargaan hibah, pendanaan program dan kegiatan
akademik dari institusi tingkat wilayah (disertai bukti).
1
Mendapatkan penghargaan, hibah, pendanaan program dan kegiatan
akademik yang berupa hibah dana dari PT sendiri (disertai bukti).
0 Tidak pernah mendapat penghargaan.
4.5.5 Reputasi dan keluasan jejaring dosen dalam bidang akademik dan
profesi.
PMBI = Persentase dosen tetap menjadi anggota masyarakat bidang
ilmu tingkat internasional atau nasional.
4
Jika PMBI 50%, maka skor = 4.
1-3
Jika 0 < PMBI < 50%, maka skor = 1 + ( 6 x PMBI ).
0
Jika PMBI = 0, maka skor = 0.
4.6. Jumlah, rasio, kualifikasi akademik dan kompetensi tenaga kependidikan
(pustakawan, laboran, analis, teknisi, operator, programer, staf
administrasi, dan/atau staf pendukung lainnya) untuk menjamin mutu
penyelenggaraan program studi.
4.6.1.1 Pustakawan dan kualifikasinya.
Catatan: nilai dihitung dengan rumus berikut:
A = (4 X1 + 3 X2 + 2 X3)/4
X1 = jumlah pustakawan yang berpendidikan S2 atau S3.
- 57 -
2013-2015
- 58 -
2013-2015
- 59 -
2013-2015
0
(Tidak ada skor =0)
5.1.2 Struktur Kurikulum
5.1.2.1.1 Kesesuaian mata kuliah dan urutannya dengan standar kompetensi.
Catatan:
Untuk menilai kesesuaian mata kuliah dan urutannya, bila perlu
asesor memperhatikan silabus/materi mata kuliah
4
Sesuai dengan standar kompetensi, sudah berorientasi ke masa depan.
3
Sesuai dengan standar kompetensi, berorientasi ke masa kini.
2
Sesuai dengan standar kompetensi, tetapi masih berorientasi ke masa
lalu.
1
Tidak sesuai dengan standar kompetensi.
0
Tidak tidak memiliki standar kompetensi
5.1.2.1.2. Jumlah SKS yang digunakan untuk kegiatan praktikum/ praktek/ PKL
(=JSKS )
Catatan:
Harus dipastikan bahwa 1 SKS praktek/praktikum minimum 2 jam
kegiatan terjadwal per minggu dan 1 SKS praktek kerja lapangan
= 4 jam kegiatan per minggu. Jika 1 SKS untuk
praktek/praktikum jumlahnya kurang dari 2 jam, harus
disesuaikan dengan beban SKS baku.
Contoh:
Program studi A, informasinya jumlah SKS untuk praktikum = 10
SKS, sedangkan 1 SKS = 3 jam praktikum. SKS untuk praktikum ini
dinilai sama dengan 10 SKS.
Program studi Z, informasinya jumlah SKS untuk praktikum = 10
SKS, sedangkan 1 SKS = 1 jam praktikum. SKS untuk praktikum ini
dinilai sama dengan 5 SKS.
Program Studi Diploma IV / Strata 1, Bidang IPS
4
Jika Jsks 42, maka skor = 4.
- 60 -
2013-2015
1-3
Jika 26 <Jsks < 42, maka skor = ( Jsks - 26 )/4.
0
Jika Jsks 26, maka skor =0.
Program Studi Diploma IV / Strata 1, Bidang Non-IPS
4
Jika Jsks 57, maka skor = 4.
1-3
Jika 41 <Jsks < 57, maka skor = ( Jsks - 41 )/4.
0
Jika Jsks 41, maka skor =0.
Program Studi Diploma III, Bidang IPS
4
Jika Jsks 37, maka skor = 4.
1-3
1-3. Jika 21 <Jsks < 37, maka skor = ( Jsks - 21 )/4.
0
Jika Jsks 21, maka skor =0.
Program Studi Diploma III, Bidang Non-IPS
4
Jika Jsks 52, maka skor = 4.
1-3
Jika 36 <Jsks < 52, maka skor = ( Jsks - 36 )/4.
0
Jika Jsks 36, maka skor =0.
5.1.2.1.3. Persentase mata kuliah yang dalam penentuan nilai akhirnya
memberikan bobot pada tugas-tugas (PR atau laporan) 20%
PTGS
Cara penghitungan:
Jumlah mata kuliah yang diberi tanda pada kolom (7) dibagi
dengan jumlah total mata kuliah wajib dan pilihan.
4
Jika PTGS 60%, maka skor = 4.
0-3
Jika PTGS < 60%, maka skor = (20 x PTGS) / 3
5.1.2.1.4. Persentase mata kuliah dilengkapi dengan deskripsi mata kuliah,
silabus dan SAP (= MKSAP)
4
Jika MKSAP 95%, maka skor = 4.
1-3
Jika 55% < MKSAP < 95%, maka skor = 10 x (MKSAP 55%).
0
Jika MKSAP 55%, maka skor = 0.
5.1.2.2 . Substansi dan pelaksanaan praktikum/praktek.
Catatan:
2013-2015
3
Sedangkan penghitungan skor untuk setiap butir sebagai berikut:
1: Tidak ada monitoring
2: Ada monitoring tetapi tidak ada evaluasi
3: Ada monitoring, evaluasi tidak kontinu
4: Ada monitoring dan evaluasi secara kontinu
Skor = Skor akhir
5.2.2. Jumlah jam real yang digunakan untuk kegiatan praktikum/ praktek/
PKL
(=Jjam real )
- 61 -
- 62 -
2013-2015
4
Jika Jjam real 1880, maka skor = 4.
1-3
Jika 1432 < Jjam real < 1880, maka skor = ( Jjam real 1432)/112.
0
Jika Jjam real 1432, maka skor =0.
Program Studi Diploma IV / Strata 1, Bidang Non-IPS
4
Jika Jjam real 2390, maka skor = 4.
1-3
Jika 1942 < Jjam real < 2390, maka skor = ( Jjam real 1942)/112.
0
Jika Jjam real 1942, maka skor =0.
Program Studi Diploma III, Bidang IPS
4
Jika Jjam real 1642, maka skor = 4.
1-3
Jika 1194 < Jjam real < 1642, maka skor = ( Jjam real 1194)/112.
0
Jika Jjam real 1194, maka skor =0.
Program Studi Diploma III, Bidang Non-IPS
4
Jika Jjam real 2084, maka skor = 4.
1-3
Jika 1636 < Jjam real < 2084, maka skor = ( Jjam real 1636)/112.
0
Jika Jjam real 1636, maka skor =0.
5.2.3. Mutu soal ujian
PSoal = persentase paket naskah ujian yang mutunya baik dan sesuai
dengan silabus mata kuliah.
4
Jika PSoal 90%, maka skor = 4.
1-3
Jika 10% < PSoal < 90%, maka skor = (5 x PSoal ) 0.5.
0
Jika PSoal 10%, maka skor = 0.
5.3.1. Peninjauan kurikulum selama 5 tahun terakhir: mekanisme, pihak yang
terlibat, hasil peninjauan.
4 Pengembangan dilakukan secara mandiri dengan melibatkan pemangku
kepentingan internal dan eksternal dan memperhatikan visi, misi, dan
umpan balik.
3 Pengembangan dilakukan bekerjasama dengan perguruan tinggi lain
tetapi tidak melibatkan pemangku kepentingan eksternal lainnya
walaupun menyesuaikan dengan visi, misi, dan umpan balik.
2 Pengembangan mengikuti perubahan di perguruan tinggi lain yang
- 63 -
2013-2015
- 64 -
2013-2015
- 65 -
2013-2015
akhir (Penilaian didasarkan atas mata kuliah (MK) yang menjadi penciri
kompetensi utama)
4 MK penciri kompetensi utama lulusan sangat relevan dengan kebutuhan
lapangan kerja, berorientasi ke masa depan.
3 MK penciri kompetensi utama lulusan relevan dengan kebutuhan
lapangan kerja saat ini.
2 MK penciri kompetensi utama lulusan cukup relevan dengan kebutuhan
lapangan kerja saat ini.
1
MK penciri kompetensi utama lulusan kurang relevan dengan kebutuhan
lapangan kerja.
0 (Tidak ada skor = 0)
Untuk program studi diploma yang mensyaratkan karya/tugas akhir
4 Mutu sangat relevan dengan kebutuhan lapangan kerja, berorientasi ke
masa depan.
3 Mutu relevan dengan kebutuhan lapangan kerja saat ini.
2 Mutu cukup relevan dengan kebutuhan lapangan kerja saat ini.
1
Mutu kurang relevan dengan kebutuhan lapangan kerja.
0 (Tidak ada skor = 0)
5.5.2.1. Ketersediaan panduan, sosialisasi, dan pelaksanaan karya/tugas akhir.
4 Ada panduan tertulis yang disosialisasikan dan dilaksanakan dengan
konsisten.
3 Ada panduan tertulis dan disosialisasikan dengan baik, tetapi tidak
dilaksanakan secara konsisten.
2 Ada panduan tertulis tetapi tidak disosialisasikan dengan baik, serta tidak
dilaksanakan secara konsisten.
1
(Tidak ada skor = 1)
0 Tidak ada panduan tertulis
5.5.2.2. Rata-rata mahasiswa per dosen pembimbing karya/tugas akhir (TA).
4
Jika 0 < RMTA 4, maka skor = 4.
1-3
Jika 4 < RMTA < 20, maka skor = 5 (RMTA / 4).
0
Jika RMTA = 0, atau RMTA 20, maka skor = 0.
- 66 -
2013-2015
- 67 -
2013-2015
- 68 -
2013-2015
- 69 -
2013-2015
6.1.
- 70 -
2013-2015
B
A= a + 2b + 3c + 4d
B= a + b + c + d
Keterangan notasi:
a = Luas total (m2) ruang bersama untuk dosen-tetap
b = Luas total (m2) ruang untuk 3-4 orang dosen- tetap
c = Luas total (m2) ruang untuk 2 orang dosen- tetap
- 71 -
2013-2015
- 72 -
2013-2015
administras
dan pembelajaran serta penyeleng-garaan kegiatan
tridarma PT secara efektif.
Catatan:
Untuk asesmen kecukupan :
Relevan atau tidaknya jenis pustaka yang tersedia disesuaikan dengan
contoh yang diberikan.
Untuk asesmen lapangan:
Pustaka yang diperhitungkan hanyalah pustaka yang relevan.
Media dari masing-masing pustaka dapat berupa hard copy, CD- ROM
atau media lainnya.
Suatu jurnal dikategorikan lengkap jiga tersedia pada terbitan 3 tahun
terakhir.
6.4.1.1 Bahan pustaka yang relevan, berupa buku teks.
Program Studi Diploma IV/Strata 1
4
Jika jumlah judul 216, maka skor = 4
1-3
Jika 96 < jumlah judul < 216, skor = (jumlah judul/30) 3.2.
0
Jika jumlah judul 96, maka skor = 0.
Program Studi Diploma III
4
Jika jumlah judul 165, maka skor = 4.
1-3
Jika 65< jumlah judul < 165, skor = (jumlah judul/25) 2.6.
0
Jika jumlah judul 65, maka skor = 0.
6.4.1.2. Bahan pustaka berupa modul praktikum/praktek
PModul= Persentase modul untuk praktikum/ praktek
1-4
Jika 60% < PModul 100%, maka skor = (10 x PModul) 6.
0
Jika PModul 60%, maka skor = 0.
6.4.1.3. Bahan pustaka berupa majalah ilmiah popular
4 2 judul jurnal yang relevan dan nomornya lengkap.
3 1 judul jurnal yang relevan dan nomornya lengkap.
2 Tidak ada jurnal yang nomornya lengkap.
1
Tidak memiliki jurnal populer.
0 (Tidak ada skor = 0)
6.4.1.4. Bahan pustaka berupa jurnal ilmiah terakreditasi Dikti
- 73 -
2013-2015
- 74 -
2013-2015
Memadai, sebagian besar dalam kondisi baik, dan PS memiliki akses yang
baik (masih memungkinkan menggunakannya di luar kegiatan praktikum
terjadwal, walau terbatas).
2 Cukup memadai, sebagian besar dalam kondisi baik, namun tidak
mungkin digunakan di luar kegiatan praktikum terjadwal.
1
Kurang memadai, sehingga kegiatan praktikum dilaksanakan kurang dari
batas minimal.
0 Sangat kurang, kegiatan praktikum praktis tidak pernah dilakukan.
6.5. Akses dan pendayagunaan sistem informasi dalam pengelolaan data dan
informasi tentang penyelenggaraan program akademik di program studi
6.5.1.
Sistem informasi dan fasilitas yang digunakan PS dalam proses
pembelajaran (hardware, software, e-learning, akses on-line ke
perpustakaan, dll.)
4 Proses pembelajaran menggunaan komputer yang terhubung dengan
jaringan luas/internet. Software yang digunakan di laboratorium
berlisensi/open source dengan jumlah yang memadai. Tersedia fasilitas elearning yang digunakan secara baik, dan akses on-line ke koleksi
perpustakaan.
3 Proses pembelajaran sebagian menggunakan komputer, namun tidak
terhubung dengan jaringan luas/internet.
Software yang digunakan di laboratorium berlisensi/open source dengan
jumlah yang memadai. Tersedia fasilitas e-learning namun belum
dimanfaatkan secara efektif. Koleksi perpustakaan dapat diakses secara
on-line namun masih ada kendala dalam kecepatan akses.
2 Proses pembelajaran sebagian menggunakan komputer, namun tidak
terhubung dengan jaringan luas/internet.
Koleksi perpustakaan dikelola dengan komputer yang tidak terhubung
jaringan.
1
Proses pembelajaran dilakukan secara konvensional.
Pengelolaan koleksi perpustakaan menggunakan komputer stand alone,
atau secara manual.
0 (Tidak ada skor = 0)
- 75 -
2013-2015
4na 2nb nc
NK = Nilai kasar =
Keterangan:
f
na = Jumlah penelitian dengan biaya luar negeri yang sesuai bidang
ilmu
nb = Jumlah penelitian dengan biaya dari Depdiknas dan institusi
dalam negeri di luar Depdiknas yang sesuai bidang ilmu
nc = Jumlah penelitian dengan biaya dari PT/sendiri yang sesuai
- 76 -
2013-2015
bidang ilmu
f = Jumlah dosen tetap yang bidang keahliannya sesuai dengan PS
4
Jika NK 1, maka skor = 4.
1-3
Jika 0 < NK < 1, maka skor = (3 x NK) + 1
0
Jika NK = 0, maka skor = 0.
7.1.2. Jumlah artikel ilmiah yang dihasilkan oleh dosen tetap yang bidang
keahliannya sama dengan PS selama 3 tahun
Penilaian dilakukan dengan penghitungan berikut:
NK = Nilai kasar =
4na 2nb nc
f
Keterangan:
na = Jumlah artikel ilmiah tingkat internasional yang sesuai bidang
ilmu
nb = Jumlah artikel tingkat nasional atau buku yang sesuai bidang
ilmu
nc =
Jumlah karya ilmiah (artikel dalam jurnal yang belum
terakreditasi Dikti, jurnal ilmiah populer, koran, diktat) yang sesuai
bidang ilmu
f = Jumlah dosen tetap yang bidang keahliannya sesuai dengan PS
4
Jika NK 3, maka skor = 4.
1-3
Jika 0 < NK < 3, maka skor = 1 + NK.
0
Jika NK = 0, maka skor = 0.
7.1.3. Karya-karya PS/institusi yang telah memperoleh perlindungan Hak atas
Kekayaan Intelektual (Paten/HaKI) atau karya yang mendapat
pengakuan/penghargaan dari lembaga nasional/internasional.
4 Dua atau lebih karya yang memperoleh Paten/HaKI atau karya yang
mendapat pengakuan/penghargaan dari lembaga nasional/internasional.
3 Satu yang memperoleh Paten/HaKI atau karya yang mendapat
pengakuan/penghargaan dari lembaga nasional/internasional.
2 Tidak ada karya dosen tetap yang memperoleh Paten/HaKI atau karya
yang
mendapat
pengakuan/penghargaan
dari
lembaga
- 77 -
2013-2015
nasional/internasional.
1
(Tidak ada skor = 1)
0 (Tidak ada skor = 0)
7.2.
Kegiatan pelayanan/pengabdian kepada masyarakat dosen dan
mahasiswa program studi yang bermanfaat bagi pemangku kepentingan
(kerjasama, karya, penelitian, dan pemanfaatan jasa/produk
kepakaran).
7.2.1 Jumlah kegiatan pelayanan/pengabdian kepada masyarakat (PkM) yang
dilakukan oleh dosen tetap yang bidang keahliannya sama dengan PS
selama tiga tahun.
Penilaian dilakukan dengan penghitungan berikut:
NK = Nilai kasar =
4na 2nb nc
f
Keterangan:
na = Jumlah kegiatan PkM dengan biaya luar negeri yang sesuai
bidang ilmu
nb =
Jumlah kegiatan PkM dengan biaya dari Depdiknas dan
institusi dalam negeri di luar Depdiknas yang sesuai bidang ilmu
nc = Jumlah kegiatan PkM dengan biaya dari PT/sendiri yang sesuai
bidang ilmu
f = Jumlah dosen tetap yang bidang keahliannya sesuai dengan PS
4
Jika NK 2, maka skor = 4
1-3
Jika 0 < NK < 2, maka skor = 1 + (1.5 x NK)
0
Jika NK = 0, maka skor = 0.
7.2.2. Keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan pelayanan/pengabdian kepada
masyarakat
4 Mahasiswa terlibat penuh dan diberi tanggung jawab.
3 Mahasiswa terlibat penuh, namun tanggung jawab ada pada dosen
Pembina.
2 Mahasiswa hanya diminta sebagai tenaga pembantu.
1
Keterlibatan mahasiswa sangat kurang.
- 78 -
2013-2015
2013-2015
4
3
2
1
0
Catatan;
Tingkat kecukupan proporsional dengan jumlah dosen tetap PS
Ada lebih dari satu kerjasama dengan institusi di luar negeri yang relevan
dengan bidang PS.
Ada satu kerjasama dengan institusi di luar negeri yang relevan dengan
bidang PS.
Belum ada atau tidak ada kerjasama
(Tidak ada skor = 1)
(Tidak ada skor = 0)
- 79 -
- 80 -