Вы находитесь на странице: 1из 42

VISI LP3M UNTIRTA :

Terwujudnya LP3M Sebagai Lembaga yang Unggul


dalam Pengelolaan Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan
yang Berkarakter dalam Kebersamaan pada Tahun 2025
MISI LP3M UNTIRTA :

(1) Mengelola Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) untuk menjamin


Kualitas Kinerja Bidang Pendidikan Akademik dan Vokasi.
(2) Mengelola Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) untuk menjamin
Kualitas Kinerja di Bidng Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat.
(3) Mengelola Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) untuk Menjamin
Tata Kelola dan Kinerja Universitas serta Unit Kerja di Bawahnya secara
Baik, Jujur, Adil, Wibawa, Amanah, Religius, dan Akuntabel dalam
Pelaksanaan Otonomi Perguruan Tinggi.

MANUAL PROSEDUR
AUDIT MUTU INTERNAL
SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL
(SPMI)
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2013 - 2015

ii

LEMBAGA PENGEMBANGAN PENDIDIKAN DAN


PENJAMINAN MUTU (LP3M)
| Buku Pedoman Pembelajaran Berkarakter JAWARA
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

Manual Prosedur Audit Mutu Internal (AMI) UNTIRTA

2013-2015

BAB I
PENJELASAN UMUM

Manual Prosedur Audit Mutu Internal (AMI) UNTIRTA

2013-2015

9. Ketidaksesuaian
(KTS)
adalah
tidak
terpenuhinya
persyaratan karakteristik mutu atau unsur sistem mutu yang
telah ditetapkan.

A. Definisi
1. Audit Mutu Internal (AMI) Universitas Sultan Ageng
Tirtayasa adalah suatu kegiatan penjaminan mutu dan
konsultasi yang bersifat independen dan objektif.
2. Sistem Mutu adalah sistem yang mencakup struktur
organisasi, tanggungjawab, prosedur, proses, dan
sumberdaya untuk melaksanakan manajemen mutu.
3. Unit Pelaksana Akademik Universitas Sultan Ageng
Tirtayasa adalah Fakultas, Program Studi/Jurusan/Bidang,
Lembaga, dan UPT yang bertugas menjalankan fungsi
Tridarma Perguruan Tinggi.
4. Auditor adalah orang yang mempunyai kualifikasi untuk
melakukan audit mutu.
5. Klien adalah orang atau organisasi yang meminta audit.
Klien dalam kegiatan AMI ini dapat berupa: permintaan
Audit terhadap mutu Akademik dan pelaksanaan Auditaudit di lingkungan Universitas/ Fakultas/ Prodi/
Jurusan/Bidang dan UPT.
6. Teraudit (auditee) adalah organisasi yang diaudit.
7. Observasi (OB) adalah pernyataan tentang temuan selama
audit, didasarkan atas bukti objektif yang menunjukkan
ketidaklengkapan atau ketidakcukupan yang memerlukan
penyempurnaan dalam waktu singkat.
8. Bukti Objektif adalah informasi yang bersifat kualitatif
ataupun kuantitatif, catatan ataupun pernyataan tentang
fakta mengenai mutu pelayanan, eksistensi dan
implementasi elemen-elemen sistem mutu, yang didasarkan
pada pengamatan, pengukuran dan dapat diverifikasi.

-1-

B. Tujuan dan Alasan Audit


1.
Tujuan Audit
Audit dirancang untuk salah satu atau lebih tujuan berikut:
a. Memeriksa kesesuaian atau ketidaksesuaian unsurunsur sistem mutu dengan standar yang telah
ditentukan;
b. Memeriksa kesesuaian pencapaian tujuan mutu yang
telah ditentukan;
c. Melakukan audit untuk teraudit memperbaiki sistem
mutu
yang
memenuhi
syarat-syarat
dan
peraturan/perundangan.
2. Alasan Audit
a. Perlu memfasilitasi evaluasi kinerja, sistem kontrol, dan
prosedur penjaminan mutu.
b. Perlu meyakinkan bahwa institusi akuntabel terhadap
mutu dan standar yang telah ditentukan.
c. Meningkatkan
kemampuan
institusi
untuk
memprioritaskan lingkup tertentu dan memfasilitasi
pengambilan keputusan.
d. Memudahkan institusi untuk memberikan tanggapan
lebih baik terhadap persyaratan yang diminta audit
mutu eksternal serta untuk menilai mutu.
e. Menyediakan sarana untuk identifikasi cara kerja yang
baik untuk disebarluaskan.
f. Merupakan sarana yang tepat untuk peningkatan dan
pengembangan mutu.

-2-

Manual Prosedur Audit Mutu Internal (AMI) UNTIRTA

2013-2015

C. Karakteristik, Tanggungjawab, Independensi dan Kriteria


Auditor Mutu Akademik Internal
1. Karakteristik Auditor
a. Tidak dibenarkan mengaudit pekerjaan yang pernah
atau sedang menjadi tanggung jawabnya.
b. Tidak bias terhadap teraudit.
c. Memiliki pengetahuan
atas topik-topik yang
ditugaskan dan bila diperlukan dapat melibatkan pakar
atau pengamat yang dapat diterima oleh klien,
teraudit dan ketua tim audit.
d. Mempunyai pengalaman mengenal lokasi audit.
2. Tanggungjawab Ketua Tim Audit
a. Membuka dan menutup rapat.
b. Memilih anggota tim audit.
c. Menyiapkan jadwal dan program audit.
d. Memimpin audit.
e. Membuat keputusan akhir atas temuan audit.
f. Menyerahkan laporan audit.
g. Memantau tindaklanjut Permintaan Tindakan Koreksi
(PTK).
3. Tanggungjawab Auditor
a. Mengaudit secara objektif sesuai dengan lingkup audit.
b. Mengumpulkan dan menganalisis bukti.
c. Menjawab pertanyaan teraudit.
d. Melaksanakan tugas sesuai kode etik.
4. Independensi Auditor
Auditor bebas dari bias dan hal-hal yang dapat
mempengaruhi objektivitas. Semua orang dan organisasi
yang terlibat dalam pengauditan harus menghormati dan
mendukung independensi dan integritas auditor.
5. Kriteria Kualifikasi Auditor Mutu Akademik Internal
a. Pendidikan minimum

-3-

Manual Prosedur Audit Mutu Internal (AMI) UNTIRTA

2013-2015

Auditor
minimal
berpendidikan
Sarjana
atau
ditentukan oleh Lembaga Pengembangan Pendidikan
dan Penjaminan Mutu (LP3M) Universitas Sultan Ageng
Tirtayasa.
b. Pelatihan
Auditor telah mengikuti pelatihan/kursus Auditor
Bersertifikat
yang
diselenggarakan/diakui
oleh
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
c. Atribut personal
Auditor berpikiran terbuka, memiliki kemampuan
untuk mengambil keputusan, memiliki ketrampilan
analitis dan keteguhan hati, memiliki kemampuan
untuk memahami pelaksanaan audit yang kompleks,
dan memiliki kemampuan untuk memahami peran
unit
organisasi,
dan
memiliki
kemampuan
berkomunikasi.
Auditor menerapkan atribut tersebut di atas untuk:
1) mendapatkan dan memeriksa bukti objektif secara
wajar,
2) tetap melaksanakan audit dengan benar,
3) mengevaluasi secara objektif pengaruh pengamatan
audit dan interaksi personal selama audit,
4) memperlakukan teraudit secara wajar sehingga
diperoleh hasil audit terbaik,
5) melaksanakan proses audit tanpa penyimpangan,
6) menaruh perhatian penuh dan mendukung proses
audit,
7) tanggap dalam menghadapi situasi yang sulit,
8) mengambil kesimpulan audit yang dapat diterima,
9) tetap berpegang pada kesimpulan yang telah
dihasilkan.
d. Kemampuan manajemen

-4-

Manual Prosedur Audit Mutu Internal (AMI) UNTIRTA

e.

f.

Auditor harus menunjukkan pengetahuan dan


ketrampilan manajemen yang diperlukan dalam
melaksanakan audit.
Meningkatkan kompetensi
Auditor meningkatkan kompetensinya dengan:
1) memutakhirkan pengetahuannya tentang syaratsyarat, standar sistem mutu, metode dan prosedur
audit,
2) berpartisipasi dalam kursus penyegaran bila
diperlukan,
3) mengevaluasi kinerja auditor secara berkala oleh
MP-AMI Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
Kriteria ketua tim audit
Ketua tim audit dipilih oleh MP-AMI dari para auditor
yang
memenuhi
kualifikasi
dengan
mempertimbangkan kriteria sebagai berikut:
1) Calon sudah bekerja sebagai auditor.
2) Calon menunjukkan kemampuan berkomunikasi
secara efektif, baik secara lisan maupun tertulis.

D. Pengauditan
1. Uraian Tugas dalam Pengauditan
Ketua tim audit bertugas:
a. menentukan keperluan tiap penugasan audit termasuk
kualifikasi auditor yang diperlukan;
b. merencanakan audit, menyiapkan piranti kerja untuk
anggota tim, dan mengarahkan tim audit;
c. mengkaji ulang dokumen aktivitas mutu akademik
yang berlaku untuk menentukan kecukupannya;
d. membuat jadwal audit kepatuhan yang disepakati oleh
teraudit;

-5-

Manual Prosedur Audit Mutu Internal (AMI) UNTIRTA

2013-2015

e.

2013-2015

memberitahukan dengan segera ketidaksesuaian yang


kritis kepada teraudit;
f. melaporkan setiap hambatan besar yang dihadapi
dalam melaksanakan audit kepada MP-AMI;
g. melaporkan segera hasil-hasil audit dan kesimpulannya
secara jelas kepada MP-AMI.
Auditor bertugas:
a. mengumpulkan dan menganalisis bukti yang relevan
agar dapat menyimpulkan pelaksanaan sistem mutu
yang diaudit,
b. mempelajari indikasi yang dapat mempengaruhi hasil
audit yang mungkin memerlukan pengauditan lebih
lanjut, pada saat kegiatan konsultasi dapat menjawab
pertanyaan tentang:
1) prosedur, dokumen, atau informasi lain yang
menggambarkan atau mendukung unsur-unsur
sistem mutu yang diperlukan, diketahui, tersedia,
dipahami, dan digunakan oleh teraudit,
2) semua dokumen dan informasi lain yang
digunakan untuk menggambarkan sistem mutu
yang memadai untuk mencapai tujuan mutu.
Klien bertugas:
a. menentukan keperluan/permintaan dan tujuan audit
serta saat proses audit dimulai,
b. menentukan unit organisasi yang akan diaudit,
c. menentukan lingkup umum audit, misalnya standar
sistem mutu atau dokumen yang digunakan,
d. menerima laporan hasil audit melalui Rektor atau
Dekan,
e. memberitahu teraudit untuk menindaklanjuti hasil
temuan audit.
Teraudit bertugas:

-6-

Manual Prosedur Audit Mutu Internal (AMI) UNTIRTA

Manual Prosedur Audit Mutu Internal (AMI) UNTIRTA

2013-2015

a.

menginformasikan kepada penanggung jawab unit


organisasi tentang kegiatan yang akan diaudit, tujuan
dan lingkup audit,
b. menunjuk staf yang bertugas mendampingi tim audit,
c. menyediakan sumberdaya yang diperlukan oleh tim
audit,
d. untuk menjamin efektifitas dan efesiensi proses audit,
e. membuka akses fasilitas untuk mendapatkan bukti
material yang diminta auditor,
f. melakukan kerjasama dengan auditor agar tujuan audit
tercapai,
g. menentukan dan berinisiatif melaksanakan tindakan
koreksi berdasarkan laporan audit.
2. Prosedur Audit
a. Lingkup Audit
1) Klien bersama auditor menentukan unsur sistem
mutu, lokasi, aktivitas unit organisasi, dan waktu
audit.
2) Klien bersama auditor menentukan lingkup dan
kedalaman audit.
3) Klien menentukan standar atau dokumen sistem
mutu yang harus dipatuhi.
4) Teraudit menunjukkan bukti yang cukup dan
tersedia pada saat audit.
5) Teraudit menyediakan sumberdaya yang
memadai sesuai dengan lingkup dan kedalaman
audit.
b. Frekuensi Audit
Hal-hal
yang
perlu
dipertimbangkan
untuk
menentukan frekuensi audit adalah:

-7-

2013-2015

1)

c.

Kebutuhan untuk melakukan audit ditentukan oleh


klien dengan mempertimbangkan persyaratan atau
peraturan tertentu.
2) Perubahan
dalam
manajemen,
organisasi,
kebijakan, teknik atau teknologi yang dapat
mempengaruhi atau mengubah sistem mutu dan
mengubah hasil audit terdahulu.
3) Audit internal dapat dilakukan secara teratur.
Telaah awal sistem mutu teraudit
1) Sebagai dasar perencanaan audit, auditor menelaah
metode yang ada untuk memenuhi persyaratan
sistem mutu teraudit.
2) Jika hasil telaah terhadap sistem mutu tidak
memenuhi persyaratan, langkah audit selanjutnya
tidak diteruskan sampai persyaratan tersebut
dipenuhi.

3. Persiapan Audit
a. Perencanaan audit
Rencana audit disusun oleh ketua tim audit, disetujui
oleh klien, dan dikomunikasikan kepada auditor dan
teraudit. Rencana audit dirancang secara fleksibel agar
dapat
diubah
berdasarkan
informasi
yang
dikumpulkan selama audit dan memungkinkan
penggunaan sumberdaya yang efektif.
Rencana audit meliputi:
1) tujuan dan lingkup audit,
2) identifikasi individu yang bertanggung jawab
langsung terhadap tujuan dan lingkup audit,
3) identifikasi dokumen acuan yang berlaku, antara
lain standar sistem mutu dan manual mutu
teraudit,

-8-

Manual Prosedur Audit Mutu Internal (AMI) UNTIRTA

Manual Prosedur Audit Mutu Internal (AMI) UNTIRTA

2013-2015

4)
5)
6)
7)
8)

b.

c.

identifikasi anggota tim audit,


tanggal dan tempat audit dilakukan,
identifikasi unit organisasi teraudit,
waktu dan lama audit untuk tiap aktivitas audit,
jadwal pertemuan yang diadakan dengan
pimpinan teraudit,
9) jadwal penyerahan laporan audit.
Jika teraudit keberatan terhadap rencana audit
segera memberitahukan kepada ketua tim audit,
dan harus diselesaikan sebelum pelaksanaan audit.
Penugasan tim audit
Masing-masing anggota tim audit mengaudit unsur
sistem mutu atau bagian fungsional yang telah
ditentukan.
Dokumen kerja
Dokumen kerja yang diperlukan untuk memfasilitasi
tugas tim audit adalah:
1) daftar pengecekan yang disiapkan oleh tim audit,
2) borang untuk melaporkan pengamatan audit dan
mendokumentasikan bukti pendukung.
3) Dokumen kerja tidak membatasi aktivitas atau
tugas audit tambahan yang mungkin diperlukan
sebagai akibat informasi yang terkumpul selama
audit. Dokumen kerja yang melibatkan informasi
rahasia harus dijaga oleh organisasi audit.

4. Pelaksanaan Audit
a. Pertemuan pembukaan
Tujuan pertemuan pembukaan untuk:
1) memperkenalkan anggota tim
pimpinan teraudit,

audit

-9-

kepada

b.

2013-2015

2) menelaah lingkup dan tujuan audit,


3) menyampaikan ringkasan metode dan prosedur
yang digunakan dalam melaksanakan audit,
4) menegaskan hubungan formal antara tim audit
dan teraudit,
5) mengkonfirmasikan ketersediaan sumberdaya
yang diperlukan,
6) mengkonfirmasikan jadwal pertemuan-pertemuan
dan penutupan audit,
7) mengklarifikasi setiap rencana audit yang tidak
jelas.
Pemeriksaan lapangan
1. Pengumpulan bukti
Bukti
dikumpulkan
melalui
wawancara,
pemeriksaan dokumen, pengamatan aktivitas dan
keadaan di lokasi. Jika ada indikasi yang
mengarah kepada ketidaksesuaian
dicatat,
walaupun
tidak
tercakup
dalam
daftar
pengecekan dan diselidiki lebih lanjut. Hasil
wawancara harus diuji dengan mencari informasi
tentang hal yang sama dari sumber lain yang
ndependent. Selama kegiatan audit, ketua tim
audit dapat mengubah tugas kerja tim audit dan
rencana audit dengan persetujuan teraudit. Hal
ini diperlukan untuk menjamin pencapaian tujuan
audit yang optimal. Jika tujuan audit tidak
tercapai, ketua tim audit memberitahukan
alasannya kepada teraudit.
2. Hasil pengamatan audit
Semua hasil pengamatan audit didokumentasikan.
Setelah semua aktivitas diaudit, tim audit
menelaah semua hasil pengamatannya untuk

- 10 -

Manual Prosedur Audit Mutu Internal (AMI) UNTIRTA

c.

Manual Prosedur Audit Mutu Internal (AMI) UNTIRTA

2013-2015

menentukan adanya ketidaksesuaian yang akan


dilaporkan. Hasil pengamatan ditelaah oleh ketua
tim audit dengan pimpinan teraudit. Semua
ketidaksesuaian dari hasil pengamatan harus
disepakati oleh ketua tim audit dan pimpinan
teraudit.
Pertemuan penutupan
Sebelum menyiapkan laporan audit, tim audit
mengadakan pertemuan penutupan dengan teraudit.
Tujuan utama pertemuan ini adalah untuk
menyampaikan hasil audit. Catatan-catatan dalam
pertemuan penutupan didokumentasikan.

5. Dokumen Audit
a. Persiapan laporan audit
Laporan audit disiapkan dengan pengarahan ketua tim
audit yang bertanggung jawab atas keakuratan dan
kelengkapannya.
b. Isi laporan
Laporan audit berisi hasil pelaksanaan audit secara
lengkap. Laporan audit harus diberi tanggal dan
ditandatangani
oleh ketua tim audit dan pimpinan
teraudit. Laporan audit berisi hal-hal berikut:
1) tujuan dan lingkup audit,
2) rincian rencana audit, identitas anggota tim audit
dan perwakilan teraudit, tanggal audit, dan
identitas unit organisasi teraudit,
3) identitas dokumen standar yang dipakai dalam
audit antara lain Standar Mutu Akademik, dan
Manual Mutu Akademik teraudit,
4) temuan ketidaksesuaian,

- 11 -

c.

2013-2015

5) penilaian tim audit mengenai keluasan kesesuaian


teraudit dengan standar sistem mutu yang berlaku
dan dokumen terkait,
6) kemampuan sistem mutu untuk mencapai tujuan
yang telah ditentukan,
7) daftar distribusi laporan audit.
Distribusi laporan
Laporan audit dikirim ke MP-AMI oleh ketua tim audit
untuk diteruskan ke klien. Laporan audit dijamin
kerahasiaannya oleh MP-AMI dan klien. Jika laporan
audit tidak dapat diterbitkan sesuai jadwal yang
disepakati maka perlu disepakati jadwal baru
penerbitan, dengan menyampaikan alasan penundaan
kepada MP-AMI.

E. Kelengkapan Pelaksanaan Audit


Audit dinyatakan selesai dan lengkap jika laporan audit telah
diserahkan kepada MP-AMI.
F. Tindak Lanjut Permintaan Tindakan Koreksi
Rektor/Dekan memerintahkan teraudit untuk melakukan
tindakan koreksi. Tindakan koreksi harus diselesaikan dalam
periode waktu yang disepakati oleh pimpinan teraudit setelah
konsultasi dengan MP-AMI.

- 12 -

Manual Prosedur Audit Mutu Internal (AMI) UNTIRTA

Manual Prosedur Audit Mutu Internal (AMI) UNTIRTA

2013-2015

BAB II
PROSEDUR IMPLEMENTASI AMI FAKULTAS
OLEH AUDITOR UNIVERSITAS
Perintah Audit oleh Rektor
1) Rektor memerintahkan atau mendisposisikan permintaan
Dekan kepada Ketua LP3M UNTIRTA untuk mengangkat Tim
Auditor Universitas. menunjuk Koorpus Penjaminan Mutu
sebagai Ketua Tim AMI Universitas.
2) Ketua LP3M Untirta menunjuk Koorpus Penjaminan Mutu
sebagai Ketua Tim AMI Universitas untuk melaksanakan audit.
Pembentukan tim AMI universitas dengan persetujuan teraudit.
3) Ketua tim AMI universitas membentuk tim AMI universitas
minimal 3 orang auditor yang terdiri dari ketua, sekretaris dan
anggota, dan meminta persetujuan teraudit (Piagam AMI).
Penerbitan surat tugas
1) Rektor menerbitkan surat tugas untuk tim AMI universitas
(Piagam AMI).
Penyusunan tujuan, kewenangan dan tanggungjawab AMI
1) Tim AMI universitas menyusun tujuan, kewenangan dan
tanggungjawab AMI sesuai dengan Piagam Audit Universitas
Sultan Ageng Tirtayasa dan ruang lingkupnya merujuk surat
tugas Rektor atau permintaan Dekan (Piagam AMI).
Pengesahan tujuan, kewenangan dan tanggung jawab AMI
1) Tujuan, kewenangan dan tanggungjawab AMI disahkan oleh
Rektor (Piagam AMI).
Penyusunan rencana dan jadwal AMI

- 13 -

1)

2013-2015

Tim AMI universitas menyusun rencana dan jadwal AMI


bersama teraudit.

Penyerahan dokumen yang diperlukan kepada ketua tim AMI


1) Teraudit menyerahkan dokumen yang diperlukan kepada ketua
tim AMI universitas sesuai dengan waktu yang telah disepakati.
Rapat persiapan tim AMI universitas untuk Audit Sistem
1) Pembagian tugas tim AMI universitas untuk audit sistem.
Pelaksanaan audit sistem
1) Melaksanakan audit dokumen (MM, MP) yang tersedia sesuai
dengan standar yang disepakati dan menyusun checklist untuk
persiapan audit kepatuhan.
Penyampaian jadwal audit kepatuhan (visitasi)
1) Ketua tim AMI universitas mengkomunikasikan jadwal visitasi
kepada teraudit untuk disetujui.
Pelaksanaan audit kepatuhan
1) Berdasarkan daftar pengecekan bukti dikumpulkan melalui
wawancara, pemeriksaan dokumen Instruksi Kerja (IK), Daftar
Pengecekan (DP), dan Bukti Obyektif (BO), pengamatan
aktivitas dan keadaan di lokasi secara komprehensif. Dalam hal
ini Ketidaksesuaian yang signifikan dicatat, walaupun tidak
tercakup dalam daftar pengecekan.
Diskusi hasil temuan audit
1) Semua hasil temuan audit didiskusikan dengan teraudit untuk
mendapatkan
persetujuan.
Ketidaksesuaian
minor
(OB/Observasi) harus segera diperbaiki dalam jangka waktu
yang disepakati.

- 14 -

Manual Prosedur Audit Mutu Internal (AMI) UNTIRTA

2013-2015

Pembuatan laporan audit


1) Laporan dibuat sesuai jadwal berdasarkan hasil temuan yang
telah disetujui oleh teraudit.
Penyerahan laporan audit
1) Laporan audit diserahkan kepada MP-AMI universitas untuk
diteruskan kepada Rektor. Rektor mengirim laporan audit
kepada Dekan (klien) disertai Permintaan Tindakan Koreksi
(PTK).
Pembubaran tim AMI Universitas
1) Tim AMI dibubarkan oleh Rektor atas permintaan MP-AMI
universitas dengan SK Pemberhentian.

- 15 -

Manual Prosedur Audit Mutu Internal (AMI) UNTIRTA

2013-2015

BAGAN ALIR PROSEDUR IMPLEMENTASI


AMI FAKULTAS OLEH AUDITOR UNIVERSITAS

Perintah Audit dari Rektor

(1) Rektor
memerintahkan
atau
mendisposisikan kepada LP3M Untirta
untuk mengangkat tim auditor

Penunjukan ketua tim


AMI universitas dengan
SK Rektor

(2) Ketua LP3M Untirta menunjuk K o o r p u s


P e n j a m i n a n M u t u s e b a g a i Ketua tim
AMI universitas untuk melaksanakan
audit.

Pembentukan tim AMI


universitas dengan
persetujuan teraudit

(3) Ketua tim AMI universitas membentuk tim


AMI universitas minimal 3 orang
auditor yang terdiri dari ketua, sekretaris
dan anggota, dan meminta persetujuan
teraudit (Piagam AMI)

Penerbitan surat tugas

(4) Rektor menerbitkan surat tugas untuk tim


AMI universitas (Piagam AMI)

Penyusunan tujuan,
kewenangan dan
tanggungjawab AMI

(5) Tim AMI universitas menyusun tujuan,


kewenangan dan tanggungjawab AMI
sesuai dengan Piagam Audit UNTIRTA dan
ruang lingkupnya merujuk surat tugas
Rektor atau permintaan Dekan (Piagam
AMI)

Penyusunan tujuan,
kewenangan dan
tanggungjawab AMI

(6) Tujuan, kewenangan dan tanggungjawab


AMI disahkan oleh Rektor (Piagam AMI)

- 16 -

Manual Prosedur Audit Mutu Internal (AMI) UNTIRTA

Penyusunan rencana dan


jadwal AMI

2013-2015

Manual Prosedur Audit Mutu Internal (AMI) UNTIRTA

(7) Tim AMI Universitas menyusun rencana dan


jadwal AMI bersama teraudit
Diskusi hasil temuan audit

Penyerahan dokumen
yang diperlukan kepada
ketua Tim AMI

Rapat persiapan tim AMI


universitas untuk Audit
Sistem

Pelaksanaan audit sistem

Penyampaian jadwal
audit kepatuhan (visitasi)

Pelaksanaan audit
kepatuhan

(8) Teraudit menyerahkan dokumen terkait


yang diperlukan kepada ketua Tim AMI
Universitas sesuai dengan waktu yang
disepakati
(9) Pembagian tugas
untuk audit sistem

tim

(13) Semua hasil temuan audit didiskusikan


dengan teraudit untuk mendapatkan
persetujuan. Ketidaksesuaian minor (OB /
Observasi) harus segera diperbaiki dalam
jangka waktu yang disepakati

Pembuatan laporan audit

(14)

Laporan
dibuat
sesuai
jadwal
berdasarkan hasil
temuan yang telah
disetujui oleh teraudit

Penyerahan laporan audit

(15) Laporan audit diserahkan kepada Ketua


LP3M Untirta untuk diteruskan kepada
Rektor. Rektor mengirim laporan audit
kepada
Dekan
(klien)
disertai
Permintaan Tindakan Koreksi (PTK)

Pembubaran Tim AMI


Universitas

(16) Tim AMI dibubarkan oleh Rektor dengan


SK Pemberhentian

AMI universitas

(10) Melaksanakan audit dokumen Manual


Mutu (MM), Manual Prosedr (MP) yang
tersedia sesuai standar yang disepakati dan
menyusun checklist untuk persiapan audit
kepatuhan

2013-2015

(11) Ketua
tim
AMI
universitas
mengkomunikasikan jadwal visitasi kepada
teraudit untuk disetujui

(12) Berdasarkan
daftar
pengecekan bukti
dikumpulkan
melalui
wawancara,
pemeriksaan dokumen (IK, DP dan
BO), pengamatan aktivitas dan keadaan
di
lokasi
secara
komprehensif.
Ketidaksesuaian yang signifikan dicatat,
walaupun tidak tercakup dalam daftar
pengecekan.

- 17 -

- 18 -

Manual Prosedur Audit Mutu Internal (AMI) UNTIRTA

2013-2015

BAB III
PROSEDUR IMPLEMENTASI
AMI PROGRAM STUDI OLEH AUDITOR FAKULTAS

Perintah audit dari dekan :


Dekan memerintahkan atau mendisposisikan permintaan ketua
jurusan/ketua program studi/ ketua bidang kepada Ketua Unit Mutu
fakultas untuk menunjuk Ketua Tim AMI Fakultas.
Penunjukan ketua tim AMI oleh MP-AMI tingkat fakultas :
Ketua Unit Mutu fakultas menunjuk ketua tim AMI fakultas untuk
melaksanakan audit.
Pembentukan tim AMI fakultas dengan persetujuan teraudit :
Ketua tim AMI fakultas membentuk Tim AMI fakultas minimal 3
orang auditor terdiri dari ketua, sekretaris dan anggota, dan
meminta persetujuan teraudit.
Penerbitan surat tugas :
Dekan menerbitkan surat tugas untuk tim AMI fakultas
Penyusunan tujuan, kewenangan dan tanggungjawab AMI :
Tim AMI fakultas menyusun tujuan, kewenangan dan
tanggungjawab AMI sesuai dengan Piagam Audit Universitas Sultan
Ageng Tirtayasa dan ruang lingkupnya merujuk surat perintah
Dekan atau permintaan klien.
Pengesahan tujuan, kewenangan dan tanggungjawab AMI :
Tujuan, kewenangan dan tanggungjawab AMI disahkan oleh
Dekan.

- 19 -

Manual Prosedur Audit Mutu Internal (AMI) UNTIRTA

2013-2015

Penyusunan rencana dan jadwal AMI:


Tim AMI fakultas menyusun rencana dan jadwal AMI bersama
teraudit.
Penyerahan dokumen yang diperlukan kepada ketua tim AMI
fakultas :
Teraudit menyerahkan dokumen yang diperlukan kepada ketua tim
AMI fakultas sesuai dengan waktu yang telah disepakati.
Rapat tim AMI fakultas untuk audit system :
Pembagian tugas tim AMI fakultas untuk audit sistem.
Pelaksanaan audit sistem :
Melaksanakan audit dokumen (MM, MP) yang tersedia sesuai
dengan standar yang disepakati dan menyusun daftar
pengecekanuntuk persiapan audit kepatuhan.
Penyampaian jadwal visitasi :
Ketua tim AMI fakultas mengkomunikasikan jadwal visitasi kepada
teraudit untuk disetujui.
Pelaksanaan audit kepatuhan (visitasi) :
Berdasarkan daftar pengecekan, bukti dikumpulkan melalui
wawancara, pemeriksaan dokumen Instruksi Kerja (IK), Daftar
Pengecekan (DP) dan Bukti Obyektif (BO), pengamatan aktivitas
dan keadaan di lokasi secara komprehensif. Ketidaksesuaian yang
signifikan dicatat, walaupun tidak tercakup dalam daftar
pengecekan.
Diskusi hasil temuan audit :
Semua hasil temuan audit didiskusikan dengan teraudit untuk
mendapatkan persetujuan. Ketidaksesuaian minor (OB/Observasi)
harus segera diperbaiki dalam jangka waktu yang disepakati.

- 20 -

Manual Prosedur Audit Mutu Internal (AMI) UNTIRTA

2013-2015

Pembuatan laporan audit :


Laporan dibuat sesuai jadwal berdasarkan hasil temuan yang telah
disetujui oleh teraudit (Piagam AMI).
Penyerahan laporan audit :
Laporan audit diserahkan kepada Ketua Unit Mutu fakultas untuk
diteruskan kepada klien (Dekan). Dekan mengirim laporan audit
kepada ketua jurusan/kepala bagian/ketua program studi
disertaiPermintaan Tindakan Koreksi (PTK).
Pembubaran tim AMI fakultas :
Tim AMI fakultas dibubarkan oleh dekan atas permintaan MP-AMI
fakultas dengan SK Pemberhentian.

Manual Prosedur Audit Mutu Internal (AMI) UNTIRTA

BAGAN ALIR PROSEDUR IMPLEMENTASI


AMI PROGRAM STUDI OLEH AUDITOR FAKULTAS
Perintah audit dari Dekan
kepada Wakil Dekan I

(1)

Dekan
memerintahkan
atau
mendisposisikan
Wakil Dekan I
B i d a n g A k a d e m i k untuk menyiapkan
kegiatan AMI

Penunjukan ketua tim AMI


oleh Dekan

(2)

W a k i l D e k a n I Bidang Akademik
mempersiapkan keperluan audit

Pembentukan tim AMI


fakultas dengan
persetujuan teraudit

(3)

Ketua tim AMI fakultas membentuk Tim


AMI fakultas minimal 3-9 orang auditor
terdiri dari ketua, sekretaris dan anggota,
dan meminta persetujuan teraudit

Penerbitan surat tugas

(4)

Dekan menerbitkan surat tugas untuk tim


AMI fakultas

Penyusunan tujuan,
kewenangan dan
tanggungjawab AMI

(5)

Tim AMI fakultas menyusun tujuan,


kewenangan dan tanggungjawab AMI
sesuai dengan Piagam Audit UNTIRTA dan
ruang lingkupnya merujuk surat perintah
Dekan atau permintaan klien

Pengesahan tujuan,
kewenangan dan
tanggungjawab AMI

(6) Tujuan, kewenangan dan tanggungjawab


AMI disahkan oleh Rektor / Dekan

Penyusunan rencana dan


jadwal AMI

- 21 -

2013-2015

(7)

Tim AMI fakultas menyusun rencana dan


jadwal AMI bersama teraudit

- 22 -

Manual Prosedur Audit Mutu Internal (AMI) UNTIRTA

2013-2015

Manual Prosedur Audit Mutu Internal (AMI) UNTIRTA

2013-2015

Penyerahan dokumen
yang diperlukan
kepada ketua tim AMI
fakultas

(8)

Teraudit menyerahkan dokumen yang


diperlukan kepada ketua tim AMI fakultas
sesuai dengan
waktu
yang
telah
disepakati

Pembuatan laporan audit

(14) Laporan
dibuat
sesuai
jadwal
berdasarkan
hasil
temuan yang telah
disetujui oleh teraudit (Piagam AMI)

Rapat tim AMI fakultas


untuk audit sistem

(9)

Pembagian tugas tim AMI fakultas untuk


audit sistem

Penyerahan laporan audit

(15) Laporan audit diserahkan kepada Wakil


Dekan I fakultas untuk diteruskan kepada
klien (Dekan). Dekan mengirim laporan
audit
kepada
ketua
jurusan/kepala
bagian/ketua
program
studi
disertai
Permintaan Tindakan Koreksi (PTK)

Perintah Audit dari Rektor

(16) Tim AMI fakultas dibubarkan


SK Dekan

Pelaksanaan audit sistem

(10) Melaksanakan audit dokumen mutu yang


tersedia sesuai dengan standar yang
disepakati dan menyusun daftar pengecekan
untuk persiapan audit kepatuhan

Penyampaian jadwal
visitasi

(11) Ketua
tim
AMI
fakultas
mengkomunikasikan jadwal visitasi kepada
teraudit untuk disetujui

Pelaksanaan audit
kepatuhan (visitasi)r

(12) Berdasarkan daftar pengecekan, bukti


dikumpulkan
melalui
wawancara,
pemeriksaan dokumen Instruksi Kerja (IK),
D a f t a r P e n g e c e k a n ( DP) dan B u k t i
O b y e k t i f ( BO), pengamatan aktivitas
dan
keadaan
di lokasi secara
komprehensif.
Ketidaksesuaian
yang
signifikan dicatat,
walaupun
tidak
tercakup dalam daftar pengecekan

Diskusi hasil temuan audit

(13) Semua hasil temuan audit di- diskusikan


dengan teraudit untuk mendapatkan
persetujuan. Keti- daksesuaian
minor
(OB/Observasi) harus segera diperbaiki
dalam jangka waktu yang disepakati

- 23 -

- 24 -

dengan

Manual Prosedur Audit Mutu Internal (AMI) UNTIRTA

2013-2015

BAB IV
IMPLEMENTASI AMI PADA SISTEM PENJAMINAN MUTU
DAN SISTEM AUDIT MUTU INTERNAL TINGKAT FAKULTAS
A. Tujuan Audit
1. Meneliti kepatuhan/ketaatan penjaminan mutu akademik
fakultas terhadap kebijakan akademik, standar akademik,
peraturan akademik, dan manual mutu akademik
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
2. Meneliti kesesuaian arah dan pelaksanaan penjaminan mutu
akademik fakultas terhadap kebijakan akademik, standar
akademik, peraturan akademik, manual mutu akademik,
dan manual prosedur akademik Universitas Sultan Ageng
Tirtayasa.
B. Ruang Lingkup Audit
1. Meneliti keberadaan organisasi penjaminan mutu akademik
di tingkat fakultas sesuai dengan Manual Mutu Untirta,
yaitu:
a. Unit Mutu di tingkat Fakultas
b. Tim Mutu di tingkat Program Studi/Jurusan/Bidang.
2. Meneliti:
a. Standar Akademik Fakultas
b. Manual Mutu Akademik Fakultas
c. Manual Prosedur Implementasi Penjaminan Mutu
Akademik Internal di tingkat Fakultas.
3. Meneliti pelaksanaan kegiatan penjaminan mutu akademik
di tingkat fakultas.
4. Meneliti keberadaan Tim Audit Mutu Internal (AMI) di
tingkat fakultas.
5. Meneliti pelaksanaan sistem penjaminan mutu di tingkat
fakultas.

- 25 -

Manual Prosedur Audit Mutu Internal (AMI) UNTIRTA

2013-2015

C. Daftar Pengecekan
1. Implementasi Sistem Penjaminan Mutu di Tingkat Fakultas
1. SK pengangkatan penanggung jawab pelaksana sistem
penjaminan mutu akademik.
2. SK pengangkatan anggota gugus jaminan mutu.
3. Perumusan dan pengesahan kebijakan akademik dan
standar akademik fakultas.
4. Penyusunan Manual Mutu Akademik dan Manual
Prosedur Implementasi Penjaminan Mutu Akademik
Internal di tingkat fakultas.
5. Kesesuaian Manual Mutu Akademik dan Manual
Prosedur Implementasi Penjaminan Mutu Akademik
Internal di tingkat fakultas dengan acuannya, yaitu
Kebijakan Akademik.
6. SK pengangkatan TKS (Tim Koordinasi Semester).
7. Penyusunan evaluasi diri dan rencana tindak lanjut
untuk peningkatan mutu proses pembelajaran oleh
gugus jaminan mutu.
8. Kendala yang dihadapi dalam melaksanakan Standar
Akademik Fakultas dan Manual Prosedur Mutu
Akademik Fakultas.
9. Cara mengatasi kendala tersebut.
10. Butir-butir Standar Akademik Fakultas yang belum
dilaksanakan termasuk rencana pelaksanaannya.
2. Implementasi Sistem Audit Mutu Akademik Internal di
Tingkat Fakultas
a. SK pengankatan Tim Audit Mutu Internal (AMI).
b. Pengkoordinasian pelatihan audit mutu akademik
internal.

- 26 -

Manual Prosedur Audit Mutu Internal (AMI) UNTIRTA

Manual Prosedur Audit Mutu Internal (AMI) UNTIRTA

2013-2015

c.

Pembentukan tim AMI di tingkat fakultas oleh Ketua


Unit Mutu Fakultas.
d. Perencanaan pelaksanaan AMI oleh Ketua Unit Mutu
Fakultas bersama Tim AMI.
e. Pelaksanaan AMI sesuai siklus audit oleh Tim AMI.
f. Pelaporan AMI dan permintaan tindakan koreksi (PTK)
oleh Tim AMI kepada Ketua Unit Mutu Fakultas dan
dilanjutkan ke Dekan.
g. Pelaksanaan laporan tindakan koreksi sesuai dengan
PTK.
h. Pelaporan hasil tindakan koreksi oleh Dekan kepada
Rektor.
i. Pelaporan hasil evaluasi diri, hasil audit dan tindak
lanjut PTK kepada Senat Fakultas (SF) oleh Dekan.
j. Rekomendasi oleh Senat Fakultas untuk peningkatan
mutu akademik di tingkat program studi.

- 27 -

2013-2015

BAB V
IMPLEMENTASI AMI
PADA PROSES PEMBELAJARAN DI PROGRAM STUDI

A. Tujuan Audit
1. Untuk memastikan kepatuhan pelaksanaan proses
pembelajaran di program studi terhadap Manual Prosedur
dan Instruksi Kerja program studi.
2. Untuk memastikan konsistensi penjabaran kurikulum
dengan kompetensi pada program studi.
3. Untuk memastikan konsistensi pelaksanaan proses
pembelajaran program studi terhadap pencapaian
kompetensi lulusan program studi.
4. Untuk memastikan kecukupan penyediaan sumberdaya
pembelajaran.
i.

Ruang Lingkup Audit


1.
Spesifikasi Program Studi dan Kompetensi Lulusan.
2. Kurikulum program studi.
3. Pelaksanaan pembelajaran program studi.
4. Sumberdaya pembelajaran program studi.
5. Kemajuan belajar mahasiswa (student progression).
6. Upaya perbaikan mutu (quality improvement) berdasarkan
hasil evaluasi diri berkelanjutan.

ii.

Daftar Pengecekan
1. Tujuan pendidikan program studi.
2. Keterkaitan tujuan pendidikan dengan rujukan eksternal
(kurikulum nasional, standar pendidikan nasional).
3. Keterkaitan tujuan pendidikan dengan visi dan misi
program studi.

- 28 -

Manual Prosedur Audit Mutu Internal (AMI) UNTIRTA

4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

11.
12.

13.
14.
15.
16.
17.
18.

19.

Manual Prosedur Audit Mutu Internal (AMI) UNTIRTA

2013-2015

Kesesuaian tujuan pendidikan program studi dengan misi


program studi.
Kesesuaian isi kurikulum dengan kompetensi lulusan yang
disajikan dalam bentuk peta kurikulum.
Tujuan pendidikan telah dikomunikasikan kepada sivitas
akademika dan tenaga penunjang.
Mahasiswa memahami dan memenuhi kewajibannya.
Kesesuaian kurikulum dengan perkembangan terakhir
metode pembelajaran dan ilmu pengetahuan.
Strategi penilaian hasil belajar memiliki fungsi formatif
dalam mengembangkan kemampuan mahasiswa.
Ketersediaan kriteria yang memudahkan penguji untuk
membedakan berbagai kategori pencapaian kompetensi
lulusan.
Penilaian hasil belajar mahasiswa menunjukkan pencapaian
kompetensi lulusan.
Ketersediaan bukti-bukti yang menunjukkan bahwa
mahasiswa mencapai standar kompetensi minimal program
studi.
Tindakan kaji ulang untuk mencapai standar kompetensi
minimal program studi.
Efektivitas proses pembelajaran dikaitkan dengan isi
kurikulum dan kompetensi lulusan program studi.
Penerapan hasil pelatihan dosen dalam pembelajaran.
Ketersediaan dan mutu media ajar mendukung proses
pembelajaran.
Partisipasi aktif mahasiswa dalam proses pembelajaran.
Peningkatan mutu pembelajaran melalui program
pengembangan staf, kajian pembelajaran oleh mitra kerja,
integrasi tim pengajar yang efektif, program magang dan
tutorial untuk staf yunior.
Efektivitas pembelajaran dinilai dari:

- 29 -

2013-2015

1)

20.

21.

22.
23.
24.

25.
26.
27.
28.

keluasan dan kedalaman materi, tempo dan tantangan


yang diberikan dalam proses pembelajaran,
2) variasi dan pengayaan metode pembelajaran,
3) substansi ilmu yang relevan,
4) ketrampilan spesifik dan praktis yang dikuasai
mahasiswa,
5) kesesuaian fasilitas sumber belajar dengan beban
mahasiswa.
Strategi yang menunjang kegiatan akademik yang konsisten
dengan profil mahasiswa dan tujuan pendidikan di
program studi.
Peraturan penerimaan mahasiswa baru dan program
pengenalan kampus yang dipahami oleh staf dan
mahasiswa.
Efektivitas dalam bimbingan akademik, umpan balik, dan
mekanisme supervisi.
Staf akademik pelaksana program pendidikan adalah orang
yang kompeten.
Program pengembangan profesional staf akademik untuk
meningkatkan kepakaran dan profesionalisme sebagai
dosen.
Dukungan teknis dan administrasi yang memadai untuk staf
akademik.
Strategi penyediaan sumber-sumber belajar.
Fasilitas pendukung proses pembelajaran memadai.
Sumber belajar (buku, jurnal ilmiah, laboratorium, dan
sebagainya) relevan dan memadai.

- 30 -

Manual Prosedur Audit Mutu Internal (AMI) UNTIRTA

Manual Prosedur Audit Mutu Internal (AMI) UNTIRTA

2013-2015

2013-2015

Sumber Referensi :
Lampiran 1.
1)

Undang Undang RI nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem


Pendidikan Nasional
2) Undang Undang RI nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen
3) Undang Undang RI nomor 20 tahun 2010 tentang Norma,
Standar, Prosedur, dan Kriteria di Bidang Pendidikan
4) Undang Undang RI nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan
Tinggi
5) Peraturan Presiden RI No. 8 tahun 2012 tentang Kerangka
Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI)
6) Peraturan Pemerintah RI nomor 19 tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan
7) Peraturan Pemerintah RI nomor 37 tahun 2009 tentang Dosen
8) Peraturan Pemerintah RI nomor 66 tahun 2010 tentang
Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan
9) Permendikbud No. 29 Tahun 12 tentang Organisasi dan Tata
Kerja (OTK) Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
10) Bahan Pelatihan Ditjen Dikti tahun 2010 tentang Sistem
Penjaminan Mutu Internal Perguruan Tinggi
11) Pedoman Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Universitas
Sultan Ageng Tirtayasa 2013-2015, LP3M Untirta,

- 31 -

PIAGAM
AUDIT MUTU INTERNAL (AMI)
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2013-2015

Revisi ke

Tanggal

Dikaji Ulang Oleh

Wakil Rektor Bidang Akademik

Dikendalikan Oleh

LP3M

Disetujui Oleh

Rektor Untirta

- 32 -

Manual Prosedur Audit Mutu Internal (AMI) UNTIRTA

2013-2015

Manual Prosedur Audit Mutu Internal (AMI) UNTIRTA

2013-2015

I. KEBIJAKAN UMUM
1.1. Misi, Tujuan Dan Sasaran Audit Mutu Internal
MISI AMI-UNTIRTA
Menjamin :
Pencapaian kebijakan akademik dan standar akademik
Universitas/Fakultas.
Proses pembelajaran agar memenuhi standar mutu
pendidikan secara konsisten dan berkelanjutan.
Lulusan
yang dihasilkan mampu
terus menerus
menyesuaikan diri dengan perkembangan ilmu dan
teknologi serta realitas sosial.
Stakeholders memperoleh kepuasan.
TUJUAN AMI-UNTIRTA
Membantu seluruh anggota manajemen melaksanakan
tugas dalam pencapaian sasaran yang ditetapkan secara
efektif dan bertanggung jawab.
SASARAN AMI-UNTIRTA
1. Organisasi
2. Perencanaan
3. Manajemen
4. Sumber daya teraudit

1.3 Dasar Hukum Dilakukannya Audit Mutu Internal


1. Undang Undang RI nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional
2. Undang Undang RI nomor 14 tahun 2005 tentang Guru
dan Dosen
3. Undang Undang RI nomor 20 tahun 2010 tentang Norma,
Standar, Prosedur, dan Kriteria di Bidang Pendidikan
4. Undang Undang RI nomor 12 tahun 2012 tentang
Pendidikan Tinggi
5. Peraturan Presiden RI No. 8 tahun 2012 tentang Kerangka
Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI)
6. Peraturan Pemerintah RI nomor 19 tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan
7. Peraturan Pemerintah RI nomor 37 tahun 2009 tentang
Dosen
8. Peraturan Pemerintah RI nomor 66 tahun 2010 tentang
Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan/
9. Permendikbud No. 29 Tahun 12 tentang Organisasi dan
Tata Kerja (OTK) Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
10. Pedoman Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI)
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa 2013-2015, LP3M
Untirta,

1.2 Ruang Lingkup Audit Mutu Internal


Audit/pemeriksaan ketidakpatuhan/keluhan terhadap
pelaksanaan dari pernyataan yang tertera dalam dokumen:
1. Kebijakan akademik (universitas/fakultas)
2. Standar akademik (universitas/fakultas)
3. Manual mutu akademik (universitas/fakultas)
4. Manual prosedur
5. Dokumen pendukung, antara lain:
Spesifikasi Program Studi, kompetensi lulusan, dll.

II. KEDUDUKAN TIM AUDIT MUTU INTERNAL


2.1 Kedudukan Tim Audit Mutu Internal
1. Merupakan fungsi staf.
2. Ketua Tim AMI-UNTIRTA ditugaskan dan bertanggung
jawab kepada Rektor, melalui koordinasi Ketua BPM.
3. Struktur organisasi AMI-UNTIRTA harus jelas mengatur
aspek-aspek yang berkaitan dengan:
Pembagian kerja diantara anggota Tim AMIUNTIRTA.

- 33 -

- 34 -

Manual Prosedur Audit Mutu Internal (AMI) UNTIRTA

Manual Prosedur Audit Mutu Internal (AMI) UNTIRTA

2013-2015

Pengelompokan Tim AMI-UNTIRTA.


Rentang kendali.
Pendelegasian wewenang dari Ketua Tim AMIUNTIRTA.

2.2 Fungsi Dan Peran Tim Audit Mutu Internal


Membantu agar program penjaminan mutu yang
direncanakan dapat berjalan baik di tingkat fakultas maupun
program studi.
Dalam menjalankan tugas Tim AMI-UNTIRTA harus memiliki :
a. Auditor yang profesional.
b. Wewenang dan tanggung jawab yang jelas.
c. Perencanaan yang menyeluruh.
Dalam Melaksanakan Audit :
a. Auditor mewakili pandangan dan kepentingan profesi.
b. Membuat analisis dan penilaian sesuai dengan Kebijakan
dan Standar Akademik di tingkat Universitas/Fakultas.
2.3 Wewenang Dan Tanggungjawab Tim Audit Mutu Internal
WEWENANG
a. Melaksanakan Audit.
b. Melaporkan hasil Audit.
c. Memberikan konsultasi bila diperlukan.
TANGGUNGJAWAB TIM AMI
a. Tim AMI-UNTIRTA bertanggung jawab kepada Rektor.
b. Melaksanakan audit secara sistematik, objektif, dan
independen.
c. Melaporkan hasil audit.

2013-2015

a.

Menentukan auditor yang akan dilibatkan dalam suatu


penugasan audit.
b. Mengajukan anggaran berkaitan dengan pelaksanaan audit.
c. Melakukan penilaian terhadap laporan tim dan dokumen
pendukung.
d. Melakukan penilaian terhadap proses audit.
e. Melakukan penilain terhadap sistem dan proses pengolahan
data.
f. Memperhatikan hasil laporan audit dalam rangka
menentukan tindak lanjut yang akan dilakukan.
TANGGUNG JAWAB KETUA TIM AMI
a. Merencanakan kegiatan audit.
b. Mengatur dan mengarahkan kegiatan audit.
c. Melaksanakan audit.
d. Mengevaluasi prosedur yang ada untuk memperoleh
keyakinan bahwa tujuan dan sasaran dari fakultas dan/atau
program studi dapat dicapai secara optimal.
e. Mengambil tindak lanjut bila dianggap perlu.
f. Mempertanggungjawabkan kegiatannya secara rutin
kepada Rektor, melalui koordinasi Ketua LP3M.

2.4 Wewenang Dan Tanggungjawab Ketua Tim AMI


WEWENANG KETUA TIM AMI

- 35 -

- 36 -

Manual Prosedur Audit Mutu Internal (AMI) UNTIRTA

Manual Prosedur Audit Mutu Internal (AMI) UNTIRTA

2013-2015

2013-2015

Panduan Pengisian Instrumen Audit Mutu Internal (AMI)


Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Tahun 2014

Lampiran 2

Borang Instrumen Audit Mutu Internal (AMI) Universitas Sultan


Ageng Tirtayasa
2013-2015

1.

Pengisian Borang Instrumen Audit Mutu Internal


Perguruan Tinggi (AMI-PT) Universitas Sultan Ageng
Tirtayasa dimulai dengan mengisi identitas Program Studi
yang bersangkutan

2.

Seluruh indikator yang tertera pada Borang Instrumen


Audit Mutu Internal Perguruan Tinggi (AMI-PT) Universitas
Sultan Ageng Tirtayasa berisikan pertanyaan atau
pernyataan yang merupakan pernyataan tertutup yang
jawabannya diekuivalensikan dengan skor 1 sampai 4.

3.

Skor 1 sampai 4 mengacu pada dasar pentahapan pada


setiap indikator sebagai berikut:
1= Kurang
2= Cukup
3= Baik
4= Sangat Baik

4.

- 37 -

Data Audit Mutu Internal adalah data dari, oleh, dan untuk
Program Studi. Oleh karena itu, data yang diperoleh dapat
menjadi penuntun Program Studi melakukan evaluasi diri,
menetapkan rencana tindak lanjut, perencanaan,
menetapkan pelaksanaan, monitoring-evaluasi, serta
perbaikan terus-menerus untuk mencapai standar dan
kriteria yang ditetapkan.

- 38 -

Manual Prosedur Audit Mutu Internal (AMI) UNTIRTA

2013-2015

INSTRUMEN
AUDIT MUTU INTERNAL
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
STANDAR 1 : Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, serta Strategi Pencapaian
1.1.Visi, misi, tujuan, dan sasaran, serta strategi pencapaian sasaran program
studi.
1.1.1.
Kejelasan, kerealistikan, dan keterkaitan antar visi, misi, tujuan,
sasaran program studi, dan pemangku kepentingan yang terlibat.
4
Memiliki visi, misi, tujuan, dan sasaran yang: (1) Sangat jelas. (2) Sangat
realistik. (3) Saling terkait satu sama lain. (4) Melibatkan dosen,
mahasiswa, tenaga kependidikan, alumni dan masyarakat.
3
Memiliki visi, misi, tujuan, dan sasaran yang: (1) Jelas. (2) Realistik. (3)
Saling terkait satu sama lain. (4) Melibatkan dosen, mahasiswa, tenaga
kependidikan dan alumni.
2
Memiliki visi, misi, tujuan, dan sasaran yang: (1) Cukup jelas. (2) Cukup
realistik. (3) Kurang terkait satu sama lain. (4) Melibatkan dosen,
mahasiswa dan tenaga kependidikan.
1
Memiliki visi, misi, tujuan, dan sasaran yang: (1) Tidak jelas. (2) Tidak
realistik. (3) Tidak terkait satu sama lain. (4) Hanya melibatkan unsur
pimpinan atau yayasan.
0
(Tidak ada skor = 0)
1.1.2. Strategi pencapaian sasaran dengan rentang waktu yang jelas dan
didukung oleh dokumen.
4
Strategi pencapaian sasaran: 1) dengan tahapan waktu yang jelas dan
sangat realistik. (2) didukung dokumen yang sangat lengkap
3
Strategi pencapaian sasaran: (1) dengan tahapan waktu yang jelas, dan
realistik. (2) didukung dokumen yang lengkap.
2
Strategi pencapaian sasaran: (1) dengan tahapan waktu yang jelas, dan
cukup realistik. (2) didukung dokumen yang cukup lengkap.
1
Strategi pencapaian sasaran: (1) tanpa adanya tahapan waktu yang jelas.
(2) didukung dokumen yang kurang lengkap.

- 39 -

Manual Prosedur Audit Mutu Internal (AMI) UNTIRTA

2013-2015

0
(Tidak ada skor = 0)
1.2. Pemahaman visi, misi, tujuan, dan sasaran program studi.
1.2.1. Pemahaman pemangku kepentingan internal (sivitas akademika dan
tenaga kependidikan) terhadap visi, misi, tujuan dan sasaran program
studi.
4
Dipahami dengan baik oleh seluruh sivitas akademika dan tenaga
kependidikan.
3
Dipahami dengan baik oleh sebagian sivitas akademika dan tenaga
kependidikan.
2
Kurang dipahami oleh sivitas akademika dan tenaga kependidikan.
1
Tidak dipahami oleh seluruh sivitas akademika dan tenaga kependidikan.
0
(Tidak ada skor = 0)
STANDAR 2: Tata Pamong, Kepemimpinan, Sistem Pengelolaan, dan
Penjaminan Mutu
2.1. Tata Pamong
2.1.1. Jaminan tata pamong untuk mewujudkan visi, melaksanakan misi,
mencapai tujuan dengan menggunakan strategi secara kredibel,
transparan, akuntabel, bertanggung jawab dan adil.
4
Adanya dokumen, data dan informasi yang sahih dan andal bahwa
seluruh unsur tata pamong menjamin penyelenggaraan program studi
yang memenuhi lima pilar berikut: (1) kredibel. (2) transparan. (3)
akuntabel. (4) bertanggung jawab. (5) adil
3
Adanya dokumen, data dan informasi yang sahih dan andal bahwa
seluruh unsur tata pamong menjamin penyelenggaraan program studi
yang memenuhi empat pilar berikut: (1) kredibel. (2) transparan. (3)
akuntabel. (4) bertanggung jawab. (5) adil
2
Adanya dokumen, data dan informasi yang sahih dan andal bahwa
seluruh unsur tata pamong menjamin penyelenggaraan program studi
yang memenuhi tiga pilar berikut : (1) kredibel. (2) transparan. (3)
akuntabel. (4) bertanggung jawab. (5) adil
1
Adanya dokumen, data dan informasi yang sahih dan andal bahwa

- 40 -

Manual Prosedur Audit Mutu Internal (AMI) UNTIRTA

2013-2015

seluruh unsur tata pamong menjamin penyelengga-raan program studi


yang memenuhi 1-2 pilar berikut: (1) kredibel. (2) transparan. (3)
akuntabel. (4) bertang-gung jawab. (5) adil
0
Tidak ada dokumen, data atau informasi yang sahih dan andal.
2.2. Kepemimpinan di program studi
2.2.1.
Karakteristik kepemimpinan di program studi yang mencakup:
kepemimpinan
operasional,
kepemimpinan
organisasi,
dan
kepemimpinan publik.
4
Kepemimpinan program studi memiliki karakteristik yang kuat dalam:
(1) kepemimpinan operasional,
(2) kepemimpinan organisasi, (3)
kepemimpinan publik.
3
Kepemimpinan program studi memiliki karakter kepemimpinan yang
kuat dalam dua dari karakteristik berikut: (1) kepemimpinan operasional,
(2) kepemimpinan organisasi, (3) kepemimpinan publik.
2
Kepemimpinan program studi memiliki karakter kepemimpinan yang
kuat dalam salah satu dari karakteristik berikut: (1) kepemimpinan
operasional, (2) kepemimpinan organisasi, (3) kepemimpinan publik.
1
Kepemimpinan program studi lemah dalam karakteristik berikut: (1)
kepemimpinan operasional, (2) kepemim-pinan organisasi, (3)
kepemimpinan publik.
0
(Tidak ada skor = 0)
2.3. Sistem pengelolaan fungsional dan operasional program studi.
2.3.1. Sistem pengelolaan fungsional dan operasional program studi
mencakup:
(1)perencanaan,
(2)pengorganisasian,
(3)pengembangan staf,
(4) pengawasan,
(5) pengarahan,
(6) representasi, dan
(7) penganggaran
yang dilaksanakan secara efektif.

- 41 -

Manual Prosedur Audit Mutu Internal (AMI) UNTIRTA

2013-2015

Hal ini dicirikan dengan adanya dokumen:


(1) Renstra dan renop fakultas/ PT
(2) Rencana pengembangan program studi
(3) Standard Operating Procedure (SOP)
4
Sistem pengelolaan fungsional dan operasional program studi dilakukan
sesuai dengan SOP, yang didukung dokumen yang lengkap.
3
Sistem pengelolaan fungsional dan operasional program studi dilakukan
sesuai dengan SOP, namun dokumen kurang lengkap.
2
Sistem pengelolaan fungsional dan operasional program studi dilakukan
hanya sebagian sesuai dengan SOP dan dokumen kurang lengkap.
1
Sistem pengelolaan fungsional dan operasional program studi dilakukan
tidak sesuai dengan SOP.
0
(Tidak ada skor = 0)
2.4. Penjaminan Mutu
2.4.1. Pelaksanaan penjaminan mutu di program studi, mencakup:
(1) Kesesuaian dengan kebijakan penjaminan mutu unit pengelola,
(2) Sistem dokumentasi, dan
(3) Tindak lanjut terhadap laporan pelaksanaan
4
(1) Ada kebijakan evaluasi dan pengendalian mutu program yang efektif.
Sistem telaah program sangat baik (ada cara validasi yang handal).
Pelaksanaan di PS sangat sesuai dengan kebijakan tersebut. (2) Ada sistem
dokumentasi yang bermutu sangat baik. (3) Semua laporan
ditindaklanjuti.
3
(1) Ada kebijakan evaluasi dan pengendalian mutu program yang baik.
Sistem telaah program yang baik. Pelaksanaan di PS sesuai dengan
kebijakan tersebut. (2) Ada dokumentasi bermutu baik. (3) Sebagian
besar (> 75%) laporan ditindaklanjuti.
2
(1) Ada kebijakan evaluasi dan pengendalian mutu program. Sistem
telaah yang cukup. Pelaksanaan di PS cukup sesuai dengan kebijakan
tersebut. (2) Dokumentasi memenuhi kriteria minimum. (3) Laporan
yang ditindaklanjuti dalam interval

- 42 -

Manual Prosedur Audit Mutu Internal (AMI) UNTIRTA

Manual Prosedur Audit Mutu Internal (AMI) UNTIRTA

2013-2015

25% s.d. 75%.


1
1) Tidak ada kebijakan menyeluruh mengenai evaluasi dan pengenda-lian
program. Sistem telaah program bersifat ad hoc.
Pelaksanaan cukup sesuai. (2) Dokumentasi kurang dalam banyak aspek.
(3) Laporan yang masuk sedikit yang ditindak-lanjuti (< 25%)
0
(1) Tidak ada kebijakan evaluasi dan pengenda-lian mutu. (2)
Dokumentasi hanya mengandal-kan laporan umum. (3) Tidak ada
laporan yang ditindak-lanjuti.
2.5. Umpan Balik
2.5.1. Umpan balik untuk peningkatan mutu proses pembelajaran. Informasi
mencakup hal berikut : sumber umpan balik, keberlanjutan
pelaksanaan, dan tindak lanjutnya.
Catatan:
1) Sumber umpan balik antara lain dari: dosen, mahasiswa, alumni,
pengguna lulusan.
2) Pelaksanaan secara berkala (minimum sekali dalam 3 tahun)
3) Tindak lanjut untuk perbaikan kurikulum, pelaksanaan proses
pembelajaran, dan peningkatan kegiatan program studi.
4
Umpan balik: (1) Diperoleh dari empat sumber (2) Dilakukan secara
berkala. (3) Ditindaklanjuti
3
Umpan balik: (1) Diperoleh dari tiga sumber. (2) Dilakukan secara
berkala. (3) Ditindaklanjuti
2
Umpan balik: (1) Diperoleh dari dua sumber. (2) Dilakukan secara
berkala. (3) Tidak ada tindak lanjut/tindak lanjut tidak sesuai
1
Umpan balik: (1) Diperoleh hanya dari satu sumber. (2) Dilakukan secara
tidak berkala. (3) Tidak ada tindak lanjut/tindak lanjut tidak sesuai
0
(Tidak ada umpan balik.
2.6. Upaya untuk menjamin keberlanjutan (sustainability) program studi.
2.6.1. Upaya-upaya yang telah dilakukan penyelenggara program studi untuk
menjamin keberlanjutan (sustainability) program studi.

- 43 -

2013-2015

Upaya yang dilakukan mencakup:


(1) Upaya untuk peningkatan animo calon mahasiswa
(2) Upaya peningkatan mutu manajemen
(3) Upaya untuk peningkatan mutu lulusan
(4) Upaya untuk pelaksanaan dan hasil kerjasama kemitraan
(5) Upaya dan prestasi memperoleh dana dari sumber selain dari
mahasiswa.
4
Ada bukti semua usaha dilakukan dengan hasil yang baik.
3
Ada bukti empat usaha dilakukan dengan hasil yang baik.
2
Ada bukti dua atau tiga usaha dilakukan dengan hasil yang baik.
1
Ada bukti hanya satu usaha yang dilakukan dengan hasil yang baik.
0
Tidak ada usaha.
STANDAR 3: Kemahasiswaan dan Lulusan
3.1.1. Efektivitas implementasi sistem rekrutmen dan seleksi calon mahasiswa
untuk menghasilkan calon mahasiswa yang bermutu.
3.1.1.1. Rasio calon mahasiswa yang ikut seleksi : daya tampung.

4
0-3

Jika rasio 4, maka skor = 4.


Jika rasio < 4, maka skor = rasio.Ada bukti semua usaha dilakukan
dengan hasil yang baik.
3.1.1.2. Rasio mahasiswa baru reguler yang melakukan registrasi : calon
mahasiswa baru reguler yang lulus seleksi.

Jika rasio 90%, maka skor = 4.

- 44 -

Manual Prosedur Audit Mutu Internal (AMI) UNTIRTA

2013-2015

0-3
Jika rasio < 90%, maka skor = [40 x rasio]/9.
3.1.1.3. Rasio mahasiswa baru transfer terhadap mahasiswa baru regular.
Penilaian butir ini dihitung dengan cara berikut:
TMBT = total mahasiswa baru transfer untuk program diploma
reguler
TMB = total mahasiswa baru bukan transfer untuk program
diploma reguler

4
Jika RM 0.25, maka skor = 4.
1-3
Jika 0.25 < RM < 1.25, maka skor = 5 (4 x RM).
0
Jika RM 1.25, maka skor = 0.
3.1.1.4. Rata-rata Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) selama lima tahun terakhir.
4
Jika IPK 3, maka skor = 4.
3
Jika 2.75 < IPK < 3, maka skor = 4 x IPK 8.
0-2
Jika 2 IPK 2.75, maka skor = (4 x IPK - 2)/3
3.1.2. Prestasi dan reputasi akademik, bakat dan minat mahasiswa.
3.1.2. Penghargaan atas prestasi mahasiswa di bidang nalar, bakat dan minat.
4 Ada bukti penghargaan juara lomba ilmiah, olah raga, maupun seni
tingkat internasional, nasional, wilayah, dan lokal PT.
3 Ada bukti penghargaan juara lomba ilmiah, olah raga, maupun seni
tingkat nasional, wilayah, dan lokal PT.
2 Ada bukti penghargaan juara lomba ilmiah, olah raga, maupun seni
tingkat wilayah, dan lokal PT.
1
Ada bukti penghargaan juara lomba ilmiah, olah raga, maupun seni
tingkat lokal PT.
0 Tidak ada bukti penghargaan juara lomba ilmiah, olah raga, maupun seni
di semua tingkatan.

- 45 -

Manual Prosedur Audit Mutu Internal (AMI) UNTIRTA

3.1.3. Tingkat kelulusan tepat waktu dan


(DO)/mengundurkan diri.
3.1.3.1. Persentase kelulusan tepat waktu (KTW).
Rumus perhitungan:

2013-2015

persentase

drop

out

Untuk S1 & S2
4
Jika KTW 50%, maka skor = 4.
1-3
Jika 0 < KTW < 50%, maka skor = 1 + (6 x KTW ).
0
Jika KTW = 0, maka skor = 0.
Untuk Diploma III
4
Jika KTW 60%, maka skor = 4.
1-3
Jika 0 < KTW < 60%, maka skor = 1 + (5 x KTW ).
0
Jika KTW = 0, maka skor = 0.
3.1.3.2. Persentase mahasiswa yang DO atau mengundurkan diri (MDO).
Rumus perhitungan:

4
Jika MDO 6%, maka skor = 4.
1-3
Jika 6% < MDO < 45%, maka skor = [180 (400 x MDO)] / 39.
0
Jika MDO 45%, maka skor = 0.
3.2. Layanan Mahasiswa
3.2.1 Jenis layanan yang disediakan kepada mahasiswa yang dapat
dimanfaatkan untuk membina dan mengembangkan penalaran, minat,
bakat, seni, dan kesejahteraan.
Jenis pelayanan kepada mahasiswa antara lain:
1. Bimbingan dan konseling
2. Minat dan bakat (ekstra kurikuler)
3. Pembinaan soft skill
4. Layanan beasiswa

- 46 -

Manual Prosedur Audit Mutu Internal (AMI) UNTIRTA

Manual Prosedur Audit Mutu Internal (AMI) UNTIRTA

2013-2015

5. Layanan kesehatan
4 Ada semua (lima jenis) pelayanan mahasiswa yang dapat diakses.
3 Ada jenis layanan nomor 1 3.
2 Ada jenis layanan nomor 1 2.
1
Ada unit pelayanan.
0 Tidak ada unit pelayanan.
3.2.1 Mutu layanan yang disediakan kepada mahasiswa yang dapat
dimanfaatkan untuk membina dan mengembangkan penalaran, minat,
bakat, seni, dan kesejahteraan.
Untuk setiap jenis pelayanan, pemberian skor sebagai berikut:
4 : sangat baik
3 : baik
2: cukup
1: kurang
0: sangat kurang
SL = Jml skor untuk semua layanan
5
0-4
Skor = SL.
3.3. Usaha Penempatan Lulusan
3.3. Usaha-usaha program studi/jurusan mencarikan tempat kerja bagi
lulusannya.
Ada lima jenis upaya.
4 Kelima jenis upaya dilakukan dengan baik.
3 Empat jenis upaya dilakukan dengan baik.
2 Dua atau tiga jenis upaya dilakukan dengan baik.
1 Hanya satu upaya yang dilakukan dengan baik.
0 Tidak ada upaya.
3.4. Evaluasi lulusan.
3.4.1.1. Upaya pelacakan dan perekaman data lulusan.

- 47 -

2013-2015

Ada upaya yang intensif untuk melacak lulusan dan datanya terekam
secara komprehensif.
3 Ada upaya yang intensif untuk melacak lulusan, tetapi hasilnya belum
terekam secara komprehensif.
2 Upaya pelacakan dilakukan secara insidental dan hasilnya terekam.
1 Upaya pela-cakan lulusan dilakukan secara insidental dan hasilnya tidak
terekam.
0 Tidak ada upaya pelacakan lulusan.Kelima jenis upaya dilakukan dengan
baik.
3.4.1.2. Penggunaan hasil pelacakan untuk perbaikan aspek berikut:
(1) proses pembelajaran,
(2) penggalangan dana,
(3) informasi pekerjaan,
(4) membangun jejaring.
4 Hasil pelacakan untuk perbaikan empat aspek.
3 Hasil pelacakan untuk perbaikan tiga aspek.
2 Hasil pelacakan untuk perbaikan dua aspek.
1 Hasil pelacakan untuk perbaikan satu aspek.
0 Tidak ada tindak lanjut.Ada upaya yang intensif untuk melacak lulusan
dan datanya terekam secara komprehensif.
3.4.1.3. Pendapat pengguna (employer) lulusan terhadap mutu alumni.
Ada tujuh jenis kemampuan.
Skor akhir = [4 x (a) + 3 x (b) + 2 x (c) + (d)]/7
Skor = Skor akhir
3.4.1.4. Keahlian/kemampuan yang menunjukkan keunggulan lulusan
program studi.
4 Keahlian lulusan sangat relevan dengan kebutuhan lapangan kerja,
memiliki keunggulan yang menjadi nilai tambah dalam persaingan kerja.
3 Keahlian lulusan relevan dengan kebutuhan lapangan kerja, namun
masih bersifat umum.
2 Keahlian lulusan cukup relevan dengan kebutuhan lapangan kerja.

- 48 -

Manual Prosedur Audit Mutu Internal (AMI) UNTIRTA

2013-2015

Keahlian lulusan kurang relevan dengan kebutuhan lapangan kerja,


kurang mengikuti kebutuhan lapangan kerja.
0 Keahlian lulusan tidak relevan dengan kebutuhan lapangan kerja,
ketinggalan zaman.
3.4.1.5. Masa tunggu lulusan untuk memperoleh pekerjaan yang pertama.
RMT = rata-rata masa tunggu lulusan memperoleh pekerjaan yang
pertama.
4
Jika RMT 6 bulan, maka skor = 4
1-3
Jika 6 bulan < RMT < 30 bulan, maka skor = 5 (RMT/6)
0
Jika RMT 30 bulan, maka skor = 0.
3.4.1.5. Kesesuaian bidang kerja lulusan dengan bidang studi.
PBS = persentase kesesuaian bidang kerja dengan bidang studi
(keahlian) lulusan
4
Jika PBS 80%, maka skor = 4.
0-3. Jika PBS < 80%, maka skor = 5 x PBS.
0-3
Jika PBS < 80%, maka skor = 5 x PBS.
3.4.1.6. Lulusan yang dipesan dan diterima oleh lembaga (instansi/industri)

1-3
0
3.5.
3.5

PLP = Persentase lulusan yang dipesan dan diterima oleh lembaga


(instansi/industri)
Jika PLP 10%, maka skor = 4.
1-3. Jika 0 < PLP < 10%, maka skor = 1 + ( 30 x PLP ).
0. Jika PLP = 0, maka skor = 0.
Jika 0 < PLP < 10%, maka skor = 1 + ( 30 x PLP ).
Jika PLP = 0, maka skor = 0.
Partisipasi alumni dalam mendukung pengembangan akademik dan
non-akademik program Studi
Partisipasi alumni dalam mendukung pengembangan program studi.
Bentuk partisipasi antara lain:
(1) Sumbangan dana

- 49 -

Manual Prosedur Audit Mutu Internal (AMI) UNTIRTA

2013-2015

(2) Sumbangan fasilitas


(3) Masukan untuk perbaikan proses pembelajaran
(4) Pengembangan jejaring
4 Semua bentuk partisipasi dilakukan oleh alumni.
3 Tiga bentuk partisipasi dilakukan oleh alumni.
2 Hanya dua bentuk partisipasi yang dilakukan oleh alumni.
1
Hanya satu bentuk partisipasi saja yang dilakukan oleh alumni.
0 Tidak ada partisipasi alumni.
Standar 4. Dosen dan Tenaga Kependidikan
4.1.
Sistem rekrutmen, penempatan, pengembangan, retensi, dan
pemberhentian dosen dan tenaga kependidikan untuk menjamin mutu
penyelenggaraan program akademik.
4.1.1. Pedoman tertulis tentang rekrutmen, penempatan, pengembangan,
retensi, dan pemberhentian dosen dan tenaga kependidikan, serta
efektivitas pelaksanaannya.
4
Ada pedoman tertulis yang lengkap; dan ada bukti dilaksanakan secara
efektif.
3
Ada pedoman tertulis yang lengkap; dan tidak ada bukti dilaksanakan
secara efektif.
2
Ada pedoman tertulis yang lengkap; tetapi tidak dilaksanakan.
1
Ada pedoman tertulis, tidak lengkap dan tidak dilaksanakan.
0
Tidak ada pedoman tertulis.
4.2 Sistem monitoring dan evaluasi, serta rekam jejak kinerja dosen dan
tenaga kependidikan
4.2.1 Pedoman tertulis tentang sistem monitoring dan evaluasi, serta rekam
jejak kinerja dosen dan tenaga kependidikan, dan konsistensi
pelaksanaannya.
4 Ada pedoman tertulis yang lengkap; dan ada bukti dilaksanakan secara
konsisten
3 Ada pedoman tertulis yang lengkap; dan ada bukti tidak dilaksanakan
secara konsisten

- 50 -

Manual Prosedur Audit Mutu Internal (AMI) UNTIRTA

Manual Prosedur Audit Mutu Internal (AMI) UNTIRTA

2013-2015

2 Ada pedoman tertulis yang lengkap; tetapi tidak dilaksanakan


1
Ada pedoman tertulis, tidak lengkap dan tidak dilaksanakan
0 Tidak ada pedoman tertulis.
4.2.2
Pelaksanaan monitoring dan evaluasi kinerja dosen di bidang
pendidikan, penelitian, pelayanan/pengabdian kepada masyarakat.
4 Ada bukti tentang kinerja dosen di bidang (1) pendidikan (2) penelitian
(3) pelayanan/ pengabdian kepada masyarakat, yang terdokumentasi
dengan baik.
3 Ada bukti tentang kinerja dosen di bidang (1) pendidikan (2) penelitian
(3) pelayanan/ pengabdian kepada masyarakat, tetapi tidak
terdokumentasi dengan baik.
2 Ada bukti tentang kinerja dosen di bidang pendidikan yang
terdokumentasikan dengan baik tetapi tidak ada di bidang penelitian
atau pelayanan/ pengabdian kepada masyarakat.
1
Ada bukti tentang kinerja dosen di bidang pendidikan tetapi tidak
terdokumenta-sikan dengan baik serta tidak ada di bidang penelitian
atau pelayanan/ pengabdian kepada masyarakat.
0 Tidak ada bukti tentang kinerja dosen yang terdokumentasikan.
4.3 Kualifikasi akademik, kompetensi (pedagogik, kepribadian, sosial, dan
profesional), dan jumlah (rasio dosen mahasiswa, jabatan akademik)
dosen tetap dan tidak tetap (dosen mata kuliah, dosen tamu, dosen luar
biasa dan/atau pakar, sesuai dengan kebutuhan) untuk menjamin mutu
program akademik.
Pelaksanaan tugas dosen tetap selama tiga tahun terakhir
Catatan:
Butir ini memerlukan syarat minimum (6 orang).
Bila pada saat asesmen kecukupan syarat minimum tersebut tidak
terpenuhi maka hal ini perlu divalidasi terlebih dahulu pada saat
asesmen lapangan.
Bila ternyata hasil validasi pada saat asesmen lapangan PS tidak
memenuhi syarat minimum ini, maka asesor melaporkan secara khusus

- 51 -

2013-2015

ke BAN-PT mengenai hal ini.


4.3.1.1. Dosen tetap berpendidikan minimal S2 yang bidang keahliannya sesuai
dengan kompetensi PS.
KD1 = Persentase dosen tetap berpendidikan minimal S2 yang bidang
keahliannya sesuai dengan kompetensi PS.
4
Jika KD1 90%, maka skor = 4.
1-3. Jika 30% < KD1 < 90%, maka skor = (20 x KD1 -6)/3.
1-3
Jika 30% < KD1 < 90%, maka skor = (20 x KD1 -6)/3.
0
Jika KD1 30%, maka skor = 0.
4.3.1.2. Dosen tetap yang memiliki jabatan lektor kepala yang bidang
keahliannya sesuai dengan kompetensi PS.
KD2 = Persentase Dosen tetap yang memiliki jabatan lektor kepala
yang bidang keahliannya sesuai dengan kompetensi PS.
4
Jika KD2 40%, maka skor = 4
1-3
Jika 10% < KD2 < 40%, maka skor = (40 x KD2 4)/3.
0
Jika KD2 10%, maka skor = 0.
4.3.1.3. Rasio mahasiswa terhadap dosen tetap yang bidang keahliannya sesuai
dengan bidang PS (RMD).
Catatan:
- Jumlah mahasiswa reguler diambil dari tabel 3.1.1.
- Jumlah dosen tetap diambil dari tabel 4.3.1.

4
1-3
0
4

Untuk bidang IPS


Jika 27 RMD 33, maka skor = 4.
Jika 33 < RMD < 70, maka skor = 4 x (70 - RMD) / 37. Jika 5 <
RMD < 27, maka skor = 2 x (RMD 5) / 11.
Jika RMD 70, atau RMD 5, maka skor = 0.
Untuk bidang Non-IPS
Jika 17 RMD 23, maka skor = 4.

- 52 -

Manual Prosedur Audit Mutu Internal (AMI) UNTIRTA

Manual Prosedur Audit Mutu Internal (AMI) UNTIRTA

2013-2015

1-3

1-3. Jika 23 < RMD < 60, maka skor = 4 x (60 - RMD) / 37. Jika
RMD < 17, maka skor = 4 x RMD / 17.
0
Jika RMD 60, maka skor = 0.
4.3.2.1 Dosen tetap yang memiliki Sertifikat Pendidik Profesional.
KD3 = Persentase dosen tetap yang memiliki Sertifikat Pendidik
Profesional.
4
Jika KD3 40%, maka skor = 4.
0-3
Jika KD3 < 40%, maka skor = 10 x KD3.
4.3.2.2 Dosen tetap yang memiliki Sertifikat Kompetensi/Profesi.
KD4 = Persentase dosen tetap yang memiliki Sertifikat
Kompetensi/Profesi.
4
Jika KD4 80%, maka skor = 4.
0-3
Jika KD4 < 40%, maka skor = 5 x KD4.
4.3.3 Rata-rata beban kerja dosen per semester dalam SKS
(=RFTE).
4
Jika 11 RFTE 13 sks, maka skor = 4.
2-3
Jika 5 < RFTE < 11 sks, maka skor = (RFTE 3) / 2. Jika 13 < RFTE
< 21 sks, maka skor = (71 3 x RFTE) / 8.
0-1
Jika RFTE 5 sks, atau RFTE 21 maka skor = 1.
4.3.4 Kesesuaian keahlian (pendidikan terakhir) dosen dengan mata kuliah
yang diajarkannya.
4
Semua mata kuliah diajar oleh dosen yang sesuai keahliannya
3
1 3 mata kuliah diajar oleh dosen yang tidak sesuai keahliannya
2
4 7 mata kuliah diajar oleh dosen yang tidak sesuai keahliannya
1
8 - 11 mata kuliah diajar oleh dosen yang tidak sesuai keahliannya
0
Lebih dari 11 mata kuliah diajar oleh dosen yang tidak sesuai
keahliannya
4
Jika PKDT 95%, maka skor = 4.
1-3. Jika 75% < PKDT < 95%, maka skor = (20 x PKDT) 15.
0. Jika PKDT 75%, maka skor = 0.

- 53 -

2013-2015

1-3

Jika 5 < RFTE < 11 sks, maka skor = (RFTE 3) / 2. Jika 13 < RFTE
< 21 sks, maka skor = (71 3 x RFTE) / 8.
0
Jika RFTE 5 sks, atau RFTE 21 maka skor = 1.
4.3.5 Persentase kehadiran dosen tetap dalam perkuliahan
PKDT = Persentase kehadiran dosen tetap dalam perkuliahan
(terhadap jumlah kehadiran yang direncanakan)
4
Jika PKDT 95%, maka skor = 4.
1-3. Jika 75% < PKDT < 95%, maka skor = (20 x PKDT) 15.
0. Jika PKDT 75%, maka skor = 0.
1-3
Jika 5 < RFTE < 11 sks, maka skor = (RFTE 3) / 2. Jika 13 < RFTE
< 21 sks, maka skor = (71 3 x RFTE) / 8.
0
Jika RFTE 5 sks, atau RFTE 21 maka skor = 1.
4.4 Jumlah, kualifikasi, dan pelaksanaan tugas dosen tidak tetap.
4.4.1 Persentase jumlah dosen tidak tetap, terhadap jumlah seluruh dosen (=
PDTT).
4
Jika PDTT 10%, maka skor = 4.
1-3
Jika 10% < PDTT < 50%, maka skor = 5 (10 x PDTT).
0
Jika PDTT 50%, maka skor = 0
4.4.2.1 Kesesuaian keahlian dosen tidak tetap dengan mata kuliah yang
diajarkan.
Jika seluruh dosen yang bertugas di PS adalah dosen tetap, maka
skor pada butir ini sama dengan 4.
Jika tidak, gunakan aturan pada kolom di sebelah kanan.
.
4
3
2

Semua dosen tidak tetap mengampu mata kuliah yang sesuai


keahliannya
1-2 mata kuliah diampu oleh dosen tidak tetap yang tidak sesuai
keahliannya.
3-4 mata kuliah diampu oleh dosen tidak tetap yang tidak sesuai
keahliannya.

- 54 -

Manual Prosedur Audit Mutu Internal (AMI) UNTIRTA

Manual Prosedur Audit Mutu Internal (AMI) UNTIRTA

2013-2015

5-6 mata kuliah diampu oleh dosen tidak tetap yang tidak sesuai
keahliannya.
0
Lebih dari 6 mata kuliah diampu oleh dosen tidak tetap yang tidak
sesuai keahliannyaika PDTT 10%, maka skor = 4.
4.4.2.2 Persentase kehadiran dosen tidak tetap dalam perkuliahan

Perhitungan skor sebagai berikut:


Apabila dosen tetap berpendidikan (terakhir) S2 dan S3 yang bidang
keahliannya sesuai dengan kompetensi PS > 90%, maka skor pada
butir ini = 4.
Jika tidak, gunakan aturan di bawah:
N2 = Jumlah dosen yang mengikuti tugas belajar jenjang S2 pada
bidang keahlian yang sesuai dengan PS dalam kurun waktu tiga tahun
terakhir.
N3 = Jumlah dosen yang mengikuti tugas belajar jenjang S3 pada
bidang keahlian yang sesuai dengan PS dalam kurun waktu tiga tahun
terakhir

PKDTT = Persentase kehadiran dosen tidak tetap dalam perkuliahan


(terhadap jumlah kehadiran yang direncanakan).
Jika seluruh dosen yang bertugas di PS adalah dosen tetap, maka
skor pada butir ini sama dengan 4.
Jika tidak, gunakan aturan pada kolom di sebelah kanan.
Jika PKDTT 95%, maka skor = 4.
1-3. Jika 75% < PKDTT < 95%, maka skor = (20 x PKDTT ) 15.
0. Jika PKDTT 75% , maka skor = 0.
1-3
Jika 75% < PKDTT < 95%, maka skor = (20 x PKDTT ) 15.
0
Jika PKDTT 75% , maka skor = 0.
4.5 Upaya peningkatan sumber daya manusia (SDM) dalam tiga tahun
terakhir.
4.5.1. Kegiatan tenaga ahli/pakar sebagai pembicara dalam seminar/pelatihan,
pembicara tamu, dsb, dari luar PT sendiri (tidak termasuk dosen tidak
tetap).
4

Catatan: Tenaga ahli dari luar perguruan tinggi dengan tujuan untuk
pengayaan pengetahuan dan bukan untuk mengisi kekurangan tenaga
pengajar, tidak bekerja secara rutin.
4
Jika JTAP > 12 orang, maka skor = 4.
0-3
Jika JTAP < 12 orang, maka skor = 1 + (JTAP / 4).
4.5.2. Peningkatan kemampuan dosen tetap melalui program tugas belajar
dalam bidang yang sesuai dengan bidang PS.

- 55 -

2013-2015

SD = (0.75 N2 + 1.25 N3)


4
Jika SD 4, maka skor = 4.
0-3
Jika 0 SD < 4, maka skor = SD.
4.5.3. Kegiatan dosen tetap yang bidang keahliannya sesuai dengan PS dalam
seminar ilmiah/ lokakarya/ penataran/ workshop/ pagelaran/
pameran/peragaan yang tidak hanya melibatkan dosen PT sendiri
dalam kurun waktu tiga tahun terakhir.
Perhitungan skor sebagai berikut:
Misalkan:
a = jumlah makalah atau kegiatan (sebagai penyaji)
b = jumlah kehadiran (sebagai peserta)
n = jumlah dosen tetap
a+

SP =
4
1-3

b
4

Jika SP 3, maka skor = 4.


Jika 0 < SP < 3, maka skor = 1 + SP.

- 56 -

Manual Prosedur Audit Mutu Internal (AMI) UNTIRTA

Manual Prosedur Audit Mutu Internal (AMI) UNTIRTA

2013-2015

0
Jika SP = 0, maka skor = 0.
4.5.4. Prestasi dosen dalam mendapatkan penghargaan hibah, pendanaan
program dan kegiatan akademik dari tingkat internasional, nasional,
wilayah, dan lokal dalam tiga tahun terakhir.
4 Mendapatkan penghargaan hibah, pendanaan program dan kegiatan
akademik dari institusi tingkat internasional (disertai bukti).
3 Mendapatkan penghargaan hibah, pendanaan program dan kegiatan
akademik dari institusi tingkat nasional (disertai bukti).
2 Mendapatkan penghargaan hibah, pendanaan program dan kegiatan
akademik dari institusi tingkat wilayah (disertai bukti).
1
Mendapatkan penghargaan, hibah, pendanaan program dan kegiatan
akademik yang berupa hibah dana dari PT sendiri (disertai bukti).
0 Tidak pernah mendapat penghargaan.
4.5.5 Reputasi dan keluasan jejaring dosen dalam bidang akademik dan
profesi.
PMBI = Persentase dosen tetap menjadi anggota masyarakat bidang
ilmu tingkat internasional atau nasional.
4
Jika PMBI 50%, maka skor = 4.
1-3
Jika 0 < PMBI < 50%, maka skor = 1 + ( 6 x PMBI ).
0
Jika PMBI = 0, maka skor = 0.
4.6. Jumlah, rasio, kualifikasi akademik dan kompetensi tenaga kependidikan
(pustakawan, laboran, analis, teknisi, operator, programer, staf
administrasi, dan/atau staf pendukung lainnya) untuk menjamin mutu
penyelenggaraan program studi.
4.6.1.1 Pustakawan dan kualifikasinya.
Catatan: nilai dihitung dengan rumus berikut:
A = (4 X1 + 3 X2 + 2 X3)/4
X1 = jumlah pustakawan yang berpendidikan S2 atau S3.

- 57 -

2013-2015

X2 = jumlah pustakawan yang berpendidikan D4 atau S1.


X3 = jumlah pustakawan yang berpendidikan D1, D2, atau D3.
4
Jika A 4, maka skor = 4.
0-3
Jika A < 4, maka skor = A.
4.6.1.2. Laboran, teknisi, analis, operator, programer: kecukupan, kesesuaian
kompetensi dan kegiatannya.
Catatan:
Agar dibandingkan dengan kegiatan yang seharusnya dilakukan
dalam PS yang bersangkutan.
4
3
2

Jumlah cukup dan sangat baik kegiatannya.


Jumlah cukup dan memadai kegiatannya.
Cukup dalam jumlah dan kualifikasi tetapi mutu kerjanya sedang-sedang
saja.
1
Kurang dalam jumlah atau terlalu banyak sehingga kurang kegiatannya.
0 Tidak ada skor = 0)
4.6.1.3. Tenaga administrasi: kecukupan dan kesesuaian kompetensinya.
Catatan: nilai dihitung dengan rumus berikut:
D = (4 X1 + 3 X2 + 2 X3 + X4)/4
Misalkan:
X1 = jumlah tenaga administrasi yang berpendidikan D4 atau S1 ke
atas.
X2 = jumlah tenaga administrasi yang berpendidikan D3.
X3 = jumlah tenaga administrasi yang berpendidikan D1 atau D2
X4 = jumlah tenaga administrasi yang berpendidikan SMU/SMK
4
Jika D 4, maka skor = 4.
0-3
Jika D < 4, maka skor = D.
4.6.2. Upaya yang telah dilakukan PS dalam meningkatkan kualifikasi dan
kompetensi tenaga kependidikan.

- 58 -

Manual Prosedur Audit Mutu Internal (AMI) UNTIRTA

2013-2015

Upaya peningkatan kualifikasi dan kompetensi dikaitkan dengan:


1. Pemberian kesempatan belajar/pelatihan
2. Pemberian fasilitas, termasuk dana
3. Jenjang karir
4 Upaya pengembangan telah dilakukan dengan sangat baik sehingga
dapat meningkatkan kualifikasi dan kompetensi tenaga kependidikan.
3 Upaya pengembangan telah dilakukan dengan baik sehingga dapat
meningkatkan kualifikasi dan kompetensi tenaga kependidikan.
2 Upaya pengembangan telah dilakukan dengan cukup sehingga dapat
meningkatkan kualifikasi dan kompetensi tenaga kependidikan.
1
Tidak ada upaya pengembangan, padahal kualifikasi dan kompetensi
tenaga kependidikan relatif masih kurang.
0 Tidak ada skor = 0)
STANDAR 5: Kurikulum, Pembelajaran, dan Suasana Akademik
5.1. Kurikulum
5.1.1. Kompetensi lulusan
5.1.1.1. Kelengkapan dan perumusan kompetensi.
4
Kurikulum memuat kompetensi lulusan secara lengkap (utama,
pendukung, lainnya) yang terumuskan secara sangat jelas.
3
Kurikulum memuat kompetensi lulusan secara lengkap (utama,
pendukung, lainnya) yang terumuskan secara jelas.
2
Kurikulum memuat kompetensi lulusan secara lengkap (utama,
pendukung, lainnya) yang terumuskan secara cukup jelas.
1
Kurikulum memuat kompetensi lulusan secara lengkap (utama,
pendukung, lainnya), namun rumusannya kurang jelas.
0
Kurikulum tidak memuat kompetensi lulusan secara lengkap.
5.1.1.2. Orientasi dan kesesuaian dengan visi dan misi.
4
Sesuai dengan visi-misi, sudah berorientasi ke masa depan.
3
Sesuai dengan visi-misi, berorientasi ke masa kini.
2
Sesuai dengan visi-misi, tetapi masih berorientasi ke masa lalu.
1
Tidak sesuai dengan visi-misi.

- 59 -

Manual Prosedur Audit Mutu Internal (AMI) UNTIRTA

2013-2015

0
(Tidak ada skor =0)
5.1.2 Struktur Kurikulum
5.1.2.1.1 Kesesuaian mata kuliah dan urutannya dengan standar kompetensi.
Catatan:
Untuk menilai kesesuaian mata kuliah dan urutannya, bila perlu
asesor memperhatikan silabus/materi mata kuliah
4
Sesuai dengan standar kompetensi, sudah berorientasi ke masa depan.
3
Sesuai dengan standar kompetensi, berorientasi ke masa kini.
2
Sesuai dengan standar kompetensi, tetapi masih berorientasi ke masa
lalu.
1
Tidak sesuai dengan standar kompetensi.
0
Tidak tidak memiliki standar kompetensi
5.1.2.1.2. Jumlah SKS yang digunakan untuk kegiatan praktikum/ praktek/ PKL
(=JSKS )
Catatan:
Harus dipastikan bahwa 1 SKS praktek/praktikum minimum 2 jam
kegiatan terjadwal per minggu dan 1 SKS praktek kerja lapangan
= 4 jam kegiatan per minggu. Jika 1 SKS untuk
praktek/praktikum jumlahnya kurang dari 2 jam, harus
disesuaikan dengan beban SKS baku.
Contoh:
Program studi A, informasinya jumlah SKS untuk praktikum = 10
SKS, sedangkan 1 SKS = 3 jam praktikum. SKS untuk praktikum ini
dinilai sama dengan 10 SKS.
Program studi Z, informasinya jumlah SKS untuk praktikum = 10
SKS, sedangkan 1 SKS = 1 jam praktikum. SKS untuk praktikum ini
dinilai sama dengan 5 SKS.
Program Studi Diploma IV / Strata 1, Bidang IPS
4
Jika Jsks 42, maka skor = 4.

- 60 -

Manual Prosedur Audit Mutu Internal (AMI) UNTIRTA

2013-2015

1-3
Jika 26 <Jsks < 42, maka skor = ( Jsks - 26 )/4.
0
Jika Jsks 26, maka skor =0.
Program Studi Diploma IV / Strata 1, Bidang Non-IPS
4
Jika Jsks 57, maka skor = 4.
1-3
Jika 41 <Jsks < 57, maka skor = ( Jsks - 41 )/4.
0
Jika Jsks 41, maka skor =0.
Program Studi Diploma III, Bidang IPS
4
Jika Jsks 37, maka skor = 4.
1-3
1-3. Jika 21 <Jsks < 37, maka skor = ( Jsks - 21 )/4.
0
Jika Jsks 21, maka skor =0.
Program Studi Diploma III, Bidang Non-IPS
4
Jika Jsks 52, maka skor = 4.
1-3
Jika 36 <Jsks < 52, maka skor = ( Jsks - 36 )/4.
0
Jika Jsks 36, maka skor =0.
5.1.2.1.3. Persentase mata kuliah yang dalam penentuan nilai akhirnya
memberikan bobot pada tugas-tugas (PR atau laporan) 20%
PTGS
Cara penghitungan:
Jumlah mata kuliah yang diberi tanda pada kolom (7) dibagi
dengan jumlah total mata kuliah wajib dan pilihan.
4
Jika PTGS 60%, maka skor = 4.
0-3
Jika PTGS < 60%, maka skor = (20 x PTGS) / 3
5.1.2.1.4. Persentase mata kuliah dilengkapi dengan deskripsi mata kuliah,
silabus dan SAP (= MKSAP)
4
Jika MKSAP 95%, maka skor = 4.
1-3
Jika 55% < MKSAP < 95%, maka skor = 10 x (MKSAP 55%).
0
Jika MKSAP 55%, maka skor = 0.
5.1.2.2 . Substansi dan pelaksanaan praktikum/praktek.
Catatan:

Manual Prosedur Audit Mutu Internal (AMI) UNTIRTA

2013-2015

Peer group diharapkan menentukan modul-modul


praktikum/praktek yang harus dilakukan, syarat minimal maupun
yang lebih baik.
4 Pelaksanaan modul praktikum/praktek lebih dari cukup (ditambah
dengan demonstrasi di laboratorium ) di PT sendiri.
3 Pelaksanaan modul praktikum/praktek cukup, dilaksanakan di PT sendiri.
2 Pelaksanaan modul praktikum/praktek cukup, tetapi dilaksanakan di PT
lain.
1
Pelaksanaan modul praktikum/praktek kurang dari minimum.
0 (Tidak ada skor = 0)
5.2. Pelaksanaan proses pembelajaran
5.2.1. Mekanisme monitoring perkuliahan.
Pelaksanaan pembelajaran memiliki mekanisme untuk memonitor,
mengkaji, dan memperbaiki setiap semester tentang:
(a) kehadiran mahasiswa
(b) kehadiran dosen
(c) materi kuliah
Penilaian butir ini dihitung dengan cara berikut:
Skor akhir =

Jumlah skor setiap butir

3
Sedangkan penghitungan skor untuk setiap butir sebagai berikut:
1: Tidak ada monitoring
2: Ada monitoring tetapi tidak ada evaluasi
3: Ada monitoring, evaluasi tidak kontinu
4: Ada monitoring dan evaluasi secara kontinu
Skor = Skor akhir
5.2.2. Jumlah jam real yang digunakan untuk kegiatan praktikum/ praktek/
PKL
(=Jjam real )

Program Studi Diploma IV / Strata 1, Bidang IPS

- 61 -

- 62 -

Manual Prosedur Audit Mutu Internal (AMI) UNTIRTA

2013-2015

4
Jika Jjam real 1880, maka skor = 4.
1-3
Jika 1432 < Jjam real < 1880, maka skor = ( Jjam real 1432)/112.
0
Jika Jjam real 1432, maka skor =0.
Program Studi Diploma IV / Strata 1, Bidang Non-IPS
4
Jika Jjam real 2390, maka skor = 4.
1-3
Jika 1942 < Jjam real < 2390, maka skor = ( Jjam real 1942)/112.
0
Jika Jjam real 1942, maka skor =0.
Program Studi Diploma III, Bidang IPS
4
Jika Jjam real 1642, maka skor = 4.
1-3
Jika 1194 < Jjam real < 1642, maka skor = ( Jjam real 1194)/112.
0
Jika Jjam real 1194, maka skor =0.
Program Studi Diploma III, Bidang Non-IPS
4
Jika Jjam real 2084, maka skor = 4.
1-3
Jika 1636 < Jjam real < 2084, maka skor = ( Jjam real 1636)/112.
0
Jika Jjam real 1636, maka skor =0.
5.2.3. Mutu soal ujian
PSoal = persentase paket naskah ujian yang mutunya baik dan sesuai
dengan silabus mata kuliah.
4
Jika PSoal 90%, maka skor = 4.
1-3
Jika 10% < PSoal < 90%, maka skor = (5 x PSoal ) 0.5.
0
Jika PSoal 10%, maka skor = 0.
5.3.1. Peninjauan kurikulum selama 5 tahun terakhir: mekanisme, pihak yang
terlibat, hasil peninjauan.
4 Pengembangan dilakukan secara mandiri dengan melibatkan pemangku
kepentingan internal dan eksternal dan memperhatikan visi, misi, dan
umpan balik.
3 Pengembangan dilakukan bekerjasama dengan perguruan tinggi lain
tetapi tidak melibatkan pemangku kepentingan eksternal lainnya
walaupun menyesuaikan dengan visi, misi, dan umpan balik.
2 Pengembangan mengikuti perubahan di perguruan tinggi lain yang

- 63 -

Manual Prosedur Audit Mutu Internal (AMI) UNTIRTA

2013-2015

disesuaikan dengan visi, misi, dan umpan balik.


1
Pengembangan mengikuti perubahan di perguruan tinggi lain tanpa
penyesuaian
0 Dalam 5 tahun terakhir, tidak pernah melakukan peninjauan ulang.
5.3.2. Penyesuaian kurikulum dengan perkembangan ipteks dan kebutuhan
pemangku kepentingan
4 Pembaharuan kurikulum dilakukan sesuai dengan perkembangan ilmu di
bidangnya dan kebutuhan pemangku kepentingan.
3 Pembaharuan kurikulum dilakukan sesuai dengan perkembangan ilmu di
bidangnya, tetapi kurang memperhatikan kebutuhan pemangku
kepentingan.
2 Pembaharuan hanya menata ulang kurikulum yang sudah ada, tanpa
disesuaikan dengan perkembangan.
1
(Tidak ada skor = 1)
0 Tidak ada pembaharuan kurikulum selama 5 tahun terakhir.
5.4. Sistem pembimbingan akademik: banyaknya mahasiswa per dosen PA,
pelaksanaan kegiatan, rata-rata pertemuan per semester, efektivitas
kegiatan perwalian
5.4.1.1 Rata-rata banyaknya mahasiswa per dosen Pembimbing Akademik
(PA)/Wali per semester (=RMPA)
4
Jika RMPA 20, maka skor = 4.
1-3
Jika 20 < RMPA < 60, maka skor = (60 - RMPA) / 10.
0
Jika RMPA 60 atau tidak ada perwalian, maka skor = 0.
5.4.1.2. Jumlah rata-rata pertemuan pembimbingan per mahasiswa per
semester (= PP)
Catatan:
Penilaian didasarkan pada rata-rata data pada kolom 4 dari Tabel
5.4.1.
4
Jika PP 3.0 maka skor = 4.
1-3
Jika 0 < PP < 3, maka skor = PP + 1.
0
Jika PP = 0, maka skor = 0.

- 64 -

Manual Prosedur Audit Mutu Internal (AMI) UNTIRTA

2013-2015

5.4.2.1. Pelaksanaan kegiatan pembimbingan akademik: keterlibatan dosen


dan kesesuaian pelaksanaannya dengan panduan.
Catatan:
Penilaian didasarkan pada jawaban nomor 1, 2 pada kolom 1 dari
Tabel 5.4.2.
4 Dilakukan oleh seluruh dosen PA dengan baik sesuai panduan tertulis.
3 Perwalian dilakukan oleh seluruh dosen PA tetapi tidak seluruhnya
menurut panduan tertulis.
2 Perwalian dilakukan oleh sebagian dosen PA dan sebagian oleh Tenaga
Administrasi.
1
Perwalian tidak dilakukan oleh dosen PA tetapi oleh Tenaga
Administrasi.
0 Tidak ada pembimbingan, hanya ada pengesahan dokumen akademik
oleh pegawai administratif
5.4.2.2. Efektivitas kegiatan perwalian.
Catatan:
Penilaian didasarkan pada jawaban nomor 3,4,5 pada kolom 1 dari
Tabel 5.4.2.
4 Sistem bantuan dan bimbingan akademik sangat efektif
3 Sistem bantuan dan bimbingan akademik efektif
2 Sistem bantuan dan bimbingan akademik cukup efektif.
1
Sistem bantuan dan bimbingan akademik kurang efektif.
0 Sistem bantuan dan bimbingan akademik tidak jalan, atau tidak ada
pembimbingan.
5.5. Karya/tugas akhir : bentuk karya/tugas akhir, ketersediaan panduan, ratarata mahasiswa per dosen pembimbing karya/tugas akhir, rata-rata
jumlah pertemuan/ pembimbingan, kualifikasi akademik dosen
pembimbing karya/tugas akhir.
5.5.1. Bentuk dan mutu karya/tugas akhir.
Untuk program studi diploma yang tidak mensyaratkan karya/tugas

- 65 -

Manual Prosedur Audit Mutu Internal (AMI) UNTIRTA

2013-2015

akhir (Penilaian didasarkan atas mata kuliah (MK) yang menjadi penciri
kompetensi utama)
4 MK penciri kompetensi utama lulusan sangat relevan dengan kebutuhan
lapangan kerja, berorientasi ke masa depan.
3 MK penciri kompetensi utama lulusan relevan dengan kebutuhan
lapangan kerja saat ini.
2 MK penciri kompetensi utama lulusan cukup relevan dengan kebutuhan
lapangan kerja saat ini.
1
MK penciri kompetensi utama lulusan kurang relevan dengan kebutuhan
lapangan kerja.
0 (Tidak ada skor = 0)
Untuk program studi diploma yang mensyaratkan karya/tugas akhir
4 Mutu sangat relevan dengan kebutuhan lapangan kerja, berorientasi ke
masa depan.
3 Mutu relevan dengan kebutuhan lapangan kerja saat ini.
2 Mutu cukup relevan dengan kebutuhan lapangan kerja saat ini.
1
Mutu kurang relevan dengan kebutuhan lapangan kerja.
0 (Tidak ada skor = 0)
5.5.2.1. Ketersediaan panduan, sosialisasi, dan pelaksanaan karya/tugas akhir.
4 Ada panduan tertulis yang disosialisasikan dan dilaksanakan dengan
konsisten.
3 Ada panduan tertulis dan disosialisasikan dengan baik, tetapi tidak
dilaksanakan secara konsisten.
2 Ada panduan tertulis tetapi tidak disosialisasikan dengan baik, serta tidak
dilaksanakan secara konsisten.
1
(Tidak ada skor = 1)
0 Tidak ada panduan tertulis
5.5.2.2. Rata-rata mahasiswa per dosen pembimbing karya/tugas akhir (TA).
4
Jika 0 < RMTA 4, maka skor = 4.
1-3
Jika 4 < RMTA < 20, maka skor = 5 (RMTA / 4).
0
Jika RMTA = 0, atau RMTA 20, maka skor = 0.

- 66 -

Manual Prosedur Audit Mutu Internal (AMI) UNTIRTA

2013-2015

5.5.2.3. Rata-rata jumlah pertemuan/pembimbingan selama penyelesaian


karya/tugas akhir (=RBTA)
4
Jika RBTA 8, maka skor = 4.
0-3
Jika RBTA < 8, maka skor = RBTA / 2.
5.5.2.4. Kualifikasi akademik dosen pembimbing tugas akhir.
PDTA = Persentase dosen pembimbing tugas akhir yang memiliki
sertifikat kompetensi/profesi.
4
Jika PDTA 90%, maka skor = 4.
2-3
Jika 50% PDTA < 90%, maka skor = (5 x PDTA) 0.5.
1
Jika 0 < PDTA < 50%, maka skor = (2 x PDTA) + 1.
0
Jika PDTA = 0, maka skor = 0.
5.6. Upaya perbaikan sistem pembelajaran yang telah dilakukan selama tiga
tahun terakhir untuk meningkatkan mutu lulusan.
5.6. Upaya perbaikan sistem pembelajaran yang telah dilakukan selama tiga
tahun terakhir berkaitan dengan:
a. Materi
b. Metode pembelajaran
c. Penggunaan teknologi pembelajaran
d. Cara-cara evaluasi
4 Upaya perbaikan dilakukan untuk
semua dari yang seharusnya
diperbaiki/ ditingkatkan.
3 Upaya perbaikan dilakukan untuk 3 dari 4 yang seharusnya diperbaiki/
ditingkatkan.
2 Upaya perbaikan dilakukan untuk 2 dari 4 yang seharusnya diperbaiki/
ditingkatkan.
1
Upaya perbaikan dilakukan untuk 1 dari yang seharusnya diperbaiki/
ditingkatkan.
0 0. Tidak ada upaya perbaikan.
5.7 Peningkatan suasana akademik: Kebijakan tentang suasana akademik,
ketersediaan dan jenis prasarana, sarana dan dana, program dan
kegiatan akademik untuk menciptakan suasana akademik, interaksi

- 67 -

Manual Prosedur Audit Mutu Internal (AMI) UNTIRTA

2013-2015

akademik antara dosen-mahasiswa, serta pengembangan perilaku


kecendekiawanan.
5.7.1. Kebijakan tentang suasana akademik (otonomi keilmuan, kebebasan
akademik, kebebasan mimbar akademik).
4 Tersedia dokumen tentang kebijakan suasana akademik yang lengkap
mencakup otonomi keilmuan, kebebasan akademik, kebebasan mimbar
akademik.
3 (tidak ada skor = 3)
2 Ada kebijakan suasana akademik mencakup otonomi keilmuan,
kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademik, namun tidak
terdokumentasi dengan baik.
1
(tidak ada skor = 1)
0 Tidak ada kebijakan tentang suasana akademik..
5.7.2. Ketersediaan dan jenis prasarana, sarana dan dana yang memungkinkan
terciptanya interaksi akademik antara sivitas akademika.
4 Tersedia, milik sendiri, sangat lengkap dan dana yang sangat memadai.
3 Tersedia, milik sendiri, lengkap, dan dana yang memadai.
2 Tersedia, cukup lengkap, milik sendiri atau sewa, dan dana yang cukup
memadai.
1
Prasarana utama masih kurang, demikian pula dengan dukungan dana.
0 (Tidak ada skor = 0)
5.7.3. Program dan kegiatan akademik untuk menciptakan suasana akademik
(seminar, simposium, lokakarya, bedah buku, penelitian bersama dll).
4 Upaya baik dan hasilnya suasana kondusif untuk meningkatkan suasana
akademik.
3 Upaya baik, namun hasilnya baru cukup
2 Cukup dalam upaya dan hasilnya.
1
Upaya dinilai kurang dan hasilnya tidak nampak.
0 Tidak ada upaya.
5.7.4. Interaksi akademik antara dosen-mahasiswa
4 Upaya baik dan hasilnya suasana kondusif untuk meningkatkan suasana

- 68 -

Manual Prosedur Audit Mutu Internal (AMI) UNTIRTA

Manual Prosedur Audit Mutu Internal (AMI) UNTIRTA

2013-2015

akademik yang baik.


3 Upaya baik, namun hasilnya baru cukup.
2 Cukup dalam upaya dan hasilnya.
1
Upaya dinilai kurang dan hasilnya tidak nampak.
0 Tidak ada upaya.
5.8. Etika profesi.
5.8. Pembekalan lulusan program studi dengan etika profesi.
4 Ada dan cara pembekalannya sangat baik, diberikan dalam mata kuliah
khusus.
3 Ada dan cara pembekalannya baik, namun tidak dalam bentuk mata
kuliah khusus.
2 Ada dan cara pembekalannya cukup baik dan efektif.
1
Tidak ada, dengan penjelasan.
0 Tidak ada, tanpa penjelasan.
5.9. Budaya keselamatan kerja dalam kegiatan praktikum/praktek.
5.9. Budaya keselamatan kerja dalam kegiatan praktikum/praktek:
ketersediaan pedoman,
keefektifan pelaksanaannya, dan
kelengkapan peralatan dan bahan.
4 Pedoman sangat lengkap. Pelaksanaan pedoman sangat efektif.
Peralatan/bahan keselamatan kerja sangat lengkap.
3 Pedoman lengkap. Pelaksanaan pedoman efektif. Peralatan/bahan
keselamatan kerja lengkap.
2 Pedoman cukup lengkap. Pelaksanaan pedoman cukup efektif.
Peralatan/ bahan keselamatan kerja cukup lengkap.
1
Pedoman tidak lengkap. Pelaksanaan pedoman tidak efektif.
Peralatan/ bahan keselamatan kerja tidak lengkap.
0 Tidak ada pedoman.
STANDAR 6: Pembiayaan, Sarana dan Prasarana, serta Sistem Informasi
6.1. Pengelolaan dana

- 69 -

2013-2015

6.1.

Keterlibatan program studi dalam perencanaan target kinerja,


perencanaan kegiatan/ kerja dan perencanaan alokasi dan pengelolaan
dana.
4 Program studi secara otonom melaksanakan perencanaan alokasi dan
pengelolaan dana.
3 Program studi tidak diberi otonomi, tetapi dilibatkan dalam
melaksanakan perencanaan alokasi dan pengelolaan dana.
2 Program studi dilibatkan dalam perencanaan alokasi, namun pengelolaan
dana dilakukan oleh Unit pengelola program studi diploma.
1
Program studi hanya diminta untuk memberikan masukan. Perencanaan
alokasi dan pengelolaan dana dilakukan oleh Fakultas/ Sekolah Tinggi.
0 Program studi tidak dilibatkan dalam perencanaan/ alokasi dan
pengelolaan dana.
6.2. Biaya operasional dalam lima tahun terakhir untuk mendukung kegiatan
program akademik (pendidikan, penelitian, dan pelayanan/pengabdian
kepada masyarakat
6.2.1.1. Persentase perolehan dana dari mahasiswa dibandingkan dengan total
penerimaan dana (= PDMHS)
4
Jika PDMHS 30%, maka skor =4.
1-3
Jika 30% < PDMHS < 95%, maka skor = [70 (60 x PDMHS)] / 13.
0
Jika skor 95%, maka skor = 20 - (20 x PDMHS).
6.2.1.2. Dana operasional per mahasiswa per tahun.
DOM = Jumlah dana operasional/mahasiswa/tahun (juta rupiah)
Program Studi Diploma Bidang IPS
4
Jika DOM 15, maka skor = 4.
2-3
Jika 3 < DOM < 15, maka skor = 1.5 + (DOM / 6).
0-1
Jika DOM 3, maka skor = (2 x DOM)/3.
Program Studi Diploma Bidang Non-IPS
4
Jika DOM Rp 20 juta, maka skor = 4.
0-3
Jika DOM < Rp 20 juta, maka skor = DOM / 5.
6.2.2. Dana penelitian dosen dalam tiga tahun terakhir.

- 70 -

Manual Prosedur Audit Mutu Internal (AMI) UNTIRTA

2013-2015

Rata-rata dana penelitian/dosen tetap/tahun (=RPD)


Program Studi Diploma Bidang IPS
4
Jika RPD Rp 2 juta, maka skor = 4.
0-3
Jika RPD < Rp 2 juta, maka skor = 2 x RPD.
6.2.3. Dana pelayanan/ pengabdian kepada masyarakat dalam tiga tahun
terakhir.
Rata-rata dana pengbdian/dosen tetap/tahun (=RPKM)
4
Jika RPKM Rp 4 juta, maka skor = 4.
0-3
Jika RPKM < Rp 4 juta, maka skor = RPKM
6.3. Prasarana
Ruang kerja dosen yang memenuhi kelayakan dan mutu untuk
melakukan aktivitas kerja, pengembangan diri, dan pelayanan
akademik
6.3.1. Ruang kerja dosen
Catatan: Data diambil dari kolom 3, tabel 6.3.1.
Jika luas ruang rata-rata untuk dosen tetap (= jumlah luas ruang
dosen tetap dibagi dengan jumlah dosen tetap) kurang dari 4 m2,
maka skor pada subbutir ini = nol.
Cara menghitung skor luas ruang dosen tetap (SLRDT):
SLRDT =

B
A= a + 2b + 3c + 4d
B= a + b + c + d

Keterangan notasi:
a = Luas total (m2) ruang bersama untuk dosen-tetap
b = Luas total (m2) ruang untuk 3-4 orang dosen- tetap
c = Luas total (m2) ruang untuk 2 orang dosen- tetap

- 71 -

Manual Prosedur Audit Mutu Internal (AMI) UNTIRTA

2013-2015

d = Luas total (m2) ruang untuk 1 orang dosen- tetap


Skor = SLRDT
Nilai pada butir ini tidak hanya didasarkan pada perhitungan skor luas
ruang dosen tetap saja, tetapi juga didasarkan pada kenyamanan,
sehingga dosen dapat melaksanakan kegiatan tridarma PT dengan
baik. Untuk itu asesor diberikan kemungkinan untuk memberikan
tambahan/pengurangan nilai maksimum sebesar 1.5.
6.3.2. Kelengkapan, kepemilikan, dan mutu prasarana (kantor, ruang kelas,
ruang laboratorium, studio, ruang perpustakaan, kebun percobaan,
dsb. kecuali ruang dosen) yang dipergunakan PS dalam proses
pembelajaran.
4 Prasarana lengkap dan mutunya sangat baik untuk proses pembelajaran,
dan milik sendiri.
3 Prasarana lengkap dan mutunya baik untuk proses pembelajaran, status
kepemilikan dapat milik sendiri ataupun sewa.
2 Prasarana cukup lengkap dan mutunya cukup untuk proses
pembelajaran, status kepemilikan dapat milik sendiri ataupun sewa.
1
Prasarana kurang lengkap dan mutunya kurang baik, status kepemilikan
dapat milik sendiri ataupun sewa.
0 (Tidak ada skor = 0)
6.3.3. Kelayakan prasarana lain yang menunjang (misalnya tempat olah raga,
ruang bersama, ruang himpunan mahasiswa, poliklinik)
4 Prasarana penunjang lengkap dan mutunya sangat baik untuk memenuhi
kebutuhan mahasiswa.
3 Prasarana penunjang lengkap dan mutunya baik untuk memenuhi
kebutuhan mahasiswa.
2 Prasarana cukup lengkap dan mutunya cukup untuk proses
pembelajaran, status kepemilikan dapat milik sendiri ataupun sewa.
1
Prasarana penunjang kurang lengkap dan mutunya kurang baik.
0 Tidak ada prasarana penunjang.
6.4. Akses dan pendayagunaan sarana yang dipergunakan dalam proses

- 72 -

Manual Prosedur Audit Mutu Internal (AMI) UNTIRTA

2013-2015

administras
dan pembelajaran serta penyeleng-garaan kegiatan
tridarma PT secara efektif.
Catatan:
Untuk asesmen kecukupan :
Relevan atau tidaknya jenis pustaka yang tersedia disesuaikan dengan
contoh yang diberikan.
Untuk asesmen lapangan:
Pustaka yang diperhitungkan hanyalah pustaka yang relevan.
Media dari masing-masing pustaka dapat berupa hard copy, CD- ROM
atau media lainnya.
Suatu jurnal dikategorikan lengkap jiga tersedia pada terbitan 3 tahun
terakhir.
6.4.1.1 Bahan pustaka yang relevan, berupa buku teks.
Program Studi Diploma IV/Strata 1
4
Jika jumlah judul 216, maka skor = 4
1-3
Jika 96 < jumlah judul < 216, skor = (jumlah judul/30) 3.2.
0
Jika jumlah judul 96, maka skor = 0.
Program Studi Diploma III
4
Jika jumlah judul 165, maka skor = 4.
1-3
Jika 65< jumlah judul < 165, skor = (jumlah judul/25) 2.6.
0
Jika jumlah judul 65, maka skor = 0.
6.4.1.2. Bahan pustaka berupa modul praktikum/praktek
PModul= Persentase modul untuk praktikum/ praktek
1-4
Jika 60% < PModul 100%, maka skor = (10 x PModul) 6.
0
Jika PModul 60%, maka skor = 0.
6.4.1.3. Bahan pustaka berupa majalah ilmiah popular
4 2 judul jurnal yang relevan dan nomornya lengkap.
3 1 judul jurnal yang relevan dan nomornya lengkap.
2 Tidak ada jurnal yang nomornya lengkap.
1
Tidak memiliki jurnal populer.
0 (Tidak ada skor = 0)
6.4.1.4. Bahan pustaka berupa jurnal ilmiah terakreditasi Dikti

- 73 -

Manual Prosedur Audit Mutu Internal (AMI) UNTIRTA

2013-2015

4 2 judul jurnal yang relevan dan nomornya lengkap.


3 1 judul jurnal yang relevan dan nomornya lengkap.
2 Ada jurnal yang relevan, namun nomornya tidak lengkap.
1
Tidak memiliki jurnal ilmiah terakreditasi Dikti.
0 (Tidak ada skor = 0)
6.4.1.5. Bahan pustaka berupa jurnal ilmiah internasional.
4 2 judul jurnal, nomornya lengkap
3 1 judul jurnal yang nomornya lengkap
2 Tidak memiliki jurnal internasional, atau jika ada nomornya tidak
lengkap.
1
(Tidak ada skor = 1)
0 (Tidak ada skor = 0)
6.4.1.6. Bahan pustaka berupa prosiding seminar dalam tiga tahun terakhir
4
Jika jumlah prosiding seminar 6, maka skor = 4.
0-3
Jika jumlah prosiding < 6, maka skor = (2 x Jumlah prosiding
seminar) / 3.
6.4.2. Akses ke perpustakaan di luar PT atau sumber pustaka lainnya.
4 Ada perpustakaan di luar PT yang dapat diakses dan sangat baik
fasilitasnya. Atau jika nilai rata-rata dari butir 6.4.1 >= 3.
3 Ada perpustakaan di luar PT yang dapat diakses dan baik fasilitasnya.
2 Ada perpustakaan di luar PT yang dapat diakses dan cukup baik
fasilitasnya.
1
Tidak ada perpustakaan di luar PT yang dapat diakses
0 (Tidak ada skor = 0)
6.4.3. Ketersediaan, akses dan pendayagunaan sarana utama di lab (tempat
praktikum, bengkel, studio, ruang simulasi, rumah sakit,
puskesmas/balai kesehatan, green house, lahan untuk pertanian, dan
sejenisnya)
4 Sangat memadai, terawat dengan sangat baik, dan PS memiliki akses
yang sangat baik (memiliki fleksibilitas dalam menggunakannya di luar
kegiatan praktikum terjadwal).

- 74 -

Manual Prosedur Audit Mutu Internal (AMI) UNTIRTA

2013-2015

Memadai, sebagian besar dalam kondisi baik, dan PS memiliki akses yang
baik (masih memungkinkan menggunakannya di luar kegiatan praktikum
terjadwal, walau terbatas).
2 Cukup memadai, sebagian besar dalam kondisi baik, namun tidak
mungkin digunakan di luar kegiatan praktikum terjadwal.
1
Kurang memadai, sehingga kegiatan praktikum dilaksanakan kurang dari
batas minimal.
0 Sangat kurang, kegiatan praktikum praktis tidak pernah dilakukan.
6.5. Akses dan pendayagunaan sistem informasi dalam pengelolaan data dan
informasi tentang penyelenggaraan program akademik di program studi
6.5.1.
Sistem informasi dan fasilitas yang digunakan PS dalam proses
pembelajaran (hardware, software, e-learning, akses on-line ke
perpustakaan, dll.)
4 Proses pembelajaran menggunaan komputer yang terhubung dengan
jaringan luas/internet. Software yang digunakan di laboratorium
berlisensi/open source dengan jumlah yang memadai. Tersedia fasilitas elearning yang digunakan secara baik, dan akses on-line ke koleksi
perpustakaan.
3 Proses pembelajaran sebagian menggunakan komputer, namun tidak
terhubung dengan jaringan luas/internet.
Software yang digunakan di laboratorium berlisensi/open source dengan
jumlah yang memadai. Tersedia fasilitas e-learning namun belum
dimanfaatkan secara efektif. Koleksi perpustakaan dapat diakses secara
on-line namun masih ada kendala dalam kecepatan akses.
2 Proses pembelajaran sebagian menggunakan komputer, namun tidak
terhubung dengan jaringan luas/internet.
Koleksi perpustakaan dikelola dengan komputer yang tidak terhubung
jaringan.
1
Proses pembelajaran dilakukan secara konvensional.
Pengelolaan koleksi perpustakaan menggunakan komputer stand alone,
atau secara manual.
0 (Tidak ada skor = 0)

- 75 -

Manual Prosedur Audit Mutu Internal (AMI) UNTIRTA

2013-2015

6.5.2. Aksesibilitas data dalam sistem informasi


Nilai butir ini didasarkan pada hasil penilaian 11 jenis data (lihat kolom
1 pada tabel butir 6.5.2) dengan cara berikut:
Skor akhir =
(jumlah total skor pada ke-11 jenis data) : 11
Sedang untuk setiap jenis data, penilaian didasarkan atas aturan
berikut:
skor =1: Data ditangani secara manual
skor =2: Data ditangani dengan komputer tanpa jaringan
skor =3: Data ditangani dengan komputer, serta dapat diakses melalui
jaringan lokal (LAN)
skor =4: Data ditangani dengan komputer, serta dapat diakses melalui
jaringan luas (WAN)
Skor = Skor akhir
Standar 7. Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat, dan Kerjasama
7.1. Produktivitas dan mutu hasil penelitian dosen dalam kegiatan penelitian,
pelayanan/pengabdian kepada masyarakat, dan kerjasama, dan
keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan tersebut.
7.1.1. Jumlah penelitian yang sesuai dengan bidang keilmuan PS, yang
dilakukan oleh dosen tetap yang bidang keahliannya sama dengan PS
selama 3 tahun.
Penilaian dilakukan dengan penghitungan berikut:

4na 2nb nc
NK = Nilai kasar =
Keterangan:
f
na = Jumlah penelitian dengan biaya luar negeri yang sesuai bidang
ilmu
nb = Jumlah penelitian dengan biaya dari Depdiknas dan institusi
dalam negeri di luar Depdiknas yang sesuai bidang ilmu
nc = Jumlah penelitian dengan biaya dari PT/sendiri yang sesuai

- 76 -

Manual Prosedur Audit Mutu Internal (AMI) UNTIRTA

2013-2015

bidang ilmu
f = Jumlah dosen tetap yang bidang keahliannya sesuai dengan PS
4
Jika NK 1, maka skor = 4.
1-3
Jika 0 < NK < 1, maka skor = (3 x NK) + 1
0
Jika NK = 0, maka skor = 0.
7.1.2. Jumlah artikel ilmiah yang dihasilkan oleh dosen tetap yang bidang
keahliannya sama dengan PS selama 3 tahun
Penilaian dilakukan dengan penghitungan berikut:
NK = Nilai kasar =

4na 2nb nc
f

Keterangan:
na = Jumlah artikel ilmiah tingkat internasional yang sesuai bidang
ilmu
nb = Jumlah artikel tingkat nasional atau buku yang sesuai bidang
ilmu
nc =
Jumlah karya ilmiah (artikel dalam jurnal yang belum
terakreditasi Dikti, jurnal ilmiah populer, koran, diktat) yang sesuai
bidang ilmu
f = Jumlah dosen tetap yang bidang keahliannya sesuai dengan PS
4
Jika NK 3, maka skor = 4.
1-3
Jika 0 < NK < 3, maka skor = 1 + NK.
0
Jika NK = 0, maka skor = 0.
7.1.3. Karya-karya PS/institusi yang telah memperoleh perlindungan Hak atas
Kekayaan Intelektual (Paten/HaKI) atau karya yang mendapat
pengakuan/penghargaan dari lembaga nasional/internasional.
4 Dua atau lebih karya yang memperoleh Paten/HaKI atau karya yang
mendapat pengakuan/penghargaan dari lembaga nasional/internasional.
3 Satu yang memperoleh Paten/HaKI atau karya yang mendapat
pengakuan/penghargaan dari lembaga nasional/internasional.
2 Tidak ada karya dosen tetap yang memperoleh Paten/HaKI atau karya
yang
mendapat
pengakuan/penghargaan
dari
lembaga

- 77 -

Manual Prosedur Audit Mutu Internal (AMI) UNTIRTA

2013-2015

nasional/internasional.
1
(Tidak ada skor = 1)
0 (Tidak ada skor = 0)
7.2.
Kegiatan pelayanan/pengabdian kepada masyarakat dosen dan
mahasiswa program studi yang bermanfaat bagi pemangku kepentingan
(kerjasama, karya, penelitian, dan pemanfaatan jasa/produk
kepakaran).
7.2.1 Jumlah kegiatan pelayanan/pengabdian kepada masyarakat (PkM) yang
dilakukan oleh dosen tetap yang bidang keahliannya sama dengan PS
selama tiga tahun.
Penilaian dilakukan dengan penghitungan berikut:
NK = Nilai kasar =

4na 2nb nc
f

Keterangan:
na = Jumlah kegiatan PkM dengan biaya luar negeri yang sesuai
bidang ilmu
nb =
Jumlah kegiatan PkM dengan biaya dari Depdiknas dan
institusi dalam negeri di luar Depdiknas yang sesuai bidang ilmu
nc = Jumlah kegiatan PkM dengan biaya dari PT/sendiri yang sesuai
bidang ilmu
f = Jumlah dosen tetap yang bidang keahliannya sesuai dengan PS
4
Jika NK 2, maka skor = 4
1-3
Jika 0 < NK < 2, maka skor = 1 + (1.5 x NK)
0
Jika NK = 0, maka skor = 0.
7.2.2. Keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan pelayanan/pengabdian kepada
masyarakat
4 Mahasiswa terlibat penuh dan diberi tanggung jawab.
3 Mahasiswa terlibat penuh, namun tanggung jawab ada pada dosen
Pembina.
2 Mahasiswa hanya diminta sebagai tenaga pembantu.
1
Keterlibatan mahasiswa sangat kurang.

- 78 -

Manual Prosedur Audit Mutu Internal (AMI) UNTIRTA

2013-2015

Manual Prosedur Audit Mutu Internal (AMI) UNTIRTA

2013-2015

0 Mahasiswa tidak dilibatkan dalam kegiatan PkM.


7.3. Jumlah dan mutu kerjasama yang efektif yang mendukung pelaksanaan
misi program studi dan institusi dan dampak kerjasama untuk
penyelenggaraan dan pengembangan program studi
7.3.1. Kegiatan kerjasama dengan instansi di dalam negeri dalam tiga tahun
terakhir
Catatan;
Tingkat kecukupan proporsional dengan jumlah dosen tetap PS.
4 Ada kerjasama dengan institusi di dalam negeri, banyak dalam jumlah.
Semuanya relevan dengan bidang keahlian PS.
3 Ada kerjasama dengan institusi di dalam negeri, cukup dalam jumlah.
Sebagian besar relevan dengan bidang keahlian PS
2 Ada kerjasama dengan institusi di dalam negeri, kurang dalam jumlah.
Sebagian besar relevan dengan bidang keahlian PS.
1
Sangat sedikit kerjasama dengan lembaga di dalam negeri.
0 Belum ada atau tidak ada rencana kerjasama
7.3.2 . Kegiatan kerjasama dengan instansi di luar negeri dalam tiga tahun
terakhir.

4
3
2
1
0

Catatan;
Tingkat kecukupan proporsional dengan jumlah dosen tetap PS
Ada lebih dari satu kerjasama dengan institusi di luar negeri yang relevan
dengan bidang PS.
Ada satu kerjasama dengan institusi di luar negeri yang relevan dengan
bidang PS.
Belum ada atau tidak ada kerjasama
(Tidak ada skor = 1)
(Tidak ada skor = 0)

- 79 -

- 80 -

Вам также может понравиться