Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Tinjauan Pustaka
napas yang sangat bercabang-cabag, alveolus, pembuluh darah paru, dan sejumlah
besar jaringan ikat elastis. 3
Paru kanan sedikit lebih besar dari paru kiri dan dibagi oleh fissura obliqua dan
fissura horizontalis. Paru kiri terbagi atas tiga lobus; lobus superior, lobus medius,
dan lobus inferior. Paru kiri dibagi oleh fissura obliqua dengan cara yang sama
menjadi dua lobus; lobus superior dan lobus inferior. Pada pulmo sinistra tidak
ada fissura horizontalis. 4
a. Pendarahan paru
Bronchi, jaringan ikat paru, dan pleura visceralis menerima darah dari arteria
bronchiales yang merupakan cabang aorta descendens. Venae bronchiales (yang
berhubungan dengan venae pulmonales) mengalirkan darahnya ke vena azygos
dan vena hemiazygos. 4
Alveoli menerima darah teroksigenasi dari cabang-cabang terminal arteriae
pulmonales. Darah yang teroksigenasi meninggalkan kapiler-kapiler alveoli
masuk ke cabang-cabang venae pulmonales yang engikuti jaringan ikat septa
intersegmentalis ke radix pulmonis. Dua venae pulmonales meninggalkan ssetiap
radix pulmonis untuk bermuara ke dalam atrium sinistrum cor. 4
b. Aliran Limfe paru
Pembuluh limfe berasal dari plexus superficialis dan plexus profundus, pembuluhpembuluh ini terdapat pada dinding alveoli. 4
c. Persarafan paru
Pada radix setiap paru terdapat plexus pulmonalis yang terdiri atas serabut eferen
dan aferen saraf otonom. Plexus dibentuk dari cabang-cabang truncus
symphaticus dan menerima erabut-serabut parasimpatis dari nervus vagus.4
2. Fisiologi Paru
a. Fungsi paru
Fungsi paru yang utama adalah proses respirasi yaitu pengambilan oksigen
dari udara luar yang masuk ke dalam saluran napas dan terus ke dalam
darah. Oksigen digunakan untuk proses metabolisme dan karbondioksida
yang terbentuk pada proses tersebut dikeluarkan dari dalam darah ke udara
luar. 15
Proses respirasi di bagi menjadi tiga tahap, yaitu :
1) Ventilasi yaitu proses keluar dan masuknya udara ke dalam paru, serta
keluarnya karbondioksida dari alveoli ke udara luar.
2) Difusi yaitu proses berpindahnya oksigen dari alveoli ke dalam darah,
serta keluarnya karbondioksida dari darah ke alveoli.
3) Perfusi yaitu distribusi darah yang telah teroksigenasi di dalam paru
untuk dialirkan ke seluruh tubuh. 15
b. Mekanika pernapasan
Inspirasi merupakan proses aktif. Kontraksi otot inspirasi akan meningkatkan
volume intratoraks. Tekanan intrapleura di bagian basis paru akan turun dari nilai
normal sekitar -2,5 mmHG (relatif terhadap tekanan atmosfer) pada awal
indpirasi, mejadi -6 mmHG. Jaringan paru akan semakin teregang. Tekanan di
dalam saluran udara menjadi sedikit lebih negatif, dan udara mengalir ke dalam
paru. Pada akhir inspirasi, daya recoil paru mulai menarik dinding dada kembali
ke kedudukan ekspirasi, sampai tercapai keseimbangan kembali antara daya recoil
jarinagn paru dan dinding dada. Tekanan di saluran udara menjadi ssedikit lebiih
a) Rokok putih
tembakau yang diberi saus untuk mendapatkan efek rasa dan aroma
tertentu
b) Rokok kretek
tembakau dan cengkeh yang diberi saus untuk mendapatkan efek rasa
dan aroma tertentu
c) Rokok klembak : rokok yang bahan baku atau isinya berupa daun
tembakau,
cengkeh
dan
kemenyan
yang
diberi
saus
untuk
gabus
c. Kandungan rokok
Rokok mempunyai lebih dari 4000 kandungan substansi yang telah diidentifikasi,.
termasuk beberapa bahan yang secara farmakologis bersifat aktif, antigenik,
sitotoksik, mutagenik, dan karsinogenik.5 Dan sudah ada 250 bahan kimia yang
diketahui berbahaya dan diketahui lebih dari 50 menyebabkan kanker .6 Zat kimia
yang dikeluarkan ini terdiri dari komponen gas (85%) dan partikel. Nikotin, gas
karbonmonoksida, nitrogen oksida, hydrogen sianida, amoniak, akrolein, asetilen,
lengket serta menempel pada saluran nafas dan paru-paru sehingga dapat
mengakibatkan kanker. Endapan tar berupa warna coklat dapat terjadi di gigi,
saluran pernafasan dan paru-paru. Masuknya tar ke dalam saluran pernafasan dan
paru-paru tergantung pada hisapan yang dalam, menghisap berkali-kali, dan
banyaknya rokok yang dihisap. 11
2) Nikotin
Rokok umumnya menggunakan nikotin dalam jumlah kecil dan tubuh
dapat segera menghilangkan efek ini. Oleh karena itu, nikotin dalam rokok
tidak memberi efek mematikan. Sigaret mengandung nikotin rata-rata 8,4
mg meskipun banyak pula yang mengandung 100-200 mg.
Nikotin merupakan bahan yang dapat menyebabkan adiksi atau
ketergantungan. Toleransi terhadap nikotin mulai berkembang pada saat
dosis pertama, oleh karena itu si pemakai terus menambah dosis untuk
mempertahankan efek dan mencegah hilangnya gejala. Dosis pertama
nikotin memberi perasaan segar atau waspada sedangkan dosis selanjutnya
menimbulkan perasaan tenang dan rileks. Saat diisap, nikotin mencapai
otak dalam waktu 7 detik, dua kali lebih cepat dari penggunaan obat
intravena. Nikotin dapat bekerja sebagai sedatif, bergantung pada kadar
nikotin dalam tubuh dan lamanya. Nikotin meningkatkan denyut jantung
dan menyebabkan vasokonstriksi pembuluh darah sehingga menganggu
sirkulasi darah. 12
3) CO (Karbon Monoksida)
CO (Karbon monoksida) merupakan gas beracun yang menyebabkan
penurunan kemampuan butir darah merah yang mengangkut oksigen
sehingga sel tubuh yang kekurangan oksigen akan melakukan spasme
yaitu menciutkan pembuluh darah dan bila proses ini berlangsung terus
menerus, maka pembuluh darah akan mudah rusak dengan terjadinya
proses aterosklerosis. Pada akhirnya semua bahan-bahan berbahaya rokok
akan menstimulus produksi berlebihan dari radikal bebas atau oksidan
dalam tubuh manusia. 13
2. Konsep Perokok
Menurut WHO perokok adalah seseorang yang merokok beberapa produk
tembakau, tiap hari atau kadang-kadang. 9 Merokok adalah membakar rokok dan
kemudian dihisap asapnya dapat menggunakan rokok batangan ataupun
menggunakan alat bantu pipa (WHO, 2010).
a. Klasifikasi perokok
US Centres for Disease Control and Prevention telah mengembangkan dan
memperbaharui istilah dari perokok, sebagai berikut : 10
1) Tidak pernah merokok: orang dewasa yang tidak pernah merokok atau
merokok kurang dari 100 batang selama hidupnya
kronik
adalah
bronkitis
kronik,
emfisema,
asma
kronik,
Referensi :
1. Peraturan bersama menteri kesehatan dan menteri dalam negeri no.7 tahun
2011 tentang pedoman pelaksanaan kawasan tanpa roko, jakarta
2. Jaya, M. 2009. Pembunuh Berbahaya itu bernama rokok. Jakarta.
Bandung.
3. Sheerwod
4. Anatomi klinik
5. Braunwald, et al. 2008. Hrrisons Principles of Internal Medicine Edisi 17.
The McGraw Hill Companies Inc. USA
6. http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs339/en/
(diakses
Sabtu
sabtu, 21
Perokok
dan
Bukan
Perokok.
Fakultas
Kedokteran
Universitas
Skripsi.
Fakultas
Kesehatan
Masyarakat
Departemen