Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
OLEH:
Lintang Yuni Anna
14/366048/PN/13762
Rofi Wima M.
14/366047/PN/13763
TUGAS
MAKALAH DINAMIKA POPULASI IKAN
Dr. Ir. Djumanto M.Sc.
DEPARTEMEN PERIKANAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis haturkan kepada Allah SWT, karena berkat rahmat-Nya penulis dapat
menyelesaikan Tugas Makalah Mata Kuliah Dinamika Populasi. Dengan di dasari semangat dan
motivasi belajar sehingga dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan judul Kajian Dinamika
Populasi Stok Ikan Cakalang (Katsuwonus Pelamis) Di Laut Selatan Sadeng Kabupaten
Gunung kidul Yogyakarta.
Tugas makalah ini dibuat dengan tujuan untuk memenuhi tugas kuliah Dinamika Populasi.
Selain itu juga untuk memberikan informasi kepada masyarakat terutama di Indonesia mengenai
Stok Ikan Cakalang diwilayah Yogyakarta dan bagaimana pengendaliannya agar tidak terjadi
penurunan stok akibat overfishing sehingga lestari. Penulis menyadari bahwa penulisan tugas
makalah ini berjalan atas dukungan dari segala pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan
terima kasih dan rasa hormat kepada:
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna oleh sebab itu, saran dan kritik yang
membangun sangat penulis harapkan. Semoga makalah ini dapat memberikan kontribusi positif
dan bermakna bagi pembaca serta mendapatkan nilai maksimal sesuai kriteria.
Penulis
DINAMIKA POPULASI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................................................................1
KATA PENGANTAR ....................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................3
DAFTAR GAMBAR......................................................................................................................4
DAFTAR GRAFIK ........................................................................................................................4
DAFTAR TABEL ..........................................................................................................................4
ABSTRAK .....................................................................................................................................5
LATAR BELAKANG....................................................................................................................6
1.1 Tujuan ........................................................................................................................................7
1.2 Manfaat ........................................................................................................................................
1.3 Rumusan Masalah .....................................................................................................................7
STUDY AREA................................................................................................................................8
METODE ........................................................................................................................................9
3.1 Analisis Data ..............................................................................................................................9
3.1.1 Struktur ukuran .......................................................................................................................9
3.1.2 Ukuran rata rata tertangkap..................................................................................................9
3.1.3 CPUE ......................................................................................................................................9
HASIL ...........................................................................................................................................10
PEMBAHASAN ...........................................................................................................................12
5.1 Kondisi dinamika populasi stok ikan Cakalang di Yogyakarta ...............................................12
5.2 Faktor yang mempengaruhi stok ikan Cakalang di Yogyakarta ..............................................13
3.3 Dampak positif dan negatif dinamika populasi ikan cakalang ................................................14
DINAMIKA POPULASI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. ........................................................................................................................................8
Gambar 2. ......................................................................................................................................13
DAFTAR GRAFIK
Grafik 1. ........................................................................................................................................10
Grafik 2. ........................................................................................................................................10
Grafik 3. ........................................................................................................................................11
DAFTAR TABEL
Tabel 1. ..........................................................................................................................................10
Tabel 2. ..........................................................................................................................................10
DINAMIKA POPULASI
ABSTRAK
Ikan Cakalang (Katsuwonus pelamis) merupakan ikan ekonomis penting di WPP 571, 572 dan
573.Produksi ikan Cakalang lebih besar dibanding dengan Tuna. Penelitian ini bertujuan untuk
melakukan dinamika stok ikan cakalang, serta mengetahui tingkat potensi lestari dan upaya
penangkapan optimum sebagai upaya optimasi pemanfaatan sumberdaya ikan cakalang di laut
selatan Sadeng Gunung Kidul Yogyakarta. Ukuran ikan yang tertangkap sebagian besar belum
layak untuk ditangkap karena 1/2 L > L50% < Lm. Nilai CPUE tertinggi yaitu sebesar 8.70925
ton/trip. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif. Studi area difokuskan pada
ikan cakalang yang berada di laut selatan Sadeng Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta. Rencana
Pengelolaan yang disarankan yaitu pengaturan ukuran ikan layak tangkap, pengaturan mata jaring
mini purse seine (> 6 cm), gill net (>10 cm) dan ukuran mata pancing (<5), pengendalian dan
pemantauan jumlah armada penangkapan dan alat tangkap yang beroperasi, serta pengaturan
musim dan daerah penangkapan.
Kata kunci: Cakalang, dinamika, lestari, stok, upaya, Yogyakarta.
DINAMIKA POPULASI
LATAR BELAKANG
Potensi perikanan laut Indonesia yang terdiri atas potensi perikanan pelagis dan perikanan
demersal, tersebar pada hampir semua bagian perairan laut Indonesia. Berdasarkan data Organisasi
Pangan Dunia (FAO), produksi ikan pelagis besar secara nasional termasuk di dalamnya cakalang
dan tongkol pada tahun 2011 sebesar 955.520 ton (KKP, 2012). Oleh karena itu, ikan cakalang
merupakan salah satu jenis sumberdaya ikan laut yang mempunyai nilai ekonomis penting dan
mempunyai prospek yang baik.
Ikan Cakalang (Katsuwonus pelamis), merupakan spesies yang bermigrasi luas (highly
migratory species). Distribusi, pergerakan dan kerentanannya dipengaruhi oleh habitat yang
disukainya. Keberadaan mangsa, temperature yang sesuai dan oksigen yang mencukupi sangat
berpengaruh nyata terhadap kelangsungan hidup ikan cakalang. Sebagai konsekuensinya,
distribusi spasial ikan cakalang bersifat musiman dan berpola tahunan (Mugo et al., 2010).
Sadeng, Kabupaten Gunung Kidul merupakan daerah pesisir pantai sekaligus pelabuhan yang
berada di provinsi D.I. Yogyakarta. Salah satu potensi sumberdaya laut yang sering ditangkap
adalah sumberdaya Ikan pelagis besar maupun kecil yaitu Cakalang, dimana ikan ini merupakan
sumberdaya ikan yang berperan besar dalam sektor perekonomian nelayan di Kabupaten Gunung
Kidul dan salah satu komoditas ekspor.
Ikan cakalang (Katsuwonus pelamis) di perairan ini telah dieksploitasi oleh nelayan sejak
lama dengan menggunakan berbagai jenis alat tangkap seperti huhate (pole and line), pancing
tangan (hand line), pancing tonda (trolling line), payang (tradistional seine net), jaring kolor (purse
seine) dan jarring insang hanyut (drift gill net) dan kadang tertangkap dengan alat tangkap bagan
Rambo (giant boat lift net). Perairan Laut selatan Sadeng merupakan salah satu daerah
penangkapan ikan cakalang oleh nelayan dari berbagai kabupaten bahkan luar provinsi Yogyakarta
dengan menggunakan alat tangkap seperti jaring kolor , jarring insang hanyut , pancing tangan,
pancing tonda dan lain sebagainya di mana dalam melakukan operasi penangkapan kurang
memperhatikan kelestaian sumberdaya ikan.
digunakan sebagai alternative masukan dalam pengambilan keputusan terkait eksploitasi atau
pemanfaatan sumber daya ikan
Pemanfaatan sumberdaya ikan secara optimal sangatlah penting agar tidak terjadi eksploitasi
yang berlebihan. Tingkat pemanfaatan sumberdaya ikan yang berlebihan akan mengancam
kelestarian sumberdaya ikan, sehingga bisa menyebabkan terjadinya penurunan populasi ikan.
Pengelolaan sumberdaya perikanan dapat dilakukan dengan mengetahui dugaan stok yang terdapat
disuatu perairan. Namun sejauh ini Kabupaten Gunung Kidul sendiri belum memiliki data yang
spesifik mengenai potensi ataupun stok sumberdaya ikan Cakalang. Oleh karena itu perlunya
menganilisis potensi atau stok terhadap sumberdaya Ikan Cakalang yang berada di laut selatan
sadeng melalui Kajian terbaru tentang dinamika populasi stok ikan Cakalang di laut selatan sadeng
Kabupaten Gunung kidul, Yogyakarta. Kajian ini dapat menjadi salah satu pengelolaan
sumberdaya perikanan yang baik untuk mengetahui kondisi parameter populasi dan perubahan
yang terjadi pada populasi tersebut. Selain itu, untuk menunjang pembangunan perikanan dan
perencanaan pengelolaan sumberdaya perikanan berkelanjutan di Yogyakarta (Welcomme, 2016).
1.1 Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui dinamika populasi stok ikan
Cakalang di laut selatan sadeng Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta.
1.2 Manfaat
Manfaat dari makalah ini adalah untuk memberikan informasi tentang persediaan stok
populasi
sumberdaya
Kabupaten Gunung
pertimbangan
Yogyakarta
dalam perencanaan
yang
danupaya
diharapkan
pengelolaan
Ikan
dijadikan
Cakalang
bahan
sehingga
STUDY AREA
Pada permasalahan kali ini kajian dinamika stok suatu populasi ikan difokuskan pada ikan
cakalang dimana ikan cakalang (Katsuwonus pelamis), merupakan jenis ikan yang terdistribusi
merata di Samudera Hindia. Ikan cakalang bermigrasi jarak jauh dan menempati perairan tropis
maupun sub-tropis. Secara spatial dan temporal keberadaan ikan ini sangat terkait dengan
dinamika factor lingkungan khususnya lokasi tempat mencari makan. Selain itu, hasil tangkapan
ikan cakalang adalah 50% dari total tangkapan ikan tuna tropis (tropical tuna) di Samudera Hindia
sehingga dapat mewakili populasi stok ikan pelagis lainnya. Penyebaran cakalang di perairan
Indonesia meliputi Samudera Hindia (perairan Barat Sumatra, Selatan Jawa, Bali dan Nusa
Tenggara), peraira Indonesia bagian timur (Laut Sulawesi, Maluku, Arafuru, Banda, Flores dan
Selat Makassar) serta Samudera Pasifik.
Oleh karena itu, penulis membatasi permasalah dengan mengambil studi area di laut selatan
pantai sadeng Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta. Penentuan lokasi tersebut dikarenakan ikan
Cakalang banyak terdapat di Laut Selatan Jawa yang menuju langsung ke Samudera Hindia. Di
Yogyakarta Kabupaten Gunung Kidul adalah wilayah pesisir pantai yang berbatasan langsung
dengan laut selatan pulau jawa dan Samudera Hindia sehingga penulis memfokuskan area studi di
wilayah tersebut. Selain itu, pantai sadeng adalah salah satu pelabuhan penangkapan ikan laut
selatan yang menangkap ikan ikan pelagis besar seperti cakalang, tongkol dan tuna sehingga
dianggap mampu mewakili dinamika populasi stok ikan cakalang di Yogyakarta.
= Studi area
DINAMIKA POPULASI
METODE
Metode yang dilakukan dalam makalah ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif dengan
studi pustaka dan pengumpulan data - data dan informasi berupa analisis dinamika populasi stok
ikan cakalang di laut selatan Sadeng Kabupaten Gunung Kidul Yogyakarta yang mengacu pada
jurnal. Penulis mendapatkan informasi dari berbagai sumber yang menyajikan data tentang ikan
Cakalang, seperti buku, jurnal ataupun majalah yang berkaitan. Penulisan ini dibuat secara
deskriptif dengan menyajikan kembali informasi- informasi yang didapat secara terperinci.
dahulu
mencari
nilai
L,
dengan
persamaan
keterangan: L = Panjang infiniti, L max = Panjang
maksimum
DINAMIKA POPULASI
HASIL
Tabel 1. Data Time Series 2011 2014 Laut Selatan Sadeng Provinsi D.I Yogyakarta.
Produksi Perikanan
Upaya
Tangkap Subsektor
Penangkapan
(ton)
(Trip)
2011
3954
454
8, 70925
D.I
2012
4094
5514
0,74247
Yogyakarta
2013
3396
521
6, 51823
2014
5387
Provinsi
Tahun
CPUE
(ton/unit)
DINAMIKA POPULASI
10
Cakalang
(Lmax)
saat
penelitian
yaitu
68
cm
dan
panjang
minimumnya
20
cm. Hasil perhitungan selama penelitian diperoleh nilai Lc 50% sebesar 33 cm dan nilai L sebesar 71.58 cm,
sehinga L sebesar 35.79 cm. Hal tersebut menunjukan ni lai Lc 50% < L yang berarti ukuran ikan
Cakalang masih kecil dan belum layak tangkap.
DINAMIKA POPULASI
11
PEMBAHASAN
5.1 Kondisi Dinamika Populasi Stok Ikan Cakalang
Komoditas Cakalang merupakan ikan ekonomis penting. Indonesia memegang peranan
penting dalam perikanan Cakalang dunia. Dari data Workshop Catch Estimate WCPFC (2014)
diketahui bahwa produksi tuna dan Cakalang di WPPNRI 571 (Selat Malaka), WPPNRI 572
(Samudra Hindia, BaratSumatera) dan WPPNRI 573 (Samudra Hindia, Selatan Jawa) berturutturut didominasi oleh Cakalang (47,70%), Madidihang (27.48%), Tuna Mata Besar (16,07%),
Albakora (8,04%) dan Tuna Sirip Biru Selatan (0,71%). Berdasarkan Keputusan Menteri Kelautan
dan Perikanan RI Nomor KEP.45/MEN/2011 tentang Estimasi Potensi.
Sumber Daya Ikan di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia diketahui
bahwa tingkat pemanfaatan potensi produksi maksimum lestari/Maximum Sustainable Yield
(MSY) ikan Cakalang di WPP 571,572, dan 573 berada pada status moderate. Pesisir dan perairan
laut Selatan Gunungkidul Yogyakarta masuk dalam WPP 573 dengan potensi perikanan yang
cukup besar. Dengan begitu menandakan bahwa kondisi stok ikan cakalang di wilayah Yogyakarta
masih tergolong terkendali. Ikan Cakalang merupakan komoditas terbesar kedua yang tertangkap
di PPP Sadeng dan musim penangkapanya sepanjang tahun. Usaha penangkapan ikan di PPP
Sadeng terdiri dari usahaperahu motor tempel (1-2 GT), kapal motor (5 23 GT) dan kapal motor
(30 - 50 GT). Banyak nelayan Indonesia yang melakukan aktivitas penangkapan tanpa
memperhatikan kelestarian sumberdaya ikan karena dituntut kebutuhan ekonomi. Terkait dengan
kebijakan pemerintah tentang revitalisasi perikanan guna meningkatkan produksi komoditas
andalan yaitu Tuna, Tongkol dan Cakalang (TTC) maka dilakukan penambahan armada
penangkapan untuk meningkatkan produksi. Informasi tentang tingkat potensi lestari (Maximum
Sustainable Yield), upaya penangkapan optimum (Fopt), catch per unit effort (CPUE), dan
kelompok umur ikan cakalang sangat penting bagi untuk mengelola hasil penangkapan. Hal ini
dikarenakan menjadi indikasi apakah disuatu perairan tersebut terjadi penangkapan yang
berlebihan sehingga stok ikan dapat diketahui.
Dari table 1. Dapat diketahui bahwa Nilai CPUE ikan cakalang di provinsi Yogyakarta
tergolong masih aman karena tidak ada yang bernilai negative (-). Dalam tahun 2014 data
DINAMIKA POPULASI
12
penangkapan tidak diketahui secara menentu. Hal ini dikarenakan kemungkinan adanya factor
factor yang mempengaruhi stok ikan cakalang di wilayah tersebut.
parameter
dinamika
populasi
meliputi
panjang
asimtot
(L),
koefisien
pertumbuhan (K), kematian total (Z), kematian alami (M), kematian karena penangkapan (F), laju
eksploitasi (E), ukuran pertamakali tertangkap oleh alat tangkap (Lc), yield per rekrut relatif
(Y/R), biomassa per rekrut relatif (B/R). Informasi tersebut sangat penting diketahui dalam
memformulasi pemanfaatannya sehingga sumberdaya ikan cakalang di perairan laut selatan
sadeng dapat memberikan kemaslahatan bagi masyarakat nelayan dengan memperhatikan
kelestarian sumberdaya.
Reproduksi
R
M
STOK IKAN YANG
DIEKSPLOITASI
Pakan
Diagram diatas menyatakan bahwa dalam suatu populasi dimana tidak ada emigrasi dan
imigrasi, factor yang mempengaruhi peningkatab stok adalah recruitment dan growth, sedangkan
factor yang mengurangi stok adalah mortality dan fishing. Rekruitmen terjadi apabila pada suatu
stock mengalami reproduksi. Individu yang tergolong dalam rekrutmen adalah ikan yang
ukurannya harus sudah cukup besar untuk ditangkap. Pertumbuhan individu sangat dipengaruhi
oleh pakan. Kematian alami disebabkan oleh umur atau pemangsa oleh predator. Penangkapan
adalah factor terbesar yang sangat mempengaruhi pengurangan populasi.
Simbolon (2009) mengemukakan bahwa jumlah tangkapan Cakalang tidak hanya dipengaruhi
oleh suhu perairan tetapi juga dipengaruhi oleh kondisi parameter oseanografi lain seperti arus,
salinitas, dan kandungan klorofi-a, serta dipengaruhi oleh faktor teknis operasi penangkapan ikan.
DINAMIKA POPULASI
13
Fluktuasi hasil tangkapan ikan cakalang di perairan tidak selalu disebabkan oleh perubahan kondisi
dilingkungan. Pengaruh perubahan kondisi dilingkungan bias bersifat langsung maupun tidak
langsung terhadap suatu jenis ikan. Hal ini sesuai dengan Laevastu dan Favorite (1988) dalam
Suhaeti (2002) fluktuasi hasil tangkapan ikan banyak dipengaruhi oleh beberapa factor antara lain
oleh keberadaan ikan, jumlah upaya penangkapan dan tingkat keberhasilan operasi penangkapan.
5.3 Dampak Dinamika Populasi Ikan Cakalang
Dinamika perubahan stok memberikan dampak bagi populasi itu sendiri. Penangkapan yang
berlebihan memiliki pengaruh bagi populasi ikanm mulai dari perubahan struktur populasi yang
terkait dengan komposisi umur, growth rate, kematangan gonad, serta seks rasio. Penangkapan
memberikan dampak pengurangan populasi yang jauh lebih tinggi dari pada predator. Predator
hanya memangsa ikan dengan ukuran yang lebih kecil dari tubuhnya, sedangkan penangkapan
yang dilakukan oleh manusia menangkap ikan tanpa pandang bukuh. Sehingga alat tangkap
memiliki daya rusak yang lebih besar dibandingkan predator.
Peningkatan laju penangkapan disebabkan oleh karakter khusus yang dimiliki oleh sumber
daya perikanan yaitu open access. Konsep ini berlandaskan pada teori sumber daya umum dimana
perairan terbuka bagi semua orang tanpa batasan. Ditambah pemikiran bahwa laut adalah sumber
daya milik umum dan berarti bukan milik siapapun.
Namun karena berdasarkan konsep tersebut, manusia secara rasional akan memaksimalkan
hasil tangkapannya. Masyarakat akan menangkap ikan sesuka hati sebanyak apapun, dimanapun,
kapanpun dan menggunakan alat tangkap apapun. Hal tersebut akan menimbulkan sebuah tragedi
dimana setiap orang akan membuat dirinya terus menerus meningkatkan kepemilikannya tanpa
batas, tanpa memandang kapasitas sumberdaya yang ada. Hal ini mengakibatkan the tragedy of
the commons yaitu kondisi kehancuran kondisi biologis, ekologis, ekonomi dan konflik sumber
daya alam.
Pada hasil penangkapan disadeng Ikan Cakalang yang tertangkap didominasi oleh ikan ukuran
kecil. Hal ini juga telah dibuktikan dari hasil penelitian didapatkan nilai L 50% pada ukuran
panjang 33 cm dan nilai L adalah 71.58 cm. Hal tersebut menunjukkan bahwa nilai L50% lebih
kecil dari setengah L, sehingga ukuran ikan Cakalang yang tertangkap masih berukuran kecil
dan belum layak untuk ditangkap. Nilai dugaan L50% ini menunjukan bahwa rata rata
DINAMIKA POPULASI
14
ikan yang tertangkap selama penelitian masih muda dan belum sempat melakukan pemijahan
dimana ukuran ikan pertama kali matang gonad pada panjang 41,5 cm untuk jantan dan betina 40,1
cm. Hasil ini tidak jauh berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Prawira et al. (2014) di
perairan Samudra Hindia (Palabuhanratu, Cilacap, Pacitan, Sendang Biru, Kedonganan, Tanjung
Luar, Labuhan Lombok dan Oeba) bahwa ukuran pertama kali matang gonad ikan Cakalang 42,9
cm. Manik (2007) menyatakan Lm di sekitar Pulau Seram dan Nusa Laut untuk ikan jantan 43,6
cm dan betina 42,8
di
PPP
Sadeng
memiliki
mesh
size
yang
kecil
(2
inchi)
dan
ukuran mata pancing yang digunakan banyak berukuran kecil (>6) sehingga ikan Cakalang yang
berukuran kecil juga tertangkap.
5.4 Upaya Dan Alternative Pengendalian Stok Ikan Cakalang Di Yogyakarta.
Alternatif pengelolaan yang bisa diterapkan di PPP Sadeng yaitu pengaturan ukuran ikan
layak tangkap ( >40 cm) ukuran mata jaring mini purse seine diperbesar (> 6 cm) gill net (> 10
cm) dan ukuran mata pancing < 5, pengendalian dan pemantauan jumlah armada penangkapan.
DINAMIKA POPULASI
15
Ikan Cakalang merupakan ikan peruaya sehingga pengelolaanya tidak dapat dilakukan hanya pada
suatu perairan saja. Selama penelitian terlihat bahwa masih banyak nelayan yang kurang mematuhi
peratuaran yang sudah ada seperti pengisian log book dan perijinan kapal. Pengisian logbook dan
kelangkapan
perijinan
kapal
ini
sangat
penting
dalam
memantau
aktivitas
penangkapan sehingga bisa digunakan sebagai bahan evaluasi. Kemudian pengawasan kapal dan
alat tangkap yang digunakan apakah sudah sesuai atau belum dan alat tangkap yang beroperasi
serta pengaturan musim dan daerah penangkapan maka dari itu diperlukan partisipasi semua
pelaku usaha perikanan agar pengelolaan bias dijalankan dengan baik.
Pengelolaan yang dapat dilakukan agar stok ikan cakalang tetap terjaga adalah dengan
mengendalikan factor input dan output dari penangkapan. Pengendalian factor input adalah
pengendalian spesifikasi kapal, alat tangkap, jumlah awak kapal, ataupun kemampuan awak kapal
dalam menangkap ikan. Pengendalian factor input memiliki efek tidak langsung dalam pembatasan
stok ikan karena tidak membatasi jumlah tangkapan. Pengendalian factor output adalah teknik
pengelolaan secara langsung membatasi hasil tangkapan dengan cara menetapkan jumlah
tangkapan yang diperbolehkan dan kuota individu armada, perusahaan maupun nelayan. Seberapa
banyak total hasil tangkapan yang diperbolehkan untuk ditangkap didasarkan atas oendugaan stok
dan indicator biologi lainnya.
Pemanfaatan atau tingkat upaya penangkapan sumber daya ikan yang mengalami
over exploited merupakan pertanda bahwa harus segera dilakuakan regulasi pengelolaan
pemanfaatan sumber daya agar tidak terjadi penurunan stok dan bila terjadi upaya penangkapan
yang melebihi kapasitas harus diterapkan mekanisme untuk mengurangi aktivitas ketingkat
sepadan dengan pemanfaatan lestari sumberdaya perikanan, sedemikian rupa sehingga menjamin
kegiatan perikanan tangkap yang mendorong perikanan yang bertanggung jawab seperti
pengaturan alat tangkap ikan yang dapat merusak, pengurnagan armada kapal, pengaturan waktu
penangkapan ikan dan lain sebagainya. Perikanan tangkap sebagai system yang memiliki peran
penting dalam penyediaan pengan, kesempatan kerja, perdagangan dan kesejahteraan serta
rekreasi bagi sebagian penduduk Indonesia perlu dikelola yang berorientasi pada jangka panjang
(sustainability
management)
untuk
mengatur
mengendalikan
dan
mempertahankan
kondisi
sumberdaya ikan pada tingkat tertentu yang dinginkan agar tetap lestari.
DINAMIKA POPULASI
16
6.2 Saran
Harapannya dengan adanya makalah kajian tentang stok ikan cakalang ini dapat digunakan
sebagai pedoman untuk upaya pengendalian dan pengelolaan stok populasi ikan cakalang
terutama untuk wilayah Yogyakarta.
DINAMIKA POPULASI
17
REFRENSI
Dahuri, R., 2001. Menggali Potensi Kelautan dan Perikanan dalam Rangka Pemulihan
Ekonomi Menuju Bangsa yang Maju, Makmur dan Berkeadilan. Pradya Paramita,
Jakarta.hlm.16-20.
Djumanto, Setyobudi E, Sentosa AA, Budi R, Nirwati C. 2008. Reproductive biology of the
yellow rasbora (Rasbora lateristriata) inhabitat of the Ngrancah River, Kulon
Progo Regency. Jurnal Perikanan, 10(2): 261-275.
Djumanto, M.I.P. Devi, I.M. Yusuf, E. Setyobudi. 2013. Population dynamic study of Kepek
Fish, Mystacoleucus marginatus (Valenciennes, 1842) in Opak River of Yogyakarta.
Universitas Gadjah Mada.
Effendi, M. 2002. Biologi Perikanan. Yayasan Pustaka Nusantara. Yogyakarta. 157 hlm.
Fadhilah, L. N. 2010. Pendugaan Pertumbuhan dan Mortalitas Ikan Cakalang (Katsuwonus
pelamis Linnaeus, 1758) yang didaratkan di PPN Palabuhanratu, Kabupaten
Sukabumi, Provinsi Jawa Barat. [Skripsi]. Institut Pertanian Bogor. 89 hlm.
Jamal, M., Sondita, F.A., Haluan, J., & Wiryawan, B. 2011. Pemanfaatan Data Biologi Ikan
Cakalang
(Katsuwonus
pelamis)
dalam
Rangka
Pengelolaan
Perikanan
18
DINAMIKA POPULASI
19