Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Oleh:
Nama
NIM
: 121610101106
LABORATORIUM FISIOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS JEMBER
2012
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
I.1 Dasar Teori
I.2 Persiapan Alat dan Bahan
BAB II HASIL PERCOBAAN
II.1 Paleo-sensibilitas
II.1.1 Rasa Panas dan Dingin
II.1.2 Reaksi-reaksi di Kulit
II.2 Neo-sensibilitas
II.2.1 Lokalisasi Rasa Tekan
II.2.2 Diskriminasi Rasa Tekan Dua Titik Simultan
II.3 Diskriminasi Kekuatan Rangsangan atau Hukum Weber-Fechner
II.4 Kemampuan Diskriminasi
II.4.1 Kemampuan Diskriminasi Kekasaran
II.4.2 Kemampuan Diskriminasi Bentuk
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Dasar Teori
Mekanisme sensoris yang dapat dirasakan dapat dibagi dalam dua
golongan menurut pilogenesisnya, jalur syaraf spinalnya dan daerah korteks
serebri tempat mekanisme ini diintegrasikan.
Golongan pertama, paleo-sensibilitas, yang meliputi rasa-rasa primitive
atau rasa-rasa vital seperti rasa raba, tekan, sakit, dingin, dan panas. Saraf aferen
dari rasa-rasa ini bersinaps dengan interneuron-interneuron yang bersinaps lagi
dengan motorneuron-motorneuron dari medulla spinalis dan sentrum atasan
(thalamus dan kortrks serebri) melalui traktus spino-talamikus.
Golongan kedua, gnostik atau neo-sensibilitas, yang meliputi rasa-rasa
yang sangat dideferensiasikan, seperti pengenalan letak rasa tekan, diskriminasi
rasa tekan, diskriminasi kekuatan rangsang, diskriminasi kekasaran, diskriminasi
ukuran dan bentuk. Saraf aferen dari rasa-rasa ini menghantarkan impuls-impuls
yang terutama dialirkan melalui traktus dorso-spinalis kea rah sensoris di dalam
korteks serebri, setelah diintegrasikan seperlunya pada pusat-pusat dibawahnya.
I.2 Persiapan Alat dan Bahan
Bak
Stempel
Sapu tangan besar (penutup mata)
Kerucut kuningan
Jangka
Penggaris
Jarum
Anak timbangan
Kertas gosok dengan berbagai ukuran
Benda-benda kecil dengan berbagai bentuk (bulat, lonjong, kotak, segitiga,
empat persegi panjang, silinder, dan benda dengan bentuk tidak beraturan)
Air hangat (suhu 50C, 40C, dan 30C)
BAB II
HASIL PERCOBAAN
II.1 Paleo-sensibilitas
Uraian Rasa
Sakit, mati rasa, kaku
Biasa
Jadi normal, enak
Dari percobaan ini didapatkan hasil ketika jari telunjuk kanan dimasukkan
kedalam air dingin, orang coba merasa jari telunjuknya sakit, mati rasa, kaku dan
linu. Sebaliknya ketika jari telunjuk kiri dimasukkan ke dalam air panas, orang
coba tidak merasa apapun kecuali rasa panas dari air. Kemungkinan hal ini
disebabkan karena air kurang panas. Biasanya setelah di masukan kedalam
baskom ke air biasa (tengah) tangan kanan akan terasa hangat dan tangan kiri
akan terasa dingin. Karena pada saat baskom yang berisi baskom biasa ada
pengurangan kalor pada tangan kiri (dari hangat sampai dingin) dan ada
penambahan kalor pada tangan kanan (dari dingin sampai hangat). Kulit
berfungsisebagai thermoreseptor untuk mendeteksi rasa panas yang disebut
Ruffinis dan untukmendeteksi rasa dingin yang disebut End Krause.
B. Pada punggung tangan
Lokasi
Kondisi Kering
Basahi Alkohol
Olesi alkohol
Uraian Rasa
Dingin biasa
Dingin sekali pada semua bagian punggung tangan
Dingin pada olesan alkohol
Telapak Tangan
Kuduk
Keterangan :
Nyeri
Tekan
Suhu dingin
Suhu panas
No.
1
2
3
4
Perlakuan
Nyeri
Tekan
Suhu dingin
Suhu panas
II.2 Neo-sensibilitas
:
:
:
:
Lengan Bawah
Pipi
merah
biru
hijau
coklat
Telapak
tangan
+
+
+
+
Pipi
+
+
+
+
I
8
5
12
4
5
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
Perlakuan
Telapak tangan
Lengan bawah
Lengan atas
Pipi
Kuduk
Bibir
Lidah
Depan Telinga
Beban awal
Beban awal 5 gr
Beban awal 10 gr
Beban awal 50 gr
Beban awal 100 gr
Beban awal 200 gr
I
+
+
+
-
Ulangan (mm)
II
+
+
+
+
Rerata
III
+
+
-
+
-
umumnya tidak tergantung kekuatan mutlak dari rangsangan tersebut, tetapi pada
perbedaan relatifnya.
5 10 20 40 60 80 100120140160180200
Beban awal (g)
n Kertas
1
2
gosok
0
1
Jari tangan
Ulangan
Lengan bawah
Ulangan
II
III
II
III
3
4
2
3
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
No
1
2
3
4
Bentuk
Balok
Kubus
Piramid
Bola
I
+
+
+
+
Jari tangan
Ulangan
II
III
+
+
+
+
+
+
+
+
I
+
+
+
+
Lengan bawah
Ulangan
II
III
+
+
+
+
+
+
+
BAB III
PEMBAHASAN
III.1 Paleo-sensibilitas
III.1.1 Rasa panas dan Dingin
Pada percobaan yang dilakukan dengan memasukkan jari telunjuk tangan
kanan kedalam air es bersuhu 5C dan telunjuk kiri kedalam air hangat bersuhu
40C yang dirasakan orang coba pada telunjuk kanan adalah pada jari tersebut
terasa sakit, mati rasa, dan kaku. Sedangkan pada jari kiri yang yang dicelupkan
pada air hangat jari tesebut terasa sedikit hangat.
Lalu ketika kedua telunjuk dimasukkan kedalam air yang bersuhu normal
telunjuk kanan yang awalnya terasa kaku mulai melemas dan terasa nyaman.
Sedangkan telunjuk kiri terasa lebih dingin. Hal tersebut terjadi karena adanya
perbedaan suhu yang merangsang ujung saraf pada masing-masing telunjuk.
Pada telunjuk kanan yang mula-mula dimasukkan kedalam air es yang
dingin akan terasa hangat ketika dimasukkan kedalam air bersuhu 30C karena
terjadi penurunan suhu dari 5C menjadi 30C. Berbeda dengan telunjuk kanan,
telunjuk kiri terasa dingin ketika dicelupkan pada air yang bersuhu 30C karena
trjadi penurunan suhu dari 40C menjadi 30C sehingga suhu 30C akan terasa
lebih dingin.
Percobaan yang dilakukan dengan meniup bagian punggung tangan, akan
terasa tidak terlalu dingin pada kondisi tangan yang kering. Berbeda pada saat
kondisi tangan terkena alkohol. Pada kondisi ini tangan akan terasa lebih dingin
saat ditiup karena alkohol membutuhkan kalor untuk menguap sehinggga kalor
yang ada pada tangan akan berkurang yang menyebabkan semakin terasa dingin
saat ditiup.
III.2 Neo-sensibilitas
III.2.1 Lokalisasi Rasa Tekan
Dari hasil percobaan neo-sensibilitas lokalisasi rasa tekan pada ujung jari, telapak
tangan, lengan bawah, lengan atas, pipi, dan kuduk kepada orang coba (laki-laki)
di dapat hasil rata-rata jarak antara titik tunjuk sebagai berikut. Pada ujung jari
jaraknya 4 mm, telapak tangan jaraknya 10,3 mm, lengan bawahjaraknya 9 mm,
lengan atas jaraknya 14 mm, pipi jaraknya 4,6 mm, dan kuduk jaraknya 6,3 mm.
Dari data tersebut dapat diketahui bahwa orang coba dalam keadaan normal
bahkan lebih sensitif pada beberapa bagian tubuh dalam merasakan tekanan. Hal
ini berdasar dari rentang normal jarak pada ujung jari 2 4 mm, pada telapak
tangan 8 12 mm, pada lengan bawah 20 30 mm, pada lengan atas jarak
terkecilnya 75 mm, dan pada kuduk jaraknya 40 70 mm. Sesuai dengan teori
bahwa kemampuan lokalisasi taktil pada seluruh tubuh berbeda-beda, seperti
pada ujung jari yang akan lebihsensitif terhadap rangsangan dibanding telapak
tangan.
III.2.2 Diskriminasi Rasa Tekan
Sedangkan hasil percobaan neo-sensibilitas diskriminasi rasa tekan pada
telapak tangan, lengan bawah, lengan atas, pipi, kuduk, bibir, lidah, dan depan
telinga kepada orang coba (laki-laki) di dapat hasil rata-rata jarak antara dua titik
tekan sebagai berikut. Jarak antara dua titik tekan dari kecil ke besar pada telapak
tangan 10 mm, lengan bawah 6,67 mm, lengan atas 8,67 mm, pipi 13 mm, kuduk
12 mm, bibir 4,3 mm, lidah 3,3 mm, dan depan telinga 11 mm. Lalu rata-rata jarak
antara dua titik tekan dari besar ke kecil pada telapak tangan 4,67 mm, lengan
bawah 3,3 mm, lengan atas 3 mm, pipi 4 mm, kuduk 4 mm, bibir 1,3 mm, lidah
0,66 mm, dan depan telinga 3,3 mm. Dari data yang didapatkan, apabila kedua
titik menyentuh lapangan reseptif yang sama, keduanya akan dirasakan sebagai
satu titik. TPL (Two Point Localization) lebih peka pada bagian yang menonjol,
seperti bibir dan pipi. Jarak tusuk 1 dan 2 tergantung waktu, jadi waktu
mempengaruhi sehingga ada penyebaran sensasi.Ambang 2 titikberkisardari 2 mm
BAB IV
KESIMPULAN
Kulit adalah salah satu indra peraba, dimana kulit memiliki reseptor
khusus untuk setiap stimulan. Mekanisme sensoris stimulan di kulit dibagi
menjadi dua golongan, paleo-sensibilitas (panas, dingin, sakit, raba, dan tekan)
dan neo-sensibilitas (diskriminasi rasa tekan, ukuran, bentuk, kekasaran, dan
pengenalan letak rasa tekan). Tiap bagian tubuh memiliki tingkat sensibilitas dan
kemampuan diskriminasi yang berbeda terhadap setiap stimulan.
DAFTAR PUSTAKA
Blomm, Fawcett.2002.Buku Ajar Histologi.Jakarta:EGC
Corwin, E.2009. Buku Saku Patofisiologi,Ed.3.Jakarta:EGC
Rubenstein D, Wayne D, Bradley J. Lecture Notes : Kedokteran Klinis. Jakarta :
Erlangga
Shires,Spencer.2000. Intisari Prinsip-Prinsip Ilmu Bedah..Jakarta:EGC
Sloane,ethel.2004.Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula.Jakarta: EGC