Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
Peningkatan kualifikasi guru pendidikan agama Islam merupakan
suatu kemestian yang harus diperhatikan oleh semua pihak. Departemen
Agama RI telah berusaha melakukan berbagai upaya dalam rangka
meningkatkan kualitas guru pendidikan agama Islam. berbagai program
telah dilakukan baik pada level sekolah dasar, menengah, maupun sekolah
menengah atas. Seperti Dual Modes System, program peningkatan
kualitas guru pendidikan agama Islam dan program sertifikasi bagi guruguru pendidikan agama Islam serta masih banyak program-program yang
mendorong peningkatan kualitas guru-guru agama Islam lainnya.
Upaya peningkatan kualitas guru pendidikan agama Islam dilakukan
secara bersinergi dengan lembaga lain. Dalam hal ini, fakultas Tarbiyah
sebagai institusi yang memiliki kewenangan mempersiapkan dan
melahirkan tenaga pendidik dan kependidikan agama Islam diberi
kepercayaan sebagai leading sector bagi kelancaran dan keberhasilan
kegiatan-kegiatan tersebut. Tentunya, berbagai persiapan dari sisi sumber
daya manusia, manajemen dan administrasi serta perihal teknis lainnya
menjadi tanggung jawab lembaga tersebut.
Salah satu muatan materi terpenting dari program peningkatan kualitas
guru pendidikan agama Islam adalah terkait dengan pengembangan
strategi dan metode pembelajaran. Strategi dan metode pembelajaran yang
sedang gandrung diperkenalkan adalah pembelajaran aktif, inovatif,
kreatif dan menyenangkan (PAIKEM). Hanya saja strategi PAIKEM yang
1
bagi
guru-guru pendidikan
agama
Islam
yang sedang
Suparlan dkk, Paikem, Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan, (Bandung:
PT Genesindo, 2008), hlm. 70.
2
Hisyam Zaini, dkk, Strategi Pembelajaran Aktif, (Yogyakarta: Insan Madani, 2008), hlm.
xiv
3
Ismail SM, Strategi Pembalajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM, Pembelajaran Aktif,
Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan, (Semarang, Media Grouf, 2008), hlm. 46.
4
hlm. 6.
5
Ismail SM, Strategi Pembalajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM, Pembelajaran Aktif,
Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan, hlm. 47.
7
Siswa
Lingkungan (kelas,
indoor/outdoor,
laboratorium)
Guru
sebagai Siswa
fasilitator
lebih Guru
mendominasi
mengatur
dan lingkungan
kelas
mewarnai
pembelajaran
Guru
karya
siswa
pemahaman
dan
semangat belajar
kemampuan
mereka
dengan
penekanan
mungkin
dan pembelajaran
termasuk
strategi/model
tercurahnya
pembelajaran
Guru
memotivasi Siswa
berani Tata
letak/formasi
kelas
yang
disesuaikan
menantang gagasan
kemampuan
siswa
diubah
dan
dengan
kegiatan
dan
mampu
memecahkan masalah
Guru
menggunakan Siswa
berbagai
macam terlibat
strategi
mengajar, kegiatan
tidak
malu
aktif
dalam
termasuk pembelajaran
yang lebih interaktif
dalam kelompok serta
lebih banyak praktek
Pasal 1 ayat 1
Pasal 39 ayat 2
Pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas
merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran,
menilai hasil pembelajaran, melakukan bimbingan dan
pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada
sekolah/madrasah.
iii.
Pasal 40 ayat 2
Pendidik dan tenaga kependidikan berkewajiban:
1. Menciptakan suasana pendidikan yang bermakna,
menyenangkan, kreatif, dinamis dan dialogis.
2. Mempunyai komitmen secara profesional untuk
meningkatkan mutu pendidikan.
3. Memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga,
profesi dan kedudukan sesuai dengan kepercayaan
yang diberikan kepadanya.
iv.
sepanjang
hayat.
Pendidikan
dengan
memberi
keteladanan,
Pasal 1 ayat 1
Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama
mendidik,
mengajar,
membimbing,
mengarahkan,
usia
dini
jalur
pendidikan
formal,
Pasal 6
Kedudukan guru dan dosen sebagai tenaga profesional
bertujuan untuk melaksanakan sistem pendidikan
nasional dan mewujudkan tujuan pendidikan nasional,
yaitu berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat berilmu,
tidaklah mempertimbangkan
Ismail SM, Strategi Pembalajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM, Pembelajaran Aktif,
Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan, hlm. 48-50.
PAIKEM
secara nyata
10
10
Kriteria Inovatif
Siswa
melakukan
sesuatu
dan
memikirkan apa yang mereka lakukan
seperti:
1. Menulis
2. Berdiskusi
3. Berdebat
4. Memecahkan masalah
5. Mengajukan pertanyaan
6. Menjawab pertanyaan
7. Menjelaskan
8. Menganalisa
9. Menganalisis
10. Mensintesa
11. Mengevaluasi
Kriteria Kreatif
Kriteria Efektif
1. Berpikir kritis
Ketercapaian target hasil belajar, dapat
2. Memecahkan masalah secara berupa:
konstruktif
a. Siswa menguasai konsep
3. Ide/gagasan yang berbeda
b. Siswa mampu mengaplikasikan
4. Berpikir konvergen (pemecahan
konsep pada masalah sederhana.
masalah yang benar atau terbaik)
c. Siswa menghasilkan produk
5. Berpikir divergen (beragam
tertentu.
alternative pemecahan masalah)
d. Siswa termotivasi untuk giat
6. Fleksibilitas dalam berpikir
belajar.
(melihat dari berbagai sudut
pandang)
7. Berpikir terbuka
11
Suparlan dkk, Paikem, Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif Dan Menyenangkan, hlm. 73.
12
11
Kriteria Menyenangkan
Pembelajaran berlangsung secara:
1. Interaktif
2. Dinamik
3. Menarik
4. Mengembirakan
5. Atraktif
13
Munif Chatib, Kelasnya Manusia, (Bandung: Mizan Media Utama, 2013), hlm. 47.
13
Ruang Belajar
lebih
diinginkan
daripada
fisik.
Sering
bertanya,
Ismail SM, Strategi Pembalajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM, Pembelajaran Aktif,
Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan, hlm. 54-56.
15
15
Guru
mengajar
Murid
Belajar
16
Munif Chatib, Sekolahnya Manusia, (Bandung: Mizan Media Utama, 2012), hlm. 150
16
bagaimana
kemudian
guru
Perencanaan
terletak
murid
pada
mengajar
bagaimana
mengerti.
GURU
mengajar.
MENGAJARMURID
MEMAHAMI
CARA
MURID
MEMAHAMICARA
GURU MENGAJAR
18
kelompok,
kapan
peserta
didik
dikelompokkan
berdasarkan
19
19
c) Meja Konferensi
Formasi ini bisa digunakan oleh guru jika meja berbentuk persegi
panjang seperti gambar berikut:
21
d) Formasi Lingkaran
Para peserta didik duduk pada sebuah lingkaran tanpa meja atau kursi
untuk melakukan interaksi berhadap-hadapan secara langsung. Sebuah
lingkaran ideal untuk diskusi kelompok penuh.
22
23
f) Tempat Kerja
Susunan ini tepat untuk lingkungan tipe laboratorium, dimana setiap
peserta didik duduk pada tempat untuk mengerjakan tugas (seperti
mengoperasikan komputer, mesin, melakukan kerja labor) tepat
setelah didemonstrasikan. Seperti gambar berikut:
24
g) Susunan Chevron
h) Pengelompokan Terpisah
25
alternative yang bisa digunakan, bisa jadi nanti dalam proses pembelajaran
bisa menggunakan bentuk setting yang lainnya.20
C. APLIKASI STRATEGI PAIKEM DALAM PEMBELAJARAN PAI
Pembelajaran ialah membelajarkan peserta didik menggunakan asas
pendidikan maupun teori belajar merupakan penentu utama keberhasilan
pendidikan. Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah, mengajar
dilakukan oleh pihak guru sebagai pendidik, sedangkan belajar dilakukan oleh
peserta didik, mempelajari keterampilan dan pengetahuan tentang materimateri pelajaran. Peserta didik belajar untuk mengembangkan kemampuan
konseptual ilmu pengetahuan ataupun mengembangkan kemampuan dan sikap
pribadi yang dapat digunakan mengembangkan dirinya. Dalam pembelajaran,
peserta didik sebagai subjek yang aktif melakukan proses berpikir, mencari,
mengolah, mengurai, menggabungkan, menyimpulkan dan menyelesaikan
masalah.21
Dengan demikian dapat diketahui bahwa belajar adalah proses peserta
didik dalam membangun gagasan atau pemahaman sendiri. Maka kegiatan
pembelajaran seharusnya memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
melakukan proses belajarnya secara mudah, lancar, dan termotivasi. Karena
itu pula, suasana belajar yang diciptakan guru seharusnya melibatkan peserta
didik
secara
aktif,
mempertanyakan,
misalnya
menjelaskan,
mengamati,
mencari
meneliti,
contoh,
dan
bertanya
dan
bentuk-bentuk
26
STRATEGI PAIKEM
10
11
12
Debat Berantai
13
14
15
16
17
18
27
Pada makalah kali ini tidak akan dibahas secara keseluruhan semua strategi di
atas. Aplikasi beberapa strategi tersebut di atas dapat didiskripsikan sebagai berikut22:
1. Everyone is a Teacher Here (Setiap Murid Sebagai Guru)
Strategi ini sangat tepat untuk mendapatkan partisipasi kelas secara
keseluruhan dan secara individual. Strategi ini memberikan kesempatan
kepada siswa untuk berperan sebagai guru dari kawan-kawannya. Dengan
strategi ini, peserta didik yang selama ini tidak mau terlibat akan ikut serta
dalam pembelajaran secara aktif.
Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
a) Bagikan secarik kertas/kartu kepada seluruh peserta didik. Minta mereka
untuk menuliskan satu persatu pertanyaan tentang materi pelajaran yang
sedang dipelajari di kelas atau sebuah topik khusus yang akan
didiskusikan dalam kelas.
b) Kumpulkan kertas, acak kertas tersebut kemudian bagikan kepada setiap
peserta didik. Pastikan bahwa tidak ada peserta didik yang menerima soal
yang ditulis sendiri. Minta mereka untuk membaca dalam hati pertanyaan
dalam kertas tersebut kemudian memikirkan jawabannya.
c) Minta peserta didik secara sukarela untuk membacakan pertanyaan
tersebut dan jawabannya.
d) Setelah jawaban diberikan, mintalah peserta didik lainnya untuk
menambahkan.
e) Lanjutkan dengan sukarelawan berikutnya.
f) Kembangkan diskusi secara lanjut dengan cara siswa bergantian
membacakan pertanyaan di tangan masing-masing sesuai waktu yang
tersedia.
22
28
Tujuan penerapan strategi ini adalah untuk membiasakan peserta didik untuk
belajar aktif secara individual dan membudayakan sifat berani bertanya,
tidak minder dan tidak takut salah.
2. Writing in Here and Now (Menulis Pengalaman Secara Langsung)
Menulis
dapat
membantu
peserta
didik
merefleksikan
pengalaman-
secara
mental,
menimbulkan
pertanyaan-pertanyaan,
dan
a) Guru memilih sebuah teks yang menarik untuk dibaca dengan keras,
misalnya tentang manasik haji.
b) Guru menjelaskan teks itu pada peserta didik secara singkat. Guru
memperjelas poin-poin kunci atau masalah-masalah pokok yang dapat
diangkat.
c) Guru membagi bacaan teks itu dengan alinea-alinea atau beberapa cara
lainnya. Guru menyuruh sukarelawan untuk membaca keras bagian-bagian
yang berbeda.
d) Ketika bacaan-bacaan tersebut berjalan, guru menghentikan di beberapa
tempat
untuk
menekankan
poin-poin
tertentu,
kemudian
guru
membuat
diskusi-diskusi
singkat
jika
para
peserta
didik
g) Jawaban bisa ditulis dalam kertas dan lainnya, dan guru memeriksa dan
memastikan setiap kelompok telah menghasilkan kesepakatan terbaiknya
menjawab masalah yang dicari
h) Guru mengemukakan penjelasan dan solusi atas permasalahan yang
didiskusikan tadi.
Tujuan penerapan strategi ini adalah membiasakan belajar aktif secara
individu dan kelompok (belajar bersama hasilnya lebih berkesan)
5. Information Search (Mencari Informasi)
Langkah-langkah penerapan:
a) Buatlah beberapa pertanyaan yang dapat dijawab dengan mencari
informasi yang dapat ditemukan dalam bahan-bahan sumber yang bisa
diakses peserta didik.
b) Bagikan pertanyaan-pertanyaan tersebut kepada peserta didik.
c) Minta peserta didik menjawab pertanyaan bisa individual atau kelompok
kecil. Kompetisi antar kelompok dapat diciptakan untuk meningkatkan
partisipasi.
d) Beri komentar atas jawaban yang diberikan peserta didik. Kembangkan
jawaban untuk memperluas skope pembelajaran.
Metode ini sama dengan ujian open book. Secara berkelompok peserta didik
mencari informasi (biasanya tercakup dalam pelajaran) yang menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepada mereka. Metode ini sangat
membantu pembelajaran untuk lebih menghidupkan materi yang dianggap
kering.
6. Point Counterpoint (Beradu Pandangan Sesuai Persfektif)
Langkah-langkah penerapan sebagai berikut:
a) Pilih salah satu topik yang mempunyai dua persfektif
b) Bagi kelas menjadi beberapa kelompok sesuai dengan persfektif
31
33
beragam
untuk
mengembangkan
sikap,
pemahaman,
dan
metode-metode mengajar yang amat mungkin digunakan untuk mengimplementasikan PAIKEM, ialah: 1) metode ceramah plus, 2) metode diskusi; 3)
metode demonstrasi; 4) metode role-play; dan 5) metode simulasi.
Dalam PAIKEM, guru dituntut untuk terus belajar bagaimana
menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, karena pada hakikatnya
sekolah adalah rumah bagi anak-anak, rumah dimana mereka berusaha
menimba ilmu. Sebuah rumah akan dirindukan ketika rumah bisa membuat
mereka nyaman. Disinilah letak tantangan guru Pendidikan Agama Islam,
menciptakan kelas layaknya rumah yang nyaman, bukan penjara.
DAFTAR PUSTAKA
Dasyim Budimansyah dkk, PAKEM, Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan
Menyenangkan, Bandung: PT Genesindo, 2008.
E Mulyasa, Menjadi Guru Profesional, Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan
Menyenangkan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008.
36
Hisyam Zaini, dkk, Strategi Pembelajaran Aktif, Yogyakarta: Insan Madani, 2008.
Ismail SM, Strategi Pembalajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM, Pembelajaran
Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan, Semarang, Media Grouf,
2008
Munif Chatib, Kelasnya Manusia, Bandung: Mizan Media Utama, 2013.
., Sekolahnya Manusia, Bandung: Mizan Media Utama, 2012.
Mansur Muslik, KTSP, Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Konstekstual,
Jakarta: Bumi Askara, 2008.
Rusman, Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalitas Guru,
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2010.
Remiswal dan Rezki Amelia, Format Pengembangan Strategi PAIKEM Dalam
Pembelajaran Agama Islam, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013.
Suyatno, Menjelajah Pembelajaran Inovatif, Siduarjo: Masmedia Buana Pustaka,
2009.
Suparlan dkk, Paikem, Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif Dan Menyenangkan,
Bandung: PT Genesindo, 2008.
Syaiful Sagala, Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan, (Bandung:
Alfabeta, 2009), hlm. 164.
Contoh skenario PAIKEM Menggunakan model/strategi Everyone is a
teacher here
37
Mata Pelajaran
Kelas/Semester
: X/II
Alokasi Waktu
: 2 x 45
A. Standar Kompetensi:
Memahami al-Quran tentang demokrasi
B. Kompetensi Dasar:
1. Membaca al-Quran surat Ali-Imran: 159 dan al-Quran surat asy-Syuraa:
38
2. Menyebutkan arti QS. Ali-Imran: 159 dan QS. Asy-Syuraa: 38
3. Menampilkan perilaku hidup demokrasi seperti yang terkandung dalam
surat Ali-Imran ayat: 159 dan Asy-Syuraa: 38
C. Indikator:
1. Mampu membaca al-Quran surat Ali-Imran: 159 dan al-Quran asySyuraa: 38 dengan baik dan benar
2. Mampu mengidentifikasi tajwid yang terdapat dalam QS. Ali-Imran: 159
dan QS. Asy-Syuraa: 38
3. Mampu menyebutkan arti QS. Ali-Imran: 159 dan Asy-Syuraa: 38
4. Mampu menyimpulkan kandungan QS. Ali-Imran: 159 dan QS. AsySyuraa: 38
5. Mampu mengidentifikasi ciri-ciri orang yang bersifat demokrasi
6. Mampu menunjukkan perilaku yang demokratis seperti terkandung dalam
QS. Ali-Imran: 159 dan QS. Asy-Syuraa: 38
D. Tujuan Pembelajaran:
1. Siswa dapat membaca al-Quran surat Ali-Imran: 159 dan al-Quran asySyuraa: 38
38
b) Elaborasi
i.
ii.
iii.
iv.
v.
Kemudian
siswa
membacakan
soal
tersebut
sekalian
c) Konfirmasi
i.
ii.
3. Kegiatan Penutup
a) Kesimpulan
b) Refleksi
c) Tindak lanjut
H. Alat dan Sumber Belajar:
1. Al-Quran dan terjemahannya
2. Potongan kertas yang diberikan kepada siswa
3. Spidol dan White Board
4. Infocus
40
41