Вы находитесь на странице: 1из 3

Kehamilan remaja adalah kehamilan yang terjadi pada remaja yang merupakan akibat

perilaku seksual baik disengaja (sudah menikah) atau tidak disengaja (belum menikah).
Kehamilan remaja disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu:
> Factor agama dan iman
Kurangnya penanaman nilai-nilai agama sejak dini dan tipisnya iman remaja, akan
berdampak pada terjerumusnya remaja pada pergaulan bebas.
> Factor lingkungan
1.

Orang tua > Peran orang tua dalam keluarga, terutama perkembangan anak/remaja,
sangat penting. Peran dan perhatian orang tua sangat berpengaruh pada perkembangan
mental anak. Perhatian, cinta dan kasih sayang orang tua sangat dibutuhkan anak pada
masa remaja, yang mana pada masa ini remaja sedang mencari jati dirinya. Sehingga
apabila anak kurang mendapatkan perhatian dan kasih sayang dari orang tua, anak mencari
sosok pengganti yang dapat memberikan perhatian dan kasih sayang seperti yang anak
harapkan.

2.

Pendidikan seks yang kurang dari orang tua dan keluarga >Komunikasi yang lebih
terbuka antara anak dan orang tua, dapat berperan penting dalam pemantauan perilaku
anak di masyarakat. Informasi yang cukup tentang seksualitas yang anak dapatkan dari
orang tua, dapat meminimalisasi keingintahuan anak untuk mengakses informasi di luar
rumah ( internet, media cetak, teman sebaya, maupun pacar ).

3.

Teman, tetangga dan media >Pergaulan yang salah dan penyalahgunaan media dapat
menyebabkan perubahan pola pikir pada remaja tentang seks, sehingga menreka
menganggap bahwa seks pranikah adalah suatu hal yang lazim.

> Perkembangan IPTEK yang tidak didasari dengan perkembangan mental yang kuat
Dengan adanya kemajuan di bidang IPTEK, memudahkan remaja untuk mengakses
informasi tentang seks. Apabila hal ini tidak didasari dengan perkembangan mental yang
kuat, maka dapat membuat para remaja terjerumus dalam pergaulan yang salah, yang
dapat mengarah pada pergaulan bebas.
> Minimnya pengetahuan dan rasa ingin tahu yang berlebihan
Pengetahuan tentang seksualitas yang minim atau setengah-setengah, dapat menyebabkan
meningkatnya rasa keingintahuan pada remaja. Sehingga hal ini mendorong remaja untuk
mencari informasi tentang seksualitas dari sumber-sumber yang mudah mereka dapatkan,
seperti : teman sebaya, buku, majalah, internet, video, dll. Rasa keingintahuan yang besar
juga dapat menjadi stimulus remaja untuk melakukan hubungan seksual di luar nikah.
Pengetahuan yang minim tentang kehamilan pada remaja dan infeksi menular seksual,
mengakibatkan seks yang tidak aman serta terjadinya kehamilan remaja.
> Perubahan zaman
System nilai dan moralitas dapat berubah seiring dengan perubahan zaman. Hal ini juga
berdampak pada persepsi remaja tentang pergaulan. Sebagian remaja menganggap bahwa

pergaulan bebas merupakan suatu hal wajar, karena sesuai dengan perkembangan zaman.
Sebagian remaja menganggap bahwa trend berpacaran adalah suatu hal yang normal, seks
di luar nikah bukan suatu hal yang tabu untuk dilakukan. Persepsi yang salah tentang seks
inilah yang akhirnya menjadikan kehamilan pada remaja semakin tahun jumlahnya semakin
meningkat.
> Usia pubertas yang semakin cepat
Pubertas mengakibatkan perubahan kadar hormone, dan mengakibatkan meninggatnya
kadar hormone seksual. Peningkatan usia pubertas apabila tidak diimbangi dengan
penyaluran seksual yang tepat, mka akan berakibat pada seks dini dan kehamilan usia dini.
Kehamilan pada remaja, terutama pada kasus hehamilan yang tidak disengaja, akan
menimbulkan beberapa dampak, yaitu:
Psikologis
1.

Perasaan tertekan karena mendapat cercaan dari teman, keluarga atau lingkungan
masyarakat

2.
3.

Tersisih dari pergaulan, karena dianggap belum mampu membawa diri


Remaja yang masih sekolah akan putus sekolah, dan yang sudah bekerja terancam
kehilangan pekerjaannya > putus asa kerena kehamilannya mengancam masa depannya.

Fisik
1.

Kehamilan remaja berisiko kematian ibu, preeklamsi-eklamsi, anemia, BBLR, abortus,


kelahiran preterm dan kematian bayi.

2.

Kehamilan disertai infeksi menular seksual

3.

Saat persalinan sering memerlukan tindakan medis

4.

Janin dapat mengalami kelainan congenital

5.

Kematian maternal dan perinatal pada kehamilan remaja lebih tinggi dibanding pada usia
reproduksi sehat ( 20 35 tahun ).

Apabila direnungkan kembali, kehamilan remaja lebih banyak dampak negatif yang
ditimbulkan daripada dampak positifnya. Untuk mencegah terjadinya kehamilan remaja,
maka upaya yang dilakukan adalah :
1.

Tidak melakukan aktifitas seksual sebelum menikah

2.

Melakukan kegiatan positif

3.

Menghindari perilaku seks bebas

4.
5.

Meningkatkan iman dan taqwa


Bagi remaja yang sudah menikah, menunda kehamilan dengan menggunakan alat
kontrasepsi.

Untuk mengendalikan masalah kehamilan remaja, upaya yang dilakukan adalah:


Sebelum terjadi kehamilan
1.

Menjaga kesehatan reproduksinya dengan aman

2.

Menghindari seks bebas

3.

Menghindari multipartnerseks

4.

Pendidikan seksual sejak dini

5.

Meningkatkan iman dan taqwa

6.

Mengunakan alkon darurat

Setelah terjadi kehamilan


1.

Membiarkan janin tetap hidup sampai lahir

2.

Menikahkan remaja yang hamil

3.

Remaja diperbolehkan merawat anaknya

4.

Dapat dilakukan terminasi kehamilan pada kasus-kasus tertentu.

Sekiranya dengan tulisan ini, semoga kehamilan remaja dan ataupun hubungan seksual
pada remaja (konteks: seks diluar nikah), dapat menurunkan angka kejadiannya. Setidaknya
sebagai remaja, tetap menjaga identitas ketimuran, dan menjunjung tinggi keimanan dan
ketaqwaan terhadap Tuhan YME, agar hal tersebut tidak terjadi pada diri kita, ataupun
saudara-saudara kita dan masyarakat luas pada umumnya.

Вам также может понравиться