Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Merk
: Interberg
Jenis baterai : Lead acid
Product
: Madrid ( Spain )
Type
: OpzS 1500 2.0 V/1500 Ah / 10 hr
Volt/cell
: 2.35 - 2.40
Stand by use : 2.20 2.24
Capacity
: 1500 Ah ( 10 hr )
Jumlah cell : 51 ( Seri )
Elektrolitnya : H2SO4
Lokasi
: Main building PLTU unit 4 Turbine Lantai 2
Berat Jenis : 1.24 kg /l
3.2 System Kerja Baterai pada Pembangkt
Pada PLTU Gresi unit 3&4 baterai bekerja menggunakan
sistem terapung (floating system). Pada operasi kerja normal beban
23
24
terhubung ke pengisi baterai (battery charger) dan baterai, maka bila
sumber arus-searah (DC) dari pengisi baterai terganggu, beban langsung
akan di-supply dari baterai.
3.3 Fungsi baterai pada PLTU
Penggunaan baterai dipembangkit Tenaga Listrik adalah
sebagai sumber daya mandiri untuk berbagai peralatan diantaranya.
1. Penerangan darurat.
2. Untuk motor-motor pemutus, relay proteksi, dan pompapompa, serta motor 110VDC.
3. Cadangan sumber daya saat terjadi blackout.
4. Kontrol danTanda-tanda isyarat dan telekomunikasi.
Pengguanaan tegangan DC dalam operasi normal PLTU. Tidak
sepenuhnya diambil dari baterai, sebagian diambil langsung dari
tegangan AC yang disearahkan.
Namun dalam operasi abnormal ( terganggu ) atau tegangan
bolak-balik hilang dan peralatan pengisian baterai mengalami gangguan,
maka dalam kondisi tersebut tegangan DC dari baterai harus siap
melayani untuk keperluan membuka circuit breaker ( CB ) dan
menjalankan motor ( pompa ) pelumas dan sebagainya.
Oleh karena itu peranan baterai atau tersedianya tegangan
searah sangat penting. Untuk memperoleh keandalan dan umur yang
optimal, maka baterai harus dipelihara secara memadai.
3.4 Pemeliharaan Batterai
Pemeliharaan baterai dan sistem charging dilakukan untuk
menjaga efisiensi operasi dan daya tahan peralatan pada gardu induk,
khususnya baterai agar dapat bekerja sebagaimana
semestinya, sehingga keandalan peralatan dan penyaluran tenaga listrik
dapat terjaga. Pemeliharaan pada perangkat catu
daya DC dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, sebagai berikut:
25
3.4.1
Pelaksanaan Pemeliharaan
26
3.4.2.3 Ruangan baterai
Pemeriksaan ruangan baterai dilakukan engan cara :
Melakukan pemerikasaan suhu ruangan baterai apakah daam keadaan
normal.
Melakukan pemerikasaan ventilasi ruangan baterai apakah udara dalam
ruangan baterai bersirkulasi dengan udara luar.
3.5 Preventive Maintenance
Preventive Maintenance adalah pemeliharaan yang dilakukan
untuk mencegah terjadinya kerusakan peralatan secara tiba-tiba dan
untuk mempertahankan kerja peralatan yang optimal sesuai umur teknis
yang telah di tentukan oleh pabrik.
Kegiatan pemeliharaan ini di lakukan dengan secara berkala
dengan berpedoman pada instruction manual dari pabrik pembuat
peralatan tersebut . Disamping itu juga Menggunakan standar yang di
tetapkan oleh badan standar Nasional maupun Internasional (seperti
SNI, IEEC dan lain-lain) dan data-data yang diambil dari pengalaman
operasi di lapangan. Pemeliharaan rutin sendiri meliputi:
3.5.1
27
3.5.3
3.5.4
28
I.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
II.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Helm safety
Sepatu safety
Masker
Sarung tar
Sarung tangan khusus
Ear plug
Kaca mata safety
III.
Detail aktivitas
1.
2.
3.
4.
5.
29
8. Check semua NFB , Kontaktor, relay serta komponen
lainnya.
9. Bila telah selesai laporkan hasil pekerjaan kepada pihak
operator.
IV.
30
VII.