Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
JARINGAN
I.1. PENDAHULUAN
Telekomunikasi listrik diawali oleh Wheatstone dan Morse yang pada tahun
1837 secara independent berhasil dalam eksperimennya mewujudkan sistem
Telegrap, diikuti oleh sentral telepon pertama yang muncul pada tahun 1878
di New Haven Connecticut USA, sebagai pengembangan telepon yang
ditemukan Alexander Grahan Bell di tahun 1876.
Semenjak saat itu jaringan telekomunikasi terus berkembang seiring dengan
teknologi serta bentuk layanan jasa yang ditawarkannya, yang secara lebih
jelas terlihat pada tabel I.1, dimana perkembangan yang pesat mulai
berlangsung diawal tahun 1990an.
Tabel I.1. Perkembangan Teknik Telekomunikasi
1870
Telegraphy
1970
Telephony
Telegraphy
Telex
Facsimile
Telephony
Telegraphy
Television
Radiophone
Datel
Telex
Facsimile
Telephone
Telegraphy
1990
Home Banking
Cashless Calling
Supplementary
Serv.
Voice Bank
Cell Phone
Messaging
Telemail
Home Newspaper
Colour Fax
Telemetry
Telecommand
Enhanced data
Television
Radiophone
Datel
Telex*
Facsimile
Telephony
Telegraphy
2000
Pocket phones
Voice Recognition
Digital End to End Services
Personal Service Profiles
Digital Mobile Comm.
Satelite Bussiness Telcom.
Personal Communication
Virtual Private Systems
International Paging
Skyphone
Teleworking
Teleshopping
Home Banking
Cashless Calling
Supplementart Service
Voice Banking
Cell Phone
Messaging
Telemail
Home Newspaper
Colour Fax
Telemetry
Telecommand/Telecontrol
Enhanced data
Television
Radiophone
Data Telecommunication
Facsimile
I-1
1981
1983
1985
1990
1995
2000
TELEPON
TELEX
DATA
TELEGRAP
FACSIMILE
VIDEO
Gbr. I.1. :
I-2
Gbr. I.2. :
(e) Tree
TREE
Sifat khusus/karakteristik konfigurasi jaringan pohon sebagaimana terlihat
pada gbr. I.2.e. adalah sbb :
a. Jaringan terdiri atas beberapa kelompok jaringan kecil yg membawahi
sejumlah pelanggan.
b. Setiap kelompok jaringan kecil dilayani oleh satu switching centre /
exchange sehingga untuk n buah sentral / exchange dibutuhkan (n 1)
potongan saluran.
c. Kualitas dari potongan saluran haruslah semakin baik bila tingkatannya,
semakin tinggi, disebabkan beban trafiknya yang semakin besar.
I-4
berupa konfigurasi mesh / star ataupun kombinasi dari keduanya dan untuk
jumlah n yg besar, maka investasi dapat ditekan dengan tandem exchange
sebagaimana terlihat pada gbr. I.5.
Pada Gbr I.5. terdapat 9 Local Exchange dan 1 Tandem Exchange dengan
konfigurasi kombinasi matajala dan bintang memperlihatkan bhw hubungan
pembicaraan antar 2 pelanggan dari sentral yang berbeda berlangsung
melalui :
Tandem exchange bila trafik antar sentral relatif kecil.
Lintasan langsung bila trafik antar sentral relatif besar.
Gbr. I.5. : Junction network suatu Multi Exchange Area yang dilengkapi
Tandem Exchange T.
I.3. KONFIGURASI JARINGAN EKONOMIS
International Tandem
Exchange
National Tandem
Exchange
TRUNK NETWORK
Regional Tandem
Exchange
Local Tandem
Exchange
LOCAL NETWORK
Local
Exchage
I-7
PABX
a.
Pesawat telepon tetap
LOCAL EXCHANGE
PROVIDER
b.
Gbr. I.8.
Terminal Data / PC
LOCAL
EXCHANGE
JARLOKAF
JARLOKAR
JARLOKAT
10
13
2
3
11
14
15
12
6
7
15
14
9
JARLOKAT
JARLOKAF
JARLOKAR
2. Karena jarlokaf terdpt diantara OLTE dan ONU, maka sesuai penempatan
ONU aplikasi jarlokaf punya punya 2 kemungkinan, yaitu :
Sebagai kabel primer, bila ONU ditempatkan di tahap RK.
Dengan cara ini maka dari RK sampai ke pesawat / terminal pelanggan
digunakan saluran tembaga.
Sebagai kabel primer dan kabel sekunder, bila ONU ditempatkan
ditahap DP.
Dengan cara ini maka dari DP sampai ke terminal / pesawat pelanggan
digunakan saluran tembaga.
I.6.3. JARINGAN AKSES RADIO
Sabagaimana terlihat pada gbr. I.10, jarlokar mempunyai perangkat sbb :
1. Pada pihak Sentral terdiri dari :
Multiplexer Demultiplexer
Transceiver
2. Pada pihak pelanggan terdiri dari :
Transceiver
Multiplexer Demultiplexer
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penerapan Jarlokar adalah :
1. Pemanfaatan jarlokar terutama untuk mengatasi :
Medan / kondisi lapangan yang berat untuk menggelar saluran fisis
Kebutuhan yang mendesak
2. Berdasar jarak jangkau dan kapasitas kanalnya, jarlokar dibedakan atas :
Jarak jangkau 5 km, contohnya Wireless Local Loop.
Jarak jangkau 25 km, contohnya Telekomunikasi Pedesaan
Jarak jangkau 40 km, contoh Ultraphone.
3. Frekuensi kerja bervariasi tergantung model dari jarlokar yang digunakan :
I-12
MS-1
BALAIKOTA
MS-2
MATTOANGIN
MS-3
PANAKKUKANG
Trunk
Host
STO
MAROS
MS-5
SUNGGUMINASA
STO
MALINO
RDLU
Jarlokat
Jarlokaf
MS-6
ANTANG
MS-8
SUDIANG
MS-4
KIMA
MS-7
TAMALANREA
Jarlokar
I-13
2.
3.
4.
5.
MS6 Antang
MS7 Tamalanrea
Sesuai kebutuhannya maka beberapa junction antar Host merupakan
kombinasi dari saluran fisis dan radio link. Hal ini selain berdasar
pertimbangan kebutuhan, juga pertimbangan back-up mempertahankan
keandalan hubungan komunikasi.
Dari gbr. I.11. terlihat bahwa junction yang terdapat dalam jaringan MEA
Makassar :
a. Saluran fisis koaxial menghubungkan Host MS1 dan Mks Trunk MST
b. Radio link yang menghubungkan :
RDLU Maros dengan Host MS1RDLU Malino dengan Host MS4
c. Saluran fisis serat optik digunakan untuk menghubungkan :
Antar Host :
MS1 dan MS2, MS1 dan MS3, MS1 dan MS4
MS2 dan MS3, MS2 dan MS4
MS3 dan MS4
Host dengan RDLU :
MS2 dengan RDLU-nya : MS5
MS3 dengan RDLU-nya : MS6, MS7 dan MS8.
Semua Host terhubung ke MST guna melayani sambungan SLJJ / SLI.
Semua RDLU terhubung ke MST melalui Host-nya masing-masing.
BARAT TANDEM
BRTTND
Sentrum Tandem
SNTTND
TIMUR TANDEM
TMRTND
RSM
GGK
RSM RCK
RSM TMR
B.Jajar
Cimahi 1C
Kopo 1A
T.Lega
Turangga
Cimahi
Batujajar
Cikalong Wtn
Nanjung
Cipatat
G.Halu
P.Larang
Cililin
Kopo
Soreang
Ciwidey
Sentrum 1C
Dago
Cijaura
Tegalega
Pangalengan
Rancaekek
U.Berung
Dago
Hegarmanah
Cisarua
Lembang
Sentrum 1C
G.Kalong
Rancaekek
Cicalengka
Banjaran
Tanjungsari
Majalaya
Gbr. I.12. MEA Bandung sebagai jaringan lokal dengan Tandem Exchange
Lintasan hubungan dalam MEA Bandung dapat dijelaskan sbb :
1. Antar Tandem Exchange terdapat hubungan secara langsung
2. Pelanggan yang berada dibawah RDLU / RSM / RISLU yang sama dapat
berhubungan langsung melalui RDLU / RSM / RISLU tersebut.
3. Pelanggan yang berada dibawah RDLU / RSM / RISLU yang beda tapi
berada dibawah Host yg sama dapat berhubungan melalui Host tersebut.
4. Pelanggan yang berada dibawah RDLU / RSM / RISLU dan Host yg beda
dapat berhubungan melalui Tandem Exchange-nya.
I-15
Barat TD
BRTTD
Sentrum TD
SNTTD
Timur TD
TMRTD
B.JAJAR
RSM
TMR
RSM
GGK
RSM
RCK
CIMAHI 1C
KOPO 1A
Cimahi
Batujajar
Cikalong
Wetan
Nanjung
T.LEGA
Cipatat
G. Halu
P.larang 1C
Cililin
TURANGA
Kopo
Soreang
Ciwidey
DAGO
Tegalega
Pangalengan
SENTRUM 1C
Dago
Hegarmanah
Cisarua
Lembang
CIJAURA
U.BERUNG
Sentrum 1C
Geger Kalong
R.EKEK
Rancaekek
Cicalengka
Banjaran
Tanjungsari
Majalaya
Gbr. I.12. MEA Bandung sebagai jaringan lokal dgn Tandem Exchange
( lama )
I-16
d. LE Bulukumba (BLK)
e. LE Bantaeng (BTN)
Penjelasan :
1. Diluar MEA Makassar terdapat 8 LE dan 1 RDLU (?) yang berada dibawah
koordinasi Makassar trunk MST yakni :
a. LE Watampone (WTP)
f. LE Jeneponto (JNP)
b. LE Sinjai (SIN)
g. LE Takalar (TKA)
c. LE Selayar (SLY)
h. LE Pangkep (PKN)
d. LE Bulukumba (BLK)
i. RDLU (?) Tonasa
e. LE Bantaeng (BTN)
2. Sejumlah 8 LE dan 1 RDLU (?) tersebut terhubung ke MST dgn radio link
melalui 3 cara yaitu :
a. Sejumlah 5 LE terhubung langsung melalui Radio link ke MST
b. Sejumlah 7 LE dan 1 RDLU (?) terhubung dengan radio link ke LE MS1
selanjutnya baru ke MST.
c. Khusus LE BTN terhubung dgn radio link ke LE BLK sebelum ke MST.
3. Junction radio link pd DATEL Makassar diluar dari jaringan MEA Makassar
dengan demikian adalah :
a. MS1 ke LE : SIN, WTP, SLY, BLK, JNP, TKA, PKN, RDLU Tonasa
b. MST ke LE : SIN, WTP, SLY, BLK, JNP
c. LE BLK ke LE BTN
I.10. JARINGAN TRUNK DIVISI REGIONAL VII NANGURA KAMURI
Contoh jaringan trunk ditingkat Regional Tandem Exchange yang disajikan
disini adalah jaringan Divre VII sebagaimana yang terlihat pada gbr.I.14 :
1. Terdapat 4 Tandem Exchange Trunk yakni : MST, ABT, MOT, DPRT
2. Tandem Exchange trunk MST membawahi 6 Datel yakni Palu, Poso,
Kendari, Luwuk, Pare-Pare dan Makassar.
3. Tandem Exchange Trunk MOT membawahi 2 Datel yakni Manado dan
Gorontalo
4. Tandem Exchange Trunk ABT mambawahi 9 Datel yakni Sorong,
Jayapura, Biak, Manokwari, Merauke, Ternate, Fak-Fak, Tual dan Ambon.
5. Tandem Exchange Trunk DPRT membawahi 4 Datel yakni Mataram, Dili,
Kupang dan Denpasar.
6. Datel Makassar MS membawahi 13 sentral yakni WTP, SIN, SLY, BLK,
BTN, JNP, TKA, PKN, MEA MS (MS1, MS2, MS3, MS4)
7. Trunk yang merupakan jaringan penghubung wilayah cakupan Divre VII
I-18
MNO
PALU
APN,KOL,POSO
SON
JAP
POSO
MOT
BIA
KDI
BIAK
NABIRE
SERUI
MW
M
S
T
A
B
T
TT
BGI,BGI,LWK
LWK
MRK
PLP,PARE,RTP
PARE
TUA
L
FF
MEA MS,WTP,SINJ
SLY,BLK,BTN,TKL
JNP,PKN
MKS
DPRT
LBA
TT
SNN
MGL
DOB
LAR
TUA
L
AB
MTR
BIM,DPU
SBW,MTR
DPR1/2
KPG
KPG,RTG
WGP
RCU
R
F
P
LOCAL
EXCHA
NGE
NAC
C
T
A
Pelanggan tetap
1
3
C
T
A
R
F
P
R
F
P
Pelanggan wireless /
Radio
I-21
TS
RS
LOCAL
EXCHA
NGE
Pelanggan tetap
CS
RS
RS
TS
TS
I-23
I-24
RCS
LOCAL
EXCHA
NGE
Pelanggan
berkelompok
COT
.
S
RCS
Network Station
Pelanggan
tunggal
I-25
Dari Gbr.I -18 dapat dilihat perangkat utama dari sistem Ultraphone
yang terdiri dari:
1. Central Office Terminal
Pada dasarnya COT merupakan interface antara sistem Ultraphone
dengan Local Exchange. COT melaksanakan pengontrolan thd
sistem Ultraphone.
Saluran pelanggan diterminasikan langsung ke MDF yang ada di
Local Exchange.
2. Radio Carrier Station :
Merupakan sistem radio digital yang menghubungkan COT dengan
pelanggan dan beroperasi pada band frekuensi (350 360 ) MHz.
3. Subscriber Station yang bisa berupa :
Single Subscriber /Pelanggan Tunggal dimana setiap perangkat
Transceiver digunakan oleh satu pelanggan
Cluster Subscriber / Pelanggan berkelompok, dimana satu
perangkat Transceiver digunakan bersama oleh sejumlah
pelanggan.
4. Antenna Station :
Antena merupakan bagian dari perangkat radio yang berada pada
tahap COT, RCS dan Subscriber Station.
Tugas:
Bandingkan ketiga JARLOKAR diatas dari segi:
Jangkauan
Daya tampung
Frekuensi kerja
Daya pancar
I-26
(a)
(b)
(c)
I-29
DIGITAL
EXCHANGE
DIGITAL
EXCHANGE
MODEM
Facs
MODEM
Tlp
Komputer
DIGITAL
EXCHANGE
DIGITAL
EXCHANGE
ISDN Equip
ISDN Equip
Facs
Tlp
Komp
I-31
Large size
Collection of LAN
Stand Alone
Computer
LAN
I-33