Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Assalamualaikum
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan karunianya saya
dapat menyelesaikan asuhan keperawatan ini yang berjudul Asuhan Keperawatan
Dermatitis dengan baik. Adapun Asuhan Keperawatan ini berisi konsep penyakit dan asuhan
keperawatan.
Saya mengucapkan terima kasih kepada dosen Mata Kuliah KMB II yaitu Bapak
Marwansyah, S.Kep,Ns,M.Kep . yang telah membantu dan memberikan pengarahan demi
terselesaikannya askep ini.
Mohon maaf apabila terdapat penggunaan kata yang salah karena saya masih dalam
tahap pembelajaran. Saya mengaharapkan saran dan kritik yang membangun untuk
kesempurnaan askep ini.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................................1
DAFTAR ISI........................................................................................................................................2
BAB I KONSEP DASAR PENYAKIT
A.
Definisi........................................................................................................... 2
B.
Etiologi........................................................................................................... 2
C.
Manifestasi klinis.............................................................................................. 3
D.
Pemeriksaan penujang......................................................................................... 4
E.
Penatalaksanaan................................................................................................ 5
F.
G.
Discharge Planning............................................................................................ 7
H.
Fatofisiologi (pathway)...................................................................................... 7
Pengkajian....................................................................................................... 8
B.
Diagnosa Keperawatan...................................................................................... 13
C.
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................................17
BAB I
KONSEP DASAR PENYAKIT
A. Definisi
Dermatitis adalah peradangan kulit (epidermis dan drmis) sebagai respons terhadap pengaruh
faktor eksogen dan atau faktor endogen, menimbulkan kelainan klinis berupa efloresensi polimorfik
(eritema, edema, papul, vesikel, skuama, likenifikasi) dan keluhan gatal. Dermatitis cenderung residif
dan menjadi kronis. (Djuanda Adhi, 2010)
Eksim atau sering disebut eksema, atau dermatitis adalah peradangan hebat yang
menyebabkan pembentukan lepuh atau gelembung kecil (vesikel) pada kulit hingga akhirnya
pecah dan mengeluarkan cairan. Istilah eksim juga digunakan untuk sekelompok kondisi
yang menyebabkan perubahan pola pada kulit dan menimbulkan perubahan spesifik di bagian
permukaan. Istilah ini diambil dari Bahasa Yunani yang berarti 'mendidih atau mengalir
keluar (Mitchell dan Hepplewhite, 2005).
Dermatitis atau lebih dikenal sebagai eksim merupakan penyakit kulit yang
mengalami peradangan kerena bermacam sebab dan timbul dalam berbagai jenis, terutama
kulit yang kering, umumnya berupa pembengkakan, memerah, dan gatal pada kulit (Widhya,
2011)
B. Etiologi
Penyebab dermatitis dapat berasal dari luar (eksogen), misalnya bahan kimia (contoh:
detergen, asam, basa, oli, semen, fisik (contoh:sinar, suhu), mikroorganisme (bakteri, jamur);
dapat pula dari dalam (endogen), misalnya dermatitis atopik. Klasifikasi dermatitis :
1. Dermatitis kontak
Peradangan di kulit karena kontak dengan sesuatu yang diangga asing oleh tubuh.
Terbagi menjadi dua yaitu alergi dan iritan.
2. Dermatitis atropik
Peradangan kulit kronis residif disertai gatal yang umumnya sering terjadi selama
masa bayi dan anak.
3. Neurodermatitis sirkumskripta
a. Dermatitis numularis
b. Dermatitis statis
C. Manifestasi klinis
1. Dermatitis kontak
a. Lesi kemerahan yang muncul pada bagian kulit yang terjadi kontak.
b. Untuk dermatitis kontak alergi, gejala tidak muncul sebelum 24-48 jam,
bahkan sampai 72 jam.
c. Untuk dermatitis kontak iritan, gejala terbagi dua menjadi akut dan kronis.
Saat akut dapat terjadi perubahan warna kulit menjadi kemerahan sampai
terasa erih bahkan lecet. Saat kronis gejala dimulai dengan kulit yang
mengering dan sedikit meradang yang akhirnya menjadi menebal.
d. Pada kasus berat, dapat terjadi bula (vesikel) pada lesi kemerahan tersebut.
e. Kulit terasa gatal bahkan terasa terbakar.
f. Dermatitis kontak iritan, gatal dan rasa terbakarnya lebih terasa dibandingkan
dengan tipe alergi.
2. Dermatitis atopik (DA)
3
b. Lesi akut berupa vesikel dan vavulovesikel (0,3-1,0 cm), kemudian membesar
dengan cara berkonfluensi atau meluas ke samping, membentuk satu lesi
karakteristik seperti uang logam (coin), eritematosa, dan berbatas tegas.
c. Lambat laun vesikel pecah terjadi eksudasi, kemudian mengering menjadi
krusta kekuningan.
d. Ukuran lesi bosa mencapai garis tengah 5 cm atau lebih, jumlah lesi dapat
hanya satu, dapat puyla banyak dan tersebar, bilateral atau simetris dengan
ukuran bervariasi dari miliar sampai numular, bahkan plakat.
e. Tempat predileksi biasanya terdapat di tungkai bawah, badan, lengan termasuk
punggung tangan.
5. Dermatitis statis
a. bercak bercak berwarna merah yang bersisik
b. Bintik-bintik berwarna merah dan bersisik
c. Borok atau bisul pada kulit
d. Kulit yang tipis pada tangan dan kaki
e. Luka (lesi) kulit
f. Pembengkakkan pada tungkai kaki
g. Rasa gatal di sekitar daerah yang terkena
h. Ras kesemutan pada daerah yang terkena
D. Pemeriksaan penujang
1.
2.
3.
4.
E. Penatalaksanaan
1. Dermatitis kontak
a. Hindari kontak lebih lanjut dengan zat atau benda penyebab dermatitis kontak.
b. Pada tipe iritan, basuhlah bagian yang terkena dengan air mengalir sesegera
mungkin.
c. Jika sampai terjadi lecet, tanganilah seperti menangani luka bakar.
d. Obat anti histamin oral untuk mengurangi rasa gatal dan perih yang dirasakan.
e. Kortikosteroid dapat diberikan secara topikal, oral, atau intravena sesuai
dengan tingkat keparahannya
.
2. Dermatitis atopik
a. Menghindar dari agen pencetus seperti makanan, udara panas/dingin, bahanbahn berbulu.
b. Hidrasi kulit dengan berbagai jenis pelembab antara lain krim hidrofilik urea
10% atau pelembab yang mengandung asam laktat dengan konsentrasi kurang
dari 5%.
c. Kortikosteroid topikal potensi rendah diberi pada bayi, daerah intertriginosa
dan daerah genitalia. Kortikosteroid potensi menengah dapat diberi pada anak
5
e.
f.
g.
h.
Kortikosteroid
Ligasi vaskuler
Pelembab
Terapi kompresi
G. Discharge Planning
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Allergen sensitizen
Iritan primer
Mengirirtasi kulit
Sel T
BAB II
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
1. Identitas
Identitas terdiri dari nama, jenis kelamin. Umur, agama, suku bangsa,
pendidkan pendapatan pekerjaan,nomor akses, alamat dan lain- lain.
Dermatitis kontak dapat terjadi pada semua orang di semua umur sering terjadi
pada remaja dan dewasa muda dapat terjadi pada pria dan wanita. Bila dibandingkan
dengan dermatitis kontak iritan, jumlah penderita dermatitis kontak alergik lebih
sedikit, karena hanya mengenai orang yang kulitnya sangat peka (hipersensitif).
Dermatitis kontak iritan timbul pada 80% dari seluruh penderita dermatitis kontak
sedangkan dermatitis kontak alergik kira-kira hanya 20%. Sedangkan insiden
dermatitis kontak alergik terjadi pada 3-4% dari populasi penduduk. Usia tidak
mempengaruhi timbulnya sensitisasi namun dermatitis kontak alergik lebih jarang
dijumpai pada anak-anak. Lebih sering timbul pada usia dewasa tapi dapat mengenai
segala usia. Prevalensi pada wanita dua kali lipat dari pada laki-laki.
Bangsa kaukasian lebih sering terkena dari pada ras bangsa lain. Nampaknya
banyak juga timbul pada bangsa Afrika-Amerika namun lebih sulit dideteksi. Jenis
pekerjaan merupakan hal penting terhadap tingginya insiden dermatitis kontak.
2. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Kesehatan Sekarang.
1) Keluhan Utama
Pada kasus dermatitis kontak biasanya klien mengeluh kulitnya terasa
gatal serta nyeri.Gejala yang sering menyebabkan penderita datang ke tempat
pelayanan kesehatan adalah nyeri pada lesi yang timbul.
2) Riwayat keluhan utama.
Provoking Inciden, yang menjadi faktor presipitasi dari keluhan utama.
Pada beberapa kasus dematitis kontak timbul Lesi kulit ( vesikel ),terasa panas
8
pada kulit dan kulit akan berwarna merah, edema yang diikuti oleh
pengeluaran secret. Kembangkan pola PQRST pada setiap keluhan klien.
a) Provocative/palliative
Apa penyebab keluhan,
Apakah sebelumnya klien melakukan kontak dengan bahan-bahan tertentu
yang menyebabkan kerusakan pada kulit.
Apa yang membuat keluhan bertambah baik/ringan atau bertambah
berat. Dengan menjauhi sumber dermatitis kontak maka keluhan yang
dirasakan akan berkurang.
b) Quality/quantity
Bagaimana keluhan dirasakan, dilihat, didengar
Pada beberapa kasus dermatitis kontak biasanya klien akan
merasakan gatal dan nyeri pada daerah yang terkena bahan tertentu yang
dapat menyebabkan keluhan.
Sejauh mana sakit dirasakan
Rasa sakit yang dirasakan mulai dari tingkat ringan sampai berat.
Tergantung dari lama kontak zat dengan kulit, konsentrasi zat serta tingkat
sensitifitas kulit.
c) Region/radiation
Dimana letak sakit
Tergantung dari daerah yang kontak dengan penyebab .
Area penyebarannya
Area penyebarannya misalnya kaki, luka pada tungkai, jari manis,
tempat cedera, dibalik perhiasan.
d) Severitty scale
Apakah mempengaruhi aktifitas
Terganggunya aktifitas tergantung dari letak,tingkat keparahan penyakit.
Seberapa jauh skala ringan/berat.
Tergantung dari tingkat keparahan penyakitnya.
e) Timing
Kapan mulai terjadi.
Kapan sering terjadi.
Apakah terjadinya mendadak atau perlahan-lahan
3) Riwayat Kesehatan masa Lalu
Seperti apakah klien pernah dirawat di rumah sakit sebelumnya,
apakah pernah menderita alergi serta tindakan yang dilakukan untuk
mengatasinya selain itu perlu juga dikaji kebiasaan klien.
4) Riwayat Kesehatan keluarga.
Apakah ada salah seorang anggota keluarganya yang mengalami
penyakit yang sama, tapi tidak pernah ditanggulangi dengan tim medis.
Dermatitis pada sanak saudara khususnya pada masa kanak-kanak dapat
berarti penderita tersebut juga mudah menderita dermatitis atopik
9
3. Pemeriksaan fisik
a) Keadaan umum
Ringan, sedang, berat.
b) Tingkat Kesadaran
Kompos mentis.
Apatis.
Samnolen, letergi/hypersomnia.
Delirium.
Stupor atau semi koma.
Koma
Tingkat Kesadaran dermatitis kontak biasanya tidak terganggu
Dermatitis kontak termasuk tidak berbahaya, dalam arti tidak membahayakan
hidup dan tidak menular. Walaupun demikian, penyakit ini jelas menyebabkan
c)
d)
e)
f)
2) Palpasi
Nyeri tekan
edema atau pembengkakan
Kulit bersisik
g) Keadaan Kepala
1) Inspeksi : tekstur rambut klien halus dan jarang, kulit kepala nampak kotor.
2) Palpasi : periksa apakah ada pembengkakan/ benjolan nyeri tekan atau adanya
massa.
h) Keadaan mata
1) Inspeksi
10
Palpebrae
:
tidak edema, tidak radang
Sclera
:
Tidak ictertus
Conjuctiva :
Tidak terjadi peradangan
Pupil
:
Isokor
2) Palpasi
Tidak ada nyeri tekan
Tekanan Intra Okuler ( TIO ) tidak ada
i) Keadaan hidung.
1) Inspeksi
simetris kiri dan kanan
Tidak ada pembengkakan dan sekresi
Tidak ada kemerahan pada selaput lendir
j) Palpasi
Tidak ada nyeri tekan
Tidak ada benjolan/tumor
k) Keadaan telinga
1) Inspeksi
telinga bagian luar simetris
tidak ada serumen/cairan, nanah
4. Pemeriksaan Diagnostik
a. Biopsi kulit.
b. Uji temple.
c. Pemeriksaan dengan menggunakan pencahayaan khusus.
d. Uji kultur dan sensitivitas.
5. Pola Kegiatan Sehari-hari
a. Nutrisi
Yang perlu dikaji adalah bagaimana kebiasaan klien dalam hal pola makan, frekwensi
maka/hari, nafsu makan, makanan pantang, makanan yang disukai banyak minuman
dalam sehari serta apakah ada perubahan.
b. Eliminasi
Pada eliminasi yang perlu dikaji adalah Kebiasaan BAK dan BAB seperti
frekuensi,warna dan konsistensi baik sebelum dan sesudah sakit
c. Aktivitas
Pada penderita penyakit dermatitis kontak biasanya akan mengalami
gangguan dalam aktifitas karena adanya rasa gatal dan apabila mengalami infeksi
maka akan mengalami gangguan dalam pemenuhan aktifitas sehari-hari.
d. Istirahat
Klien biasanya mengeluh susah tidur dimalam hari karena gatal serta
adanya nyeri. Adanya gangguan pola tidur akibat gelisah, cemas.
e. Pola Interaksi social
Secara umum klien yang mengalami dermatitis kontak biasanya pola interaksi
sosialnya terganggu biasanya akan merasa malu dengan penyakitnya.
f. Keadaan Psikologis
11
Biasanya klien mengalami perubahan dalam berinteraksi dengan orang lain dan
biasanya klien lebih suka menyendiri dan sering cemas dengan penyakit yang diderita. Pada
keadaaan psikologis ada beberapa hal yang perlu dikaji seperti bagaimana persepsi klien
terhadap penyakit yang diderita sekarang, bagaimana harapan klien terhadap keadaan
kesehatannyaserta bagaimana pola interaksi dengan tenaga kesehatan &
lingkungan.
g. Kegiatan Keagamaan
Biasanya klien beranggapan bahwa penyakit yang dideritanya merupakan cobaan
untuknya dan pasti terdapat hikmah untuknya.yang perlu dikaji pada kegiatan keagamaan
seperti klien menganut agama apa selama sakit klien sering berdoa.
B. Diagnosa Keperawatan
1. Ketidakefektifan pola nafas jalan nafas terganggu akibat spasme otot-otot
pernafasan, kerusakan neurologis
2. Kerusakan integritas kulit b.d lesi dan reaksi inflamasi
3. Gangguan citra tubuh b.d perasaan malu terhadap penampakan diri dan persepsi
diri tentang ketidakbersihan
4. Nyeri akut b.d lesi kulit
5. Resiko infeksi b.d lesi, bercak-bercak merah pada kulit
Diagnosa
12
Intervensi
1.
2.
13
3.
4.
5.
Nyeri akut
Resiko infeksi
mempengaruhi
penularan
serta
penatalaksanaannya.
Menunjukkan
kemampuan
untuk
mencegah
timbulnya
infeksi.
Jumlah leukosit dalam
batas normal.
Menunjukkan perilaku
hidup sehat.
15
Gunakan
sabun
antimikroba untuk cuci
tangan.
Cuci
tangan
setiap
sebelum dan sesudah
tindakan keperawatan
Gunakan baju, sarung
tangan
sebagai
alat
pelindung.
Pertahankan lingkungan
aseptik
selama
pemasangan alat.
Tingktkan intake nutrisi.
Monitor tanda dan gejala
infeksi sistemik dan lokal.
Pertahankan teknik asepsis
pada pasien yang beresiko.
Ajarkan
pasien
dan
keluarga tanda dangejala
infeksi.
Ajarkan cara menghindari
infeksi.
DAFTAR PUSTAKA
Chandra,erika.2012.Asuhan Keperawatan
Dermatitis.http://erikacandra.blogspot.com/2012/10/asuhan-keperawatandermatitis.html. ( Diakses tanggal 14 Mei 2015).
Nanda.2015.Panduan Penyusunan Asuhan Keperawatan
Profesional.Jakarta:
MediAction Publishing.
Setiono,wiwing.2014.Laporan Pendahuluan
Dermatitis.http://lpkeperawatan.blogspot.com/2014/01/laporan-pendahuluandermatitis.html#.VVSMoKPzvrk. (Diakses Tanggal 14 Mei 2015)
16