Вы находитесь на странице: 1из 21

-

mber 2004
.25.

JURNAL RISET AKUNTANSI INDONESIA


Vol. 7 , No. 3, September 2004

Hal. 295-315

ofManagethey know.
rtegic Man-

Dampak Earnings Reporting Lags terhadap Koefisien


Respon Labal

y formula-

JAS WADI

sterns. Vol.

Politeknik Negeri Malang

rformance?
A Shategic

ue. Journal
mber: 9 6
y Press.

?petitionin
tical induss of Newly
n American

rironments.

- Universitas Brawijaya

The objectives of the study are: (I) to analyze the mean d~xerenceof market reaction to semi-annual versus annual earnings announcement; (2) to analyze the
mean difference ofsemi-annual versus annual ERC; and (3) to empirically investigate the impact of reporting lags on ERC. This study uses a time-series of 47-listed
company on the JSX during 1992-2001. The sample was proportionally selected
from 8 industries. This study uses the 10 years time-series on the equation I and 10
yearspooled-time series on the equation 2. The t test on semi-annual versus annual
abnormal return and ERC of equation I was used to test the hypotheses I and 2.
Furthermore, multiple-regression analysis of equation 2 was used to test the hypotheses 3.
The result of this study are as follows:(l) the investors respond indiflerently of
semi-annual and annual earnings announcement, but cumulatively the semi-annual abnormal return is larger relatively to the annual CAR; (2) semi-annual ERC
is greater relatively to the annual ERC; (3) there is negative direction of length of
reporting lags on the ERC; and (4) based on sensitivity analysis, the determinants
of ERC are earnings persistence, earnings predictabiliiy, growth opportuniiy, leverage and industrial effect. The systematic risk andfirm size was inconsistent to
the previous studies. The reason is probably caused by the structural change bias
during 1997-1998 period.
The study extent the ERC issues and contribute to BAPEPAM mainly to the decrees
No. 17/PM2002 that revisedthe decreesNo. 80/PU/1996. This new decrees shorten
the reporting lags of semi-annual and annual financial statement to BAPEPAM
Based on the finding that J W S investors respond statistically insignificant the
signal of early (lately) issuance offinancial statements, it (however) supports the
BAPEPAM to gradually shorten the new reporting lags regulation. It is suggested
to anticipate the global capital market that requires the real-time and more relevance informations.
Keywords:

Market Reaction; Earnings Response Coefficients; Timeliness

' Peuulis mengucapkan terima kasih kepada Prof Dr. Mas'ud Mahfoedz, MBA. atas saran, kritik dan
perbaikannya selama proses penulisan.

296

JRAI, September 2004

1. Pendahuluan
Pertengahan 2002, editorial staff majalah Investor Relation Business melaporkan bahwa
SEC melakukan perubahan bertahap atas reporting lag penyampaian laporan keuangan tahunan
perusahaan yang terdaftar di NYSE dari 90 menjadi 60 hari dari tanggal laporan keuangan. Dalam
regulasi yang sama SECjuga mensyaratkan penyampaian laporan interim dari 45 menjadi 30 hari.
Regulasi baru ini mewajibkan emitenNYSE mempercepatpenyampaian laporan keuangannya kepada
publik. Di Indonesia, BAPEPAM denganKEP. No-17iPMI2002 jugamemperpendek reportinglags
dari 120 harimenjadi 90 hari, sedangkanumk laporan keuangan tengah-tahun dari 60 hari menjadi
45 hari. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan informasi yang lebih cepat dan akurat kepada
investor mengenai kondisi keuangan emiten atau perusahaan publik.
Isu reporting lags atau timeliness pada intinya menjelaskan relevansi laporan keuangan.
Isu timeliness sebenamya telah menjadi pertanyaan lama, bersamaan adanya isu muatan informasi
oleh Ball dan Brown (1968). Selanjutnyaisu ini mulai diinvestigasi oleh heberapa peneliti di Aushalia, Dyer IV dan McHugh (1975), WhitMed (1980), dan ~ross-(l981),serta chamber dan Penman
(1984). Perioda berikutnya, isu ketepatan waktu h a n g banyak mendapatkan perhatian secara
empiris gnna mendukung isu relevansi atas informasi keuangan publikasian.
Isn penting lain dalam MBAR adalah hubungan antara laba dengan harga saham. Sebagai
ekstensi isu muatan informasi, dalam 2 dekade ini isu koefisien respon laba banyak diteliti sebagai
variabel yang menjelaskan perbedaan respon harga saham disebabkan perubahan laba emiten
Berdasarkan isu ketepatan waktu informasi keuangan pada hubungan laba akuntansi-harga
saham maka penelitian ini didesain nntuk menguji dampak ketepatan waktu pelaporan keuangan
terhadap koefisien respon laba. Kedua, terinspirasi atas perbedaan muatan informasi dan level
koefisien respon laba atas pengumuman laba interim dan tahunan (Lee dan Park, 2000), maka
penelitian ini didesain untuk menguji perbedaan koefisien respon laba tengah-tahun dan koefisien
respon laba tahnnan.
Penelitian ini mempunyai beberapa tujuan: (1) menganalisis perbedaan reaksi pasar pada
perioda laporan keuangan tengah-tahun dan laporan keuangan tahunan; (2) menganalisis perbedaan
koefisienrespon laba tengah-tahnn dan koefisien respon laba tahunan; dan (3) menganalisis dampak
kecepatan penyampaian laporan keuangan tengah-tahun dan laporan keuangan tahunan terhadap
koefisien respon laba. Hasil studi ini diharapkan: (1) memberikan kontribusi determinan lain
(ketepatan waktu) pada koefisien respon laba; (2) menjadi masukan dan acuan pemsahaan dalam
rangka untuk memaksimalkan kemakmuran para pemegang sahamnya dengan mempertimbangkan
ketersediaan informasi yang relevan (tepat waktu); dan (3) memberikan bukti empiris atas isu
ketepatan waktu laba, sehingga dapat digunakan sebagai panduan bagi manajemen, para investor,
dan investor potensial serta BAPEPAM untuk mendiskusikan kembali atas isi Keputusan No.171
PMR002.

2. Tinjauan Literatur dan Pengembangan Hipotesis


2.1.

Muatan Informasi

Penelitian-penelitian empiris yang membahas muatan informasi mempakan peudahulu dari


isu koefisien respon laba. Penelitian ini terkait erat dengan teori hipotesis pasar efisien. Ball dan

298

H2

JRAI, September 2004

K w f ~ i e respon
n
laba perioda pengumuman Iapnran keuangan tengah-tahnn berbeda secara
signifikan dengan koefisien respon laba perioda laporan keuangan tahunan.

Teori signaling dalam sains komunikasi, dignnakan dalam disiplin sains akuntansi untuk
menjelaskan dan memprediksi pola perilaku komunikasi manajer kepada publik. Teori signaling
dalam akuntansi salah satu ftmgsinya untuk menilai adanya informasi privat. Dalam pasar modal,
pelaku pasar melakukan keputusan ekonomi dengan dasar informasi publiiasian, pengumuman,
konferensi pas, danflingkepadaregulator. Namun demikian, para manajer masih tetap mempunyai
informasi privat yang memuat nilai pemsahaan sebenarnya.
Informasi privat kadang-kadang mengindikasikan bahwa nilai pemsahaan lebih tinggi dari
yang terefleksikan dalam harga saham saat hi. Sebagai contoh: (1) manajer mempunyai infomasi
yang mengindiiasikanbahwa laba-jangka panjang akan lebih tinggi dari ekspektasi pasar; (2) manajer
mengetahui babwa arus kas masa depan pemsahaan tidak terlalu bewolatilitas sehingga dapat
menurunkan risiko sistematik (beta). Upayamanajer untuk meningkatkan kemakmnran pemegang
d a m adalah dengan mengkomunikasikan good news kepada pasar mtuk meningkatkan harga
saham.
Untuk mentransfer news manajer dapat mendiclose secara langsung. Namun, pengungkapan
eksplisit mungkin berbahaya pada pemsahaan dengan alasan kompetitif atau larangan dari klausul
perjanjian kerahasian perusaham. Ketikapengungkapanl a n g s u n g t i d a k m u n g k i n d i i , manajer
dapat menggunakan signal tertentu bahwa harga saham underpriced Berdasarkan teori signaling,
signal dapat diabaikan jika tidak ada konsekuensi negatif (mgi) kepada manajer yang salah
mengumumkan bahwa d a m underpriced.
Pada perkembangaunya, signaling diterapkan untuk mengakses informasi privat dari
manajemen. Beberapa riset empiris mencatat pemanfaatan pola kebijakan deviden meningkat
(devidend-signaling theory) sebagai proksi penilaian arus kas masa depan pemsahaan. Beberapa
literaturfnance juga menjelaskan kebijakan open-market repurchases (OMR-signaling theory)
sebagai signal bahwa harga s h a m emiten underpriced
Dengan rasional teori signaling, ketepatan w a h (timeliness) [didefmisikan sebagai earnings reporting lags] laporan keuangan kepada publik sehamsnya mengandung signal good news
atas nilai pemsahaan. Kecepatan penyampaian laporan keuangan mengindiiasikan ada efisiensi
dalam sistem informasi akuntansi dan operasi manajerial.
Dyer IV dan McHugh (1975) melakukan investigasi atas atribut pemsahaan yang mentaati
dan tidak mentaati regulasi atas ketepatan waktu dalam menyampaikan laporan keuangan pada
bursa efek. Dengan setting pada The Aush.alian Stock Exchange - Sidney Stock Exchange 120
sampel pemsahaan dipilib untuk menjelaskan adanya reporting delays. Berikut gambar yang
menjelaskan aktivitas pelaporan yang mempengaruhi reporting lags.

J
line
Pori
Exc
men
pen!
men

dari
kete

laba

300

JRAI, September 2004

Collins et al. (1994) melakukan penilaian atas variabel lack of timeliness dan noise sebagai
faktor yang menjelaskan rendahnya nilai RZhubungan laba tahunan-return saham. Dengan
m o d i f w i horizon waktu atas return saham diperolehpenjelasannilai R2laba akuntansi untuk salah
satu modelnya dapat mencapai 3-6 kalmya. Ini berarti bahwa ada indikasi bahwa ketepatan waktu
juga dapat menjelaskan variasi dari ERC tengah-tahun dan tahunan.
Beberapa penelitian di Indonesia, semisal Isroah (1999) yang menemukan adanya reaksi
pasar tidak signifkan berbeda antara yang melaporkan laporan keuangan lebii awal (terlambat).
Namun Priyastiwi (2000) menemukan ada hubungan antara variabel ketepatan waktu laporan
keuangan dengan harga saham. Temuan penelitian memberikan bukti bahwapolapelaporan direaksi
pasat. Penyampaian laporan keuangan lebih awal akan dinggap sebagai good news dan terlambat
sebagai bod news. Halim (2000) mengeksplorasi faktor-faktor yang mempenga~hiaudit delay.
Perilaku emiten dalam pola pelaporan ini mempakan ftmgsi dari ukuran pemsahaan, industri,jenis
opini, profitabilitas, dan lamanya waktu audit.
Na'im (1 999; 2000) menginvestigasipengaruh ukuran pe~Sahaan,profitabilitas, danfinancia1 distress pada ketidakpatuhan atas regnlasi informasi [information regulation noncomplience
(IRN)] di BEJ. Level IRN pemsahaan dibuktikan sebagai determinan atas kepatuhan penyampaian
laporan keuangan secara tepat waktu. Na'im menemnkan bahwa profitabilitas emiten negatif dan
signilikan 10%denganpropensitas untukIRN. Dengan kata lain semakinrendahtingkat profitabilitas,
maka semkin tinggi kecenderungan untuk untuk terlambat.
Dalamrangkamemberikaninformasiyang lebih cepat dan akurat kepada investor atas kondisi
keuangan emiten dan dalam rangka mengikuti perkembangan pasar modal global maka BAPEPAM
mengelnarkan Keputusan No. 17/PM/2002 u n a menyempumakan Lampiran Keputusan X.K.2.
atas Keputusan No. 80/PM/1996 tentang kewajiban penyampaian laporan keuangan berkala.
Keputusan tersebut mempercepat jeda pelaporan (reporting lag) penyampaian laporan keuangan
emiten kepada publik dan BAPEPAM mulai akhir tahun fiska12002. Dalam keputusan tersehut
emiten wajib mengnmumkan laporan keuangan (1) tahunan, palimg lambat 3 bulan dari tanggal
laporan keuangan - opini akuntan; dan (2) tengah tahunan (a) i bulan setelah tanggal laporan
keuangan - jika tanpa diaudit; (b) 2 bulan setelah tanggal laporan keuangan - jika ada telaah
terbatas; dan (c) 3 bulan setelah tanggal laporan keuangan - jika ada opini akuntan.
Dalam rangkamemberikan ekstensi atas penelitian seputar isu ERC padaperioda interim dan
tahunan, maka adanya variabel ketepatan wakh diharapkan bermanfaat dalam menjelaskan ERC.
Berikut hipotesis yang akan diuji:
eorningsreportinglagsperioda tengah tahunan dan perioda tahunan berpengarnh terhadap
ERG

3. Metode Penelitian
3.1.

Populasidan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahan-perusaham yang tercatat di BEJ. Pemilihan sampel
ditentukan secara proporsional atas kedelapan kelompok indusai yang ada; yang tercatat di BEJ
sejakperioda 1992; selain perbankan dan jasa keuangan; dan mengabaikan dampak pengnmuman
deviden serta dampak pemecahan saham terhadap pembahan harga.

Jasw

F
F

-1
'

1
I

<

F
1,
1

-1
I
<

3.2.

Dat;
UGI

dan
keu;
pub
3.3.

Vari
a.

ise sebagai
I. Dengan
lntuk salah
atan waktu

TABEL 1.
Prosedur Pemilihan Sampel
Keterangan
pewsahaan terdaflardiBEJ sampai akhirOktober2002
Perusaham yang tidak termasuksampel:
Pe~sahaanyang terdaHardi BEJ setelah 1992'
Emiten sejak 1979- 1992dikeluarkan dari
penyampelan (bank,jasa keuangan, &datatidaklengkap)
Total pe~sahaanyangterpilih menjadi sampel-

nya reaksi
erlambat).
tu laporan
m dreaksi
terlambat
rdit delay.
ustri, jenis

301
(174)

(W

47

Terdapat 5 emiten yang terdaHar pada 1993yang dimasukkan dalam penyampelan dalam rangka meningkatkan n
sampel.Emiten tersebut adalah PT. Sarasa Nugraha;PT. Modemland Realty; PT. Texmako Perkasa Engginering;PT.
SekarLaut;dan PT. BantoPasificTimber.Data laporan keuangan 1991dan 1992dipemiehdariNeraca Perbandingan
perioda 1993,data harga saham diperoleh secara winsorizing dengan nilai saat terdaHardi BEJ, dan tanggal publikasi
lapran keuangan akhirtahun 1992,lapran keuangan tengah tahun 1993ditetapkanpada 30April1993dan 31 Agustus
1993,b e ~ ~ b l l .
N = 47 berasal dari pembagian proprsional atas ke-8 kelompkemitendi BEJ Fecuali perbankan dan jasa keuangan]:
pertanlan (2); pertambangan (2);industri dasardan kimia (10);aneka industri (9);industri barang konsumsi (7);properti
dan real estat (6);infrastwktur,utilitas,dan transportasi (2);dan perdagangan, jasa dan investasi (10).

danfinanomplience
~yampaian
egatif dan
~fitabilitas,
tas kondisi
APEPAM
an X.K.2.
1 berkala.
keuangan
n tersebut
~ r tanggal
i
a1 laporan
~ d telaah
a

Jumlah

Data yang digunakan dalam penelitian h i d i k u m p u h dari beberapa sumber antara lain: PPA
UGM, PACAP MM UGM, Pusat Referensi Pasar Modal (PRPM) Jakarta dan Laporan Biro PKP I
dan I1 BAPEPAM. Data-data yang digunakan dalam penelitian h i adalah: (1) data-datapada laporan
keuangan perioda yang berakhir pada tanggal 3 1 Desember 1991 sampai 30 Juni 2002; (2) tanggal
publikasi laporan keuangan; (3) data emiten dan data pasar.

lterim dan
kan ERC.

terhadap

an sampel
a t di BEJ
gumuman

Variabel penelitian dioperasionalisasikan sebagai berikut:


Cummulative abnormal return (CAR) adalah salah satu variabel dependen dalam model
yang akan digunakan.

a.

Dalam ha1 hi:


CAR,,,,, adalah CAR pemsahaan i selama periodajendela 3 hari dari tanggal publikasi
laporan keuangan
adalah abnormal return perusahan i pada bari t
A%
adalah return seseungguhnya perusahaan i pada hari t
Ra
adalah return pasar pada bari t
%

302

IRAI, September 2004

Unexpected EPS dalam ukuran level digunakan sebagai variabel independen penelitian
yang diperhihmgkan dengan model random - walk.

UE.,t

=E.,t -E t - 1

................[GI

Dalam ha1 hi:


UE, adalah unexpected EPS pemsahaan i pada perioda t
adalah EPS pemsahaan i pada perioda t
E*
adalah EPS pemsahaan ipada perioda t-l
E,,
Return tabunan dan return tengah-tahunan digunakan untuk mengurangi kesaiahan
pengukuran (Hartono, 1999; Chandrarin, 2002).

R,t =

Pit -Pit-1

................[dl

Pit-1

Dalam ha1 hi:


adalah return tabunadtengah-tabunan pemsahaan i perioda t
R,
adalah
barga penutupan saham pemsahaan i pada perioda t
P,
adalah harga penutupan saham perusahaan i pada perioda t-1
P,,
Koefisien respon laba (ERC) adalah slope a, pada hubungan CAR dengan UE setelah
diiendalikan R,.
Reporting lags adalah selisih tanggal pengumuman dengan tanggal publikasi laporan
keuangan. Ada beberapa data tanggal publikasi laporan keuangan: tanggal penyerahan ke
BAPEPAM, tanggal iklan di koran, tanggal registrasi dokumen m a s k di PRPM. Dalam
penelitian ini, tanggal yang dipilih adalah tanggal yang paling awal.
Persistensi laba adalah properti laba yang menjelaskan kemampuan pemsahaan nntuk
mempertahankan jumlah laba yang diperoleh saat ini sampai masa mendatang. Persistensi
akan diukur dari slope regresi atas perbedaan laba saat ini dengan laba sebelumnya (Lipe,
1990; Cbandrarin,2002).

xi, = U +

+ Gi

................[el

Dalam hat hi:


adalah laba pemsahaan i perioda t
X,
adalah laba pemsahaan i perioda t-l
X,,
Prediktabilitas laba diukur dari deviasi standarresidual dari formulapersistensi laba. Sebagai
penjelasan tambahan, Lipe (1990) menggukur variabel ini dari nilai variansi residual.
Kesempatan pertumbuhan adalah variabel yang menjelaskan prospek pertumbuhan
pemsabaan di masa mendatang. Variabel hi diukur dari market-to-book value ratio masingmasing pemsabaan pada perioda akhiu perioda laporan keuangan.

Market - to - book ratio =

Market capitalization
Book value of equity

Beta adalah risiko sistematik pemsahaan yang diestimasi dengan model pasar (Hartono,
2000). Beta ditunjukkan dari slope regresi pada persamaan return perusahaan dengan return pasar sampai sehari sebelum tanggal publikasi.

304
3.5.

JRAI, September 2004

Metoda AnaliisData

Sebelum dilakukan analisis, akan dilakukan pemeriksaan awal terhadap asumsi klasik model
regresi. Pengujian tersebut dilakukan dalam rangka mengetahui apakab model tersebut telah
memenuhi asumsi regresi linear. Pengujian tersebut terdiri: uji multikolimieritas; uji otokorelasi; dan
uji heteroskedastisitas.
Pengujian hipotesis 1 dilakukan dengan menggunakan uji t pada return abnormal perioda
bari t-3 sampai dengan hari t+3 dari tanggal pengumuman laba tengah-tahun versus pengumuman
laba tabunan. Pengujian hipotesis 1 juga akan dilakukan atas beda CAR perioda tengab tahun dan
perioda tahunan. Pengujian hipotesis 2 dengan uji t dilakukan untuk membedakan ERC perioda
pengumuman laba tengah-tahunan versus tahunan. Dan pengujian hipotesis 3 akan memberikan
bukti atas pengamh reporting tags terhadap koefisien respon laba. Analisis atas signifikansi
statistik masing-masing variabel digunakan uji t serta uji F untuk menentukan pengaruh secara
bersamaan semua variabel independen terhadap ERC.
Analisis sensitivitas akan dilakukanpada model utama (perhitungan abnormalreturn model
sesuaian-pasar dengan perioda jendela 3 hari) dengan perioda jendela 5 hari. Selanjutnya
pendekatanmodel pasar -beta koreksi metodaFowler and Rorke untuk periode koreksi 4 tag dan 4
lead pada perioda jendela i. 3 dan i. 5 juga akan digunakan dalam rangka memberikan perspektif
pada pendekatan lain.

Dalaml

4. Analisis dan Pembahasan

Pada tabel 2 dan 3 dibawah ini dilaporkan statistik deskriptif dari sampel yang digunakan.
Sampel dikelompokkan dalam 2 kelompok yaituperioda pengumuman laba tengah-tahun dan laba
tahunan.

4.2.

heteror
Varia
Mean

Med

Tengah-Tahunan
Dev.
Var
Std

CAR, 0.04 0.01


0.15
0.023
0.15
0.022
CAFt 0.03 0.02
UE 22.41 1.94 1994.89 3979614
R
0.09 0.06
1.W
1.00

I
Mak

Min I Mean

Med

Tahumn
Dev.
Var

Mak

Min

1.03
1.06
7940
20.33

-0.92
-0.63
-8059
-0.94

Std

0.16
1.02 0.88 0.027 0.02
1.14 0.87 0.025 0.001 0.15
15672 19504 16.09 -5.00 1048.8
10.88 0.96 0.17 -0.18 1.62

0.03
0.02
1099911
2.61

Dalam ha1 ini:


CAR, adalab CAR sesuaian-pasar, perioda jendela *3 bari dari tanggal publikasi
CAR, adalab CAR model pasar beta koreksi, periodajendela* 3 hari dari tanggal
-- publikasi
UE adalab unexpectedEPS dengan model randur&alk
R
adalah return tahunan

Tabel 2 di atas merupakan ringkasan atas 470 titik obsewasi pada perioda tengah tahnn dan
470 titik obsewasi tahunan. Kelompok sampel tengab tabun diperoleh dari data runtnt w a h dari
Juni 1993-2002. Sedangkankelompok sampel tahunan diperoleh dari data runtut waktu dari Desember
1992-2001.

306

JRAI, September 2004

Multikolinieritas dalam persamaan 2 untuk kedua perioda tengah tahunan dan tahunan
mengindikasikantidak ada bias antar variabel independennya. Hal ini mengikuti rule ofthumb atas
masing-masing nilai variance-infatingfactor kurang dari 5, sebagai batasan bahwa variabel tidak
bersifat multikolinier. Variabel-variabel pada persamaan 2 dideteksi terjadi otokorelasi. Hal ini
memperhatikan nilai D-W perioda tengah tahunan dan tahunan, masing-masing 0,165 dan 0,218
berurutan, yang ada jauh dibawab perkiraan d, Dengan mempelajaritabel dismbusi Dwbin-Watson
n=100 dan k = 5 (Netter et al., 1993), nilai tabel D-W diestimasi secara interpolasi berada dibawah
nilai d, untuk N=470 dan k=8, sehingga disimpulkan ada otokorelasi positif diantara variabel
independen.
Hasil uji Glesjer pada persamaan 2 atas sampel perioda tengah tahun dan tahunan dengan
menunjukkan bahwa variabel-variabel independen secara statistik signiiikan mempengaruhi nilai
residual ahsolut. Sehingga disimpulkan bahwa ada indikasi heteroskedastisitas. Dalam rangka
melanjutkan analisis, maka dilakukan transformasi semi-log pada variabel jeda waktu pelaporan
[LgRL], prediktabilitaslaba [LgEPr], dan besaran perusaham [LgSIZE] untukmemperbaiki variabel
penelitian yang terdeteksi heteroskedastisitas.
4.3.

Jaswadi

PengujianHipotesis 1dan 2

Sebelum pengujian hipotesis, akan dilakukan pengujian signif&&


pengumman laba tengah tahun dan tahunan.

reaksi pasar atas

Dalam ha!
AR,, - A4
4 . 2 - A4

TABEL 5
Uji t atas AbnormalRetum Perioda Tengah Tahun dan Tahunan
DERC,

Sign.

,469

.OW

.OW .C67"

,153

,127

,253

1 ,391

.W ,094"

.IV .OlT

,851

,161

secara slatistik signifikanpada p<0,05


-secarastatistik signifikan pad p<0,10
Pengujian signifkansi AR model sesuain-pasar atas pengumman laba dilakukan secara
cross-sectional atas abnormal rehrrn pada perioda jendela. Analisis signifikansi model hi, tidak
mempertimbangkan periode estimasi seperti pada perhitungan return abnormal model pasar
(Hartono, 2000). Dengan memperhatikan nilai signilikausipadatabel5, untuk perioda tengah tahunan
disimpulkan h-2 dan h-1 pasar bereaksi atas pengumman laba secara sigoifikan pada p<0,05,
sedangkan hO pasar bereaksi dan signifkan pada p<O, 10. Untuk perioda tahunan disimpulkan h-2
dan h-1 pasar bereaksi atas pengumman laba secara statistik sigoifkan pada p<O,10 dan h 0 dan
h t l secarastatistiksignifkan padap<0,05.

4.4.

Pe

310

J R N , September 2004

GambarZ.NiiaiMinimum,Mean,dan Maksimum dari


Reporting L ag Tahunan

Perloda 1992.2002

Gambar3.NilaiMinimum,Mean,dan Maksimum
Reporting Lag Tengah T ah u n an

jen
re$
ke!
sel

Gambar 2 di atas menunjukkan nilai minimum, mean d m maksimum dari reporting lags
perioda tahunan dari sampel penelitian. Data ini menunjukkan bahwa BAPEPAM hams segera
mempertimbangkan penyesuaian regulasi informasi seperti SEC'. Gambar 3 di atas.juga menunjukkan
nilai minimum, mean, dan maksimum untuk reporting lags perioda tengah tahunan atas sampel
penelitian. Rata-rata reportinglags berada pada hari ke 61 setelah tanggal 30 Juni. Namun, dengan
studi dokumentasi atas monitoring penyerahan laporan keuangan di PKP, diketahui bahwa hampir
semua laporan keuangan tengah tahunan tersebut tidak diaudit oleh Kantor Akuntan Publik. Jadi
dengan aturan baruBAPEPAM, makamulai 2002 dan setemsnyarata-rata jeda waktu pelaporan ini
akan berada pada nilai 30 h i .

' BAF'EPAM melalui Kep. No 17PMl2002 memajukan reporting lags laporan keuangan auditan per
31 Desembe12002 dari 120hari menjadi 90 hari. Kepuiusanbam tersebut telah dilakukan SEC sejak 1980-an.
Pada saat yang hampir bersamaan dengan Kep Ketua BAF'EPAM diatas, SEC secara bertahap dalam 3 tahun
kedepan memajukanjeda waktu pelaporan 10K dari 90 hari menjadi 60 hari (Investor Relation Business, 2002)

sec
tat
Pe
sel
sta

TABEL 9

Panel 9a: Hasil Analisis RegresiPersamaan 2 (ERC,; 5)

Perioda Tengah Tahunan


Variabel
LgRL
EP

~ dR2j
Sign.

Koef
regr
-0,05
0.18

SEE

Sign.

69,66
19,73

-1,15
4,lO

0,25
0.03**

,152
.OO'

Perioda Tahunan
regr
-0,09
0.08

SEE

sign.

0,26
0.09

-2,03
1.84

0,41
0.07*"

0,15
.OO*

'secara statistik signifikan pada p<0,01


"secara statistik signifikan pada p<0,05
-s"secara statistiksignifikanpada pc0,lO

wting lags
ms segera
:nunjjukkan
tas sampel
un, dengan
wa hampu
ublik. Jadi
laporan ini

auditan per
ak 1980-an.
lam 3 tahun
iness, 2002)

Analisis sensitivitas dilakukan terhadap variabel CAR yang diitung kembali dengan perioda
jendela* 5. Hasil analisis regresi pada tabel 9 di atas, digunakan sebagai pembanding hasil analisis
regresi pada tabel 7. Dengan menambah panjang perioda jendela, basil analisis regresi secara
keseluruhan memjelaskan temuan yang lebih baik, dari perspektif konsistensi terhadap studi
sebelumnya dan tingkat signifikansi.
Pada temuan diatas variabel reporting lags berpengaruh negatif atas variasi ERC, namun
secara statistiktidaksignifikan. Secara umum, hanya variabel kesempatan pertumbuhan (EG) perioda
tahunan yang bertentangan dengan studi sebelumnya (misal: Collins dan Kothari, 1989) dan besaran
perusahaan (LgSIZE) perioda tengah tahunan yang mempunyai arab bertentangan dengan studi
sebelumnya (Easton dan Zmijewski, 1989). Namun variabel tersebut jauh dari tingkat signifkansi
statistik. Penjelasan dari temuan tersebut adalah kemungkinan bias data yang digunakan.

TABEL 9

Panel 9b: Hasil Analisis Regresi Persamaan 2 (ERC,; *3 dan 5 )

'secara statistiksignifikan pada p<0,01


*secara statistiksignifikanpada p<0,05
'"secarastatistiksignifikan pada p4,lO
Persamaan 2 juga diuji kembali dengan menggunakan ERC yang diperoleb dari CARmodel
pasar beta koreksi (ERC,) denganperiodajende1a.t-3 dan + 5. Adapun ikhtisar basil analisis regresi
dengan ERC, disajikan pada tabel 9 diatas. Pada perioda tengah tahun .t- 3 , variabel reporting lags
mempunyai arah sesuai prediisi tetapi tidak signifian. Variabel persistensi laba, risiko beta, dan
besaran perusaham mempunyai arah yang tidak konsisten dengan temuan studi terdahulu. Narnun
pada level diskibusi penyarnpelan variabel-variabel ini menjelaskan ERC secara statistik tidak
signifkan. Sedangkan pada perioda tahunan 3, variabel reporting lags juga mempunyai arah
sesuai denganprediii tetapi tidak signifikan.Variabel p e m b u h a n laba danrisiko betamempunyai
arah yang tidak konsisten dengan temuan penelitian terdahulu. Namun, kedua variabel ini secara
statistikjuga tidak signifian.
Pada perioda tengah tahun 5, variabel reporting lags mempunyai arah sesuai prediksi
tetapi tidak signifkan. Pada bagian ini, secara keseluruhan (uji F) variabel independen tidak
menjelaskan ERC. Hal ini d i g k i n k a n karena investor BEJ bereaksi secara cepat atas peristiwa
pengumuman laba. Dari analisis pada tabel 4 diketahui babwa investor merespon peristiwa
pengumuman labapada b-3 sampai h 0.Sedangkan padaperiodatahunan i 5, variabel pertumbuhan
laba dan leverage tidak konsisten dengan penelitian terdahulu.

5. Simpulan dan Implikasi Penelitian


Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, berikut ini kesimpulan yang dapat ditarik
secara umum: (1) secara statistik tidak ada beda mean yang signifikan antara AR barian pada
perioda jendela tengab tahun dan tahunan, namun secara kumulatif, CAR tengah tahun lebih besar
dibandingkan tahunan; (2) ada perbedaan ERC pada perioda tengah tahunan dan tahunan pada

314

JRAI, September 2004

Beaver, W.H., R. Lambert, and D.Morse, 1980. The Information Contents of Security Prices. Journal of
Accounting andEconomics, 2 (March), 3-38
Beaver, W.H., R.Clarke, and W.F. Wright, 1979. The Association Between Unsystematic Security Return and
the Magnitude and Earnings Forecast Error. Journal ofAccounting Research, 17 (Autum), 3 16-40.
Bushman R., Chen, Q., E. Engel, and A. Smith, 2000. The Sensitivity of Corporate Governance Systems to
the Timeliness of Accounting Eamings. Working Paper CoNection, SSRN.
Chaney, P.K., and D.C. Jeter, 1991.The Effectof Size on the Magnitude ofLong-Window Earnings Response
Coefficients. ContemporaryAccounting Research, 8 (2), 540-60.
Chandrarin, G., 2002. The Impact of Accounting Methods of Translation Gains (Losses) on the Earnings
Response Coefficients.Proceeding Artrcles on SNA 5,24-35.
Chamber, A.E., and S.H. P e n m q 1984. Timeliness of Reporting and Stock Price Reaction to Earnings
Announcements.Journal ofAccountingResearch, 22 (1) 21-47.
Collin, W.A., W.S. Hopwood, and J.C. Mckeown, 1984. The Predictability ofInterim Earnings over Alternative Quarters. Journal ojAccounting Research, 22 (2) Autum, 467-79.
Collins, D.W., and S.P. Kothari, 1989.An Analysis ofthe Intertemporal and Cross-SectionalDeterminants of
Emings Responsss Coeficiunts. The J o u r ~ ~o/;lrcoun~mng
ol
ondEconumrrc, (July) 143-81
Collms, D.W. S P Kothari. J. Shanksn.anJ KG.Slwm. 1991. Lackof rimelinessandNoise~Exolanalions
for the Low ContemporenousReturn-Earnings Association. Journal ofAccomting andEconomics,
18,289-424.
Collins, W.A., W.S. Hoopwood, and J.C. Mckeown, 1984. The Predictability of Interim Earnings Over
Alternative quarters. Journal ofAccounting Research, 22 (2), 467-79.
Cornell, B. and W. Landsman, 1989. Security Price Response to Quarter-ly Earnings Announcements and
Analysts' Forecast Revisions. The Accounting Review, 64 (4), 680-92.
Dhaliwal, D.S., and S.S. Reynolds, 1994. The Effect of Default Risk of Debt on the Earnings Response
Coefficient. The AccountingReview, 68 (2 -April), 412-19.
Dhaliwal, D.S., K.J. Lee, and N.L. Fargher, 1991. The Association Between Unexpected Earnings andAbnorma1 Security Retum in the Presence of Financial Leverage. ContemporaryAccountingResearch,8 (I),
~~

~~~

20-41
-- ...

Dyer lV, J.C., and A.J. McHugh, 1975.Timeliness of the Australian Annual Report. Journal of Accounting
Research, 13 (2) Autum, 204-19.
Easton, P.D., and M.E. Zmijewski, 1993. SEC Form lOWlOQ Report and Annual Report to Shareholders:
Reporting Lags and Squared Market Model Prediction Errors. Journal ojAccounting Research, 31 (I)
11
3-29
--.

Easton. P.D., and M.E. Zmijewski, 1989. Cross-Sectional Variation in the Stock-Market Response to Accounting Earnings Announcement. Journal ojAccountingandEconomics, July, 117-41.
Editorial Staff, 2002. SEC Cuts Reporting Deadlines: Regulator Slashes 10-K Prep Time, Compromises a
Little on 10-Q. Investor Relations Business; Sep 9*, New York.
Foster, G., 1977.Quarterly Accounting Data: Time-Series Properties and Predictive-Ability Results. The
Accounting Review, 52 (January) 1-21.
Foster, G., 1986. FinancialStatement Analysis, 2"6Edition.Prentice-Hall International, Iuc., New Jersey.
Gelh, D., and P. Zarowin, 2000. Corporate Disclosure Policy and the Informativeness of Stock Prices.
Working Paper Collection, SSRN.
Givoly, D., and D. Palmon, 1982. Timeliness of AnnualEarningsAnnouncements: Some Empirical Evidence.
The Accounting Review, LVII (3) 486-508.
Halim, U., 2000. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Delay: Studi Empiris padapemsahaan-Pemsahaan
di BEJ. JurnalBisnis dan Akuntansi, 2 (1) 63-75.
Handayani, R., 2002. Analisis Respon Harga Saham Terhadap Pengumuman LabaKuartal Interim dan Kuartal
Keempat. Thesis S2 UGM, Jokjakarta.
Hangerman, R.L., M.E. Zmijewski, andP. Shah, 1984.The Association Between the Magnitude of Quarterly
EarningsForecastErrors andRisk- Adjusted StockReturn. Journal ofAccounring Research, 22 (2),
526-40.
Hartono, J., 1998. TeoriPortojolio dan Analisis Investasi. BPFE, Jokjakarta.

Journal of

,Return and
I), 316-40.
:Systems to

:s Response

he Earnings

to Earnings

ver Altema-

:minants of
-81.
xplanations
Economics,
nings Over
ements and
s Response
and Abnor?arch,8 (I),
Accounting
~areholders:
arch,31(1)

m e to Acipromises a
lesults. The
w Jersey.
ock Prices.

11Evidence.
Pemsahaan
dan Kuartal
)f Quarterly

rrch, 22 (2),

Hartono, J., 1999. Bias dari Penggunaan Model di MBAR. JurnalEkonomi don Bisnis Indonesia, 14 (1) 2836.
Isroah, 1999. Kecepatan Reaksi Pasar Saham atas Publikasi Laba di BEJ: Ukuran Pemsahaan, Tipe Laporan,
Reporting Lag dam Sinyal Laba. Thesis S2 UGM, Jokjakarta.
Jones, C.P., 1999. Investment: Analysis andManagemen1. John Wliey & Sons, Inc., New York.
Kim, Y.W., R.J. Willett, and 1.1. Jang, 2002. Default Risk as A Factor Affecting the Earnings Response
Coetficient. Working Paper, Quensland University of Technology.
Kormedi, R.C., and R. Lipe, 1987. Earnings Innovation, Earnings Persistence, and Stock Return. Journal of
Business, 60 (3) 323-45.
Kothari, S.P. and R.G. Sloan, 1992. Information in Prices about Future Eaamings: Implication for Earnings
Response Coefficients. Journal of Accounting and Economics, 15, 143-71.
Kothari, S.P., 1992, Price-Earnings Remessions in the Presence of Prices Leadine Earnines: Earnines Level
vs. Change Spesifications &d A'ternative Deflators. Journal ofAccounlingandEconomics, 15,173202.
Kross, W.,1981. Earnings and Announcement Time Lags. Jorinral o/'Barrnm Research, (September) 267-81
Kruss, W., and D.D. Schrwler, 1984 An Eniniricdl lnvesueation ofthe Effect oPOuarterlv
Esm~nes
,
"- An-~
nouncement Timing on Stock Return. Journal ofAccounting Research, 22 (1) 153-76.
Lee, I., and C.W. Park, 2000. Intraday Stock Price Reactions to Interim-Quarter versus Fourth-Quarter
Earnings Announcements. Journal ofBusiness Finance & Accounting, 27 (7) & (8), 1027-46.
Lev, B., and S.R. Thiagarajan, 1993. Fundamental Information Analisis. Journal of Accounting Research,
(Autum) 190-215.
Lipe, R.C., 1986. The Information Contained in the Components of Earnings. Journal of Accounting Research. 24 (Suplement), 37-64.
Lipe, R.C., 1990. The Relation Between Stock Return, Accounting Earnings, and Alternative Information.
Accounting Review, January, 49-71.
Machfoedz, M., 1994. Financial Ratio Analysis and the Prediction of Earnings Change in Indonesia. Kelola:
7 (iii) p. 114-37.
Morse, D., 1981. Price and Trading Volume Reaction Surrounding Earnings Announcements: A Closer Examination. JournalofAccountingResearch, 374-383.
Na'im, A., 1999.Nilai Informasi Ketepatan Waktu PenyampaianLaporan Keuangan: Analisis EmpirikRegulasi
Informasi di Indonesia. JurnalEkonomi don Bisnis, (14) 85-100.
Na'im, A,, 2000. Timeliness of Annual Financial Statement Submission: A Preliminary Empirical Evidence
from Indonesia. Asian Academy of Management Journal, 5 (2), 45-64.
Neter, I., W. Wasserman, and G.A. Whitmore, 1993. AppliedStalistics. Simon & Schuster Inc., 4* Edtion,
MA.
Patel, J.M., and M.F. Wolfson, 1982. Good News, Bad News, and the Intraday Timing of Corporate Disclosures. The Accounting Review, LVII (3) July, 509-68.
Priyastiwi, 2000. Analisis Efek Interaksi antara Tipe Earnings dan Ketepatan Waktu Laporan Keuangan
terhadap Return Saham. Thesis S2 UGM, Jokj&a.
Scott, W.R, 1997. FinancialAccounting Theory. Prentice-Hall International, Inc., New Jersey.
Stice, E.K., 1991. TheMarket Reaction to 10-K and 10-Q Fillings and to Subsequent the Wall Street Journal
Earning Announcement The Accounting Review, 42-55.
Teoh, S.H., and T.J. Wong, 1993. Perceived Auditor Quality and ERC. TheAccountingReview, 68 (2), 346-66.
Uyara, A.S., dan A. Tuasikal, 2002. Moderasi Aliran Kas Bebas Terhadap Hubungan Rasio Pemhayaran
Deviden dan Pengeluaran Modal dengan Earnings Response Coefficients. ArtikPlSNA 5,16-26.
Watts, RL, and J.L. Zimmerman, 1986. Positive Accounting Theory. Prentice-Hall International, NJ.
Whittred, G.P., 1980. Audit Qualification and the Timeliness od Corporate Annual Reports. The Accounting
Review, LV (October), 563-77.
Wolk, H.I., M.G. Tearney, and J.L. Dodd, 2001. Accounlingtheory: A ConceptualandInstihrtio~IApproach.
5&Edition,South-Western College Publishing.

Вам также может понравиться