Вы находитесь на странице: 1из 21

BAB 1

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Corporate Social Responsibility di Indonesia diartikan sebagai tindakan
korporasi atau perusahaan besar dalam memberikan tanggung jawabnya berupa
materi seperti uang, peralatan, atau hadiah lainnya kepada komunitas, organisasi
atau individu di wilayah di mana perusahaan tersebut beroperasi. 1 Sedangkan
menurut The World Bussines Council for Sutainable Development (WBCSD)
dalam publikasinya making good bussines sense mendefinisikan CSR atau
tanggung jawab sosial perusahaan sebagai continuing commitment by bussines to
be have ethically and contribute to economic development while improving the
quality of life of the workface an their families as well as of the local community
and society at large yang menjelaskan bahwa komitmen usaha untuk terus
bertindak secara etis beroperasi secara legal dan berkontribusi untuk peningkatan
ekonomi bersama, dengan peningkatan kualitas hidup dari karyawan dan
keluarganya, sekaligus juga peningkatan kualitas komunitas lokal dan masyarakat
luas.2

1Beny,B.Corporate Social Responsibility,San


Fransisco,2012,p.6

Adapun versi lain mengenai pengertian CSR adalah gagasan yang membuat
perusahaan tidak hanya bertanggung jawab dalam hal keuangan saja, tetapi juga
terhadap masalah sosial dan lingkungan sekitar perusahaan agar perusahaan dapat
tumbuh secara berkelanjutan.3
Dari beberapa definisi atau pengertian yang diberikan diatas maka dapat
disimpulkan bahwa pada dasarnya CSR itu adalah operasi bisnis yang
berkomitmen tidak hanya untuk meningkatkan keuntungan perusahaan secara
finansial, melainkan juga untuk pembangunan sosial dan ekonomi kawasan secara
holistik, berlembaga dan berkelanjutan. Selain CSR ada beberapa nama lain yang
memiliki kemiripan dan bahkan sering diidentikkan dengan CSR yaitu corporate
giving, corporate philanthropy, corporate community relations, dan community
development. Ditinjau dari motivasinya, keempat nama itu bisa dimaknai sebagai
dimensi atau pendekatan CSR.4

2 Sutarto,Good Corporate Governance Corporate


Social Responsibilty dan pemberdayaan UMKM,yang
diakses di http:///www.diskopjstim.go.id/ pada tanggal
9 mei 2015

3 Ervina,Rosiana,et al.,Pengaruh Pengungkapan CSR


Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Variabel
Profitabilitas Sebagai Variabel Pemoderasi,Jurnal
Akuntasi Universitas Udayana,2013

4EkoAdhy,Kurnianto,Pengaruh

Corporate Social
Responsibility Terhadap Kinerja Keuangan pada
Perusahaan
Perbankan
yang
terdaftar
di
BEI,Skripsi,Semarang,2011

Pada mulanya konsep CSR pertama kali dikemukakan oleh Howard R. Bowen
pada tahun 1953. Awalnya CSR dilandasi oleh kegiatan yang bersifat filantropi
yakni dorongan kemanusiaan yang bersumber dari norma dan etika universal
untuk menolong sesama dan memperjuangkan perataan sosial. Tetapi saat ini kita
lebih melihat bahwa CSR telah dijadikan sebagai salah satu strategi oleh
perusahaan untuk meningkatkan citra perusahaan, yang akan turut mempengaruhi
kinerja keuangan perusahaan. Perubahan orientasi CSR ini telah banyak
memunculkan konsep baru yang sekarang dikenal dengan corporate citizenship.5
Berikut adalah beberapa manfaat yang dimiliki oleh CSR khususnya bagi
perusahaan antara lain:
1. Peningkatan penjualan dan pangsa pasar (increased sales and market share)
2. Memperkuat posisi nama atau merek dagang (strengthed brand positioaning)
3. Meningkatkan citra perusahaan (enhanced corporate image clout)
4. Meningkatkan kemampuan untuk menarik, memotivasi, dan mempertahankan
pegawai (increased ability to attract, motivate, and retain employees)

5 Elvinaro,Ardianto & Dindin,Machfudz,Efek


Kedermawanan Pebisnis dan CSR,PT elex media
kompusindo,Jakarta,2011,p.39

5. Menurunkan biaya operasi (decreasing operating cost)


6. Meningkatkan daya tarik bagi investor dan analis keuangan (increased appeal
to investors and financial analysts)6.
Dilihat dari beberapa penjelasan diatas mengenai manfaat CSR maka agar
pelakasanaan program CSR berjalan dengan baik, perusahaan harus melakukan
beberapa

implementasi.

memberdayakan

yaitu

masyarakat

yang

dalam

pertama,
program

seperti

melibatkan

pengembangan

pasar

dan
dan

pembentukan citra kepada masyarakat. Keterlibatan dan memberdayakan


masyarakat juga dapat didorong sebagai strategi CSR seperti dalam bentuk
Community Development Program. Hal ini dapat mendorong pengembangan
pasar, dan meningkatkan citra positif perusahaan dimasyarakat dan juga dapat
mengembangakan added value chain dari sebuah perusahaan.
Kedua, Menetapkan program pembangunan masyarakat dan peningkatan
kompetensi sumber daya manusia yang mendukung pendidikan dasar dan
kejuruan, keamanan lingkungan, kesejahteraan masyarakat, kesehatan dan
keamanan masyarakat.7 disamping itu juga perusahaan harus memiliki

6 Bismar,Nasution,Aspek Hukum Tanggung Jawab


Sosial, diakses di http://bismar.wordpress.com/
terakhir diakses pada tanggal 09 mei 2015

7 Strategi Penerapan Corporate Social Responsibility


diakses dari http://langkah-merumuskan-strategicorporate-social-responsibility/

pemahaman yang komprehensif, sehingga program yang dibuat oleh perusahaan


menjadi lebih terstruktur,sistematis berkelanjutan dan terukur. Lain halnya apabila
CSR dilakukan hanya sebatas keterpaksaan, selain hanya bersifat seremonial
kegiatan CSR juga tidak akan memberi dampak positif bagi perusahaan maupun
stakeholder.8
Maka dengan itu dibuat peraturan yang menjelaskan bahwa setiap perusahaan
wajib melaksanakan CSR, peraturan tersebut tercantum dalam Undang-Undang
no.40 tahun 2007 tentang perseroan terbatas dalam bab V pasal 74 ayat (1),(2).
(3),dan (4) dan Undang-Undang no.25 tahun 2007 tentang penanaman modal
dalam pasal 15(b) dan pasal 34.
Adapun isi Undang-Undang no.40 tahun 2007 tentang perseroan terbatas
pasal 74 yaitu :
(1) Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/atau berkaitan
dengan sumber daya alam wajib melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan
Lingkungan.
(2) Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) merupakan kewajiban Perseroan yang dianggarkan dan diperhitungkan

8 Elvinaro,Ardianto &
Dindin,Machfudz,op.cit.,p.103

sebagai

biaya

Perseroan

yang

pelaksanaannya

dilakukan

dengan

memperhatikan kepatutan dan kewajaran.


(3) Perseroan yang tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan.
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan
diatur dengan Peraturan Pemerintah.9

Pada Undang-Undang Nomor 25 tahun 2007 tentang penanaman modal,


pengaturan CSR dilihat pada :
1. Pasal 15 setiap penanam modal berkewajiban
a. Menerapkan prinsip tata kelola perusahaan yang baik.
b. Melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan.
c. Membuat

laporan

tentang

kegiatan

penanaman

modal

menyampaikannya kepada Badan Koordinasi Penanaman Modal.

9 Pasal 74 Undang-Undang Nomor 40 tahun 2007


tentang Perseroan terbatas

dan

d. Menghormati tradisi budaya masyarakat sekitar lokasi kegiatan usaha


penanaman modal.
e. Mematuhi semua ketentuan perundang-undangan.
2. Pasal 34
(1) Badan usaha atau usaha perseorangan sebagaiman dimaksud dalam Pasal 5
yang tidak memenuhi kewajiban sebagimana ditentukan dalam Pasal 15
dapat dikenai sanksi administratif berupa:
a. Peringatan tertulis
b. Pembatasan kegiatan usaha
c.

Pembekuan kegiatan usaha dan/atau fasilitas penanaman modal atau

d.

Pencabutan kegiatan usaha dan/atau fasilitas penanaman modal.

(2) Sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan oleh
instansi atau lembaga yang berwenang sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(3) Selain dikenai sanksi administratif, badan usaha atau usaha perseorangan
dapat dikenai sanksi lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan.10

10 Undang-Undang Nomor 25 tahun 2007 tentang


penanaman modal

Penjelasan atas Pasal 15 (b) lebih lanjut menerangkan bahwa tanggung jawab
sosial perusahaan adalah tanggung jawab yang melekat pada setiap perusahaan
penanaman modal untuk tetap menciptakan hubungan yang serasi, seimbang, dan
sesuai dengan lingkungan, nilai, norma, serta budaya masyarakat setempat.11
Pada setiap pelaporannya CSR tidak dapat dipisahkan dari kinerja keuangan
perusahaan, sebab alokasi dana untuk melakukan CSR berasal dari laba
perusahaan. Maka dari itu, kinerja keuangan perusahaan menjadi salah satu faktor
penting dalam perusahaan melakukan kegiatan CSR. Berbicara mengenai kinerja
keuangan perusahaan banyak terdapat berbagai cara dalam mengukur kinerja
keuangan, salah satunya dengan menggunakan rasio profitabilitas yang
diproksikan dengan return on assets (ROA) dan return on equity (ROE). Adapun
pengertian kinerja keuangan adalah hasil akhir dari kegiatan akuntansi (siklus
akuntansi) yang mencerminkan kondisi keuangan dan hasil operasi perusahaan.12
Versi lain mengenai pengertian kinerja keuangan yaitu laporan yang berisi
kegiatan perusahaan mulai dari kegiatan investasi, kegiatan pendanaan dan

11 Penjelasan atas pasal 15 butir (b)Undang-Undang


Nomor 25 tahun 2007 tentang penanaman modal

12Arif,Sugiono & Edi Untung,Panduan Praktis


Dasar Analisa laporan
keuangan,Jakarta,Grasindo,2008,p.3

kegiatan operasional, sekaligus mengevaluasi keberhasilan strategi perusahaan


untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai.13
Menurut undang-undang No. 40 tahun 2007 bab IV bagian kedua pasal 63 poin
(2) yang mengatur pelaksanaan CSR harus dijelaskan didalam laporan tahunan
perusahaan, yang dimana dalam laporan tahunan perusahaan harus memuat
laporan keuangan tahunan yang terdiri atas sekurang-kurangnya neraca akhir
tahun, laporan arus kas, laporan perubahan ekuitas, catatan atas laporan keuangan,
laporan mengenai tanggung jawab sosial dan lingkungan, rincian masalah yang
timbul selama tahun buku yang mempengaruhi kegiatan usaha perseroan. Salah
satu dari laporan ini yaitu laporan mengenai tanggung jawab sosial dan
lingkungan

wajib

dilaporkan

dalam

laporan

tahunan

perusahaan

dan

dipublikasikan kepada stakeholder.


Stakeholder seringkali disesatkan oleh sinyal-sinyal kesuksesan keuangan,
tetapi juga keliru dalam pengambilan keputusan karena tidak mengetahui secara
pasti informasi terkait isu-isu eksternalitas dan kinerja CSR yang sesungguhnya,
informasi tersebut merupakan salah satu indikator kunci dalam menilai prospek
dan risiko suatu perusahaan.
Dalam perlakuan akuntansi terdapat 2 cara dalam penyajian informasi CSR
dilaporan keuangan. yaitu pertama, untuk pengorbanan sumber-sumber ekonomi

13 Mamduh,Hanafi & Abdul,Halim,Analisis


Laporan Keuangan,Yogyakarta,Sekolah Tinggi Ilmu
Manajemen,2012,p.157

10

bagi aktivitas CSR yang memiliki manfaat ekonomis di masa depan, perlakuan
akuntansinya adalah sebagai pengeluaran investasi (asset) dan diamortisasi ke
periode-periode selanjutnya. Sebagai contoh, investasi dalam teknologi ramah
lingkungan, teknologi daur ulang, investasi dalam proyek-proyek lingkungan dan
kemitraan pada masyarakat, biaya riset dan pengembangan CSR, dan lainnya.
Pengorbanan itu harus disajikan dalam neraca pada pos investasi CSR.
Kedua, untuk pengorbanan sumber-sumber ekonomi bagi aktivitas CSR yang
tidak memiliki manfaat ekonomis bagi aktivitas CSR yang tidak memiliki
manfaaat dimasa depan, perlakuan akuntansinya adalah sebagai beban (expense)
periodik dan langsung dilaporkan dalam laporan laba rugi pada kelompok biaya
operasi atau biaya kontijensi.14
Adapun kasus yang terjadi dalam penerapan CSR yaitu pada Pabrik Kertas
Tjiwi Kimia Tbk. PT Twiji Kimia tbk didirikan pada tanggal 2 Oktober 1972
berlokasi di Desa Kramat Tumenggung Kecamatan Tarik Sidoarjo Jawa Timur.
Kemudian pada tahun 1974 nama Perseroan diubah menjadi PT. Pabrik Kertas
Tjiwi Kimia. Pada awal berdirinya Perseroan hanya memproduksi soda dan bahan
kimia lainnya dan sejak tahun 1978 Perseroan mulai memproduksi kertas dengan
kapasitas 12.000 ton per tahun. Sampai saat ini, total kapasitas produksi Perseroan

14 Andreas,Lako,Dekonstruksi CSR Dan Reformasi


Paradigma Bisnis dan
Akuntansi,Jakarta,Erlangga,2011,p.13

11

adalah kertas sebesar 1.134.000 ton per tahun, kertas kemasan sebesar 80.000 ton
per tahun dan stationery sebesar 320.000 ton per tahun.
Beberapa jenis-jenis produksi kertas yang dihasilkan oleh PT Pabrik Kertas
Tjiwi Kimia seperti buku tulis, memo, loose leaf, spiral, amplop, kertas komputer,
kertas kado, shopping bag dan produk fancy yang diminati pasar internasional.
Perseroan memproduksi kertas yang memiliki nilai tambah termasuk kertas tanpa
karbon dan kertas cast coated dan board. Pada tahun 2013 PT Tjiwi Kimia
diduga melakukan pencemaran lingkugan di sungai brantas dengan membuang
limbah cair hasil produksi. Hal tersebut dapat membahayakan karena, kandungan
zat yang terdapat pada limbah cair tersebut melebihi baku mutu air. Diketahui
bahwa terdapat 2 industri kertas yang melanggar baku mutu buangan limbah cair,
kedua industri itu adalah Mount Dream Indonesia (MDI) dan Tjiwi Kimia.
Setelah diketahui bahwa Tjiwi Kimia melakukan pencemaran lingkungan
dengan membuang limbah berbahaya kesungai, perusahaan tersebut mulai
melakukan pemulihan sungai sebagai bentuk tangung jawab terhadap pencemaran
yang terjadi. Dibantu LSM dan masyrakat sekitar, perusahaan melakukan berbagai
macam program pemulihan kondisi ekosistem sungai dan melakukan rehabilitasi
kondisi air sehingga air itu layak digunakan untuk budidaya perikanan.
PT Tjiwi Kimia sangat komit dalam menerapkan CSR yaitu melalui beragam
program dan kegiatan. Mulai dari program CSR paling sederhana seperti
pemberian bantuan, pelatihan program peberdayaan ekonomi masyarakat sekitar
wilayah perseroan, menigkatkan tingkat pendidikan masyarakat di sekitar wilayah

12

operasi perseroan melalui pemberian beasiswa dan bantuan sarana prasarana


sekolah,membangun rumah pintar, hingga program pengembangan masyarakat
dengan konsep kemitraan. Hal ini membuktikan dengan Twiji Kimia menerapkan
CSR hal itu dapat meningkatkan laba 15% dari 31,654 menjadi 46,572, dan laba
ini terus meningkat pada tahun 2009-2011.15

Penelitian ini merupakan replikasi dan pengembangan (expand replicant) dari


penelitian-penelitian sebelumnya.16 Perbedaannya adalah :
1. Penelitian ini menggunakan sampel berupa perusahaan sektor manufaktur sub
sektor pulp & kertas
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Bedasarkan hasil penelitian
sebelumnya,terbukti bahwa dalam penelitian tersebut Return On Equity

15 www.idx.co.id

16 Budi,Cahyono.Pengaruh Coporate Social


Responsibilty Terhadap Kinerja Perusahaan Dengan
Modal Kepemilikan Asing Sebagai Variabel
Moderating Pada Perusahaan Manufaktur yang
terdaftar di BEI,Skripsi,Semarang,2011

13

(ROE) tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan periode 20062008.


2. Penelitian ini berbeda dari penelitian sebelum nya dengan menambahkan
return on assets (ROA).
3. Penelitian ini menggunakan periode pengamatan tahun 2010-2014 yang
berbeda dengan penelitian sebelumnya.

Bedasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan


judul Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Kinerja Keuangan
Perusahaan Manufaktur sub-sektor Pulp dan Kertas yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014.

B. Identifikasi Masalah dan Pembatasan Masalah

14

1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasikan
beberapa permasalahan yang terjadi sebagai berikut:
a. Banyaknya perusahaan yang masih beranggapan bahwa penerapan
corporate social responsibilty hanya dapat mengurangi laba pada
perusahaan.
b. Banyaknya program corporate social responsibility yang seringkali
masih terpisah dari proses perencanaan nasional, terutama mengenai
strategi pembangunan sosial dan pengurangan kemiskinan.
c. Banyaknya perusahaan yang masih bersifat sukarela dalam melaksanakan
corporate social responsibility.
2. Pembatasan Masalah
Agar tujuan penelitian dapat tercapai dan untuk memudahkan dalam
menganalisa, maka dilakukan pembatasan masalah, sebagai berikut
a. Penelitian dilakukan pada waktu periode 5 tahun yaitu 2010-2014
b. Penelitian dilakukan pada perusahaan pulp dan kertas yang tergabung di
BEI

15

c. Pada penelitian ini menggunakan variabel Independen yaitu corporate


social responsibility dan variabel dependen kinerja keuangan yang diukur
dengan ROE dan ROA

C. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka dapat disimpulkan yang
menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah corporate social responsibility berpengaruh positif signifikan
terhadap Return On Equity (ROE) pada perusahaan manufaktur sub sektor
pulp dan kertas yang terdaftar di BEI periode tahun 2010-2014?
2. Apakah corporate social responsibility berpengaruh positif siginifikan
terhadap Return On Assets (ROA) pada perusahaan manufaktur sub sektor
pulp dan kertas yang terdaftar di BEI periode tahun 2010-2014?
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan yang ingin dicapai dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui apakah corporate social responsibility berpengaruh
positif siginifikan terhadap Return On Equity (ROE) pada perusahaan

16

manufaktur sub sektor pulp dan kertas yang terdaftar di BEI periode tahun
2010-2014?
2. Untuk mengetahui apakah corporate social responsibility berpengaruh
positif signifikam terhadap Return On Assets (ROA) pada perusahaan
manufaktur sub sektor pulp dan kertas yang terdaftar di BEI periode tahun
2010-2014?

E. Manfaat Penulisan
Berdasarkan tujuan-tujuan tersebut diatas maka penulis berharap hasil dari
penelitian ini dapat memberikan manfaat, antara lain:
1. Bagi Penulis

17

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan dalam


bidang corporate social responsibility khususnya untuk kinerja keuangan
perusahaan.
2. Bagi Investor
Diharapkan dapat memberikan gambaran tentang laporan keuangan tahunan
sehingga dapat dijadikan acuan untuk keputusan invetasi.
3. Bagi Perusahaan
Dengan adanya penelitian ini diharapkan perusahaan mampu menerapkan
corporate social responsibility dengan baik untuk kebelangsungan
perusahaan dan lingkungan.
4. Bagi Pihak Lain
Sebagai bahan referensi bagi pihak lain yang tertarik untuk meneliti tentang
corporate social responsibility yang
perusahaan.

mempengaruhi kinerja keuangan

18

F. Sistematika Penulisan
Secara garis besar penelitian ini dijabarkan dalam 6 bab dengan sistematika
penulisan sebagai berikut:
BAB I

PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, identifikasi dan
pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian dan
manfaat penelitian, serta sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI


Bab ini berisi tentang keterangan-keterangan tambahan yang
diperlukan dalam penelitian, berisi
membahas

teori-teori

yang

tinjauan

pustaka

yang

melandasi permasalahan, kerangka

pikir penelitian, dan hipotesis dari permasalahan yang diteliti.


BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini mencakup subjek penelitian, teknik pengambilan sampel,
jenis data, teknik pengumpulan data, pengukuran variabel dan skala,
dan alat analisis data.
BAB IV GAMBARAN PERUSAHAAN

19

Bab ini membahas tentang sejarah Bursa Efek Indonesia, visi dan
misi Bursa Efek Indonesia, serta gambaran umum perusahaan yang
menjadi sampel penelitian.
BAB V

PEMBAHASAN
Bab

ini

menguraikan

tentang

pengaruh

coporate

sosial

responsibility, Retrun On Equity (ROE), Return On Assets (ROA)


terhadap

kinerja

keuangan.

Hasil

pengolahan

data

dengan

komputerisasi, akan dianalisis untuk mendapatkan hasil yang


nantinya akan disimpulkan.
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini akan mengemukakan kesimpulan dari seluruh penelitian


yang sudah dilakukan serta saran saran yang akan dberikan oleh
penulis sesuai dengan pokok bahasan yang diteliti.

20

21

Вам также может понравиться