Вы находитесь на странице: 1из 61

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Pekerjaan Konstruksi Pembangunan


Gedung Serbaguna Asrama Haji Embarkasi Lombok
I.

PENDAHULUAN
1.
Umum
Metode pelaksanaan merupakan suatu sistem rekayasa dimana sumber daya
(material/bahan, peralatan, teknologi, dana dan waktu, pekerja) dalam proses konstruksi
disusun dan diorganisasikan dengan baik membentuk urutan kegiatan dalam suatu kerangka
logis menyeluruh untuk menghasilkan produk konstruksi.
Berdasarkan pengertian itu ada tiga faktor yang memiliki keterkaitan kuat satu dan lainnya
dan saling mempengaruhi dalam sistem manajemen konstruksi. Faktor tersebut meliputi
pembiayaan, waktu

konstruksi

dan kualitas, yang memerlukan koordinasi dan

pengendalian sistematis sebagai upaya mewujudkan keterpaduan dan integritas keseluruhan


dalam rangkaian pekerjaan yang rumit dan berlapis-lapis serta sifat pekerjaan yang terurai,
terbagi-bagi, terpisah-pisah sesuai karakteristik dan profesinya sehingga dihasilkan suatu
bangunan, karena itu diperlukan suatu Metode Pelaksanaan Pekerjaan.
2.

Maksud dan Tujuan


a. Maksud disusun Metode pelaksanaan pekerjaan agar semua pihak terkait mendapatkan
gambaran umum terhadap penyelesaian pekerjaan Pembangunan Gedung Serbaguna
Asrama Haji Embarkasi Lombok.
b. Tujuan dibuat Metode pelaksanaan pekerjaan untuk menjadi

acuan kerja dalam

pelaksanaan pekerjaan sehingga menjamin pekerjaan selesai tepat waktu dan tepat mutu
sesuai dengan yang ditentukan.

3. Waktu dan Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan


a. Waktu pelaksanaan pekerjaan Pembangunan Gedung Serbaguna Asrama Haji
Embarkasi Lombok dijadwalkan 150 (seratus lima puluh) hari kalender.
b. Masa waktu pemeliharaan 6 (enam) bulan atau 180 hari kalender terhitung sejak PHO.
4. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan Pembangunan Gedung Serbaguna Asrama Haji Embarkasi Lombok yang
akan dilaksanakan menurut Rekapitulasi Bill of Quantity (BQ) sebagai berikut:
A. Pekerjaan Persiapan
B. Pekerjaan Struktur
C. Pekerjaan Arsitektur
D. Pekerjaan Bangunan Penunjang
E. Pekerjaan Sarana dan Prasarana Luar
F. Pekerjaan Mekanikal dan Elektrikal
G. Pekerjaan Yang Tidak Kena PPn
II.

TAHAPAN PELAKSANAAN PEKERJAAN


1.

Pekerjaan Pendukung
Pekerjaan pendukung dimaksudkan adalah pekerjaan bantu yang diperlukan untuk dilaksanakan
sebelum pekerjaan pokok dimulai, tetapi tidak terlingkupi pada Rencana Anggaran Biaya (Bill of
Quantity) dan merupakan bagian dari pembiayaan overhead. Pekerjaan bantu ini secara umum
diatur menurut ketentuan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor

54 Tahun 2010 beserta

perubahannya terakhir dengan Perpres Nomor 4 Tahun 2015 tentang Perubahan Keempat Atas
Perpres Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dan Peraturan Kepala
Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (Perka LKPP) Nomor 14 Tahun 2012
tentang Petunjuk Teknis Perpres Nomor 70 Tahun 2012 tentang Perubahan Kedua Atas Perpres
Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah serta memperhatikan ketentuan
pasal-pasal pada BAB XII Spesifikasi Teknis dan Gambar.
Ruang lingkup pekerjaan bantu secara garis besar menurut BAB III Bagian C Angka 2 huruf d butir 2)
Perka LKPP Nomor 14 Tahun 2012 mencakup pada pekerjaan mobilisasi, yang melingkupi
pekerjaan, antara lain mendatangkan peralatan-peralatan terkait yang diperlukan dalam pelaksanaan
pekerjaan, mempersiapkan fasilitas seperti rumah/barak bagi pekerja, gedung laboratorium, bengkel,
gudang, fasilitas air kerja, penerangan/tenaga listrik, mobilisasi dan demobilisasi material, personil
secara bertahap, asuransi tenaga kerja sebagai jaminan atas keselamatan pekerja (kegiatan ini

dilaksanakan sebelum pekerjaan kontruksi dimulai), Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja Konstruksi (SMK3K).
Bangunan yang dibuat untuk pekerjaan bantu akan dibongkar setelah pekerjaan pokok selesai.
Uraian pelaksanaan pekerjaan, sebagai berikut :
a.

Barak Pekerja
Barak pekerja adalah tempat penginapan yang diperuntukan bagi pekerja konstruksi proyek ini
terutama bagi pekerja dari daerah lain. Barak pekerja akan dibangun pada areal rencana
lokasi proyek ini atau diadakan dengan cara penyewaan. Lokasi pembangunan barak
pekerja dan bangunan kelengkapannya seperti sanitasi pada prinsipnya harus memperhatikan
ketentuan keselamatan dan kesehatan kerja (K3).
Lokasi penempatan bangunan barak pekerja setelah mendapat persetujuan Direksi.

c. Gudang Material
Gudang material dibuat dengan luas yang cukup untuk penyimpanan

peralatan kecil,

bahan/material konstruksi, dan lainnya. Konstruksi dan bahan-bahan yang akan digunakan
untuk pembangunan gudang disesuaikan dengan jenis dan sifat bahan/material yang akan
disimpan serta pengelolaannya berpedoman pada buku standar penanganan dan
penyimpanan bahan/material dengan tetap memperhatikan unsur keselamatan dan kesehatan
kerja (K3).
Dalam pengelolaan gudang akan ditempatkan tenaga pengelola sesuai kebutuhan untuk
merekam dan mendokumentasikan segala aktivitas pergudangan diantaranya menyangkut
sistem keluar-masuknya bahan/material, memantau ketersediaan stok serta pengadaan
bahan/material ketika ketersediaannya limit.
Pada prinsipnya pengelolaan gudang dilakukan dengan benar serta sesuai pedoman untuk
dapat mendukung dan menjamin kelancaran dan

terlaksananya

pekerjaan

konstruksi

sehingga menjamin ketepatan waktu penyelesaiannya, ketepatan mutu hasil pekerjaan, dan
jadwal waktu penyerahan hasil pekerjaan.
Lokasi pembangunan gudang material sedapat mungkin diusahakan berada pada areal lokasi
rencana proyek Pembangunan Gedung Serbaguna Asrama Haji Embarkasi

Lombok.
d. Penyediaan Air Kerja
Penyediaan air kerja diadakan dalam suatu sistem fasilitas sementara penyediaan air dan
tetap dipelihara selama masa pelaksanaan pekerjaan konstruki proyek ini. Fasilitas sementara
penyediaan air diadakan untuk menjamin pemenuhan kebutuhan air di lokasi pekerjaan
maupun di barak kerja, dan fasilitas sementara lainnya.

Kapasitas dari fasilitas sementara penyediaan air tersebut didesain serta pengelolaannya
dilakukan dengan penekanan pada prinsip yakni memperlancar pelaksanaan pekerjaan di
lapangan dan untuk memenuhi kebutuhan di barak kerja.
Fasilitas penyediaan air untuk mendukung kegiatan proyek ini diupayakan dapat
menggunakan sumber air bersih dari sistem jaringan air bersih yang telah ada dengan cara
pembayaran bulanan atau dengan sarana yang dibangun khusus serta disediakan oleh
pelaksana pekerjaan menggunakan 4 (empat) buah Water Tank kapasitas 2.200 liter.
e. Lampu Penerangan
Lampu penerangan sangat dibutuhkan terutama pada malam hari. Lampu penerangan ini
dimaksudkan membantu dan mendukung pelaksanaan tugas personil keamanan dalam
menjaga asset proyek baik manajer lapangan, pekerja, bahan maupun peralatan yang berada
di lokasi proyek terutama di waktu malam hari.
Pengadaan sistem penerangan dengan cara penyambungan jaringan instalasi listrik
sementara selama masa pelaksanaan konstruksi pada proyek ini ke kantor pelayanan listrik
PT (Persero) PLN Kantor Cabang Mataram atau melakukan penyambungan sementara
dengan pembayaran sewa setiap bulannya atau pengadaan genset dengan kapasitas tertentu
sesuai kebutuhan atau menurut petunjuk Direksi.

f. Mobilisasi / Demobilisasi
Mobilisasi dan demobilisasi dimaksud pengangkutan

sarana pelaksanaan yang akan

digunakan ke lapangan berdasarkan pada jadwal pelaksanaan yang disampaikan setelah


penerimaan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK). Mobilisasi termasuk personil, bahan/material
dan peralatan dilakukan sesuai dengan jadwal kegiatan pekerjaan konstruksi atau sesuai
dengan perintah Direksi.
Demobilisasi termasuk pemindahan semua personil dan peralatan dari lokasi. Kegiatan ini
disesuaikan dengan jadwal waktu penyelesaian pekerjaan dan atau menurut petunjuk Direksi.
Pada prinsipnya demobilisasi personil dan peralatan akan dilakukan secara bertahap setelah
pekerjaan selesai dilaksanakan.
g. Pengaturan Keselamatan
Penerapan program K3 merupakan wujud dari kebijaksaan K3 top manajemen perusahaan
yang menekankan agar dalam pelaksanaan pekerjaan proyek tidak terjadi kecelakaan apalagi
kecelakaan sampai pada tingkat fatality terhadap pekerja maupun asset perusahaan lainnya
dalam mendukung pelaksanaan pekerjaan proyek ini. Kebijakan K3 manajemen perusahaan
menekankan pada prinsip pengelolaan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja
(SMK3) Zero Accident.
h.

Pembuatan dan Pemasangan Rambu-rambu

Lokasi rencana pekerjaan Pembangunan Gedung Serbaguna Asrama Haji Embarkasi

Lombok memiliki arus lalu lintas cukup ramai sehingga berpotensi membahayakan aktivitas
pembangunan fisik proyek. Mengiliminir potensi kecelakaan akibat adanya aktivitas proyek,
sangat perlu tanda peringatan atau rambu-rambu.
Rambu-rambu dibuat untuk membantu pengelolaan sistem manajemen proyek di lapangan
terutama dimaksudkan sebagai petunjuk bagi pekerja dan orang lain. Pembuatan ramburambu menjadi satu kesatuan dalam program sistem manajemen keselamatan dan kesehatan
kerja (SMK3). Rambu-rambu yang dipasang besifat larangan, peringatan, instruksi dan
motivasi/terapi/slogan.
Penempatan dan pemasangan rambu-rambu di tempat yang mudah terlihat dan disesuaikan
dengan jenis pekerjaan konstruksi pada proyek ini. Rambu-rambu

lalu

lintas

pemasangannya terutama pada jalur keluar masuk lokasi proyek. Pemasangan ramburambu lainnya akan disesuaikan dengan kondisi di lapangan dan/atau menurut petunjuk
Direksi.
i.

Sistem telekomunikasi
Sistem komunikasi pada prinsipnya dimaksudkan memudahkan koordinasi petugas pelaksana
dalam pengelolaan pekerjaan konstruksi pada proyek ini. Alat komunikasi menggunakan
telepon seluler (Hand Phone) bagi pelaksana lapangan pada tingkat jabatan tertentu.

j.

Pelaporan dan dokumentasi


1)

Pelaporan
Pelaporan dalam pelaksanaan pekerjaan ini dikelompokkan menjadi 3 (tiga) bentuk
berdasarkan aktivitas kegiatannya yakni laporan harian, laporan mingguan, dan laporan
bulanan.
Laporan harian dibuat setiap hari sesuai hasil yang dicapai pada hari yang
bersangkutan, ditandatangani oleh wakil kontraktor dan Direksi disamping catatancatatan lainnya.
Laporan mingguan dibuat setiap hari Senin. Data serta informasi untuk laporan
mingguan merupakan rekapitulasi dan bersumber dari laporan harian. Laporan
mingguan ini diserahkan kepada Direksi paling lambat pada hari pertama minggu
berikutnya.
Laporan bulanan diserahkan kepada Direksi paling lambat pada hari pertama minggu
terakhir pada bulan yang bersangkutan.
Materi laporan bulanan merupakan rekapitulasi dari laporan mingguan yang telah

2)

ditandatangani kontraktor dan Direksi.


Dokumen

Pengertian dokumen berkaitan dengan pelaksanaan proyek ini adalah dokumentasi dan
foto. Dokumentasi dan foto masing-masing untuk setiap tahapan 0 % dan setiap
pertambahan kemajuan fisik pekerjaan 25 % sampai 100 % atau menurut petunjuk
Direksi. Ukuran dokumen foto menggunakan ukuran standar 3 R, yang diambil pada
satu titik tetap, yang ditentukan oleh Direksi.
Pada akhir pekerjaan fisik mencapai 100 %, foto yang diambil pada satu titik tertentu dan
disetujui Direksi dicetak dalam ukuran 20 R pada kertas dop dan dipasang pada pigura
yang diberi kaca.
k. Pos Jaga Keamanan
Personil keamanan akan ditempatkan selama masa konstruksi dan masa pemeliharaan untuk
menjaga aktivitas proyek, inventaris proyek serta pekerja dan orang lain (tamu) aman dan
nyaman dalam melakukan aktivitasnya. Untuk mendukung tugas keamanan, dibuatkan pos
jaga pada pintu masuk orang dan kendaraan agar memudahkan di dalam pengelolaan
manajemen keamanan proyek.
l.

Asuransi Tenaga Kerja

Spanduk JAMSOSTEK dipasang pada tempat yang mudah dilihat oleh masyarakat
umum atau menurut petunjuk Direksi. Spanduk Jamsostek merupakan suatu bukti
bahwa pekerja yang dipekerjakan pada pelaksanaan proyek Pembangunan Gedung
Serbaguna Asrama Haji Embarkasi Lombok telah diikutkan pada program Asuransi
Tenaga Kerja (ASTEK) sebagaimana ketentuan Pasal 23 Ayat (2) UU Nomor 18 Tahun
1999 tentang Jasa Konstruksi, UU Nomor 3 Tahun 1992 tentang Jaminan Sosial
Tenaga Kerja, UU Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional, UU
Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial, Keputusan
Menteri Tenaga Kerja Nomor: KEP-196/MEN/1999 tentang Penyelenggaraan Program
JAMSOSTEK Bagi Tenaga Kerja Harian Lepas, Borongan dan Perjanjian Kerja Waktu
Tertentu pada Sektor Jasa Konstruksi,

serta peraturan lebih khusus Dokumen

Pengadaan Pekerjaan Pembangunan Gedung Serbaguna Asrama Haji Embarkasi


Lombok.
Pembayaran Jamsostek pada pelaksanaan pekerjaan Pembangunan Gedung
Serbaguna Asrama

Haji

Embarkasi

Lombok

dilakukan

melalui

Badan

Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan Kota Mataram di Jalan Langko,


Ampenan.
m. Pembersihan Lokasi
Pembersihan lokasi/pembersihan lapangan rencana lokasi Pembangunan Gedung

Serbaguna Asrama Haji Embarkasi Lombok secara umum mencakup pekerjaan


6

pembersihan awal dan pembersihan akhir, termasuk menjaga keasrian dan kebersihan tempat
kerja selama kegiatan proyek berlangsung. Pembersihan awal dilakukan mengacu pada
ketentuan Spesifikasi Teknis dan Gambar dilakukan pada areal rencana pekerjaan dengan
membersihkan rencana lokasi dari bekas bongkaran bangunan, sampah-sampah, tanaman
herba dan perdu, pohon sampai pada sistem perakaran serta sampah lain yang berpotensi
dapat mengganggu proses pengukuran dan pemasangan bouwplank serta keselamatan
bangunan.

Gambar 1. Lokasi rencana pekerjaan Pembangunan Gedung Serbaguna Asrama Haji Embarkasi Lombok dibersikan dari
sampah organik, bekas bongkaran bangunan, tanaman pisang, tanaman herba serta rumput dengan alat digreder.

Pembersihan lokasi kerja dipandang secara luas termasuk juga memperhatikan keasrian
selama masa pelaksanaan pekerjaan fisik, sehingga pembersihan lokasi kerja dapat diartikan
sebagai upaya menjaga agar lokasi proyek tetap dalam kondisi rapi, bersih dan sehat untuk
aktivitas kerja sebagaimana ketentuan BAB XII Spesifikasi Teknis dan Gambar. Namun
demikian lingkup pekerjaan pembersihan lokasi kerja dalam pengertian teknis dihubungkan
dengan pekerjaan fisik untuk memudahkan pelaksanaan pekerjaan pengukuran dan
pemasangan bouwplank.
n. Lain-lain
Untuk menjamin kesehatan dan kebersihan lingkungan lokasi proyek serta bangunan
sementara dibentuk satu regu petugas K3 kebersihan sehingga lokasi proyek selalu dalam
kondisi bersih dan sehat bagi pekerja dan orang lain serta lingkungan sekitarnya.
o. Perkiraan kebutuhan dan penggunaan tenaga, bahan dan peralatan
Jumlah pekerja/tenaga, bahan dan peralatan yang dibutuhkan selama pelaksanaan pekerjaan

Pembangunan Gedung Serbaguna Asrama Haji Embarkasi Lombok dihitung


berdasarkan Analisa Harga Satuan Pekerjaan dan Volume/Kuantitas masing-masing jenis
pekerjaan sesuai yang tercantum dalam Rencana Anggaran Biaya (RAB).

Kebutuhan

penggunaan tenaga, bahan dan material untuk menyelesaikan pekerjaan ini disajikan
7

tersendiri pada bagian Analisa Spesifikasi Teknis dan Perhitungan Kebutuhan Bahan,
Tenaga, dan Alat.
2. Penyelenggaraan Konstruksi
Pekerjaan Pembangunan Gedung Serbaguna Asrama Haji Embarkasi Lombok
berdasarkan Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya (RAB) terdiri dari pekerjaan persiapan dan 3
(tiga) bagian pekerjaan pokok serta pekerjaan yang tidak ada PPn. Adapun tahapan pelaksanaan
penyelenggara konstruksi sebagai berikut:

A.

PEKERJAAN PERSIAPAN
1)

Pagar Pengaman Proyek (dinding seng tebal 0,2 mm. t=1,8 m) Pondasi
Beton Cor 1:3:5, 30x30x30 Cm dari tiang kayu lokal (Hanya area per kavling
bangunan)
Pagar sementara dipasang mengelilingi areal rencana lokasi pekerjaan
Pembangunan Gedung Serbaguna Asrama Haji Embarkasi Lombok,
terutama sisi yang berbatasan dengan gedung Aula dan jalan lingkungan dalam
Asrama Haji Embarkasi Lombok sampai tembok pagar dekat menara air. Pagar
keliling dibuat untuk menciptakan keamanan dan kenyamanan bekerja bagi
pekerja proyek selain upaya mencegah pekerja proyek dan orang lain
terutama calon jamaah (sebelum berangkat) dan jamaah haji tahun 2015
(setelah kembali)-- tertimpa material bangunan atau alat kerja, disamping
memenuhi ketentuan pasal 5 Ayat (1) Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan
Transmigrasi RI Nomor:

Per-01/MEN/1980 tentang K3 pada Konstruksi

Bangunan.
Bahan pagar dari seng gelombang atau sesuai ketentuan Spesifikasi Teknis dan
Gambar. Dipasang dengan penguat paku seng pada rangka dari bahan kayu
kuat ukuran 5/7cm dipasang berjajar 3 (tiga) dengan ukuran jarak disesuaikan
diantara dua buah tiang kayu ukuran 8/12 cm
Pada bagian tertentu atau menurut persetujuan PPK dibuatkan pintu masukkeluar kendaraan pengangkut material proyek dan pekerja proyek serta pintu
keluar masuk darurat sebagaimana amanat Keputusan Bersama Menteri PU
dan Menakertrans RI Nomor: KEP.174/MEN/86 dan Nomor: 104/JPTS/1986
tentang K3 pada Tempat Kegiatan Konstruksi.
2)

Sewa Kantor Direksikeet


Kantor Direksikeet pengadaannya dengan cara sewa jika tersedia bangunan pada
komplek areal lokasi proyek Pembangunan Gedung Serbaguna Asrama Haji
8

Embarkasi Lombok atau menggunakan Kantor Direksikeet hasil modifikasi


kontainer untuk bangunan Kantor atau Direksikeet. Namun demikian bilamana
kondisi lapangan memungkinkan untuk pengadaan Direksikeet dapat dibangun di lokasi
proyek atas persetujuan Direksi.
Direksikeet dibangun sesuai instruksi dan petunjuk Direksi. Ukuran untuk Direksikeet
tidak diuraikan atau ditentukan pada BAB XII, namun berdasarkan ketentuan umum,
minimal luas 36 m2, rangka kayu, dinding tripleks atau zingkalum, atap zingkalum atau
atap sejenisnya dilengkapi dengan perlengkapan yang cukup seperti meja, kursi, papan
untuk menempel gambar kerja, keperluan P3K dan lain-lainnya mengikuti ketentuan
Spesifikasi Teknis dan Gambar.
Direksikeet akan difungsikan sebagai kantor lapangan, sehingga harus dibuat dari
bahan-bahan dengan kualitas cukup di lokasi yang disetujui atau yang ditunjuk oleh
Direksi dilengkapi dengan sarana orinoir dan WC.
Sarana orinoir dibuat dari jerigen warna putih, ukuran 20 liter, diberi corong plastik
ukuran besar dan

dihubungkan menggunakan selang sebagai saluran untuk

menampung urine. Jerigen diletakkan pada tempat yang aman, diberi pelindung dari
struktur bangunan kayu berbentuk U setinggi 150 m.
Warna putih jerigen dipilih untuk memudahkan dalm mengontrol urine yang terisi agar
tidak sampai meluap.
Direksikeet ini terdiri dari kantor untuk menempatkan meja kerja dan ruang pertemuan
lapangan serta sebuah ruang untuk penyimpanan peralatan kecil dan barang-barang
lainnya, sebuah kamar tidur untuk penjaga malam, fasilitas sanitasi dan lain-lain. Pada
Direksikeet

disediakan

perlengkapan

kantor,

perlengkapan

personil

serta

memperhatikan ketentuan Spesifikasi Teknis dan Gambar.


Lokasi pembangunan Direksikeet pada lahan rencana lokasi Pembangunan Gedung

Serbaguna Asrama Haji Embarkasi Lombok atau menurut petunjuk Direksi.


3)

Mobilisasi dan Demobilisasi alat pemancangan


Mobilisasi dan demobilisasi alat pemancangan Hydraulic Pile Injection (Jacking Pile)
kapasitas tekan 200 ton yang akan digunakan ke lapangan berdasarkan pada jadwal
pelaksanaan yang disampaikan setelah
(SPMK). Mobilisasi alat pemancangan

penerimaan Surat Perintah Mulai Kerja

dilakukan sesuai dengan jadwal kegiatan

pekerjaan konstruksi atau sesuai dengan perintah Direksi.


Demobilisasi alat pemancangan dilakukan setelah selesai seluruh proses pemancangan
tiang pancang, disesuaikan dengan jadwal waktu penyelesaian pekerjaan tiang
pancang dan atau menurut petunjuk Direksi.

4)

Papan Nama Proyek Ukuran 1,20 x 2,40 m


Papan nama proyek adalah informasi minimum dan umum tentang identitas
pekerjaan di lapangan, dibuat dari bahan vinyl, alas triplek tebal 6 mm, ukuran
120 cm x 240 cm dengan 2 buah tiang penyangga dari usuk 5/7 cm, tinggi 3
meter. Tulisan-tulisan pada papan nama mengacu pada format yang lazim
dibuat pada setiap pelaksanaan pekerjaan atau menurut petunjuk Direksi.

B.

PEKERJAAN STRUKTUR
1)

Pekerjaan Tanah dan Urugan


a.

Pasangan Bouwplank
Pekerjaan pemasangan bouwplank diawali dengan pengukuran (uitzet).
Uitzet dilakukan oleh regu juru ukur dibawah koordinasi personil bersertifikat
ahli. Hasil pengukuran dilanjutkan dengan pemeriksaan bersama Direksi
atau wakil yang ditunjuk Direksi.
Pengukuran akan diikuti dengan pematokan dan secara umum meliputi
kegiatan, sebagai berikut:
a) penentuan titik duga
Titik duga sesuai petunjuk dan data spesifikasi proyek Pembangunan
Gedung Serbaguna Asrama Haji Embarkasi Lombok terdapat di
dekat jalan lingkungan BM2A dan BM2B. Titik duga yang digunakan
disesuaikan ketentuan pada gambar rencana yaitu BM 2A, namun pada
saat dilakukan pengukuran terlebih dahulu diajukan untuk mendapatkan
persetujuan Direksi/Konsultas Pengawas.
Pemasangan gambar pengukuran lapangan dilakukan sebelum
pekerjaan fisik dilaksanakan.
Sebelum pelaksanaan uitzet terlebih dahulu meminta petunjuk
Direksi/Konsultan Manajemen (MK). Setelah uitzet selesai dilanjutkan
dengan pembuatan gambar uitzet yang nantinya dipakai sebagai dasar
dalam pengecekan bersama Direksi/Konsultan MK untuk mengetahui
tingkat kebenaran uitzet. Apabila hasil uitzet telah dinyatakan benar,
maka dibuat berita acara uitzet untuk dilampirkan pada

perhitungan

MC 0 (Mutual Check 0 %).


b) alat ukur dan tenaga kerja

10

Alat ukur yang digunakan untuk pekerjaan uitzet berupa seperangkat


Theodolit yang dilengkapi centering optis dan seperangkat alat sipat
datar otomatis beserta segala perlengkapannya.
Tenaga ukur yang menangani adalah regu juru ukur dibawah koordinasi
seorang Tenaga Ahli bersertifikat SKA Muda Geodesi atau minimal
tenaga trampil bersertifikat SKT Juru Ukur yang telah berpengalaman
khusus di bidang pengukuran dan pemetaan.
c) Pemeriksaan hasil pengukuran
Seluruh hasil pengukuran diajukan kepada Direksi untuk mendapat
persetujuan.
d) bouwplank
Pekerjaan bouwplank dilakukan setelah hasil
disetujui

oleh

PPK/Konsultan

Pengawas.

pengukuran (uitzet)
Adapun

pekerjaan

pemasangan bouwplank dipasang menerus di keliling luar dengan jarak


minimal 2,5 meter dari garis bangunan terluar untuk pencegahan
longsoran terhadap galian tanah pondasi.
Permukaan atas kayu/papan bouwplank diserut rata dan terpasang
waterpas dengan peil lebih kurang +0.00. Kayu patok/tiang bouwplank
dipakai usuk 5/7 cm, dipasang dengan jarak minimal 2,5 meter pada
masing-masing patok dan tertancap dengan kuat dalam tanah.
Pada papan bouwplank dicat terutama pada sumbu-sumbu dinding
dengan cat warna terang, tidak luntur atau dapat dengan paku.
Penentuan sumbu-sumbu dinding ini dilakukan sedemikian rupa
sehingga menghasilkan ukuran yang benar-benar tepat, siku dan sejajar
satu sama lainnya.
Penentuan peil lebih kurang +0.00 diambil atas persetujuan Direksi
berdasarkan keadaan lapangan atau memperhatikan BM 2A.
Setelah pemasangan kayu/papan bouwplank selesai, kemudian
diajukan untuk dilakukan pemeriksaan dan persetujuan dari Direksi
sebelum memulai penggalian tanah pondasi.

b.

Galian Tanah
Galian tanah pada site rencana bangunan Asrama Haji Embarkasi Lombok
melingkupi pekerjaan galian untuk pekerjaan Pile Cap, Pit Lift dilaksanakan
menggunakan mekanis alat excavator dan perapihan galian dengan tenaga
manusia memakai alat gali sederhana seperti linggis, ganco, dan sekop.
11

Pelaksanaan pekerjaan galian tanah memperhatikan ketentuan Pasal 67


Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia
Nomor: PER 01/MEN/1980 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja
pada Konstruksi Bangunan dan ketentuan Bab X Surat Keputusan Bersama
Menteri Tenaga Kerja Nomor: KEP.174/MEN/86 dan Menteri Pekerjaan
Umum Nomor: 104/KPTS/1986 Tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja
pada Tempat Kegiatan Konstruksi, terutama terhadap peil galian sampai
kedalaman melebihi batas ukuran tinggi pekerja. Pinggir-pinggir dan dindingdinding pekerjaan galian diberikan pengaman dan penunjang yang kuat
terutama pada galian untuk pekerjaan pile cap dan pit lift.
Pekerjaan galian dilakukan setelah pemasangan dan penandaan ukuran
pada bouwplank selesai dilaksanakan dan dimensi galian tanah untuk
pondasi sesuai gambar yang telah disetujui oleh Direksi/wakil yang ditunjuk
Direksi.
c.

Urugan Pasir Dibawah Pile Cap, Sloof dan Pelat Beton


Urugan pasir dibawah lantai kerja untuk pelaksanaan Pile Cap Bangunan
Asrama Haji Embarkasi Lombok setelah pekerjaan pemancangan tiang telah
memenuhi ketentuan Spesifikasi Teknis dan Gambar serta tidak ada lagi koreksi
terhadap hasil pemancangan. Tebal urugan pasir sesuai keterangan gambar
rencana/pelaksanaan, 10 Cm.
Persyaratan bahan urugan pasir yang digunakan sesuai dengan spesifikasi teknis
atau menurut petunjuk dan persetujuan Direksi. Pasir urug yang digunakan

disaring terlebih dahulu sehingga bebas dari kotoran dan memiliki ukuran
yang homogen kemudian dilakukan penyiraman sampai jenuh agar
diperoleh kepadatan sesuai yang diharapkan menurut spesifikasi teknik dan
gambar kerja. Pemadatan dengan penyiraman diselingi dengan pamadatan
menggunakan hand stamper/plate stamper.
Urugan dan pemadatan dilakukan sampai memenuhi kepadatan serta peil
menurut spesifikasi teknis dan gambar dan mendapat persetujuan
Direksi/wakil Direksi.
Urugan pasir dibawah sloof dan plat beton pada prinsipnya dikerjakan
mengikuti jadwal pelaksanaan serta metode yang sama pada pelaksanaan
urugan dibawah lantai kerja pila cap. Urugan pasir ditembris setelah
memenuhi kepadatan kemudian dicor untuk lantai kerja dilanjutkan dengan

12

penginstalan besi beton sloof. Demikian pula untuk pekerjaan pembuatan


pelat beton mengikuti metode kerja yang sama.
d.

Urugan Kembali Bekas Galian Pile Cap


Pekerjaan mengurug kembali tanah bekas galian pile cap untuk Asrama Haji
Embarkasi Lombok dilaksanakan mengikuti tahapan pekerjaan pasangan
Pile Cap. Pada prinsipnya pekerjaan mengurug kembali dilaksanakan
setelah pekerjaan pasangan Pile Cap disertai dengan kegiatan pemadatan.
Bahan-bahan yang dipakai untuk pengurugan timbunan, baik tanah urug
atau pasir urug digunakan bahan timbunan yang bersih dari kotoran-kotoran
organik yang dapat menyebabkan rusaknya konstruksi bangunan dengan
memperhatikan persyaratan bahan pada spesifikasi teknis dan gambar.
Pemadatan bahan timbunan dilakukan dengan cara penyiraman air yang
bersih dari zat-zat yang dapat merusak bangunan sampai jenuh. Apabila
dipandang perlu dan memenuhi ruang, pemadatan urugan sisa galian dapat
menggunakan alat pemadat minimal hand stamper atau plat stamper
(stamper kodok) sebagaimana dinyatakan pada ketentuan Spesifikasi Teknis
dan Gambar.

e.

Buangan Tanah Bekas Galian ke Area Site


Tanah bekas galian Pile Cap dan Pit Lift yang dapat digunakan untuk
material timbunan diangkut ke area site. Sedangkan tanah bekas galian
yang tidak memenuhi syarat tanah urugan diangkut dan dibuang keluar
lokasi pekerjaan.

f.

Anti Rayap
Aplikasi pengendalian rayap atau anti rayap dengan cara kimia. Perlakuan
pengendalian cara kimia ini adalah dengan memberikan racun kimia melalui tanah.
Bahan kimia yang diberikan adalah pestisida antirayap yang disebut dengan
termisida. Pestisida anti rayap disuntikkan kedalam tanah disekeliling bangunan
Pile Cap dengan tujuan untuk membuat pagar kimia sehingga dapat dicegah
naiknya koloni rayap dari dalam tanah ke Pile Cap atau ke atas bangunan.
Pemberian perlakuan pada ruang sekeliling Pile Cap yang telah terpasang sebelum
tanah diurug dengan dosis aplikasi dan konsentrasi larutan sesuai petunjuk pada
label kemasan.

2)

Pekerjaan Pondasi dan Struktur Bawah


a.

Pekerjaan Pondasi
13

a) PDA Test
PDA Test dilakukan terhadap Tiang Uji (Pile Driving Test). Pengujian ini
dimaksudkan untuk mendapatkan data dan informasi menyangkut daya
dukung tiang pancang dan panjang tiang pancang atau kedalaman
pemancangan diberbagai area lokasi pekerjaan.
Tiang uji dipancang pada posisi sesuai petunjuk Direksi/Konsultan MK yaitu 1
(satu) tiang pada posisi di laur rencana, sisanya pada posisi rencana
berpedoman pada gambar pelaksanaan. Pemancangan dilakukan pada
kedalaman menurut keterangan pada gambar pelaksanaan atau sesuai
petunjuk Direksi/Konsultan MK.
PDA Test diperlakukan juga terhadap hasil pemancangan tiang pancang pada
rencana lokasi pemancangan menurut gambar pelaksanaan. Pengujian
dilakukan setelah proses pemancangan tiang pancang selesai dan dibuatkan
laporan untuk masing-masing hasil pemancangan tiang pancang mengikuti
ketentuan pada Spesifikasi Teknis dan Gambar sertai as built drawing.

b) Pengadaan Tiang Pancang Square 40 x 40 cm


Pelaksanaan pekerjaan ini diawali dengan penghitungan kebutuhan
jumlah tiang pancang untuk kebutuhan proyek termasuk kemungkinan
adanya cacat dalam pelaksanaan pemancangan tiang melalui
pertemuan teknis bersama PPK dan Konsultan MK. Hasil penghitungan
kebutuhan tiang pancang terlebih dahulu mendapat persetujuan Direksi
selanjutnya diajukan Delivery Order (DO)/pemesanan ke perusahaan
pembuat tiang pancang precast yang telah memberikan dukungan
produksi dan mutu hasil sesuai ketentuan spesifikasi teknis dan gambar.
Pengakutan ke lokasi proyek secara bertahap menggunakan sarana
angkutan darat truck tronton dan disingkronisasikan dengan jadwal
pelaksanaan pemancangan tiang pancang.

c) Pemancangan dan Handling Tiang Pancang (Hydrolic Static Pile Driver)


Pemancangan tiang dilaksanakan oleh perusahaan/sub kontraktor spesialis
peancangan pressed pile (hydraulic pile) berdasarkan surat dukungan yang
diperoleh perusahaan dalam pelaksanaan pekerjaan ini.
Pemancangan tiang pancang dilakukan dengan cara tekanan beban secara
statis, yaitu metode pemancangan dengan menggunakan Mesin Pancang
Hydraulic Pile Injection (Jacking Pile) dimana proses pemancangan tiang
pancang dengan memberikan tekanan beban secara STATIS (beban tetap,
14

baik besarnya (intensitasnya), titik bekerjanya dan arah garis kerjanya) pada
tiang pancang, penekanan/pemancangan tiang akan berhenti bila tiang telah
mencapai tanah keras aktual (bisa sesuai data sondir report dan bisa juga
kurang atau lebih dalam dari kedalaman sondir).
Pelaksanaan Pemancangan sebagai berikut:
aa. perkerjaan persiapan awal meliputi:
Penyiapan tiang pancang.
Lokasi pemancangan digali mengikuti bentuk dan kedalaman/tinggi
masing-masing pile cap menurut keterangan Gambar Pelaksanaan
menggunakan alat berat excavator.
Pengukuran lokasi / posisi tiang pancang.
Memeriksa Bench Mark yang diberikan.
Menentukan Grid line serta pemberian label grid.
Set up equipment.
Pengaturan lokasi material pancang.
bb. pekerjaan persiapan pemancangan
Buat skala pada tiang pancang menurut kedalamannya, misalnya tiang
jarak 1 meter atau tergantung petunjuk Direksi/Konsultan Pengawas.
Cek posisi titik/koordinat pancang.
cc. pemancangan
Pertama : mengangkat tiang pancang menggunakan crane dan kemudian
dimasukkan ke dalam grip (jepit) pada mesin Hydraulic Jack-In. Tiang
ditekan secara statis ke dalam tanah.
Sebagai tambahan : jarak terdekat titik pancang kedinding tetangga/pagar
asrama hasji lombok adalah 70-80 cm menggunakan Grip Ujung dengan
kapasitas maksimum = +/-50% dari kemampuan mesin. Sedangkan bila
menggunakan Grip Tengah maka Kapasitas Tekan adalah 100% (seratus
per seratus) dari kemampuan mesin. Ketika tiang pancang ditekan ke
dalam tanah dapat dibaca nilai MPA pada Pressure Gauge yg
menunjukkan kekuatan daya dukung tanah.
Kedua: apabila tiang pancang tinggal 2 (dua) meter dari permukaan tanah
dan belum mencapai MPA yang diinginkan maka tiang disambung dengan
tiang pancang berikutnya. Proses penyambungan dengan pengelasan
(welding), dimana pada masing ujung tiang pancang terdapat plat baja
yang gunanya untuk media penyambungan.

15

Ketiga: apabila tiang pancang yang kedua tinggal 2 meter dari muka
tanah dan kedalaman pemancangan sudah hampir mendekati kedalaman
sondir dan MPA bacaan pada pressure gauge sudah hampir mendekati
MPA yang diinginkan, maka untuk tiang berikutnya dimasukkan alat bantu
yang berupa baja solid yang bentuknya sama dengan tiang pancang
(tiang doly) agar diharapkan tiang dapat terdorong rata tanah ataupun
didorong lebih jauh lagi masuk kedalam tanah.
Keempat: apabila mesin pancang telah mencapai MPA yang diinginkan,
dapat ditandai dengan bacaan pada pressure gauge dan apabila
dorongan mesin sudah melewati kemampuan mesin maka mesin akan
terangkat sebagian, ini pertanda bahwa pemancangan sudah mencapai
tanah keras maka proses pemancangan sudah selesai.

d) Potong/Pecah Kepala Tiang


Pemotongan tiang pancang atau pecah kepala tiang atau pengupasan tiang
pancang menggunakan tenaga manual. Beton tiang pancang dikupas sampai
pada elevasi yang sedemikian sehingga beton yang tertinggal akan masuk ke
dalam pur (pile cap) sedalam 50 mm sampai 75 mm. Baja tulangan yang
tertinggal setelah pengupasan harus cukup panjang sehingga dapat diikat ke
dalam pur (pile cap) dengan baik. Penjangkaran ini dilengkapi, jika perlu,
dengan baja tulangan yang dicor ke dalam bagian atas tiang pancang.
Pengupasan tiang pancang beton dilakukan dengan hati-hati untuk mencegah
pecahnya atau kerusakan lainnya pada sisa tiang pancang. Setiap beton yang
retak atau cacat dipotong dan diperbaiki dengan beton baru yang direkatkan
sebagaimana mestinya dengan beton yang lama.

e) Sambungan Tiang Pancang Square 40 x 40 cm


Sambungan tiang pancang menggunakan nok atau base of point yang
sistem konstruksinya telah disiapkan pada saat pabrikasi tiang pancang
dan diakhiri dengan pengelasan bagian plat untuk penguat sambungan.
f)

Pekerjaan Lantai Kerja Beton 1Pc : 3Psr : 5Krl


Pekerjaan lantai kerja dilaksanakan setelah galian tanah Pile Cap mencapai
tanah cadas atau peil galian sesuai dimensi galian menurut gambar rencana
serta pekerjaan urugan pasir selesai dan mendapat persetujuan Direksi.
Pasir urug ditimbris merata sesuai tebal menurut gambar rencana pada bidang
galian Pile Cap, lalu dipadatkan dengan cara disiram air bersih hingga
diperoleh suatu kepadatan yang diinginkan. Diatas urugan pasir yang telah
16

dipadatkan itu, dibuatkan profil sesuai ukuran dan tebal lantai kerja, kemudian
diatasnya dituangkan campuran beton tidak bertulang sampai rata dan
memenuhi dimensi pada gambar rencana. Beton lantai kerja menggunakan
mortal campuran 1pc : 3ps : 5krl kemudian diratakan menggunakan alat jidar
aluminium atau kasut kayu untuk mendapatkan hasil lantai kerja yang rata.

b. Pekerjaan Pile Cap


a) Pile Cap Tipe P-1

Beton fc 25 Mpa
Semua beton dalam pelaksanaan pekerjaan Pembangunan Asrama
Haji Embarkasi Lombok diupayahkan memakai beton ready mix dari
perusahaan yang telah memberikan dukungan produksi dan jaminan
mutu beton sesuai Spesifikasi Teknis dan Gambar. Untuk menjamin
mutu beton hasil ready mix sesuai mutu, maka sebelum proses
produksi beton terlebih dahulu dilakukan uji campuran material
menyusun beton untuk mendapatkan job mix formula dari mutu
material.
Berdasarkan hasil job mix formula beton diproduksi dan digunakan
sebagai material cor pada pekerjaan Pile Cap.

Pembesian
i.

pekerjaan penulangan
Pengadaan bahan, persiapan tenaga dan alat
Pengadaan bahan tulangan sesuai ukuran diameter dan jenis besi
tulangan ulir serta kawat bendrat untuk mengikat atau
merangkaikan besi tulangan menurut gambar rencana.
Sebelum pelaksanaan pekerjaan disiapkan tukang besi terampil
yang mengerti lingkup pekerjaan pembersian, mandor dan
pelaksana yang dapat membaca shop drawing for construction
dengan baik.
Selain tenaga, peralatan yang digunakan berupa bar bender (alat
untuk digunakan pembengkokan besi tulangan) dan bar cutter
atau alat untuk pemotongan besi tulangan.
perakitan tulangan
Untuk pembesian pile cap ini perakitan tulangan dilakukan di luar
tempat pengecoran di lokasi proyek agar setelah dirakit dapat
langsung dipasang dan proses pembuatan pile cap dapat berjalan
lebih cepat.
Cara perakitan tulangan :

17

- Mengadakan baja tulangan sesuai ukuran diameter pile cap


type P-1 dengan tulangan utama besi baja ulir D 13, tulangan
penutup D 10 atau mengikuti gambar rencana atau gambar
pelaksanaan.
- Mengukur panjang tulangan sesuai ukuran type pile cap P-1
menurut gambar rencana atau gambar kerja.
- Mendesign bentuk atau dimensi dari tulangan dengan
memperhitungkan

bentuk

tulangan

menurut

gambar

rencana/gambar kerja.
- Merakit satu per satu bentuk dari tipe tulangan pile cap type P1 dengan kawat pengikat agar kokoh dan tulangan tidak
terlepas menggunakan alat tang Ekek atau tang Kakak Tua.
- Overs stek besi baja terinstal tiang pancang dirangkai menyatu
dengan pembesian pile cap type P-1.
pemasangan tulangan
Setelah merakit tulangan pile cap type P-1 maka untuk
pemasangan tulangan dilakukan dengan cara manual, karena
tulangan untuk pile cap ini tidak terlalu berat dan penempatan
pondasi juga tidak terlalu dalam.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemasangan tulangan:
- Hasil rakitan tulangan dimasukan kedalam tanah galian dan
diletakkan tegak lurus permukaan lantai kerja dengan bantuan
waterpass untuk menjaga kelurusan arah vertikal dan
horisontal.
- Rakitan tulangan ditempatkan tidak langsung bersentuhan
dengan lantai kerja. Jarak antara tulangan dengan lantai kerja
mengikuti ukuran letak pada gambar rencana atau sesuai
petunjuk direksi, diberi pengganjal yang di buat dari campuran
mortal (beton tahu) mutu beton K300, diletakan disetiap ujung
sisi/tepi tulangan bawah dan tengah menurut jarak pada
bagian spesifikasi teknis dan gambar agar ada jarak antara
tulangan

dan

permukaan

dasar

lantai

kerja

untuk

melindungi/melapisi tulangan dengan beton (selimut beton)


dan tulangan tidak menjadi karat.

18

- Setelah dipastikan rakitan tulangan benar-benar stabil, maka


dapat langsung melakukan pengecoran.
ii.

pekerjaan pengecoran
Bahan-bahan pokok dalam pembuatan beton adalah: semen, pasir,
kerikil/split serta air. Kualitas/mutu beton ditentukan oleh kualitas
bahan-bahan pembuat beton dan perbandingannya, sehingga bahanbahan untuk pembuatan beton diperiksa terlebih dahulu sebelum
dipakai membuat beton dengan maksud menguji apakah syaratsyarat mutu dipenuhi sesuai Spesfikasi Teknis. Berdasarkan hasil uji
diperoleh job mix formula yang digunakan dalam produksi beton untuk
pekerjaan Pila Cap.
Beton Ready Mix dari pabrik penghasil campuran beton diangkut
menggunakan mobil mixer ke lokasi proyek, kemudian campuran
beton dituangkan kedalam cetakan sedikit demi sedikit agar tidak ada
ruangan yang kosong dan kerikil/split yang berukuran kecil sampai
yang besar dapat masuk kecelah-celah tulangan sambil digetarkan
menggunakan vibrator concrete.
Setelah melakukan pengecoran, maka pile cap tersebut dibiarkan
mengering sampai bekisting dapat dibongkar dan dilanjutkan dengan
pengurugan setelah pemberian anti rayap.
Pada pelaksanaan pengecoran pile cap akan diperhatikan adanya
keterkaitan (over stek) dengan pekerjaan kolom dan sloof atau tie
beam.

Bekisting
Bekisting adalah suatu konstruksi bantu yang bersifat sementara,
digunakan untuk mencetak beton yang akan di cor, di dalamnya atau
diatasnya.
Tahap-tahap pekerjaan bekisting:
-

Papan cetakan dipasang secara rapih berdasarkan bentuk beton pile


cap yang hendak di cor.

Papan cetakan dibentuk dengan baik menggunakan klem penguat


usuk kayu dengan jarak tertentu agar bekisting kokoh. Usuk penjepit
itu dipaku pada papan bekisting.

Tulangan pile cap dipasang pada posisi yang tepat sehingga tidak
dapat

berubah

dan

bergeser

pada

waktu

adukan

digetarkan menggunakan alat concrete vibrator.

b) Pile Cap Tipe P-3


19

Beton fc 25 Mpa
Semua beton dalam pelaksanaan pekerjaan Pembangunan Asrama
Haji Embarkasi Lombok diupayahkan memakai beton ready mix dari
perusahaan yang telah memberikan dukungan produksi dan jaminan
mutu beton sesuai Spesifikasi Teknis dan Gambar. Untuk menjamin
mutu beton hasil ready mix sesuai mutu, maka sebelum proses
produksi beton terlebih dahulu dilakukan uji campuran material
menyusun beton untuk mendapatkan job mix formula dari mutu
material.
Berdasarkan hasil job mix formula beton diproduksi dan digunakan
sebagai material cor pada pekerjaan Pile Cap.

Pembesian
i.

pekerjaan penulangan
Pengadaan bahan, persiapan tenaga dan alat
Pengadaan bahan tulangan sesuai ukuran diameter dan jenis besi
tulangan ulir serta kawat bendrat untuk mengikat atau
merangkaikan besi tulangan menurut gambar rencana.
Sebelum pelaksanaan pekerjaan disiapkan tukang besi terampil
yang mengerti lingkup pekerjaan pembersian, mandor dan
pelaksana yang dapat membaca shop drawing for construction
dengan baik.
Selain tenaga, peralatan yang digunakan berupa bar bender (alat
untuk digunakan pembengkokan besi tulangan) dan bar cutter
atau alat untuk pemotongan besi tulangan.
perakitan tulangan
Untuk pembesian pile cap tipe P-3 ini perakitan tulangan dilakukan
di luar tempat pengecoran di lokasi proyek agar setelah dirakit
dapat langsung dipasang dan proses pembuatan pile cap dapat
berjalan lebih cepat.
Cara perakitan tulangan :
- Mengadakan baja tulangan sesuai ukuran diameter pile cap
type P-3 dengan tulangan utama besi baja ulir D 19, tulangan
penutup D 10 atau mengikuti gambar rencana atau gambar
pelaksanaan.
- Mengukur panjang tulangan sesuai ukuran type pile cap P-3
menurut gambar rencana atau gambar kerja.

20

- Mendesign bentuk atau dimensi dari tulangan dengan


memperhitungkan

bentuk

tulangan

menurut

gambar

rencana/gambar kerja.
- Merakit satu per satu bentuk dari tipe tulangan pile cap type P3 dengan kawat pengikat agar kokoh dan tulangan tidak
terlepas menggunakan alat tang Ekek atau tang Kakak Tua.
- Angkur baut-mur pengikat/penguat kolom besi baja terinstal
pengikat las listrik pada rangkaian besi baja pile cap tie P-3
sesuai perletakannya menurut gambar rencana setelah
rangkaian besi pile cap diinstal menyatu dengan over stek
tiang pancang.
pemasangan tulangan
Setelah merakit tulangan pile cap type P-3 maka untuk
pemasangan tulangan dilakukan dengan cara manual, karena
tulangan untuk pile cap ini tidak terlalu berat dan penempatan
pondasi juga tidak terlalu dalam.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemasangan tulangan:
- Hasil rakitan tulangan dimasukan kedalam tanah galian dan
diletakkan tegak lurus permukaan lantai kerja dengan bantuan
waterpass untuk menjaga kelurusan arah vertikal dan
horisontal.
- Rakitan tulangan ditempatkan tidak langsung bersentuhan
dengan lantai kerja. Jarak antara tulangan dengan lantai kerja
mengikuti ukuran letak pada gambar rencana atau sesuai
petunjuk direksi, diberi pengganjal yang di buat dari campuran
mortal (beton tahu) mutu beton K300, diletakan disetiap ujung
sisi/tepi tulangan bawah dan tengah menurut jarak pada
bagian spesifikasi teknis dan gambar agar ada jarak antara
tulangan

dan

permukaan

dasar

lantai

kerja

untuk

melindungi/melapisi tulangan dengan beton (selimut beton)


dan tulangan tidak menjadi karat.
- Setelah dipastikan rakitan tulangan benar-benar stabil, maka
dapat langsung melakukan pengecoran.
ii.

pekerjaan pengecoran
Bahan-bahan pokok dalam pembuatan beton adalah: semen, pasir,
kerikil/split serta air. Kualitas/mutu beton ditentukan oleh kualitas
21

bahan-bahan pembuat beton dan perbandingannya, sehingga bahanbahan untuk pembuatan beton diperiksa terlebih dahulu sebelum
dipakai membuat beton dengan maksud menguji apakah syaratsyarat mutu dipenuhi sesuai Spesfikasi Teknis. Berdasarkan hasil uji
diperoleh job mix formula yang digunakan dalam produksi beton untuk
pekerjaan Pile Cap.
Beton Ready Mix dari pabrik penghasil campuran beton diangkut
menggunakan mobil mixer ke lokasi proyek, kemudian campuran
beton dituangkan kedalam cetakan sedikit demi sedikit agar tidak ada
ruangan yang kosong dan kerikil/split yang berukuran kecil sampai
yang besar dapat masuk kecelah-celah tulangan sambil digetarkan
menggunakan vibrator concrete.
Setelah melakukan pengecoran, maka pile cap tersebut dibiarkan
mengering sampai bekisting dapat dibongkar dan dilanjutkan dengan
pengurugan setelah pemberian anti rayap.
Pada pelaksanaan pengecoran pile cap akan diperhatikan adanya
keterkaitan dengan pekerjaan kolom besi baja dan sloof atau tie
beam.

Bekisting
Bekisting adalah suatu konstruksi bantu yang bersifat sementara,
digunakan untuk mencetak beton yang akan di cor, di dalamnya atau
diatasnya.
Tahap-tahap pekerjaan bekisting:
-

Papan cetakan dipasang secara rapih berdasarkan bentuk beton pile


cap yang hendak di cor.

Papan cetakan dibentuk dengan baik menggunakan klem penguat


usuk kayu dengan jarak tertentu agar bekisting kokoh. Usuk penjepit
itu dipaku pada papan bekisting.

c) Pile Cap Tipe P-3

Beton fc 25 Mpa
Semua beton dalam pelaksanaan pekerjaan Pembangunan Asrama
Haji Embarkasi Lombok diupayahkan memakai beton ready mix dari
perusahaan yang telah memberikan dukungan produksi dan jaminan
mutu beton sesuai Spesifikasi Teknis dan Gambar. Untuk menjamin
mutu beton hasil ready mix sesuai mutu, maka sebelum proses
produksi beton terlebih dahulu dilakukan uji campuran material
menyusun beton untuk mendapatkan job mix formula dari mutu
material.

22

Berdasarkan hasil job mix formula beton diproduksi dan digunakan


sebagai material cor pada pekerjaan Pile Cap.

Pembesian
i.

pekerjaan penulangan
Pengadaan bahan, persiapan tenaga dan alat
Pengadaan bahan tulangan sesuai ukuran diameter dan jenis besi
tulangan ulir serta kawat bendrat untuk mengikat atau
merangkaikan besi tulangan menurut gambar rencana.
Sebelum pelaksanaan pekerjaan disiapkan tukang besi terampil
yang mengerti lingkup pekerjaan pembersian, mandor dan
pelaksana yang dapat membaca shop drawing for construction
dengan baik.
Selain tenaga, peralatan yang digunakan berupa bar bender (alat
untuk digunakan pembengkokan besi tulangan) dan bar cutter
atau alat untuk pemotongan besi tulangan.
perakitan tulangan
Untuk pembesian pile cap tipe P-3 ini perakitan tulangan
dilakukan di luar tempat pengecoran di lokasi proyek agar setelah
dirakit dapat langsung dipasang dan proses pembuatan pile cap
dapat berjalan lebih cepat.
Cara perakitan tulangan :
- Mengadakan baja tulangan sesuai ukuran diameter pile cap
type P-3 dengan tulangan utama besi baja ulir D 19, tulangan
penutup D 10 atau mengikuti gambar rencana atau gambar
pelaksanaan.
- Mengukur panjang tulangan sesuai ukuran type pile cap P-3
menurut gambar rencana atau gambar kerja.
- Mendesign bentuk atau dimensi dari tulangan dengan
memperhitungkan

bentuk

tulangan

menurut

gambar

rencana/gambar kerja.
- Merakit satu per satu bentuk dari tipe tulangan pile cap type P3 dengan kawat pengikat agar kokoh dan tulangan tidak
terlepas menggunakan alat tang Ekek atau tang Kakak Tua.
- Angkur baut-mur pengikat/penguat kolom besi baja terinstal
menggunakan las listrik pada rangkaian besi baja pile cap tie
23

P-3 sesuai perletakannya menurut gambar rencana setelah


rangkaian besi pile cap diinstal menyatu dengan over stek
tiang pancang.
pemasangan tulangan
Setelah merakit tulangan pile cap type P-3 maka untuk
pemasangan tulangan dilakukan dengan cara manual, karena
tulangan untuk pile cap ini tidak terlalu berat dan penempatan
pondasi juga tidak terlalu dalam.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemasangan tulangan:
- Hasil rakitan tulangan dimasukan kedalam tanah galian dan
diletakkan tegak lurus permukaan lantai kerja dengan bantuan
waterpass untuk menjaga kelurusan arah vertikal dan
horisontal.
- Rakitan tulangan ditempatkan tidak langsung bersentuhan
dengan lantai kerja. Jarak antara tulangan dengan lantai kerja
mengikuti ukuran letak pada gambar rencana atau sesuai
petunjuk direksi, diberi pengganjal yang di buat dari campuran
mortal (beton tahu) mutu beton K300, diletakan disetiap ujung
sisi/tepi tulangan bawah dan tengah menurut jarak pada
bagian spesifikasi teknis dan gambar agar ada jarak antara
tulangan

dan

permukaan

dasar

lantai

kerja

untuk

melindungi/melapisi tulangan dengan beton (selimut beton)


dan tulangan tidak menjadi karat.
- Setelah dipastikan rakitan tulangan benar-benar stabil, maka
dapat langsung melakukan pengecoran.
ii.

pekerjaan pengecoran
Bahan-bahan pokok dalam pembuatan beton adalah: semen, pasir,
kerikil/split serta air. Kualitas/mutu beton ditentukan oleh kualitas
bahan-bahan pembuat beton dan perbandingannya, sehingga bahanbahan untuk pembuatan beton diperiksa terlebih dahulu sebelum
dipakai membuat beton dengan maksud menguji apakah syaratsyarat mutu dipenuhi sesuai Spesfikasi Teknis. Berdasarkan hasil uji
diperoleh job mix formula yang digunakan dalam produksi beton untuk
pekerjaan Pile Cap.
Beton Ready Mix dari pabrik penghasil campuran beton diangkut
menggunakan mobil mixer ke lokasi proyek, kemudian campuran
beton dituangkan kedalam cetakan sedikit demi sedikit agar tidak ada
24

ruangan yang kosong dan kerikil/split yang berukuran kecil sampai


yang besar dapat masuk kecelah-celah tulangan sambil digetarkan
menggunakan vibrator concrete.
Setelah melakukan pengecoran, maka pile cap tersebut dibiarkan
mengering sampai bekisting dapat dibongkar dan dilanjutkan dengan
pengurugan setelah pemberian anti rayap.
Pada pelaksanaan pengecoran pile cap akan diperhatikan adanya
keterkaitan dengan pekerjaan kolom besi baja dan sloof atau tie
beam.

Bekisting
Bekisting adalah suatu konstruksi bantu yang bersifat sementara,
digunakan untuk mencetak beton yang akan di cor, di dalamnya atau
diatasnya.
Tahap-tahap pekerjaan bekisting:
-

Papan cetakan dipasang secara rapih berdasarkan bentuk beton pile


cap yang hendak di cor.

Papan cetakan dibentuk dengan baik menggunakan klem penguat


usuk kayu dengan jarak tertentu agar bekisting kokoh. Usuk penjepit
itu dipaku pada papan bekisting.

d) Pile Cap Tipe P-3

Beton fc 25 Mpa
Semua beton dalam pelaksanaan pekerjaan Pembangunan Asrama
Haji Embarkasi Lombok diupayahkan memakai beton ready mix dari
perusahaan yang telah memberikan dukungan produksi dan jaminan
mutu beton sesuai Spesifikasi Teknis dan Gambar. Untuk menjamin
mutu beton hasil ready mix sesuai mutu, maka sebelum proses
produksi beton terlebih dahulu dilakukan uji campuran material
menyusun beton untuk mendapatkan job mix formula dari mutu
material.
Berdasarkan hasil job mix formula beton diproduksi dan digunakan
sebagai material cor pada pekerjaan Pile Cap.

Pembesian
i.

pekerjaan penulangan
Pengadaan bahan, persiapan tenaga dan alat

25

Pengadaan bahan tulangan sesuai ukuran diameter dan jenis besi


tulangan ulir serta kawat bendrat untuk mengikat atau
merangkaikan besi tulangan menurut gambar rencana.
Sebelum pelaksanaan pekerjaan disiapkan tukang besi terampil
yang mengerti lingkup pekerjaan pembersian, mandor dan
pelaksana yang dapat membaca shop drawing for construction
dengan baik.
Selain tenaga, peralatan yang digunakan berupa bar bender (alat
untuk digunakan pembengkokan besi tulangan) dan bar cutter
atau alat untuk pemotongan besi tulangan.
perakitan tulangan
Untuk pembesian pile cap tipe P-3 ini perakitan tulangan
dilakukan di luar tempat pengecoran di lokasi proyek agar setelah
dirakit dapat langsung dipasang dan proses pembuatan pile cap
dapat berjalan lebih cepat.
Cara perakitan tulangan :
- Mengadakan baja tulangan sesuai ukuran diameter pile cap
type P-3 dengan tulangan utama besi baja ulir D 19, tulangan
penutup D 10 atau mengikuti gambar rencana atau gambar
pelaksanaan.
- Mengukur panjang tulangan sesuai ukuran type pile cap P-3
menurut gambar rencana atau gambar kerja.
- Mendesign bentuk atau dimensi dari tulangan dengan
memperhitungkan

bentuk

tulangan

menurut

gambar

rencana/gambar kerja.
- Merakit satu per satu bentuk dari tipe tulangan pile cap type P3 dengan kawat pengikat agar kokoh dan tulangan tidak
terlepas menggunakan alat tang Ekek atau tang Kakak Tua.
- Angkur baut-mur pengikat/penguat kolom besi baja terinstal
menggunakan las listrik pada rangkaian besi baja pile cap tie
P-3 sesuai perletakannya menurut gambar rencana setelah
rangkaian besi pile cap diinstal menyatu dengan over stek
tiang pancang.
pemasangan tulangan

26

Setelah merakit tulangan pile cap type P-3 maka untuk


pemasangan tulangan dilakukan dengan cara manual, karena
tulangan untuk pile cap ini tidak terlalu berat dan penempatan
pondasi juga tidak terlalu dalam.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemasangan tulangan:
- Hasil rakitan tulangan dimasukan kedalam tanah galian dan
diletakkan tegak lurus permukaan lantai kerja dengan bantuan
waterpass untuk menjaga kelurusan arah vertikal dan
horisontal.
- Rakitan tulangan ditempatkan tidak langsung bersentuhan
dengan lantai kerja. Jarak antara tulangan dengan lantai kerja
mengikuti ukuran letak pada gambar rencana atau sesuai
petunjuk direksi, diberi pengganjal yang di buat dari campuran
mortal (beton tahu) mutu beton K300, diletakan disetiap ujung
sisi/tepi tulangan bawah dan tengah menurut jarak pada
bagian spesifikasi teknis dan gambar agar ada jarak antara
tulangan

dan

permukaan

dasar

lantai

kerja

untuk

melindungi/melapisi tulangan dengan beton (selimut beton)


dan tulangan tidak menjadi karat.
- Setelah dipastikan rakitan tulangan benar-benar stabil, maka
dapat langsung melakukan pengecoran.
ii.

pekerjaan pengecoran
Bahan-bahan pokok dalam pembuatan beton adalah: semen, pasir,
kerikil/split serta air. Kualitas/mutu beton ditentukan oleh kualitas
bahan-bahan pembuat beton dan perbandingannya, sehingga bahanbahan untuk pembuatan beton diperiksa terlebih dahulu sebelum
dipakai membuat beton dengan maksud menguji apakah syaratsyarat mutu dipenuhi sesuai Spesfikasi Teknis. Berdasarkan hasil uji
diperoleh job mix formula yang digunakan dalam produksi beton untuk
pekerjaan Pile Cap.
Beton Ready Mix dari pabrik penghasil campuran beton diangkut
menggunakan mobil mixer ke lokasi proyek, kemudian campuran
beton dituangkan kedalam cetakan sedikit demi sedikit agar tidak ada
ruangan yang kosong dan kerikil/split yang berukuran kecil sampai
yang besar dapat masuk kecelah-celah tulangan sambil digetarkan
menggunakan vibrator concrete.

27

Setelah melakukan pengecoran, maka pile cap tersebut dibiarkan


mengering sampai bekisting dapat dibongkar dan dilanjutkan dengan
pengurugan setelah pemberian anti rayap.
Pada pelaksanaan pengecoran pile cap akan diperhatikan adanya
keterkaitan dengan pekerjaan kolom besi baja dan sloof atau tie
beam.

Bekisting
Bekisting adalah suatu konstruksi bantu yang bersifat sementara,
digunakan untuk mencetak beton yang akan di cor, di dalamnya atau
diatasnya.
Tahap-tahap pekerjaan bekisting:
-

Papan cetakan dipasang secara rapih berdasarkan bentuk beton pile


cap yang hendak di cor.

Papan cetakan dibentuk dengan baik menggunakan klem penguat


usuk kayu dengan jarak tertentu agar bekisting kokoh. Usuk penjepit
itu dipaku pada papan bekisting.

e) Pile Cap Tipe P-4

Beton fc 25 Mpa
Semua beton dalam pelaksanaan pekerjaan Pembangunan Asrama
Haji Embarkasi Lombok diupayahkan memakai beton ready mix dari
perusahaan yang telah memberikan dukungan produksi dan jaminan
mutu beton sesuai Spesifikasi Teknis dan Gambar. Untuk menjamin
mutu beton hasil ready mix sesuai mutu, maka sebelum proses
produksi beton terlebih dahulu dilakukan uji campuran material
menyusun beton untuk mendapatkan job mix formula dari mutu
material.
Berdasarkan hasil job mix formula beton diproduksi dan digunakan
sebagai material cor pada pekerjaan Pile Cap.

Pembesian
i.

pekerjaan penulangan
Pengadaan bahan, persiapan tenaga dan alat
Pengadaan bahan tulangan sesuai ukuran diameter dan jenis besi
tulangan ulir serta kawat bendrat untuk mengikat atau
merangkaikan besi tulangan menurut gambar rencana.
Sebelum pelaksanaan pekerjaan disiapkan tukang besi terampil
yang mengerti lingkup pekerjaan pembersian, mandor dan
pelaksana yang dapat membaca shop drawing for construction
dengan baik.

28

Selain tenaga, peralatan yang digunakan berupa bar bender (alat


untuk digunakan pembengkokan besi tulangan) dan bar cutter
atau alat untuk pemotongan besi tulangan.
perakitan tulangan
Untuk pembesian pile cap tipe P-4 ini perakitan tulangan dilakukan
di luar tempat pengecoran di lokasi proyek agar setelah dirakit
dapat langsung dipasang dan proses pembuatan pile cap dapat
berjalan lebih cepat.
Cara perakitan tulangan :
- Mengadakan baja tulangan sesuai ukuran diameter pile cap
type P-4 dengan tulangan utama besi baja ulir D 22, tulangan
penutup D 10 atau mengikuti gambar rencana atau gambar
pelaksanaan.
- Mengukur panjang tulangan sesuai ukuran type pile cap P-4
menurut gambar rencana atau gambar kerja.
- Mendesign bentuk atau dimensi dari tulangan dengan
memperhitungkan

bentuk

tulangan

menurut

gambar

rencana/gambar kerja.
- Merakit satu per satu bentuk dari tipe tulangan pile cap type P4 dengan kawat pengikat agar kokoh dan tulangan tidak
terlepas menggunakan alat tang Ekek atau tang Kakak Tua.
- Angkur baut-mur pengikat/penguat kolom besi baja terinstal
menggunakan las listrik pada rangkaian besi baja pile cap tie
P-4 sesuai perletakannya menurut gambar rencana setelah
rangkaian besi pile cap diinstal menyatu dengan over stek
tiang pancang.
pemasangan tulangan
Setelah merakit tulangan pile cap type P-4 maka untuk
pemasangan tulangan dilakukan dengan cara manual, karena
tulangan untuk pile cap ini tidak terlalu berat dan penempatan
pondasi juga tidak terlalu dalam.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemasangan tulangan:
- Hasil rakitan tulangan dimasukan kedalam tanah galian dan
diletakkan tegak lurus permukaan lantai kerja dengan bantuan

29

waterpass untuk menjaga kelurusan arah vertikal dan


horisontal.
- Rakitan tulangan ditempatkan tidak langsung bersentuhan
dengan lantai kerja. Jarak antara tulangan dengan lantai kerja
mengikuti ukuran letak pada gambar rencana atau sesuai
petunjuk direksi, diberi pengganjal yang di buat dari campuran
mortal (beton tahu) mutu beton K300, diletakan disetiap ujung
sisi/tepi tulangan bawah dan tengah menurut jarak pada
bagian spesifikasi teknis dan gambar agar ada jarak antara
tulangan

dan

permukaan

dasar

lantai

kerja

untuk

melindungi/melapisi tulangan dengan beton (selimut beton)


dan tulangan tidak menjadi karat.
- Setelah dipastikan rakitan tulangan benar-benar stabil, maka
dapat langsung melakukan pengecoran.
ii.

pekerjaan pengecoran
Bahan-bahan pokok dalam pembuatan beton adalah: semen, pasir,
kerikil/split serta air. Kualitas/mutu beton ditentukan oleh kualitas
bahan-bahan pembuat beton dan perbandingannya, sehingga bahanbahan untuk pembuatan beton diperiksa terlebih dahulu sebelum
dipakai membuat beton dengan maksud menguji apakah syaratsyarat mutu dipenuhi sesuai Spesfikasi Teknis. Berdasarkan hasil uji
diperoleh job mix formula yang digunakan dalam produksi beton untuk
pekerjaan Pile Cap.
Beton Ready Mix dari pabrik penghasil campuran beton diangkut
menggunakan mobil mixer ke lokasi proyek, kemudian campuran
beton dituangkan kedalam cetakan sedikit demi sedikit agar tidak ada
ruangan yang kosong dan kerikil/split yang berukuran kecil sampai
yang besar dapat masuk kecelah-celah tulangan sambil digetarkan
menggunakan vibrator concrete.
Setelah melakukan pengecoran, maka pile cap tersebut dibiarkan
mengering sampai bekisting dapat dibongkar dan dilanjutkan dengan
pengurugan setelah pemberian anti rayap.
Pada pelaksanaan pengecoran pile cap akan diperhatikan adanya
keterkaitan dengan pekerjaan kolom besi baja dan sloof atau tie
beam.

Bekisting

30

Bekisting adalah suatu konstruksi bantu yang bersifat sementara,


digunakan untuk mencetak beton yang akan di cor, di dalamnya atau
diatasnya.
Tahap-tahap pekerjaan bekisting:
-

Papan cetakan dipasang secara rapih berdasarkan bentuk beton pile


cap yang hendak di cor.

Papan cetakan dibentuk dengan baik menggunakan klem penguat


usuk kayu dengan jarak tertentu agar bekisting kokoh. Usuk penjepit
itu dipaku pada papan bekisting.

f)

Pile Cap Tipe P-5

Beton fc 25 Mpa
Semua beton dalam pelaksanaan pekerjaan Pembangunan Asrama
Haji Embarkasi Lombok diupayahkan memakai beton ready mix dari
perusahaan yang telah memberikan dukungan produksi dan jaminan
mutu beton sesuai Spesifikasi Teknis dan Gambar. Untuk menjamin
mutu beton hasil ready mix sesuai mutu, maka sebelum proses
produksi beton terlebih dahulu dilakukan uji campuran material
menyusun beton untuk mendapatkan job mix formula dari mutu
material.
Berdasarkan hasil job mix formula beton diproduksi dan digunakan
sebagai material cor pada pekerjaan Pile Cap.

Pembesian
i.

pekerjaan penulangan
Pengadaan bahan, persiapan tenaga dan alat
Pengadaan bahan tulangan sesuai ukuran diameter dan jenis besi
tulangan ulir serta kawat bendrat untuk mengikat atau
merangkaikan besi tulangan menurut gambar rencana.
Sebelum pelaksanaan pekerjaan disiapkan tukang besi terampil
yang mengerti lingkup pekerjaan pembersian, mandor dan
pelaksana yang dapat membaca shop drawing for construction
dengan baik.
Selain tenaga, peralatan yang digunakan berupa bar bender (alat
untuk digunakan pembengkokan besi tulangan) dan bar cutter
atau alat untuk pemotongan besi tulangan.
perakitan tulangan
Untuk pembesian pile cap tipe P-5 ini perakitan tulangan dilakukan
di luar tempat pengecoran di lokasi proyek agar setelah dirakit

31

dapat langsung dipasang dan proses pembuatan pile cap dapat


berjalan lebih cepat.
Cara perakitan tulangan :
- Mengadakan baja tulangan sesuai ukuran diameter pile cap
type P-5 dengan tulangan utama besi baja ulir D 25, tulangan
penutup D 13 atau mengikuti gambar rencana atau gambar
pelaksanaan.
- Mengukur panjang tulangan sesuai ukuran type pile cap P-5
menurut gambar rencana atau gambar kerja.
- Mendesign bentuk atau dimensi dari tulangan dengan
memperhitungkan

bentuk

tulangan

menurut

gambar

rencana/gambar kerja.
- Merakit satu per satu bentuk dari tipe tulangan pile cap type P5 dengan kawat pengikat agar kokoh dan tulangan tidak
terlepas menggunakan alat tang Ekek atau tang Kakak Tua.
- Angkur baut-mur pengikat/penguat kolom besi baja terinstal
menggunakan las listrik pada rangkaian besi baja pile cap tie
P-5 sesuai perletakannya menurut gambar rencana setelah
rangkaian besi pile cap diinstal menyatu dengan over stek
tiang pancang.
pemasangan tulangan
Setelah merakit tulangan pile cap type P-5 maka untuk
pemasangan tulangan dilakukan dengan cara manual, karena
tulangan untuk pile cap ini tidak terlalu berat dan penempatan
pondasi juga tidak terlalu dalam.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemasangan tulangan:
- Hasil rakitan tulangan dimasukan kedalam tanah galian dan
diletakkan tegak lurus permukaan lantai kerja dengan bantuan
waterpass untuk menjaga kelurusan arah vertikal dan
horisontal.
- Rakitan tulangan ditempatkan tidak langsung bersentuhan
dengan lantai kerja. Jarak antara tulangan dengan lantai kerja
mengikuti ukuran letak pada gambar rencana atau sesuai
petunjuk direksi, diberi pengganjal yang di buat dari campuran
mortal (beton tahu) mutu beton K300, diletakan disetiap ujung
32

sisi/tepi tulangan bawah dan tengah menurut jarak pada


bagian spesifikasi teknis dan gambar agar ada jarak antara
tulangan

dan

permukaan

dasar

lantai

kerja

untuk

melindungi/melapisi tulangan dengan beton (selimut beton)


dan tulangan tidak menjadi karat.
- Setelah dipastikan rakitan tulangan benar-benar stabil, maka
dapat langsung melakukan pengecoran.
ii.

pekerjaan pengecoran
Bahan-bahan pokok dalam pembuatan beton adalah: semen, pasir,
kerikil/split serta air. Kualitas/mutu beton ditentukan oleh kualitas
bahan-bahan pembuat beton dan perbandingannya, sehingga bahanbahan untuk pembuatan beton diperiksa terlebih dahulu sebelum
dipakai membuat beton dengan maksud menguji apakah syaratsyarat mutu dipenuhi sesuai Spesfikasi Teknis. Berdasarkan hasil uji
diperoleh job mix formula yang digunakan dalam produksi beton untuk
pekerjaan Pile Cap.
Beton Ready Mix dari pabrik penghasil campuran beton diangkut
menggunakan mobil mixer ke lokasi proyek, kemudian campuran
beton dituangkan kedalam cetakan sedikit demi sedikit agar tidak ada
ruangan yang kosong dan kerikil/split yang berukuran kecil sampai
yang besar dapat masuk kecelah-celah tulangan sambil digetarkan
menggunakan vibrator concrete.
Setelah melakukan pengecoran, maka pile cap tersebut dibiarkan
mengering sampai bekisting dapat dibongkar dan dilanjutkan dengan
pengurugan setelah pemberian anti rayap.
Pada pelaksanaan pengecoran pile cap akan diperhatikan adanya
keterkaitan dengan pekerjaan kolom besi baja dan sloof atau tie
beam.

Bekisting
Bekisting adalah suatu konstruksi bantu yang bersifat sementara,
digunakan untuk mencetak beton yang akan di cor, di dalamnya atau
diatasnya.
Tahap-tahap pekerjaan bekisting:
-

Papan cetakan dipasang secara rapih berdasarkan bentuk beton pile


cap yang hendak di cor.

33

Papan cetakan dibentuk dengan baik menggunakan klem penguat


usuk kayu dengan jarak tertentu agar bekisting kokoh. Usuk penjepit
itu dipaku pada papan bekisting.

g) Pile Cap Tipe P-6

Beton fc 25 Mpa
Semua beton dalam pelaksanaan pekerjaan Pembangunan Asrama
Haji Embarkasi Lombok diupayahkan memakai beton ready mix dari
perusahaan yang telah memberikan dukungan produksi dan jaminan
mutu beton sesuai Spesifikasi Teknis dan Gambar. Untuk menjamin
mutu beton hasil ready mix sesuai mutu, maka sebelum proses
produksi beton terlebih dahulu dilakukan uji campuran material
menyusun beton untuk mendapatkan job mix formula dari mutu
material.
Berdasarkan hasil job mix formula beton diproduksi dan digunakan
sebagai material cor pada pekerjaan Pile Cap.

Pembesian
i.

pekerjaan penulangan
Pengadaan bahan, persiapan tenaga dan alat
Pengadaan bahan tulangan sesuai ukuran diameter dan jenis besi
tulangan ulir serta kawat bendrat untuk mengikat atau
merangkaikan besi tulangan menurut gambar rencana.
Sebelum pelaksanaan pekerjaan disiapkan tukang besi terampil
yang mengerti lingkup pekerjaan pembersian, mandor dan
pelaksana yang dapat membaca shop drawing for construction
dengan baik.
Selain tenaga, peralatan yang digunakan berupa bar bender (alat
untuk digunakan pembengkokan besi tulangan) dan bar cutter
atau alat untuk pemotongan besi tulangan.
perakitan tulangan
Untuk pembesian pile cap tipe P-6 ini perakitan tulangan dilakukan
di luar tempat pengecoran di lokasi proyek agar setelah dirakit
dapat langsung dipasang dan proses pembuatan pile cap dapat
berjalan lebih cepat.
Cara perakitan tulangan :
- Mengadakan baja tulangan sesuai ukuran diameter pile cap
type P-6 dengan tulangan utama besi baja ulir D 25, tulangan
penutup D 13 atau mengikuti gambar rencana atau gambar
pelaksanaan.
34

- Mengukur panjang tulangan sesuai ukuran type pile cap P-6


menurut gambar rencana atau gambar kerja.
- Mendesign bentuk atau dimensi dari tulangan dengan
memperhitungkan

bentuk

tulangan

menurut

gambar

rencana/gambar kerja.
- Merakit satu per satu bentuk dari tipe tulangan pile cap type P6 dengan kawat pengikat agar kokoh dan tulangan tidak
terlepas menggunakan alat tang Ekek atau tang Kakak Tua.
- Angkur baut-mur pengikat/penguat kolom besi baja terinstal
pada rangkaian besi baja pile cap tie P-6 sesuai perletakannya
menurut gambar rencana setelah rangkaian besi pile cap
diinstal menyatu dengan over stek tiang pancang.
pemasangan tulangan
Setelah merakit tulangan pile cap type P-6 maka untuk
pemasangan tulangan dilakukan dengan cara manual, karena
tulangan untuk pile cap ini tidak terlalu berat dan penempatan
pondasi juga tidak terlalu dalam.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemasangan tulangan:
- Hasil rakitan tulangan dimasukan kedalam tanah galian dan
diletakkan tegak lurus permukaan lantai kerja dengan bantuan
waterpass untuk menjaga kelurusan arah vertikal dan
horisontal.
- Rakitan tulangan ditempatkan tidak langsung bersentuhan
dengan lantai kerja. Jarak antara tulangan dengan lantai kerja
mengikuti ukuran letak pada gambar rencana atau sesuai
petunjuk direksi, diberi pengganjal yang di buat dari campuran
mortal (beton tahu) mutu beton K300, diletakan disetiap ujung
sisi/tepi tulangan bawah dan tengah menurut jarak pada
bagian spesifikasi teknis dan gambar agar ada jarak antara
tulangan

dan

permukaan

dasar

lantai

kerja

untuk

melindungi/melapisi tulangan dengan beton (selimut beton)


dan tulangan tidak menjadi karat.
- Setelah dipastikan rakitan tulangan benar-benar stabil, maka
dapat langsung melakukan pengecoran.

35

ii.

pekerjaan pengecoran
Bahan-bahan pokok dalam pembuatan beton adalah: semen, pasir,
kerikil/split serta air. Kualitas/mutu beton ditentukan oleh kualitas
bahan-bahan pembuat beton dan perbandingannya, sehingga bahanbahan untuk pembuatan beton diperiksa terlebih dahulu sebelum
dipakai membuat beton dengan maksud menguji apakah syaratsyarat mutu dipenuhi sesuai Spesfikasi Teknis. Berdasarkan hasil uji
diperoleh job mix formula yang digunakan dalam produksi beton untuk
pekerjaan Pile Cap.
Beton Ready Mix dari pabrik penghasil campuran beton diangkut
menggunakan mobil mixer ke lokasi proyek, kemudian campuran
beton dituangkan kedalam cetakan sedikit demi sedikit agar tidak ada
ruangan yang kosong dan kerikil/split yang berukuran kecil sampai
yang besar dapat masuk kecelah-celah tulangan sambil digetarkan
menggunakan vibrator concrete.
Setelah melakukan pengecoran, maka pile cap tersebut dibiarkan
mengering sampai bekisting dapat dibongkar dan dilanjutkan dengan
pengurugan setelah pemberian anti rayap.
Pada pelaksanaan pengecoran pile cap akan diperhatikan adanya
keterkaitan dengan pekerjaan kolom besi baja dan sloof atau tie
beam.

Bekisting
Bekisting adalah suatu konstruksi bantu yang bersifat sementara,
digunakan untuk mencetak beton yang akan di cor, di dalamnya atau
diatasnya.
Tahap-tahap pekerjaan bekisting:
-

Papan cetakan dipasang secara rapih berdasarkan bentuk beton pile


cap yang hendak di cor.

Papan cetakan dibentuk dengan baik menggunakan klem penguat


usuk kayu dengan jarak tertentu agar bekisting kokoh. Usuk penjepit
itu dipaku pada papan bekisting.

36

h) Kolom Pedestal 950 x 950


Pedestal atau umpak beton pada pelaksanaan pekerjaan bangunan Asrama
Haji Embarkasi Lombok dipasang sebagai tempat berdirinya kolom baja untuk
penempatan angkur baja.

Beton fc 25 Mpa
Semua beton dalam pelaksanaan pekerjaan Pembangunan Asrama
Haji Embarkasi Lombok diupayahkan memakai beton ready mix dari
perusahaan yang telah memberikan dukungan produksi dan jaminan
mutu beton sesuai Spesifikasi Teknis dan Gambar. Untuk menjamin
mutu beton hasil ready mix sesuai mutu, maka sebelum proses
produksi beton terlebih dahulu dilakukan uji campuran material
menyusun beton untuk mendapatkan job mix formula dari mutu
material.
Berdasarkan hasil job mix formula beton diproduksi dan digunakan
sebagai material cor pada pekerjaan pedestal atau umpak beton.
Pembesian
Pembesian dimaksud merupakan angkur baut/mur yang dirangkai
menggunakan sistem las listrik pada tulangan besi pile cap dan dicor
bersamaan waktu pengecoran pile cap.
Tinggi angkur untuk pedestal mengikuti tinggi menurut gambar rencana =
20 cm. Agar posisi angkur tidak bergeser dipasang base plat t = 50 mm
sebelum dicor.
Pengecoran dilakukan setelah kolom pedestal dipasang bekisting.

Bekisting
Bekisting untuk kolom pedestal berupa papan cetakan dipasang secara
rapih berdasarkan bentuk dan tinggi beton kolom pedestal 950 x 950 yang
hendak di cor. Papan cetakan dibentuk dengan baik menggunakan penguat
usuk kayu untuk sepatu kolom dipaku agar bekisting kokoh. Usuk penjepit
itu dipaku pada papan bekisting dan pile cap.
Bekisting kolom pedestal dibongkar setelah beton sudah mongering.
Apabila hasil pengecoran kolom pedestal terdapat cacat atau bekas paku
penguat bekisting pada pile cap mengakibatkan adanya beton cacat, maka
struktur beton tersebut disempurnakan dengan grounting.

i)

Kolom Pedestal 500 x 850


Pedestal atau umpak beton pada pelaksanaan pekerjaan bangunan Asrama
Haji Embarkasi Lombok dipasang sebagai tempat berdirinya kolom baja untuk
penempatan angkur baja.

37

Beton fc 25 Mpa
Semua beton dalam pelaksanaan pekerjaan Pembangunan Asrama
Haji Embarkasi Lombok diupayahkan memakai beton ready mix dari
perusahaan yang telah memberikan dukungan produksi dan jaminan
mutu beton sesuai Spesifikasi Teknis dan Gambar. Untuk menjamin
mutu beton hasil ready mix sesuai mutu, maka sebelum proses
produksi beton terlebih dahulu dilakukan uji campuran material
menyusun beton untuk mendapatkan job mix formula dari mutu
material.
Berdasarkan hasil job mix formula beton diproduksi dan digunakan
sebagai material cor pada pekerjaan pedestal atau umpak beton.
Pembesian
Pembesian dimaksud merupakan angkur baut/mur yang dirangkai
menggunakan sistem las listrik pada tulangan besi pile cap dan dicor
bersamaan waktu pengecoran pile cap.
Tinggi angkur untuk pedestal mengikuti tinggi menurut gambar rencana =
20 cm. Agar posisi angkur tidak bergeser dipasang base plat t = 20 mm
sebelum dicor.
Pengecoran dilakukan setelah kolom pedestal dipasang bekisting.

Bekisting
Bekisting untuk kolom pedestal berupa papan cetakan dipasang secara
rapih berdasarkan bentuk dan tinggi beton kolom pedestal 500 x 850 yang
hendak di cor. Papan cetakan dibentuk dengan baik menggunakan penguat
usuk kayu untuk sepatu kolom dipaku agar bekisting kokoh. Usuk penjepit
itu dipaku pada papan bekisting dan pile cap.
Bekisting kolom pedestal dibongkar setelah beton sudah mongering.
Apabila hasil pengecoran kolom pedestal terdapat cacat atau bekas paku
penguat bekisting pada pile cap mengakibatkan adanya beton cacat, maka
struktur beton tersebut disempurnakan dengan grounting.

j)

Kolom Pedestal 450 x 750


Pedestal atau umpak beton pada pelaksanaan pekerjaan bangunan Asrama
Haji Embarkasi Lombok dipasang sebagai tempat berdirinya kolom baja untuk
penempatan angkur baja.

Beton fc 25 Mpa
Semua beton dalam pelaksanaan pekerjaan Pembangunan Asrama
Haji Embarkasi Lombok diupayahkan memakai beton ready mix dari
perusahaan yang telah memberikan dukungan produksi dan jaminan
mutu beton sesuai Spesifikasi Teknis dan Gambar. Untuk menjamin
mutu beton hasil ready mix sesuai mutu, maka sebelum proses
38

produksi beton terlebih dahulu dilakukan uji campuran material


menyusun beton untuk mendapatkan job mix formula dari mutu
material.
Berdasarkan hasil job mix formula beton diproduksi dan digunakan
sebagai material cor pada pekerjaan pedestal atau umpak beton.

Pembesian
Pembesian dimaksud merupakan angkur baut/mur yang dirangkai
menggunakan sistem las listrik pada tulangan besi pile cap dan dicor
bersamaan waktu pengecoran pile cap.
Tinggi angkur untuk pedestal mengikuti tinggi menurut gambar rencana =
20 cm. Agar posisi angkur tidak bergeser dipasang base plat t = 20 mm
sebelum dicor.
Pengecoran dilakukan setelah kolom pedestal dipasang bekisting.

Bekisting
Bekisting untuk kolom pedestal berupa papan cetakan dipasang secara
rapih berdasarkan bentuk dan tinggi beton kolom pedestal 450 x 750 yang
hendak di cor. Papan cetakan dibentuk dengan baik menggunakan penguat
usuk kayu untuk sepatu kolom dipaku agar bekisting kokoh. Usuk penjepit
itu dipaku pada papan bekisting dan pile cap.
Bekisting kolom pedestal dibongkar setelah beton sudah mongering.
Apabila hasil pengecoran kolom pedestal terdapat cacat atau bekas paku
penguat bekisting pada pile cap mengakibatkan adanya beton cacat, maka
struktur beton tersebut disempurnakan dengan grounting.

c. Pekerjaan Sloof Beton dan Plat Lantai


Lingkup pekerjaan sloof dan plat lantai pada bangunan deterjen trap, grease
trap, ruang genset, ruang pompa dan GWT.
a) Sloof Tipe TB.2A3-1 250 x 300
Sloof tipe TB.2A3-1 berdasarkan gambar rencana diperuntukan
bangunan deterjen trap dan grease trap. Pelaksanaan pekerjaan
meliputi:
Beton fc 25 Mpa
Semua beton dalam pelaksanaan pekerjaan Pembangunan Asrama
Haji Embarkasi Lombok diupayahkan memakai beton ready mix dari
perusahaan yang telah memberikan dukungan produksi dan jaminan
mutu beton sesuai Spesifikasi Teknis dan Gambar. Untuk menjamin
mutu beton hasil ready mix sesuai mutu, maka sebelum proses
produksi beton terlebih dahulu dilakukan uji campuran material

39

menyusun beton untuk mendapatkan job mix formula dari mutu


material.
Berdasarkan hasil job mix formula beton diproduksi dan digunakan
sebagai material cor pada pekerjaan beton sloof.
Pembesian
Pekerjaan beton sloof dikerjakan sebelum pengecoran atau pekerjaan
beton kolom diatas lantai kerja. Urutan pekerjaan sebagai berikut:
i.

pekerjaan penulangan
Pengadaan bahan, persiapan tenaga dan alat
Pengadaan bahan tulangan sesuai ukuran diameter dan jenis besi
baja tulangan serta kawat bendrat untuk mengikat atau
merangkaikan besi tulangan menurut gambar rencana.
Sebelum pelaksanaan pekerjaan disiapkan tukang besi terampil
yang mengerti lingkup pekerjaan pembersian, mandor dan
pelaksana yang dapat membaca shop drawing for construction
dengan baik.
Selain tenaga, peralatan yang digunakan berupa bar bender (alat
untuk digunakan pembengkokan besi tulangan) dan bar cutter atau
alat untuk pemotongan besi tulangan.
perakitan tulangan
Perakitan tulangan dilakukan langsung di tempat atau diatas
pondasi batu kali agar proses perakitan sloof dapat berjalan lebih
cepat.
Cara perakitan tulangan :
- Mengadakan baja tulangan sesuai ukuran diameter menurut
gambar rencana atau gambar kerja.
- Mengukur panjang tulangan sesuai ukuran sloof 250 x 300
berpedoman pada gambar rencana atau gambar kerja.
- Mendesign bentuk atau dimensi dari tulangan sloof 250 x 300
dengan memperhitungkan bentuk tulangan menurut gambar
rencana/gambar kerja.
- Merakit satu per satu bentuk dari tipe tulangan sloof 250 x 300
dengan kawat pengikat agar kokoh dan tulangan tidak terlepas
menggunakan alat Tang Ekek atau Tang Kakak Tua.
40

- Pada perakitan ini over stek besi sloof dibengkokan ke atas


kolom pada besi sloof sisi luar, sedang over stek besi baja sloof
sisi dalam dibengkokan horizontal searah sloof 250/300.
Panjang over stek diperhitungkan menggunakan formula 40 D
(d=diameter besi baja).
- Perakitan sengkang dilakukan sesuai bentuk dan ukuran besi
sengkang.

Ujung kedua besi sengkang dibengkokkan 135

menggunakan formula 6D.


ii.

pekerjaan pengecoran
Bahan-bahan pokok dalam pembuatan beton adalah: semen, pasir,
kerikil/split serta air. Kualitas/mutu beton ditentukan oleh kualitas
bahan-bahan pembuat beton dan perbandingannya, sehingga bahanbahan untuk pembuatan beton diperiksa terlebih dahulu sebelum
dipakai membuat beton dengan maksud menguji apakah syarat-syarat
mutu dipenuhi sesuai Spesfikasi Teknis. Berdasarkan hasil uji
diperoleh job mix formula yang digunakan dalam produksi beton untuk
pekerjaan sloof.
Beton Ready Mix dari pabrik penghasil campuran beton diangkut
menggunakan mobil mixer ke lokasi proyek, kemudian campuran beton
dituangkan kedalam cetakan sedikit demi sedikit agar tidak ada
ruangan yang kosong dan kerikil/split yang berukuran kecil sampai
yang besar dapat masuk kecelah-celah tulangan sambil digetarkan
menggunakan vibrator concrete.
Setelah melakukan pengecoran, maka sloof tersebut dibiarkan
mengering sampai bekisting dapat dibongkar dan dilanjutkan dengan
pengurugan setelah pemberian anti rayap.
Pada pelaksanaan pengecoran sloof akan diperhatikan adanya
keterkaitan dengan pekerjaan kolom.

Bekisting
Bekisting adalah suatu konstruksi bantu yang bersifat sementara yang
digunakan untuk mencetak beton yang akan di cor, di dalamnya atau
diatasnya.
Tahap-tahap pekerjaan bekisting:
- Papan cetakan dipasang secara rapih berdasarkan bentuk beton sloof
yang hendak di cor.

41

- Papan cetakan dibentuk dengan baik menggunakan klem penguat usuk


kayu dengan jarak tertentu agar bekisting kokoh. Usuk penjepit itu
dipaku pada papan bekisting.
- Tulangan sloof dipasang pada posisi yang tepat sehingga tidak dapat
berubah dan b e r g e s e r p a d a w a k t u a d u k a n d i g e t a r k a n .

b) Sloof Tipe TB.2A4-1 250 x 400


Sloof tipe TB.2A4-1 250 x 400 berdasarkan gambar rencana
diperuntukan bangunan ruang genset dan grease trap. Pelaksanaan
pekerjaan meliputi:
Beton fc 25 Mpa
Semua beton dalam pelaksanaan pekerjaan Pembangunan Asrama
Haji Embarkasi Lombok diupayahkan memakai beton ready mix dari
perusahaan yang telah memberikan dukungan produksi dan jaminan
mutu beton sesuai Spesifikasi Teknis dan Gambar. Untuk menjamin
mutu beton hasil ready mix sesuai mutu, maka sebelum proses
produksi beton terlebih dahulu dilakukan uji campuran material
menyusun beton untuk mendapatkan job mix formula dari mutu
material.
Berdasarkan hasil job mix formula beton diproduksi dan digunakan
sebagai material cor pada pekerjaan beton sloof.
Pembesian
Pekerjaan beton sloof dikerjakan sebelum pengecoran atau pekerjaan
beton kolom diatas lantai kerja. Urutan pekerjaan sebagai berikut:
i.

pekerjaan penulangan
Pengadaan bahan, persiapan tenaga dan alat
Pengadaan bahan tulangan sesuai ukuran diameter dan jenis besi
baja tulangan serta kawat bendrat untuk mengikat atau
merangkaikan besi tulangan menurut gambar rencana.
Sebelum pelaksanaan pekerjaan disiapkan tukang besi terampil
yang mengerti lingkup pekerjaan pembersian, mandor dan
pelaksana yang dapat membaca shop drawing for construction
dengan baik.
Selain tenaga, peralatan yang digunakan berupa bar bender (alat
untuk digunakan pembengkokan besi tulangan) dan bar cutter atau
alat untuk pemotongan besi tulangan.
perakitan tulangan

42

Perakitan tulangan dilakukan langsung di tempat atau diatas


pondasi batu kali agar proses perakitan sloof dapat berjalan lebih
cepat.

Cara perakitan tulangan :


- Mengadakan baja tulangan sesuai ukuran diameter menurut
gambar rencana atau gambar kerja.
- Mengukur panjang tulangan sesuai ukuran sloof 250 x 400
berpedoman pada gambar rencana atau gambar kerja.
- Mendesign bentuk atau dimensi dari tulangan sloof 250 x 400
dengan memperhitungkan bentuk tulangan menurut gambar
rencana/gambar kerja.
- Merakit satu per satu bentuk dari tipe tulangan sloof 250 x 400
dengan kawat pengikat agar kokoh dan tulangan tidak terlepas
menggunakan alat Tang Ekek atau Tang Kakak Tua.
- Pada perakitan ini over stek besi sloof dibengkokan ke atas
kolom pada besi sloof sisi luar, sedang over stek besi baja sloof
sisi dalam dibengkokan horizontal searah sloof 250/400.
Panjang over stek diperhitungkan menggunakan formula 40 D
(d=diameter besi baja).
- Perakitan sengkang dilakukan sesuai bentuk dan ukuran besi
sengkang.

Ujung kedua besi sengkang dibengkokkan 135

menggunakan formula 6D.


ii.

pekerjaan pengecoran
Bahan-bahan pokok dalam pembuatan beton adalah: semen, pasir,
kerikil/split serta air. Kualitas/mutu beton ditentukan oleh kualitas
bahan-bahan pembuat beton dan perbandingannya, sehingga bahanbahan untuk pembuatan beton diperiksa terlebih dahulu sebelum
dipakai membuat beton dengan maksud menguji apakah syarat-syarat
mutu dipenuhi sesuai Spesfikasi Teknis. Berdasarkan hasil uji
diperoleh job mix formula yang digunakan dalam produksi beton untuk
pekerjaan sloof.
Beton Ready Mix dari pabrik penghasil campuran beton diangkut
menggunakan mobil mixer ke lokasi proyek, kemudian campuran beton
43

dituangkan kedalam cetakan sedikit demi sedikit agar tidak ada


ruangan yang kosong dan kerikil/split yang berukuran kecil sampai
yang besar dapat masuk kecelah-celah tulangan sambil digetarkan
menggunakan vibrator concrete.
Setelah melakukan pengecoran, maka sloof tersebut dibiarkan
mengering sampai bekisting dapat dibongkar dan dilanjutkan dengan
pengurugan setelah pemberian anti rayap.
Pada pelaksanaan pengecoran sloof akan diperhatikan adanya
keterkaitan dengan pekerjaan kolom.

Bekisting
Bekisting adalah suatu konstruksi bantu yang bersifat sementara yang
digunakan untuk mencetak beton yang akan di cor, di dalamnya atau
diatasnya.
Tahap-tahap pekerjaan bekisting:
- Papan cetakan dipasang secara rapih berdasarkan bentuk beton sloof
yang hendak di cor.
- Papan cetakan dibentuk dengan baik menggunakan klem penguat usuk
kayu dengan jarak tertentu agar bekisting kokoh. Usuk penjepit itu
dipaku pada papan bekisting.
- Tulangan sloof dipasang pada posisi yang tepat sehingga tidak dapat
berubah dan b e r g e s e r p a d a w a k t u a d u k a n d i g e t a r k a n .

c) Sloof Tipe TB.2A4-2 250 x 400


Sloof tipe TB.2A4-2 250 x 400 berdasarkan gambar rencana
diperuntukan bangunan ruang genset dan grease trap. Pelaksanaan
pekerjaan meliputi:
Beton fc 25 Mpa
Semua beton dalam pelaksanaan pekerjaan Pembangunan Asrama
Haji Embarkasi Lombok diupayahkan memakai beton ready mix dari
perusahaan yang telah memberikan dukungan produksi dan jaminan
mutu beton sesuai Spesifikasi Teknis dan Gambar. Untuk menjamin
mutu beton hasil ready mix sesuai mutu, maka sebelum proses
produksi beton terlebih dahulu dilakukan uji campuran material
menyusun beton untuk mendapatkan job mix formula dari mutu
material.
Berdasarkan hasil job mix formula beton diproduksi dan digunakan
sebagai material cor pada pekerjaan beton sloof.
Pembesian
Pekerjaan beton sloof dikerjakan sebelum pengecoran atau pekerjaan
beton kolom diatas lantai kerja. Urutan pekerjaan sebagai berikut:
i.

pekerjaan penulangan
44

Pengadaan bahan, persiapan tenaga dan alat


Pengadaan bahan tulangan sesuai ukuran diameter dan jenis besi
baja tulangan serta kawat bendrat untuk mengikat atau
merangkaikan besi tulangan menurut gambar rencana.
Sebelum pelaksanaan pekerjaan disiapkan tukang besi terampil
yang mengerti lingkup pekerjaan pembersian, mandor dan
pelaksana yang dapat membaca shop drawing for construction
dengan baik.
Selain tenaga, peralatan yang digunakan berupa bar bender (alat
untuk digunakan pembengkokan besi tulangan) dan bar cutter atau
alat untuk pemotongan besi tulangan.
perakitan tulangan
Perakitan tulangan dilakukan langsung di tempat atau diatas
pondasi batu kali agar proses perakitan sloof dapat berjalan lebih
cepat.
Cara perakitan tulangan :
- Mengadakan baja tulangan sesuai ukuran diameter menurut
gambar rencana atau gambar kerja.
- Mengukur panjang tulangan sesuai ukuran sloof 250 x 400
berpedoman pada gambar rencana atau gambar kerja.
- Mendesign bentuk atau dimensi dari tulangan sloof 250 x 400
dengan memperhitungkan bentuk tulangan menurut gambar
rencana/gambar kerja.
- Merakit satu per satu bentuk dari tipe tulangan sloof 250 x 400
dengan kawat pengikat agar kokoh dan tulangan tidak terlepas
menggunakan alat Tang Ekek atau Tang Kakak Tua.
- Pada perakitan ini over stek besi sloof dibengkokan ke atas
kolom pada besi sloof sisi luar, sedang over stek besi baja sloof
sisi dalam dibengkokan horizontal searah sloof 250/400.
Panjang over stek diperhitungkan menggunakan formula 40 D
(d=diameter besi baja).
- Perakitan sengkang dilakukan sesuai bentuk dan ukuran besi
sengkang.

Ujung kedua besi sengkang dibengkokkan 135

menggunakan formula 6D.

45

ii.

pekerjaan pengecoran
Bahan-bahan pokok dalam pembuatan beton adalah: semen, pasir,
kerikil/split serta air. Kualitas/mutu beton ditentukan oleh kualitas
bahan-bahan pembuat beton dan perbandingannya, sehingga bahanbahan untuk pembuatan beton diperiksa terlebih dahulu sebelum
dipakai membuat beton dengan maksud menguji apakah syarat-syarat
mutu dipenuhi sesuai Spesfikasi Teknis. Berdasarkan hasil uji
diperoleh job mix formula yang digunakan dalam produksi beton untuk
pekerjaan sloof.
Beton Ready Mix dari pabrik penghasil campuran beton diangkut
menggunakan mobil mixer ke lokasi proyek, kemudian campuran beton
dituangkan kedalam cetakan sedikit demi sedikit agar tidak ada
ruangan yang kosong dan kerikil/split yang berukuran kecil sampai
yang besar dapat masuk kecelah-celah tulangan sambil digetarkan
menggunakan vibrator concrete.
Setelah melakukan pengecoran, maka sloof tersebut dibiarkan
mengering sampai bekisting dapat dibongkar dan dilanjutkan dengan
pengurugan setelah pemberian anti rayap.
Pada pelaksanaan pengecoran sloof akan diperhatikan adanya
keterkaitan dengan pekerjaan kolom.

Bekisting
Bekisting adalah suatu konstruksi bantu yang bersifat sementara yang
digunakan untuk mencetak beton yang akan di cor, di dalamnya atau
diatasnya.
Tahap-tahap pekerjaan bekisting:
- Papan cetakan dipasang secara rapih berdasarkan bentuk beton sloof
yang hendak di cor.
- Papan cetakan dibentuk dengan baik menggunakan klem penguat usuk
kayu dengan jarak tertentu agar bekisting kokoh. Usuk penjepit itu
dipaku pada papan bekisting.
- Tulangan sloof dipasang pada posisi yang tepat sehingga tidak dapat
berubah dan b e r g e s e r p a d a w a k t u a d u k a n d i g e t a r k a n .

d) Sloof Tipe TB.2A5-1 250 x 500


Sloof tipe TB.2A5-1 250 x 500 tidak nampak keterangan dan
perletakannya pada gambar rencana, namun pada prinspnya
pelaksanaan pekerjaan tidak sama dengan pemasangan sloof lainnya.
Demikian pula pekerjaan sloof tipe TB. 2A5-2 250 x 500 dan sloof Tipe
46

TB.34-1 300 x
rencana.

400 juga tidak ada keterangannya pada gambar

e) Sloof Tipe TB.35-1 300 x 500


Sloof tipe TB.35-1 300 x 500 dan sloof tipe TB.35-1 300 x 500
berdasarkan gambar rencana diperuntukan bangunan ruang pompa dan
GWT. Pelaksanaan pekerjaan meliputi:
Beton fc 25 Mpa
Semua beton dalam pelaksanaan pekerjaan Pembangunan Asrama
Haji Embarkasi Lombok diupayahkan memakai beton ready mix dari
perusahaan yang telah memberikan dukungan produksi dan jaminan
mutu beton sesuai Spesifikasi Teknis dan Gambar. Untuk menjamin
mutu beton hasil ready mix sesuai mutu, maka sebelum proses
produksi beton terlebih dahulu dilakukan uji campuran material
menyusun beton untuk mendapatkan job mix formula dari mutu
material.
Berdasarkan hasil job mix formula beton diproduksi dan digunakan
sebagai material cor pada pekerjaan beton sloof.
Pembesian
Pekerjaan beton sloof dikerjakan sebelum pengecoran atau pekerjaan
beton kolom diatas lantai kerja. Urutan pekerjaan sebagai berikut:
i.

pekerjaan penulangan
Pengadaan bahan, persiapan tenaga dan alat
Pengadaan bahan tulangan sesuai ukuran diameter dan jenis besi
baja tulangan serta kawat bendrat untuk mengikat atau
merangkaikan besi tulangan menurut gambar rencana.
Sebelum pelaksanaan pekerjaan disiapkan tukang besi terampil
yang mengerti lingkup pekerjaan pembersian, mandor dan
pelaksana yang dapat membaca shop drawing for construction
dengan baik.
Selain tenaga, peralatan yang digunakan berupa bar bender (alat
untuk digunakan pembengkokan besi tulangan) dan bar cutter atau
alat untuk pemotongan besi tulangan.
perakitan tulangan
Perakitan tulangan dilakukan langsung di tempat atau diatas
pondasi batu kali agar proses perakitan sloof dapat berjalan lebih
cepat.
Cara perakitan tulangan :
47

- Mengadakan baja tulangan sesuai ukuran diameter menurut


gambar rencana atau gambar kerja.
- Mengukur panjang tulangan sesuai ukuran sloof 300 x 500
berpedoman pada gambar rencana atau gambar kerja.
- Mendesign bentuk atau dimensi dari tulangan sloof 300 x 500
dengan memperhitungkan bentuk tulangan menurut gambar
rencana/gambar kerja.
- Merakit satu per satu bentuk dari tipe tulangan sloof 300 x 500
dengan kawat pengikat agar kokoh dan tulangan tidak terlepas
menggunakan alat Tang Ekek atau Tang Kakak Tua.
- Pada perakitan ini over stek besi sloof dibengkokan ke atas
kolom pada besi sloof sisi luar, sedang over stek besi baja sloof
sisi dalam dibengkokan horizontal searah sloof 300 x 500.
Panjang over stek diperhitungkan menggunakan formula 40 D
(d=diameter besi baja).
- Perakitan sengkang dilakukan sesuai bentuk dan ukuran besi
sengkang.

Ujung kedua besi sengkang dibengkokkan 135

menggunakan formula 6D.


ii.

pekerjaan pengecoran
Bahan-bahan pokok dalam pembuatan beton adalah: semen, pasir,
kerikil/split serta air. Kualitas/mutu beton ditentukan oleh kualitas
bahan-bahan pembuat beton dan perbandingannya, sehingga bahanbahan untuk pembuatan beton diperiksa terlebih dahulu sebelum
dipakai membuat beton dengan maksud menguji apakah syarat-syarat
mutu dipenuhi sesuai Spesfikasi Teknis. Berdasarkan hasil uji
diperoleh job mix formula yang digunakan dalam produksi beton untuk
pekerjaan sloof.
Beton Ready Mix dari pabrik penghasil campuran beton diangkut
menggunakan mobil mixer ke lokasi proyek, kemudian campuran beton
dituangkan kedalam cetakan sedikit demi sedikit agar tidak ada
ruangan yang kosong dan kerikil/split yang berukuran kecil sampai
yang besar dapat masuk kecelah-celah tulangan sambil digetarkan
menggunakan vibrator concrete.
Setelah melakukan pengecoran, maka sloof tersebut dibiarkan
mengering sampai bekisting dapat dibongkar dan dilanjutkan dengan
pengurugan setelah pemberian anti rayap.
48

Pada pelaksanaan pengecoran sloof akan diperhatikan adanya


keterkaitan dengan pekerjaan kolom.

Bekisting
Bekisting adalah suatu konstruksi bantu yang bersifat sementara yang
digunakan untuk mencetak beton yang akan di cor, di dalamnya atau
diatasnya.
Tahap-tahap pekerjaan bekisting:
- Papan cetakan dipasang secara rapih berdasarkan bentuk beton sloof
yang hendak di cor.
- Papan cetakan dibentuk dengan baik menggunakan klem penguat usuk
kayu dengan jarak tertentu agar bekisting kokoh. Usuk penjepit itu
dipaku pada papan bekisting.
- Tulangan sloof dipasang pada posisi yang tepat sehingga tidak dapat
berubah dan b e r g e s e r p a d a w a k t u a d u k a n d i g e t a r k a n .

f)

Plat Lantai Beton tebal 150


Pekerjaan plat lantai beton tebal 150 bangunan Lantai 1 Asrama Haji
Embarkasi Lombok.
Pelaksanaan pekerjaan diawali dengan
pengurugan pasir tebal 10 cm, kemudian buatkan lantai kerja tebal 5
cm.
Lapisan sterofoam dan aspal curah digelar diatas lantai kerja setelah
dipasang dowel D16 dan Pipa PVC lalu dilapisi dengan warmes
M8-150 diakhiri dengan pengecoran slap t = 150 fc 25 Mpa.

d. Pekerjaan Pit Lift


Pit lift yaitu tempat pemberhentian akhir yang laping bawah, berupa buffer
sangkar dan buffer beban penimbang.
a) Pit Lift Tipe 1
Pelat Lantai Beton tebal = 150
Beton fc 25 Mpa
Semua beton dalam pelaksanaan pekerjaan Pembangunan
Asrama Haji Embarkasi Lombok diupayahkan memakai beton
ready mix dari perusahaan yang telah memberikan dukungan
produksi dan jaminan mutu beton sesuai Spesifikasi Teknis dan
Gambar. Untuk menjamin mutu beton hasil ready mix sesuai
mutu, maka sebelum proses produksi beton terlebih dahulu

49

dilakukan uji campuran material menyusun beton untuk


mendapatkan job mix formula dari mutu material.
Berdasarkan hasil job mix formula beton diproduksi dan igunakan
sebagai material cor pada pekerjaan beton plat lantai beton Pit
Lift.
Pembesian
Pembesian menurut ukuran dan bentuk menurut ketentuan
Spesifikasi Teknis dan Gambar Pelaksanaan. Setelah dilakukan
pengukuran panjang, besi kemudian dibentuk dan dirakit
mengikuti pola tulangan pada gambar rencana. Setiap pertemuan
tulangan besi diikat menggunakan kawat bendrat dengan alat
Kakak Tua.
Bekisting
Bekisting plat lantai beton Pit Lift menggunakan papan kayu.
Sudut papan kayu dipaku usuk 4/6 untuk penguat agar rangka
bikisting kokoh dan siku. Pemasangan bekisting setelah
penulangan tidak ada lagi koreksi dari Direksi/Konsultan MK.
Pelat Dinding Beton tebal = 150
Beton fc 25 Mpa
Semua beton dalam pelaksanaan pekerjaan Pembangunan
Asrama Haji Embarkasi Lombok diupayahkan memakai beton
ready mix dari perusahaan yang telah memberikan dukungan
produksi dan jaminan mutu beton sesuai Spesifikasi Teknis dan
Gambar. Untuk menjamin mutu beton hasil ready mix sesuai
mutu, maka sebelum proses produksi beton terlebih dahulu
dilakukan uji campuran material menyusun beton untuk
mendapatkan job mix formula dari mutu material.
Berdasarkan hasil job mix formula beton diproduksi dan
digunakan sebagai material cor pada pekerjaan beton dinding
beton Pit Lift.
Pembesian
Pembesian menurut ukuran dan bentuk menurut ketentuan
Spesifikasi Teknis dan Gambar Pelaksanaan. Setelah dilakukan
pengukuran panjang, besi kemudian dibentuk dan dirakit
50

mengikuti pola tulangan pada gambar rencana. Setiap pertemuan


tulangan besi diikat menggunakan kawat bendrat dengan alat
Kakak Tua.
Bekisting Dinding
Bekisting dinding pit lift menggunakan triplek 8-9 mm dipaku usuk
4/6 dan 5/7 sebagai rangka dan penguat. Pemasangan bekisting
setelah penulangan dan pemasangan water stop tidak ada lagi
koreksi dari Direksi/Konsultan MK.
Urugan Pasir Dipadatkan
Urugan pasir ditimbris diatas galian tanah. Tebal urugan pasir
sesuai Spesifikasi Teknis dan Gambar Pelaksanaan. Pemadatan
urugan pasir dilakukan dengan penyiraman air bersih dan bila
memungkinkan pemadatan memakai stamper plat untuk
memperoleh kepadatan yang diinginkan.
Lantai Kerja Beton 1Pc : 3 Ps : 5 Krl
Pengecoran lantai kerja beton menggunakan campuran mortal
1Pc:3Ps:5Kril diatas urugan pasir yang telah dipadatkan. Mortal
dari perusahaan Ready Mix dituangkan diatas tulangan besi
sedikit demi sedikit sambil diratakan menggunakan kasut kayu
atau jidar aluminium.
Water Proofing Membrane Sheet
Water proofing membrane sheet dipasang keliling dinding bagian
dalam pit lift. Pemasangan dilakukan dengan cara pemanasan.
Water Proofing Integral
Water proofing integral merupakan cat anti air yang diaplikasikan
menggunakan kuas pada dinding pit lift.
Water Stop Lebar 150 mm
Water stop lebar 150 mm dipasang keliling dinding dislang-sling
diantara tulangan besi baja pelat dinding beton pit lift.
Penempatan water stop dibagian bawah dinding pit lift diikat
menggunakan kawat bendrat sedemikian dengan jarak tertentu
pada tulangan besi agar lembaran terpasang penuh sesuai
ukurannya.
51

b) Pit Lift Tipe 2


Pelat Lantai Beton tebal = 150
Beton fc 25 Mpa
Semua beton dalam pelaksanaan pekerjaan Pembangunan
Asrama Haji Embarkasi Lombok diupayahkan memakai beton
ready mix dari perusahaan yang telah memberikan dukungan
produksi dan jaminan mutu beton sesuai Spesifikasi Teknis dan
Gambar. Untuk menjamin mutu beton hasil ready mix sesuai
mutu, maka sebelum proses produksi beton terlebih dahulu
dilakukan uji campuran material menyusun beton untuk
mendapatkan job mix formula dari mutu material.
Berdasarkan hasil job mix formula beton diproduksi dan igunakan
sebagai material cor pada pekerjaan beton plat lantai beton Pit
Lift.
Pembesian
Pembesian menurut ukuran dan bentuk menurut ketentuan
Spesifikasi Teknis dan Gambar Pelaksanaan. Setelah dilakukan
pengukuran panjang, besi kemudian dibentuk dan dirakit
mengikuti pola tulangan pada gambar rencana. Setiap pertemuan
tulangan besi diikat menggunakan kawat bendrat dengan alat
Kakak Tua.
Bekisting
Bekisting plat lantai beton Pit Lift menggunakan papan kayu.
Sudut papan kayu dipaku usuk 4/6 untuk penguat agar rangka
bikisting kokoh dan siku. Pemasangan bekisting setelah
penulangan tidak ada lagi koreksi dari Direksi/Konsultan MK.
Pelat Dinding Beton tebal = 150
Beton fc 25 Mpa

52

Semua beton dalam pelaksanaan pekerjaan Pembangunan


Asrama Haji Embarkasi Lombok diupayahkan memakai beton
ready mix dari perusahaan yang telah memberikan dukungan
produksi dan jaminan mutu beton sesuai Spesifikasi Teknis dan
Gambar. Untuk menjamin mutu beton hasil ready mix sesuai
mutu, maka sebelum proses produksi beton terlebih dahulu
dilakukan uji campuran material menyusun beton untuk
mendapatkan job mix formula dari mutu material.
Berdasarkan hasil job mix formula beton diproduksi dan
digunakan sebagai material cor pada pekerjaan beton dinding
beton Pit Lift.
Pembesian
Pembesian menurut ukuran dan bentuk menurut ketentuan
Spesifikasi Teknis dan Gambar Pelaksanaan. Setelah dilakukan
pengukuran panjang, besi kemudian dibentuk dan dirakit
mengikuti pola tulangan pada gambar rencana. Setiap pertemuan
tulangan besi diikat menggunakan kawat bendrat dengan alat
Kakak Tua.
Bekisting Dinding
Bekisting dinding pit lift menggunakan triplek 8-9 mm dipaku usuk
4/6 dan 5/7 sebagai rangka dan penguat. Pemasangan bekisting
setelah penulangan dan pemasangan water stop tidak ada lagi
koreksi dari Direksi/Konsultan MK.
Urugan Pasir Dipadatkan
Urugan pasir ditimbris diatas galian tanah. Tebal urugan pasir
sesuai Spesifikasi Teknis dan Gambar Pelaksanaan. Pemadatan
urugan pasir dilakukan dengan penyiraman air bersih dan bila
memungkinkan pemadatan memakai stamper plat untuk
memperoleh kepadatan yang diinginkan.
Lantai Kerja Beton 1Pc : 3 Ps : 5 Krl
Pengecoran lantai kerja beton menggunakan campuran mortal
1Pc:3Ps:5Kril diatas urugan pasir yang telah dipadatkan. Mortal
dari perusahaan Ready Mix dituangkan diatas tulangan besi

53

sedikit demi sedikit sambil diratakan menggunakan kasut kayu


atau jidar aluminium.
Water Proofing Membrane Sheet
Water proofing membrane sheet dipasang keliling dinding bagian
dalam pit lift. Pemasangan dilakukan dengan cara pemanasan.
Water Proofing Integral
Water proofing integral merupakan cat anti air yang diaplikasikan
menggunakan kuas pada dinding pit lift.
Water Stop Lebar 150 mm
Water stop lebar 150 mm dipasang keliling dinding dislang-sling
diantara tulangan besi baja pelat dinding beton pit lift.
Penempatan water stop dibagian bawah dinding pit lift diikat
menggunakan kawat bendrat sedemikian dengan jarak tertentu
pada tulangan besi agar lembaran terpasang penuh sesuai
ukurannya.
3) PEKERJAAN STRUKTUR ATAS
a. PEKERJAAN KOLOM & BALOK BAJA
Pekerjaan kolom dan balok baja pada pekerjaan Pembangunan Gedung Serbaguna
Asrama Haji Embarkasi Lombok mulai dari Lantai Dasar, Lantai 1, Lantai 2, Lantai 3,
Lantai 4, Lantai 5, Lantai Atap, Ruang Mesin, Lantai Dak Atap menggunakan struktur
baja dan baja plat untuk pengaku dan tempat ikatan baut/mur yaitu rangkaian kolom dan
balok yang dierection dengan penguat baut/mur menjadi satu kesatuan struktur
bangunan baja mengikuti ketentuan pada Spesifikasi Teknis dan Gambar
Rencana/Gambar Pelaksanaan.
Pengadaan struktur baja konvensional kolom dan balok dipabrikasi di PT. Gunung
Garuda di Cilegon Provinsi Banten berdasarkan pesanan sesuai bentuk dan ukuran
serta spesifikasi teknis dan gambar kerja. Kolom dan balok baja hasil pabrikasi diangkut
ke lokasi proyek menggunakan angkutan darat truk tronton kemudian dierection sesuai
perletakannya menurut gambar rencana menggunakan penguat/pengikat baut/mur.
Proses erection secara bertahap mengikuti jadwal pelaksanaan menggunakan alat bantu
Crane. Pengecangan ikatan hubungan kolom dan balok baja menggunakan sistem
baut/mur. Peralatan bantu penguat baut/mur menggunakan Ingersoll-Rand Impactool
54

disesuaikan ukuran baut/mur. Tool Ingersoll-Rand Impactool menggunakan tenaga


pendorong yang dihubungkan dengan slang dari Air Compressors.

Gambar: Proses erection kolom dan balok baja pada salah satu bangunan gedung menggunakan konstruksi baja konvensional.

b. LANTAI ELEV. +7,48


Lantai elevasi +7,48 material dari balok baja L. 70 x 70 x 7. Ujung balok baja L dilas
pada balok WF. Pda jarak tertentu sesuai gambar rencana dipasang gantungan yang
menghubungkannya dengan bagian bawah plat lantai. Penguat pegangan gantungan
pda plat lantai bagian bawah menggunakan dynabolt, sedangkan pegangan bagian
bawah lantai dikuatkan menggunakan baut/mur dengan perantara balok baja L yang
bagian L mengarah ke bawah. Plat baja bordes dilas pada titik-titik tertentu pada balok
baja L lantai elevasi +7,48.
c. PEKERJAAN PLAT LANTAI
Plat lantai pada pekerjaan Pembangunan Gedung Serbaguna Asrama Haji Embarkasi
Lombok menggunakan precast beton HSC tipe 150.05.14 di produksi PT. Beton
Elemendo Perkasa (BEP) berkedudukan di Batujajar, Bandung, Provinsi Jawa Barat.
Pada tempat tertentu menurut gambar rencana plat lantai menggunakan beton
konvensional dengan dua lapisan tulangan besi ulir D 10.
55

a) Precast Beton HCS


Pengadaan precast beton HSC tipe 150.05.14 berdasarkan pesanan setelah
diterbitkan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK). Precast beton HSC tipe 150.05.14
diangkut ke lokasi proyek menggunakan angkutan darat truk tronton kemudian
dierection sesuai perletakannya menurut gambar rencana di atas balok baja.
Proses erection secara bertahap mengikuti jadwal pelaksanaan menggunakan alat
bantu Crane. Pengikatan hubungan precast beton HSC tipe 150.05.14 dengan balok
WF menggunakan sistem pembesian Shear Connector (penghubung geser) D10
panjang sesuai ketentuan gambar pelaksanaan.

Gambar : Contoh pemasangan tulangan konektor (shear connetion) menggunakan besi tulangan ulir dengan diameter
10 mm (D 10). Panjang tulangan 40 cm. Perletakan tulangan ini dipasang pada lubang plat lantai precast dan
dihubungkan ke plat lantai precast yang lainnya. Pemasangan tulangan dipasang dengan cara diikat menggunkan
kawat bendrat. Fungsi dari tulangan konektor adalah sebagai pengikat antar plat lantai precast agar tidak terjadi gaya
geser.

b) Plat Lantai Beton Konvensional


Pekerjaan plat lantai beton konvensional tipe S1-1, S2-1, S2-2, S2-3, S3-1, S3-2 diawali
pelaksanaannya dengan pembuatan rangka bekisting mengunakan prancah scaffolding.
Balok kayu dipasang diatas scaffolding, kemudian kayu usuk dipaku melintang diatas balok
kayu sebagai rangka untuk penempatan polywood. Setelah seluruh bidang plat lantai beton
konvensional terpasang rangka dari usuk kayu dan terkontrol rata menggunakan profil
benang atau waterpass dilanjutkan dengan pemasangan lembar bekisting plat lantai.
Bekisting untuk plat lantai beton konvensional dipasang setelah seluruh pekerjaan tulangan
bekisting selesai. Lembar polywood dipaku pada tulangan usuk dengan posisi atas
polywood rata sisi atas balok baja.
Setelah pekerjaan bekisting selesai, dilanjutkan dengan perakitan tulangan besi ulir D 10
sesuai bentuk dan ukuran menurut tipe tulangan S1-1, S2-1, S2-2, S2-3, S3-1, S3-2
mengikuti gambar rencana. Tulangan diinstal satu persatu. Pada setiap persinggungan
56

tulangan diikat kawat bendrat agar kokoh dan tulangan tidak lepas menggunakan Tang
Ekek/Kakak Tua.

Pengecoran plat lantai beton konvensional menggunakan mortal mutu fc 25 Mpa


produksi perusahan Ready Mix yang ada di Kota Mataram. Mortal beton ditrasfer
dari mobil mixer/mobil molen menggunakan pump/pompa sesuai plat lantai yang
hendak dicor. Mortal diratakan secara manual menggunakan alat kasut kayu atau
jidar aluminium sampai seluruh bidang plat lantai beton memenuhi ukuran tebal plat
lantai sesuai gambar rencana.
Pemberian water proofing integral setelah beton plat lantai memenuhi umur beton.
Aplikasinya menggunakan kuas atau rol dengan cara dioleskan merata pada seluruh
permukaan bidang plat lantai beton.
c) Lantai Atap dan Dak
Pekerjaan lantai atap dan plat dak beton konvensional diawali pelaksanaannya dengan
pembuatan rangka bekisting mengunakan perancah scaffolding. Balok kayu dipasang
diatas scaffolding, kemudian kayu usuk dipaku melintang diatas balok kayu sebagai rangka
untuk penempatan polywood. Setelah seluruh bidang plat lantai atap dan plat dak beton
konvensional terpasang rangka dari usuk kayu dan terkontrol kerataannya menggunakan
profil benang atau waterpass dilanjutkan dengan pemasangan lembar bekisting plat lantai
atap dan plat dak.
Bekisting untuk plat lantai atap dan plat dak beton konvensional dipasang setelah seluruh
pekerjaan tulangan bekisting selesai. Lembar polywood dipaku pada tulangan usuk dengan
posisi atas polywood rata sisi atas balok baja.
Setelah pekerjaan bekisting plat lantai atap dan plat dak selesai, dilanjutkan dengan
perakitan tulangan besi ulir D 10 sesuai bentuk dan ukuran menurut tipe tulangan plat lantai
atap dan plat dak mengikuti gambar rencana. Tulangan diinstal satu persatu. Pada setiap
persinggungan tulangan diikat kawat bendrat agar kokoh dan tulangan tidak lepas
menggunakan Tang Ekek/Kakak Tua.

Pengecoran plat lantai beton konvensional menggunakan mortal mutu fc 25 Mpa


produksi perusahan Ready Mix yang ada di Kota Mataram. Mortal beton ditrasfer
dari mobil mixer/mobil molen menggunakan pump/pompa sesuai plat lantai yang
hendak dicor. Mortal diratakan atau discreed menggunakan alat manual kasut kayu
dan jidar aluminium hingga seluruh bidang plat lantai beton memenuhi ukuran tebal
plat lantai sesuai gambar rencana serta permukaan lantai nampak rata.

57

Pemberian water proofing integral dilakukan setelah beton plat lantai atap dan plat
dak memenuhi umur beton. Aplikasinya menggunakan kuas atau rol dengan cara
dioleskan merata pada seluruh permukaan bidang plat lantai beton.
Aplikasi water proofing membrane dilakukan setelah permukaan plat lantai atap dan
plat dak bersih dari kotoran terutama minyak, oli atau compound, rata/tidak ada
tonjolan. Gulungan membrane dibuka lalu digelar tepat pada bidang/area yang akan
dipasang water proofing.

Penumpukan lembaran (overlap) untuk penyambungan

dilakukan sepanjang 7,5 cm untuk arah melintang dan 10 cm untuk arah memanjang.
Gulungan kemudian digulung kembali ke salah satu arah dan mulai dipanaskan dengan
menyemburkan api melalui alat pemanas khusus berbentuk batang dengan bukaan seperti
kompor di ujungnya yang dihubungkan menggunakan selang dengan tabung gas sambil
kembali dibuka perlahan-lahan. Bagian gulungan yang telah mulai leleh secepatnya
dilekatkan ke dasar yang telah dipasang water proofing integral dan ditekan beberapa
saat (minimal 60 detik).
Membrane yang telah dipasang sebaiknya tetap dilindungi oleh lapisan plesteran minimal 4
cm apabila mendapat persetujuan Direksi/Konsultan MK.

d) Beton Parapet
Pengerjaan beton parapet menyatu dengan pelaksanaan pekerjaan plat lantai atap.
Berdasarkan gambar rencana, parapet dari pasangan bata ringan dengan penguat
kolompraktis dan ring balok, namun menurut keterangan pada RAB parapet dari
beton konvensional fc 25 Mpa.
Terlepas dari perbedaan tersebut pada prinsipnya pekerjaan beton parapet
dikerjakan pengecorannya setelah pembesian dan pemasangan bekisting selesai.
Penginstalan besi tulangan menyambung over stek besi parapet yang telah dicor
bersamaan dengan plat lantai atap.
Pengecoran dilakukan setelah bekisting dinding parapet telah dikoreksi dan tidak
ada lagi koreksi dari Direksi atau Konsultan MK.

d. PEKERJAAN STRUKTUR TANGGA


Pekerjaan struktur tangga diawali dengan pembuatan profil dari benang.
Baja WF 250.125.6.9 dilas pada kolom WF 250.125.6.9 untuk pembesian dan dudukan
penyanggah plat border tangga. Pada bagian atas tangga arah lantai 1 dan seterusnyajuga dilas baja WF dengan posisi mengikuti kemiringan struktur tangga ke arah plat
bordes sekaligus sebagai penyokong tangga bagian atas.

58

Pekerjaan bekisting dilakukan setelah penempatan WF telah sesuai gambar rencana.


Perancah begisting dari kayu usuk 5/7 dipasang setiap jarak 50 cm mengikuti bentuk
rangka begisting plat tangga. Setelah rangka ditopang penyanggah usuk kayu 5/7
selesai dilanjutkan dengan pemasangan polywood dan dipaku pada rangka usuk.
Pekerjaan pembesian dikerja mengikuti bentuk dan ukuran menurut gambar rencana.
Persinggungan besi tulangan pokok D 13 dan tulangan penguat D 10 tangga diikat kuat
dengan kawat bendrat menggunakan Tang Kakak Tua.
Pengecoran dilakukan setelah tidak ada lagi koreksi terhadap pembesian dan bekisting
dan bagian pinggir kiri dan kanan telah ditutup bekisting sesuai bentuk dan tebal anak
tangga. Bekisting dibongkar setelah umur beton telah dinyatakan mencukupi dilanjutkan
dengan perbaikan beton bilamana terdapat bagian beton yang tidak sempurna.
e. PEKERJAAN STRUKTUR ATAP
a) Rangka Atap Ruang Serbaguna
Pada prinsipnya pekerjaan rangka atap ruang serbaguna sifatnya hanya pekerjaan
erection rangka atap hasil pabrikasi di PT. Gunung Garuda, Cilegon, Banten. Pada
pelaksanaan pekerjaan ini terutama pekerjaan kuda-kuda menggunakan bantuan
penyanggah sementara dan crane untuk mengangkat baja rangka atap dalam
proses erection ke tempatnya sesuai gambar rencana.
Peralatan bantu penguat baut/mur menggunakan Ingersoll-Rand Impactool
disesuaikan ukuran baut/mur. Tool Ingersoll-Rand Impactool menggunakan tenaga
pendorong yang dihubungkan dengan slang dari Air Compressors.
Kuda-kuda baja konvensional setelah diikat sesuai kekencangannya dengan
baut/mur selanjutnya dipasang Ikatan Angin dari besi beton 16 yang ujungnya
terhubung dengan Walter Mur atau Spanskrup 16. Pemasangan Ikatan Angin
untuk memberikan keseimbangan dan kekakuan pasangan Kuda-Kuda.
Besi Canal C 150.65.20.3.2 dipasang diatas Kuda-kuda baja. Pengikatan Canal C
menggunakan clos plat T 6 mm yang dilekatkan pada Kuda-Kuda dengan system las
listrik. Untuk menjaga keseimbangan dan kelurusan Canal C diberi besi trekstang
12.

b) Rangka Atap Ruang Mesin


Pada dasarnya pekerjaan rangka atap ruang mesin pelaksanaannya sama dengan
pekerjaan rangka atap gedung Serbaguna dan sifatnya hanya pekerjaan erection
59

rangka atap hasil pabrikasi di PT. Gunung Garuda, Cilegon, Banten. Pada
pelaksanaan pekerjaan ini terutama pekerjaan kuda-kuda menggunakan bantuan
penyanggah sementara dan crane untuk mengangkat baja rangka atap dalam
proses erection ke tempatnya sesuai gambar rencana.
Peralatan bantu penguat baut/mur menggunakan Ingersoll-Rand Impactool
disesuaikan ukuran baut/mur. Tool Ingersoll-Rand Impactool menggunakan tenaga
pendorong yang dihubungkan dengan slang dari Air Compressors.
Kuda-kuda baja konvensional setelah diikat sesuai kekencangannya dengan
baut/mur selanjutnya dipasang Ikatan Angin dari besi beton 12 yang ujungnya
terhubung dengan Walter Mur atau Spanskrup 16. Pemasangan Ikatan Angin
untuk memberikan keseimbangan dan kekakuan pasangan Kuda-Kuda.
Besi Canal C 150.65.20.3.2 dipasang diatas Kuda-kuda baja. Pengikatan Canal C
menggunakan clos plat T 6 mm yang dilekatkan pada Kuda-Kuda dengan system las
listrik. Untuk menjaga keseimbangan dan kelurusan Canal C diberi besi trekstang
12.
c) Atap Kanopi
Pada dasarnya pekerjaan atap kanopi pelaksanaannya sama dengan pekerjaan
rangka atap gedung Serbaguna dan Rangka Atap Ruang Mesin sifatnya hanya
pekerjaan erection rangka atap hasil pabrikasi di PT. Gunung Garuda, Cilegon,
Banten. Pada pelaksanaan pekerjaan ini terutama pekerjaan yang menjadi perhatian
adalah ketinggian Klos tempat dudukan Gording canal C yang berbeda. Klos Tinggi
80 dan 105 sehingga atap kanopi nampak kemiringannya untuk memudahkan air
hujan melucur ke tempatnya.
Kuda-kuda baja setelah diikat sesuai kekencangannya dengan baut/mur selanjutnya
dipasang Ikatan Angin dari besi beton 12 yang ujungnya terhubung dengan
Walter Mur atau Spanskrup 16. Pemasangan Ikatan Angin untuk memberikan
keseimbangan dan kekakuan pasangan Kuda-Kuda.
Besi Canal C 150.65.20.3.2 dipasang diatas Kuda-kuda baja. Pengikatan Canal C
menggunakan clos plat T 6 mm yang dilekatkan diatas Kuda-Kuda dengan system
las listrik. Untuk menjaga keseimbangan dan kelurusan Canal C diberi besi trekstang
12.

60

61

Вам также может понравиться