Вы находитесь на странице: 1из 4

Setiap jenjang memiliki ciri-ciri khusus yang membedakannya dengan jenjang pendidikan

sebelumnya, kekhususan ini merupakan hal yang wajar dan memang harus dilalui. Hal tersebut
dikarenakan adanya perbedaan cara-cara penyampaian bahan pembelajaran dan materi pendidikan
yang disesuaikan dengan tingkat perkembangan pertumbuhan fisik dan mental psikologis peserta
didik.
Adanya ciri khusus pada setiap jenjang pendidikan menyebabkan beberapa kebiasaan belajar yang
dikembangkan di jenjang sebelumnya perlu disempurnakan dan diubah dengan cara belajar yang
baru yaitu pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan sesuai perkembangan
fisik dan mental psikologis peserta didik.
Berkenan hal tersebut, maka penyelenggaraan MOS perlu dilaksanakan dalam rangka memberikan
pengenalan mengenai lingkungan sekolah yang menjadi pilihannya untuk menuntut ilmu, sekaligus
sebagai upaya mengenalkan peserta didik baru dengan lingkungan barunya.
Dasar hukum diadakannya MOS diantaranya : Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan, Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2009 tentang Standar
pengelolaan Pendidikan, Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2008 tentang Pembinaan
Kesiswaan, dan Surat Edaran Dirjen Dikdasmen Nomor 220/C/MN/2008 tanggal 18 Januari 2008
tentang kegiatan MOS

Tujuan diadakannya MOS :


1. Membentuk karakter peserta didik dalam rangka mempertebal semangat nasionalisme;

2. Memberikan kesan kepada peserta didik tentang kesan positif dan menyenangkan terhadap
lingkungan pendidikan barunya;

3. Membantu peserta didik baru untuk mengenal lebih dekat dengan lingkungan pendidik di SD, SMP,
SMA dan SMK sehingga tercipta iklim akademik yang kondusif;

4. Memahami kehidupan sekolah yang baru, terutama bagi peserta didik baru dalam upaya pengenalan
dan pelaksanaan Wawasan Wiyata Mandala;

5. Memotivasi peserta didik baru agar tumbuh dan memiliki kepercayaan diri sehingga mempunyai
keberanian mengungkapkan pendapat serta aktif dalam kegiatan yang positif dan kontruktif;

6. Menanamkan rasa bangga peserta didik baru terhadap almamaternya, sehingga akan timbul rasa
memiliki, dan mampu berinteraksi dengan berbagai unsur dan komponen sekolah yang pada
akhirnya akan berimbas pula terhadap pemahaman untuk melaksanakan semua aturan dan norma
yang diterapkan di sekolah dengan baik.

Prinsip-prinsip Penyelenggaraan MOS :


Penanggung jawab MOS adalah Kepala Sekolah dengan Penanggung jawab teknis/lapangan :
- SD adalah Guru Penjasorkes atau Guru yang ditugasi oleh Kepala Sekolah,

SMP adalah Wakil Kepala Sekolah atau Kepala Urusan Kesiswaan,

SMA, SMK adalah Waka Kesiswaan


Hari-hari pertama masuk sekolah selama 3 (tiga) hari diisi dengan kegiatan MOS bagi peserta didik
SMP, SMA, SMK sedangkan bagi peserta didik baru SD diisi kegiatan pengenalan lingkungan dalam
bentuk kegiatan yang bersifat edukatif dan konstruktif serta tidak diperbolehkan mengarah pada
kegiatan destruktif dan atau kegiatan yang dapat merugikan peserta didik baik secara fisik maupun
psikologis.
Kegiatan MOS harus dilandasi prinsip mudah, murah, menyenangkan, massal, meriah, dan
mencerdaskan.
Penyampaian materi dalam MOS seminimal mungkin menggunakan metode ceramah, dantidak
diperbolehkan melakukan perpelocoan dalam bentuk apapun.

Tema MOS :
PENGUATAN KURIKULUM 2013 UNTUK MEMBANGUN PENDIDIKAN KARAKTER GUNA
MENYIAPKAN GENERASI UNGGUL

Materi MOS (Masa Orientasi Siswa) :


1. Materi Wajib :
a. Wawasan Wiyata Mandala.

b. Kesadaran Berbangsa dan Bernegara, Nasionalisme/Patriotisme.

c. Pendidikan Karakter.

d. Pengenalan Kurikulum 2013.

e. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

f. Kepramukaan.

g. Pembinaan Mental Keagamaan.

h. Untuk SD, hari pertama masuk diisi pengenalan lingkungan sekolah, cara belajar, dan penanaman
pembentukan karakter dalam rangka mempertebal semangat nasionalisme, salah satunya dalam
bentuk menghafal lagu-lagu wajib/perjuangan.
2. Materi Pilihan :
a. 4 Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara;

b. Sosialisasi Dampak Merokok;

c. Sosialisasi Dampak Narkoba, HIV dan AIDS;

d. Cara Belajar Yang Efektif;

e. Dinamika Kelompok;

f. Lomba Kreatifitas Bidang Seni;

g. Lomba Kreatifitas Bidang Olahraga;

h. Leadership (Kepemimpinan);

i. Perkenalan dengan kakak kelas/guru/karyawan;

j. Kegiatan sosial / mengunjungi ke panti asuhan / panti jompo / panti rehabilitasi sosial, dan bakti sosial;

k. Pengenalan Kegiatan Ekstrakurikuler;

l. Lain-lain (sesuai dengan kondisi sekolah).


Selama kegiatan MOS berlangsung, Kepala Sekolah dibantu Kepala Urusan Kesiswaan (SMP), Waka
Kesiswaan (SMA/SMK), atau Guru yang ditunjuk Kepala Sekolah (SD), harus memantau,
mengendalikan, dan bertanggung jawab terhadap kegiatan tersebut didasarkan pada prinsip-prinsip
penyelenggara MOS.

Вам также может понравиться