Вы находитесь на странице: 1из 10

INSEMINASI BUATAN

In = masuk, semen = plasma semen+spermatozoa


Inseminasi
Program pemuliabiakan ternak
1. Organisasi
2. SDM, sarana, prasarana
3. Produksi & distribusi semen
4. Pematangan & peloporan
5. Teknik IB, pencatatn, evaluasi
6. Penyuluhan
Manfaat utama IB
Keuntungan
1. Pejantan unggul
1. Efisiensi pemanfaatan
dimanfaatkan scr maksimal
pejantan unggul
2. Veneral diseases
2. Long storage (pnyimpanan
3. Perbaikan manajemen &
tak terbatas, sperm
peningkatan efisiensi
banking)
produksi/reporoduksi
3. Transport material genetik
mudah
4. Keamanan hewan dan
Manfaat lain
peternak (dr resiko kawin
1. Keselamatan kerja
2. Penyuluhan
alami)
3. Teknologi reproduksi
5. Ngurangi penyakit menular
4. Kawin ternak beda bangsa
(dr pemeriksaan kualitas
5. Mmperpanjang
semen)
pemanfaatan pejantan
6. Teknologi reproduksi
unggul walau sudah tua
(sinkronisasi estrus, kawin
di luar musim,
superovulasi, sexing)

Kerugian
1. Inbreeding
2. Penybaran pnyakit veneral
(jk uji semen tdk
dilakukan)
3. Penurunan fertilitas
(menduga estrus yg tdk
tepat >> IB gagal)
4. Cost (pelatihan, alat, obat,
hormon, test)
JIKA IB DILAKUKAN TIDAK
LEGE ARTIS AKAN
BERDAMPAK SGT BURUK

Penerapan IB
1. Sapi perah lbh sering dr pd sapi potong
2. Kerbau, kambing, domba, babi >> JARANG
3. Kuda: DILARANG (?)
4. Unggas: TDK EKONOMIS
5. Hewan liar
6. Hewan peliharaan
7. Manusia: ETIKA/MORAL/AGAMA !!!
SEJARAH PERKEMBANGAN IB DI DUNIA
Abad 14 Semen kuda musuh dicuri pangeran arab
1677
ANTON VAN LEEUWENHOEK & JOHAN HAMM >> animalculae
1678
REIJNIER DE GRAAF >> folikel kelinci
1780
LAZARO SPALLANZANI >> IB pd amfibia & anjing
1803
Daya mmbuahi sperma, pembekuan semen kuda di salju (tdk disengaja)
1902
SAND & STRIBOLT >> IB sbg alat ekonomis untuk mngkatkan mutu ternak
1912
ELIA I IVANOFF >> IB pd kuda, sapi, domba di Rusia
1914
GIUSEPPE AMANTEA >> peneliri spermatologi, VB I pd anjing
1926
ROEMMELE >> VB I pd sapi
1031
FRED F MCKENZIE >> VB I domba
MILOVANOV >> IB massal
1936
EDUARD SORENSEN >> koperasi IB di Denmark
1938
ENOS J PERRY >> Koperasi IB di USA
1949
C POLGE, AU SMITH, AS PARKES >> teknik pembekuan semen dg gliserol
sbg krioprotektan
SEJARAH IB DI INDONESIA
1953
PROF B SEIT >> intoduksi IB di Indonesia
FKH-UI, Bogor >> semen cair metode vaginoskop

1958
1969
1972
1973
1975
1976
1978
1981
1982
1998/9
2000
2001/2

RKI
Stasiun IB di Jawa, Bali, Ungaran
DEP.REPRO, FKH-IPB, DITJENAK >> IB sapi perah di Pangelengan, semen
cair metode rektovaginal
DEP.REPRO FKH-IPB, DISNAK JATENG >> introduksi semen beku
&penanggulangan kemajiran
DITJENAK >> impor semen
TOELIHERE MR >> IB kerbau lumput di Sulsel dan Sumba
DITJENAK & PEMERINTAH NZ >> BIB Lembang, produksi & distribusi semen
beku
DEP.REPRO, FKH-IPB >> produksi semen beku, introduksi IB pd kerbau di
Serang
TOELIHERE, SIREGAR (DITJENAK) >> introduksi IB
DITJENAK >> BIB Singosari
BIB Mini/BIB Daerah di Lamoung
Sistem minitub
BIB Daerah di Sumbar & Bali
BIB Daerah di Sembawa, Palembag, Sumsel trs di Banten, Kalsel, Kab.Blora

Pejantan sbg bibit harus = unggul genetik, kemmpuan reproduksi tinggi, dikelola dg
baik
Seleksi genetik dlakukan brdasarkan rekor;
1. Tetua/PEDIGREE: hanya diprediksi kemmpuan produksinya >> seleksi
brdasarkan rekor produksi
2. Keturunan/PROGENY/uji zuriat: pejantan dimanfaatkan sedini mungkin >>
disimpan untuk uji zuriat, di cull lbh cepat, seleksi brdasarkan performans
individu
3. Individual/PERFORMANS: gambaran kemampuan produksi jantan
Aspek yg perhatikan dlm seleksi
1. Penyakit reproduksi
2. Kuku/kaki
3. Scrotum, testes, epidiidmys
4. Ukuran
5. Preputium, penis
6. Libido
7. Semen
8. Fertilitas (anak sebelumnya sehat?)
Pemanfaat semen dilakukan scr:
1. Pake vagina buatan
2. Rutin 2x/minggu tiap pagi
3. 2-3 ejakulat/hari penampungan
4. Usia produktif = 3-6 thn
5. Dimanfaatkan sampai tua (umur > 9 thn)
Fungsi pengencer
1. Energi
2. Pelindung dr coldshock, perubahan pH dn selama pembekuan
3. Mngatur tekann osmotik dn elektrolit
4. Mncegh tumbuhnya kuman
5. Mngkatkan volume semen
Tahapan preservasi semen cair: penyiapan pngecer >> koleksi semen >> evaluasi
>> pengenceran >> preservasi dg suhu konstan
Refrigerator = suhu 3-5oC selama 2-5 hari tergantung kualitas
Pengencr sbg;
1. BUFFER = Tris (hydroxymethyl) aminomethan, Phosphat, Tri sodium citrate
dihydrat, HEPES, TES
2. NUTRISIM = karbohidrat (glu & fruk)
3. ANTI COLDSHOCK = kuning telur, susu, soya lesitin
4. ANTIBIOTIK

5. ANTI BACTERIAL = penicilin, streptomycin, polymyxin B


Konsentrasi pengencer untuk tiap hewan
SAPI
10-15 x 106
BABI
40 x 106
KUDA
200 x 106
DOMBING
50-150 x 106

Critical control point preservasi semen = MEDIA, PH, TEKNN OSMOTIK, SUHU,
SOLUTION EFFECT, CRISTAL ICE FORMATION
Kriopreservasi semen beku;
Penyiapan pengencer >> koleksi semen >> evaluasi semen >> pengenceran semen
dg konsentrasi yg sesuai jenis hewan >> pemgemasan >> EKUILIBRASI 4-6 jm 3-5oC
>> PEMBEKUAN 10 mnt dg uap N2 cair >> PEMYIMPANAN >> THAWING (standarnya
diatas 40% msh ada sperma motil)
EXTENDER = buffer, nutrient, anti coldshock, antibiotik, krioprotektan
COMERCIAL EXTENDER = Biociphos PlusO, BIOXCELL, AndroMed
CRYOPROTECTIVE AGENTS (CPAs)
Permeating CPAs
Non-Permeating CPAa
Dimethyl sulfoxide (DMSO)
Carbohydrate (Trehalose & Raffinose)
Ethylen glycol
Compounds with Higher MW
Methanol
Polyvinypyrrolidone
Peropylene glycol
Hydroxyethyl starch (HES)
Dimethylacetamide
Polyethylen glycol
Glycerol
EXTENTION PROTOCOL = one/two/many step extention >> GLYCEROLIZATION
PACKAGING = Pellet (pake solid carbondioxide/Dry ice) & Glass Ampules (kadang suka
pecah ketika pembekuan/thawing)
1. Sorensen (1940) = sealing plastic
2. Cassou (1964) = gabungan straws dn gun insemination
Ukuran straws biasanya = 0,5-mL, tapi ukuran 0,25-mL lbh populer
FILLING & SEALING MACHINE = semi automatic & automatic
IDENTIFICATION
EQUILIBRATION (HOLDING TIME) = cool top/cold handling cabinet & refrigerator
FREEZING = slow/rapid/ultra rapid freezing
Antara freezing ke suhu 60oC >> 30% spermatozoa bisa mati/rusak, 50-60%
penurunan progresif motil
THAWING = slow (37oC 30 detik, air biasa 60 detik), fast (70oC 8 detik, 50oC 12 detik)
Teknik IB
Sapi
Rectovaginal
Domba
Intravaginal
Kambing
Intracervical
Anjing
Intrauterine
Babi
Intrauterine
kuda
Intrauterin
Faktor yg diperhatikan sblm melakukan IB
1. Panjang silkus estrus
2. Lama estrus
3. Waktu ovulasi
4. Umur fertil spermatozoa
5. Umur fertile ovun
6. Kapasitas sperma
Contohnya pd sapi
Siklus estrus
19-21 hr
Lama estrus
12-18 jm
Waktu ovulasi
10-12 jm setelah akhir
estrus (30 jm setelah
onset entrus)

Waktu IB
12-14 jm sebelum ovulasi
Timing of artificial insemination = SAPI
Awal estrus terlihat
Harus bred
Pagi
Sore hari yg sama
sore
Besok paginya
Deteksi birahi = 2x/hari (jm 5-6, 17-18), atau 3x/hari (tiap 8 jam sekali)
Misal gejala estrus SAPI pd waktu tertentu
Jam 6-12
22%
Jam 12-18
10%
Jam 18-00
25%
Jam 00-6
43%
Peralatan IB = kontainer semen beku POS IB, thermos N 2 cair 1 lt, gloves, traw cutter,
IB gun, plastik sheath
Teknik Thawing
1. Air hangat 37oC
2. Buka tutup kontainer
3. Ambil kanester yg udh berisi straw
4. Permukaan kateter tdk boleh melebihi leher kontainer
5. Ambil 1 straw dg pinset
6. Masukan dlm air hangat 30 detik
7. Ambil straw dn keringkan dg tissue
8. Masukan ujung straw yg trdapat sumbat pabrik ke dalam gun IB
9. Gunting ujung straw yg trdapat sumbat lab 1 cm
10.Tutup gun IB dg plastik sheath dn fixir agar tdk lepas
Hambatan IB
1. Urethra
2. Blind cavity of cervix
3. Fold of vaginal wall

IB PADA KUDA
Karakteristik kuda
Siklus estrus 21 hr
Lama estrus
4-6 hr
ovulasi
24-48 jm sebelum akhir estrus
IB
Semen cair = 24 jm sblum ovulasi
Semen beku = 6 jm sblum 6 jm sesudh
ovulasi
Deteksi birahi kuda
1. Pen teasing
2. Paddock teasing
3. Raills teasing
4. Mill teasing
Tanda kuda estrus
1. Sering mngangkat ekor dlm waktu yg lama
2. Kakinya kaku
3. Mngeluarkan urine kuning keruh menjelang ovulasi
IB PADA BABI
Karakteristik babi
Suklus estrus
16-21 hr
Lama estrus
35-60 jm
ovulasi
30-36 jm setelah onset
estrus
Gejala estrus BABI
- Vulva merah, klitoris enlarged
- Keluar mukus dr vulva
- Nerveous, restless behaviour

- Moving back
- Jarang urinasi (?)
- Peningkatan vikalosasi
- Penurunan nafsu makan
- Mounting
- Pinning ears, locking knees
- Immobilisasi, lordosis
Uji estrus pd BABI = uji punggung
Standar IB pd BABI scr umum
Volume IB
80-100 cc
Waktu IB
12-36 jam
Waktu hidup
3-5 hari
sperma
Durasi IB
0,5-4 menit
Teknik IB
Back or side
pressure

Waktu IB dr awal gejala estrus pd babi

dara dan yg tdk dara


Frekuensi estrus

1x/hari
2x/hari (tiap 12
jam)
Alat yg diperlukan
1. Kateter
2. Lube
3. Semen
4. Baby wipes

dara
0-24 jam
12-24 jm

Pernah
beranak
0-24 jm
24-36 jam

IB PADA DOMBING
Rute = intavaginal, intracervical, intrauterun, transcervical
Karakteristik
Domba
Kambing
Siklus estrus
17 hr
21 hr
Lama estrus
24-36 jm
24-48 jm
Ovulasi
24-27 jm setlh awal
24-36 jm stlh awal
estrus
estrus
Waktu IB
Pertengahan estrus
Pertengahan estrus

Beberapa hasil IB
Rute
Semen cair
Semen beku
Vagina
50% (40-65)
10% (0-30)
Cervix
35% (25-50)
Transcervical
40%
40-50%
laparoscopic
70% (60-90)
65% (50-90)
Masalah IB pd dombing
1. Waktu hidup spermatozoa sgt singkat
2. Serviks yg sgt kompleks
3. Biaya
4. Perlu pengalaman

IB PADA AYAM
Tujuan
1. Kmmpuan mnghasilkan telur tetas meningkt

2. Produksi telur ayam buras menngkat (dr induk dn jantan yg punya kemmpuan tinggi
dlm produksi telur dn daging)
3. Percepat pengadaan DOC, bibit unggul yg banyak
4. Efisiensi pemanfaat pajantan unggul
5. Mnghilangkan peck order
Perjalanan ovum
lokasi
lama
Fungsi
infundibulum
30 menit Menerima telur
Penyimpanan sperma
Fertilisasi
magnum
3 jam
Sekresi albumin
isthmus
1,5 jam
Sekresi membran cangkang
uterus
18-20
Pembentukan cangkang
jam
Kuning telur selanjutnya (yg baru) akan diovulasikan 30 menit setelah oviposisi
Bahan pengencer semen harus = sederhana, mudah didapat, murah, daya tunas cukup
tinggi (60-75%)
1. Cairan fisiologis NaCl 0,9%, ringer, dextrose
2. Cairan fisiologis + kuning telur 5%
Dosis IB pd ayam = 50-150 juta sperma yg motil progresif dalam 0,05
Perhitungan pengenceran

Total volume=

vol konsentrasi %motilitas vol. IB


dosis IB

jumlah betina=

total volume
vol IB

Waktu IB
- 1x/7 hari
- Sore: asumsi bahwa semua ayam telah bertelur pd saat itu
- Paling cepat dilakukan 5 jam setelah oviposisi
Posisi IB = intravaginal & intrauterin
Keberhasilan IB ayam tergantung dari
1. % daya tunas (fertilitas)
2. % daya tetas jantan
Label dlm straw berisi
1. Bangsa
2. Nama
3. Kode
4. Kode batch
5. Tempat produksi
Contoh pennetuan warna straw pada SAPI
Bangsa
Warna straw
Holstein
Abu-abu
Limousin
Pink
Simental
Putih transparan
Brahman
Biru tua
Ongole
Biru muda
Angus
Orange
Brangus
Hijau tua
Bali
Merah
Madura
Hijau muda

EVALUASI KEBERHASILAN IB
1. Non return rate (NR) = presentase betina yg tidak kembali minta kawin (60-90 hari)

NR=

betina y di IB betina yg kembali di IB


100
betina y g di IB

Berdasarkan recording
Perlu banyak sampel
Kurang tepat
Normal/optimal = 65-72%
2. Angka konsepsi (CR) = konsepsi kebuntingan dibuktikan melalui pemeriksaan
perrektal > 2 bulan setelah IB atau menggunakan USG 1 bulan setelah IB

CR=

betina bunting pada IB 1


100
betina yg di IB

Normal/optimum = 60-67%
Di indonesia = 50%
3. Service per conception (S/C) = INSEMINASI PER KEBUNTINGAN
Ideal/sempurna = 1
Optimum = 1,6 (1,4-1,8)
Di indinesia = 2 (1,8-3)
Standar bervariasi >> tergantung daerah
4. Calving rate angka kelahiran

calving rate=

anak yg lahir
100
betina yg di IB

Tidak praktis
Menunggu lama

Yg perlu diperhatikan setiap betina/kegiatan IB


1. Kartu sapi perah/potong
2. Kartu IB: jumlah inseminasi, jumlah akseptor, jenis semen
3. Kartu PKB
4. Laporan kegiatan IB
5. Kartu kelahiran sapi
Petugas di lapangan
1. Inseminator
2. PKB (pemeriksa kebuntingan)
3. ATR (asisten teknis reproduksi)
4. Instruktur IB
5. Supervisor IB

CONTOH KASUS
Jumlah betina produktif : 500 ekor
Diinseminasi bulan januari 2010
Hasil pengamatan menunjukkan 380 ekor tidak minta kawin lagi setelah 65 hari.
Pemeriksaan palpasi perektal menunjukkan 280 ekor bunting
Bulan mei dilakukan IB kedua pada sisa populasi ternyata setelah 2 bulan, diketahui bunting
150 ekor
Sisanya di IB kembali bulan Agustus dan ternyata berhasil bunting 50 ekor
Per januari 2012 : jumlah pedet sebanyak 350 ekor
NR, CR, S/C, Calving rate ???
1. NR
Yg kembali di IB = yg minta kawin lagi = 500 380 = 120

NR=

betina y di IB betina yg kembali di IB


100
betina yg di IB

NR=

500120
100 =76
500

2. CR

CR=

betina bunting pada IB 1


100
betina yg di IB

CR=

280
100 =56
500

3. S/C
IB ke
1
2
3

Jumlah betina yg bunting


karna IB
280
150
50
480

S 480
=
C ???
4. Calving rate

calving rate=

anak yg lahir
100
betina yg di IB

calving rate=

350
100 =70
500

Jumlah service
?
?
?
???

TEKNOLOGI PRODUKSI EMBRIO IN VITRO


Louise Brown = lahir tahin 1978, bayi pertama yg lahir melalui fertilisasi scr in-vitro
(CNN 1999)
Sejarah IVF
1935
PINCUS & ENZMAN >> sel telur kelinci di luar tubuh
1950an
Mekanisme fertilisasi diketahui fenomena kapasitasi
1959
IVF pertama kali pd kelinci (CHANG 1968, CHANG 1977)
1968/69
SREENAN >> pertama kali oosit RPH mngalami pematangan inti
(sapi)
setelah 24 jm kultur
1970
SREENAN >> mmbuahi scr buatan oosit sapi dg sperma diinkubasi
dg enzim-alfa-amylase
1977
IRITANI & NIWA >> pembuahan in-vitro
1981 (9 juni)
Pertama kali sapi lahir dr sel telur yg diovulasikan tetapi dibuahi invitro di USA (BRACKET et al 1982)
1983
6 ekor anak lahir dg teknik laparoskopi untuk mngambil oosit
(LAMBERT et al 1987)
1987
Anak lahir kembar dr prosedur total in-vitro (LU et al 1987)
Tahap fertilisasi in-vitro
Koleksi ppsit di OPU/RPH >> maturasi >> penambahan spermatozoa >> fertilisasi >>
kultur (sekalian diamati) >> pembekuan/TE
Produksi embrio scr in-vitro
1. Pengumpulan oosit
Kriteria pemilihan oosit = kumulus sel yg kompak & sitoplasma yg homogen
Ada 2 cara = dr hewan hidup (ovum pick-up) & slaughtered animal (aspirasi)
2. Pematangan sel telur/in-vitri maturation (IVM)
3. IVF
4. In-vitro culture (IVC)
>>>> sering disebut IVMFC
Dasar pematangan oosit
Developmental events
mitosis
Marginasi ke genital ridge
BIRTH: kellinci, ferret, mink, vole,
hamster
Interfase terakhir
Sintesis DNA
Fase profase dr meiosis dimulai
BIRTH: sebagian besar mamalia
Pertumbuhan oosit dan folikel
PUBERTY
Pematangan folikel
OVULATION: dog, fox
First meiotic division begins
Sperm penetration: dog, fox
Badan polar 1
OVULATION: sebagian besar mamalia
Sperm penetration: kebanyakan
mamalia
Meiosis 2
Fertilisasi, emission, badan polar 2

State of germ cells


Primordial germ cells
oogonia

Oosit primer

Oosit sekunder

Pronucleate egg
(ootid)

Kriteria pematangan oosit


1. Cumulus maturation >> pemekaran sel kumulus
2. Nuclear maturation

3. Cytoplasmic maturation >> perubahan organel, protein, kemmpuan dibuahi dn


mnjadi embrio
Pengolahan sperma sblm IVF
1. Pemilihan sperma motil melalui teknik swim up atau percoll gradient
2. Kapasitasi sperma
3. Pencucian dan sentrifugasi
Kultur in-vitro = embrio tahap MORULA/BLASTOSIT
PERKEMBANGAN EMBRIO
- Tahap 2-16 sel
- MORULA = >32 sel
- MORULA KOMPAK = blastomer
- BLASTOSIT AWAL = blastocoel
- BLASTOSIT = blastocoel milai berdiferensiasi
- BLASTOSIT AKHIR = zona thinning
- HATCHED = blastosit keluar dr zona
TRANSFER EMBRIO
Generasi bioteknologi reproduksi
1. IB
2. TE = superovulasi, inseminasi, sinkronisasi estrus, transfer embrio, donor & recipien
3. IVF
4. Rekayasa genetik
Prosedur TE
- Superovulasi
- IB
- Flush embrio pake kateter
- Isolasi dn klasifikasi embrio
- Notrogen cair
- TE ke recipien
- Diagnosa kehamilan 1-3 bulan kemudian

Вам также может понравиться