Hipersaliva Gangguan gastroinstinal gangguan otot pernapasan. TATALAKSANA : 1. PERBAIKI PERNAFASAN K/P TRAKEOSTOMI, RESPIRATOR 2. BILAS LAMBUNG 3. UJI KULIT THD ANTI TOKSIN (-) 100.000 U ANTITOKSIN A, 10.000 U ANTITOKSIN B
Kejang adalah suatu episode disfungsional neurologis yang disebabkan oleh
aktifitas abnormal neuron yang menghasilkan perubahan mendadak dalam perilaku,persepsi,sensorik,dan aktifitas motorik. Penyebab kejang berdasarkan pembagian umur,terdiri atas : Remaja (12-18 tahun) : - Trauma - Infeksi(sifilis,HIV) - Tumor otak - Penggunaan obat - Idiopatik Dewasa tua (>35 tahun) : - Penyakit serebrovaskular - Tumor otak - Gangguan metabolik(hipoglikemik,gagl hati) - Idiopatik Anamnesis : Anamnesis terhadap riwayat penyakit sebelumnya (epilepsi),trauma,penyakit metabolik yang diderita seperti DM,hipertensi gagal ginjal,penyakit hati kronis,adanya kehamilan,atau terlambat haid(preeklampsi/eklampsia), obat-obat yang dikonsumsi akan membantu mengidantifikasi penyebab, untuk mengekslusi sesuai diagnosis banding. Pemeriksaan fisik : Pemeriksaan fisik umum dilakukan untuk mencari dasar penyebab seperti infeksi,penyakit sistemik,penyakit vaskular.adanya asimetris pada pemeriksaan fisik neurologis menunjukan kemungkinan tumor otak,stroke,trauma,atau lesi lokal yang lain. Pemeriksaan penunjang
Pada pasien dewasa :
-
Laboratorium : hematologi lengkap, kadar glukosa,kadar serum
natrium,dan tes kehamilan diwanita usia subur,analisa gas darah,fungsi ginjal (ureum,kreatini),fungsi hati (SGOT,SGPT),analisa gas darah. Radiologi : noncontras CT SCAN kepala untuk pasien yang mengalami kejang pertama kali,trauma,riwayat keganasan,penggunaan antikoagulan,usia >40 tahun. Elektrokardiografi, untuk mengidantifikasi adanya aritmia,pemanjangan gelombang QTc,QRS melebar,ditemukan gelombang R di aVR,maupun adanya blok Pungsi lumbal : harus diprtimbangkan untuk pasien dengan immunokompromis,demam terus menerus,sakit kepala parah,atau perubahan status mental yang terus menerus.