Вы находитесь на странице: 1из 8

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.

A
DENGAN DIAGNOSA HERNIA SCROTALIS DEXTRA
DI RUANG DAHLIA RSUD BANYUMAS

Di susun oleh :
Dhea Imas Wijayanti
P1337420214100

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
PRODI DIII KEPERAWATAN PURWOKERTO
2015

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. S


DENGAN DIAGNOSA HERNIA SCROTALIS DEXTRA
DI RUANG DAHLIA RSUD BANYUMAS

A. PENGKAJIAN
Tanggal
Nama Pengkaji
Ruang

: 16 Juni 2015
: Dhea Imas Wijayanti
: Dahlia

Identitas
a. Identitas Pasien
Nama
: Tn. D
Umur
: 64 thn
Jenis Kelamin : laki-laki
Agama
: Islam
Pendidikan
: SD
Alamat
: Karang tengah 1/6 cilongok
Pekerjaan
: Petani
Suku Bangsa : Jawa Indonesia
Status Perkainan : Kawin
Diagnosa Medis : Hernia Scrotalis Dextra
Nomor RM : 746153
Tanggal masuk : 15 Juni 2015
b. Identitas Penanggung jawab
Nama
: Watem
Umur
: 50 Thn
Jenis kelamin : Perempuan
Agama
: Islam
Pekerjaan
: Petani
Alamat
: Karang tengah 1/6 cilongok
Hubungan dengan pasien : Istri

RIWAYAT KESEHATAN
a. Keluhan Utama
Pasien mengatakan nyeri pada perut bagian sebelah kanan
P : Nyeri karena post operasi
Q : Perih
R : Nyeri di bagian perut sebelah kanan
S : skala 6
T : Kadang kadang
b. Keluhan Tambahan
Pasien mengatakan khawatir penyakit yang telah di operasi akan muncul lagi.
c. Riwayat penyakit sekarang
Pasien datang dari IGD rujukan dari RS Ajibarang dengan keluhan utama nyeri di
perut bagian kanan.
d. Riwayat penyakit dahulu
Pasien mengatakan pernah mempunyai riwayat penyakit akut
e. Riwayat keluarga
Pasien mengatakan keluarga pasien tidak pernah mengalami riwayat penyakit yang
sama
POLA FUNGSIONAL GORDON
a. Pola persepsi kesehatan
DS : pasien mengatakan kesehatan itu penting. Jika ada keluhan pasien berobat ke
pelayanan kesehatan
DO : pasien di rawat di ruang dahlia RS Banyumas
b. Pola nutrisi
DS :
- sebelum sakit :
1) pasien mengatakan makan 3x sehari dengan menu sayur, lauk pauk dengan
porsi cukup
- Selama sakit :
1) Pasien mengatak tidak napsu makan
DO : Pasien hanya makan dari porsi makan yang disediakan.
c. Pola eliminasi
- Sebelum sakit pasien mengatakan
- Selama sakit :
DS :Pasien selama masuk dirumah sakit belum pernah bab tetapi kencingnya lancar.
DO : pasien
d. Pola istirahat tidur
DS : pasien mengatakan tidur cukup selama di rawat di rs
DO : pasien tidak terlihat kurang tidur
e. Pola aktivitas dan latihan
DS : pasien mengatakan bekerja di sawah di sawah sebelum sakit dan pasien
mengatakan sulit untuk melakukan aktivitas tertentu saat
DO : Pasien bedrest dan aktivitas di bantu keluarga
Aktivitas
0
1
2
3
4
Keterangan
Makan/minum

0 : mandiri
1 : dibantu alat
Mandi

2 : di bantu orang lain


Toileting
3 : di bantu alat dan orang lain
berpakaian

Mobilitas di tempat
tidur
pindah

4 : di bantu total

f. Pola persepsi kognitif


DS : pasien mengatakan panca indranya masih berfungsi namun sedikit berkurang ke
efektivitasannya
DO : pendengaran pasien berkurang, penglihatan berkurang dan komunikasi kurang
jelas
g. Pola persepsi dan konsep diri
DS : pasien mengatakan ingin cepat sembuh dan berharap proses pengobatan yang di
berikan dapat memberikan kesembuhan
DO : pasien kooperatif saat di lakukan tindakan
h. Pola seksual dan reproduksi
DS : pasien mengatakan sudah menikah dan sudah mempunyai anak
DO : pasien berjenis kelamin laki2
i. Pola koping dan pertahanan diri
DS : pasien mengatakan jika ada masalah di ceritakan kepada keluarganya
DO : pasien terlihat dekat dengan anak cucunya
j. Pola peran dan hubungan
DS : Pasien mengatakan hubungan dengan keluarga berjalan dengan baik
DO : Pasien terlihat di tunggui keluarganya
k. Pola nilai dan keyakinan
DS : pasien mengatakan beragama islam
DO : pasien berdoa untuk kesembuhannya
PEMERIKSAAN FISIK
1. Pemeriksaan umum
a. Keadaan umum : lemah
b. Kesadaran : apatis
c. TTV :
td :
n:
2. Pemeriksaan head to toe
a. Kepala : bentuk mesosephal, simetri, ukuran normal, nyeri tekan tidak ada.
b. Mata : simetri, konjungtiva tidak anemis, sklera tidak anemis, nyeri tekan tidak
ada.
c. Hidung : simetris, tidak ada cuping hidung, tidak ada sekret, tidak ada polip.
d. Mulut : mukosa bibir kering, bersih tidak ada luka.
e. Leher : nyeri tekan tidak ada, tidak ada peningkatan, Tidak ada pembesaran
kelenjer tiroid, tidak ada pembesaran kelenjer limfe
f. Abdomen
I : datar
P : peristaltik
P : Timpani
A : supel
g. Punggung
Tidak ada dekubitus
h. Integumen
Turgor kulit baik, kulit lembab, ada luka bekas operasi
i. Genetalia
Laki2
j. Ekstermitas
Atas : Tangan kanan terpasang infus RL

Bawah : kelemahan anggota gerak karena post op


DATA PENUNJANG
Terapi yang di berikan
B. ANALISA DATA
Tgl
No Data Fokus
10/6/201 1
DS : pasien mengatakan
5
nyeri pada perut bagian
kanan
DO : terdapat luka post
operasi tertutup kasa
Skala nyeri : 6
10/6.2015 2
DS : Pasien mengatakan
luka merasa nyeri.
DO : Pada abdomen bagian
kanan klien terdapat luka
operasi dan luka tertutup
kassa steril.
10/6/201 3
DS : Pasien mengatakan
5
khawatir penyakit yang telah
di operasi akan muncul lagi
dan mengganggu kegiatan
sehari-hari.
DO : Pasien terlihat cemas
dan berdoa.

Problem
Nyeri

etiologi
Trauma jaringan
post operasi
(insisi bedah)

Resiko Infeksi

Pertahanan
primer tidak
adekuat

Ansietas

Perubahan Status
Kesehatan

C. Diagnosa keperawatan
Nyeri berhubugan dengan injuri fisik
Resiko Infeksi berhubungan dengan adanya luka operasi
Ansietas berhubungan dengan perubahan status kesehatan

D. INTERVENSI
Tgl

Diagnosa
Tujuan
Nyeri akut
Setelah dilakukan
berhubungan tindakan 3x24 jam
dengan
diharapkan nyeri
trauma
berkurang
jaringan post Kriteria :
operasi
- Keluhan nyeri
(insisi bedah)
berkurang
- Pasien rileks
- Skala nyeri 0

Intervensi
- Mengkaji pengalaman nyeri pasien,

Resiko
infeksi
berhubungan
dengan
pertahanan
primer tidak
adekuat

Setelah dilakukan
tindakan 3x24 jam
diharapkan tidak
terjadi infeksi.
Kriteria :
- Luka sembuh
dengan baik
- Verband tidak
basah dan tidak
ada tanda-tanda
infeksi (kolor,
dolor, rubor,
tumor)
- Meningkatkan
waktu
penyembuhan
dengan tepat

Setelah dilakukan
tindakan 3x24 jam
diharapkan pasien
- Tampak rileks
dan melaporkan
ansietas
berkurang.
- Mengkaji situasi
terbaru dengan
akurat
mendemonstrasik
an ketrampilan
pemecahan
masalah.

Ansietas
berhubungan
dengan
perubahan
status
kesehatan

tentukan tingkat nyeri yang dialami.


Memantau keluhan nyeri.
Mengjarkan tehnik relaksasi.
Menganjurkan mobilisasi dini.
Kolaborasi dalam pemberian terapi.

Tekankan teknik mencuci tangan


yang baik.
Pertahankan teknik aseptik pada
penggantian balutan dan prosedur
infasif.
Monitor tanda-tanda vital, insist dan
balutan, catat karakteristik luka,
adanya eritema.
Ganti balutan sesuai indikasi.
Kolaborasi pemberian antibiotik.

Kaji tingkat ansietas klien, tentukan


bagaimana pasien menangani
masalahnya sebelumnya dan
sekarang.
Berikan informasi yang akurat
tentang status kesehatannya..
Berikan kesempatan pada klien
untuk mengungkapkan masalah
yang dihadapinya.
Catat perilaku dari orang terdekat
atau keluarga yang meningkatkan
peran sakit pasien

E. IMPLEMENTASI
Tgl
DX
IMPLEMENTASI
16/6/201
5
123
Mengobservasi keadaan umum
Verbbed
Ttv
Mengajarkan teknik nafas dalam
Memberikan terapi injeksi
Ranitidin.cefo

Respon
Pasien berbaring
di tempat tidur
Pasien kooperatif
Pasien melakukan
dengan baik
Obat masuk per
IV

Melakukan tirah baring dan latian


ROM

Pasien melakukan
yg d ajarkan
perawat

Memposisikan pasien yang


nyaman

Pasien merasa
nyaman

Mengkaji tingkat nyeri yang


drasakan pasien

Paraf

Вам также может понравиться