Вы находитесь на странице: 1из 8

Cara Mengatasi Tanaman Karet Mati Getah

Posted by: Inti Grow | on September 20, 2013

Aplikasi pupuk organik Nasa sangat efektif mengatasi mati getah pada tanaman karet.
Menyambung artikel mengenai Cara Pemupukan Tanaman Karet, berikutnya ada
pertanyaan dari beberapa pelaku perkebunan karet mengenai bagaimana solusi untuk
mengatasi tanaman karet yang tiba-tiba mati getah?
Baiklah, berikut ini akan diuraikan kiat mengatasi tanaman karet mati getah padahal usia dan
fisik tanaman karet masih sangat bagus dan mestinya masih bisa produksi getah dengan baik.
Tips memyembuhkan mati kulit atau mati getah pada tanaman karet dengan pupuk organik
Nasa adalah :
1. Siapkan air 15 liter
2. Larutkan 3 sendok makan SUPERNASA ditambah pupuk urea 3 gelas.
3. Per pohon berikan 1 2 liter. Siram di sekitar lingkar batang tanaman karet.
4. Lakukan pemupukan ini setidaknya 2 minggu sekali. Maka dalam jangka waktu 15 hari
sudah mulai normal hasil produksi getah karetnya. Berangsur-angsur produksi getah
karet pun akan terus meningkat.
Tips menyembuhkan luka bekas sadapan pada kulit tanaman karet, kulit sadapan menghitam,
memberantas jamur, sekaligus menyembuhkan mati kulit.
Caranya : Air 1 tangki semprot + POC NASA 6 tutup + HORMONIK 2 tutup + PESTONA 10
tutup + AERO 1 tutup. Semprotkan merata ke batang sadapan dengan interval 3 hari sekali.

Tips mengatasi penyakit JAP (Jamur Akar Putih) : Air 15 liter + GLIO 100 gr +
SUPERNASA 4 sendok makan + UREA 3 gelas. Per pohon berikan 1 2 liter dengan cara
disiramkan pada pangkal batang. Interval aplikasi setidaknya 2 minggu sekali. Dan ulangi
sampai 3 kali aplikasi berikutnya.
Selama masa terapi penyembuhan penyakit jamur akar putih pada tanaman karet ini jangan
menyemprotkan pestisida atau herbisida. Dan air yang digunakan untuk terapi juga disarankan
menggunakan air sungai atau sumur yang tidak mengandung kaporit.
Pemesanan Produk Natural Nusantara (NASA)
Hubungi segera INTI GROW Distributor Resmi PT Natural Nusantara
Jl. Wahid Hasyim No. 63 B Yogyakarta
Telp : (0274) 389986, 4546304
Layanan konsultasi dan order :
0812 2652 3400, 0812 2763 4646
0818 0422 2527, 0856 0096 2544
www.produknaturalnusantara.com

ome Agensia Hayati Hama Penyakit Karet Mengatasi Jamur Putih pada Karet

Mengatasi Jamur Putih pada Karet


Natural Nusantara
Add Comment
Agensia Hayati, Hama Penyakit Karet
Minggu, 25 November 2012
PENYAKIT JAMUR AKAR PUTIH (Rigidoporus Lignosus) pada tanaman
karet adalah salah satu penyakit yang paling berbahaya dan sangat
meresahkan para petani karet di kabupaten Bungo propinsi Jambi. Penyakit
jamur akar putih (JAP) sangat sulit diatasi oleh para petani karet.
Berbagai macam cara yang dilakukan oleh petani atau pemilik kebun karet
hasilnya belum memuaskan. Para petani biasanya menggunakan belerang
dengan cara memasukkan belerang kedalam lubang tanam untuk mencegah
JAP pada saat hendak menanam karet.
Tetapi setelah tanaman karetnya hidup dan tumbuh subur masih juga
terserang oleh JAP, dan membuat tanaman karetnya banyak yang mati.
Banyak juga para petani yang menggunakan fungisida kimia seperti Calixin
750, Calixil CP3, Formac2 yang harganya mahal. Tetapi, dengan cara
tersebut juga belum mampu menuntaskan/mengatasi penyakit JAP.
Ada juga petani yang membongkar tanaman karet yang terkena penyakit
JAP dengan cara digali diambil akarnya lalu dibakar. Setelah itu bekas
lubangnya disiram dengan belerang. Namun JAP masih ada dan selalu
menimbulkan kerusakan/kematian pada tanaman karet.
Tanaman karet selalu ada yang mati dan menular ketanaman disekitarnya,
dan datanglah hama baru yang disebut hama sekunder yang bernama
RAYAP (bahasa petani karet anaianai). Petani karet beranggapan bahwa
tanaman karet yang mati itu diserang oleh rayap. Jadi para petani karet
pada umumnya bertanya kepada petugas, apa obetnya mengatasi rayap.
Kita harus menjelaskan kepada petani karet bahwa tanaman tersebut adalah
terserang JAP, sedangkan rayap itu datang dan menyerang tanaman karet
setelah tanaman karet tersebut sudah mati atau mau mati. Jadi rayap
sebagai hama sekunder, dan penyebab tanaman karet yang mati adalah JAP
PRIMER.
Berdasar pengalaman dibeberapa lokasi/kebun karet yang terserang JAP,
penyakit bisa diatasi/dihambat perkembangannya dengan menggunakan
agensia hayati GLIO DARI PT NATURAL NUSANTARA.

Cara penggunaan GLIO dari PT NATURAL NUSANTARA dalam hal ini


memang tidak mengikuti petunjuk pada label, tetapi berdasarkan hasil
rekayasa/percobaan dilapangan. Dan dari percobaan ini hasilnya efektif.
Gliocladium mampu mengatasi/mengendalikan JAP.
Berdasar pengalaman penggunaan Gliocladium untuk mengatasi JAP pada
tanaman karet sebagai berikut:
Pertama, gunakan 1 kotak Gliocladium (100 gram) ditambah 3 sendok
makan gula pasir, dan 10 liter air biasa (jangan manggunakan air PAM dan
jangan air panas). Gliocladium dan gula dimasukkan ke dalam ember yang
berisi air 10 liter tersebut, diadukaduk dengan tangan sampai larut/dicampur
rata.
Setelah itu, siramkan ke pangkal batang karet yang terkena JAP (baik yang
sudah mati atau yang masih hidup). Tiap batangkaret d isirami 1 liter cairan
Gliocladium tersebut melingkari pangkal batang karet sampai mengenai
pangkal batang karet tersebut pada tanaman karet yang sudah disadap.
Untuk tanaman yang masih kecil umur 15 tahun, dapat disiram 0,25 liter s/d
0,75 liter untuk 1 batang (disesuaikan situasi dan kondisi).
Aplikasinya harus dilaksanakan pada sore hah sekitar jam 16.00 s/d jam
18.00 WIB, agar cairan Gliocladium tersebut tidak terkena sinar matahari.
Setelah 2 bulan diaplikasi GLIO , tanaman karet yang terserang ringan dan
sedang dapat bertunas lagi/tidak jadi mati.
Pada tanaman yang terserang berat, tidak bisa diatasi dengan GLIO, tetapi
harus tetap diaplikasi dengan GLIO agar sumber penyakitnya bisa diatasi
sehingga tidak pindah/menular ketanaman karet disekitarnya.

Home Agensia Hayati Hama Penyakit Karet Pengendali Penyakit Cara Mengatasi Jamur
Akar Putih Pada Tanaman Karet

Cara Mengatasi Jamur Akar Putih Pada


Tanaman Karet
Natural Nusantara
Add Comment
Agensia Hayati, Hama Penyakit Karet, Pengendali Penyakit
Selasa, 04 Maret 2014

Tanaman karet sangat rentan terhadap serangan penyakit jamur akar putih
atau dalam bahasa latin adalah Rigidoporus lignosus. Penyakit ini akibat
serangan patogen dan di Sumatera Utara dan Aceh tingkat serangannya
terhadap tanaman karet adalah 4-7%.
Morfologi Jamur akar putih
Jamur Rigidoporus lignosus membentuk tubuh buah berbentuk kipas
tebal, agak berkayu, mempunyai zona-zona pertumbuhan, sering
mempunyai struktur serat yang radier, mempunyai tepi yang tipis. Warna
permukaan tubuh buah dapat berubahtergantung dari umur dan kandungan
airnya. Pada permukaan tubuh buah benangbenang jamur berwarna kuning
jingga, tebalnya 2,8-4,5 m, mempunyai banyak sekat (septum) yang tebal.
Pada waktu masih muda berwarna jingga jernih sampai merah
kecokelatandengan zona gelap yang agak menonjol. Permukaan bawah
berwarna jingga, tepihnyaberwarna kuning jernih atau putih kekuningan.
Jika menjadi tua atau kering tubuh buah.

Fase pertumbuhan jamur akar putih


Berdasarkan pada tingkat perkembangannya, serangan JAP di kebun dapat
dikelompokkan ke dalam beberapa fase:
1. Belum ditemukan rizomorf atau miselium JAP pada permukaan akar,
2. Rizomorf atau miselium melekat pada permukaan leher akar,
3. Infeksi JAP telah menimbulkan kerusakan pada jaringan kulit,
4. Infeksi JAP telah menimbulkan kerusakan pada jaringan kayu,
5. Infeksi JAP telah mematikan tanaman.
Gejala Serangan
1. Serangan jamur menyebabkan akar menjadi busuk dan apabila
perakaran dibuka maka pada permukaan akar terdapat semacam
benang-benang berwarna putih kekuningan dan pipih menyerupai akar
rambut yang menempel kuat dan sulit dilepas.
2. Gejala serangan yang tampak adalah daun-daun yang semula tampak
hijau segar berubah menjadiberwarna hijau gelap kusam, layu
akhirnya kering dan gugur kemudian diikuti kematian tanaman.
3. Gejala lanjut akar membusuk, lunak dan berwarna coklat.
Cara Mengatasi Jamur Akar Putih Pada Tanaman Karet
Cara pencegahan JAP :
1. Menanam tanaman penutup tanah jenis kacang-kancangan, minimal
satu tahun lebih awal dari penanaman karet.
2. Sebelum penanaman, lakukan pemakaian Agensi hayati nasa yang
berupa Natural GLIO yang sudah di fermentasikan dengan pupuk
kandang selama 2 minggu,cara fermentasinya 1 kotak Natural Glio di
campurkan dengan 50 Kg pupuk kandang. Lalu masukkan ke lubang
tanam sebelum di tanamkan,masukkan sekitar 100-200 gram/ lubang
tanam.
3. Lubang penanaman diberi belerang100 200 gram per lobang.
4. Disekitar tanaman muda yang berumur kurang dari 2 tahun ditanami
tanaman antagonis antara lain Lidah mertua, Kunyit dan Lengkuas.
Pengendalian pada areal yang sudah terserang JAP:
1. Pada serangan ringan masih dapat diselamat-kan dengan cara
membuka perakaran, dengan membuat lubang tanam 30 cm disekitar
leher akar dengan kedalaman sesuai serangan jamur.

2. Permukaan akar yang ditumbuhi jamur dikerok dengan alat yang tidak
melukai akar. Bagian akar yang busuk dipotong dan dibakar. Bekas
kerokan dan potongan diberi ter dan Izal kemudian seluruh permukaan
akar dioles dengan fungisida yang direkomendasikan.
3. Setelah luka mengering, seluruh perakaran ditutup kembali dengan
tanah.
4. Pemakaian Agensi hayati nasa yang berupa Natural GLIO yang sudah
di fermentasikan dengan pupuk kandang selama 2 minggu,cara
fermentasinya 1 kotak Natural Glio di campurkan dengan 50 Kg pupuk
kandang. taburkan 200gram di sekitar tanaman yang terkena jamur
akar putih.
5. Tanaman yang telah diobati diperiksa kembali 6 bulan setelah
pengolesan dengan membuka perakaran, apabila masih terdapat
benang jamur maka dikerok dan dioles dengan fungisida kembali.
6. Tanaman yang terserang berat atau telah mati/tumbang harus segera
dibongkar, bagian pangkal batang dan akarnya dikubur diluar areal
pertanaman, menggunakan wadah agar tanah yang terikut tidak
tercecer di dalam kebun.
7. Bekas lubang dan tanaman di sekitarnya ditaburi campuran Natural
Glio yang telah di fermentasi dengan pupuk kandang sekitar 200 gr
per lubang atau tanaman.

Вам также может понравиться