Вы находитесь на странице: 1из 6

PEMBAHASAN

Pada praktikum kali ini dilakukan percobaan analisis glukosa darah dengan.
Adapun tujuan dilakukannya percobaan ini adalah untuk menentukan kadar glukosa
dalam darah dengan metode enzimatik yakni GOD-PAP dan menginterpretasikan
hasil serta menghubungkan dengan keadaan patologi klinik.
Glukosa dalam tubuh diperoleh dari hasil metabolisme karbohidrat yang berasal
dari makanan yang kemudian digunakan tubuh sebagai sumber energi. Tubuh
manusia memiliki mekanisme untuk menjaga kadar glukosa darah tetap normal
dengan bantuan hormon seperti insulin, glucagon. Gangguan metabolisme
karbohidrat dapat menimbulkan penyakit Diabetes Mellitus (DM). Diabetes mellitus
adalah suatu sindroma klini yang ditandai oleh poliuri, polidipsi dan polifagi, disertai
peningkatan kadar glukosa darah atau hiperglikemia. (Gunawan, 2007).
Pada dasarnya pemeriksaan kadar glukosa darah dapat dilakukan dengan
beberapa metode yaitu Benedict, Fehling, Carik Celup dan Enzimatik tetapi yang
paling baik adalah metode enzimatik sehingga metode ini merupakan metode yang
sering dilakukan untuk diagnostik. Prinsip kerjanya yakni enzim hanya akan bereaksi
dengan substrat spesifik pada sampel dan dapat mendeteksi substrat dengan
konsentrasi paling rendah sekalipun.
Enzim Glukosa Oksidase digunakan sebagai uji spesifik untuk glukosa didalam
darah dan urine. Enzim Glukosa Oksidase adalah enzim yang mengandung FAD yang
diproduksi secara ekstra selluler oleh beberapa jenis fungi. Enzim ini mengoksidasi
Glukosa menjadi D-Glukonolakton dan mereduksi oksigen menjadi hydrogen
peroksida. Lakton merupakan produk primer dihidroksi secara enzimatis menjadi
asam glukonat (Suprapti, 2008).
Pemeriksaan kadar glukosa darah berperan dalam diagnosa atau pemantauan
pengobatan atau pengelolaan Diabetes Mellitus. Pemeriksaan kadar glukosa darah
terdiri dari pemeriksaan glukosa darah puasa, glukosa darah sewaktu dan
pemeriksaan kadar glukosa darah 2 jam pp.

Pada praktikum ini dilakukan pemeriksaan kadar glukosa sewaktu dari seorang
praktikan perempuan. Pemeriksaan kadar glukosa darah sewaktu merupakan
pengukuran kadar glukosa dalam darah saat itu atau ketika pemeriksaan dilakukan.
Kadar normal glukosa darah sewaktu adalah 110-180 mg/dL.
Tahapan awal dari percobaan ini adalah penyiapan alat dan bahan. Instrumen
yang digunakan untuk percobaan ini adalah spektrofotometri Uv-Vis, sedangkan
bahan yang digunakan terdiri dari serum yang diambil dari darah relawan, enzim
GOD (Glukosa Oksidase) dan Peroksidase, aquadest, dan reagen warna yaitu 4
aminoantipirin.
Preparasi sampel dilakukan dengan mengambil sampel darah relawan praktikan
sebanyak 10 mL. darah yang diambil berasal dari pembuluh balik vena yang terdapat
dibuku lengan, karena. Sampel darah kemudian didiamkan hingga menggumpal,
selanjutnya sampel darah dicentrifuge selama 10 menit dengan kecepatan 1000rpm.
Sentrifugasi dilakukan untuk memisahkan plasma darah dengan sel-sel darah yang
terkandung didalamnya. Selanjutnya serum atau plasma darah dipipet yang Plasma
darah yang telah terpisah kemudian diambil, dipreparasi untuk kemudian
ditambahkan reagen yang mengandung enzim GOD.
Enzim GOD dan Peroksidase sebelumnya telah dilarutkan dalam pelarutnya
sampai tercampur baik dan stabil. Kemudian disiapkan blanko yang terdiri dari
aquadest 10 L dan reagen sebanyak 1 ml. Pembuatan larutan blanko adalah untuk
kalibrasi atau sebagai larutan pembanding dalam analisis fotometri. Larutan blanko
tidak mengandung analit yang akan dianalisis, hanya saja berisi pelarut dan reagen
yang digunakan untuk mengkalibrasi spektrofotometri.
Metode yang digunakan pada percobaan ini adalah one point methoddimana
dilakukan perbandingan antara larutan standar dan larutan uji. Larutan standar dibuat
dengan memasukkan standar sebanyak 10 L kemudian dicampur dengan reagen.
Larutan standar ini diperlukan untuk menghitung kadar gula darah dalam serum
dengan membandingkan absorbansi larutan uji dan larutan standar. Larutan uji terdiri

dari specimen yaitu serum darah relawan sebanyak 10 L yang kemudian dicampur
dengan reagen warna.
Dalam serum sampel terdapat glukosa sebagai sumber energy, ketika serum
tersebut dicampur dengan reagen, maka terjadi reaksi enzimatik yang terdiri dari
rekasi utama dan reaksi indikasi, dimana reaksi utamanya adalah:

GOD
oksige

Hidrogen
peroksida

Air

Glukos
Asam
a
glukanoat
Gambar 1.Reaksi utama pada pemeriksaan kadar glukosa secara enzimatik

Pada reaksi diatas, glukosa oksidase (GOD) yang terdapat dalam reagen
mengkatalisis oksidasi glukosa. Dilihat dari strukturnya glukosa terdiri dari gugus
aldehid dan gugus alkohol. Gugus - gugus ini ketika teroksidasi dengan bantuan
enzim GOD akan membentuk asam karboksilat yaitu berupa asam glukanoat dengan
hasil samping peroksida (H2O2). Hasil samping dari reaksi ini yaitu hidrogen
peroksida (H2O2) akan menjadi dasar reaksi indikasi, dimana hidrogen peroksida
akan bereaksi dengan 4-aminoantipirin yang merupakan reagen warna yang dikopling
dengan fenol dengan katalis enzim peroksidase. Hasil dari reaksi ini menghasilkan
senyawa quinoneimina, dimana senyawa ini menimbulkan warna yang intensitasnya
sebanding dengan kadar glukosa yang dapat diukur dengan spektrofotometri. Adapun
reaksi indikasi yang terjadi dapat digambarkan seperti berikut:
Gugus
kromofor

Hidrogen
peroksida

Fenol

Quinineimi

4aminoantipirin
Gambar 2. Reaksi indikasi
pada pemeriksaan kadar glukosa secara enzimatik

Setelah larutan uji, standar dan blanko telah dibuat kemudian didiamkan dalam
suhu 37C selama 10 menit atau pada suhu kamar selama 20 menit. Pada praktikum
ini, larutan uji, larutan blanko dan larutan standar disimpan pada suhu ruangan,
sehingga memerlukan waktu yang lebih lama yaitu 20 menit. Hal tersebut
berdasarkan prinsip laju reaksi, dimana laju reaksi reaksi sebanding dengan energi
aktivasi. Faktor-faktor yang dapat meningkatkan energi aktivasi diantaranya adalah
penambahan katalis dan peningkatan suhu, sehingga ketika disimpan dalam suhu
kamar diperlukan waktu yang lebih lama.
Setelah didiamkan selama 20 menit, maka larutan uji, blanko dan standar
dimasukkan kedalam spektrofotometri. Ketika larutan uji dimasukkan dalam
spektrofotometri, maka terjadi penyerapan gelombang elektromagnetik pada daerah
visible (380-780 nm) yaitu pada panjang gelombang 545 nm oleh senyawa yang
memiliki gugus kromofor yang terdapat dalam larutan uji (Quinineimina). Karena
cahaya yang ditembakkan mengandung energi (E= h. c/) menyebabkan terjadinya
eksitasi elektron molekul tersebut dari keadaan dasar (ground state) ke tingkat energi
yang

lebih

tinggi.

Ketika

elektron-elektron

tersebut

tereksitasi,

maka

spektrofotometer menghasilkan nilai absorbansi, dimana absorbansi ini setara dengan


jumlah energi yang dioabsorpsi oleh molekul untuk mengeksitasi elektron dari
keadaan dasar ke tingkat energi yang kebih tinggi, dimana perpindahan tersebut dapat
digambarkan seperti dibawah ini:
Gambar 3.Proses eksitasi elektron dari ground state ke
tingkat energi yang lebih tinggi

Setelah diukur dengan spektrofotometri, pada larutan standar didapat


absorbansi sebesar 0,207. Nilai absorbansi ini merupakan nilai absorbansi yang baik
karena berada di rentang absorbansi yang memenuhi standar yaitu 0,2 sampai 0,8dan
kadar dari larutan standar adalah 100 mg/dL. Pada sampel uji pertama diperoleh
absorbansi sebesar 0,239 dengan kadar gula darah sejumlah 115 mg/dl dan pada
sampel uji kedua diperoleh absorbansi 0,164 dengan kadar gula darah 79 mg/dl.
Berdasarkan teori, kadar normal dari glukosa darah sewaktu adalah 110-180 mg/dL,
sehingga dapat dikatakan bahwa kadar gula darah sampel dalam katagori normal
untuk sampel uji pertama dan hipoglikemid untuk sampel uji kedua..
Kesimpulan
Glukosa merupakan sumber energy bagi tubuh manusia, gangguan metabolism
glukosa dapat menyebabkan beberapa penyakit salah satunya diabetes mellitus.
Analisis kadar glukosa dalam darah dapat ditentukan dengan metode GOD-PAP yang
merupakan metode yang paling spesifik.Dari hasil percobaan, kadar glukosa darah
sewaktu dari praktikan didapat sejumlah 115 mg/dl termasuk kategori normal dan
sampel uji kedua sebesar 79 mg/dl yang ter masuk kategori hipoglikemid.

DAFTAR PUSTAKA

Anna.

2011.

Spektrofotometer

Uv

http://annapermanasari.staf.upi.edu/files/2011/03/Spektro-UV-Vis.pdf.

Visible.
Diakses

tangal 7 Oktober 2012


Anonim.2002.Kamus Kedokteran Dorland Edisi 29.hal 931-932. Penerbit Buku
Kedokteran EGC : Jakarta
Departemen Kesehatan RI, 2005, Pedoman Pemeriksaan Laboratorium Untuk
Penyakit Diabetes Melitus, Jakarta
Limanto K,dkk.2010. Laporan Praktikum Biokimia Penetapan Kadar Glukosa
Darah

dengan

Metode

GOD

PAP

.http;//

http://www.scribd.com/doc/32769806/UJI-GOD-PAP. Diakses tanggal 7 Oktober


2012
Riyani, Ani, 2009, Penuntun Praktikum Kimia Klinik II, Analis Kesehatan Bandung,
Bandung.
Tan Hoan tjay, Kirana Raharja.2007., Obat-obat penting kasiat, penggunaan dan
efek-efek sampingnya edisi ke 6.Penerbit: PT Elex Media Komputindo.Jakarta.
hal 738

Вам также может понравиться