Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
id
digilib.uns.ac.id
Disusun oleh :
ESTI LEGSTYANA
I 1109010
2012
i
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat,
hidayah , serta karuniaNya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
Komparasi Biaya Pelaksanaan Penggunaan Bekisting Konvensional dan
Bekisting PERI .
Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Teknik pada Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret
Surakarta. Dengan adanya penulisan skripsi ini diharapkan dapat memberikan
wacana dan manfaat khususnya bagi penulis sendiri dan bagi orang lain pada
umumnya.
Atas bantuan dan kerjasama yang baik dari semua pihak hingga selesainya skripsi
ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Segenap Pimpinan Fakultas Teknik Univeritas Sebelas Maret Surakarta.
2. Segenap Pimpinan Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas
Maret Surakarta.
3. Ir. Suyatno K, MT selaku pembimbing Akademik.
4. Ir. Sugiyarto, MT dan Ir. Delan Soeharto, MT selaku Dosen Pembimbing yang
telah banyak memberikan arahan dalam menyusun laporan ini.
5. Ir. Suyatno K, MT dan Widi Hartono, ST, MT selaku Dosen Penguji yang
telah memberikan saran dan masukan dalam menyusun laporan ini.
6. Rekan-rekan mahasiswa program transfer teknik sipil atas kerjasama dan
bantuannya.
Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan sumbangan
pemikiran bagi pembaca, karena banyak kekurangan yang masih harus diperbaiki.
Kritik dan saran akan penulis terima untuk kesempurnaan tulisan ini.
viii
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .................................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................. iii
MOTTO ..................................................................................................................... iv
PERSEMBAHAN ...................................................................................................... v
ABSTRAK ................................................................................................................. vi
ABSTRACT .............................................................................................................. vii
KATA PENGANTAR ............................................................................................ viii
DAFTAR ISI ............................................................................................................. ix
DAFTAR TABEL .................................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR ..............................................................................................xiii
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... xiv
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1.
1.2.
1.3.
1.4.
1.5.
2.2.
2.2.1.
2.2.2.
2.2.3.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2.2.5.
2.3.
2.3.1.
Kayu ...................................................................................................... 15
2.3.2.
Multiplek ............................................................................................... 16
2.3.3.
2.4.
2.4.1.
2.4.2.
2.4.3.
2.4.4.
2.4.5.
3.2.
3.3.
3.4.
3.5.
4.2.
4.2.1.
4.2.2.
4.2.3.
4.3.
4.3.1.
4.3.2.
4.4.
4.4.1.
4.4.2.
perpustakaan.uns.ac.id
4.5.
digilib.uns.ac.id
Pembahasan .............................................................................................. 54
Kesimpulan .............................................................................................. 57
5.2.
Saran ......................................................................................................... 57
commit to user
xi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRAK
commit to user
vi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Skripsi
Komparasi Biaya Pelaksanaan
Penggunaan Bekisting konvensional dan Bekisting Sistem PERI
BAB 1
PENDAHULUAN
yang
digunakan
adalah
pada
pelaksanaan
cetakan
beton
I0106037
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2
Skripsi
Komparasi Biaya Pelaksanaan
Penggunaan Bekisting konvensional dan Bekisting Sistem PERI
pelaku konstruksi dituntut untuk mencari metode yang lebih baik termasuk dalam
memilih jenis cetakan beton. Saat ini, proyek-proyek gedung yang berskala besar
semakin populer dengan penggunaan bekisting prafabrikasi yang diproduksi oleh
beberapa produsen tertentu dengan merek yang berbeda. Yang dimaksud dengan
bekisting prafabrikasi adalah suatu sistem bekisting yang bagian-bagian
bekistingnya telah dibuat di tempat fabrikasi dalam jumlah yang banyak sehingga
di lapangan hanya tinggal menggabungkan bagian-bagian tersebut. Salah satu
produk bekisting prafabrikasi yang akan ditinjau adalah metode bekisting sistem
PERI
to user
Gambar 1.1commit
Bekisting
Konvensional
Ariesita Putri P
I0106037
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
3
Skripsi
Komparasi Biaya Pelaksanaan
Penggunaan Bekisting konvensional dan Bekisting Sistem PERI
Dalam hal penggunaan biaya, Bekisting merupakan komponen biaya yang paling
besar dalam pekerjaan beton pada proyek gedung bertingkat dengan lantai tipikal.
Biaya untuk bekisting berkisar antara 40%-60% dari biaya pekerjaan beton atau
sekitar 10% dari biaya total konstruksi gedung (Sumber: Concrete Bekisting
System, Award S. Hanna). Sebagai dasar pertimbangan pemilihan metode
bekisting harus mengetahui dahulu keunggulan dari masing-masing metode yang
ditawarkan. Oleh sebab itu, perlu dilakukan analisa yang dapat dijadikan sebagai
dasar pertimbangan bagi kontraktor dalam menentukan keputusan untuk
pemilihan metode bekisting yang akan digunakan. Hal ini perlu dilakukan agar
pihak kontraktor tidak salah mengambil keputusan, sehingga dapat diambil
kepastian yang efisien dalam pelaksanaan pekerjaaan bangunan.
Pada pekerjaan proyek konstruksi terutama pekerjaan struktur beton bertulang,
kayu diperlukan sebagai bahan utama pembuatan bekisting untuk membentuk
dimensi beton. Bekisting ini akan membentuk dimensi elemen struktur kolom,
to usersesuai dengan dimensi rencana.
balok, plat, dinding, listplank, commit
dan lain-lain
Ariesita Putri P
I0106037
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
4
Skripsi
Komparasi Biaya Pelaksanaan
Penggunaan Bekisting konvensional dan Bekisting Sistem PERI
Gedung yang ditinjau Hotel Red Dot Jl. Laksamana Adi Sucipto, Yogyakarta.
I0106037
perpustakaan.uns.ac.id
e.
digilib.uns.ac.id
5
Skripsi
Komparasi Biaya Pelaksanaan
Penggunaan Bekisting konvensional dan Bekisting Sistem PERI
f.
Data data anggaran biaya bekisting PERI proyek Hotel Red Dot Yogyakarta
menggunakan laporan progres PT. Beton Konstruksi Wijaksana.
2.
1.5
Manfaat Penulisan
b.
c.
commit to user
Ariesita Putri P
I0106037
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Skripsi
Komparasi Biaya Pelaksanaan
Penggunaan Bekisting konvensional dan Bekisting Sistem PERI
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI
2.1.
Tinjauan Pustaka
Yang dimaksud dengan acuan dan perancah adalah konstruksi sementara yang
berfungsi sebagai cetakan atau mal untuk beton cair hingga akhirnya mengeras
menjadi struktur bangunan, sesuai dengan bentuk dan ukuran yang telah
direncanakan. Kemudian acuan dan perancah ini akan dibongkar setelah beton
mencapai cukup umur.
I0106037
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
7
Skripsi
Komparasi Biaya Pelaksanaan
Penggunaan Bekisting konvensional dan Bekisting Sistem PERI
merupakan beban bekisting yang ditahan oleh konstruksi penopang, sedang beban
horisontal merupakan beban yang terjadi akibat beban angin dan pelaksanaan
yang tidak sesuai rencana.
I0106037
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
8
Skripsi
Komparasi Biaya Pelaksanaan
Penggunaan Bekisting konvensional dan Bekisting Sistem PERI
Mengingatkan kepada para perancang dan pihak lain yang erat hubungannya
dengan kegiatan itu agar selalu terus-menerus memperhatikan aspek biaya
bila hendak merancang suatu sistem;
Menghindari adanya rancangan yang berlebihan (overdesign), baik dari segi
kualitas maupun kuantitas;
Memakai pendekatan berdasarkan prinsip optimasi desain.
b. Ukuran yang sama berturut-turut untuk lantai-lantai, dinding-dinding, kolomkolom dan balok-balok;
c.
Celah (coran) dalam lantai-lantai, pada tempat-tempat yag secara teknis dapat
dipertanggungjawabkan.
Harga bahan,
2.2.
Dasar Teori
I0106037
perpustakaan.uns.ac.id
a.
digilib.uns.ac.id
9
Skripsi
Komparasi Biaya Pelaksanaan
Penggunaan Bekisting konvensional dan Bekisting Sistem PERI
Kuat, dalam hal ini mampu menopang dan mendukung beban-beban yang
terjadi baik sebelum ataupun setelah masa pengecoran beton.
b. Stabil (kokoh), dalam hal ini maksudnya adalah tidak terjadi goyangan dan
geseran yang mampu mengubah bentukan struktur ataupun membahayakan
system bekisting itu sendiri (ambruk).
c.
Kekuatan
Bekisting harus dapat menahan tekanan beton dan berat dari pekerja dan
peralatan kerja pada penempatan dan pemadatan.
2.
Kekakuan
Lendutan yang terjadi tidak boleh melebihi 0,3% dari dimensi permukaan
beton.perawatan perlu dilakukan untuk memastikan bahwa lendutan
komulatif dari bekisting lebih kecil dari toleransi struktur beton.
3.
Ekonomis
Bekisting harus sederhana dan ukuran komponen serta pemilihan material
harus ditinjau dari segi pembiayaan.
4.
Bekisting tradisional
commit to user
Ariesita Putri P
I0106037
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
10
Skripsi
Komparasi Biaya Pelaksanaan
Penggunaan Bekisting konvensional dan Bekisting Sistem PERI
Yang dimaksud dengan bekisting tradisional adalah bekisting yang setiap kali
setelah dilepas dan dibongkar menjadi bagian-bagian dasar, dapat disusun
kembali menjadi
3.
Bekisting sistem
Yang dimaksud dengan bekisting sistem adalah elemen-elemen bekisting
yang dibuat dipabrik, sebagian besar komponen-komponen yang terbuat dari
baja. Bekisting sistem dimaksudkan untuk penggunaan berulang kali. Ini
berarti bahwa tipe bekisting ini dapat digunakan untuk sejumlah pekerjaan.
Bekisting sistem dapat pula disewa dari penyalur alat-alat bekisting. Contoh :
bekisting untuk panel terowongan, bekisting untuk beton pre-cast.
I0106037
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
11
Skripsi
Komparasi Biaya Pelaksanaan
Penggunaan Bekisting konvensional dan Bekisting Sistem PERI
Biaya dari tingkat kualitas material yang lebih tinggi dibandingkan dengan
tingkat yang rendah plus keahlian pekerja yang lebih baik dalam peningkatan
kualitas dan kegunaan.
James M Antil, Paul W.S Ryan (1982 : 213) penggunaan yang berulang dari
bekisting ditujukan untuk mencapai nilai ekonomis maksimum dari material.
Panel-panel bekisting sebaiknya dirancang agar mudah dipasang, dibongkar dan
diperkuat sehingga keuntungan maksimum dapat diperoleh tanpa mengeluarkan
banyak biaya perbaikan.
I0106037
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
12
Skripsi
Komparasi Biaya Pelaksanaan
Penggunaan Bekisting konvensional dan Bekisting Sistem PERI
Sebuah bekisting konvensional dengan balok-balok, yang disusun dari kayu balok
dan kayu papan, ditopang oleh stempel-stempel baja, mempunyai sekitar 80 mm
ketebalan kayu, berikut penjepit, pengokoh, dan sekur. Dalam hal ini semua
bagian dihitung balik dalam ketebalan mm per m2. Sekitar 35 mm adalah kayu
papan dan 45 mm kayu balok.
I0106037
perpustakaan.uns.ac.id
2.2.4.
digilib.uns.ac.id
13
Skripsi
Komparasi Biaya Pelaksanaan
Penggunaan Bekisting konvensional dan Bekisting Sistem PERI
Laju biaya untuk bekisting konvensional, bekisting setengah sistem dan bekisting
sistem, dalam hubungan terhadap satuan-satuan yang akan dilaksanakan pada
sebuah proyek, saling berbeda satu dari yang lain.
Untuk bekisting konvensional, biaya yang tercakup adalah :
Penghapusan kayu;
Tepi-tepi lantai;
Penghapusan kayu;
Tepi-tepi lantai;
Penyewaan bekisting;
I0106037
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
14
Skripsi
Komparasi Biaya Pelaksanaan
Penggunaan Bekisting konvensional dan Bekisting Sistem PERI
Dari grafik perbandingan dapat dilihat perbandingan yang besar dalam biaya
material untuk berbagai bekisting tergantung dari metode dan jumlah kali
pemakaian yang harus diberlakukan pada suatu pekerjaan yang dilakukan
berulang kali. Untuk pekerjaan struktur yang sederhana, dengan bentuk struktur
relatif sama (tipikal), maka dapat diambil acuan sebagai berikut :
a.
Jika banyaknya kurang dari 6000 m2, yang paling ekonomis adalah metode
konvensional.
b. Jika banyaknya lebih besar dari 6000 m2, metode yang paling ekonomis
adalah metode setengah sistem
c.
2.2.5.
2.3.
commit to user
Ariesita Putri P
I0106037
perpustakaan.uns.ac.id
2.3.1.
digilib.uns.ac.id
15
Skripsi
Komparasi Biaya Pelaksanaan
Penggunaan Bekisting konvensional dan Bekisting Sistem PERI
Kayu
Penggunaan kayu sebagai material bekisting diatur ketentuan dan ketentuan dan
persyaratanya dalam Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia (PKKI). Dalam
peraturan PPKI ini jenis-jenis kayu diklasifikasikan
Kelas kuat
Berat jenis
Kuat lentur
Kuat tekan
kering udara
mutlak
mutlak
(gr/cm3)
(kg/cm2)
(kg/cm2)
> 0,9
> 1100
> 650
II
0,90 0,60
1100 725
650 425
III
0,60 0,40
725 500
425 300
IV
0,40 0,30
500 - 360
300 - 215
< 0,30
< 360
< 215
Sebagai dasar perhitungan kekuatan kayu dalam analisa perencanaan bekisting ini
yang ditinjau adalah properti tegangan-teganagan ijin serta modulus elastisitas
dari material kayu yang akan digunakan tersebut.
commit to user
Ariesita Putri P
I0106037
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
16
Skripsi
Komparasi Biaya Pelaksanaan
Penggunaan Bekisting konvensional dan Bekisting Sistem PERI
II
III
IV
150
100
75
50
85
60
45
40
25
15
10
20
12
2.3.2.
Multiplek
Triplek terdiri sejumlah lapisan kayu finer yang direkatkan bersilang satu di atas
yang lain. Pada umumnya lapisan-lapisan finer dikupas dari sebatang kayu bulat;
finer yang ditusuk akan memperhatikan retakan-retakan kecil di permukaannya.
Ketebalan satu lapisan finer berkisar antara 1,5 2,5 hingga 3 mm. setiap lapis
finer dari satu plat tidak harus sama tebal dan dari jenis kayu yang sama.
Dalam penggunaannya sebagai material kontak, lapisan terluar daripada triplek ini
harus terbuat dari kualitas kayu yang lebih baik daripada lapisan yang ada
didalamnya dan yang paling utama adalah tahan lama serta tahan aus.
2.3.3.
Dengan bobot yang ringan harus dapat dan mampu untuk memindahkan
beban-beban yang relatif berat.
2)
3)
4)
5)
Mudah dikontrol
6)
I0106037
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
17
Skripsi
Komparasi Biaya Pelaksanaan
Penggunaan Bekisting konvensional dan Bekisting Sistem PERI
Penopang dapat dibagi dalam beberapa kelompok utama, antara lain yaitu :
1)
2)
Stempel baja
Pada beban-beban yang lebih besar, stempel baja tetap menarik untuk
dijadikan pilihan sebagai penompang. Sekalipun harganya relatif mahal.
Sebaliknya material untuk stempel ini digunakan dalam bentuk profil.
Dikombinasikan dengan penyangga dan balok-balok atas dari baja maka
terbentuklah pemikul.
3)
4)
commit tosudah
user mempunyai stabilitas sendiri.
Menara-menara yang dibangun
Ariesita Putri P
I0106037
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
18
Skripsi
Komparasi Biaya Pelaksanaan
Penggunaan Bekisting konvensional dan Bekisting Sistem PERI
Beban yang diijinkan untuk setiap kuda-kuda adalah 50-100 kN. Tergantung
dari sistem yag digunakan dan pemendekan tekukan. Sedangkan beban yang
diijinkan untuk menara adalah 160-200 kN. Menara-menara dirangkai
membentuk penampang segitiga, segiempat, atau persegi panjang. Untuk
sambungan kuda-kuda dan menara digunakan alat-alat sambung sistem
khusus sehingga dapat menghemat waktu pemasangannya.
5)
Stempel sekrup
Digunakan untuk beban-beban yang agak ringan, daya dukungnya adalah 520 kN. Sisi bawah dari stempel sekrup ini dilengkapi dengan sebuah pelat
user Bagian atasnya dilengkapi oleh
kaki beserta lubang-lubangcommit
untuk topaku.
Ariesita Putri P
I0106037
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
19
Skripsi
Komparasi Biaya Pelaksanaan
Penggunaan Bekisting konvensional dan Bekisting Sistem PERI
sebuah garpu yang dapat menyangga satu atau dua buah balok. Adapula
stempel-stempel khusus yang dilengkapi dengan pelat-pelat kaki dan pelat
puncak yang dapat berputar, dan dapat menahan gaya tarik maupun tekan.
6)
Stempel konstruksi
Digunakan pada beban-beban yang sangat berat. Stempel konstruksi terdiri
dari beberapa elemen standar yang panjangnya berbeda-beda, yang
dirangkaikan satu sama lain dengan pasak atau baut. Pengaturan ketinggian
dilakukan oleh kepala dan kaki yang dapat diatur. Daya dukung yang
dimiliki oleh jenis stempel ini bervariasi, yaitu antara 140-350 kN.
I0106037
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
20
Skripsi
Komparasi Biaya Pelaksanaan
Penggunaan Bekisting konvensional dan Bekisting Sistem PERI
Material pemikul digunakan untuk menahan beban horisontal seperti lantai dan
balok, dan untuk bidang vertikal seperti dinding. Dimana pemikul-pemikul ini
terbentuk dari komponen yang ringan dan dapat dirangkai, dipasang, dan dilepas
dengan mudah. Berdasarkan konstruksinya, pemikul bekisting dibagi menjadi 2
(dua) yaitu :
a.
b.
Pemikul tersusun
Dengan menambahkan batang-batang tarik pada bentuk kuda-kuda yang
dipilih, pemikul-pemikul ini dapat menyerap beban yang cukup besar,
dengan momen yang diijinkan adalah antara 60-1500 kNm. Jenis pemikul
ini terdiri dari beberapa elemen standar yang berbentuk rangka yang dapat
disusun dengan berbagai kepanjangan dan daya pikul.
2.4.
2)
I0106037
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
21
Skripsi
Komparasi Biaya Pelaksanaan
Penggunaan Bekisting konvensional dan Bekisting Sistem PERI
Beban kerja
Beban kerja meliputi beban pekerja dan beban peralatan serta alat angkut
beton. Beban kerja, umumnya diberlakukan suatu muatan merata sebesar
150 kg/m2. (F.Wigbout Ing., 1992 : 108)
Untuk menghitung jarak antar balok anak, jarak antar balok melintang, dan jarak
antar perancah menggunakan rumus :
2.4.1.
Rumus Kekuatan
M
s
lt
W
(2.1)
s lt
1
M = qL2
8
(2.2)
1
W = bh 2
6
(2.3)
I0106037
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
22
Skripsi
Komparasi Biaya Pelaksanaan
Penggunaan Bekisting konvensional dan Bekisting Sistem PERI
Diperoleh dari tabel PKKI 1961 halaman 6. Menurut PKKI 1961, harga tegangan
ijin dalam daftar PKKI 1961 adalah untuk pembebanan pada konstruksi yang
bersifat tetap dan permanen serta untuk konstruksi yang terlindung, sehingga
harga tegangan ijin tersebut masih harus dikalikan dengan faktor reduksi :
- Untuk konstruksi tidak terlindung = 5/6
- Untuk pembebanan yang bersifat sementara =5/4
Dari pertidaksamaan (2.1) dan persamaan (2.2), akan didapatkan jarak antar balok
anak yaitu dengan pertidaksamaan :
1 2
qL
__
8
s
lt
W
(2.4)
__
8s W
lt
L
q
(2.5)
s lt
2.4.2.
Setiap persyaratan teknis pekerjaan struktur beton selalu membatasi lendutan dari
bagian-bagian struktur bekisting dengan maksud melindungi beton yang dicetak
dari pengaruh pergerakan-pergerakan yang berlebihan. Untuk menghasilkan
struktur yang lebih kaku, lendutan yang terjadi tidak boleh lebih dari L/400.
(R.Segel, dkk, 1994 : 57)
Lendutan yang terjadi di atas tiga tumpuan atau lebih dapat dihitung dengan
persamaan :
f =
2.5 qL4
384 EI
(2.7)
I0106037
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
23
Skripsi
Komparasi Biaya Pelaksanaan
Penggunaan Bekisting konvensional dan Bekisting Sistem PERI
2.4.3.
9
R = qL
8
(2.8)
R mak s = s
tk
(2.9)
s tk
A
2.4.4.
Jika telah dihitung dan diketahui jarak perletakan maka gaya lintang V yang
terjadi dapat dihitung. Gaya lintang ini akan di bandingkan dengan gaya lintang
maksimal yang terjadi, dapat dihitung dengan rumus :
5
V = qL
8
(2.10)
I0106037
digilib.uns.ac.id
24
Skripsi
Komparasi Biaya Pelaksanaan
Penggunaan Bekisting konvensional dan Bekisting Sistem PERI
perpustakaan.uns.ac.id
3 Vmak s
2 A
t=
Dimana :
(2.11)
2.4.5.
Kontrol Perancah
Tegangan tekan
s tk
= R/A
tegangan tekan diatas harus diperiksa terhadap tegangan ijin tekan (tekuk)
panjang perancah yang digunakan Lk
kontrol arah sumbu
x = 3.5 x Lk/h
(2.12)
y = 3.5 x Lk/b
(2.13)
commit to user
Ariesita Putri P
I0106037
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Skripsi
Komparasi Biaya Pelaksanaan
Penggunaan Bekisting konvensional dan Bekisting Sistem PERI
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1.
Uraian Umum
Data yang diperoleh dari penelitian yang menggambarkan suatu kondisi proyek
tertentu disusun rapi dan dianalisis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode analisis dan deskriptif. Analisis berarti data yang sudah ada diolah
sedemikian rupa sehingga menghasilkan hasil akhir yang dapat disimpulkan.
Deskriptif maksudnya memaparkan masalah-masalah yang sudah ada atau
tampak.
3.2.
Pengumpulan Data
I0106037
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
26
Skripsi
Komparasi Biaya Pelaksanaan
Penggunaan Bekisting konvensional dan Bekisting Sistem PERI
3.3.
3.4.
Tahapan dalam analisis data merupakan urutan langkah yang dilaksanakan secara
sistematis dan logis sesuai dasar teori permasalahan sehingga didapat analisis
yang akurat untuk mencapai tujuan penulisan. Adapun tahap dan prosedur
penelitian yang akan dilakukan adalah sebagai berikut :
commit to user
Ariesita Putri P
I0106037
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
27
Skripsi
Komparasi Biaya Pelaksanaan
Penggunaan Bekisting konvensional dan Bekisting Sistem PERI
Data data anggaran biaya bekisting PERI proyek Hotel Red Dot
Yogyakarta menggunakan laporan progres PT. Beton Konstruksi
Wijaksana
menggunakan
pekerjaan
(HSP)
wilayah
menghitung jarak antar balok anak, balok melintang dan perancah dengan
analisa kekuatan dan analisa kekakuan.
I0106037
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
28
Skripsi
Komparasi Biaya Pelaksanaan
Penggunaan Bekisting konvensional dan Bekisting Sistem PERI
commit to user
Ariesita Putri P
I0106037
perpustakaan.uns.ac.id
3.5.
digilib.uns.ac.id
29
Skripsi
Komparasi Biaya Pelaksanaan
Penggunaan Bekisting konvensional dan Bekisting Sistem PERI
Diagram Alir
Mulai
Persiapan :
Merumuskan masalah
Menentukan tujuan penelitian
Tahap I
Survey Pustaka :
Laporan progres dan gambar proyek
Studi literatur
Tahap II
Teknik Pengumpulan Data :
Mengumpulkan data sekunder yang dijadikan obyek penelitian dari
kontraktor pelaksana dan pengawas yang bertanggung jawab atas
pelaksanaan proyek pembangunan gedung yang menggunakan bekisting
konvensional dan bekisting sistem PERI.
Tahap III
Perhitungan dimensi dan volume
bekisting
Tahap IV
Pembahasan
Tahap V
Kesimpulan
Selesai
commit
to user
Gambar 3.1.
Diagram
Alir Penelitian
Ariesita Putri P
I0106037
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Skripsi
Komparasi Biaya Pelaksanaan
Penggunaan Bekisting konvensional dan Bekisting Sistem PERI
BAB 4
ANALISA DAN PEMBAHASAN
4.1.
Data Penelitian
Tujuan akhir dari penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya biaya
pembuatan struktur bekisting pelat beton dengan membandingkan penggunaan
konvensional dan penggunaan sistem PERI. Untuk mendapatkan hasil yang
diinginkan maka dilakukan analisa biaya, dengan data-data sebagai berikut :
1.
Spesifikasi Proyek
Nama Proyek
Lokasi
Fungsi Bangunan
: Hotel
Jumlah Lantai
2.
Data sekunder
Uraian
Keterangan
Pelat
Beton bertulang
Tebal pelat
12 cm = 0,12 m
3,4 m
Jumlah lantai
461,96m3
2400 kg/m3
Beban kerja
150 kg/m2
commit to user
Ariesita Putri P
30
I0106037
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
31
Skripsi
Komparasi Biaya Pelaksanaan
Penggunaan Bekisting konvensional dan Bekisting Sistem PERI
Uraian
Satuan
Harga
m3
Rp.
m3
Rp. 3,000,000.00
batang
Rp.
m3
Rp. 3,525,000.00
Paku
kg
Rp.
11,000.00
Tukang Kayu
hari
Rp.
33,000.00
hari
Rp.
36,000.00
Pekerja
hari
Rp.
27,500.00
Mandor
hari
Rp.
37,000.00
172,000.00
10,000.00
Dalam penelitian ini kayu yang digunakan adalah kayu mahoni sebagai lapisan
inti multiplex disamping kayu jati dan bambu petung. Uji karakteristik meliputi
berat jenis, kuat tekan, kuat tarik dan kuat lentur balok utuh dimensi 5/5 dengan
panjang 20cm untuk kuat tekan, 2,5/3 dengan panjang 50cm untuk kuat tarik dan
2,5/2,5 panjang 40cm untuk kuat lentur. Pengujian kuat lentur dan modulus elastis
pada multiplex dengan dimensi 5/7 panjang 100cm. Dari hasil pengujian
karakteristik bahan diperoleh sebagai berikut, berat jenis bambu 0,135 gr/cm,
kayu jati 0,705 gr/cm dan kayu mahoni 0,631 gr/cm, untuk kuat tekan bambu
diperoleh sebesar131,69 kg/cm2, kayu jati 423,85 kg/cm2, kayu mahoni 329,48
kg/cm2. Sementara untuk kuat tarik bambu sebesar 903,4 kg/cm2, kayu jati
442,18 kg/cm2, kayu mahoni 177,73 kg/cm2 dan untuk kuat lentur masingmasing didapatkan untuk bambu 414,54 kg/cm2, kayu jati 512,18 kg/cm2 dan
kayu mahoni 329,49 kg/cm2. Kuat lentur rata-rata untuk multiplex sebesar
728,735 kg/cm2 dan untuk modulus elasti multiplex sebesar 602105,37 MPa.
materi referensi: http://sipilums.ac.id/index.php?option=c
dari kutipan hasil penelitian diatas yang menyebutkan kuat lentur rata-rata
multiplex sebesar 728,735 kg/cm2 bisa disimpulkan multiplex termasuk kuat kelas
III pada Tabel 2.1 halaman 15.
commit to user
Ariesita Putri P
I0106037
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
32
Skripsi
Komparasi Biaya Pelaksanaan
Penggunaan Bekisting konvensional dan Bekisting Sistem PERI
Uraian
Symbol
Satuan
Jenis kayu
Multiplex
Balok kayu
III
II
Kuat kelas
Lebar
1,2
0,5
Tinggi
0.016
0,07
Panjang
2,4
Bj
Kg/m2
500
790
Tegangan lentur
-lt
Kg/m2
75 x 104
100 x 104
Kg/m2
60 x 104
85 x 104
-tk
Kg/m2
15 x 104
25 x 104
tegangan tekan//
8
Tegangan tekan
Tegangan geser
Kg/m2
8 x 104
12 x 104
10
Modulus elastisitas
Kg/m2
80.000 x 104
100.000 x 104
4.2 .
Perancah
Bekisting harus dianalisa agar mampu menahan beban yang diinginkan, serta
untuk mengetahui jarak masing masing bagian yang berguna untuk mencari
kebutuhan akan bekisting tersebut.
L=?
commit to user
Ariesita Putri P
I0106037
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
33
Skripsi
Komparasi Biaya Pelaksanaan
Penggunaan Bekisting konvensional dan Bekisting Sistem PERI
Gambar 4.1 Penempatan Balok Anak
a.
Beban beton
Beban kerja
= 150 x 1,2
= 180 kg/m
kg/m
= 535,2 kg/m
M
s
lt
W
M = 1/8 qL2
= 1/8 x 535,2 x L2
= 66,9 L2
W = 1/6 b h2
= 1/6 x 1,2 x 0,0162
= 5,12 x 10-5 m3
Untuk semua tegangan-tegangan yang dipakai adalah tegangan ijin yang telah
dikalikan dengan faktor-faktor pengaruh keadaan konstruksi () dan sifat muatan
().
s lt
__
=s
lt
xb xg
c.
I0106037
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
34
Skripsi
Komparasi Biaya Pelaksanaan
Penggunaan Bekisting konvensional dan Bekisting Sistem PERI
2.5 qL4
f =
384 EI
Dan disyaratkan untuk defleksi maksimal adalah :
f maks =
L
400
Jadi,
2.5 qL4
L
384 EI 400
L3
384EI
400 X 2,5Xq
L 0.61719 m
Dari perhitungan diatas jarak antara balok anak dapat digunakan sebesar 0,6 m.
untuk memastikan perhitungan yang dilakukan benar maka dilakukan kontrol
reaksi perletakan dan kontrol gaya lintang.
s tk
__
s tk ^
xx
Rmaks
=s
tk
x Abid ltk
= 156250 x 0,06
= 9375 kg
commit to user
Ariesita Putri P
I0106037
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
35
Skripsi
Komparasi Biaya Pelaksanaan
Penggunaan Bekisting konvensional dan Bekisting Sistem PERI
Reaksi tumpuan terbesar yang terjadi dari tiga tumpuan atau lebih terletak pada
tumpuan kedua dari pinggir yaitu sebesar :
R
= 9/8 x q x L
= 9/8 x 535,2 x 0,6
= 361,26 kg
t=
3 Vmak s
2 A
=xx
= 8 x 104 x 5/6 x 5/4
= 83333.33 kg/m2
Amultiplex = b x h
= 1,2 x 0,016
= 2,88 m2
83333.33 =
3 Vmaks
2 2,88
Vmaks = 160000 kg
Gaya lintang terbesar pada perletakan atau lebih terletak pada tumpuan kedua dari
ujung sebesar :
V = 5/8 x q x L
= 5/8 x 535,2 x 0,6
= 200,7 kg
Jadi, karena V = 200,7 kg Vmaks = 160000 kg maka multiplex aman digunakan.
Jadi untuk papan bekisting menggunakan multiplex dengan kelas kuat kayu III
yang ditumpu dengan balok anak kayu keruing dengan ukuran 0,05 x 0,07 m2
kelas kuat kayu II serta jarak antara balok anak 0,6 m aman untuk digunakan.
commit to user
Ariesita Putri P
I0106037
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
36
Skripsi
Komparasi Biaya Pelaksanaan
Penggunaan Bekisting konvensional dan Bekisting Sistem PERI
L=?
Beban terbagi rata diatas balok anak per 0,6 m jarak balok anak adalah :
Beban beton
Beban kerja
= 150 x 0,6
= 90
kg/m
kg/m
= 2,765 kg/m
= 270,365 kg/m
M
s
lt
W
M = 1/8 qL2
= 1/8 x 270,365 x L2
= 33,796 L2
W = 1/6 b h2
= 1/6 x 0,05 x 0,072
= 4,083 x 10-5 m3
__
s lt = s lt
xb xg
commit to user
Ariesita Putri P
I0106037
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
37
Skripsi
Komparasi Biaya Pelaksanaan
Penggunaan Bekisting konvensional dan Bekisting Sistem PERI
f =
2.5 qL4
384 EI
L
400
Jadi,
2.5 qL4
L
384 EI 400
L3
384EI
400 X 2,5Xq
L3
384x10 9 x1,429x10 -6
400 x2,5x 270,365
L 1,2705 m
Dari perhitungan diatas jarak antara balok melintang dapat digunakan sebesar 1
m. untuk memastikan perhitungan yang dilakukan benar maka dilakukan kontrol
reaksi perletakan dan kontrol gaya lintang.
s tk
__
s tk ^
xx
I0106037
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
38
Skripsi
Komparasi Biaya Pelaksanaan
Penggunaan Bekisting konvensional dan Bekisting Sistem PERI
= 0,05 x 0,05
= 0,0025 m2
Rmaks
=s
tk
^ A bid . ltk
= 260416,67 x 0,0025
= 651,0417 kg
Reaksi tumpuan terbesar yang terjadi dari tiga tumpuan atau lebih terletak pada
tumpuan kedua dari pinggir yaitu sebesar :
R
= 9/8 x q x L
= 9/8 x 270,365 x 1
= 304,161 kg
t=
3 Vmak s
2 A
=xx
= 12 x 104 x 5/6 x 5/4
= 125000 kg/m2
Abalok anak = b x h
= 0,05 x 0,07
= 0,0035 m2
125000 =
3 Vmaks
2 0,0035
Vmaks = 291,67 kg
Gaya lintang terbesar pada perletakan atau lebih terletak pada tumpuan kedua dari
ujung sebesar :
V = 5/8 x q x L
= 5/8 x 270,365 x 1
= 168,978 kg
commit to user
Ariesita Putri P
I0106037
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
39
Skripsi
Komparasi Biaya Pelaksanaan
Penggunaan Bekisting konvensional dan Bekisting Sistem PERI
L= ?
a.
Beban terbagi rata diatas balok melintang per 1 m jarak balok melintang adalah :
Beban beton
= 2400 x 0,12 x 1
= 288 kg/m
Beban kerja
= 150 x 1
= 150 kg/m
= 500 x 0,016 x 1
=8
= 790 x 0,07 x 1
= 55,3 kg/m
Berat sendiri
kg/m
= 504,065 kg/m
commit to user
Ariesita Putri P
I0106037
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
40
Skripsi
Komparasi Biaya Pelaksanaan
Penggunaan Bekisting konvensional dan Bekisting Sistem PERI
M
s
lt
W
M = 1/8 qL2
= 1/8 x 504,065 x L2
= 63,008 L2
W = 1/6 b h2
= 1/6 x 0,05 x 0,072
= 4,083 x 10-5 m3
__
=s
s lt
lt
xb xg
f =
2.5 qL4
384 EI
L
400
Jadi,
2.5 qL4
L
384 EI 400
L3
384EI
400 X 2,5Xq
L3
384x109 x1,429x10 -6
400x 2,5x504,065
commit to user
Ariesita Putri P
I0106037
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
41
Skripsi
Komparasi Biaya Pelaksanaan
Penggunaan Bekisting konvensional dan Bekisting Sistem PERI
L 1,0287 m
Dari perhitungan diatas jarak antara perancah dapat digunakan sebesar 0,8 m.
untuk memastikan perhitungan yang dilakukan benar maka dilakukan kontrol
reaksi perletakan dan kontrol gaya lintang.
s tk
s tk ^
xx
Rmaks
=s
tk
x Abid ltk
= 260416,67 x 0,004
= 1041,67 kg
Reaksi tumpuan terbesar yang terjadi dari tiga tumpuan atau lebih terletak pada
tumpuan kedua dari pinggir yaitu sebesar :
R
= 9/8 x q x L
= 9/8 x 504,065 x 0,8
= 453,6585 kg
t=
3 Vmak s
2 A
=xx
commit to user
Ariesita Putri P
I0106037
digilib.uns.ac.id
42
Skripsi
Komparasi Biaya Pelaksanaan
Penggunaan Bekisting konvensional dan Bekisting Sistem PERI
perpustakaan.uns.ac.id
=bxh
= 0,05 x 0,07
= 0,0035 m2
125000 =
3 Vmaks
2 0,0035
Vmaks = 291,67 kg
Gaya lintang terbesar pada perletakan atau lebih terletak pada tumpuan kedua dari
ujung sebesar :
V = 5/8 x q x L
= 5/8 x 504,065 x 0,8
= 252,0325 kg
Jadi, karena V = 252,0325 Vmaks = 291,67 kg maka aman digunakan.
f.
Kontrol Perancah
=1/4 x x
Tegangan tekan
s tk
= R/A
= 453,6585/0,005
= 90252,49094 kg/m2
tegangan tekan diatas harus diperiksa terhadap tegangan ijin tekan (tekuk)
panjang perancah yang digunakan Lk =3,4 m
Untuk perancah bambu : x = y
= 4 x Lk/h
= 4 x 3,4/0,08
= 170
commit to user
Ariesita Putri P
I0106037
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
43
Skripsi
Komparasi Biaya Pelaksanaan
Penggunaan Bekisting konvensional dan Bekisting Sistem PERI
Karena
s tk
s tk
s tk
aman digunakan.
4.3 .
I0106037
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
44
Skripsi
Komparasi Biaya Pelaksanaan
Penggunaan Bekisting konvensional dan Bekisting Sistem PERI
commit to user
Ariesita Putri P
I0106037
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
45
Skripsi
Komparasi Biaya Pelaksanaan
Penggunaan Bekisting konvensional dan Bekisting Sistem PERI
5800
Keterangan :
2700
I0106037
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
46
Skripsi
Komparasi Biaya Pelaksanaan
Penggunaan Bekisting konvensional dan Bekisting Sistem PERI
Keterangan :
1. Multiplex
2. Balok anak
3. Balok melintang
4. Perancah
5. Penahan tekuk
Gambar 4.5 commit
Potongan
to A-A
user bekisting konvensional
Ariesita Putri P
I0106037
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
47
Skripsi
Komparasi Biaya Pelaksanaan
Penggunaan Bekisting konvensional dan Bekisting Sistem PERI
1
2
Keterangan :
1. Multiplex
2. Balok anak
3. Balok melintang
4. Perancah
5. Penahan tekuk
commit to user
Ariesita Putri P
I0106037
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
48
Skripsi
Komparasi Biaya Pelaksanaan
Penggunaan Bekisting konvensional dan Bekisting Sistem PERI
5800
A
Keterangan :
Gambar 4.7 Penempatan balok suri, girder GT-24, dan cross brace
commit to user
Ariesita Putri P
I0106037
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
49
Skripsi
Komparasi Biaya Pelaksanaan
Penggunaan Bekisting konvensional dan Bekisting Sistem PERI
2
1
3
4
Keterangan :
1. Plywood
2. Balok suri
3. Peri girder GT-24
4. Head jack
5. Ladder frame
6. Main frame
7. Base jack
Gambar 4.8 Potongan A-A bekisting peri
commit to user
Ariesita Putri P
I0106037
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
50
Skripsi
Komparasi Biaya Pelaksanaan
Penggunaan Bekisting konvensional dan Bekisting Sistem PERI
4
5
6
Keterangan :
1. Plywood
2. Balok suri
3. Peri girder GT-24
4. Head jack
5. Ladder frame
6. Cross brace
7. Main frame
8. Base jack
commit to user
Ariesita Putri P
I0106037
perpustakaan.uns.ac.id
4.4.
digilib.uns.ac.id
51
Skripsi
Komparasi Biaya Pelaksanaan
Penggunaan Bekisting konvensional dan Bekisting Sistem PERI
4
3
3
2
2
1
1
commit
to user Bekisting Perancah Kayu
Gambar 4.10 Metode
Pengulangan
Ariesita Putri P
I0106037
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
52
Skripsi
Komparasi Biaya Pelaksanaan
Penggunaan Bekisting konvensional dan Bekisting Sistem PERI
Tabel 4.4 Harga pembuatan 1m2 bekisting pelat lantai pengulangan 4 kali.
HARGA
URAIAN PEKERJAAN
REKAP
SATUAN
UPAH
KEBUTUHAN
BAHAN
(Rp)
(Rp)
BAHAN (Rp)
(Rp)
0,021
0,0385
m Balok Melintang
18
batang bambu
3
0,0958
3000000
63000
3000000
115500
10000
180000
3525000
337695
JUMLAH
7,5%
696195
kerusakan pembongkaran
696195
52214,63
JUMLAH KAYU
pemakaian ulang 4x
748409,63
748409,63
(748409,63/4)
187102,41
1204000,00
Lembar multiplex
172000
1.204.000,00
kg Paku
11000
44000
Tukang Kayu
33000
132000
36000
18000
Pekerja
27500
110000
0,1
Mandor
37000
3700
0,5
JUMLAH
263700
44000,00
1435102,41
1698802,41
108480,36
Tabel 4.5 Harga pembuatan 1m2 bekisting pelat lantai pengulangan 3 kali.
HARGA
URAIAN PEKERJAAN
REKAP
SATUAN
UPAH
KEBUTUHAN
BAHAN
(Rp)
(Rp)
BAHAN (Rp)
(Rp)
m3 Balok Anak
3
m Balok Melintang
batang bambu
3
3000000
63000
3000000
115500
10000
180000
3525000
337695
JUMLAH
7,5%
696195
kerusakan pembongkaran
696195
JUMLAH KAYU
pemakaian ulang 3x
52214,63
748409,63,63
748409,63
commit to user
(748409,63,63/3)
249469,88
Ariesita Putri P
I0106037
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
53
Skripsi
Komparasi Biaya Pelaksanaan
Penggunaan Bekisting konvensional dan Bekisting Sistem PERI
Lembar multiplex
172000
1.204.000,00
kg Paku
11000
44000
Tukang Kayu
33000
132000
36000
18000
Pekerja
27500
110000
0,1
Mandor
37000
3700
0,5
JUMLAH
263700
1204000,00
44000,00
1497469,88
1761169,88
112462,95
Rata rata biaya bekisting pelat permeter persegi untuk pembangunan proyek
RED DOT hotel secara konvensional sekitar (Rp 108.480,36 + Rp 112.462,95) : 2
= Rp 110.471,66
Keterangan
10
3x pemakaian
12
3x pengulangan
Girder GT-24
3x pengulangan
Scaffolding
3x pengulangan
Main frame
Cross brace
Tukang
commit to user
Ariesita Putri P
I0106037
perpustakaan.uns.ac.id
0,1
digilib.uns.ac.id
54
Skripsi
Komparasi Biaya Pelaksanaan
Penggunaan Bekisting konvensional dan Bekisting Sistem PERI
mandor
Rp 90.000,00
2
Rp 1.409.400,00
3
1
4.5. Pembahasan
F. Wigbout (1997 : 373) faktor faktor berikut merupakan hal hal yang
menguntungkan elemen elemen prefab :
a) Masa pembangunan yang lebih pendek
commit
b) Penguasaan kualitas yang lebih
baik to user
Ariesita Putri P
I0106037
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
55
Skripsi
Komparasi Biaya Pelaksanaan
Penggunaan Bekisting konvensional dan Bekisting Sistem PERI
Dari perhitungan perhitungan yang telah dilakukan maka dapat dikatakan bahwa
dalam pembuatan pelat beton dengan bekisting yang terdiri dari :
-
Papan bekisting kotak dengan multiplex, kelas kuat III, berdimensi 120 x 240
cm dengan tebal 16 mm.
Balok anak dengan kayu borneo super, kelas kuat II, berdimensi 5/7 cm2 ,
berjarak 0,6 m.
Balok melintang dengan kayu borneo super, kelas kuat II, berdimensi 5/7 cm2
, berjarak 1 m.
Penggunaan perancah kayu yang memiliki kuat kelas tinggi akan dapat dipakai
berulang kali, dengan demikian kayu tersebut dapat direncanakan dipakai
sebanyak 4 kali dan 3 kali.
commit to user
Ariesita Putri P
I0106037
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
56
Skripsi
Komparasi Biaya Pelaksanaan
Penggunaan Bekisting konvensional dan Bekisting Sistem PERI
Selisih antara biaya pembuatan bekisting pelat per m2 pemakaian ulang perancah
kayu dengan bekisting sistem PERI pada proyek RED DOT hotel sebesar :
Rp 110.471,66 Rp 90.000,00 = Rp 20.471,66 atau sekitar :
Rp20.471,66
x 100% = 18,5%
Rp110.471,66
Salah satu alasan pelaksanaan RED DOT hotel menggunakan sistem PERI adalah
lebih hemat. Selain itu dari segi biaya adapun alasan lain, antara lain :
1.
2.
3.
2.
Proyek berada di lokasi yang memiliki banyak kayu / kayu mudah didapat
dan murah.
commit to user
Ariesita Putri P
I0106037
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Skripsi
Komparasi Biaya Pelaksanaan
Penggunaan Bekisting konvensional dan Bekisting Sistem PERI
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.
Kesimpulan
Dari hasil analisa data dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab
sebelumnya, dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
a)
Jika proyek RED DOT hotel dikerjakan menggunakan bekisting sistem PERI biaya
pelat permeter persegi sebesar Rp 90.000,00 dengan selisih biaya Rp 20.471,66 atau
sekitar 18,5% lebih murah dari perhitungan menggunakan perancah kayu yaitu rata
- rata sebesar Rp 110.471,66. Menilai hal tersebut maka salah satu alasan pelaksana
menggunakan jasa sub.kontraktor yang menggunakan sistem PERI untuk
pelaksanaan bekistingnya.
b)
Selain itu dari segi biaya adapun alasan lain, yaitu hasil pekerjaan lebih rapi,
mengurangi limbah konstruksi, dan lebih kuat dan aman. Adapun pilihan
menggunakan bekisting konvensional antara lain : Pelaksanana atau kontraktor
mempunyai ide memanfaatkan limbah bekisting, proyek berada di lokasi yang
memiliki banyak kayu / kayu mudah didapat dan murah.
5.2.
Saran
Pada penulisan ini masih banyak sekali kekurangan yang menjadikan tulisan ini
jauh dari sempurna, maka perlu beberapa hal untuk tindak lanjutnya antara lain :
1.
2.
commit to user
57