Вы находитесь на странице: 1из 40

BAB II

DASAR TEORI
2.1 Definisi Sistem Informasi Kadaster
Sistem Informasi Kadaster adalah sistem informasi pertanahan berbasis persil yang berisi
informasi terkini tentang segala kepentingan yang terkait dengan tanah, seperti hak atas tanah,
batasan-batasan dan tanggung-jawab yang harus dipenuhi dalam pemilikan dan pengelolaan
tanah. Umumnya kadaster meliputi deskripsi geometris bidang tanah atau persil yang dikaitkan
dengan catatan lain mengenai kepentingan yang terkait dengan bidang tanah tersebut,
kepemilikan atau kontrol terhadap kepentingan-kepentingan tersebut, selain itu sering pula berisi
informasi mengenai nilai bidang tanah dan pengembangan yang telah dilakukan diatas bidang
tanah tersebut. Catatan tersebut dapat dimanfaatkan untuk kepentingan fiskal seperti penilaian
bidang tanah dan perpajakan, kepentingan hukum seperti pencatatan akta jual beli, untuk
mendukung pengelolaan lahan dan tata guna lahan seperti perencanaan dan tujuan administratif
lainnya serta untuk mengarahkan pada pembangunan berkelanjutan dan pelestarian lingkungan.
Kadaster harus menyediakan informasi mengenai perbuatan hukum atas bidang tanah
kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Keberhasilan suatu sistem informasi sangat
dipengaruhi oleh sistem basis data yang merupakan salah satu elemen penyusun sistem
informasi. Oleh karena itu, dibutuhkan sistem basis data.
2.2 Analisa spasial
Kemampuan analisis berdasarkan aspek spasial yang dapat dilakukan oleh SIG, antara lain :
1. klasifikasi, yaitu pengelompokkan data spasial menjadi data spasial yang baru, contohnya
mengklasifikasi besaran pajak bumi dan bangunan untuk bangunan, persil, rumah sakit,
sekolah, ruko, dan lain sebagainya.
2. overlay, yaitu menganalisis dan mengintegrasi dua atau lebih data spasial yang berbeda,
3. networking, yatu analisis yang bertitik tolak pada jaringan yang terdiri dari garis-garis
dan titik-titik yangb saling berhubungan.
4. buffering, yaitu analisis yang akan menghasilkan buffer atau penyangga yang bisa
berbentuk lingkaran atau polygon yang melingkup suatu objek sebagai pusatnya sehingga
kita dapat mengetahui beberapa parameter objek dan luas wilayanya.
3

2.3 Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)


Jenis pajak properti yang akan kita bahas pertama kali adalah Pajak Bumi dan Bangunan
(PBB). PBB adalah pajak yang bersifat kebendaan dalam arti besarnya pajak terutang ditentukan
oleh keadaan objek yaitu bumi dan atau bangunan. Keadaan subjek tidak ikut menentukan
besarnya pajak. PBB pada awalnya merupakan pajak pusat yang alokasi penerimaannya
dialokasikan

ke

daerah-daerah

dengan

proporsi

tertentu,

namun

demikian

dalam

perkembangannya berdasarkan Undang-Undang No. 28 Tahun 2009 tentang PDRD pajak ini
khususnya sektor perkotaan dan pedesaan menjadi sepenuhnya pajak daerah.
2.3.1

Filosofi Pajak Bumi dan Bangunan

Landasan Filosofi Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) adalah sebagai berikut:

Bahwa pajak merupakan sumber penerimaan negara yang penting bagi pelaksanaan dan
peningkatan pembangunan nasional untuk meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan
rakyat, oleh sebab itu perlu peningkatan peran serta masyarakat,

Bahwa bumi dan bangunan memberikan keuntungan dan/atau kedudukan sosial ekonomi
yang lebih baik bagi orang/badan yang mempunyai suatu hak atasnya atau memperoleh
manfaat darinya, oleh sebab itu wajar apabila kepada mereka diwajibkan memberikan
sebagian dari manfaat atau kenikmatan yang diperolehnya kepada negara melalui pajak.

2.3.2

Pengertian dan Dasar hukum PBB


PBB dikenakan terhadap objek pajak berupa tanah dan atau bangunan yang didasarkan

pada azas kenikmatan dan manfaat, dan dibayar setiap tahun. PBB pengenaannya didasarkan
padaUndang-undang No. 12 tahun 1985 tentang Pajak Bumi dan Bangunan sebagaimana telah
diubah dengan Undang-undang No.12 tahun 1994. Namun demikian dalam perkembangannya
PBB sektor pedesaan dan perkotaan menjadi pajak daerah yang diatur dalam Undang-Undang
No.28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (PDRD) Pasal 77 sampai dengan
Pasal 84 mulai tahun 2010.

Dalam bab I diatur tentang Ketentuan Umum yang memberikan penjelasaan tentang istilahistilah teknis atau definisi-definisi PBB seperti pengertian :
1. Bumi adalah permukaan bumi dan tubuh bumi yang ada dibawahnya. Pengertian ini
berarti bukan hanya tanah permukaan bumi saja tetapi betul-betul tubuh bumi dari
permukaan sampai dengan magma, hasil tambang, gas material yang lainnya.
2. Bangunan adalah konstruksi teknik yang ditanam atau dilekatkan secara tetap pada tanah
dan/atau perairan.
Dalam pasal 77 ayat (2) Undang-Undang PDRD, disebutkan bahwa termasuk dalam
pengertian bangunan adalah :

jalan lingkungan yang terletak dalam suatu kompleks bangunan seperti hotel, pabrik, dan
emplasemennya dan lain-lain yang satu kesatuan dengan kompleks bangunan tersebut,

jalan TOL,

kolam renang,

pagar mewah,

tempat olah raga,

galangan kapal, dermaga,

taman mewah,

tempat penampungan/kilang minyak, air dan gas, pipa minyak,

fasilitas lain yang memberikan manfaat.

2.3.3

Objek PBB

Objek PBB adalah bumi dan/atau bangunan, dimana pengertian bumi dan/atau bangunan
adalah sebagai berikut :
Bumi adalah permukaan bumi yang meliputi tanah dan perairan pedalaman serta laut
wilayah Indonesia, dan tubuh bumi yang ada dibawahnya. Bangunan, adalah kontruksi
teknik yang di tanam atau di lekatkan secara tetap pada tanah dan/atau perairan.
Tidak semua objek bumi dan bangunan akan dikenakan PBB, ada juga objek yang di kecualikan
dari pengenaan PBB adalah apabila sebagai berikut :

digunakan semata-mata untuk melayani kepentingan umum di bidang ibadah, sosial,


kesehatan, pendidikan dan kebudayaan nasional, yang tidak dimaksud-kan untuk
memperoleh keuntungan,

digunakan untuk kuburan, peninggalan purbakala, atau yang sejenis dengan itu,

merupakan hutan lindung, hutan suaka alam, hutan wisata, taman nasional, tanah
penggembalaan yang dikuasai oleh desa, dan tanah negara yang belum di bebani suatu
hak,

digunakan oleh perwakilan diplomatik, konsulat berdasarkan asas perlakuan timbal balik,

digunakan oleh badan atau perwakilan organisasi internasional yang ditentukan oleh
Menteri Keuangan.
Objek pajak yang digunakan oleh negara untuk penyelenggaraan pemerintahan,

penentuan pengenaan pajaknya diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah.


2.3.4

Subjek PBB
Subjek PBB adalah orang atau badan yang secara nyata mempunyai suatu hak atas bumi,

dan/atau memperoleh manfaat atas bumi, dan/atau memiliki, menguasai, dan/atau memperoleh
manfaat atas bangunan. Melihat pengertian subjek pajak tersebut, tidak jarang ada objek pajak
yang diakui oleh lebih dari satu orang subjek pajak, yang berarti ada satu objek pajak tetapi
6

memiliki beberapa wajib pajak. Bagaimana kalau hal ini terjadi, apakah semua menjadi terhutang
PBB?
Apabila terjadi statu kejadian dimana satu objek pajak dimiliki/dikuasai oleh beberapa
subjek pajak atau satu objek pajak belum diketahui dengan jelas siapa Wajib Pajaknya, maka hal
pertama yang perlu dilakukan adalah melihat perjanjian (agreement) antara para pihak yang
berkepentingan terhadap objek pajak tersebut. Dalam perjanjian tersebut salah satu pasalnya
biasanya membahas siapa yang akan melakukan kewajiban pembayaran pajak termasuk pajak
Bumi dan Bangunan. Apabila dalam perjanjian tidak disebutkan atau memang terjadi lebih dari
satu yang memanfaatkan objek pajak sehingga belum diketahui siapa yang menjadi wajib pajak
Direktorat Jenderal Pajak dapat menetapkan subjek pajaknya (UU No 12 tahun 1994 Pasal 4 ayat
3). Pertanyaan berikutnya yang muncul adalah, apakah setiap yang membayar PBB adalah
pemilik atas objek pajak tersebut? Surat tanda pemberitahuan atau dikenal dengan sebutan SPPT
(Surat Pembayaran Pajak Terhutang) atau bukti pelunasan bukanlah bukti pemilikan hak. Surat
Tagihan Pajak atau bukti pembayaran PBB adalah semata mata untuk kepentingan perpajakan
dan tidak ada kaitannya dengan status atau hak pemilikan atas tanah dan/atau bangunan.
2.3.5

Penilaian
Berbicara masalah PBB tidak akan terlepas dari nilai properti itu sendiri. Karena

besarnya PBB yang akan dibayarkan oleh WP akan tergantung pada nilainya. Penilaian objek
PBB pedesaan dan perkotaan meliputi penilaian objek tanah dan bangunan yang dilakukan oleh
Ditjen Pajak (pemerintah daerah menurut UU No. 28 Tahun 2009) untuk menentukan NJOP yang
akan dijadikan sebagai dasar pengenaan pajak.
Untuk menilai objek properti tersebut digunakan beberapa metode penilaian sebagai berikut:
1. Pendekatan Data Pasar (Market Data Approach).

NJOP dihitung dengan cara membandingkan Objek pajak yang sejenis dengan Objek
lain yang telah diketahui harga pasarnya.

Pendekatan ini pada umumnya digunakan untuk menentukan NJOP tanah, namun
dapat juga dipakai untuk menentukan NJOP bangunan.

2. Pendekatan Biaya (Cost Approach).


Pendekatan ini digunakan untuk menentukan nilai tanah atau bangunan terutama untuk
menentukan NJOP bangunan dengan menghitung seluruh biaya yang dikeluarkan untuk
membuat bangunan baru yang sejenis dikurangi dengan penyusutan phisiknya.

3. Pendekatan Pendapatan (Income Approach)

Pendekatan ini digunakan untuk menentukan NJOP yang tidak dapat dilakukan
berdasarkan pendekatan data pasar atau pendekatan biaya, tetapi ditentukan
berdasarkan hasil bersih objek pajak tersebut,

Pendekatan ini terutama digunakan untuk menentukan NJOP galian tambang atau
objek perairan.

2.3.6 Jenis Objek Pajak


1) Objek Pajak Umum yaitu objek pajak yang memiliki kriteria konstruksi bangunan umum
dengan luas tanah berdasarkan kriteria tertentu. Objek pajak umum sendiri dibedakan
menjadi:
Objek pajak standar, kriteria untuk objek pajak ini adalah:

Luas tanah 10.000 m

Jumlah lantai bangunan 4 lantai

Luas bangunan 1000 m

Objek pajak non standar, kriterianya ialah:

Luas tanah 10.000 m

Jumlah lantai bangunan 4 lantai

Luas bangunan 1000 m

2) Objek Pajak Khusus yaitu objek pajak yang memiliki kriteria konstruksi bangunan
khusus. Kriteria bangunan khusus ditinjau dari segi bentuk, material pembentuk dan
keberadaannya yang memiliki arti khusus. Contoh objek pajak khusus adalah pelabuhan,
Bandar udara, jalan tol, tempat wisata, dan lain-lain.

2.3.7

Pendataan Objek Pajak


Proses awal sebelum objek pajak dikenakan PBB terlebih dahulu harus dilakukan proses

pendataan, yaitu proses pengumpulan data objek yang nantinya akan digunakan untuk
melakukan penilaian dan penetapan PBB. Pelaksanaan pendataan ini dilakukan dengan
menggunakan sarana berupa Surat Pemberitahuan Objek Pajak (SPOP) untuk objek berupa tanah
dan Lampiran Surat Pemberitahuan Objek Pajak (LSPOP) jika ada bangunannya, sedangkan
untuk data-data tambahan dilakukan dengan menggunakan Lembar Kerja Objek Khusus (LKOK)
atau pun dengan lembar catatan lain yang menampung informasi tambahan sesuai keperluan
penilaian masing-masing objek pajak.
2.3.7.1 Informasi Objek Pajak Yang Diperoleh Dari Kantor Pajak
Objek PBB adalah "Bumi dan/atau Bangunan": Bumi : Permukaan bumi (tanah dan
perairan) dan tubuh bumi yang ada dibawahnya.

Contoh : sawah, ladang, kebun, tanah.

pekarangan, tambang, dll. Bangunan : Konstruksi teknik yang ditanamkan atau dilekatkan
secara tetap pada tanah dan/atau perairan di wilayah Republik Indonesia. Contoh : rumah tempat
9

tinggal, bangunan tempat usaha, gedung bertingkat, pusat perbelanjaan, jalan tol, kolam renang,
anjungan minyak lepas pantai, dan lain-lain.

Gambar 2.1 Informasi rinci objek pajak

Informasi rinci objek pajak diatas yaitu :


a. Nomor Identifikasi Bidang (NIB)
Dalam sistem pendaftaran tanah terdapat 2 jenis informasi, yaitu informasi
mengenai letak bidang tanah yang diuraikan dalam peta pendaftaran dan informasi
mengenai hal-hal yang melekat pada bidang tanah tersebut seperti pemegang hak,
penggunaan tanah, apakah ada sengketa di atas tanah tersebut dan lain sebagainya. Untuk
mengidentifikasi satu bidang tanah dan membedakan dengan bidang tanah lainnya,
diperlukan tanda pengenal bidang tanah yang bersifat unik, sehingga dengan mudah
mencari dan membedakan bidang tanah yang dimaksud dengan bidang tanah lainnya.
Selain untuk maksud-maksud tersebut diatas, NIB merupakan penghubung antara
Peta Pendaftaran dan daftar lainnya yang ada dalam proses pendaftaran tanah. Dalam
sistem komputerisasi pendaftaran tanah NIB yang unik diperlukan sebagai penghubung

10

yang efisien antara data yang diperlukan dan sebagai akses informasi atas suatu bidang
tanah.

Tata Cara Pemberian NIB


Kegiatan pendaftaran tanah sebagian besar dilaksanakan oleh Kantor
Pertanahan. Begitu juga dengan penyimpanan dokumen-dokumen yang ada kaitannya
dengan proses pendaftaran tanah seperti peta pendaftaran tanah, buku tanah, surat
ukur, daftar tanah, dan daftar isian lainnya disimpan di Kantor Pertanahan. Oleh
karena seluruh informasi yang berkenaan dengan bidang tanah berada di Kantor
Pertanahan maka NIB diberikan berdasarkan Wilayah Administari Pemerintahan
supaya unik dan mudah dalam pencarian. NIB diberikan terhadap bidang tanah pada
pendaftaran tanah Sistematik maupun pendaftaran tanah Sporadik setelah batas-batas
tanah tersebut ditetapkan dan dicantumkan dalam daftar isian 201. NIB dialokasikan
dan diberikan kepada Petugas Penetapan Batas sebelum berangkat ke lapangan
NIB terdiri dari 13 digit, cara penulisannya sebagai berikut :
* 2 digit pertama : 1-99 adalah kode Propinsi
* 2 digit kedua : 1-99 adalah kode Kabupaten/Kotamadya
* 2 digit ketiga : 1-99 adalah kode Kecamatan
* 2 digit keempat : 1-99 adalah kode Desa/Kelurahan
* 5 digit terakhir : 1-99999 adalah Nomor Bidang Tanah
Contoh :
Bidang tanah nomor 102 terletak di Kelurahan Duri Kelapa, NIBya sebagai berikut :
09.03.05.02.00102
09 = kode Propinsi DKI Jakarta
03 = kode Kotamadya Jakarta Barat
05 = kode Kecamatan Kebon Jeruk

11

02 = kode Kelurahan Duri Kelapa


00102 = Nomor Bidang Tanah
Nomor Bidang Tanah adalah nomor yang berurutan per-Desa/Kelurahan
diberikan sesuai dengan urutan; penyelesaian penetapan batasnya pada pendaftaran
tanah sporadik atau dapat dialokasikan pada pendaftaran tanah sistematik asalkan
tidak ada NIB ganda atau NIB kosong.
b. Nomor Objek Pajak (NOP)
Nomor Objek Pajak adalah nomor identifikasi objek pajak (termasuk objek
pajak yang dikecualikan sebagaimana Pasal 3 UU No 12 TAHUN 1985 s.t.d.t.d UU
No. 12 Tahun 1994) yang memiliki karakteristik unik, permanen, standar dengan
satuan blok dalam satu wilayah administrasi pemerintahan desa/kelurahan yang
berlaku secara nasional.
Demi efektifitas dan efisiensi administrasi mengingat jumlah objek pajak yang
diadministrasikan sangat banyak dan menyebar di seluruh wilayah Indonesia,
sedangkan jumlah tenaga penilai dan waktu pelaksanaan penilaian yang tersedia
sangat terbatas, maka pelaksanaan penilaian dilakukan dengan 2 (dua) cara, yaitu
penilaian massal yang diterapkan bagi objek dengan kriteria standar dan penilaian
secara individual yang diterapkan untuk objek pajak non-standar dan objek khusus.
Pembedaan ini lebih ditekankan pada nilai ekonomis dan potensi pengenaan pajak
dari objek yang bersangkutan.
1. Penilaian Massal.
Dalam cara penilaian ini NJOP bumi dihitung berdasarkan Nilai Indikasi
Rata-rata (NIR) yang terdapat pada setiap Zona Nilai Tanah (ZNT). ZNT adalah zona
geografis yang terdiri dari sekelompok objek pajak yang memiliki NIR sama dan
dibatasi oleh batas penguasaan/pemilikan objek pajak dalam satu wilayah
administrasi pemerintahan. Sedangkan NJOP bangunan dihitung berdasarkan Daftar
Biaya Komponen Bangunan (DBKB). Perhitungan penilaian massal dilakukan
12

terhadap objek pajak dengan menggunakan program komputer konstruksi umum


(Computer Assisted Valuation/CAV).
2. Penilaian Individual
Cara penilaian ini diterapkan untuk objek pajak yang bernilai tinggi, baik
objek pajak khusus, ataupun objek pajak umum yang telah dinilai dengan CAV
namun hasilnya tidak mencerminkan nilai yang sebenarnya karena keterbatasan
aplikasi program.
Proses penghitungan nilai dilaksanakan dengan menggunakan formulir
penilaian yang tersedia khusus untuk masing-masing jenis penggunaan. Setiap
penilaian harus memperhatikan tanggal penilaian yang menjadi dasar ketetapan Pajak
Bumi dan Bangunan yaitu per 1 Januari tahun pajak yang bersangkutan sebagaimana
diatur dalam pasal 82 ayat 2 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009.

Susunan NOP
NOP terdiri dari 18 digit dengan struktur sebagai berikut :
1) 2 digit pertama : Kode Dati I
2) 2 digit kedua : Kode Dati II
3) digit ketiga : Kode Kecamatan

4) digit keempat : Kode Desa/Kelurahan


5) 3 digit kelima : Kode Nomor Blok
6) digit keenam : Nomor Urut Objek
7) 1 digit ketujuh : Kode Khusus
Kegunaan NOP
1) Memudahkan mengetahui letak/lokasi objek pajak
13

2) Memudahkan pemantauan penyampaian/pengambilan SPOP, sehingga


dapat diketahui objek yang sudah/belum terdaftar
3) Sebagai alat untuk mengintegrasikan data atributik dan grafis (peta) PBB
4) Mengurangi kemungkinan adanya ketetapan ganda
5) Memudahkan penyampaian SPPT, sehingga wajib pajak dapat
menerimanya dengan tepat waktu
6) Wajib pajak akan mendapatkan identitas atas setiap objek yang
dimiliki/dikuasainya.
c.

Pelaksanaan Penilaian
Pelaksanaan penilaian terhadap objek pajak dilakukan secara massal atau secara

individual dalam proses pelaksanaan dilakukan melalui cara sebagai berikut :


1) Penilaian tanah.
Dalam proses penentuan nilai tanah, maka pelaksanaan penilaiannya
dimulai dengan pembuatan konsep sket/peta ZNT dan penentuan nilai indikasi
rata-rata (NIR) menggunakan metode perbandingan data pasar. Peta ZNT ini
dibuat per satuan desa/kelurahan yang dituangkan dalam suatu peta dengan dibuat
warna khusus yang membatasi setiap ZNT. Nilai bumi ditentukan terlebih dahulu
melalui perbandingan dengan data pasar tanah di lingkungan sekitar. Data pasar
tanah tersebut dapat diperoleh dari berbagai sumber seperti broker, penjual
langsung, lelang, PPAT dan lain-lain.

14

Kemudian setiap data di atas diberikan penyesuaian untuk memperoleh estimasi


nilai pasar.

b. Penilaian bangunan diawali dengan penyusunan Daftar Biaya Komponen Bangunan


(DBKB).
Untuk menyusun atau membuat DBKB digunakan metode survai kuantitas
terhadap model bangunan yang dianggap dapat mewakili kelompok bangunan tersebut
dan dinilai dengan dasar perhitungan analisa BOW (Burgelijke Openbare Werken).
Dengan menggunakan survai kuantitas dan dasar perhitungan analisis BOW yang
merupakan perhitungan dengan pendekatan biaya, akan diperoleh biaya pembuatan baru
bangunan atau biaya penggantian baru dari bangunan. Sehubungan dengan kebutuhan
program komputer, maka biaya komponen bangunan perlu dikelompokkan kedalam biaya
komponen utama, komponen material dan komponen fasilitas bangunan. Metode survai
kuantitas dipilih menjadi dasar metode yang dipergunakan karena metode inilah yang

15

paling mendasar bila dibandingkan dengan metode perhitungan yang lain, seperti metode
unit terpasang, metode meter persegi dan metode indeks.
Penghitungan harga satuan pekerjaan dalam analisa ini menggunakan analisa
BOW karena cara ini merupakan satu-satunya cara untuk mendapatkan keseragaman
penghitungan biaya pembuatan baru bangunan. Karena cara ini akan memberikan hasil
yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan cara penghitungan biaya pemborongan
pekerjaan di lapangan, maka dalam perhitungan ini digunakan faktor koreksi.

Konstruksi bangunan sebagai satu kesatuan terdiri dari beberapa biaya satuan
pekerjaan. Biaya satuan pekerjaan tersebut dikelompokkan dalam 3 (tiga) komponen,
yaitu biaya komponen utama, biaya komponen material dan biaya pembuatan fasilitas.
Keseluruhan komponen tersebut disusun dalam suatu daftar yang disebut sebagai daftar
biaya komponen bangunan (DBKB).
Dalam penerapan DBKB ini, objek-objek berupa bangunan yang dinilai dilakukan
pengelompokan berdasarkan jenis penggunaan bangunan (JPB) sesuai dengan tipe
konstruksinya. Dalam hal ini ada 16 jenis pengelompokan.
2.4 Proses Penghitungan Nilai

16

Setelah dilakukan validasi terhadap data yang terdapat dalam SPOP dan LSPOP maka
selanjutnya dilakukan perhitungan nilai. Proses CAV dapat dilakukan apabila data ZNT, DBKB
objek pajak standar dan data objek (SPOP dan LSPOP) sudah tersedia.
2.4.1

Penghitungan nilai tanah


NIR diketahui berdasarkan kode ZNT sebagaimana tercantum dalam SPOP. Untuk

menentukan nilai objek pajak bumi, NIR dicari dalam tabel ZNT berdasarkan kode ZNT,
kemudian dikalikan dengan luas bumi. Contoh : jika Nilai Indikasi Rata-rata (NIR) adalah Rp
300.000,- dan luas tanah = 100 m2, maka NJOP bumi = 100m2 x Rp 300.000,- = Rp 30.000.000,2.4.2

Penghitungan nilai bangunan


Dalam pelaksanaan perhitungan nilai bangunan, harus ditentukan besarnya nilai

komponen bangunan menurut masing-masing karateristik objek tersebut. NJOP bangunan


ditentukan berdasarkan pada :

Kelas/tipe/bintang dari bangunan.

Komponen utama bangunan.

Komponen material bangunan.

Komponen fasilitas bangunan.

Komponen fasilitas yang perlu disusutkan.

Penyusutan. Tingkat penyusutan bangunan berdasarkan umur efektif, keluasan dan


kondisi bangunan.

Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) merupakan dasar pengenaan PBB P2. Hal ini diatur dalam
pasal 79 ayat (1) UU PDRD. NJOP terdiri dari NJOP tanah dan NJOP bangunan. NJOP
ditetapkan untuk menghitung besarnya pajak terutang sesuai keadaan objek pajak pada tanggal 1
Januari tahun pajak. Artinya besarnya NJOP harus sudah ditetapkan sebelum tangggal 1 Januari
17

tahun pajak, sehingga fiskus dapat menetapkan besaran PBB terutang atas setiap objek pajak
yang ada diwilayahnya. Penentuan besarnya NJOP tanah maupun bangunan untuk kondisi
tanggal 1 Januari tahun pajak dilakukan melalui proses penilaian tanah dan atau bangunan.
Penilaian dilakukan dengan tujuan untuk menentukan NJOP tanah maupun bangunan per Meter
persegi sebagai dasar pengenaan PBB.
NJOP ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Kepala Daerah (Bupati atau Walikota).
NJOP tanah ditetapkan dengan satuan rupiah per meter persegi tanah sesuai lokasi tanah, yang
tercermin dalam zona nilai tanah. Sementara NJOP bangunan ditetapkan berdasar besarnya
biaya per meter persegi material dan upah yang melekat pada setiap komponen bangunan, yang
dalam pengelolaan PBB P2 dikenal sebagai Daftar Biaya Komponen Bangunan (DBKB).
PBB P2 merupakan pajak yang dikenakan atas tanah (permukaan bumi) dan/atau
bangunan yang berada diatasnya. PBB P2 dapat dikenakan atas tanah saja, bangunan saja, atau
tanah dan bangunan. PBB P2 merupakan pajak tahunan, artinya hanya terutang sekali dalam
setahun.
Sistem pemungutan pajak untuk PBB P2 dapat digolongkan kedalam official assessment
sytem yaitu wajib pajak akan terutang pajak setelah fiskus (pemda) menetapkan besarnya pajak
terutang dan memberitahukan besarnya pajak terutang kepada wajib pajak. Sehingga dalam
pemungutan PBB P2 dikenal yang namanya Surat Pemberitahuan Pajak Terutang (SPPT PBB)
atau nama lainnya. SPPT PBB mempunyai fungsi untuk memberitahukan kepada wajib pajak
tentang besarnya pajak terutang yang ditetapkan oleh fiskus atas objek pajak yang dimiliki,
dikuasai, dan/atau dimanfaatkan nya. Besarnya PBB P2 terutang dihitung dengan mengalikan
tarif pajak dengan NJOP. Dimana NJOP terdiri dari NJOP tanah dan NJOP Bangunan. Besarnya
NJOP tanah merupakan hasil kali NJOP per meter persegi tanah dengan luas tanah. Sementara
besarnya NJOP Bangunan merupakan hasil kali antara luas bangunan dengan NJOP bangunan
per meter persegi. Secara matematis, besarnya PBB P2 dapat dihitung sebagai berikut :

18

PBB P2 = Tarif x ((LT x NJOP tanah per M2) + (LB x NJOP bangunan per M2))
Dimana :

PBB P2 : Besarrnya PBB Terutang


LT : Luas Tanah
LB : Luas Bangunan

Tarif PBB P2 ditetapkan dengan peraturan daerah, sebagaimana diatur dalam pasal 80
UUPDRD paling tinggi sebesar 0,3%. Luas tanah dan luas bangunan serta material bangunan
diperoleh dari laporan wajib/subjek pajak dengan menggunakan formulir Surat Pemberitahuan
Objek Pajak (SPOP). Sementara besarnya NJOP tanah per m2 maupun NJOP Bangunan per M2
harus ditetapkan oleh fiskus sebelum dilakukan penetapan besarnya PBB P2 terutang.
Rumus PBB = 0,5% xtarif tetap, nilai ini berdasarkan undang-undang n0.12 tahun 1994.
Keterangan singkatan yang digunakan dalam perhitungan PBB.

PBB = Pajak bumi dan bangunan.

NJOP = Nilai jual objek pajak.

NJKP = Nilai jual kena pajak.

NJOTKP = Nilai jual objek tidak kena pajak.

Data-data diatas didapat dari peraturan pemerintah daerah atau bisa meminta informasi di kantor
pelayanan pajak (KPP) pada daerah dimana bangunan berdiri. disini kita akan mencoba membuat
contoh sederhana untuk menggambarkan proses menghitung pajak PBB.
Contoh : rumah 2 lantai ukuran bangunan 10m x 20m, rumah tersebut dibangun pada sebidang
tanah ukuran 10m x 30m, Berapa jumlah pajak PBB yang harus dibayar setiap tahun?
Luas bangunan lt1 + lt2 = (10m x 20m) + (10m x 20m) = 400 m2.

Luas tanah 10m x 30m = 300 m2.


19

NJOP tanah = 300m2 x Rp.1.000.000,00 = Rp.300.000.000,00

NJOP bangunan = 400m2 x Rp.3.000.000,00 = Rp.1.200.000.000,00

NJOP tanah dan bangunan = Rp.1.500.000.000,00

NJOPTKP = Rp.12.000.000,00

NJOP untuk perhitungan PBB = NJOP tanah dan bangunan NJOPTKP =


Rp.1.488.000.000,00

NJKP = 20% x NJOP untuk perhitungan PBB = Rp.297.600.000,00

PBB = 0,5% x NJKP = Rp.1.488.000,00

Jadi besarnya pajak bumi dan bangunan yang harus dibayar setiap tahun adalah Rp.1.488.000,00.
2.5 Informasi P4t Yang Diperoleh Dari BPN

Bidang Tanah

Bukti
Kepemilikan

Nib
Alamat_lokasi
Luas (m2)
Pemanfaatan
Penggunaan
NIB
Nama Pemegang Hak
NIK
Jenis Hak
Nomor Hak
Tanggal berakhir Hak
Asal Hak
Nomor Surat Ukur
Nomor Peta

2.6 Konsep Basis Data


Sistem Basis Data adalah suatu sistem menyusun dan mengelola necord-record
menggunakan computer untuk menyimpan atau merekam serta memelihara data operasional
lengkap sebuah organisasi/perusahaan sehingga mampu menyediakan informasi yang optimal
20

yang diperlukan pemakai untuk proses mengambil keputusan. Salah satu cara menyajikan data
untuk mempermudah modifikasi adalah dengan cara pemodelan data. Model yang akan
dipergunakan pada pelatihan ini adalah Entity Relationship Model.
Model Entity Relationship adalah representasi logika dari data pada suatu organisasi atau
area bisnis tertentu dengan menggunakan Entity dan Relationship.
2.6.1

Entitas
Adalah obyek di dunia nyata yang dapat dibedakan dari obyek lain. Entity Set /

Kumpulan Entity adalah kumpulan dari entitas sejenis/dalam tipe sama.


a) Entity set dapat berupa:
Obyek fisik : bangunan, persil, sekolah dan rumah sakit.
Obyek abstrak : konsep politik, pekerjaan, rencana, dll.
b) Simbol yang digunakan untuk entity adalah persegi panjang.

c) Tipe entitas :
Entitas Kuat yaitu entitas mandiri yang keberadaannya tidak bergantung pada
keberadaan entitas lain
Entitas Lemah / Weak Entity yaitu entitas yang keberadaannya bergantung pada
keberadaan entitas lain.
Entitas Assosiatif adalah entitas yang terbentuk dari suatu relasi, bisa terjadi jika :
-

Relasi yang merekatkan dua entitas bersifat banyak ke banyak

Biasanya berasal dari suatu relasi dimana relasi itu memiliki makna
mandiri bagi pengguna

2.6.2

Relationship
Adalah hubungan antara suatu himpunan entitas dengan himpunan entitas lainnya. Simbol

yang digunakan adalah bentuk belah ketupat, diamod atau rectangle.

21

Contoh :

a) Derajat Relationship
Menjelaskan jumlah entity yang terlibat dalam suatu relationship
- Unary Degree (Derajat satu) -> hanya satu entity yang terlibat

Binary Degree (Derajat dua) ->menghubungkan dua entity

Ternary Degree (Derajat tiga) menghubungkan tiga entity

b) Cardinality Ratio Constraint


Menjelaskan batasan jumlah relasi suatu entity dengan entity lainnya. Jenis rasio
kardinalitas :
-

One to one (1:1)

One to many/many to one (1: M / M:1)

22

Many to many (M : N)

c) Batasan kardinalitas
Kardinalitas Minimum
Adalah jumlah minimum instansiasi relasi B yang berasosiasi dengan setiap instansiasi
entitas A
Kardinalitas Maksimum
Adalah jumlah maksimum instansiasi relasi B yang berasosiasi dengan setiap
instansiasi entitas A
d) Participation Constraint
Menjelaskan apakah keberadaan suatu entity tergantung pada hubungannya dengan
entity lain :
Total participation, yaitu keberadaan suatu entity tergantung pada hubungannya
dengan entity lain. Di dalam diagram ER digambarkan dengan dua garis
penghubung antara entity dengan relationship.
Partial participations, yaitu keberadaan suatu entity tidak tergantung pada hubungan
dengan entity lain. Di dalam diagram ER digambarkan dengan satu garis
penghubung antara entity dengan relationship.
2.6.3

Atribut

Adalah property deskriptif yang dimiliki oleh setiap himpunan entitas


a) Jenis-jenis atribut :
Atribut key : digunakan untuk mengidentifikasi suatu entity secara unik
Atribut tunggal : memiliki nilai tunggal
Atribut multivalue : memiliki sekelompok nilai untuk setiap instant entity

23

Atribut composite : dapat didekomposisi menjadi beberapa atribut lain


Atribut derivative : dihasilkan dari atribut yang lain
2.6.4

Key

Adalah sejumlah atribut yang mengidentifikasi record/baris dalam sebuah relation secara unique.
Beberapa jenis key:
1) Super Key

satu atribut atau kumpulan atribut yang secara unik mengidentifikasi

sebuah record di dalam relasi atau himpunan dari satu atau lebih entitas yang dapat
digunakan untuk mengidentifikasi secara unik sebuah entitas dalam entitas set.
2) Candidate Key : atribut-atribut yang menjadi determinan yang dapat dijadikan identitas
record pada sebuah relation bisa terdapat satu atau lebih candidate key
3) Primary key : candidate key yang menjadi identitas record karena dapat mengidentifikasi
record secara unik
4) Altenate key : candidate key yang tidak dijadikan primary key
5) Composite key : key yang terdiri dari 2 atribut atau lebih. Atribut-atribut tersebut bila
berdiri sendiri tidak menjadi identitas record, tetapi bila dirangkaikan menjadi satu
kesatuan akan dapat mengidentifikasi secara unik.
6) Foreign key : non key atribut pada sebuah relation yang juga menjadi key (primary)
atribut di relation lainnya. Foreign key biasanya digunakan sebagai penghubung antara
record-record dan kedua relation tersebut.
Contoh :

Super Key : S#, SName, Kode


Candidate Key : S#, SName
Primary Key : S#
24

Alternative Key : SName


Foreign Key : Kode
2.6.5 Membuat dan Memodifikasi Tabel (Table)
Tabel adalah kumpulan data yang berhubungan dengan topik tertentu, misalnya daftar
produk atau daftar pemasok. Dengan menggunakan tabel-tabel yang terpisah untuk tiap topik,
artinya anda menyimpan data hanya sekali untuk setiap data, yang mengakibatkan database anda
lebih efisien dan mengurangi kesalahan pemasukan data. Tabel mengorganisasikan data ke dalam
kolom-kolom (field) dan baris-baris (record).
2.6.6

Jenis Data

Beberapa jenis data yang ditempatkan dalam setiap field yaitu antara lain :
1. Text, dapat menerima huruf, angka, spasi dan tanda baca. Sebuah field berisi jenis data teks
dapat menampung hingga 255 karakter, atau sebanyak lebar yang anda tentukan dalam
properti FieldSize.
2. Memo, dapat menerima teks apa saja sebagai catatan atau keterangan dengan panjang
maksimal 65535 karakter.
3. Number, berisi data bilangan yang digunakan untuk perhitungan matematis. Ukurannya
tergantung dari properti FieldSize.
4. Date/Time, hanya dapat menerima tanggal/waktu. Berisi nilai data tanggal dan waktu untuk
tahun 100 sampai dengan 9999. Ukuran tipe data ini adalah 8 byte.
5. Currency, berisi nilai uang dan data bilangan yang digunakan dalam perhitungan matematis
termasuk data dengan 1 sampai 4 angka dibelakang tanda desimal. Tipe data ini memiliki
ketelitian sampai 15 digit disebelah kiri tanda desimal dan 4 digit disebelah kanan tanda
desimal. Ukuran tipe data ini adalah 8 byte.
6. AutoNumber, berisi bilangan yang berurutan atau bilangan acak yang unik secara otomatis
diberikan oleh Access 2007 jika record baru ditambahkan kedalam tabel. Tipe data ini tidak
dapat diubah-ubah nilainya oleh user. Properti FieldSize dari tipe data ini dapat berupa
Long Integer atau Replication ID. Ukuran tipe data ini adalah 4 byte untuk bilangan
(number) dan 16 byte untuk Replication ID.
25

7. Yes/No, berisi nilai Yes atau No, atau field yang hanya memiliki 2 kemungkinan nilai
(Yes/NO, True/False, atau On/Off). Ukuran tipe data ini adalah 1 byte.
8. OLE Object, berisi obyek yang dikaitkan (linked) ke atau disisipkan (embedded) ke dalam
tabel Access 2007. Obyek disini contohnya antara lain lembar kerja Excel, dokumen Word,
gambar, foto, grafik, suara, atau data biner lainnya. Ukuran tipe data ini adalah sampai 1
gigabyte atau dibatasi dengan ukuran media penyimpanan yang tersedia.
9. Hyperlink, dapat diisi dengan alamat hyperlink (URL) agar bisa terkait dengan objek atau
data yang tersimpan dilokasi tertentu. Dengan menggunakan hyperlink anda dapat
melompat ke sebuah obyek dalam database Microsoft Access, ke dokumen Microsoft
Word, ke lembar kerja Microsoft Excel, ke slide presentasi Microsoft PowerPoint, ke
halaman Web di Internet atau Intranet.
10. Lookup Wizardmemungkinkan anda untuk memilih nilai dari tabel lain atau dari daftar
nilai yang didefinisikan sendiri dengan menggunakan list box atau combo box. Ukuran tipe
data ini adalah sama dengan primary key yang digunakan untuk menampilkan lookup,
biasanya 4 byte.
2.6.7

Membuat Dan Menggunakan Query


Anda dapat menggunakan query untuk melihat, mengubah, dan menganalisa data

dalam berbagai cara. Anda juga dapat menggunakan query sebagai sumber untuk record-record
yang digunakan pada form dan report.
Ada beberapa macam query yang terdapat dalam Access 2007, yaitu :
1. Select Query, merupakan jenis query yang paling umum. Select query mengambil data
dari satu tabel atau lebih menggunakan suatu kriteria tertentu, kemudian
menampilkannya. Anda dapat juga menggunakan select query untuk mengelompokkan
sejumlah record dan menghitung jumlah total, jumlah, serta rata-rata.
2. Parameter Query, adalah query yang jika dijalankan menampilkan kotak dialog yang
menanyakan informasi yang akan digunakan sebagai kriteria untuk mengambil data
atau suatu nilai yang ingin disisipkan dalam suatu field. Anda dapat merancang query
untuk menanyakan lebih dari satu informasi sebagai kriteria, misalnya anda dapat

26

merancang untuk menanyakan dua buah tanggal, kemudian Access 2007 mengambil
semua record yang ada diantara kedua tanggal tersebut.
a. Parameter query juga berguna sebagai basis data bagi form dan report. Contohnya,
untuk membuat laporan pendapatan bulanan berdasarkan parameter query. Ketika anda
mencetak laporan (report), Access 2007 menampilkan kotak dialog menanyakan bulan
yang anda inginkan. Anda mengisikan bulan yang anda inginkan dan Access 2007
mencetak laporan pendapatan bulan tersebut.
3. Crosstab Query, menampilkan nilai-nilai yang telah diolah (jumlah total, jumlah nilai,
dan rata-rata) dari suatu field dalam tabel dan mengelompokkannya kedalam suatu
kelompok fakta yang didaftarkan pada bagian kiri dari datasheet dan kelompok fakta
lain pada bagian atas dari datasheet.
a. Anda juga bisa menampilkan data crosstab tanpa membuat query yang terpisah dalam
database dengan menggunakan PivotTable Wizard. Dengan PivotTable anda dapat
mengubah judul baris dan kolom untuk menganalisa data dalam berbagai cara.
4. Action Query, adalah query yang membuat perubahan terhadap satu atau beberapa
report sekaligus. Ada 4 macam action query yaitu : delete query, update query, append
query, make-table query.
5. Delete Query, digunakan untuk menghapus sekumpulan record dalam satu tabel atau
lebih. Misalnya, anda dapat menggunakan delete query untuk menghapus produkproduk yang sudah tidak aktif dijual dan dibeli lagi. Dengan delete query, anda selalu
menghapus keseluruhan record, bukan hanya beberapa field dalam satu record.
6. Update Query,

digunakan untuk membuat perubahan umum/global

terhadap

sekumpulan record dalam satu tabel atau lebih. Sebagai contoh, anda dapat menaikkan
harga produk sebesar 10 %, atau anda dapat menaikkan upah sebesar 5 %.
7. Append Query, digunakan untuk menambahkan sekelompok record dari satu atau
lebih tabel kedalam satu atau lebih tabel.
8. Make-Table Query, digunakan untuk membuat tabel baru dari seluruh atau sebagian
data dalam satu atau lebih tabel. Make-Table Query juga berguna untuk membuat tabel
untuk ditransfer pada database Access 2007 yang lain, membuat report yang

27

menampilkan data mulai posisi tertentu, membuat backup atau salinan dari suatu
tabel, membuat tabel history yang berisi record-record yang sudah lama.
9. SQL Query, adalah query yang dibuat menggunakan pernyataan SQL. SQL query
terdiri dari union query, pass-through query, data definition query.
10. Union, jenis query ini menggabungkan field (kolom) dari satu atau lebih tabel atau
query kedalam satu field atau kolom dalam query hasilnya. Misalnya, jika anda
memiliki enam pemasok yang mengirimkan daftar persediaan barang tiap bulan, anda
dapat menggabungkan daftar tersebut ke dalam sebuah query menggunakan union
query, kemudian anda dapat membuat tabel make-table query berdasarkan union query
tersebut untuk membuat sebuah tabel yang baru.
11. Pass-Through, jenis query ini mengirimkan perintah secara langsung ke database
ODBC, seperti Microsoft SQL Server, menggunakan perintah yang dapat diterima oleh
server. Contohnya, anda dapat menggunakan pass-through query untuk mengambil
record atau mengubah data.
12. Data-Definition, jenis query ini membuat obyek database, seperti tabel Microsoft
Acccess atau tabel Microsoft SQL Server
2.6.8

Mengenal Form (Formulir)

Form digunakan untuk mempermudah memasukkan data pada tabel, menampilkan, mencari,
memperbaiki dan mencetak data. Anda dapat membuat form dengan fasilitas Create form in
Design View (relatif lebih fleksibel) atau dengan Create form by using Wizard. Apabila kita
menggunakan create form fasilitas create report by using wizard, kita dapat memilih layout
form,bentuk form,dan lain-lain sesuai dengan kenginan kita.
2.7 MENGENAL MICROSOFT ACCESS 2007
Microsoft Access adalah suatu aplikasi yang dapat membantu kita membuat sebuah aplikasi
database dalam waktu yang relatif singkat. Biasanya digunakan untuk pembuatan aplikasiaplikasi yang kecil. Misalnya Program untuk Kasir di koperasi, penjualan untuk toko. Sebelum
mulai belajar jangan lupa berdoa dulu kemudian Tanamkan pada diri anda bahwa Microsoft
Access itu gampang dan mudah dipelajari. Kuatkan keyakinan pada diri anda bahwa anda dapat
menguasainya.

28

Bagian bagian Microsoft Access yaitu terdiri dari :


a.Table digunakan untuk menyimpan data
b. Query digunakan untuk memanipulasi data
c.Form digunakan untuk frontend aplikasi. Biasanya untuk menampilkan data, menambah
data dan lain-lain
d. Report digunakan untuk membuat laporan
e.Macro digunakan untuk melakukan satu atau beberapa fungsi.

2.7.1

Mengenal Elemen Dasar Access 2007

Elemen dasar Access 2007 yang perlu diketahui diantaranya :


a.

Jendela Home berisi menu-menu


untuk menampilkan tabel, design tabel

b.

Baris Judul (Title Bar), berisi nama


file dan nama program aplikasi yang sedang aktif. Baris judul ini dapat juga digunakan
untuk memindahkan jendela ke posisi lain.

c.

Baris Menu (Menu Bar), berisi


barisan perintah berupa menu, seperti menu File, Edit, View, Insert, Format, Records,
Tools, Windows dan Help.

d.

Baris Toolbar (Toolbars), berisi


tombol-tombol yang digunakan untuk menjalankan suatu perintah dengan cepat dan
mudah, terutama untuk perintah-perintah yang sering anda gunakan.

29

Gambar 2.3. Elemen Dasar Jendela Kerja Access 2007

e. Jendela Database, menampilkan file database yang sedang aktif, lengkap dengan
seluruh obyek databasenya.
f. Microsoft Access Help, memberikan informasi dan penjelasan singkat untuk setiap
masalah yang ditemui ketika bekerja dengan Access 2007.
2.7.2

Menggunakan Menu Help


Menu Help akan memberikan informasi dan penjelasan singkat untuk setiap masalah yang

ditemui ketika bekerja dengan Access 2007. Penggunaan menu Microsoft Access Help ini akan
dipandu oleh Office Assistant yang ditampilkan dengan gambar animasi yang menarik dan
interaktif. Untuk menggunakan fasilitas Microsoft Help ini, pilih dan klik menu Help, Microsoft
Access Help (F1) atau klik tombol toolbar Microsoft Access Help.

Langkah penggunaannya adalah sebagai berikut :


1. Pilih dan klik menu Help, Microsoft Access Help (F1) atau klik tombol toolbar
Microsoft Access Help. Kotak percakapan Office Assistant akan ditampilkan.
(gambar2.4.).
30

Gambar 2.4. Tampilan Office Assistant


2. Pada kotak isian yang telah disediakan, ketikkan topik permasalahan yang ingin anda
ketahui. Kemudian klik tombol perintah Search. Misalnya anda ingin mengetahui
berbagai hal yang berhubungan dengan relation, untuk itu ketikkan Relationship
sebagai topik yang ingin anda ketahui.
3. Kotak percakapan Office Assistant yang baru akan ditampilkan, yang berisi butir-butir
informasi yang mendekati topik permasalahan yang anda tanyakan. Pilih salah satu
butir informasi yang anda inginkan. Misalnya anda pilih dan klik butir Add labels to
relationship. Jendela Microsoft Access Help akan ditampilkan. (gambar 2.5)

31

Gambar 2.5. Jendela Microsoft Access Help

2.7.3

Mengakhiri Penggunaan Access 2007


Setelah anda selesai bekerja dengan Access 2007, anda dapat mengakhirinya dengan
menggunakan langkah sebagai berikut :
1. Simpan database yang telah dibuat atau yang telah disunting (edit).
2. Kemudian pilih salah satu langkah untuk mengakhiri penggunaan Access 2007 berikut
ini :

Pilih dan klik menu File, Exit (Alt+F4).

Klik tombol Close (X) yang berada di pojok kanan atas jendela.

Klik dua kali Icon Kontrol Menu yang berada dipojok kiri atas jendela kerja Access
2007.

3. Tunggu sampai jendela kerja Access 2007 ditutup.

2.8 Autodesk Land Dekstop


Autodesk Land Deskop adalah sebuah aplikasi dari CAD untuk membuat Permukaan tanah
(Surface) secara digital atau biasa disebut Digital Terrain Models (DTM), dengan memakai titik
titik (point) secara tiga dimensional sebagai referensi, di mana titik titik tersebut langsung
diambil dari hasil pengukuran di lapangan dengan koordinat XY serta elevasi-nya. Sedangkan
Civil Design adalah penggunaan DTM yang telah dibuat di Land Desktop untuk merencanakan
Jalan, Perpipaan, Penembokan, Saluran, Drainase dan sebagainya.
Syarat utama untuk bisa bekerja dengan Land Desktop adalah bahwa gambar dan desain
(file gambar) anda harus dihubungan dengan sebuah Project. Project merupakan sebuah media
penyimpanan untuk gambar yang terhubungkan dengan data, yang didalamnya dapat termasuk,
data point, surface, alignment, dan hasil pengamatan survey. Data project tidak disimpan didalam
gambar akan tetapi terpisah dalam folder system anda.

32

2.8 ArGIS
ArGIS merupakan software GIS yang dikeluarkan oleh ESRI. Proses instalasi ArcGIS
akan menginstall beberapa program seperti ArcMap, ArcCatalog, ArcGlobe dan ArcScene,
dimana masing-masing memiliki fungsi yang berbeda. Selain itu juga terdapat beberapa fungsi
untuk proses programming dengan Phyto, fungsi licence manager, dan beberapa tools lainnya.

ArcMap
Merupakan program utama dalam ArcGIS yang digunakan untuk proses mulai dari
menampilkan data, editing, analisis dan proses layout data spatial. ArcMap bekerja
dengan dengan data spatial dengan format vector maupun raster. Dengan tools dan
extension yang ada didalamnya seperti Image Analysis, maka ArcMap mampu

melakukan proses editing dan analisis data spatial.


ArcCatalog
ArcCatalog sesuai dengan namanya digunakan untuk proses pengaturan data spatial.
ArcCatalog digunakan untuk menampilkan direktori data, isi data spatial, proses
copy/delete/move, input juga edit metadata.

ArcScene
ArcScene adalah viewer tiga dimensi /3D yang cocok untuk menghasilkan pandangan
dengan perspektif yang memungkinkan untuk melakukan menavigasi dan berinteraksi
dengan fitur 3D dan data raster tersebut. Berdasarkan OpenGL, ArcScene mendukung
kompleks simbologi garis 3D dan pemetaan tekstur serta penciptaan permukaan dan
tampilan TIN. Semua data dimuat ke memori, yang memungkinkan untuk navigasi relatif

cepat baik dengan fungsi pan/geser maupun zoom.


ArcGlobe
ArcGlobe adalah bagian dari ekstensi ArcGIS 3D Analyst. Aplikasi ini umumnya
dirancang untuk digunakan dengan dataset yang sangat besar dan memungkinkan untuk
visualisasi yang tidak terputus untuk data raster dan fitur peta lainnya. View dalam
ArcGlobe didasarkan pada pandangan global, dengan semua data diproyeksikan ke
proyeksi Cube global dan ditampilkan pada berbagai tingkat detail ( LODs ).
Obyek di permukaan bumi dapat direpresentasikan SIG dengan menggunakan berbagai

fitur, yaitu titik,garis, atau polygon. Reprsentasi ini sifatnya relative tergantung dari skala.Pada
skala 1 : 1000 sebuah rumah dapat direpresentasikan sebagai polygon, namun akanmenjadi
33

sebuah point ketika direpresentasikan pada skala 1: 100000. Demikian juga jalan pada skala 1 :
1000 akan berupa polygon, namun bisa terlihat sebagai garis ketika direpresentasikan pada skala
1 : 100 000.
2.8.1 Komponen-komponen Arcgis

Fitur (Features) (points, lines, dan polygons)

Contoh data feature (Sumber : ArcGis Desktop Help)


Fitur-fitur geografi ini merepresentasikan permukaan bumi, seperti fenomena
alam (sungai dan vegetasi), bangunan (seperti jalan, saluran-saluran, dinding, dan
gedung-gedung), higga batas-batas suatu kawasan atau negara.
a. Point (titik), biasa digunakan untuk merepresentasikan permukaan bumi yang untuk
ukuran sebuah garis atau polygon dinilai terlalu kecil. Misalnya telepon umum, pom
bensin dsb. Titik juga bisa merepresentasikan lokasi seperti alamat suatu tempat,
koordinat GPS, atau puncak gunung.
b. Lines (garis) digunakan untuk menggambarkan suatu hal yang memiliki jalur dan
panjang, bukan suatu area, misalnya garis kontur, jaringan jalan, sungai, listrik, kabel
telepon, dsb.
c. Polygon (poligon) memperlihatkan suatu feature yang memiliki luas, misalnya batas
suatu Negara, tipe tanah, land system, atau batas-batas kawasan lainnya. Ketiga fitur
disebutkan diatas biasanya tersimpan dalam bentuk vector. Sedangkan keterangan
mengenai fitur tersebut tersimpan pada sebuah pangkalan data yang terkoneksi dengan ID
yang unik. Pangkalan data tersebut disebut sebagai atribut.

Attributes (data atribut)


34

Attribute data (data atribut) menerangkan isi yang berada di dalam suatu
feature atau raster data dalam bentuk tabel. Selayaknya setiap data, baik vector
maupun raster memiliki data attribute untuk mencirikan diri data tersebut dan
menjadi pembeda dengan data lainnya.

Imagery
Selain data vector, ArcGis juga memiliki kemampuan dalam pengolahan data
raster, seperti foto udara, citra satelit (optik maupun radar) dalam satuan piksel.

2.8.1 ArcMap
ArcMap merupakan modul utama di dalam ArcGis yang digunakan untuk membuat
(create), menampilkan (viewing), memilih (query), editing, composing dan publishing peta (GIS
35

Consortium Aceh Nias, 2007). Untuk menampilkan Arcmap ada beberapa cara yaitu melalui
ArcCatalog dengan memilih button (launch ArcMap).

Cara lain langsung menampilkan

ArcMap dari Start Program > ArcGis > ArcMap. Beberapa hal yang dapat dilakukan oleh
ArcMap diantaranya yaitu penjelajahan data (exploring), analisa SIG (analyzing), presenting
result, customizing data dan programming.
1. Table of Contents (TOC)
Dapat diaktifkan dari Menu bar Windows > Table of Content, merupakan list atau
daftar isi data yang terdapat dalam Map Area.. TOC terdiri atas Data Frame yang berisi layerlayer yang merepresentasikan data yang ada. Beberapa aksi yang dapat dilakukan dalam TOC
antara lain:

Mengatur susunan layer-layer yang ada.


Melihat sistem koordinat yang digunakan.
Membuka tabel attribut data spasial.

TOC memiliki 3 mode tampilan (untuk ArcGIS 9.3), yaitu:

Mode Display, merupakan mode standar dan paling sering digunakan.


Mode Source, digunakan untuk melihat sumber data spasial yang ditampilkan
Mode Selection, digunakan untuk menentukan layer yang dapat dipilih dengan
menggunakan selection tool.

2. ArcToolbox
Merupakan kumpulan alat bantu yang disediakan untuk melaksanakan operasioperasi
tertentu. Toolbox dapat diaktifkan dari menu Window > ArcToolbox atau dengan mengklik icon
ArcToolbox pada menu Toolbar Standar.

36

Tipe-tipe tampilan ArcToolbox

Favorites : tool ditampilkan pada folder-folder ArcToolbox berdasarkan pengelompokkan

fungsi.
Index : tool ditampilkan berdasarkan pencarian menurut urutan huruf / abjad.
Search : tool ditampilkan berdasarkan pencarian kata perintah.
Result : tool ditampilkan berdasarkan proses-proses yang berlangsung sebelumnya.

3. Toolbar
Merupakan kumpulan tool yang diletakkan didalam bar. Secara logis toolbar memiliki
tool-tool yang berkaitan secara erat dalam melaksanakan operasi-operasi tertentu. Sebagaimana
layaknya aplikasi modern lainnya yang mengandung konsep user friendly, toolbar dapat
ditampilkan atau tidak ditampilkan, dikustomasi sesuai keinginan kita dll (sama seperti pada Ms.
Office).

37

Tool bar bisa diaktifkan melalui Menu Bar Tools > Customize. Selain itu juga dapat
diaktifkan dengan cara klik kanan pada Menu Bar hingga muncul tampilan seperi di samping.
Tanda menunkukkan bahwa tool tersebut sudah dimunculkan / aktif pada Tools Bar.

Berikut ini merupakan beberapa contoh tools standard yang terdapan pada ArcMap
a. Toolbar Tools
Toolbar ini digunakan untuk navigasi dan explorasi data spasial yang ditampilkan.
b. Toolbar Standard

4. Menu Bar
Merupakan kumpulan menu-menu yang ArcMap.
5. Map Area
Merupakan area yang memperlihatkan data spasial yang ada.
38

Ikon-ikon Penting Yang Terdapat Dalam ArcMap :


New Map File, membuat tampilan peta baru.
Open, membuka proyek yang sudah dibuat sebelumnya.
Save, menyimpan proyek yang sedang dikerjakan.
Print, perintah mencetak peta.

Cut, untuk memindahkan feature yang sedang diedit dan terpilih.

Copy, untuk menggandakan feature yang terpilih.


Paste, untuk mengeksekusi feature yang di cut atau copy.
B untuk menghapus feature yang sedang diedit dan terpilih.

Undo dan Redo, untuk membatalkan aksi sebelumnya atau mengembalikan lagi ke
aksi terebut.

Add Data, untuk memanggil layer.

Map Scale, untuk mengatur skala peta.

Editor Toolbar, untuk menampilkan toolbar editor.


Zoom in, gunakan dengan cara drag pada posisi yang kita ingin lihat untuk
memperjelas tampilan dalam skala yang lebih besar.
39

Zoom out, menggunakan dengan cara yang sama dengan zoom in untuk
mempelihatkan tampilan peta dalam skala kecil.
Fix Zoom in, digunakan dengan cara menekan tool maka tampilan pada map akan
berubah ke skala yang lebih besar.
Fix Zoom out, digunakan dengan cara menekan tool maka tampilan pada map
akan berubah ke skala yang lebih kecil.
Pan,untuk menggeser tampilan peta.
Full Extent, untuk menampilkan peta secara keseluruhan.
Go Back To Previous Extent, perintah undo untuk zooming. Apabila kita ingin
kembali ke tampilan zooming sebelumnya.
Go To Next Extent, perintah redo untuk zooming. Apabila kita ingin kembali ke
tampilan zooming sesudahnya.
Select Feature, untuk memilih feature.
Clear Selected Feature, untuk membersihkan obyek yang terpilih .
Pointer, tools ini dinamakan select elements pada ArcGIS karena selain untuk
digunakan untuk menunjukkan data, juga untuk memilih elemet layer.
Information, untuk mengetahui informasi tentang suatu feature. Informasi yang
ditampilkan adalah data yang terdapat pada atribut data.
Find a Feature, untuk mencari lokasi sebuah obyek atau bagian dari peta.
Go To XY, untuk menuju ke suatu posisi yang ditentukan koordinat X dan Y .
Measure, tools ini digunakan untuk melakukan pengukuran jarak pada peta.
Hyperlink, untuk menghubungkan obyek dengan suatu file dokumen seperti
gambar, film atau website.
40

2. Tampilan ArcCatalog.
a. Content
Merupakan petunjuk dan keterangan yang mendeskripsikan lokasi data SIG yang ingin kita
tampilkan. Pada contents cari icon untuk melihat tampilan data dalam bentuk large icon, list,

details, dan thumbnails.

3. Data Properties
Disini kita bisa melihat property dari data yang ada dengan cara klik kanan pada data tersebut >
Properties.

41

42

Вам также может понравиться