Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Boneka Tangan Pada Kelompok B TK. Rajawali Sakti Palangka Raya | 2015
pembelajaran.
Guru
harus
dapat
mengidentifikasikan
dan
kemampuan
berbahasa
anak.
Program
pengembangan
berbicara,
menceritakan
pengalamannya,
dan
mengekspresikan
107 |
108 |
bahwa, boneka tangan adalah tiruan dari bentuk manusia dan hewan yang khusus
cara menggunakannya.Yaitu dengan cara menggerakkan jari-jari tangan, seperti
yang dipakai pada boneka tangan si Unyil.
Boneka bukanlah hal yang asing bagi dunia bermain anak, terutama anak
perempuan. Boneka di pakai sebagai teman bermain anak sejak dahulu, bahkan
dijadikan sebagai koleksi oleh orang dewasa. Tidak ada waktu yang tepat untuk
menentukan kapan di mualinya boneka di pakai sebagai media untuk bermain
anak.
Sejak tahun 40-an boneka sebagai media pendidikan telah terkenal dan di
gunakan pada sekolah dasar dan lanjutan di negara-negara di Eropa, seni membuat
boneka terkenal melebihi di Amerika dan digunakan pula sebagai media
pembelajaran di sekolah-sekolah.
Ada beberapa manfaat yang diambil dari permainan menggunakan media
boneka tangan ini. Antara lain menurut Nurul Magfiroh (tanpa tahun)
(http:wartanegara.guandarma.ac.id/2010/01/pengertian-boneka) adalah sebagai
berikut:
1) Tidak memerlukan waktu yang banyak biaya dan persiapan yang terlalu rumit.
2) Tidak banyak memakan tempat, panggung sandiwara boneka dapat di buat
cukup kecil dan sederhana.
3) Tidak menuntut keterampilan yang rumit bagi pemakainya.
4) Dapat
mengembangkan
imajinasi
anak
mempertinggi
keaktifan
dan
109 |
Media boneka adalah media yang dekat dengan dunia bermain anak. Sejak
masih bayi boneka selalu di jadikan teman bermain yang menyenangkan oleh
anak perempuan, tetapi boneka ini juga di pakai sebagai alat bermain bagi anak
laki-laki dengan karakter boneka yang dapat disesuaikan. Demikian pula boneka
tangan saat ini akrab dan di tampilkan di media elektronik, yaitu boneka si Unyil
yang dikenal dalam acara Laptop si unyil atau cerita boneka upin ipin.
Dalam beberapa kesempatan pernah memakai media boneka tangan ini di
TK yang berbeda, sangat efektif untuk menumbuhkan minat anak akan
ketertarikan pada kegiatan yang dilaksanakan oleh guru. Anak yang tadinya malumalu dan sulit untuk beradaptasi menjadi lebih berani menjawab pertanyaan, lebih
aktif berkomunikasi, meningkatkan rasa percaya diri, dan secara tidak langsung
dapat meningkatkan kemampuan berbicara anak.
Dari pengalaman tersebut penulis mencoba melakukan penelitian untuk
menggunakan media boneka tangan ini dalam menumbuhkan kemampuan
berbicara anak. Pada penelitian ini, penulis menggunakan permainan dengan
boneka tangan memakai panggung boneka. Adapun tahapan yang dilakukan
antara lain:
1) Guru mengenalkan boneka tangan dan cara menggunakannya.
2) Anak di ajak untuk mencoba menggunakan boneka tangan.
3) Guru mengarahkan anak turut serta bermain dengan boneka tangan jika
diperlukan.
4) Dalam permainan boneka tangan anak yang berani tampil dijadikan motivasi
bagi anak lainnya agar turut serta.
5) Cerita yang digunakan sesuai karakter manusia dan binatang.
6) Melakukan bermain dengan media boneka tangan.
Metode
Penelitian
ini
menggunakan
rancangan
penelitian
tindakan
kelas
110 |
langkah yaitu: 1). perencana tindakan: 2). Pelakasanaan tindakan: 3). Observasi
tindakan 4). Refleksi atas tindakan yang dilaksanakan.
Adapun juga yang menjadi subyek dalam kegiatan dilakukan penelitian ini
adalah anak kelompok B TK Rajawali Sakti Palangka Raya yakni sebanyak 7
orang anak.
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini diperoleh melalui hasil
observasi saat pembelajaran di kelas berlangsung baik melalui respons anak
terhadap materi yang disampaikan maupun dari hasil evaluasi anak, adapun teknik
yang digunakan dalam rangkaian kegiatan mengumpulkan data penelitian
tindakan kelas ini peneliti menggunakan beberapa teknik. Data yang dikumpulkan
dalam penelitian ini diperoleh melalui lembar observasi dan
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
A1
A2
A3
A4
A5
A6
A7
A8
A9
A10
A11
A12
A13
A14
Jumlah
Skor RataRata Kelas
111 |
Pelafalan
Kata
Kejelasan
Berbicara
Penguasaan
Kata
3
2
2
3
2
3
2
2
2
2
3
3
2
2
3
2
3
3
4
3
2
3
3
3
3
3
2
3
4
3
4
3
2
3
3
2
4
3
4
4
3
2
Kemampuan
Menceritakan
Kembali
Cerita Yang
Didengar
2
3
4
3
2
3
3
2
4
3
2
3
3
4
Jumlah
Skor
Skor
RataRata
Anak
12
10
11
13
11
12
10
11
11
11
12
13
10
11
3
2.5
2.75
3.25
2.75
2.75
3
2.5
2.75
2.75
3
3.25
2.5
2.75
158
39.5
11.28
2.82
Berdasarkan tabel di atas, maka terlihat dari jumlah 14 anak yang diteliti,
ada 5 anak yang masuk dalam kategori cukup baik dan ada 9 anak yang masuk
dalam ketegori kurang baik.
Guru melaksanakan penelitian dengan mengacu pada kemampuan
(indikator) yang hendak dicapai dalam satu-satuan kegiatan yang direncanakan
dalam tahap waktu tertentu dengan memperhatikan prinsip penilaian dilakukan
seiring dengan berjalannya kegiatan pembelajaran. Guru tidak secara khusus
melaksanakan penilaian tetapi saat pembelajaran berlangsung dan kegiatan
bercerita menggunakan media boneka tangan, guru dapat sekaligus melaksanakan
penelitian sehari-hari, guru memiliki kemampuan (indikator) semua anak yang
hendak dicapai seperti yang telah diprogram dalam Rencana kegiatan harian
(RHK) (Sumber: Kurikulum TK, 2004).
Berdasarkan Tabel diatas, maka terlihat aktivitas anak dalam mengikuti
pelajaran sebagai berikut:
1) Pelafalan kata mendapat nilai cukup baik
2) Kejelasan berbicara (berbahasa) mendapat nilai cukup baik
3) Penguasaan kata mendapat nilai cukup baik
4) Kemampuan menceritakan kembali cerita yang didengar mendapat nilai
kurang baik.
Dari hasil pengamatan terhadap aktivitas anak memperoleh nilai
keseluruhan adalah rata-rata kurang baik (2.5) berdasarkan nilai yang diperoleh
anak maka termasuk dalam kategori kurang baik, maka tidak mencakup standar
nilai yang diinginkan.
Tabel 4.2. Tabel pengamatan Aktivitas Guru Siklus I
No
1.
2.
3.
4.
112 |
Sangat
Baik
Baik
Cukup
Baik
Kuran
g Baik
Tidak
Baik
4
4
4
4
5.
6.
Kemampuan pengolahan
kelas
Kerapian dalam penampilan
berpakaian
Jumlah
Rata-rata
4
4
24
4
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
Nama
Anak
B1
B2
B3
B4
B5
B6
B7
B8
B9
B10
B11
B12
B13
B14
Jumlah
Skor RataRata Kelas
Pelafalan
Kata
Kejelasan
Berbicara
Penguasaan
Kata
4
3
4
4
4
3
4
4
3
4
4
3
4
4
3
2
3
3
3
3
3
2
3
3
3
2
3
3
2
3
2
2
2
4
3
2
4
3
2
3
2
2
Kemampuan
Menceritakan
Kembali
Cerita Yang
Didengar
4
4
4
4
3
4
3
4
4
4
4
4
4
4
Jumlah
Skor
Skor
RataRata
Anak
13
12
13
13
12
14
13
12
14
14
13
12
13
13
181
12.92
3.25
3
3.25
3
3.5
3.25
3
3.5
3.5
3.5
3.25
3
3.25
3
42.25
3.01
2
3
4
5
6
Sangat
Baik
Baik
Cukup
Baik
Kuran
g Baik
Tidak
Baik
5
5
5
5
5
5
30
5
Keterangan :
5 = Sangat Baik
4 = Sangat Baik
3 = Baik
2 = Cukup
1 = Kurang
Berdasarkan hasil pengamatan aktivitas guru diperoleh data sebagai berikut:
1) Penguasaan materi yang ada dalam RKH mendapat nilai baik
2) Kesesuaian terhadap materi yang disampaikan dengan RKH mendapat nilai
sangat baik
3) Pengamatan terhadap kegiatan anak mendapat nilai sangat baik
4) Penyampaian materi melalui bercerita menggunakan media boneka tangan
cukup menarik mendapat nilai sangat baik
5) Kemampuan pengelolaan kelas mendapat nilai sanagt baik
6) Kerapian dalam penampilan berpakaian mendapat nilai sangat baik
7) Dari data di atas menunjukkan bahwa aktivitas guru tersebut sangat tercapai
dan sesuai dengan tuntutan dalam RKH.
114 |
Simpulan
1) Dari hasil pengamatan terhadap aktivitas anak pada siklus I, diperoleh nilai
keseluruhan adalah rata-rata kurang baik (2.5) berdasarkan nilai yang
diperoleh anak maka termasuk dalam kategori kurang baik, maka tidak
115 |
Daftar Pustaka
Emawulan. 2005. Pendidikan Anak Taman Kanak-Kanak. Jakarta: Departemen
Pendidikan Nasional.
Suhendra. 1995. Perkembangan Bahasa. Jakarta.
Sulvia, 2009. Media pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Eliyawati. 2005. Perkembangan dalam proses belajar mengajar. Jakarta .
Marsitoh. 2005. Media pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
116 |