Вы находитесь на странице: 1из 11

Upaya Meningkatkan Kemampuan Berbicara Anak Melalui Penggunaan Media

Boneka Tangan Pada Kelompok B TK. Rajawali Sakti Palangka Raya | 2015

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK


MELALUI PENGGUNAAN MEDIA BONEKA TANGAN PADA
KELOMPOK B TK. RAJAWALI SAKTI PALANGKA RAYA
Oleh:
Mellyana
Abstract: The purpose of the study is to improve the speaking ability of students
through the use of hand puppet in Group B at TK Rajawali Sakti
Palangka Raya. The result of study shows that learning using hand
puppet as the media can improve the speaking ability of students and
at last, there is improvement to result of learning, it can be seen from
the improvement of score that these students achieved after the
learning process end.
Keywords: speaking ability of students, use of hand puppet
Latar Belakang
Pendidik atau guru seyogyanya memfasilitasi dengan cara menggunakan
model kegiatan yang dapat merangsang minat anak untuk berperan aktif dalam
kegiatan

pembelajaran.

Guru

harus

dapat

mengidentifikasikan

dan

mengeksploitasi sumber belajar untuk di jadikan media bagi meningkatkan


keterampilan berbicara anak, sekaligus menciptakan lingkungan belajar yang
kondusif. Taman kanak-kanak di anggap sebagai tempat yang tepat untuk
menumbuhkan

kemampuan

berbahasa

anak.

Program

pengembangan

keterampilan berbicara di taman kanak-kanak banyak memberi kesempatan anak


untuk

berbicara,

menceritakan

pengalamannya,

dan

mengekspresikan

keinginannya. Kenyataan pengembangan keterampilan berbicara anak yang


ditemui di TK Rajawali Sakti Palangka Raya belum maksimal dan cenderung
mendapat hambatan. Tidak semua anak mampu menguasai keterampilan
berbicara. Ketidakmampuan berkomunikasi secara lisan ini dikarenakan beberapa
alasan salah satunya kegiatan pembelajaran yang kurang memperhatikan aspekaspek perkembangan anak. Untuk itu sangat diperlukan kreativitas seorang guru
untuk dapat memilih berbagai media yang perlu untuk dapat menarik minat dan
perhatian anak untuk berperan dalam proses pembelajaran. Boneka tangan adalah
media yang sangat akrab dengan dunia bermain anak. Dengan melalui boneka
tangan diharapkan anak akan lebih tertarik untuk mencoba menggunakan dan
106 |

Jurnal Pendidikan Dasar, Edisi IV, ISSN: 2355-1526

Upaya Meningkatkan Kemampuan Berbicara Anak Melalui Penggunaan Media


Boneka Tangan Pada Kelompok B TK. Rajawali Sakti Palangka Raya | 2015

senang memainkan secara dengan jari-jari tangannya. Dengan media boneka


tangan diharapkan akan meningkatkan minat anak untuk berpartisipasi dalam
proses pembelajaran.
Tujuan penelitian ini yaitu upaya meningkatkan kemampuan berbicara anak
melalui penggunaan media boneka tangan di kelompok B TK Rajawali Sakti
Palangka Raya, disamping itu juga diharapkan agar pengajar atau guru untuk
dapat meningkatkan motivasi guru dalam berkreatifitas.
Anak TK adalah anak yang berada pada umur 4 tahun sampai 6 tahun.
Masa anak juga dikenal dengan masa usia prasekolah atau usia TK dan anak
tersebut Emawulan (2005:4) memaparkan anak usia TK adalah sosok individu
yang sedang menjalani suatu proses perkembangan dengan pesat dan sangat
fundamental bagi kehidupan selanjutnya.
Menurut, Solelehuddin (1997:40), karakteristik anak usia TK (usia 4-5
tahun) yaitu:
1) Rasa ingin tahu dan antusias yang kuat terhadap segala sesuatu.
2) Memiliki sikap petualangan (adventurousness) yang begitu kuat.
3) Banyak memperhatikan dan bertanya.
4) Keinginan mengenal tubuhnya sendiri.
5) Senang bernyanyi, permainan, atau rekaman yang membantunya untuk
mengenal tubuhnya itu.
6) Mengobservasi lingkungan dan benda-benda dan sekitarnya.
7) Aktif melakukan berbagai aktivitas.
8) Tidak dapat lama-lama dan berdiam diri.
9) Menunjukkan hubungan dan kemampuan kerja sama dengan teman-temannya.
Menurut Ebbeck (Masitoh,at al: 2005), usia TK merupakan abgian dari
perkembangan manusia secara keseluruhan, yang mencakup perkembangan fisik,
motorik, sosial, emosional, dan bahasa. Karakteristik perkembangan anak usia TK
adalah: (1) Perkembangan Fisik dan Motorik; (2) Perkembangan Kognitif; (3)
Perkembangan Emosi; (4) Perkembangan Sosial; dan (5) Perkembangan Bahasa.
Dari beberapa pendapat di atas di ambil kesimpulan bahwa anak usia TK
adalah usia yang sedang menjalani suatu proses perkembangan yang sangat pesat

107 |

Jurnal Pendidikan Dasar, Edisi IV, ISSN: 2355-1526

Upaya Meningkatkan Kemampuan Berbicara Anak Melalui Penggunaan Media


Boneka Tangan Pada Kelompok B TK. Rajawali Sakti Palangka Raya | 2015

dan fundamental bagi kehidupannya. Anak usia TK adalah yang memiliki


karakteristik tersendiri. Antara lain sangat aktif, antusias, dinamis, banyak
bertanya, memiliki rasa ingin tahu yang besar terhadap apa yang di lihat maupun
didengarnya.
Berbicara merupakan salah satu komponen keterampilan berbahasa.
Kemampuan berbicara merupakan proses merupakan perubahan wujud pikiran
melalui bunyi bahasa yang bermakna dengan maksud agar orang lain memahami
apa yang dimaksudkan
Berbicara mempunyai peranan yang sangat penting, khususnya bagi
perkembangan anak. Melalui berbicara anak mengungkapkan minat, perasaan,
ide/gagasan. Dan keinginannya kepada orang lain. Sehingga anak yang telah
memiliki kemampuan berbicara telah memiliki kematangan yang menjadi bekal
kesiapannya dalam kegiatan pemebelajaran.
Kegiatan pembelajaran berbicara dapat dilakukan dengan berbagai metode
agar kegiatan menarik bagi anak. Terutama agar anak dapat terlibat langsung
dalam pembelajarannya.
Menurut Sulvia (Elan, at, al: 2009) ada berbagai cara dalam kegiatan
pemebelajaran dalam berbicara. Antara lain: ( a). Ucap ulang , (b) lihat dan
ucapkan, (c) mendeskripsikan (d) mentransformasikan, (f) melengkapi kalimat,
(g) menjawab pertanyaan, (h) cakapan, (i) reka cerita gambar, (j) memberi
petunjuk, (k) bercerita dramatis.
Hambatan dalam berbicara dapat di sebabkan oleh beberapa alasan, menurut
Sulvia (Elan, at, al: 2009) hambatan yang terjadi dalam komponen kebahasaan,
meliputi (1) Lafal dan Intonansi, (2) Pilihan kata, (3) Struktur Bahasa, (4) Gaya
Bahasa.
Media pembelajaran adalah sebuah alat perantara yang bertujuan untuk
menyampaikan pesan atau informasi agar tercapai sesuai dengan yang diinginkan.
Boneka tangan adalah boneka tiruan dari dari manusia dan binatang. Boneka
merupakan salah satu model pertandingan. Tetapi, boneka ini pada dasarnya
memiliki karakteristik khusus. Dalam penggunaannya dimanfaatkan sebagai
media pembelajaran dengan media boneka tangan. Lebih lanjut di katakan pula

108 |

Jurnal Pendidikan Dasar, Edisi IV, ISSN: 2355-1526

Upaya Meningkatkan Kemampuan Berbicara Anak Melalui Penggunaan Media


Boneka Tangan Pada Kelompok B TK. Rajawali Sakti Palangka Raya | 2015

bahwa, boneka tangan adalah tiruan dari bentuk manusia dan hewan yang khusus
cara menggunakannya.Yaitu dengan cara menggerakkan jari-jari tangan, seperti
yang dipakai pada boneka tangan si Unyil.
Boneka bukanlah hal yang asing bagi dunia bermain anak, terutama anak
perempuan. Boneka di pakai sebagai teman bermain anak sejak dahulu, bahkan
dijadikan sebagai koleksi oleh orang dewasa. Tidak ada waktu yang tepat untuk
menentukan kapan di mualinya boneka di pakai sebagai media untuk bermain
anak.
Sejak tahun 40-an boneka sebagai media pendidikan telah terkenal dan di
gunakan pada sekolah dasar dan lanjutan di negara-negara di Eropa, seni membuat
boneka terkenal melebihi di Amerika dan digunakan pula sebagai media
pembelajaran di sekolah-sekolah.
Ada beberapa manfaat yang diambil dari permainan menggunakan media
boneka tangan ini. Antara lain menurut Nurul Magfiroh (tanpa tahun)
(http:wartanegara.guandarma.ac.id/2010/01/pengertian-boneka) adalah sebagai
berikut:
1) Tidak memerlukan waktu yang banyak biaya dan persiapan yang terlalu rumit.
2) Tidak banyak memakan tempat, panggung sandiwara boneka dapat di buat
cukup kecil dan sederhana.
3) Tidak menuntut keterampilan yang rumit bagi pemakainya.
4) Dapat

mengembangkan

imajinasi

anak

mempertinggi

keaktifan

dan

menambah suasana gembira.


Boneka tangan digunakan dalam kegiatan belajar, harus dipersiapkan
dengan matang sesuai dengan tema yang di gunakan, hal ini agar tujuan
pembelajaran terlaksana dengan baik.
Sesuai dengan tujuan pembelajaran dengan permainan menggunakan
boneka tangan ini. Anak di harapkan aktif sehingga pembelajaran untuk
meningkatkan keterampilan berbicara akan lebih aktif sehingga pembelajaran
untuk meningkatkan keterampilan berbicara akan lebih aktif sehingga
pembelajaran untuk meningkatkan keterampilan berbicara akan lebih efektif dan
tepat sasaran.

109 |

Jurnal Pendidikan Dasar, Edisi IV, ISSN: 2355-1526

Upaya Meningkatkan Kemampuan Berbicara Anak Melalui Penggunaan Media


Boneka Tangan Pada Kelompok B TK. Rajawali Sakti Palangka Raya | 2015

Media boneka adalah media yang dekat dengan dunia bermain anak. Sejak
masih bayi boneka selalu di jadikan teman bermain yang menyenangkan oleh
anak perempuan, tetapi boneka ini juga di pakai sebagai alat bermain bagi anak
laki-laki dengan karakter boneka yang dapat disesuaikan. Demikian pula boneka
tangan saat ini akrab dan di tampilkan di media elektronik, yaitu boneka si Unyil
yang dikenal dalam acara Laptop si unyil atau cerita boneka upin ipin.
Dalam beberapa kesempatan pernah memakai media boneka tangan ini di
TK yang berbeda, sangat efektif untuk menumbuhkan minat anak akan
ketertarikan pada kegiatan yang dilaksanakan oleh guru. Anak yang tadinya malumalu dan sulit untuk beradaptasi menjadi lebih berani menjawab pertanyaan, lebih
aktif berkomunikasi, meningkatkan rasa percaya diri, dan secara tidak langsung
dapat meningkatkan kemampuan berbicara anak.
Dari pengalaman tersebut penulis mencoba melakukan penelitian untuk
menggunakan media boneka tangan ini dalam menumbuhkan kemampuan
berbicara anak. Pada penelitian ini, penulis menggunakan permainan dengan
boneka tangan memakai panggung boneka. Adapun tahapan yang dilakukan
antara lain:
1) Guru mengenalkan boneka tangan dan cara menggunakannya.
2) Anak di ajak untuk mencoba menggunakan boneka tangan.
3) Guru mengarahkan anak turut serta bermain dengan boneka tangan jika
diperlukan.
4) Dalam permainan boneka tangan anak yang berani tampil dijadikan motivasi
bagi anak lainnya agar turut serta.
5) Cerita yang digunakan sesuai karakter manusia dan binatang.
6) Melakukan bermain dengan media boneka tangan.

Metode
Penelitian

ini

menggunakan

rancangan

penelitian

tindakan

kelas

dilaksanakan menurut pendekatan kualitatif dengan metode model Kemmis dan


MC Taggart (Depdikbud, 1999) yang dalam pelaksanaannya mencakup empat

110 |

Jurnal Pendidikan Dasar, Edisi IV, ISSN: 2355-1526

Upaya Meningkatkan Kemampuan Berbicara Anak Melalui Penggunaan Media


Boneka Tangan Pada Kelompok B TK. Rajawali Sakti Palangka Raya | 2015

langkah yaitu: 1). perencana tindakan: 2). Pelakasanaan tindakan: 3). Observasi
tindakan 4). Refleksi atas tindakan yang dilaksanakan.
Adapun juga yang menjadi subyek dalam kegiatan dilakukan penelitian ini
adalah anak kelompok B TK Rajawali Sakti Palangka Raya yakni sebanyak 7
orang anak.
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini diperoleh melalui hasil
observasi saat pembelajaran di kelas berlangsung baik melalui respons anak
terhadap materi yang disampaikan maupun dari hasil evaluasi anak, adapun teknik
yang digunakan dalam rangkaian kegiatan mengumpulkan data penelitian
tindakan kelas ini peneliti menggunakan beberapa teknik. Data yang dikumpulkan
dalam penelitian ini diperoleh melalui lembar observasi dan

Hasil Penelitian dan Pembahasan


Tabel 4.1. Rekapitulasi Kemampuan Berbicara Anak Kelompok B
TK Rajawali Sakti Kemampuan Bebicara Dengan Menggunakan Media Boneka
Tangan Pada Siklus I
ASPEK YANG DINILAI
Nama
Anak

No

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14

A1
A2
A3
A4
A5
A6
A7
A8
A9
A10
A11
A12
A13
A14
Jumlah
Skor RataRata Kelas

111 |

Pelafalan
Kata

Kejelasan
Berbicara

Penguasaan
Kata

3
2
2
3
2
3
2
2
2
2
3
3
2
2

3
2
3
3
4
3
2
3
3
3
3
3
2
3

4
3
4
3
2
3
3
2
4
3
4
4
3
2

Kemampuan
Menceritakan
Kembali
Cerita Yang
Didengar
2
3
4
3
2
3
3
2
4
3
2
3
3
4

Jumlah
Skor

Skor
RataRata
Anak

12
10
11
13
11
12
10
11
11
11
12
13
10
11

3
2.5
2.75
3.25
2.75
2.75
3
2.5
2.75
2.75
3
3.25
2.5
2.75

158

39.5

11.28

2.82

Jurnal Pendidikan Dasar, Edisi IV, ISSN: 2355-1526

Upaya Meningkatkan Kemampuan Berbicara Anak Melalui Penggunaan Media


Boneka Tangan Pada Kelompok B TK. Rajawali Sakti Palangka Raya | 2015

Berdasarkan tabel di atas, maka terlihat dari jumlah 14 anak yang diteliti,
ada 5 anak yang masuk dalam kategori cukup baik dan ada 9 anak yang masuk
dalam ketegori kurang baik.
Guru melaksanakan penelitian dengan mengacu pada kemampuan
(indikator) yang hendak dicapai dalam satu-satuan kegiatan yang direncanakan
dalam tahap waktu tertentu dengan memperhatikan prinsip penilaian dilakukan
seiring dengan berjalannya kegiatan pembelajaran. Guru tidak secara khusus
melaksanakan penilaian tetapi saat pembelajaran berlangsung dan kegiatan
bercerita menggunakan media boneka tangan, guru dapat sekaligus melaksanakan
penelitian sehari-hari, guru memiliki kemampuan (indikator) semua anak yang
hendak dicapai seperti yang telah diprogram dalam Rencana kegiatan harian
(RHK) (Sumber: Kurikulum TK, 2004).
Berdasarkan Tabel diatas, maka terlihat aktivitas anak dalam mengikuti
pelajaran sebagai berikut:
1) Pelafalan kata mendapat nilai cukup baik
2) Kejelasan berbicara (berbahasa) mendapat nilai cukup baik
3) Penguasaan kata mendapat nilai cukup baik
4) Kemampuan menceritakan kembali cerita yang didengar mendapat nilai
kurang baik.
Dari hasil pengamatan terhadap aktivitas anak memperoleh nilai
keseluruhan adalah rata-rata kurang baik (2.5) berdasarkan nilai yang diperoleh
anak maka termasuk dalam kategori kurang baik, maka tidak mencakup standar
nilai yang diinginkan.
Tabel 4.2. Tabel pengamatan Aktivitas Guru Siklus I
No
1.
2.
3.
4.

112 |

Aspek Yang Diamati


Penguasaan materi yang ada
dalam RKH
Kesesuaian terhadap materi
yang disampaikan
Pegamatan terhadap
kegiatan anak
Penyampaian melalui cerita
bergambar

Sangat
Baik

Baik

Cukup
Baik

Kuran
g Baik

Tidak
Baik

4
4
4
4

Jurnal Pendidikan Dasar, Edisi IV, ISSN: 2355-1526

Upaya Meningkatkan Kemampuan Berbicara Anak Melalui Penggunaan Media


Boneka Tangan Pada Kelompok B TK. Rajawali Sakti Palangka Raya | 2015

5.
6.

Kemampuan pengolahan
kelas
Kerapian dalam penampilan
berpakaian
Jumlah
Rata-rata

4
4
24
4

Dari hasil pengamatan terhadap aktivitas guru menunjukkan bahwa aktivitas


guru berada pada kategori baik (4), sedangkan berada dengan aktivitas anak
berada pada kategori baik (4), waktu pada kegiatan inti berkurang karena banyak
digunakan pada pra tindakan.
Tabel 4.3. Rekapitulasi Kemampuan Berbicara Anak Kelompok B TK Rajawali
Sakti dengan Menggunakan Media Boneka Tangan
Pada Siklus II
ASPEK YANG DILILAI
No

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14

Nama
Anak
B1
B2
B3
B4
B5
B6
B7
B8
B9
B10
B11
B12
B13
B14
Jumlah
Skor RataRata Kelas

Pelafalan
Kata

Kejelasan
Berbicara

Penguasaan
Kata

4
3
4
4
4
3
4
4
3
4
4
3
4
4

3
2
3
3
3
3
3
2
3
3
3
2
3
3

2
3
2
2
2
4
3
2
4
3
2
3
2
2

Kemampuan
Menceritakan
Kembali
Cerita Yang
Didengar
4
4
4
4
3
4
3
4
4
4
4
4
4
4

Jumlah
Skor

Skor
RataRata
Anak

13
12
13
13
12
14
13
12
14
14
13
12
13
13
181
12.92

3.25
3
3.25
3
3.5
3.25
3
3.5
3.5
3.5
3.25
3
3.25
3
42.25
3.01

Berdasarkan tabel di atas, maka terlibat aktivitas anak dalam mengikuti


pelajaran sebagai berikut :
1) Pelafalan kata mendapat nilai baik
2) Kejelasan berbicara (berbahasa) mendapat nilai baik
113 |

Jurnal Pendidikan Dasar, Edisi IV, ISSN: 2355-1526

Upaya Meningkatkan Kemampuan Berbicara Anak Melalui Penggunaan Media


Boneka Tangan Pada Kelompok B TK. Rajawali Sakti Palangka Raya | 2015

3) Penguasaan kata mendapat nilai cukup baik


4) Kemampuan menceritakan kembali cerita yang didengar mendapat nilai baik.
Tabel 4.4. Tabel Pengamatan Terhadap Aktivitas Guru Siklus II
No

Aspek Yang Diamati

Penguasaan materi yang ada


dalam RKH
Kesesuaian terhadap materi
yang disampaikan
Pegamatan terhadap
kegiatan anak
Penyampaian melalui cerita
bergambar
Kemampuan pengolahan
kelas
Kerapian dalam penampilan
berpakaian
Jumlah
Rata-rata

2
3
4
5
6

Sangat
Baik

Baik

Cukup
Baik

Kuran
g Baik

Tidak
Baik

5
5
5
5
5
5
30
5

Keterangan :
5 = Sangat Baik
4 = Sangat Baik
3 = Baik
2 = Cukup
1 = Kurang
Berdasarkan hasil pengamatan aktivitas guru diperoleh data sebagai berikut:
1) Penguasaan materi yang ada dalam RKH mendapat nilai baik
2) Kesesuaian terhadap materi yang disampaikan dengan RKH mendapat nilai
sangat baik
3) Pengamatan terhadap kegiatan anak mendapat nilai sangat baik
4) Penyampaian materi melalui bercerita menggunakan media boneka tangan
cukup menarik mendapat nilai sangat baik
5) Kemampuan pengelolaan kelas mendapat nilai sanagt baik
6) Kerapian dalam penampilan berpakaian mendapat nilai sangat baik
7) Dari data di atas menunjukkan bahwa aktivitas guru tersebut sangat tercapai
dan sesuai dengan tuntutan dalam RKH.

114 |

Jurnal Pendidikan Dasar, Edisi IV, ISSN: 2355-1526

Upaya Meningkatkan Kemampuan Berbicara Anak Melalui Penggunaan Media


Boneka Tangan Pada Kelompok B TK. Rajawali Sakti Palangka Raya | 2015

Hasil Penelitian dan Pembahasan


Dari data kegiatan di awal menunjukkan ada 7 anak mengalami kesulitan
berbicara (berbahasa) dengan baik dan benar peneliti bertanya kepada anak
mengenai apa yang membuat mereka kesulitan dalam berbicara (berbahasa)
ternyata mreka masih belum mampu berbicara (berbahasa) dengan tepat.
1) Pembahasan Siklus I
Pada Siklus I dilihat pada hasil kegiatan di akhir pelajar 2 anak yang belum
mencapai nilai yang diinginkan. Hal ini terjadi karena ke 2 anak ini kurang
memperhatikan saat guru mengajarkan dan pada saat pemberian evaluasi, mereka
tidak dapat mengerjakan tugas dengan baik dan benar.
Aktivitas anak dianggap belum etrcapai karena terlibat dalam kegiatan
bercrita mereka kurang berperan baik dalam berinteraksi hal ini terjadi karena
pengenalan cerita melalui media boneka tangan selalu cepat dan penyampaian
materi terllu cepat.
2) Pembahasan Siklus II
Pada Siklus II aktivitas anak tercapai dan guru hasilnya sangat baik dalam
cerita bergambar mereka memperoleh hasil yang baik/tercapai. Hal ini mungkin
terjadi karena kegiatan dan penyampaian yang diterapkan guru menarik dan
memotivasi anak.
Pembelajaran dengan menggunakan media boneka tangan ternyata dapat
meningkatkan kemampuan anak dan pada akhirnya terjadi peningkatan pada hasil
belajar, terlihat dari peningkatan nilai yang diperoleh anak setelah kegiatan
pembelajaran berakhir. Anak tidak hanya mendengarkan penjelasan dari guru
tetapi terlibat langsung dalam proses belajar. Karena jika terlibat lengsung maka
mereka dapat mengerti apa makna dari cerita melalui media boneka tangan dan
mendapatkan makna dari apa yang dipelajari.

Simpulan
1) Dari hasil pengamatan terhadap aktivitas anak pada siklus I, diperoleh nilai
keseluruhan adalah rata-rata kurang baik (2.5) berdasarkan nilai yang
diperoleh anak maka termasuk dalam kategori kurang baik, maka tidak

115 |

Jurnal Pendidikan Dasar, Edisi IV, ISSN: 2355-1526

Upaya Meningkatkan Kemampuan Berbicara Anak Melalui Penggunaan Media


Boneka Tangan Pada Kelompok B TK. Rajawali Sakti Palangka Raya | 2015

mencakup standar nilai yang diinginkan. Kemudian Dari hasil pengamatan


terhadap aktivitas guru menunjukkan bahwa aktivitas guru berada pada
kategori baik (4), sedangkan berada dengan aktivitas anak berada pada
kategori baik (4), waktu pada kegiatan inti berkurang karena banyak
digunakan pada pra tindakan.
2) Dari hasil pengamatan terhadap aktivitas anak pada siklus II terlihat aktivitas
anak dalam mengikuti pelajaran sebagai berikut: (a) Pelafalan kata mendapat
nilai baik; (b) Kejelasan berbicara (berbahasa) mendapat nilai baik; (c)
Penguasaan kata mendapat nilai cukup baik; (d) Kemampuan menceritakan
kembali cerita yang didengar mendapat nilai baik
Kemudian aktivitas guru diperoleh data sebagai berikut: (a) Penguasaan
materi yang ada dalam RKH mendapat nilai baik; (b) Kesesuaian terhadap
materi yang disampaikan dengan RKH mendapat nilai sangat baik; (c)
Pengamatan terhadap kegiatan anak mendapat nilai sangat baik; (d)
Penyampaian materi melalui bercerita menggunakan media boneka tangan
cukup menarik mendapat nilai sangat baik; (e) Kemampuan pengelolaan kelas
mendapat nilai sanagt baik; (f) Kerapian dalam penampilan berpakaian
mendapat nilai sangat baik; (g) Dari data di atas menunjukkan bahwa aktivitas
guru tersebut sangat tercapai dan sesuai dengan tuntutan dalam RKH.

Daftar Pustaka
Emawulan. 2005. Pendidikan Anak Taman Kanak-Kanak. Jakarta: Departemen
Pendidikan Nasional.
Suhendra. 1995. Perkembangan Bahasa. Jakarta.
Sulvia, 2009. Media pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Eliyawati. 2005. Perkembangan dalam proses belajar mengajar. Jakarta .
Marsitoh. 2005. Media pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

116 |

Jurnal Pendidikan Dasar, Edisi IV, ISSN: 2355-1526

Вам также может понравиться

  • Yossita Wisman
    Yossita Wisman
    Документ8 страниц
    Yossita Wisman
    Jurnal Pendidikan Dasar PGSD FKIP UPR
    Оценок пока нет
  • Susan Daniel & Natan Prasetya
    Susan Daniel & Natan Prasetya
    Документ13 страниц
    Susan Daniel & Natan Prasetya
    Jurnal Pendidikan Dasar PGSD FKIP UPR
    Оценок пока нет
  • Surina
    Surina
    Документ7 страниц
    Surina
    Jurnal Pendidikan Dasar PGSD FKIP UPR
    Оценок пока нет
  • Annae Purwaty Kamin
    Annae Purwaty Kamin
    Документ7 страниц
    Annae Purwaty Kamin
    Jurnal Pendidikan Dasar PGSD FKIP UPR
    Оценок пока нет
  • Holten Sion
    Holten Sion
    Документ15 страниц
    Holten Sion
    Jurnal Pendidikan Dasar PGSD FKIP UPR
    Оценок пока нет