Вы находитесь на странице: 1из 14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang
Megawati Soekarnoputri merupakan salah satu pemimpin yang hadir dalam sejarah
proses kepemimpinan di negeri ini. Ia adalah putri sulung dari presiden Indoesia yang
pertama, Soekarno. Sama seperti ayahnya, ia dikenal masyarakat sebagai pemimpin yang
karismatik. Ia dianggap sebagai salah satu tokoh perempuan bermental baja yang berani
mendobrak kekuatan politik Orde Baru. Dengan tekat yang bulat, megawati tampil berani
menghadapi berbagai tantangan dan ujian. Dia memasuki kepemimpinan politik dengan
segala kemampuan dan keterbatasannya. Dengan keyakinan untuk menegakkan demokrasi
dan reformasi di republik ini. Hanya sedikit tokoh yang berani bertindak kala ini. Barulah
setelah megawati mengadakan perlawanan terbuka terhadap kekuasaan yang represif,
keberanian tokoh-tokoh lainnya mulai ikut bangkit.
Perjalanan politik megawati sampai pada puncak kekuasaan di negeri ini, yaitu
terpilihnya ia sebagai wakil presiden indonesia dan dua tahun selanjutnya ia terpilih menjadi
presiden indonesia menggantikan abdurrahman wahid yang menjabat presiden sebelumnya.
Banyak para pengamat politik menyebutkan bahwa kesuksesan megawati samapai pada
puncak tertinggi pemegang kekuasaan di negeri ini karena ia merupakan pemimpin yang
karismatik.
Melalui hal inilah penulis akan membahas bagaimana gaya kepemimpinan yang
dianggap karismatik oleh masyarakat, bagaimana ia menjalankan pemerintahan dan
kecapakapan yang ia miliki sebagai pemimpin yang disanjungkan karena dianggap memiliki
kemampuan memimpin seperti ayahnya Soekarno.

1.2.
a.
b.
c.
d.
e.

Rumusan Masalah
Bagaimana latar belakang Megawati Soekarno Putri?
Bagaimana dengan Aktifitas Megawati Soekarno Putri ?
Bagaimana dengan sifat-sifat Megawati Soekarno Putri dalam memimpin?
Terobosan apa saja yang telah di capai Megawati Soekarno Putri ?
Apa saja keberhasilan dan kegalalan pada masa kepemimpinan oleh Megawati Soekarno
Putri?

1.3.
a.
b.
c.
d.
e.

Tujuan Makalah
Untuk mengetahui latar belakang Megawati Soekarno Putri
Untuk mengetahui Aktifitas Megawati Soekarno Putri
Untuk mengetahui sifat-sifat Megawati Soekarno Putri dalam memimpin
Untuk mengetahui terobosan yang telah di capai Megawati Soekarno Putri
Untuk mengetahui keberhasilan dan kegagalan pada masa kepemimpinan Megawati
Soekarno Putri

BAB II
PEMBAHASAN

A. Latar Belakang Megawati Soekarno Putri


Diah Permata Megawati Setiawati Soekarnoputri (lahir di Yogyakarta pada 23 Januari
1947) adalah Presiden Indonesia periode 23 Juli 2001 - 20 Oktober 2004. Megawati adalah
anak kedua Presiden Soekarno. Ia Biasa dikenal dengan nama Megawati Soekarnoputri.
Megawati Soekarnoputri ini memulai pendidikannya, dari SD hingga SMA di Perguruan
Cikini, Jakarta. Sementara, ia pernah belajar di dua Universitas, yaitu Fakultas Pertanian,
Universitas Padjadjaran, Bandung (1965-1967) dan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia
(1970-1972).
Sebagai pendatang baru dalam kancah politik pada tahun 1987, saat itu Partai
Demokrasi Indonesia (PDI) menempatkan Megawati sebagai salah seorang calon legislatif
dari daerah pemilihan Jawa Tengah untuk mendongkrak suara. Masuknya Megawati ke
kancah politik menjadikannya terpilih menjadi anggota DPR/MPR. Ia merupakan presiden
wanita pertama dan presiden kelima di Indonesia. Megawati dilantik menjadi presiden
Indonesia pada tanggal 23 Juli 2001. Sebelumnya dari tahun 1999-2001, Megawati menjabat
sebagai Wakil Presiden.
Masa kepresidenan Megawati Soekarnoputri dari tahun 2001 ditandai dengan sedikit
saja pencapaian. Megawati tidak mewarisi karisma dari Ayahnya, Soekarno, tidak teralu
kompeten dalam urusan administrasi dan kepemimpinan serta dalam sikap yang pasif dan
tertutup, tidak jauh berbeda dengan gaya Soeharto. Suaminya, Taufik Kiemas dipandang
sebagai dalang di balik panggung kekuasaannya, seorang praktisi politik dan fasilitator
keuangan yang andal.
Siapa saja yang menjadi presiden Republik Indonesia pada tahun 2001 pasti
menghadapi permasalahan besar yang merupakan warisan pemerintahan Soeharto, krisis
ekonomi dan sosial yang menyertai lengsernya Soeharto dan kegagalan Habibie serta
Abdurrahman Wahid untuk mengatasi hal ini. Korupsi semakin merajalela dan bahkan
mungkin lebih buruk daripada masa Soeharto. Meskipun hingga kadar tertentu terjadi
pemulihan di dalam investasi dalam dan luar negeri, korupsi, bersama dengan lingkungan
umum yang ditandai oleh ketidakpastian hukum dan sistem peradilan yang benar-benar

busuk, telah memastikan bahwa investasi tersebut tidak mencapai tingkatan yang dibutuhkan
untuk memulihkan ekonomi.
Megawati merupakan presiden wanita pertama dan Namanya cukup dikenal dengan
Megawati Soekarnoputri. Ia menjadi presiden setelah MPR mengadakan Sidang Istimewa
pada tahun 2001. Sidang Istimewa MPR diadakan dalam menanggapi langkah Presiden
Abdurrahman Wahid yang membekukan lembaga MPR/DPR dan Partai Golkar. Ia dilantik
pada 23 Juli 2001. Sebelumnya dari tahun 1999-2001, ia adalah Wakil Presiden.
Setelah habis masa jabatannya, Megawati kembali mencalonkan diri sebagai presiden
dalam pemilihan presiden langsung Pada 20 September 2004. Namun, beliau gagal untuk
kembali menjadi presiden setelah kalah dari Susilo Bambang Yudhoyono yang akhirnya
menjadi Presiden RI ke-6.

B. Aktivitas Megawati Soekarno Putri


Megawati adalah presiden kedua yang menjabat pada masa pemilu multipartai pasca
tumbangnya orde baru. Nama gotong royong juga dipilih megawati untuk menguatkan visi
misi utama pemerintahannya, yaitu rekonsiliasi nasional. Indonesia, saat Megawati terpilih
menjadi presiden sedang porak-poranda akibat beragam konflik, seperti konflik komunal
(ambon, poso, sampang) dan konflik politik (pemakzulan Gus Dur oleh koalisi yang
sebelumnya mendukungnya). Gotong royong adalah kata yang dipilih untuk merekonsiliasi
atau mempersatukan bangsa Indonesia dalam semangat membangun kembali. Melalui
Kabinet Gotong Royong, Presiden Megawati Sukarnoputri telah menunjukkan manuver
politik yang piawai dan berhasil memberikan impresi yang positif pada berbagai lapisan
masyarakat. Saat itu tumbuh dan berkembang pendapat pada berbagai masyarakat termasuk
pelaku ekonomi, kalangan birokrasi, pengamat politik, dan masyarakat kampus bahwa
Kabinet Gotong Royong yang dilantik pada hari Jumat 10 Agustus yang lalu adalah kabinet
yang cukup tangguh. Pandangan tersebut didasarkan atas kenyataan bahwa 26 dari 32 jabatan
menteri dan setingkat menteri dijabat oleh para profesional yang menguasai bidang tugas
masing-masing.
Akan tetapi seiring dengan berjalannya Kabinet Gotong Royong dalam menjalankan
pemerintahan, masyarakat sangat dikecewakan. Pasalnya, kinerja dari Kabinet Gotong
Royong tersebut dinilai lamban dalam mengatasi masalah yang terjadi di negara kita saat itu.
Wacana publik tentang efektifitas tim ekonomi Kabinet Gotong Royong (KGR) dalam
menghantarkan Indonesia untuk secepatnya keluar dari krisis yang telah menggerogoti
ekonomi dan kehidupan social-politik selama lima tahun terakhir ini didominasi oleh
pandangan bahwa anggota Kabinet Gotong Royong bertindak sangat lamban dan tanpa
koordinasi yang penuh. Persepsi ini secara sadar banyak digaungkan oleh kalangan akademisi
dan politisi baik secara kolektif maupun secara perorangan yang pada gilirannya diterima
sebagai suatu realitas oleh masyarakat.
Ekonomi di bawah pemerintahan Megawati tidak mengalami perbaikan yang nyata
dibandingkan sebelumnya, meskipun kurs rupiah relatif berhasil dikendalikan oleh Bank
Indonesia menjadi relatif lebih stabil. Kondisi ekonomi pada umumnya dalam keadaan tidak
baik, terutama pertumbuhan ekonomi, perkembangan investasi, kondisi fiskal, serta keadaan
keuangan dan perbankan. Dengan demikian, prestasi ekonomi pada tahun kedua
pemerintahan sekarang ini tidak menghasilkan perbaikan ekonomi yang cukup memadai
untuk sedikit saja memperbaiki kesejahteraan masyarakat dan mempertahankan kesempatan

kerja. Analisis yang cukup kerap dari banyak kalangan membuktikan bahwa selama ini tim
ekonomi tidak mampu, menyelesaikan proses pemulihan ekonomi dan memperbaiki
perekonomian secara lebih luas. Kondisi perekonomian masih terus dalam ketidakpastian,
terutama karena terkait dengan masalah keamanan, seperti dalam kejadian pemboman
beruntun sejak tahun 1998 sampai tahun 2002. Masalah pertumbuhan ekonomi, investasi dan
pengangguran adalah gambaran yang paling suram di bawah kabinet gotong royong ini.
Namun disisi lain Megawati masih telah menerapkan kebijakan-kenijakan yang telah
ia capai selama pemerintahannya. Kebijakan-kebijakan pada masa Megawati, yaitu :
1. Memilih dan Menetapkan. Ditempuh dengan meningkatkan kerukunan antar elemen bangsa
dan menjaga persatuan dan kesatuan. Upaya ini terganggu karena peristiwa Bom Bali yang
mengakibatkan kepercayaan dunia internasional berkurang.
2. Membangun tatanan politik yang baru. Diwujudkan dengan dikeluarkannya UU tentang
3.

pemilu, susunan dan kedudukan MPR/DPR, dan pemilihan presiden dan wapres.
Menjaga keutuhan NKRI. Setiap usaha yang mengancam keutuhan NKRI ditindak tegas
seperti kasus Aceh, Ambon, Papua, Poso. Hal tersebut diberikan perhatian khusus karena

peristiwa lepasnya Timor Timur dari RI.


4. Melanjutkan amandemen UUD 1945. Dilakukan agar lebih sesuai dengan dinamika dan
perkembangan zaman.
5. Meluruskan otonomi daerah. Keluarnya UU tentang otonomi daerah menimbulkan
penafsiran yang berbeda tentang pelaksanaan otonomi daerah. Karena itu, pelurusan
dilakukan dengan pembinaan terhadap daerah-daerah.
6. Tidak ada masalah yang berarti dalam masa pemerintahan Megawati kecuali peristiwa Bom
Bali dan perebutan pulan Ligitan dan Sipadan.

C. Sifat-sifat Megawati Soekarno Putri Dalam Memimpim


Megawati Soekarno Putri berpenampilan tenang dan tampak kurang acuh dalam
menghadapi persoalan. Tetapi dalam hal-hal tertentu megawati memiliki determinasi dalam
kepemimpinannya, misalnya mengenai persoalan di BPPN, kenaikan harga BBM dan
pemberlakuan darurat militer di Aceh Nanggroe Darussalam.
Gaya kepemimpinan megawati yang anti kekerasan itu tepat sekali untuk menghadapi
situasi bangsa yang sedang memanas. Cukup demokratis, tapi pribadi Megawati dinilai
tertutup dan cepat emosional. Ia alergi pada kritik. Komunikasinya didominasi oleh keluhan
dan uneg-uneg, nyaris tidak pernah menyentuh visi misi pemerintahannya.
Megawati lebih menonjolkan kepemimpinan dalam budaya ketimuran. Ia cukup lama
dalam menimbang-nimbang sesuatu keputusan yang akan diambilnya. Tetapi begitu
keputusan itu diambil, tidak akan berubah lagi. Gaya kepemimpinan seperti ini bukanlah
suatu ke1emahan. Seperti dikatakan oleh Frans Seda: Dia punya intuisi tajam. Sering kita
berpikir, secara logika, menganalisa fakta-fakta, menyodorkan bukti-bukti, tapi tetap saja
belum pas. Di saat itulah Mega bertindak berdasarkan intuisinya, yang oleh orang-orang lain
tidak terpikirkan sebelumnya.

D. Terobosan Megawati Soekarno Putri


Sebagai presiden pertama wanita di Indonesia, ia merupakan presiden pertama peletak
dasar ke arah kehidupan demokrasi. Pembaharuan yang dilakukan sebagian besar di bidang
ekonomi dan politik, sebab pada pemerintahannya, masalah yang dihadapi kebanyakan
merupakan warisan pemerintahan Orde Baru yaitu masalah krisis ekonomi dan penegakan
hukum.
Ada beberapa perubahan yang dilakukan Megawati yaitu :
1. Bidang Ekonomi
Untuk mengatasi masalah ekonomi yang tidak stabil, ada beberapa kebijakan yang
dikeluarkan Megawati yaitu :
a) Untuk mengatasi utang luar negeri sebesar 150,80 milyar US$ yang merupakan warisan Orde
baru, dikeluarkan kebijakan yang berupa penundaan pembayaran utang sebesar US$ 5,8
milyar, sehingga hutang luar negeri dapat berkurang US$ 34,66 milyar.
b)

Untuk mengatasi krisis moneter, Megawati berhasil menaikkan pendapatan per kapita
sebesar US$ 930. Kurs mata uang rupiah dapat diturunkan menjadi Rp 8.500,00.

c) Untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan menekan nilai inflasi, dikeluarkan kebijakan
yang berupa privatisasi terhadap BUMN dengan melakukan penjualan saham Indosat
sehingga hutang luar negeri dapat berkurang.
d) Memperbaiki kinerja ekspor, sehingga ekspor di Indonesia dapat ditingkatkan.
e) Untuk mengatasi korupsi, dibentuk Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
2. Bidang Politik
Mengadakan pemilu yang bersifat demokratis yang dilaksanakan tahun 2004 dan melalui dua
periode yaitu :
a) Periode pertama untuk memilih anggota legislatif secara langsung.
b)

Periode kedua untuk memilih presiden dan wakil presiden secara langsung. Pemilu tahun
2004 merupakan pemilu pertama yang dilaksanakan secara langsung artinya rakyat langsung
memilih pilihannya.
Pemerintahan Megawati berakhir setelah hasil pemilu 2004 menempatkan pasangan
Susilo Bambang Yudhoyono dan Jusuf Kalla sebagai pemenang. Hal ini merupakan babak
baru pemerintahan di Indonesia dimana Presiden dan Wakil Presiden terpilih dipilih langsung
oleh rakyat.

E. Keberhasilan Dan Kegagalan Megawati Soekarno Putri


Sebelumnya, Megawati Soekarnoputri pernah menjabat sebagai Wakil Presiden 19992002 & sebagai Presiden RI 2002-2004. Track Record Megawati selama memimpin RI yang
hanya selama 2 tahun :
1.

Mendirikan Lembaga pemberantas korupsi KPK pada tahun 2003, karena Megawati
Soekarnoputri melihat institusi Jaksa & Polri saat itu terlalu kotor, sehingga untuk
menangkap koruptor dinilai tak mampu, namun jaksa dan Polri sulit dibubarkan, sehingga

dibentuk lah KPK.


2. Menghentikan aktivitas pertambangan Freeport di Papua karena dianggap melanggar aturan
Internasional tentang AMDAL (dampak lingkungan). Lantas anehnya kemudian aktivitas
3.

Freeport dibuka kembali di masa rezim SBY-JK.


Menghentikan kontrak pertambangan minyak Caltex di Blok Natuna Kepri. Anehnya,

4.

kemudian kontrak Natuna disambung kembali oleh SBY-JK diberikan kepada ExxonMobile.
Menghentikan kontrak pertambangan Migas Caltex di Riau daratan. Anehnya, kemudian

kontrak migas Riau disambung kembali oleh SBY-JK dan diberikan kepada Chevron.
5. Membubarkan BUMN terkorup pada masa itu yaitu Indosat karena merugikan negara
puluhan Trilyun & banyak praktek ilegal di Indosat. Asset dari pembubaran BUMN korup
Indosat kemudian dipakai untuk membayar hutang negara yang saat itu jatuh tempo.
Kemudian sebagai ganti Indosat dibuat lembaga yang lain yaitu Satelindo.
6. Menangkap 17 jenderal korup (termasuk jenderal ketua PBSI) yang dicokok langsung saat
Thomas Cup di Singapura, dan menangkap Ketua Partai Golkar Akbar Tanjung yang terlibat
korupsi dana JPS senilai Rp40 milyar. Dampaknya, pada pemilu berikutnya Megawati dijegal
Black Campaign buatan Golkar sebagai balas dendam dari para jenderal & partai Golkar.
7. Megawati membawa Indonesia berhasil keluar dari IMF pada tahun 2003 yang menandakan
Indonesia sudah keluar dari krisis 1998 dan Indonesia yang lebih mandiri. Berani
8.

menghentikan hutang baru. (Zero hutang / tidak meminjam selama kepemimpinannya).


Menangkap 21 pengemplang BLBI antara lain : David Nusa Wijaya, Hendrawan, Atang
Latief, Uung Bursa, Prayogo Pangestu, Syamsul Nursalim, Hendra Rahardja, Sudwikatmono,
Abdul Latief, dsb (BLBI dikucurkan oleh Suharto tahun 1996 sebesar 600 Trilyun). Namun
dalam masa rezim SBY-JK, para pengemplang BLBI tersebut diundang ke istana oleh SBYJK tahun 2007 dengan istilah gelar karpet merah undangan jauman makan. Dan lepaslah

para pengemplang yang merugikan negara tersebut.


9. Mega mengeluarkan Keppres no 34 Tahun 2004 tentang penertiban bisnis TNI. Dimana
aparat TNI sering dipakai untuk memback-up ilegal logging & kejahatan lainnya ditindak
tegas dengan pemecatan ditambah kurungan penjara.
10. Mendirikan Akademi Intelijen yang pertama di Indonesia.

11. Melakukan pembangunan infrastruktur yang vital setelah pembangunan berhenti sejak 1998.
Diantaranya Tol Cipularang (Cikampek-Bandung) sekaligus dalam rangka peringatan KAA,
Jembatan Surabaya Madura (Suramadu), Tol Cikunir, Rel ganda kereta api. Dimulainya
membenahi sistem transportasi dengan Busway di Jakarta. (selanjutnya Jembatan Suramadu
rampung pembangunannya setelah Mega selesai menjabat).
12. Mengembalikan proporsi pendapatan Gas Arun sebagian besar kepada rakyat Aceh
dengan status daerah Otonomi Khusus dan menangkap petinggi GAM dan anggota GAM
yang bersenjata dan yang sering melakukan pembakaran dan penarikan pajak tidak sah,
dengan melibatkan wartawan dan jurnalis untuk pengecekan pelanggaran HAM. Berhasil
membebaskan turis yang disandera GAM. Sepertinya ibu Megawati sudah lama memikirkan
Aceh, dan pidato Ibu Presiden Cut Nyak Megawati di Aceh menggelegar di siang bolong
membangunkan dan memberikan harapan bagi rakyat Aceh.
Namun pada sisi lain, banyak juga hal yang gagal dicapai Megawati dalam masa
pemerintahannya. Salah satu hal yang paling mencolok dalam pemerintahan Megawati
Soekarnoputri adalah tentang maraknya privatisasi BUMN. Kebijakan privatisasi Badan
Usaha Milik Negara (BUMN) secara umum dapat diartikan bahwa kepemilikan BUMN oleh
negara dihilangkan atau paling tidak diminimalisir karena kepemilikan atau pengelolaan
berpindah ke tangan swasta. Kepemilikan publik berubah menjadi kepemilikan privat. Hal ini
dapat dikatakan menyimpang karena pada dasarnya BUMN adalah salah satu sarana
pemasukan kepada Negara yang harus dipertimbangkan dengan seksama.
Penyimpangan ini terjadi misalnya dalam kebijakan privatisasi PT. Semen Gresik dan PT
Indosat. Privatisasi juga banyak dikecam karena dipandang merugikan negara triliunan rupiah
akibat harga jualnya yang terlalu murah. Keputusan pemerintah pada waktu itu untuk menjual
PT Semen Gresik dan PT Indosat sebagai cara cepat untuk mendapatkan dana segar guna
menutupi defisit APBN cenderung tidak menunjukkan langkah strategis ke depan yang ingin
dicapai pemerintah dalam konteks perencanaan pembangunan, khususnya di sektor industri.
Privatisasi tersebut juga sangat elitis dan tidak melibatkan partisipasi masyarakat luas dalam
hal kepemilikan saham.
Banyak kalangan menilai pemerintahan Megawati gagal, walaupun Megawati
berpendapat bahwa Ia hanya meneruskan pemerintahan Abdurrahman Wahid sehingga tidak
optimal. Kegagalan itu dapat dilihat dari aksi-aksi mahasiswa yang mengkritisi pemerintahan
Megawati saat itu menunjukkan eskalasi. Protes mahasiswa menyangkut prakti KKN yang
diindikasikan semakin marak, privatisasi BUMN yang semakin intensif, penanganan BLBI

yang terkesan kian longgar, serta harga-harga barang yang terus membumbung. Hal ini juga
terkait dengan kebijakan pemerintah yang menaikan harga BBM dan kemudian disusul
kenaikan TDL dan telepon sehingga kehidupan, khususnya kaum bawah menjadi susah.
Tanpa disimpulkan, kegagalan dapat pula terlihat dengan menurunnya suara PDI-P pada
pemilu 2004 dan kegagalan Megawati untuk terpilih menjadi presiden pada periode
berikutnya. Hal ini adalah indikasi kepercayaan rakyat yang menurun dengan melihat
penyelenggaraan pemerintahan sebelumnya.
Masalah-masalah lainnya bisa dijelaskan sebagai berikut :
a)

Kinerja megawati dalam memimpin pemerintahan (2001-2004) memang tidak bisa


membuktikan kepada publik bahwa ia memiliki kesamaan kapasitas dengan gaya
kepemimpinan bung Karno.

b) Kekecewaan simpatisan partai dari kalangan wong cilik terhadap anggota-anggota parlemen
yang tidak mengesankan layaknya wakil rakyat.
c)

Buntut kasus pengesahan pelantikan kepala daerah. Contohnya aksi pemecatan terhadap
kader PDI perjuangan di sumatera selatan dan riau akibat sinyalemen pembelotan dan
menerima suap dalam pemilihan gubernur, dan dilanjutkan dengan sikap megawati yang
enggan melantik gubernur terpilih. Sebutlah selama tiga bulan Gubernur sumsel yang terpilih
pada 4 Agustus 2003 tidak dilantik, dan baru dilantik pada 7 Oktober 2003.

d) Kecenderungan megawati tidak merestui gubernur terpilih bila di luar kehendak pimpinan
PDI Perjuangan Jakarta. Atau yang paling anyar adalah peristiwa kekerasan massal di tegal
sebagai buntut kekecewaan kader PDI Perjuangan atas kekalahan di dalam pemilihan kepada
daerah pada 19 Januari 2004.
e)

Sifat megawati yang pendiam dalam memimpin pemerintahan sebenarnya jelas-jelas ridak
relevan lagi untuk dipertahankan. Dan dalam pemilihan presiden yang kedua hendaknya
megawati tidak lagi mengulangi sikap di tahun 1999.

f)

Penyalahgunaan kekuasaan dan korup. Ini karena maraknya praktek penyalahgunaan


kekuasaan dan perilaku korup di dalam tubuh birokrasi pemerintah. Fakta ini bukan sekadar
tudingan, karena berbagai laporan resmi dari institusi pengawasan keuangan dan lembagalembaga internasional seing mengemukakan indikasi kuat bahwa negeri ini masih merupakan
negara terkorup.

g)

Diskriminatif dan Vested Interest, dua hal yang sebenarnya paling diharamkan dlaam
usaha mewujudkan good governance. Praktis apa yang terjadi pada saat ini adalah
berkembangnya fenomena building block bagi kepentingan partai-partai politik di dalam

birokrasi pemerintah. Gejalanya pun sudah nampak ke permukaan. Misalnya dengan


memanfaatkan kedudukan di birokrasi, ada kecenderungan di kalangan birokrat yang juga
politisi partai tertentu itu untuk memberikan keuntungan kepada partai politik secara ilegal.
h) Mengeluh dan menyalahkan masa lalu. Megawati kerap kali melontarkan keluhan, menuding
dan mengemukakan apologi sebagai kesalahan masa lalu ketika situasi ekonomi, politik dan
keamanan belum menunjukkan perbaikan. Keluhan dan apologi itu seolah-olah sudah
menjadi senjatanya di dalam menghadapi tahapan kritik dari publik.

BAB III
PENUTUP

3.1

KESIMPULAN
Megawati adalah anak kedua Presiden Soekarno. Ia Biasa dikenal dengan nama

Megawati Soekarnoputri.
Megawati adalah presiden kedua yang menjabat pada masa pemilu multipartai pasca
tumbangnya orde baru. Nama gotong royong juga dipilih megawati untuk menguatkan visi
misi utama pemerintahannya, yaitu rekonsiliasi nasional.
Ekonomi di bawah pemerintahan Megawati tidak mengalami perbaikan yang nyata
dibandingkan sebelumnya, meskipun kurs rupiah relatif berhasil dikendalikan oleh Bank
Indonesia menjadi relatif lebih stabil.
Megawati Soekarno Putri berpenampilan tenang dan tampak kurang acuh dalam
menghadapi persoalan. Tetapi dalam hal-hal tertentu megawati memiliki determinasi dalam
kepemimpinannya, misalnya mengenai persoalan di BPPN, kenaikan harga BBM dan
pemberlakuan darurat militer di Aceh Nanggroe Darussalam.
Sebagai presiden pertama wanita di Indonesia, ia merupakan presiden pertama peletak
dasar ke arah kehidupan demokrasi. Pembaharuan yang dilakukan sebagian besar di bidang
ekonomi dan politik, sebab pada pemerintahannya, masalah yang dihadapi kebanyakan
merupakan warisan pemerintahan Orde Baru yaitu masalah krisis ekonomi dan penegakan
hukum.
3.2

SARAN
Dengan penyusunan makalah ini hendaknya kita mengetahui dan memahami tentang

hal-hal yang menyangkut dengan kepemimpinan Megawati Soekarno Putri. Untuk


penyempurnaan makalah ini penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat konstruktif
demi penyempurnaan karya ilmiah ini dimasa yang akan datang dan kita mengaplikasikannya
dalam kehidupan nyata.

Вам также может понравиться