Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
menjamin
konsumen
menerima
obat
yang
bermutu
tinggi.
obat
yang
bertujuan
memastikan
mutu
sepanjang
jalur
Pedagang
Besar
Farmasi
(PBF)
resmi
dan
terdaftar
yang
lain
yang
mempunyai
izin
sesuai
peraturan
perundang-
untuk
memastikan
bahwa
proses
pengembalian
obat
tidak
dengan
penerapan
DAGUSIBU.
Sosialisasi
DAGUSIBU
dari
yang
belum
mengetahui
informasi
mengenai
cara
ke tangan pasien. Perhatikan pula jenis obat yang akan dibeli, apakah
termasuk obat bebas, obat bebas terbatas ataupun obat keras. Pastikan
bahwa apotek yang dikunjungi memiliki apoteker yang siap membantu
anda dalam memberikan informasi terkait obat.
Cara mengidentifikasi obat palsu
Sebagian besar obat yang dipalsukan terlihat identik dengan produk asli
dan sulit untuk terdeteksi. Meskipun demikian, terdapat beberapa cara
yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi obat palsu:
1. Periksa
kondisi
label
dan
kemasan,
perhatikan
keberadaan
untuk
mencapai
hasil
terapi
yang
diinginkan.
Tata
cara
penggunaan obat akan berbeda tergantung pada jenis obat dan kondisi
pasien. Obat antibiotik harus dikonsumsi hingga habis untuk mencegah
resistensi pengobatan. Berbeda dengan obat analgetik (penghilang rasa
sakit) seperti parasetamol dan asam mefenamat, obat ini hanya
digunakan ketika pasien merasakan sakit dan nyeri atau demam (7).
Selain itu penggunaan obat harus sesuai dengan aturan yang tertera pada
wadah atau etiket. Tanyakan ke dokter/apoteker mengenai informasi dan
cara penggunaan obat yang benar, khususnya untuk obat dengan cara
penggunaan tertentu, seperti suppositoria, tetes mata, inhaler ataupun
yang lainnya.
3. Simpan
Penyimpanan obat yang tidak sesuai dapat merusak khasiat dan kualitas
obat. Kebanyakan obat disimpan dalam tempat tertutup dan kering, serta
tidak boleh terpapar oleh sinar matahari langsung. Sebagian obat ada
yang harus disimpan di dalam lemari es untuk menjaga obat tetap
berkhasiat. Baca aturan penyimpanan dalam kemasan agar penyimpanan
obat sesuai dengan kondisi obat yang semestinya. Pisahkan penyimpanan
obat dalam (obat untuk diminum) dan obat untuk penggunaan luar secara
terpisah. Simpan obat di tempat yang aman, agar terhindar dari
jangkauan balita dan anak-anak.
4. Buang
Obat yang telah rusak (berubah warna, bau, rasa) atau kadaluarsa tidak
boleh diminum dan harus dibuang. Pembuangan obat tidak boleh
sembarangan agar ntidak disalahgunakan. Obat yang akan dibuang dapat
dibuka kemasannya, lalu obat direndam dalam air lalu dipendam dalam
tanah. Bila obat telah kadaluarsa atau rusak maka obat tidak boleh
diminum, untuk itu obat perlu dibuang. Obat jangan dibuang secara
sembarangan, agar sampah obat tidak disalahgunakan. Obat dapat
dibuang dengan terlebih dahulu dibuka label/kemasannya. Untuk obat
berbentuk tablet dan kapsul dihancurkan dan dicampur dengan tanah,
kemudian masukkan ke plastik dan buang. Untuk obat antibiotik dibuang
dengan kemasan, hanya labelnya yang dilepaskan dari wadah.
Daftar Pustaka
1.
Kemenkes,
Peraturan
2.
3.
4.
Menteri
Kesehatan
Nomor
5.
6.
7.