Вы находитесь на странице: 1из 2

KOMPLIKASI SNH

Kebanyakan morbiditas dan mortilitas stroke berkaitan dengan komplikasi non neurologis
yang dapat di minimalkan dengan perawatan umum, komplikasi-komplikasi tersebut yaitu:2
a. embolisme serebral, dapat terjadi setelah infark miokard atau fibrilasi atrium atau dapat
berasal dari katup jantung prostetik. Embolisme akan menurunkan aliran darah ke otak
dan selanjutnya akan menurunkan aliran darah serebral. Disritmia dapat mengakibatkan
curah jantung tidak konsisten dan penghentian trombus lokal, selain itu disritmia dapat
menyebabkan embolus serebral dan harus diperbaiki.
b. Demam, yang dapat mengeksaserbasi cedera otak iskemik dan harus di obati secara
agresif dengan antipiretik atau kompres dingin. Penyebab demam biasanya adalah
pneumonia aspirasi, kultur darah dan urin kemudian beri antibiotik intravena sesuai hasil
kultur.
c. Kekurangan nutrisi, bila pasien sadar dan tidak memiliki risiko aspirasi maka dapat
dilakukan pemberian makanan secara oral, tetapi jika pasien tidak sadar atau memiliki
risiko aspirasi beri makanan secara enteral melalui pipa nasoduodenal ukuran kecil dalam
24 jam pertama setelah onset stroke.
d. Hipovolemia, dapat di koreksi dengan kristaloid isotonis. Cairan hipotonis (dekstrosa 5%
dalam air, larutan NaCl 0,45 %) dapat memperberat edema serebri dan harus di hindari.
e. Hiperglikemi dan hipoglikemi, ini dapat lakukan terapi setiap 6 jam selama 3-5 hari sejak
onset stoke :
1) < 50 mg/dl
: dekstrosa 40% 50 ml bolus intravena
2) 50-100 mg/dl

: dekstrosa 5 % dalam NaCl 0,9 %, 500 ml dalam 6 jam

3) 100-200 mg/dl

: pengobatan (-), NaCl 0,9 % atau Ringer laktat

4) 200-250 mg/dl

: insulin 4 unit intravena

5) 250-300 mg/dl

: insulin 8 unit intravena

6) 300-350 mg/dl

: insulin 12 unit intravena

7) 350-400 mg/dl

: insulin 16 unit intravena

8) > 400 mg/dl

: insulin 20 unit intravena

f. Atelektasis paru, dapat di cegah dengan fisioterapi dada setiap 4 jam


g. Dekubitus, dicegah dengan perubahan posisi tubuh setiap 2 jam, kontraktur dilakukan
latihan gerakan sendi anggota badan secara pasif 4 kali sehari, pemendekan tendo achiles
di lakukan splin tumit untuk mempertahankan pergelangan kaki dalam posisi dorsofleksi.
h. Defisit sensorik, kognitif, memori, bahasa, emosi serta visuospasial harus di lakukan
neurorestorasi dini.
i. Trombosis vena dalam, dicegah dengan pemberian heparin 5000 unit atau fraksiparin 0,3
cc setiap 12 jam selama 5-10 hari.

j. Infeksi vesika, pembentukan batu, gangguan sfingter vesika biasanya di karenakan


pemasangan kateter urin menetap, latihan vesika harus segera di lakukan sedini mungkin
bila pasien sudah sadar.
k. Hipoksia serebral, diminimalkan dengan member oksigenasi darah adekuat ke otak.
Fungsi otak bergantung pada ketersediaan oksigen yang dikirimkan ke jaringan.
Pemberian oksigen suplemen dan mempertahankan hemoglobin serta hematokrit pada
tingkat dapat diterima akan membantu dalam mempertahankan oksigenasi jaringan
Pencegahan
Pencegahan primer dapat dilakukan dengan menghindari rokok, stres mental, alkohol,
kegemukan, konsumsi garam berlebih, obat-obat golongan amfetamin, kokain dan sejenisnya.
Mengurangi kolesterol dan lemak dalam makanan. Menggendaliakan hipertensi, diabetes
melitus, penyakit jantung, penyakit vaskular aterosklerotik lainya. Perbanyak konsumsi gizi
seimbang dan olahraga teratur.2
Pencegahan skunder dengan cara memodifikasi gaya hidup yang berisiko seperti hipertensi
dengan diet dan obat antihipertensi, diabetes melitus dengan diet dan obat hipoglikemik oral atau
insulin, penyakit jantung dengan antikoagulan oral, dislipidemia dengan diet rendah lemak dan
obat antidislipidemia, berhenti merokok, hindari kegemukan dan kurang gerak.2

Вам также может понравиться