Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah swt karena dengan izin-Nya kita masih di beri
kesempatan
dalam
menyelesaikan
penyusunan
makalah
yang
berjudul
TANAMAN BERKHASIAT OBAT. Dan tak lupa pula penulis haturkan salawat
dan salam atas junjungan Rasulullah Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat
serta para pengikutnya sampai akhir zaman, amin.
Adapun maksud penyusunan makalah ini untuk memenuhi tugas
penyuluhan. Penyusun telah berusaha semaksimal mungkin dalam penyusunan
makalah ini dengan memberikan gambaran secara deskriptif agar mudah di
pahami.
Namun penyusun
kesempurnaan, maka dari pada itu penyusun memohon saran dan arahan yang
sifatnya membangun guna kesempurnaan makalah ini di masa akan datang dan
penyusun berharap makalah ini bermanfaat bagi semua pihak.
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Kata Pengantar.........................................................................................................
ii
Daftar Isi...................................................................................................................
iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................
1
1.2 Tujuan...................................................................................................................
1
BAB II ISI
2.1 Materi Penyuluhan.............................................................................................
2
2.1.1 Kangkung
.............................................................................................................................
4
2.1.1.1 Klasifikasi
.................................................................................................................
5
2.1.1.2 Kandungan dan Manfaat kangkung
.................................................................................................................
3
2.1.2 Bunga Matahari
..........................................................................................................................
5
2.1.2.1 Klasifikasi
.................................................................................................................
6
2.1.2.2 Sifat Kimia
.................................................................................................................
7
2.1.2.3 Efek Farmakologis
.................................................................................................................
7
2.1.2.4 Cara Penggunaan
..............................................................................................................
8
2.2 Waktu, tempat dan peserta penyuluhan..........................................................
10
2.3 Uraian Capaian..................................................................................................
10
2.4 Faktor Pendorong dan Penghambat.................................................................
10
2.5 Daftar Pertanyaan.......................................................
10
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pengetahuan masyarakat tentang pemanfaatan tanaman sebagai obat hanya
sampai pada sebatas pemanfaatan temu lawak untuk menambah nafsu makan.
Selain pengetahuan yang dimiliki masyarakat saat ini hanya sebatas pengetahuan
turun temurun sebagai bentuk interaksi antara masyarakat dengan lingkungannya
khususnya tumbuhan (etnobotani). Di negara Indonesia, sekalipun pelayanan
kesehatan telah berkembang, jumlah masyarakat yang memanfaatkan pengobatan
tradisional tetap tinggi. Menurut Survei Sosial Ekonomi Nasional tahun 2001,
57,7% penduduk Indonesia melakukan pengobatan sendiri tanpa bantuan medis
dengan memilih cara pengobatan tradisional. Akan tetapi pemanfaatan tumbuhan
sebagai obat masih rendah sehingga perlu di lakukan pengenalan terhadap
masyarakat tentang pemanfaatan tumbuhan sebagai obat.
Sebagai langkah awal yang sangat membantu untuk mengetahui suatu
tumbuhan berkhasiat obat adalah dari pengetahuan masyarakat tradisional secara
turun temurun (Dharma, 2001). Menurut Rifai (1998), kelompok etnik tradisional
di Indonesia mempunyai ciri-ciri dan jati diri budaya yang sudah jelas terdefinisi,
sehingga diduga kemungkinan besar persepsi dan konsepsi masyarakat terhadap
sumberdaya nabati di lingkungannya berbeda, termasuk dalam pemanfaatan
tumbuhan sebagai obat tradisional. Sudah ada penelitian tentang jenis-jenis
tumbuhan yang berpotensi dan diduga berpotensi sebagai obat.
Untuk itu perlu dilakukan pemberian informasi tentang pemanfaatan suku
tanaman yang berpotensi sebagai bahan obat tradisional. Tujuan dilakukannya
pengenalan tanaman obat kepada masyarakat adalah untuk meningkatkan
pengetahuan masyarakat tentang tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai obat,
sehingga dapat meningkatkan kesehatan masyarakat dan kesejahteraan masyarakat
jika produk obat dari tanaman ini dapat diproduksi dan dikemas secara baik untuk
dijual.
1.2 Tujuan
Mengetahui khasiat dari tanaman kangkung dan bunga matahari
BAB II
ISI
2.1 Materi Penyuluhan
Tumbuhan obat adalah semua tumbuhan yang dapat digunakan sebagai obat,
berkisar dari yang terlihat oleh mata hingga yang nampak dibawah mikroskop
(Hamid et al., 1991). Menurut Zuhud (2004), tumbuhan obat adalah seluruh jenis
tumbuhan obat yang diketahui atau dipercaya mempunyai khasiat obat yang
dikelompokkan menjadi :
1. Tumbuhan obat tradisional, yaitu; jenis tumbuhan obat yang diketahui atau
dipercaya oleh masyarakat mempunyai khasiat obat dan telah digunakan
sebagai bahan baku obat tradisional.
2. Tumbuhan obat modern, yaitu; jenis tumbuhan yang secara ilmiah telah
dibuktikan mengandung senyawa atau bahan bioaktif yang berkhasiat obat
dan penggunaannya dapat dipertanggungjawabkan secara medis.
3. Tumbuhan obat potensial, yaitu; jenis tumbuhan obat yang diduga
mengandung senyawa atau bahan aktif yang berkhasiat obat, tetapi belum
dibuktikan secara ilmiah atau penggunaannya sebagai obat tradisional sulit
ditelusuri.
Departemen Kesehatan RI mendefinisikan tumbuhan obat Indonesia seperti yang
tercantum dalam SK Menkes No. 149/SK/Menkes/IV/1978, yaitu:
1. Bagian tumbuhan yang digunakan sebagai bahan obat tradisional atau jamu.
2. Bagian tumbuhan yang digunakan sebagai bahan pemula bahan baku obat
(precursor).
3. Bagian tumbuhan yang diekstraksi digunakan sebagai obat (Kartikawati,
2004).
Beberapa hal yang perlu diketahui sebelum menggunakan obat bahan alam
adalah keunggulan obat tradisional dan kelemahan tumbuhan obat. Keunggulan
obat bahanalam antaralain (Suharmiati dan Handayani, 2006):
1. Efek samping obat tradisional relatif lebih kecil bila digunakan secara benar
dan tepat, baik tepat takaran, waktu penggunaan,cara penggunaan, ketepatan
pemilihan bahan, dan ketepatan pemilihan obat tradisional atau ramuan
tumbuhan obat untuk indikasi tertentu.
2. Adanya efek komplementer dan atau sinergisme dalam ramuan obat/
komponen bioaktif tumbuhan obat. Dalam suatu ramuan obat tradisional
umumnya terdiri dari beberapa jenis tumbuhan obat yang memiliki efek
saling mendukung satu sama lain untuk mencapai efektivitas pengobatan.
Formulasi dan komposisi ramuan tersebut dibuat setepat mungkin agar tidak
menimbulkan efek kontradiksi, bahkan harus dipilih jenis ramuan yang
saling menunjang terhadap suatu efek yang dikehendaki.
3. Pada satu tumbuhan bisa memiliki lebih dari satu efek farmakologi. Zat
aktif pada tumbuhan obat umumnya dalam bentuk metabolit sekunder,
sedangkan satu tumbuhan bisa menghasilkan beberapa metabolit sekunder,
sehingga memungkinkan tumbuhan tersebut memiliki lebih dari satu efek
farmakologi.
4. Obat tradisional lebih sesuai untuk penyakit-penyakit metabolik dan
degeneratif.
Perubahaan
pola
konsumsi
mengakibatkan
gangguan
2.1.1 KANGKUNG
Kangkung merupakan tanaman yang dapat tumbuh lebih dari satu tahun.
Tanaman kangkung memiliki sistem perakaran tunggang dan cabang-cabangnya
akar menyebar kesemua arah, dapat menembus tanah sampai kedalaman 60
hingga 100 cm, dan melebar secara mendatar pada radius 150 cm atau lebih,
terutama pada jenis kangkung air (Djuariah, 2007).
Para pakar gulma internasional menyatakan bahwa kangkung yang dikenal
dengan nama populer Water Spinach seringkali dimasukkan ke dalam golongan
gulma air dan biasanya hidup berdampingan dengan Echinochloa crassipes Sahim
dan Azola pinnata R. Br. Bahkan dari sumber daya hayati alam Indonesia
kangkung mengandung senyawa tertentu yang potensial untuk manfaat dalam
dunia farmasi; hingga dalam dunia kedokteran kangkung disebut dengan tanaman
obat (Tseng dan Iwakami et al 1992).
2.1.1.1 Klasifikasi :
Kingdom
: Plantea
Divisio
: Magnoliophyta
Kelas
: Magnoliapsida
Ordo
: Solanales
Familia
: Convolvulaceae
Genus
: Ipomea
Spesies
Nama Daerah :
Rumpun, Kalayau, Kangkueng, Lalidih, Kangkong (Sumatera); Kangkung,
Kangkong (Jawa); Nggongodano, Angodano, Kako Dano, Pangpung, Lara (Nusa
Tenggara); Kangko, Sayoha, Sariokang, Sayor, Ponangoi, Kanto, Naniri, Lare,
Tatango, Tanggo (Sulawesi); dan Kingkoi, Kongkia, Kangko, Utango, Takako,
Kako, Kango, Beehob (Maluku).
2.1.1.2 Kandungan dan Manfaat :
Kandungan bersifat antiracun, antiradang, peluruh kencing, menghentikan
pendarahan, sedatif (obat tidur), kangkung juga bersifat menyejukkan dan
menenangkan. Kangkung mengandung protein, kalsium, fosfor, besi, karoten,
hentriakontan, dan sitosterol.
Penyakit yang dapat disembuhkan dan cara penggunaannya
1. Mengurangi haid
0,5 Kg daun kangkung segar cuci, tumbuk halus, beri air secukupnya.
Saring, beri 1 sendok makan madu. Minum habis 1x sehari sekaligus
2. Mimisan
Seikat kecil daun kangkung segar, cuci, tumbuk halus, beri sedikit gula,
seduh dengan air panas. Setelah dingin, saring, minum 2x sehari.
3. Sakit kepala
Cara I :
segenggam daun kangkung tumbuk halus, beri sedikit garam dan air
secukupnya. Saring, beri madu. Minum 1x sehari sekaligus.
Cara II :
Seikat daun dan batang kangkung segar rebus, minum air rebusannya.
4. Ambeien
Segenggam kecil akar kangkung cuci bersih, rebus dengan 3 gelas air
sampai airnya tinggal 1/2 . setelah dingin, minum sehari 2x gelas.
5. Insomnia
Sering-sering makan sayur dan kangkung, tanpa batang.
6. Sakit gigi
Segenggam akar kangkung, sendok teh cuka, direbus dengan 1 gelas air.
Gunakan air rebusannya sekaligus 1x sehari.
Kingdom
: Plantae
Devisi
: Magnoliopyta
Kelas
: Magnoliopsida
Ordo
: Asterales
Familia
: Asteraceae
Genus
: Helianthus
Spesies
: Helianthus annuus L.
Nama Daerah:
Bunga :
Quercimeritrin, helianthoside A, B, C, oleanolic acid, echinocytic acid.
Biji :
Betha-sitosterol, prostaglandin E, chlorogenic acid, quinic acid, phytin,
3,4-benzopyrene. Dalam 100 gram minyak biji.
Bunga :
Leak total 100, lemak jenuh 9,8, lemak tak jenuh:oleat 11,7 dan linoleat
72,9. Tanpa kolesterol.
3. Akar
muka
dengan
air
kelapa
dan
apa
saja
menenangkan
liver,
merangsang
pengeluaran
air
kemih,
DAFTAR PUSTAKA
Dharma, A. 2001.Uji Bioaktifitas Metabolit Sekunder. Makalah Workshop
Peningkatan Sumber Daya Alam Hayati dan Rekayasa Bioteknologi.
FMIPA UNAND, Padang.
Hamid et al. 1991.Upaya Pelestarian Tumbuhan Obat di Balittro. Di dalam
prosiding Pemamfaatan Tumbuhan Obat dan Hutan Tropis Indonesia.
Bogor: Kerjasama jurusan Konservasi Sumberdaya Hutan, Fakultas
Kehutanan, IPB dan Latin Bogor.
Kartikawati, S.M., 2004. Pemanfaatan Sumberdaya Tumbuhan oleh Masyarakat
Dayak Meratus di Kawasan Hutan Pegunungan Meratus, Kabupaten Hulu
Sungai Tengah. Tesis pada Sekolah Pascasarjana IPB. Bogor
Khaidir Yusni B. 2010. Aneka Tanaman Obat. :UBA Press
Rifai, M.A. 1998. Pemasakinian Etnobotani Indonesia : Suatu Keharusan demi
Peningkatan Upaya Pemanfaatan, Pengembangan dan Penguasaannya.
Prosiding Seminar Nasional Etnobotani III ( 5-6 Mei 1998, Denpasar-Bali) :
352-356.
Suharmiati dan Handayani, L., 2006, Cara Benar Meracik Obat Tradisional, 4-6,
Agro Pustaka, Jakarta.
LAMPIRAN