Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
HASIL PENGKAJIAN
A. Tenaga dan Pasien (M1 Man)
Analisis ketenagaan perawat mencakup jumlah tenaga
keperawatan dan non keperawatan, Ruang Dahlia memiliki tenaga
perawat sebanyak 10 orang dimana S1 Keperawatan 4 orang (40%),
jumlah tenaga DIII Keperawatan sebanyak 6 orang (60%) Selain itu,
Ruang Dahklia memiliki beberapa tenaga keperawatan yang telah
mengikuti pelatihan.
1. Pendidikan Perawat dahlia
Pendidikan staff perawat di ruang dahlia ada S1 dan DIII
keperawatan seperti pada tabel di bawah ini :
N
o
Jumlah
Pendidikan
S1
DIII
Jumlah
Lama Pendidikan
4 Tahun
5 Tahun
6 Tahun
10 Tahun
Jumlah
Jabatan
Kepala Ruangan
Ketua tim
Perawat pelaksana
Nama
1.
Indiarti, S.kep.,Ns
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Jumlah
Lama Pendidikan
Dokter Umum
Parsial
jumlah
Pagi
= 0,17 x 7 = 1,19
Sore
Malam
Orang)
1.19(1
7 tenaga perawat
= 2.9 ( 3 orang )
= 8 Orang
8 x 3 jam
Kelas III
= 6 Orang
= 24 Jam
= 2,23 = 2
Orang
= 51 Jam x 30 %
8 Jam
= 1,91 = 2
Orang
Jumlah Pasien
Presentase
40
12
10
3
7
16
28
12
9
5
7
3
22
1
2
1
1
1
180
22,2%
6,7%
5,6%
1,7%
3,9%
8,9%
15,6%
6,7%
5%
2,8%
3,9%
1,7%
12,2%
0,5%
1,1%
0,5%
0,5%
0,5%
100%
Untuk
Ruangan
Jumlah Bed
o
Terpakai
1. Ruang Dahlia
6
2. Ruang Mawar
6
BOR = 9/14 x 100% = 64.3 %
Jumlah Bed
Kosong
2
0
Ruangan
Jumlah Bed
o
Terpakai
1. Ruang Dahlia
4
2. Ruang Mawar
6
BOR = 10/14 x 100% = 71.4 %
Jumlah Bed
kosong
4
0
Ruangan
Jumlah Bed
o
Terpakai
1. Ruang Dahlia
6
2. Ruang Mawar
6
BOR = 12/14 x 100% = 85.7%
Jumlah Bed
Kosong
2
0
Jenis
barang
Jumla
h
bara
ng
Kondi
si baik
Lemari
kayu
Meja kayu
Televise
Rak
peralatan
Kaca hias
Monitor
CPU
Kondi
si
rusak
ringan
Kondi
si
rusak
berat
Keterang
an
Rak
sepatu
Lemari Es
11
Timbanga
n badan
2
1
12
Lampu
focus
13
Kursi lipat
14
Instrument
table
15
Loker
16
Instrument
troli
17
Kursi
tunggu
kayu
18
Tensi
meter
dorong
19
Papan
daftar
nama
pasien
20
Jam
dinding
21
LCD X-Ray
Single
23
Nebulizer
24
Pigora
25
Bak
instrument
26
Bak
instrument
kecil
27
Bengkok
besar
31
Waskom
stenlis
13
13
33
Hand
dryer
36
Kursi roda
27
Stetoskop
dewasa
28
Kursi
tunggu isi
4
29
BED
14
14
30
Lemari
pasien
14
14
31
Standart
infus
16
16
32
Kursi
penunggu
pasien
14
14
33
Toilet
34
Kaca hias
35
Washtafle
36
Pigora
11
11
37
Jam
dinding
Alat Medis
Jumlah
spuit 1 cc
spuit 3 cc
spuit 5 cc
spuit 10
infus set
Dermafix
Spinokar
abokat 20
abokat 22
abokat 24
spuit 20 cc
spuit 50 cc
transfusi set
infus 3w
NGT 16
NGT 18
nasal kanol
NRM
masker nebul
handsscoon streril 7
kateter
Urobag
4
4
5
5
5
5
5
4
4
4
5
1
5
3
3
2
3
1
5
5
5
5
Nama Obat
Jumlah
Lasix
Lidocain
Antrain
Romfidine
dipen hydramine
Dexamethasone
vit k
Meylen
Kcl
D 40%
dopamin/stesalid
Aminophiline
as.tramex
Ondane
botol eta
inf.martos / D5%
inf. RL/PZ
inf. D 10%
inf. Ka en 3B/wida
inf.D5-1/2 NS/fobolit
inf.ring as
Adrenalin
5
5
4
3
4
4
4
3
5
5
4
5
5
5
5
05/3
05/5
1
02/3
01/1
01/1
03/6
Di ruang dahlia saat ini belum ada No. Bed dalam setiap bed
pasien, slogan untuk pemakaian masker bagi semua pasien baik
pasien Kp ataupun non Kp, enam langkah cuci tangan, larangan
untuk membawa anak kecil di bawah umur, kurangnya tempat obat
di ruang perawat. Selain itu kurangnya termometer di ruang dahlia
hasil
pengkajian
tanggal
18-20
April
2016,
melakukan
tugas
perencanaan,
pengorganisasian,
(3) Member pujian kepada anggota tim atau pelaksana yang melaksanakan
tugasnya dengan baik, tepat waktu, berdasarakan prinsip, rasionala dan
kebutuhan pasien
(4) Member teguran kepada anggota tim atau pelaksana ang melalaikan
tugas atau membuat kesalahan
(5) Member mutivasi kepada anggota tim ataupelaksana
(6) Melibatkan anggota tim atau pelaksana dari awal sampek akhir
kegiatan
(7) Melakukan pelaporan dan pendokumentasian
d) Pengawasan
(1) Melalui komunikasi : mengawasi dan berkomunikasi langsung dengan
anggota tim atau pelaksana asuhan keperawatan kepada pasien.
(2) Melalui superviser: melihat/ mengawasi pelaksanaan asuhan
keperawatan dan catatan keperawatan yang di buat oleh anggota tim
atau pelaksana serta menerima/ mendengar laporan secara lisan dari
anggota tim atau pelaksana tentang tugas yang dilakukan
(3) Memperbaiki, mengatasi kelemahan atau kendala yang terjadi pada
saat itu juga.
(4) Melalui evaluasi:
(a) Mengevaluasi kinerja dan laporan anggota tim/ pelaksana dan
membandingkan dengan peran masing-masing serta dengan
rencana keperawatan yang telah di susun
(b) Penampilan kinerja anggota tim/pelakasan dalam melaksanakan
(c)
(d)
(e)
(f)
tugas
Upaya peningkatan kemampuan, keterampilan dan sikap
Memberi umpan balik kepada anggota tim/pelaksana
Mengatasi masalah dan menetapkan upaya tindak lanjut
Memperhatikan aspek etik dan legal dalam pelaksanaan asuhan
keperawatan
(g) Melakukan pelaporan dan pendokumentasian
(h) Gaya kepemimpinan yang bisa di terapkan yaitu demokratik,
otokratik, pseudo demokratik, situasional
(i) Peran manajereal : informasional, interpersonal,decisional.
d. Peran sebagai anggota tim atau pelaksana
1) Perencanaan
a) Bersama kepala ruangan dan ketua tim mengadakan serah terima tugas
b) Menerima pembagian tugas dari ketua tim
c) Bersama ketua tim menyiapkan keperluan untuk pelaksanaan asuhan
keperawatan
d) Mengikuti ronde keperawatan bersama kepala ruangan
e) Menerima pasien baru
f) Melakukan pelaporan dan pendokumentasian
2) Pengorganisasian dan ketenagaan
keperawatan
Melaksanakan tugas ang diberikan oleh ketua tim
Melaksanakan koordinasi pekerjaan dengan tim kesehatan lain
Menyesuaikan waktu istirahat dengan anggota tim atau pelaksana lainnya
Melaksanakan asuhan keperawatan
Menunjang pelaporan dan pendokumentasian tindakan keperawatan yang
dilakukan
3) Pengarahan
a) Menerima pengarahan dan bimbingan dari ketua tim tentang tugas setiap
anggota tim atau pelaksana
b) Meneriama informasi dari
ketua
tim
berhubungan
dengan
asuhankeperawatan
c) Menerima pujian dari ketua tim
d) Dapat menerima teguran dari ketua tim apabila melalaikan tugas atau
membuat kesalahan
e) Mempunyai motivasi terhadap upaya perbaikan
f) Terlibat aktiv dari awal sampai dengan akhir kegiatan
g) Menunjang pelaporan dan pendokumentasian
4) Pengawasan
a) Menyiapkan dan menunjukkan bahan yang diperlukan untuk proses
evaluasi serta terlibat aktiv dalam mengevaluasi kondisi pasien
b) Menunjang pelaporan dan pendokumentasian
3. Penerimaan Pasien Baru
Alur penerimaan pasien baru di RS PARU Jember, pertama kali
pasien diterima di UGD dan sebagian keluarga pasien mendaftarkan
identitas pasien ke SIM sekaligus pesan kamar, kemudian SIM
konfirmasi ke ruangan dahlia bahwa akan ada pasien baru,
selanjutnya perawat ruangan Dahlia menyiapkan kamar pasien dan
menunggu konfirmasi dari perawat UGD mengenai terapi pasien dan
persiapan pengiriman pasien ke ruangan Dahlia. Kemudian pasien
diantar oleh petugas UGD dan diterima oleh petugas ruangan dahlia
dan menyerahkan rekam medik yang sesuai pasien dengan disertai
timbang terima pasien.
Ada beberapa informed consent yang disiapkan oleh ruangan
yakni
persetujuan
atau
penolakan
tindakan
medis
seperti
Masuk UGD
OneDay Care
(Obeservasi)
Opname MRS
Pendaftaran di registrasi
Tidak Baik
Baik
Pulang
Pasien Gawat
Pasien Rawat Jalan (Dengan Penjamin) BPJ
Masuk UGD
PP menyiapkan:
a. Lembar pasien masuk RS
Pelayanan Apotik Farmasi
Perawatan Pasien
Lembar format pengkajian pasien
Nursing
kitAlur Pelayanan Pasien Di RS Paru Jember
Gambar
: 3.2
Pembelian obat Ke Informed
Apotik concent sentralisasi obat
Lembar tata-tertib pasien dan pengunjung
Pembayaran
Tempat
tidur pasien Obat
baru diloket terpadu
Tidak
Puang
PP menjelaskan segala sesuatu yang tercantum dalam lembar penerimaan pasien baru
Terminasi
Evaluasi
3. Timbang Terima
Timbang
terima
merupakan
teknik
atau
cara
untuk
b)
2. Pelaksanaan
a. Di Nurse station perawat yang bertanggung jawab pada dinas
sebelumnya menjelaskan kepada perawat yang akan dinas
berikutnya tentang keadaan semua pasien di ruangan Dahlia.
b. Hal-hal yang sifatnya khusus dan memerlukan perincian yang
matang
sebaiknya
dicatat
secara
khusus
untuk
diserah
umum
pemeriksaan
dan
persiapan
laboratorium
yang
perlu
pemeriksaan
dilakukan
penunjang
kecuali
pada
kondisi
khusus
dan
memerlukan
DIAGNOSA KEPERAWATAN
RENCANA TINDAKAN
MASALAH :
TERATASI
BELUM TERATASI
TERATASI SEBAGIAN
BARU
3.
Ronde Keperawatan
Di ruang Dahlia tidak pernah dilaksanakan ronde keperawatan.
Jika ada pasien dengan masalah keperawatan yang belum teratasi
keperawatan
dan
banyaknya
kasus
medis
yang
PENETAPAN PASIEN
PROPOSAL
PERSIAPAN PASIEN :
INFORM CONSENT
HASIL PENGKAJIAN /INTERVENSI DATA
PENYAJIAN MASALAH
ANALISA DATA
MASALAH TERATASI
4.
Sentralisasi Obat
Sentralisasi obat semua ruangan di RS PARU Jember sudah
dilakukan dengan sistem sentralisasi dengan program yang disebut
UDD (unit dose dispending). Sentralisasi obat semua dilakukan oleh
petugas apotek sesuai kebutuhan pasien pada setiap sift yang
ditentukan oleh dokter. Petugas menjelaskan tatacara minum obat
dan fungsi obat secara langsung ke pasien.
DOKTER
Persetujuan Sentralisasi
Obat dari Perawat
FARMASI / APOTEK
Pasien/keluarga
Pasien/keluarga
Gambar 3.6 Alur Sentralisasi Obat (Nursalam 2007)
5.
Supervisi Keperawatan
Supervisi Keperawatan adalah suatu proses pemberian sumbersumber yang dibutuhkan perawat untuk menyelesaikan tugas-tugas
dalam
rangka
pencapaian tujuan.
Dalam
pelaksanaan
supervisi
proposal
supervisi
keperawatan
dan
membuat
Pelaksanaan
1) Supervisi dimulai dengan pembukaan oleh kepala ruang dan
penyampaian tujuan dan manfaat supervisi.
Evaluasi
1) Mencatat / menuliskan semua masukan dan hasil supervisi
kedalam laporan supevisi.
2) Melakukan evaluasi ulang setelah supervisi setelah waktu
yang ditetapkan.
Berdasarkan pengkajian yang kami lakukan pada tanggal 18-
Kasi perawatan
Ka Keperawatan
Menetapkan kagiatan dan tujuan serta menfaat
KARU
Menilai kinerja
Feed back
Koreksi atau pemecahan masalah
Reward/reinforcement
KT
KT
KT
SP
SP
SP
c)
d)
e)
f)
g)
Diagnosa medis
KIE
Pemeriksaan
TTD perawat
TTD pasien/keluarga
Dalam DP tidak ada leaflet namun ada penjelasan terkait
b)
pulang
3) Ketua tim membuat perencanaan pasien pulang
4) Melakukan kontrak waktu dengan pasien dan keluarga
Tahap pelaksanaan discharge planning:
1) Menyiapkan pasien dan keluarga, peralatan, status, kartu dan
lingkunagan
2) Ketua
tim
dibantu
perawat
pelaksana
melakukan
PP dibantu PA
Keadaan pasien:
Klinis pemeriksaan penunjang lain
Tingkat ketergantungan pasien
Perencaan pulang
Penyelesaian administrasi
Program HE
Kontrol dan obat
Gizi
Aktifitas dan isirahat
Perawatan diri
Lain-lain
DATA PASIEN
1
2
Dx awal
Anamnesis
TTV
RINCIAN
Ditentukan Oleh Dokter
a. Keluhan utama
b. Riwayat penyakit sekarang
c. Riwayat penyakit kelurga
d. Riwayat penyakit dahulu
e. Riwayat alergi
a. Tekanan Darah
b. Suhu
c. Respiration Rate
d. Berat Badan
e. Tinggi Badan
f. SA O2
g. GDA
a. Keadaan Umum: Anemia, Icterus, Dipsneau,
Sianosis.
b. Kepala: Mata, Telinga, Hidung, Leher, Mulut,
Pharing
c. Thorax: Jantung, Paru, Abdomen, Extremitas
ICD X
a. Tanggal
b. Kode
c. ICD
d.
e.
f.
g.
a.
b.
c.
a.
b.
c.
d.
a.
b.
c.
d.
e.
a.
b.
a.
b.
c.
d.
a.
b.
c.
d.
TX
Catatan lain
SOP
Tindakan
10
Obat
11
Dx Keperawatan
Diagnosis Pasien
Utama
Status
Dokter
Tanggal
Terapi
Dokter
Cara keluar
Keadaan keluar
Kasus
Dokter yang memulangkan
Tanggal
Pelaksana
Subjektif
Objektif
Planning medis/intervensi keperawatan
Tanggal kunjungan TL
Tempat Layanan
Tanggal
Resep
Tempat layanan
Dokter
Tanggal
Kode ICD
Diagnosis ICD
Dokter
Pelayanan
Keperawatan
Kelas II
kelas III
35.000
35.000
Dokter umum
20.000
20.000
Dokter spesialis
50.000
40.000
Kelompok
ASKEP
Nama Layanan
Pelayanan Keperawatan
Jasa Infasif RI
Jasa Infasif RI
Jasa Infasif RI
Konsul Gz
Konsul RI
Konsul Gizi
Konsultasi Ke dr Spesialis d/
kehadiran
Konsultasi Ke dr Spesialis t/
Kehadiran
MMS
Oksigen
Konsul RI
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Kelas
Kelas
II
Kelas
II
Kelas
II
Kelas
II
Kelas
II
Kelas
II
Kelas
II
Kelas
II
Kelas
II
Kelas
II
Kelas
II
Kelas
II
Kelas
II
Kelas
II
Kelas
II
Kelas
II
Kelas
II
Kelas
II
Kelas
II
Kelas
II
Kelas
II
Tarif
35000
50000
25000
0
50000
7500
50000
35000
10000
21150
0
9000
25350
0
11000
42500
2000
84500
4000
10600
0
5000
12700
0
6000
16900
0
Oksigen
Oksigen
Registrasi
Kunjungan
T Invasif OK
Punksi Ascites
T Invasif RI
T Pelayanan
Jenazah
Chemoterapy
Registrasi Kunjungan RI
Perawatan jenazah
TNO
Resusitasi
TNO RI
TNO RI
Bladder Training
TNO RI
Body Massage
TNO RI
Electrical Stimulation/farodic
TNO RI
Infra Red
TNO RI
TNO RI
Traksi Cervical
TNO RI
TNO RI
Traksi Lumbal
Transcutaneus Electrical Nerve
Stimulus
TNO RI
TNO RI
EKG d/Bacaan
TNO RI
Ekg t/Bacaan
TNO RI
TNO RI
TNO RI
TNO RI
Kumbah Lambung
TNO RI
Mantoux Test
TNO RI
TNO RI
Nebulizer d/Obat
Nebulizer t/Obat
Kelas
II
Kelas
II
Kelas
II
Kelas
II
Kelas
II
Kelas
II
Kelas
II
Kelas
II
Kelas
II
Kelas
II
Kelas
II
Kelas
II
Kelas
II
Kelas
II
Kelas
II
Kelas
II
Kelas
II
Kelas
II
Kelas
II
Kelas
II
Kelas
II
Kelas
II
Kelas
II
Kelas
II
Kelas
II
Kelas
7500
12000
0
55000
10000
0
15000
0
30000
75000
17500
15000
30000
17500
15000
15000
20000
20000
25000
25000
10000
0
50000
3500
3500
3500
44000
50000
40000
25000
TNO RI
Oxymetri
TNO RI
TNO RI
TNO RI
TNO RI
Pemasangan Catheter
TNO RI
Aff Cathether
TNO RI
Pemasangan Infus
TNO RI
Aff Infus
TNO RI
TNO RI
Pemasangan NGT
TNO RI
Aff NGT
TNO RI
TNO RI
TNO RI
TNO RI
TNO RI
Pembidaian (Spalk)
TNO RI
Pemeriksaan GDA
TNO RI
Pemeriksaan Hb S ahli
TNO RI
TNO RI
TNO RI
TNO RI
TNO RI
Suction
TNO RI
Continous Suction
TNO RI
Tampon Hidung
II
Kelas
II
Kelas
II
Kelas
II
Kelas
II
Kelas
II
Kelas
II
Kelas
II
Kelas
II
Kelas
II
Kelas
II
Kelas
II
Kelas
II
Kelas
II
Kelas
II
Kelas
II
Kelas
II
Kelas
II
Kelas
II
Kelas
II
Kelas
II
Kelas
II
Kelas
II
Kelas
II
Kelas
II
Kelas
II
15000
21500
10000
0
60000
25000
10000
20000
5000
15000
30000
10000
30000
15000
15000
5000
61000
15000
7500
30000
50000
40000
3500
22500
22500
55000
Kelas
II
Kelas
TNO RI
Perawatan WSD Per Hari
II
Kelas
Visite
Visite Dokter Spesialis
II
Kelas
Visite
Visite Dokter Umum
II
Tabel : 3.15 Tabel Tarif Tindakan RS Paru Jember
TNO RI
Vena Sectie
45000
30000
50000
20000
Selanjutna pasien
10 pasien
dan
bersikap
sopan
serta
ramah,
memperhatikan
dan
tersedia
di
Rumah
Sakit
pada
pasien
baru
dan
karu
Analisa SWOT
Bobo
t
Rating
Bobot x Rating
Sumber Daya
Manusia (MAN)
S-W
1. Internal faktor
(IFAS) STRENGTH
0,3
a. Adanya sistem
pengembangan staf
berupa pelatihan.
b. Jenis ketenagaan
0,3
S1 Kep : 6
orang
D3 Kep :21
0,2
orang
c. Perawtan pavilium
mawar sebagian
besar pernah
mengikuti pelatihan
dan seminar seperti : 0,2
PPGD, BLS, BTCLS,
3,7 - 3 =
4
1,2
1,2
0,9
3,7
3
0, 7
ECG.
d. Adanya wewenang
dan tugas yang jelas
(kelapa ruangan,
wakil kepala
ruangan, kepala tim,
perawat pelaksana.
TOTAL
4
1
3
4
1,2
Weakness
a. Adanya kesempatan
malanjutkan
pendidikan ke
jenjang yang lebih
tinggi.
b. Adanya kerjasama
yang baik antar
mahasiswa fakultas
keperawatan dengan
perawat dengan
rumah sakit.
c. Adanya program
akreditasi rumah
sakit dari
pemerintah dimana
MAKP merupakan
salah satu penilaian.
TOTAL
THREATENED
a. Ada tuntutan tinggi
dari masyarakat
untuk pelayanan
O-T
1,2
0,3
1,6
1,6
0,3
4
0,4
0,8
1
2
0,4
0,4
2
0,6
0,2
3
0,6
0,2
3
2,4
0,2
4 - 2,4=
yang lebih
profesional
b. Makin tingginya
kesadaran
masyarakat akan
hukum
c. Persaingan antar RS
yang semakin kuat.
TOTAL
Analisa SWOT
Sarana dan
Prasarana M2
1. Internal Faktor
(IFAS)
Strength
a. Mempunyai sarana
dan prasarana yang
memadai pasien,
tenaga kesehatan
dan keluarga pasien
termasuk sarana
prasarana universal
precaution untuk
perawat.
b. RS pemerintah tipe B
non pendidikan dan
termasuk rumah
sakit rujukan.
c. Terdapat administrasi
penunjang (misal:
buku injeksi, buku
Bob
ot
Rating
Bobot x Rating
S-W
0,25
2,67 3,6=
-0,93
0,25
0,75
0,3
0,12
0,2
0,8
2,67
0,2
0,6
0,2
0,6
0,2
0,8
4
0,2
0,8
0,2
0,8
3,6
0,4
0,12
O-T
0,6
0,24
0,36
2. Eksternal Faktor
(EFAS)
0,3
0,9
Opportunity:
0,2
0,4
0,5
a. Adanya pengadaan
sarana dan
prasarana yang
rusak dari bagian
pengadaan barang
b. Letak nurse stasion
berada di tengah
ruang mawar.
TOTAL
Threathened:
a. Ada tuntutan tinggi
dari masyarakat
untuk melengkapi
sarana dan
prasarana.
T
2,3
0,36 2,3=
-1,94
OTAL
C. METODE
N
O
1
ANALISIS SWOT
BOBO
RATIN
0,2
BOBOT x RATING
1. MAKP
a. Internal Faktor
(IFAS)
0,8
STRENGTH
1. RS
3,55-3,3=
memiliki
visi
kegiatan pelayanan
2. Sudah ada model
MAKP
yang
digunakan
yaitu
MAKP tim.
3. Supervisi suda
0,15
0,45
0,2
0,8
0,15
0,6
0,15
0,45
0,15
0,45
di
lakukan KARU.
4. Adanya
kemauan
berubah.
5. Mempunyai
0,25
acuan
melaksanakan
perawat
S-W
untuk 1
standart
asuhan
keperawatan.
6. Mempunyai protap
setiap tindakan.
7. Terlaksana
komunikasi
0,35
3,55
0,3
1,05
adekuat:
0,35
1,2
yang
perawat
lain.
8. Ketenagaan
1,05
keperawatan sudah
memunuhi
untuk
syarat
MAKP
keperawatan
3,3
0,4
O-T
(S1
3,6-3,2=
6)
TOTAL
1,2
0,3
Weakness
0,3
4
4
1,2
1. Pelaksanaan MAKP
sudah di
1,2
laksanakan tetapi
belum meksimal
seperti ronde
3,6
0,15
0,2
keperwatan.
TOTAL
0,45
b. Eksternak Faktor
0,8
(EFAS)
OPPORTUNITY
0,1
1. Adanya
mahasiswa
0,3
keperawatan
praktek
0,15
0,2
0,45
0,2
0,6
manajemen
keperawatan
2. Adanya kebijakan
RS
tentang
0,4
pelaksanaan
MAKP
0,6
TOTAL
1
Treathened
1. Persaingan
3,2
dengan Rumah
Sakit swasta
semakin ketat
2. Adanya tuntutan
masyarakat yang
semakin tinggi
terhadap
peningkatan
pelayanan
keperawatan yang
2.
professional
TOTAL
SENTRALISASI
OBAT
a.
Internal
Faktor
0,2
0,8
(IFAS)
3,6-4 =
STRENGTH
1. Kepala
-0,4
ruangan
mendukung
0,1
0,3
0,1
0,4
0,45
sentralisasi obat
2. Adanya kemauan
perawat
untuk
melakukan
sentralisasi obat
3. Adanya
buku
injeksi
oral
S-W
dan
obat
bekerjasama
dengan
depo
farmasi
4. Setiap
pasien
mendapatkan
0,15
0,2
0,8
0,15
0,45
0,1
0,4
dokter
5. Pelaksanaan
sentralisasi
obat
di
Paru
RS
menggunakan
system Unit Dose
Dispanding
( UDD )
TOTAL
O-T
Weakness
3-3,65=
1. Pelaksanaan
sentralisasi
di
ruang
-0,65
obat
mawar
1
sudah di lakukan
namun
3,6
masih
1
menunggu sistem
UDD
(unit
disentrlitation
drugs)
sehingga
untuk
pelaksanaan
di
hentikan
TOTAL
0,5
1,5
0,5
1,5
b. Eksternal Faktor
(EFAS)
OPPORTUNITY
1. Adanya
mahasiswa
S1
keperawatan yang
praktek
management
keperawatan.
2. Kerjasama
yang
baik
antara
3
0,3
1,2
perawat
dan
mahasiswa
keperawatan
TOTAL
0,35
1,4
0,35
1,05
THREATENED
1. Adanya
tuntutan
pasien
untuk
mendapatkan
pelayanan
yang
3,65
profesional
2. Kurangnya
kepercayaan
pasien
dan
keluarga terhadap
sentralisasi obat.
TOTAL
3. SUPERVISI
a. Internal
Faktor
(IFAS)
STRENGTH
1. Kepala
S-W
4-3=
1
ruangan
dan
kegiatan supervisi
mendukung
melaksanakan
yng
terjadwal
minggu
sekali
demi
meningkatkan
mutu
pelayanan
keperawatan.
2. Adanya supervisi
dari
komite
0,3
0.9
O-T
3,7-4=
-0,3
keperawatan
setiap
bulan
sekali.
3. Adanya observasi
pengamat
sift
1.2
0,4
1.6
pada
sore
malam.
4. Adanya
0,3
dan
kemauan
perawat untuk di
lakukan
supervisi
dari
komite
kepereawatan
TOTAL
WEAKNESS
1. Superviser
sudah
terjadwal 1 bulan
sekali
namun
terkadang
3,7
tidak
terlaksana sesuai
jadwal.
2. Kurangnya
program pelatihan
dn
sosialisai
supervisi.
TOTAL
b. Eksterna Faktor
(EFAS)
Opportunity
1. Adanya
mahasiswa
S1
keperawatan
yang
praktek
manajemen
keperawatan
2. Adanya teguran
dari
ruangan
kepala
bagi
perawat
yang
tidak
melakukan
tugas
dengan
baik
TOTAL
Threatened
1. Adanya
persaingan
pemberian
layanan
kesehatan
anatara
tempat
pelayanan
kesehatan.
2. Makin
tinggi
tuntutan
masyarakat akan
tanggung
dan
jawab
gugatan
terhadap
tenaga
keperawatan.
TOTAL
4. TIMBANG TERIMA
a.
Internal
Faktor
(IFAS)
S-W
0,2
0.4
STRENGTH
1. Kepala
0,05
ruangan
memimpin
kegiatan timbang
terima setiap pagi
2. Adanya
laporan
0,2
0.8
0,2
0.8
0,15
0,45
3,45-3,4=
rutin
sudah
dilaksanakan
4. Adanya
antusiasme
perawat
untuk
0,25
melakukan
timbang terima
5. Adanya
buku
khusus
3,45
untuk
pelaporan tmbang
0,3
0,9
0,4
1,6
dalam
status
pasien.
TOTAL
Weakness
1. Pelaksanaan
timbang
terima
masih
belum
maksimal, karena
tidak
ada
O-T
post
3,5-3,5=
sore ke malam
TOTAL
b. Ekstarnal Faktor
(EFAS)
0,3
0,9
OPPORTUNITY
1. Adanya
mahasiswa
S1
keperawatan yang
3,4
0,5
1,5
praktek
management
keperawatan
2. Adanya
kerja
sama
yang
baik
antara mahasiswa
S1
yang
Keperawatan
praktek
di
0,5
ruangan.
3. Sarana
dan
prasarana
penunjang
3,5
cukup
tersedia.
TOTAL
0,5
0,5
1,5
Threatened
1. Meningkatkan
kesadaran
masyarakat
tentang tanggung
jawab
dan
tangggung
gugat
perawat
sebagai
pemberi
asuhan
keperawatan
TOTAL
1
5.
3,5
DISCHARGE
PLANNING
Strength
0,3
0,9
1. Tersedianya
3,4-3=
sarana
dan
prasarana
0,4
0,3
0,9
0,4
1,6
discharge
planning
di
ruangan
untuk
pasien pulang.
2. Sudah ada lembar
discharge
planning.
3. Adanya kemauan
perawat
untuk
3,4
melaksanakan
discharge
planning.
4. Adanya
S-W
0,35
1,05
pemberian health
education
pada
pasien
dan
0,3
keluarga
TOTAL
0,9
O-T
WEAKNESS
0,35
1. Keterbatasan
1,05
0,2
perawa.
2. Adanya
pasien
leaflet
setelah
0,5
1,5
0,5
pasien di lakukan
discharge
planning.
TOTAL
Opportunity
1. Adanya
mahasiswa
S1
keperawatan yang
praktek
menejemen
3,5
di
ruangan Dahlia
2. Adanya kerjasama
0,3
1,2
0,4
1,2
0,3
0,9
perawat
ruangan
TOTAL
Threatened
1. Adanya
tuntutan
masyarakat untuk
mendapatkan
pelayanan
keperawatan
3,5-3,3=
3,3
professional
2. Semakin
tinggi
kesadaran
masyarakat
akan
pentingnya
kesehatan
3. Persaingan
antar
RONDE
KEPERAWATAN
S-W
a.
0-3=
Internal
Faktor
(IFAS) STRENGTH
-3
1. Bidang perawatan
dan
ruangan
mendukung adanya
kegiatan
metode
keperawatan.
2.
Banyaknya
yang
3-3,5=
kasus
0,5
memerlukan
perhatian khusus
3. SDM : S1 berjumlah
6
dan
D3
O-T
22
orang.
TOTAL
Weakness
0,5
0,5
1,5
1. Adanya ronde
keperawatan tapi
di lakukan kadang
kadang di
lakukan ruang
mawar.
2. Sulitnya
menghadirkan
3,5
dari
ruangan
untuk
mengadakan
ronde
keperawatan
pada
dan
perawat
mahasiswa
praktik.
2. Adanya pelatihan
dan
seminar
tentang
management
keperawatan.
3. Adanya
kesempatan
KARU
dari
untuk
mengadakan
ronde
keperawatan
pada
dan
perawat
mahasiswa
praktik.
TOTAL
THREATENED
1. Kesadaran
masyarakat
yang
semakin
tinggi
bedah
semakin
kuat
dalam pemberian
pelayanan.
TOTAL
7.
DOKUMENTASI
KEPERAWATAN
a.
Internal
Faktor
0, 35
(IFAS)
1,4
STRENGTH
1. Memiliki
3,7-3,7=
format
pendukung
dokumentasi
keperawatan
0,35
1,4
0,3
0,9
(contoh : lembar
konsul,
lembar
observasi, dll)
2. Pendokmentasi
evaluasi
menggunakan
SOAP.
3. Format
S-W
asuhan
keperawatan
1
0,3
3,7
sudah ada.
4. Adanya kesadaran
perawat
0,9
1,2
1,6
tentang
tanggung
dan
jawab
tanggung
gugat
0,3
dengan
menggunakan
inform konsen.
5. Kepala
ruangan
0,4
mendukung
kegiatan
3,35-4=
pendokumentasia
-0,65
n. TOTAL
WEAKNESS
1. Pengawasan
3,7
terhadap
0,3
sistematika
0,9
1,05
1,4
pendokumentasia
n
belum
di
laksanakan secara
0,35
maksimal.
TOTAL
b. Faktor Eksternal
(EFAS)
OPPORTUNITY
1. Peluang
O-T
perawat
0,35
untuk
meningkatkan
pendidikan
3,35
(pengembangan
SDM)
2. Mahasiswa
S1
keperawatan
praktik
manajemen untuk
1
4
mengembangkan
dokumentasi PIE
3. Kerjasama
yang
baik
antara
perawat
dan
mahasiswa.
4. Adanya
sistem
akreditasi
sakit
rumah
sehingga
memotivasi untuk
mendokumentasi
keperwatan
TOTAL
THREATENED
1. Tingkat
kesadaran
masyarakat akan
tanggung
dan
jawab
tanggung
gugat.
2. persaingan
RS
dalam pemberian
pelayanan
keperawatan.
TOTAL
1
4
D. MONEY
No Analisa SWOT
Bobot
1. a. Internal Faktor
(IFAS)
0,2
STRENGTH
1. Sumber dana di
0,3
dapati dari pasien
umum, jamsostek,
BPJS, asuransi lainya.
0,5
2. Tiap perawat
memperoleh
pendapatan dari
1
rumah sakit berupa
2.
LP (lauk pauk)
1
TOTAL
WEAKNESS
a. jasa insentif untuk
pelayanan dan jasa
1
medik yang
diberikan sesuai
3.
1
tindakan perawat
TOTAL
b. Eksternal Faktor
(EFAS)
OPPORTUNITY
a. Ada kesempatan
untuk menggunakan
instrumen medis
dengan re use
sehinggga
menghambat
pengeluaran.
TOTAL
THREATENED
a. adanya tuntutan dari
masyarakat untuk
mendapatkan
pelayanan kesehatan
Rating
2
4
2,6
3
3
O-T
2-4=
-2
3
Bobot x Rating
S-W
0,4
2,6-3=
-0,4
1,2
yang lebih
profesional sehingga
membutuhkan
pendanaaan yang
lebih besar untuk
mendanai sarana
dan prasarana
TOTAL
E. MARKET
N
o.
1
3.
Analisa SWOT
1. Internal Faktor
(IFAS)
STRENGTH
a. Kepuasan pasien
terhadap pelayanan
kesehatan di rumah
sakit
b. Rata rata BOR cukup
baik
c. Adanya variasi
karakteristik dari
pasien ( BPJS/ N.PBI,
umum, PBI)
d. Sebagai tempat
praktek mahasiswa
keperawatan D3
maupun S1.
TOTAL
WEAKNES
1. Taat tertib
pengunjung yang
Bobo
t
Rating
Bobot x Rating
0,2
0,8
0,2
0,4
3
3
0,6
1,2
0,2
0,8
S-W
3,4-0=
3,4
3,4
3
0,4
1,2
4
0,6
2,4
3,6
4
0,5
2
3
O-T
3,6-3,5=
0,1
belum di terapkan
0,5
secara optimal.
2. Jumlah pasien
melebihi kapasitas 1
bed ruangan.
TOTAL
b. Eksternal Faktor
(EFAS)
OPPORTUNITY
a. Adanya peningkatan
standart masyrakat
yang harus di
penuhi.
b.
TOTAL
THREATENED
a. Adanya tuntutan
masyarakat
terhadap
(M1 = -0,93, -1,94)
peningkatan mutu
pelayanan.
b. Persaingan rumah
sakit dalam
memberikan
pelayanan
keperawatan
1,5
3,5
1,2
1,1
1,0
0,9
0,8
0,7
0,6
0,5
TOTAL
0,4Tabel(M3
= -0,25, 0,4)
Tabel : 3.16
Analisis
SWOT
0,3
0,2
-0,1
0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9 1,0 1,1
-0,2
-0,3
Diagram Layang
-0,4
-0,5
-0,6
(SO= -0,4, -0,6)
(SO= -0,4, -0,65)
-0,7
-0,8
-0,9
-1,0
-1,1
-1,2
(SV = 1, -03)
Keterangan :
1. M1 = Ketenagakerjaan
2. M2 = Sarana & Prasarana
3. M3 = Metod. Penerapan model
4. DR = Metod. Dokumentasi Kep.
5. RK = metod. Ronde Kep.
6. SO = Metod. Sentralisasi Obat
7. SV = Metod. Supervisi
8. TT = Metod. Timbang Terima
9. DP = Metod. Discard Planning
(0,3,-1,6)
(-0,93,-1,94)
(0,25,0,4)
(0, -0,6)
(-1, -0,5)
(-0,4, -0,65)
(1,-0,3)
(0,05, 0)
(0,4, 0,2)
Identifikasi Masalah
Setelah dilakukan analisis situasi dengan menggunakan pendekatan
SWOT maka kelompok dapat merumuskan masalah sebagai berikut :
1. Ronde keperawatan belum pernah dilaksanakan kembali sesuai
ketentuan
2. Supervisi belum dilaksanakan secara formal, tidak terjadwal, tidak
terdokumentasi dan belum ada format supervisi.
menerima obat
Tidak adanya struktur organisasai dalam ruangan
Tidak adanya nomor bed pasien pada setiap bed pasien
Tidak adanya slogan untuk pemakaian masker untuk pasien
Tidak adanya slogan untuk larangan membawa anak kecil dibawah
umur
10.
Tidak adanya gambar cuci tangan
11.
Tidak tersedianya lemari khusus obat
12.
Leaflate yang ada belum difungsikan secara maksimal (ketika
discharge planning).
2.10. Prioritas Masalah
Skor Analisis
SWOT
Masalah
Prioritas
IFAS
EFAS
Ronde keperawatan
-3
0,5
Supervisi
-0,3
Timbang terima
0,05
MAKP
0,25
0,4
0,3
1,6
-0,93
-1,94
0,4
0,2
M1 MAN
M2 MATERIAL
M3 METHODE (Leaflate
ketika Discharge
Planning )
Ronde
keperawatan,
Supervisi
dan
MAKP.
Maka
kelompok