Вы находитесь на странице: 1из 11

DEMOKRASI INDONESIA

Dikerjakan untuk memenuhi mata kuliah


PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Disusun oleh :
Darsono

H1C015026

Firdaus Ramadhan

H1C015032

Fakhri Dwi Setiawan H1C015033


Rafi Noor Farhan

H1C015041

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK GEOLOGI
PURBALINGGA
2016

Kata Pengantar
Assalamualaikum wr.wb
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufik serta hidayahNya sehingga penyusunan makalah yang berjudul Demokrasi Indonesia ini dapat
terselesaikan.
Pada kesempatan ini, penyusun mengucapkan terimakasih kepada dosen
pembimbing yaitu bapak Musmualim yang telah memberikan pengarahan dalam
pembuatang makalah ini. Tak lupa penyusun juga mengucapkan terimakasih kepada
kedua orang tua, yang telah memberikan dukungannya sehingga makalah ini
terselesaikan.
Manusia tidak ada yang sempurna, sehingga penyusun menyadari makalah ini jauh
dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari pembaca
sangatlah diharapkan agar makalah ini dapat menjadi lebih baik. Akhir kata, penyusun
berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Amin.
Purbalingga, 20 September 2016

Penyusun

A.

DEFINISI DEMOKRASI

Pengertian Demokrasi adalah bentuk pemerintahan yang setiap warga


negara memiliki hak yang setara dalam pengambilan keputusan yang menentukan
hidup mereka. Demokrasi juga dapat diartikan sebagai bentuk pemerintahan yang
dipegang oleh rakyat atau rakatlah yang mempunya kedaulatan tertinggi.
Demokrasi mengisinkan warga negaranya untuk berpartisipasi baik secara
langsung atau dengan perwakilan dalam perumusan, pengembangan, dan juga
pembuatan hukum.

Demokrasi berasal dari bahasa yunani dari kata Demokratia yang berarti
"kekuasaan rakyat". Demokratia terdiri dari dua kata yaitu demos yang berarti
rakyat dan kratos yang berarti kekuatan atau kekuasaan. Demokrasi mencakup
kondisi sosial, ekonomi dan budaya yang memungkin dalam terjadinya praktik
kebebasan politik baik secara bebas dan setara.

Pengertian Demokrasi Menurut Para Ahli - Selain pengertian umum demokrasi


diatas, terdapat juga beberapa pendapat para ahli yang mendefinisikan pengertian demokrasi.
Pengertian demokrasi menurut para ahli adalah sebagai berikut...

Abraham Lincoln: Menurutnya, pengertian demokrasi adalah sistem pemerintah yang


diselenggaran dari rakyat, oleh rakyat dan untu rakyat.

Charles Costello: Menurut Charles Costello, pengertian demokrasi adalah sistem sosial
dan politik pemerintahan diri dengan kekuasaan-kekuasaan pemerintah yang dibatasi
dengan hukum dan kebiasaan untuk melindungi hak-hak perorangan warga negara

Hans Kelsen: Pengertian demokrasi menurut Hans Kelsen adalah pemerintahan oleh
rakyat dan untuk rakyat. Yang melaksanakan kekuasaan negara ialah wakil-wakil rakyat
yang terpilih. Dimana rakyat telah yakin, bahwa segala kehendak dan kepentingannya
akan diperhatikan di dalam melaksanakan kekuasaan negara.

Merriem: Menurut Merriem, demokrasi didefinisikan sebagai pemerintahan oleh rakyat,


khususnya, oleh mayoritas; pemerintahan di mana kekuasan tertinggi tetap pada rakyat
dan dilakukan oleh mereka baik secara langsung atau tidak langsung melalui sebuah
sistem perwakilan yang biasanya dilakukan dengan cara mengadakan pemilu bebas yang
diadakan secara periodik; rakyat umum khususnya untuk mengangkat sumber otoritas
politik; tiadanya distingsi kelas atau privelese berdasarkan keturunan atau kesewenangwenangan.

Sidney Hook: Menurutnya, pengertian demokrasi adalah bentuk pemerintahan dimana


keputusan-keputusan pemerintah yang penting secara langsung atau tidak didasarkan dari
kesepakatan mayoritas yang diberikan secara bebas dari rakyat dewasa.

John L. Esposito: kekuasaan dari dan untuk rakyat. Oleh karenanya, semuanya berhak
untuk berpartisipasi, baik terlibat aktif maupun mengontrol kebijakan yang dikeluarkan
oleh pemerintah. Selain itu, tentu saja lembaga resmi pemerintah terdapat pemisahan
yang jelas antara unsur eksekutif, legislatif, maupun yudikatif.

C.F. Strong: Demokrasi menurut definisi C.F. Strong adalah suatu sistem pemerintahan
dimana mayoritas anggota dewan dari masyarakat ikut serta dalam politik atas dasar
sistem perwakilan yang menjamin pemerintah akhirnya mempertanggungjawabkan
tindakan-tindakannya pada mayoritas tersebut.

Hannry B. Mayo: Menurut Hannry B. Mayo, pengertian demokrasi adalah


kebijaksanaan umum ditentukan atas dasar mayoritas oleh wakil-wakil yang diawasi
secara efektif oleh rakyat dalam pemilihan-pemilihan yang didasarkan dari prinsip
kesamaan politik dan diselenggaran dalam suasana di mana terjadi kebebasan politik.

Samuel Huntington: Menurutnya, demokrasi adalah para pembuat keputusan kolektif


yang paling kuat dalam sebuah sistem dipilih melalui suatu pemilihan umum yang adil,
jujur dan berkala dan didalam sistem itu para calon bebas bersaing untuk memperoleh
suara dan hamir seluruh penduduk dewasa dapat diberikan suara

B. PRINSIP DEMOKRASI
Prinsip merupakan kaidah atau ketentuan dasar yang harus dipegang dan
ditaati. Prinsip demokrasi adalah beberapa kaidah dasar yang harus ada dan ditaati
oleh negara penganut pemerintahan demokratis. Adapun prinsip-prinsip demokrasi
tersebut sebagai berikut:
1. Negara Berdasarkan Konstitusi
Pengertian negara demokratis adalah negara yang pemerintah dan warganya
menjadikan konstitusi sebagai dasar penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan
bernegara. Konstitusi dapat diartikan sebagai undang-undang dasar atau seluruh
peraturan hukum yang berlaku di sebuah negara. Sebagai prinsip demokrasi,
keberadaan konstitusi sangat penting sebab dalam penyelenggaraan kehidupan
bernegara. Konstitusi berfungsi untuk membatasi wewenang penguasa atau
pemerintah serta menjamin hak rakyat. Dengan demikian, penguasa atau
pemerintah tidak akan bertindak sewenang-wenang kepada rakyatnya dan rakyat
tidak akan bertindak anarki dalam menggunakan hak dan pemenuhan
kewajibannya.
2. Jaminan Perlindungan Hak Asasi Manusia
Hak asasi manusia (HAM) adalah hak dasar atau hak pokok yang dimiliki manusia
sejak lahir sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa. Hak asasi manusia mencakup
hak untuk hidup, kebebasan memeluk agama, kebebasan berserikat, berkumpul,
dan mengeluarkan pendapat, serta hak-hak lain sesuai ketentuan undang-undang.
Perlindungan terhadap HAM merupakan salah satu prinsip negara demokrasi karena
perlindungan terhadap HAM pada hakikatnya merupakan bagian dari pembangunan
negara yang demokratis.

3. Kebebasan Berserikat dan Mengeluarkan Pendapat


Salah satu prinsip demokrasi adalah mengakui dan memberikan kebebasan setiap
orang untuk berserikat atau membentuk organisasi. Setiap orang boleh berkumpul
dan membentuk identitas dengan organisasi yang ia dirikan. Melalui organisasi
tersebut setiap orang dapat memperjuangkan hak sekaligus memenuhi
kewajibannya. Sejarah demokrasi memberikan kesempatan kepada setiap orang
untuk berpikir dan menggunakan hati nurani serta menyampaikan pendapat
dengan cara yang baik. Paham demokrasi tidak membatasi seseorang untuk
berpendapat, tetapi mengatur penyampaian pendapat dengan cara bijak.
4. Pergantian Kekuasaan Secara Berkala
Gagasan tentang perlunya pembatasan kekuasaan dalam prinsip demokrasi
dicetuskan oleh Lord Acton (seorang ahli sejarah Inggris). Lord Acton menyatakan
bahwa pemerintahan yang diselenggarakan manusia penuh dengan kelemahan.
Pendapatnya yang cukup terkenal adalah "ower tends to corrupt, but absolute
power corrupts absolutely". Manusia yang mempunyai kekuasaan cenderung untuk
menyalahgunakan kekuasaan, tetapi manusia yang memiliki kekuasaan tidak
terbatas pasti akan menyalahgunakannya.
Pergantian kekuasaan secara berkala bertujuan untuk membatasi kekuasaan atau
kewenangan penguasa. Pergantian kekuasaan secara berkala dapat meminimalisasi
penyelewengan dalam pemerintahan seperti korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Pergantian seorang kepala negara atau kepala daerah dapat dilakukan dengan
mekanisme pemilihan umum yang jujur dan adil.

5. Adanya Peradilan Bebas dan Tidak Memihak


Peradilan bebas adalah peradilan yang berdiri sendiri dan bebas dari campur tangan pihak lain
termasuk tangan penguasa. Pengadilan bebas merupakan prinsip demokrasi yang mutlak
diperlukan agar aturan hukum dapat ditegakkan dengan baik. Para hakim memiliki kesempatan
dan kebebasan untuk menemukan kebenaran dan memberlakukan hukum tanpa pandang bulu.
Apabila peradilan tidak lagi bebas untuk menegakkan hukum dapat dipastikan hukum tidak akan
tegak akibat intervensi atau campur tangan pihak di luar hukum oleh karena itu, peradilan yang
bebas dari campur tangan pihak lain menjadi salah satu prinsip demokrasi.
Peradilan tidak memihak artinya peradilan yang tidak condong kepada salah satu pihak yang
bersengketa di muka persidangan. Posisi netral sangat dibutuhkan untuk melihat masalah secara
jernih dan tepat Kejernihan pemahaman tersebut akan membantu hakim menemukan kebenaran
yang sebenar-benarnya Selanjutnya, hakim dapat mempertimbangkan keadaan yang ada dan
menerapkan hukum dengan adil bagi pihak beperkara.

6. Penegakan Hukum dan Persamaan Kedudukan Setiap Warga Negara di


Depan Hukum

Hukum merupakan instrumen untuk menegakkan kebenaran dan keadilan. Oleh karena itu,
pelaksanaan kaidah hukum tidak boleh berat sebelah atau pandang bulu. Setiap perbuatan
melawan hukum harus ditindak secara tegas. Persamaan kedudukan warga negara di depan
hukum akan memunculkan wibawa hukum. Saat hukum memiliki wibawa, hukum tersebut akan
ditaati oleh setiap warga negara.

7. Jaminan Kebebasan Pers


Kebebasan pers merupakan salah satu pilar penting dalam prinsip prinsip
demokrasi. Pers yang bebas dapat menjadi media bagi masyarakat untuk
menyalurkan aspirasi serta memberikan kritikan dan masukan kepada pemerintah
dalam pembuatan kebijakan publik. Di sisi lain, pers juga menjadi sarana sosialisasi
program-program yang dibuat pemerintah. Melalui pers diharapkan dapat terjalin
komunikasi yang baik antara pemerintah masyarakat.

C. DEMOKRASI PANCASILA
Pengertian Demokrasi Pancasila adalah suatu paham demokrasi yang
bersumber dari pandanan hidup atau falsafah hidup bangsa Indonesia ang digali
berdasarkan kepribadian rakyat Indonesia sendiri. Dari falsafah hidup bangsa
Indonesia, kemdian akan timbul dasar falsafah negara yang disebut dengan
Pancasila yang terdapat, tercemin, terkandung dalam Pembukaan UUD 1945.
Demokrasi Pancasila merupakan demokrasi yang konstitusional berdasarkan
mekanisme kedaulatan rakyat di setipa penyelenggaraan negara dan
penyelenggaraan pemerintahan menurut konstitusi yaitu UUD 1945. Sebagai
demokrasi Pancasila terikat dengan UUD 1945 dan implementasinya
(pelaksanaannya) wajib sesuai dengan apa yang terdapat dalam UUD 1945.
Ciri-Ciri Demokrasi Pancasila
Ciri-Ciri Demokrasi Pancasila - Prinsip yang terdapat dalam demokrasi Pancasila
sediki berbeda dengan prinsip demokrasi secara universal. Ciri-ciri demokrasi
Pancasila adalah sebagai berikut..

Pemerintah berjalan sesuai dengan konstitusi

Terdapat pemilu secara berkesinambungan

Adanya penghargaan atas Hak Asasi Manusia dan perlindungan untuk hak
minoritas

Merupakan kompetisi dari berbagai ide dan cara dalam menyelesaikan


masalah

Ide yang terbaik akan diterima ketimbang dari suara terbanyak

Isi Pokok Demokrasi Pancasila


Isi Pokok Demokrasi Pancasila - Isi pokok demokrasi Pancasila adalah sebagai
berikut...

Pelaksanaan UUD 1945 dan penjabarannya dituangkan Batang Tubuh dan


Penjelasan UUD 1945

Menghargai dan melindungi HAM (Hak Asasi Manusia)

Pelaksanaan kehidupan ketatanegaraan beradsarkan dari kelembagaan

Sebagai sendi dari hukum yang dijelaskan dalam UUD 1945, yaitu negara
hukum yang demokrastif

Fungsi Demokrasi Pancasila


Fungsi Demokrasi Pancasila - Demokrasi Pancasila memiliki banyak fungsi
dalam pelaksanannya terhadap negara Indonesia. macam-macam fungsi demokrasi
Pancasila adalah sebagai berikut...

Menjamin keikutsertaan rakyat dalam kehidupan bernegara seperti ikut


menyukseskan
pemiluh,
pembangunan,
duduk
dalam
badan
perwakilan/permusyawaratan

Menjamin berdirinya negara RI

Menjamin tetap tegaknya NKRI berdasar sistem konstitusional

Menjamin tetap tegaknya hukum yang berasal dari Pancasila

Menjamin adanya hubungan yang sama, serasi dan simbang mengenai


lembaga negara

Menjamin pemerintahan yang bertanggung jawab

Prinsip Demokrasi Pancasila


Prinsip-Prinsip Demokrasi Pancasila - Demokrasi Pancasila merupakan budaya
demokrasi yang dengan karakteristik khas Indonesia yang mengandung prinsipprinsip. Prinsip-prinsip pokok demokrasi pancasila adalah sebagai berikut..
1. Perlindungan hak asasi manusia
2. Pengambilan keputusan berdasar musyawarah
3. Badan peradilan merdeka yang berarti tidak terpangaruhi akan kekuasaan
pemerintah dan kekuasaan lain. Misalnya Presiden, BPK, DPR atau yang lainnya.
4. Terdapat partai politik dan juga organisasi sosial politik yang berfungsi untuk
menyalurkan aspirasi rakyat.
5. Sebagai pelaksanan dalam pemilihan umum

6. Kedaulatan ada ditangan rakyat dan dilaksanakan menurut UUD (Pasal 1 Ayat 2
UUD 1945)
7. Keseimbangan antara hak dan kewajiban
8. Pelaksanaan kebebasan yang bertanggun jawab secara moral kepada Tuhan YME
diri sendiri, masyarakat, dan negara ataupun orang lain.
9. Menjunjung tinggi tujuan dan juga cita-cita nasional
10. Pemerintah menurut hukum, dijelaskan dalam UUD 1945 yang berbunyi:

Indonesia adalah negara berdasarkan hukum


berdasarkan kekuasaan belaka (machtstaat)

(rechtstaat

dan

tidak

Pemerintah berdasar dari sistem konstitusi (hukum dasar) tidak bersifat


absolutisme (kekuasaan tidak terbatas)

Kekuasaan yang tertinggi ada ditangan rakyat.

Asas Demokrasi Pancasila


Asas Demokrasi Pancasila - Dalam sistem demokrasi Pancasila, terdapat dua
asas antara lain sebagai berikut...

Asas Kerakyatan: Pengertian asas kerakyatan adalah asas kesadaran untuk


cinta kepada rakyat, manunggal dengan nasip dan cita-cita rakyat, serta
memiliki jiwa kerakyatan atau menghayati keasadaran senasib dan secitacita dengan rakyat.

Asas Musyawarah: Pengertian asas msyawarah adalah asas yang


memperhatikan aspirasi dan kehendak seluruh rakyat yang jumlahnya
banyak dan melalui forum permusyawaratan untuk menyatukan pendapat
serta mencapai kesepatakan bersama atas kasih sayang, pengobaranan
untuk kebahagian bersama.

D PELAKSANAAN DEMOKRASI DI INDONESIA


Dalam membicarakan tentang demokrasi di Indonesia, tidak bisa dilepaskan dari alur
periodisasi pemerintahan masa revolusi kemerdekaan, Demokrasi Parlementer, Pemerintahan
Demokrasi Terpimpin (guided democracy), dan Pemerintahan Orde Baru (Pancasila democracy).
Demokrasi Parlementer
Periode kedua pemerintahan negara Indonesia adalah tahun 1950-1959. Dengan menggunakan
UUD Sementara sebagai landasan konstitusionalnya. Periode ini disebut pemerintahan
parlementer. Masa ini merupakan masa kejayaan demokrasi di Indonesia, karena hampir semua
elemen demokrasi dapat ditemukan dalam kehidupan politik di Indonesia.
Demokrasi Terpimpin
Sejak berakhirnya Pemilu 1955, Presiden Soekarno sudah menunjukkan gejala ketidak

senangannya kepada partai-partai politik. Hal ini terjadi karena partai politik sangat berorientasi
pada kepentingan ideologinya sendiri dan kurang memperhatikan kepentingan politik nasional
secara menyeluruh. Demokrasi terpimpin merupakan pernbalikan total dari proses politik yang
berjalan pada masa demokrasi parlementer. Apa yang disebut dengan demokrasi, tidak lain
merupakan perwujudan kehendak presiden dalam rangka menempatkan dirinya sebagai satusatunya institusi yang paling berkuasa di Indonesia.
Demokrasi dalam Pemerinlahan Orde Baru
Rotasi kekuasaan eksekutif boleh dikatakan hampir tidak pemah terjadi. Kecuali yang terdapat
pada jajaran yang lebih rendah, seperti gubernur, bupati/walikota, camat dan kepala desa.
Kalaupun ada perubahan, selama Orde Baru hanya terjadi pada jabatan wakil presiden,
sementara pemerintahan secara esensial masih tetap sama. Rekruitmen politik tertutup. Dalam
negara demokratis, semua warga negara yang mampu dan mernenuhi syarat mempunyai peluang
yang sama untuk mengisi jabatan politik tersebut. Akan tetapi, di Indonesia, sistem rekruitmen
tersebut bersifat tertutup, kecuali anggota DPR yang berjumlah 400 orang. Pengisian jabatan di
lembaga tinggi negara, seperti MA, BPK, DPA, dan jabatan-jabatan dalam birokrasi, dikontrol
sepenuhnya oleh lembaga kepresidenan. Pemilihan Umum. Pemilu pada masa Orde Baru telah
dilangsungkan sebanyak enam kali, dengan frekuensi yang teratur, yaitu setiap lima tahun sekali.
Tetapi kalau kita mengamati kualitas penyekenggaraannya, masih jauh dari semangat demokrasi.
Pemilu sejak tahun 1971, dibuat sedemikian rupa sehingga Golkar memenangkan pemilihan
dengan mayoritas mutlak.
E KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS
Kepemimpinan demokratis adalah kepemimpinan berdasarkan demokrasi yang
pelaksanaannya disebut pemimpin partisipasi (partisipative leadership). Kepemimpinan
partisipasi adalah suatu cara pemimpin yang kekuatannya terletak pada partisipasi aktif dari
setiap warga kelompok.
Bentuk kepemimpinan ini menempatkan manusia sebagai factor utama dan terpenting.
Setiap orang akan dihargai dan dihormati sebagai manusia yang memiliki kemampuan,
kemauan, pikiran, minat, perhatian dan pendapat yang berbeda antarsatu dengan yang lainnya.
Oleh karena itu setiap orang harus dimanfaatkan dengan mengikutsertakannya dalam semua
kegiatan organisasi. Keikutsertaan itu disesuaikan dengan posisinya yang masing-masing
memiliki wewenang dan tanggung jawab bagi tercapaianya tujuan bersama.
F PENDIDIKAN DEMOKRASI DI INDONESIA
Secara instrumental, pendidikan demokrasi telah digariskan dalam berbagai peraturan perundangan. Misalnya
dalam usulan BP KNIP tanggal 29 Desember 1945 yang dirumuskan dalam tujuan pendidikan, UU no.2 tahun 1989, dan
yang terbaru UU no.2 tahun 2003. Semua ide yang terkandung dalam butir-butir rumusan tujuan pendidikan
sesungguhnya merupakan esensi pendidikan demokrasi ada yang terumuskan secara implisit, tetapi ada juga yang

secara eksplisit menyebutkan: misalnya membentuk manusia susila yang cakap dan demokratis, serta bertanggung
jawab tentang kesejahteraan masyarakat dan tanah air. (Bab II pasal 3 UU no.4 th.1950) . Jadi dengan kata lain sejak
tahun 1945 sampai sekarang instrumen perundangan sudah menempatkan pendidikan demokrasi sebagai bagian integral
dari pendidikan nasional.
Dalam tatanan instrukmentasi kurikuler, secara historis dalam kurikulum sekolah terdapat mata pelajaran yang
secara khusus mengemban misi pendidikan demokrasi. Sementara itu dalam kehidupan masyarakat terdapat berbagai
paket penataran, yang juga mengandung tujuan dan materi pendidikan demokrasi (misalnya penataran P4 di tahun 1970
s/d 1990 an). Kini dalam UU RI no. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas, dinyatakan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan
merupakan salah satu muatan wajib kurikulum pendidikan dasar, menengah, dan pendidikan tinggi (pasal 37).
International Commission of Jurist sebagai organisasi ahli hukum internasional dalam konferensinya di Bangkok
1965 mengemukakan bahwa syarat-syarat dasar untuk terselenggaranya pemerintah yang demokratis di bawah Rule of
Law ialah sebagai berikut : (1) Perlindungan konstitusionil, dalam arti konstitusi, selain menjamin hak-hak individu, harus
menentukan pula cara prosedural untuk memperoleh perlindungan atas hak-hak yang dijamin; (2) Badan kehakiman yang
bebas dan tidak memihak (independent and impartial tribunals); (3) Pemilihan umum yang bebas; (4) Kebebasan untuk
menyatakan pendapat; (5) Kebebasan untuk berserikat/berorganisasidan beroposisi; (6) Pendidikan kewarganegaraan
(civic education).

3.1

Kesimpulan
Pancasila merupakan obyektifikasi dari nilai-nilai universal dalam setiap agama dan
kepercayaan. Ini berarti unsur-unsur obyektif agama-agama ada di dalam pancasila. Pancasila
adalah titik temu atau landasan filosofis bersama bangsa indonesia. Dan dalam kaitannya
dengan negara, pancasila berfungsi sebagai kontrak sosial dalam berbangsa.
Sebagai negara dengan beragam agama, suku, ras, dan bahasa, pancasila adalah ideologi
yang sangat baik untuk diterapkan di Indonesia. Sehingga jika ideologi pancasila digantikan
dengan ideologi yang lain yang berlatar belakang agama maka akan terjadi ketidak nyamanan
bagi rakyat yang memeluk agama diluar agama yang dijadikan ideologi negara tersebut. Dan
tentu saja keamanan dan stabilitas di negara ini tidak akan terwujud karena akan terjadi banyak
perlawanan dari berbagai pihak sebab ideologi selain pancasila tidak sesuai dengan jati diri
bangsa Indonesia. Dengan tetap menjunjung tinggi ideologi pancasila sebagai dasar negara,
maka perwujudan menuju negara yang aman dan sejahtera akan tercapai.

3.2

Saran
Untuk mengembangkan nilai-nilai pancasila dan memadukannya dengan agama,
diperlukan usaha yang cukup keras serta kesadaran dalam diri kita masing-masing. Salah
satunya kita harus memiliki rasa nasionalisme yang tinggi. Selain itu, kita juga harus memiliki
kemauan yang keras untuk mewujudkan negara indonesia yang aman, makmur dan tentram bagi
setiap orang yang berada di dalamnya.

Daftar Pustaka
C. S. T. Kansil, 1986. Hukum Tata Pemerintahan Indonesia. Penerbit Ghalia Indonesia : Jakarta.
Abdulkarim A. 2007. Pendidikan Kewarganegaraan untuk Kelas XII SMA. Cet.1. Bandung:
Grafindo Media Pratama.Hlm25-27
Indrayana, Denny (2007). "Indonesia dibawah Soeharto: Order Otoliter Baru". Amandemen
UUD 1945: antara mitos dan pembongkaran. Mizan Pustaka. hlm. 141
Israil, Idris. 2005. Pendidikan Pembelajaran dan Penyebaran Kewarganegaraan. Malang :
Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya.Hlm 27.

Вам также может понравиться