Вы находитесь на странице: 1из 7

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS CONTEXTUAL TEACHING AND

LEARNING PADA MATERI JURNAL UMUM


Jehan Putri Umami
Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi,
Universitas Negeri Surabaya, email: jehan.holigans@gmail.com

Luqman Hakim
Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi,
Universitas Negeri Surabaya, email: luqmanhakimb114@gmail.com

Abstrak
Artikel ini berisi tentang pengembangan lembar kerja siswa (LKS) berbasis contextual teaching and learning
(CTL) pada materi jurnal umum di kelas X Akuntansi SMK Negeri 2 Nganjuk. Tujuan penelitian ini adalah a).
menghasilkan lembar kerja siswa (LKS) berbasis contextual teaching and learning (CTL) yang layak, b).
mendeskripsikan kelayakan lembar kerja siswa (LKS), c) mendeskripsikan respon siswa terhadap lembar kerja
siswa (LKS). Jenis penelitian ini adalah pengembangan yang mengacu pada model 4-D dengan tahapan Define,
Design, dan Develop tanpa tahap Disseminate. Tahap Develop meliputi uji coba terbatas kepada 20 siswa kelas
X Akuntansi SMK Negeri 2 Nganjuk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lembar kerja siswa (LKS) yang
dikembangkan termasuk dalam kategori sangat layak, ditinjau dari kelayakan isi sebesar 87,5%, kelayakan
penyajian sebesar 87,5%, kelayakan bahasa sebesar 82,5 %, kelayakan kegrafikan sebesar 88,57%, dan dengan
rata-rata keseluruhan sebesar 86,52%. Respon siswa terhadap lembar kerja siswa (LKS) positif sebesar 95,54%.

Kata Kunci : Pengembangan, lembar kerja siswa (LKS), contextual teaching and learning (CTL), materi jurnal
umum, kelas X Akuntansi SMK

PENDAHULUAN
Perkembangan
kehidupan
dan
ilmu
pengetahuan di abad 21 yang begitu cepat
mengakibatkan perubahan-perubahan pada berbagai
bidang kehidupan. Dalam bidang pendidikan,
pemerintah berupaya menyikapi perubahan itu
dengan
mengembangkan
kurikulum
2013.
Diharapkan dengan adanya pengembangan kurikulum
tersebut dapat mencetak generasi yang siap dalam
menghadapi perubahan di masa depan.
Mutu pendidikan yang baik akan diikuti
dengan hasil belajar siswa yang baik pula. Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) berusaha meningkatkan
mutu pendidikan dengan cara meningkatkan hasil
belajar siswa. Pendidikan yang baik dan berkualitas
tentunya membutuhkan sistem pembelajaran dan guru
yang berkualitas. Untuk menunjang kegiatan
pembelajaran, guru harus menggunakan bahan ajar.
Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang
digunakan untuk membantu guru/instruktor dalam
melaksanakan kegiatan belajar mengajar (Depdiknas,
2004:13). Banyak sekali bentuk bahan ajar yang
dipakai dalam dunia pendidikan, salah satunya yaitu

Lembar Kerja Siswa (LKS). Lembar Kerja Siswa


merupakan suatu bahan ajar cetak berupa lembarlembar kertas berisi materi, ringkasan dan petunjukpetunjuk pelaksanaan tugas pembelajaran yang harus
dikerjakan oleh peserta didik, yang mengacu pada
kompetensi dasar yang harus dicapai (Prastowo,
2011; 204).
LKS dapat berfungsi sebagai alternatif guru
untuk mengarahkan pengajaran atau memperkenalkan
suatu kegiatan tertentu sebagai variasi kegiatan
belajar mengajar, maka dengan LKS ini siswa
dikenalkan dengan Contextual Teaching and
Learning (CTL). CTL adalah konsep belajar yang
membantu guru mengaitkan antara materi yang
diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan
mendorong siswa membuat hubungan antara
pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya
dalam kehidupan mereka sehari-hari (Trianto, 2009 :
107).
Dalam pembelajaran CTL, siswa belajar
melalui kegiatan kelompok, seperti kerja kelompok,
berdiskusi, saling menerima dan memberi. Selain itu
dalam CTL, pembelajaran dikaitkan dengan
kehidupan nyata secara riil dan kemampuan
didasarkan atas pengalaman. Pengetahuan yang

dimiliki setiap individu selalu berkembang sesuai


dengan pengalaman yang dialaminya, oleh sebab itu
bisa terjadi perbedaan dalam memaknai hakikat
pengetahuan yang dimiliki setiap siswa (Sanjaya,
2006: 261).
Materi
jurnal
umum
dalam
proses
pembelajaran membutuhkan banyak pemahaman dan
berkaitan dengan kenyataan dalam kehidupan seharihari. Materi jurnal umum merupakan materi yang
nantinya digunakan oleh peserta didik untuk
diaplikasikan ke dalam kehidupan sehari-hari,
sehingga perlu adanya bahan ajar berupa LKS
akuntansi yang memuat materi tersebut yang nantinya
dapat dijadikan sebagai acuan dan sumber belajar
bagi peserta didik.
Hasil wawancara dengan guru mata pelajaran
produktif akuntansi yang dilakukan penulis di SMK
Negeri 2 Nganjuk, pembelajaran di SMK tersebut
hanya menggunakan bahan ajar berupa buku paket.
Tidak semua materi dapat dipahami siswa dengan
hanya membaca buku paket ataupun mendengarkan
penjelasan guru yang terbatas pada buku paket saja.
Mata pelajaran produktif akuntansi memerlukan
banyak latihan soal sehingga siswa dapat lebih cepat
memahami materi yang dipelajari. Bahan ajar berupa
lembar kerja siswa (LKS) perlu dikembangkan agar
dapat digunakan peserta didik untuk memahami
materi dan menambah pengetahuan dengan banyak
mengerjakan latihan soal, karena dalam lembar kerja
siswa (LKS) terdapat banyak latihan soal yang dapat
dikerjakan peserta didik dengan atau tanpa guru.
Masalah yang dirumuskan dari penelitian ini
adalah 1) bagaimana pengembangan lembar kerja
siswa (LKS) berbasis contextual teaching and
learning (CTL) pada materi jurnal umum di kelas X
Akuntansi SMK, 2) bagaimana kelayakan lembar
kerja siswa (LKS) berbasis contextual teaching and
learning (CTL) pada materi jurnal umum di kelas X
Akuntansi SMK yang dikembangkan, 3) bagaimana
respon siswa terhadap lembar kerja siswa (LKS)
berbasis contextual teaching and learning (CTL)
pada materi jurnal umum di kelas X Akuntansi SMK
yang dikembangkan.
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka
tujuan dalam penelitian ini adalah 1) untuk
mengetahui pengembangan lembar kerja siswa (LKS)
berbasis contextual teaching and learning (CTL)
pada materi jurnal umum di kelas X Akuntansi SMK,
2) untuk mengetahui kelayakan lembar kerja siswa
(LKS) berbasis contextual teaching and learning
(CTL) pada materi jurnal umum di kelas X Akuntansi
SMK yang dikembangkan, 3) untuk mengetahui
respon siswa terhadap lembar kerja siswa (LKS)
berbasis contextual teaching and learning (CTL)

pada materi jurnal umum di kelas X Akuntansi SMK


yang dikembangkan.

METODE
Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS)
akuntansi berbasis Contextual Teaching and Learning
(CTL) menggunakan model pengembangan menurut
teori Thiagarajan (dalam Trianto, 2009:189-192)
yaitu model pengembangan 4-D (four D Models).
Model pengembangan ini terdiri dari empat tahap:
pertama, tahap pendefinisian (define), yaitu tahap
yang
bertujuan
untuk
menentukan
dan
mendefinisikan kebutuhan pelajaran; kedua, tahap
perancangan (design), yaitu tahap perancangan
prototipe perangkat pembelajaran: ketiga, tahap
pengembangan (develop), yaitu tahap yang bertujuan
untuk menghasilkan perangkat pembelajaran;
keempat, tahap penyebaran (disseminate), yaitu tahap
penggunaan perangkat yang dikembangkan.
Pengembangan ini hanya sampai pada tahap
pengembangan saja, tahap keempat tidak dilakukan
mengingat keterbatasan waktu dan dana, tahap ini
merupakan tahap penggunaan perangkat yang telah
dikembangkan pada skala yang lebih luas, misalnya
di kelas lain, di sekolah lain, oleh guru lain.
Subjek dalam pengembangan Lembar Kerja
Siswa berbasis Contextual Teaching and Learning
(CTL) ini adalah sejumlah individu yang turut serta
dalam uji coba yang dilakukan oleh peneliti. Dalam
pengembangan ini, subjek uji coba pengembangan
Lembar Kerja Siswa berbasis Contextual Teaching
and Learning (CTL) ini terdiri dari: 1) ahli materi
selaku orang yang berkompetensi dalam bidang
akuntansi (satu orang dosen akuntansi dan satu guru
akuntansi), 2) Ahli grafis selaku orang yang
berkompetensi dalam bidang kegrafikan (satu orang
dosen teknologi pendidikan), 3) Siswa kelas X
Akuntansi di SMK Negeri 2 Nganjuk yang diambil
20 siswa uji coba terbatas.
Jenis
data
yang
diperoleh
dalam
pengembangan ini adalah data kualitatif dan
kuantitatif. Penelitian kualitatif lebih bersifat
deskriptif, data yang terkumpul berbentuk kata-kata
atau gambar, sehingga tidak menekankan pada angka
(Sugiyono, 2010:22). Data kualitatif didapatkan dari
hasil telaah LKS oleh ahli materi dan ahli grafis, hasil
tersebut
dianalisis
kembali
dengan
cara
dideskripsikan dan dijadikan sebagai acuan dalam
melakukan revisi pada pengembangan LKS
akuntansi. Pada metode kuantitatif, data penelitian
berupa angka-angka (Sugiyono, 2010:13). Data

kuantitatif didapatkan dari hasil validasi (ahli materi


dan ahli grafis), angket respon siswa yang kemudian
dianalisis dengan teknik persentase.
Dalam penelitian ini terdapat empat instrumen
penelitian yang digunakan, yaitu: 1) lembar telaah
ahli materi, 2) lembar telaah ahli grafis, 3) lembar
validasi ahli materi, 4) lembar validasi ahli grafis, dan
5) angket respon siswa. Lembar telaah ahli materi dan
ahli grafis dianalisis secara deskriptif kualitatif untuk
memberikan gambaran dari saran yang telah
diberikan, dan memperbaiki kekurangan LKS terkait
dengan isi, penyajian, bahasa, dan kegrafikan. Angket
validasi oleh ahli materi dan ahli grafis dianalisis
secara deskriptif kuantitatif. Persentase tersebut
diperoleh dengan berdasarkan perhitungan skor
menurut Skala Likert dengan rentang skor 1 sampai 4
dengan keterangan sebagai berikut: 1) skor 1
mewakili pernyataan kurang baik; 2) skor 2 mewakili
pernyataan baik; 3) skor 3 mewakili pernyataan baik;
dan 4) skor 4 mewakili sangat baik.
Angket respon siswa dianalisis secara
deskriptif kuantitatif. Persentase tersebut diperoleh
berdasarkan perhitungan Skala Guttman dengan
keterangan sebagai berikut: 1) skor 1 mewakili
pernyataan ya; dan 2) skor 0 mewakili pernyataan
tidak.
Hasil perhitungan nilai dari ahli materi, ahli
grafis, dan respon siswa diitepretasikan ke dalam
kategori sebagai berikut:

Tahap Pendefinisian yang pertama yaitu analisis


ujung depan. Berdasarkan pendahuluan yang
dilakukan peneliti di SMK Negeri 2 Nganjuk, dapat
diketahui bahwa bahan ajar yang digunakan oleh guru
Akuntansi di SMK Negeri 2 Nganjuk adalah bahan
ajar berupa buku paket saja. Mata pelajaran produktif
akuntansi merupakan mata pelajaran yang
membutuhkan banyak mengerjakan latihan-latihan
soal praktek pembukuan secara langsung, sedangkan
dalam buku paket tidak terdapat banyak latihan soal.
Dalam buku paket materi akuntansi, contoh soal dan
latihan soal yang ada belum berkaitan dengan
kehidupan sehari-hari siswa. Sehingga diperlukan
bahan ajar yang terdapat materi akuntansi, contoh
soal dan latihan soal yang berhubungan dengan
kehidupan sehari-hari siswa.
Yang kedua analisis siswa bertujuan untuk
mengetahui kemampuan kognitif siswa yang menjadi
uji coba pada saat penelitian, siswa yang menjadi
ujicoba adalah siswa kelas X Akuntansi di SMK
Negeri 2 Nganjuk. Materi jurnal umum merupakan
langkah awal untuk menganalisis bukti transaksi
untuk dicatat. Berdasarkan studi pendahuluan dengan
guru mata pelajaran akuntansi diperoleh informasi
bahwa tingkat kemampuan siswa terdapat pada
tingkat pemahaman (comprehension), dimana pada
tingkat ini siswa mampu menjelaskan pengetahuan
atau informasi yang telah diperoleh namun belum
dapat menerapkan dalam kehidupan sehari-hari serta
menganalisis bukti transaksi secara mandiri. Dalam
kondisi ini, siswa membutuhkan bahan ajar yang
menggunakan bukti transaksi yang berhubungan
dengan kehidupan sehari-hari, sehingga siswa dapat
menganalisis bukti transaksi dengan atau tanpa
bimbingan guru.
Yang ketiga analisis tugas disini adalah untuk
mempersiapkan materi jurnal umum secara garis
besar yang akan disampaikan melalui LKS. Analisis
tugas dilakukan dengan merinci isi materi yang
terdapat dalam LKS akuntansi yang dikembangkan
yaitu materi sesuai dengan KD kelas X Akuntansi
semester 1. Pada analisis tugas ini latihan di dalam
LKS akuntansi digunakan isitilah latihan akuntansi,
tugas kelompok dan evaluasi. Untuk latihan akuntansi
dan evaluasi dikerjakan secara mandiri sedangkan
untuk tugas kelompok dikerjakan siswa secara
bersama atau berkelompok.
Yang keempat anaisis konsep dilakukan dengan
cara mengidentifikasi konsep-konsep utama yang
akan dikembangkan, menyusun secara sistematis dan
merinci konsep- konsep yang relevan dengan materi
yang
akan
dikembangkan.
Materi
yang
dikembangkan
disesuaikan
dengan
materi

Tabel 1. Intepretasi skor kelayakan LKS


Skor rata-rata
Kriteria respon
81-100%
Sangat layak
61-80%
Layak
41-60%
Cukup Layak
21-40%
Tidak layak
0-20%
Sangat tidak layak
Diadaptasi dari Riduwan (2012)
Berdasarkan kriteria tersebut, Lembar kegiatan
Siswa dalam penelitian ini dikatakan layak apabila
persentase > 61%.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Pengembangan
Pengembangan ini menggunakan model
pengembangan 4-D Thiagarajan yang telah
dimodifikasi untuk disesuaikan dengan keadaan
lapangan, keterbatasan waktu dan biaya. Maka dalam
penelitian ini hanya dilakukan sampai tahap
pengembangan
(develop)
saja,
dikarenakan
keterbatasan waktu dan biaya.

pembelajaran di kelas X Akuntansi yang mengacu


pada KI dan KD, pengembangan ini hanya
mengambil KD saja, yaitu menyiapkan jurnal.
Yang terakhir perumusan tujuan pembelajaran
ini dilakukan untuk merumuskan hasil analisis tugas
dan analisis konsep menjadi indikator pencapaian.
Indikator tersebut selanjutnya akan menjadi tujuan
pembelajaran. Hal ini digunakan sebagai dasar dalam
penyusunan materi, dan soal latihan pada lembar
kerja siswa (LKS) akuntansi berbasis contextual
teaching and learning (CTL) pada materi jurnal
umum di kelas X Akuntansi yang dikembangkan.
Berdasarkan kelima analisis tersebut, maka
dapat disimpulkan bahwa masalah yang terjadi dapat
diatasi dengan mengembangkan lembar kerja siswa
(LKS) berbasis contextual teaching and learning
(CTL).
Secara garis besar, tahap perancangan meliputi
dua langkah, yaitu pemilihan format lembar kerja
siswa (LKS) dan desain awal lembar kerja siswa
(LKS). Pemilihan Format LKS. Format lembar kerja
siswa (LKS) berbasis contextual teaching and
learning (CTL) pada materi jurnal umum untuk siswa
SMK kelas X Akuntansi ini mengikuti format lembar
kerja siswa (LKS) pada umumnya yang sudah
dikembangkan. Format awal dimulai dari halaman
sampul sampai daftar pustaka. Dalam lembar kerja
siswa (LKS) ini terdapat kompetensi dasar, seperti
yang sudah diuraikan pada analisis konsep. Struktur
isi meliputi materi yang dijabarkan dari indikator,
tugas-tugas dan langkah kerja mandiri, tugas-tugas
dan langkah kerja kelompok, evaluasi untuk
mengukur pendalaman siswa setelah membaca
lembar kerja siswa (LKS).
Desain Awal LKS. Mendesain lembar kerja
siswa (LKS) merupakan kegiatan merancang model
atau fisik lembar kerja siswa (LKS) supaya menarik
dan memotivasi siswa untuk belajar. Mendesain
lembar kerja siswa (LKS) meliputi tata letak dan tata
huruf yang baik agar memudahkan siswa dalam
mempelajari materi. Visualisasi lembar kerja siswa
(LKS) yang dipilih adalah permainan warna yang
terang, konsistensi dalam bukti transaksi dan
menampilkan ilustrasi yang sesuai dengan materi.
Dengan demikian, siswa dapat tertarik untuk lebih
memahami materi-materi yang terdapat dalam lembar
kerja siswa (LKS) akuntansi materi jurnal umum.
Hasil desain awal lembar kerja siswa (LKS)
akuntansi berbasis contextual teaching and learning
(CTL) pada materi jurnal umum di kelas X Akuntansi
ini berupa draft awal yang nantinya akan
disempurnakan di tahap pengembangan.

Tahap pengembangan ini dilakukan pada awal


bulan Mei. Tahap pengembangan ini bertujuan untuk
menghasilkan lembar kerja siswa (LKS) berbasis
contextual teaching and learning (CTL) materi jurnal
umum untuk siswa SMK kelas X Akuntansi semester
1 yang layak. Kualitas lembar kerja siswa (LKS) ini
diukur melalui telaah berupa saran/masukan dan
validasi para ahli yaitu ahli materi dan ahli grafis.
Sedangkan untuk keefektifan lembar kerja siswa
(LKS) diukur melalui hasil pendapat siswa setelah
membaca lembar kerja siswa (LKS) ini yang didapat
dari pengisian angket melalui uji coba terbatas.
Kemudian hasil validasi dan uji coba terbatas
dianalisis yang selanjutnya lembar kerja siswa (LKS)
berbasis contextual teaching and learning (CTL)
materi jurnal umum ini direvisi untuk menghasilkan
lembar kerja siswa (LKS) yang sempurna.
Data telaah lembar kerja siswa (LKS) diperoleh
dari ahli materi untuk menentukan komponen isi,
penyajian dan bahasa bahan ajar yang dikembangkan,
beliau adalah Drs. Joni Susilowibowo, M.Pd, seorang
dosen akuntansi di Fakultas Ekonomi Universitas
Negeri Surabaya dan Ibu Dra. Sumarsih, M.Pd,
seorang guru akuntansi di SMK Negeri 2 Nganjuk.
Data ini diambil dari pengisian angket terbuka pada
tanggal 7 Mei 2014 dan 15 Mei 2014.
Data telaah juga diperoleh dari seorang ahli
grafis untuk menentukan komponen kegrafikan
lembar kerja siswa (LKS) yaitu Ibu Utari Dewi, S.Sn,
M.Pd, beliau adalah dosen teknologi pendidikan di
Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri
Surabaya. Data diambil dari pengisian angket terbuka
pada tanggal 8 Mei 2014.
Berdasarkan data telaah, terdapat beberapa
revisi yang diubah, antara lain: merubah desain
halaman sampul, memberi pembeda warna untuk
setiap jenis bukti transaksi, member jarak antara teks
dan gambar ilustrasi.
Setelah tahap telaah dan revisi jadilah LKS
berupa draft 2 yang akan dilanjutkan validasi oleh
para ahli dan dilakukan uji coba terbatas. Setelah
mendapatkan validasi para ahli maka akan diketahui
kelayakan LKS berbasis CTL materi jurnal umum
untuk siswa SMK kelas X Akuntansi semester 1
yang dikembangkan. Setelah melakukan uji coba
terbatas akan mendapatkan angket respon siswa untuk
mengetahui keefektifan LKS berbasis CTL materi
jurnal umum untuk siswa SMK kelas X Akuntansi
semester 1 yang dikembangkan.
Kualitas LKS akuntansi yang dikembangkan
dapat diketahui dari hasil validasi. Hasil validasi
berupa skala penilaian dan saran perbaikan dari
masing-masing validator. Saran-saran tersebut

digabungkan untuk menjadi bahan pertimbangan


dalam revisi 2 dan editing LKS yang nantinya
menjadi draft final.
Validasi ahli diperoleh dari angket tertutup
untuk menilai draft 2 dari lembar kerja siswa (LKS)
yang dikembangkan. Hasil validasi ini berupa data
kuantitatif. Data ini digunakan sebagai dasar
menentukan kualitas/kelayakan LKS. Validasi draft 2
dilakukan oleh ahli materi yaitu satu dosen akuntansi
Universitas Negeri Surabaya dan satu guru mata
pelajaran akuntansi di SMK Negeri 2 Nganjuk.
Berdasarkan penilaian ahli materi, kualitas
kelayakan isi, penyajian dan bahasa bahan ajar yang
sedang dikembangkan adalah 87,5% ; 87,5% dan

82,5% sehingga dapat disimpulkan bahwa kualitas


kelayakan isi, penyajian dan bahasa LKS
dikategorikan sangat layak.
Untuk validasi draft 2 dilakukan oleh validator
ahli grafis yaitu Ibu Utari Dewi, S.Sn, M.Pd, beliau
adalah dosen teknologi pendidikan di Fakultas Ilmu
Pendidikan Universitas Negeri Surabaya.
Berdasarkan penilaian ahli grafis, kualitas
kelayakan kegrafikan lembar kerja siswa (LKS) yang
sedang dikembangkan adalah 88%, sehingga dapat
disimpulkan bahwa kualitas kelayakan kegrafikan
lembar kerja siswa (LKS) dikategorikan sangat
layak .

Tabel 2. Analisis Validasi Para Ahli


No.
Komponen Kualitas
Jumlah Skor Skor Maksimum
Total (X)
(Xi)
1.
Kelayakan Isi
3,5
4
2.
Kelayakan Penyajian
3,5
4
3.
Kelayakan Bahasa
3,3
4
4.
Kelayakan Kegrafikan
3,54
4
Rata-rata Keseluruhan Kelayakan
Keseluruhan hasil validasi lembar kerja siswa
(LKS) dari para ahli diperoleh rata-rata persentase
sebesar 86,52%, sehingga dapat disimpulkan bahwa
kelayakan lembar kerja siswa (LKS) keseluruhan
dikategorikan sangat layak .
Lembar Kerja Siswa (LKS) berbasis Contextual
Teaching and Learning (CTL) pada materi jurnal
umum ini dilakukan uji coba terbatas kepada 20 siswa

Persentase

Kriteria

87,5%
87,5%
82,5%
88,57%
86,52%

Sangat Layak
Sangat Layak
Sangat Layak
Sangat Layak
Sangat Layak

kelas X Akuntansi SMK Negeri 2 Nganjuk pada


bulan Mei 2014. Uji coba terbatas bertujuan untuk
mengetahui respon siswa terhadap bahan ajar yang
telah dikembangkan. Metode pengumpulan data yang
dilakukan adalah dengan cara meminta siswa untuk
mengisi angket respon siswa.

Tabel 3. Analisis Angket Pendapat Siswa Uji Coba Terbatas


No.
Penilaian
Persentase
1.
Fisik Bahan Ajar LKS
98,13%
2.
Materi Akuntansi
93%
3.
Contextual Teaching and Learning (CTL)
95,5%
Rata-rata Keseluruhan
95,54%
Keseluruhan analisis hasil uji coba terbatas
lembar kerja siswa (LKS) dari pendapat siswa
diperoleh rata-rata persentase sebesar 95,54%,
sehingga dapat disimpulkan bahwa lembar kerja
siswa (LKS) dinyatakan sangat layak .

Kriteria
Sangat Layak
Sangat Layak
Sangat Layak
Sangat Layak

tahap pengembangan (develop) dan tahap penyebaran


(disseminate) (Trianto 2009:189-192). Namun, proses
pengembangan ini tidak sampai pada tahap
penyebaran (disseminate) karena keterbatasan waktu
dan biaya.
Tahap Pendefinisian. Tahap pertama yaitu
peneliti melakukan analisis ujung depan dimana pada
analisis ini dicari permasalahan dasar yang terjadi di
SMK Negeri 2 Nganjuk yaitu penggunaan bahan ajar
buku paket yang kurang latihan-latihan soal dan
belum berhubungan dengan kehidupan sehari-hari
siswa. Tahap kedua yaitu analisis siswa, analisis
siswa ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan
kognitif siswa, dimana kemampuan kognitif siswa

Pembahasan
Secara keseluruhan proses pengembangan
lembar kerja siswa (LKS) akuntansi berbasis
contextual teaching and learning (CTL) pada materi
jurnal umum di Kelas X Akuntansi yang telah
dilaksanakan oleh peneliti telah sesuai dengan model
pengembangan 4-D (four D Models) yaitu tahap
pendefinisian (define), tahap perancangan (design),

kelas X Akuntansi SMK Negeri 2 Nganjuk terdapat


pada tingkat pemahaman (comprehension). Tahap
ketiga yaitu analisis tugas, analisis tugas ini dilakukan
untuk mengetahui rincian semua isi materi
pembelajaran. Tahap keempat yaitu analisis konsep,
analisis konsep ini bertujuan untuk mengidentifikasi
konsep yang akan digunakan siswa dalam kegiatan
pembelajaran. Pada tahap kelima yaitu perumusan
tujuan pembelajaran, tahap ini dilakukan untuk
menjadi dasar pembelajaran dalam mengetahui
tingkat ketercapaian siswa dalam kegiatan belajar
mengajar.
Tahap Perancangan. Pada tahap ini dilakukan
pembuatan kerangka penyusunan LKS yang meliputi
pemilihan format dan desain awal LKS. Pemilihan
format dilakukan dengan memilih format LKS yang
sesuai dengan komponen LKS menurut Direktorat
Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.
Dalam desain awal, peneliti mendesain halaman
depan, isi buku beserta gambar ilustrasi yang
dipadukan dengan materi yang ada dalam bahan ajar.
Pada bagian halaman sampul, gambar untuk halaman
sampul harus sesuai dengan tema dan materi yang
terdapat dalam lembar kerja siswa (LKS). Pada LKS
juga terdapat kata pengantar, daftar isi dan
pendahuluan (SK/KI, KD, tujuan pembelajaran, alur
pembelajaran dan kata kunci).
Bagian pembelajaran LKS menyajikan uraian
materi, gambar ilustrasi yang berkaitan dengan
kehidupan sehari-hari siswa, contoh soal, tugas-tugas
mandiri dan tugas-tugas kelompok. Dan pada akhir
LKS terdapat evaluasi yang berisi latihan-latihan soal
untuk menguji pemahaman siswa terhadap materi
yang terdapat dalamLKS. Seperti yang dinyatakan
oleh Tati, dkk (2009) bahwa LKS digunakan sebagai
alat untuk dapat merefleksi (reflection) kemampuan
yang telah dimiliki siswa setelah mempelajari LKS.
Dari tahap ini menghasilkan bahan ajar berupa draft
awal.
Tahap Pengembangan. Tahap ini diawali
dengan telaah kemudian revisi yang menghasilkan
draft 1. Setelah menjadi draft 1 selanjutnya secara
bersamaan dilakukan validasi dan uji coba terbatas
oleh 20 siswa kelas X Akuntansi SMK Negeri 2
Nganjuk. Dari validasi dan uji coba terbatas
dilakukan revisi untuk penyempurnaan LKS. Tahap
pengembangan yang terakhir adalah revisi dari draft 1
berdasarkan masukan dari validasi dan uji coba
terbatas sehingga menjadi draft final.
Keseluruhan hasil validasi LKS dari para ahli
diperoleh rata-rata persentase sebesar 86,52%, maka
pengembangan lembar kerja siswa (LKS) akuntansi
berbasis contextual teaching and learning (CTL)

materi jurnal umum untuk Kelas X Akuntansi SMK


semester 1 dinyatakan sangat layak.
Keseluruhan analisis hasil uji coba terbatas
LKS dari pendapat siswa diperoleh rata-rata
persentase sebesar 95,54%, maka pengembangan
lembar kerja siswa (LKS) akuntansi berbasis
contextual teaching and learning (CTL) materi jurnal
umum untuk Kelas X Akuntansi SMK semester 1
dinyatakan sangat layak.
Dengan demikian dapat diketahui adanya
lembar kerja siswa (LKS) berbasis contextual
teaching and learning (CTL) pada materi jurnal
umum di kelas X Akuntansi yang dikembangkan
dapat membuat pembelajaran lebih menarik dan
siswa dapat belajar sendiri di rumah tanpa bimbingan
dari guru untuk memahami materi pelajaran.
PENUTUP
Simpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan, dapat
disimpulkan 1) pengembangan ini menghasilkan
produk berupa lembar kerja siswa (LKS) akuntansi
berbasis contextual teaching and learning (CTL)
pada materi jurnal umum di kelas X Akuntansi SMK.
Pengembangan ini dikembangkan menggunakan
model pengembangan 4-D Thiagarajan yang telah
dimodifikasi untuk disesuaikan dengan keadaan
lapangan, keterbatasan waktu dan biaya. Maka dalam
penelitian ini hanya dilakukan sampai tahap
pengembangan
(develop)
saja,
dikarenakan
keterbatasan waktu dan biaya, 2) Lembar kerja siswa
(LKS) akuntansi berbasis contextual teaching and
learning (CTL) pada materi jurnal umum di kelas X
Akuntansi SMK semester 1 ini memiliki kriteria
valid/layak digunakan sebagai bahan ajar, dan 3)
Lembar kerja siswa (LKS) akuntansi berbasis
contextual teaching and learning (CTL) pada materi
jurnal umum di kelas X Akuntansi SMK semester 1
ini memiliki kriteria valid/layak digunakan sebagai
bahan ajar.
Saran
Saran Pemanfaatan
Berdasarkan
hasil
penngembangan
dan
pembahasan yang diperoleh, terdapat beberapa saran
yang dikemukakan, yaitu sebagai berikut: 1) Lembar
kerja siswa (LKS) ini digunakan saat proses
pembelajaran dengan model pembelajaran langsung,
sehingga pendidik tetap memberikan penjelasan dan
bimbingan terhadap penggunaan bahan ajar, 2)
Lembar kerja siswa (LKS) ini juga dapat digunakan
pada saat proses pembelajaran kooperatif metode
ceramah, serta dapat menjadi petunjuk mengajar yang

efektif bagi pendidik, dan 3) Lembar kerja siswa


(LKS) juga dapat digunakan sebagai bahan pelengkap
dan bahan untuk berlatih bagi peserta didik dalam
melakukan penilaian sendiri.
Saran Pengembangan Lebih Lanjut
Berdasarkan
hasil
penngembangan
dan
pembahasan yang diperoleh, terdapat beberapa saran
yang dikemukakan, yaitu sebagai berikut: 1) Produk
ini dibuat hanya khusus pada materi jurnal umum
perusahaan jasa, oleh karena itu disarankan kepada
pengembang produk selanjutnya dapat membuat
produk dengan materi lain, 2) Pengembang
selanjutnya diharapkan tidak hanya berhenti sampai
tahap pengembangan, akan tetapi dilanjutkan dengan
tahap penyebaran, dan 3) Pengembang selanjutnya
diharapkan dapat menemukan strategi baru dengan
model yang bervariasi.

Prastowo, Andi. 2011. Panduan Kreatif Membuat


Bahan Ajar Inovatif: Menciptakan Metode
Pembelajaran yang Menarik dan
Menyenangkan. Jogjakarta.: DIVA Press.
Riduwan. 2012. Skala Pengukuran Variabel-variabel
Penelitian. Bandung: ALFABETA
Sanjaya, W. 2006. Strategi Pembelajaran
Berorientasi Standar Proses Pendidikan,
Jakarta: Kencana Prenada Media.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatid
Kualitatif dan R&D. Bandung:Alfabeta
Teknik Penyusunan LKS. Direktorat Pembinaan
Sekolah Menengah Kejuruan. (online),
(http://www.scribd.com/doc/48073477/MK-04Teknik-Penyusunan=LKS-SMK), diakses 16
November 2013.

DAFTAR PUSTAKA
Direktorat Pendidikan Menengah Umum. 2004.
Pedoman Umum Pengembangan Bahan
Ajar Sekolah Menengah Atas. Jakarta:
Departemen Pendidikan Nasional.

Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran


Inovatif-Progresif: Konsep, Landasan, dan
Implementasinya pada Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana
Prenada Media Grup.

Muslich, Masnur. 2010. Text Book Writing: Dasardasar Pemahaman, Penulisan dan Pemakaian
Buku Teks. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

http://bsnp-indonesia.org/id/wpcontent/uploads/2012/03/Akuntansi1.zip
(diakses 19 Maret 2014)

Mulyasa, E. 2013. Pengembangan dan Implementasi


Kurikulum 2013. Bandung: PT REMAJA
ROSDAKARYA.

Вам также может понравиться