Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari banyak hal yang dilakukan di dalam dan di luar
ruangan, bahkan aktifitas tersebut tidak lepas dari keberadaan pintu dimana kita
harus membuka atau menutup pintu yang membuat kita terasa enggan untuk
melakukannya, berulang-ulangkali keluar masuk pintu dengan menarik atau
mendorong pintu. Apalagi pintu yang terpasang mengeluarkan bunyi keras,
susah bergerak, disamping kurang sopan juga kurang praktis. Melihat kondisi riil
yang ada kebanyakan proses pengoperasian pintu garasi mobil masih dilakukan
secara manual dimana campur tangan manusia masih dilibatkan secara
langsung. Bagi sebagian orang, membuka atau menutup pintu garasi mobil
secara manual mungkin tidak menjadi persoalan, namun bagi sebagian orang
lainnya, kegiatan seperti itu mungkin saja menjadi sebuah hal yang
membosankan.
Dengan memanfaatkan salah satu sistem yang mempergunakan alatalat kontrol
otomatis dalam hal ini PLC, diharapkan mampu terciptanya sebuah alat kontrol
otomatis yang dapat memenuhi harapan tersebut.
PLC (Programmable Logic Control) dapat dibayangkan seperti sebuah personal
komputer konvensional (konfigurasi internal pada PLC mirip sekali dengan
konfigurasi internal pada personal komputer). Akan tetapi dalam hal ini PLC
dirancang untuk pembuatan panel listrik (untuk arus kuat). Jadi bisa dianggap
PLC adalah komputernya panel listrik. Ada juga yang menyebutnya dengan
PC (programmable controlle ).
PLC banyak digunakan pada aplikasi-aplikasi industri, misalnya pada proses
pengepakan, penanganan bahan, perakitan otomatis dan lain sebagainya.
Dengan kata lain, hampir semua aplikasi yang memerlukan kontrol listrik atau
elektronik lainnya.
Dengan demikian, semakin kompleks proses yang harus ditangani semakin
penting penggunaan PLC untuk mempermudah proses-proses tersebut (dan
sekaligus menggantikan beberapa alat yang diperlukan). Selain itu sistem control
proses konvensional memiliki beberapa kelemahan, antara lain:
Perlu kerja keras saat dilakukan pengkabelan.
Kesulitan saat dilakukan penggantian dan perbaikan.
Kesulitan saat dilakukan pelacakan kesalahan.
Saat terjadi masalah, waktu tunggu tidak menentu dan biasanya lama.
Tujuan dan aplikasi tertentu.
7.
8.
9.
Pemakaian PLC sebagai alat kontrol untuk beberapa sistem otomatisasi telah
banyak digunakan karena PLC dapat diberi perintah masukan yang
memungkinkan dapat diterapkan dalam sistem pengoperasian pintu garasi
secara otomatis. Pada sistem ini pintu garasi akan membuka dan menutup
sendiri ketika ada sebuah mobil yang akan masuk ataupun keluar pintu garasi
dan proses ini akan berulangulang secara otomatis.
B. Permasalahan
Berdasarkan kondisi di atas maka timbul permasalahan yaitu bagaimana
merancang sebuah simulasi pintu garasi mobil otomatis yang menggunakan
sistem kontrol PLC dan akan bekerja ketika ada sebuah mobil yang masuk
ataupun keluar pintu garasi dengan jalan menaikkan dan menurunkan pintu.
C. Pembatasan Masalah
Karena terbatasnya sarana dan prasarana dalam pembuatan alat, maka masalah
yang akan dikaji dan dibahas meliputi :
Sistem program pengendalian piranti menggunakanPLC OMRON SYSMAC CPM 1
A.
Spesifikasi
Jumlah
Gergaji kayu
1 buah
Gergaji besi
1 buah
Obeng
1 buah
Palu
1 buah
Multimeter
MAXCOM
1 buah
Laker
10 mm
2 buah
Paku skrup
12 buah
PCB
20 X 10 cm
2 buah
Motor
12 VDC
1 buah
10
Limit switch
10 A, 1000 VAC
2 buah
11
Lampu LED
5 mm, 10 mm
4 buah
12
Relai
12 VDC, 5 A
2 buah
13
Transformator
3A
1 buah
14
Kapasitor
2200 f / 50 V, 1000 f / 35
V
1 buah
15
Dioda
IN 5401, IN 4002
4 buah
16
IC Regulator
LM 7805, LM 7812
1 buah
17
LDR
4,5 X 3,6 mm
4 buah
18
Resistor
2K2
12 buah
19
Transistor
C9013
4 buah
20
Kabel pelangi
5 meter
21
PLC
1 buah
22
Solder dan
tenol
1 buah
23
Alumunium
=1 cm, P=30 cm
1 buah
24
Kayu
1X1,5 m
1 buah
7.