Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Letak geografis yang berada di lautan Pasifik dan lautan Hindia menjadikan
Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar didunia yang memiliki lebih dari 18.000
pulau (LAPAN,2002). Selain itu, Indonesia juga terletak pada pertemuan dua
rangkaian pegunungan yaitu Sirkum Pasifik dan Sirkum Mediterania sehingga
banyak daerah-daerah di Indonesia yang terpisahkan oleh bukit, sungai dan lembah.
Dewasa ini Indonesia telah mengembangkan daerah terdepan, tertinggal, dan terluar
(3T). Agar pembangunan perekonomian maupun sektor lain selaras antara daerah
pedesaan dengan daerah perkotaan, maka dari itu diperlukan dukungan sarana dan
prasarana untuk mendukungan pembangunan dan pengembangan daerah tertinggal,
salah satunya yaitu jembatan.
Jembatan merupakan sarana untuk menunjang pembangunan nasional dan
memiliki peranan penting bagi aktivitas kehidupan masyarakat. Dengan dibangunnya
jembatan dapat memperlancar aktivitas masyarakat serta meningkatkan pertumbuhan
ekonomi dan pemerataan pembangunan. Kekayaan alam dan kualitas imdustri yang
tak kalah dengan negara lainnya, akan menjadi sia-sia jika tidak diimbangi dengan
perkembangan infrastruktur yang baik. Tanpa insfrastruktur yang baik, proses
perpindahan dan pertumbuhan ekonomi akan menjadi terhambat, dan penyetaraan
pembangunan dan kesejahteraan rakyat akan menjadi suatu hal yang sulit dicapai.
Dengan demikian dibutuhkan jembatan sebagai sarana penghubung antar daerah.
Namun selain sebagai sarana penghubung untuk memaksimalkan manfaat dan
kinerja jembatan diperlukan sebuah inovasi teknologi dalam menciptakan sebuah
Struktur jembatan yang praktis dalam pelaksanaan konstruksinya, kokoh dalam hal
kekuatannya dan berwawasan lingkungan.
Struktur jembatan yang berwawasan lingkungan menjadi point tersendiri
yang
harus
dapat
dikembangkan
di
dunia
konstruksi.
Dengan
semakin
berkembangnya isu mengenai global warming yang merupakan efek dari kegiatan
manusia selama ini, praktis struktur yang ramah serta meperhatikan kaidah-kaidah
lingkungan hidup menjadi topik yang hangat diperbincangkan. Selain itu,
akan
terlaksana
dengan
baik
sesuai
rencana
bila
batu bara). Pemanfaatan sinar matahari merupakan satu diantara sumber energi yang
dimanfaatkan untuk membangkitkan energi listrik. Selain tersedia secara gratis
pemanfaatan sinar matahari ini sebagai salah satu upaya untuk mengurangi
ketergantungan manusia terhadap energi fosil yang sulit untuk diperbaharui dan
sebagai upaya menyelamatkan lingkungan dari dampak pemanasan global.
Untuk memperkuat landasan berpikir, observasi lapangan kami lakukan
yaitu di daerah Gunung Kidul, tepatnya di jembatan gantung Lemah Abang yang
terletak di daerah perbatasan antara Kabupaten Slemen dengan Kabupaten Gunung
Kidul. Jembatan gantung Lemah Abang di desa Ngoro-oro (Gunung Kidul)
merupakan satu-satunya akses terdekat untuk menuju Kab. Sleman dan Kota.
Yogyakarta. Keberadaan jembatan gantung Lemah Abang yang dibangun pada tahun
1994 memudahkan aktivitas warga masyarakat sekitar dalam menjalankan roda
perekonomian. Pasalnya jika tidak ada jembatan ini warga masyarakat harus
memutar sejauh 20 KM untuk menuju Kab. Sleman atau Kota Yogyakarta. Namun
jembatan dengan panjang bentang 80 m dan lebar 1,75 m ini kondisinya sudah
memprihatinkan, banyak komponen jembatan yang sudah mengalami kerusakan.
Berdasarkan studi kasus inilah yang melatar belakangi pembuatan desain jembatan
Ksatria Trigonal Eco Golden Bridge (TEGAB). Ksatria TEGAB di asumsikan
sebuah jembatan yang didesain dengan tujuan menggantikan keberadaan jembatan
gantung Lemah Abang yang sudah dimakan usia.
Gambar 1.1 Jembatan Gantung Lemah Abang Penghubung Kab. Sleman - Kab.
Gunung Kidul.
(Sumber:Koleksi Pribadi, 11 Juli 2013)
Gambar 1.3 Cabel hanger yang sudah putus diganti dengan besi betoneser
(Sumber:Koleksi Pribadi, 11 Juli 2013)
Fisolosofi nama Trigonal Eco Golden Acrh Bridge (TEGAB) mengandung
makna sebagai berikut:
1. T (Trigonal) : Trigonal mewakili unsur Kokoh dan Praktis yang terdapat
dalam tema KJI ke-9 tahun ini. Trigonal merupakan prinsip utama yang
mendasari desain struktur arch rib yang menggunakan prinsip triangulasi.
Arch rib tersusun dari tiga buah arch yang disatukan sehingga akan
membentuk sebuah bidang tiagonal. Pusat sumbu (Center Of Grafity)
masing-masing elemen arch jika dihubungkan akan membentuk sebuah
segitiga. Garis kerja gaya yang membentuk garis segitiga diharapkan mampu
membuat jembatan lebih kokoh dan stabil jika dibandingkan dengan bentuk
yang lain. Selain itu dengan digunakannya konfigurasi struktur yang berupa
trigonal, diharapkan dapat mengehemat material karena luas penampang pada
struktur arch akan menjadi lebih kecil dibandingkan dengan arch rib yang
berpenampang bulat.
3. G (Golden)
Indonesia yaitu logam mulia yang dapat ditempa dan dibentuk yang biasa
dibuat perhiasan. Makna golden/emas dalam jembatan ini mengandung
maksud bahwa, dengan dibangunnya jembatan ini diharapkan dapat membuat
daerah sekitar jembatan memiliki nilai yang lebih berharga yang memiliki
daya jual di sektor pariwisata sehingga dapat meningkatkan laju
perokonomian dan kesejahteraaan masyarakat sekitar.
4. A (Arch
Mendefinisikan
bahwa
jembatan
merupakan
sarana
B. IDENTIFIKASI MASALAH
Berdasarkan uraian yang telah dipapakar pada latar belakang masalah diatas,
maka dapat diidentifikasi beberapa permasalahan antara lain yaitu:
1. Belum meratanya pembangunan dan pertumbuhan ekonomi antara daerah
perkotaan dan daerah pedesaan.
2. Belum diketahui tipe jembatan yang inovatif, efektif dan efisien dalam proses
pelaksanaan dan pengoperasiaanya untuk menunjang pertumbuhan ekonomi dan
pemerataan pembangunan.
3. Belum diketahui desain jembatan yang kuat dan kokoh sebagai
pembangunan
untuk
wujud
meningkatkan
E. Tujuan
Tujuan penulisan proposal ini adalah sebagai berikut:
1. Menghasilkan suatu desain rancangan jembatan yang kokoh, praktis, inovatif
serta berawasan lingkungan.
2. Mengetahui sistem konfigurasi sturktur yang efektif dan efisien pada jembatan
busur.
3. Mengetahui besarnya kapasitas kekuatan yang mampu dipikul oleh sistem
struktur jembatan busur dengan menggunakan program bantu SAP2000v14.0.0.
4. Mendapatkan sebuah metode konstruksi dan perawatan yang efektif dan efisien
pada jembatan busur.
10
5. Membuat sebuah model jembatan busur, yang akan dinilai kekuatan, keindahan,
inovasi dan metode perakitannya.
6. Menghasilkan sebuah inovasi teknologi terbarukan dalam bidang ilmu rekayasa
jembatan, baik dari sistem struktur, material, metode pelaksanaan, metode
perbaikan dan sarana penunjang.
F. Manfaat
Manfaat yang bisa peroleh dari penulisan proposal ini yaitu:
1. Secara toeritis
Memberikan masukan ilmu pengetahuan dan informasi tentang:
a. Desain rangcangan jembatan yang kokoh, praktis, inovatif dan ramah
lingkungan.
b. Sistem konfigurasi struktur yang efektif dan efisien pada jembatan busur.
c. Metode perakitan dan perawatan jembatan yang efektif dan efisien.
d. Inovasi teknologi dibidang rekayasa jembatan yang ramah lingkungan.
2. Secara praktis
a. Memberikan sebuah desain alternatif jembatan busur guna medukung program
pemerataan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat Gunung
Kidul khususnya dan masyarakat Indonesia pada umumnya.
b. Memberikan sebuah inovasi teknologi, baik pada sistem struktur, material
yang digunakan, metode konstruksi, metode perawatan dan sistem operasional
jembatan serta mengedepankan unsur ramah lingkungan yang berkelanjutan.