Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
NIM
BAB 4
: 13114045
ANALISIS
Prosedur Pratikum
A. Persiapan Peralatan dan Benda Kerja
1. Pinjam peralatan dan benda kerja yang diperlukan untuk pratikum, periksa
dengan teliti keadaan peralatan yang dipinjam benar-benar dalam
keadaan baik dan pilih benda kerja yang permukaannya datar.
2. Tanyakan kepada asisten pratikum, mesin mana yang akan digunakan.
3. Pasang benda kerja pada chuck
4. Pastikan benda dalam posisi center dengan mengecek menggunakan
centering ragum
5. Posisikan meja kerja sehingga bidang kerja tepat di daerah gerak pahat
B. Pengaturan Mesin
1. Pilih putaran spindle sesuai tingkatan yang digunakan
2. Atur pelat pembagi langsung berdasarkan jumlah sisi kepala baut yang akan
dibuat
3. Lakukan penempatan zero position pada benda kerja dengan memutar tuas
penggerak horizontal meja. Setelah didapatkan posisi yang tepat, semua
skala pergerakan mesin ditetapkan pada titik nol.
4. Lakukan proses frais dengan kedalaman 1mm untup tiap pemotongan
dengan menaikkan meja menggunakan tuas gerak vertical. Agar naiknya
meja selalu sama, maka gunakan penambahan skala dimulai dari nol.
5. Hidupkan mesin
6. Gerakan meja kerja sehingga sisi terpotong
7. Putar pelat pembagi sesuai dengan permintaan gambar teknik, kita
menginginkan bentuk segi enam. Maka, setiap dilakukan frais, benda diputar
sejauh 60 derajat menggunakan dividing head. Lakukan proses milling untuk
setiap 60 derajat berikutnya hingga keenam sisi terpotong. Setelah selesai 6
sisi, naikkan meja sebesar 1 mm dan lakukan frais pada keenam sisi yang
ada. Lakukan proses tersebut secara berulang hingga dicapai dimensi yang
diminta pada gambar teknik.
8. Gerakan meja kerja sehingga sisi terpotong
9. Lakukan pemotongan secara bertahap untuk setiap putaran pelat pembagi
langsung
10. Bersihkan seluruh peralatan dan mesin dari geram dan kotoran lainnya,
kemudian kembalikan peralatan pada tempat semula.
BAB V
KESIMPULAN
5.1. Kesimpulan
1. Setelah melakukan pratikum freis, pratikan dapat membuat profil kepala baut
berbentuk segienam, namun didapati dimensi yang tidak sesuai dengan yang
diminta pada desain. Dimensi seharusnya yaitu kepala baut dengan diameter 22
mm, namun pada pratikum ini diperoleh kepala baut dengan diameter 21,76 mm
2. Berdasarkan parameter proses yang dicobakan pada pratikum ini, pratikan
menyimpulkan, bahwa :
Kecepatan Potong
Semakin cepat kecepatan potong yang di set pada mesin, maka
pemakanan
benda
kerja
menjadi
lebih
cepat,
sehingga
dapat
5.2. Saran
1. Sebaiknya pahat yang digunakan pada saat praktikum divariasikan agar terlihat
perbedaan hasil dari pahat pahat yang ada.
2. Pada praktikum yang telah dilaksanakan hanya digunakan mesin frais vertical
saja, sebaiknya mesin horizontal juga dijelaskan dan dilakukan pengerjaan pada
mesin tersebut.