Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Syukurlah pak karena yang saya tulis ini hanya dipahami oleh <em><strong>structural
engineer</strong></em>, di luar itu pasti bingung. :D Jadi dapat disimpulkan juga bahwa ilmu
<em>structural engineering</em> Bapak juga mantap !
yang sudah ditentukan tadi sebagai bagian yang berperilaku non-linier (yang diberi HINGE),
bagian yang lain berperilaku elastis. Selanjutnya ketika diukur seperti diatas maka dapat
ditentukan juga kondisi daktilitasnya. Hasil daktilitas dari pushover yang berupa tentu harus
lebih besar dari nilai R yang didapat sebelumnya. Itu menunjukkan bahwa nilai R terbukti bisa
diambil. Jika ternyata nilai < dari R maka berarti reduksinya tidak boleh terlalu banyak. Jadi
nilai <strong>R pada tabel</strong> adalah <strong>nilai minimum dari yang harus
dihasilkan</strong>. Semoga menjawab.
pembebanan, saya setuju pak bila untuk bangunan yang sifatnya kantilever hal itu tidak
diperlukan, tapi saya pernah mendengar cerita "gempa datangnya dari berbagai arah" makanya
digunakan efek ortogonalitas 100/30 masing2 dalam arah X dan arah Y. Apakah dalam bangunan
kantilver ini memang benar cukup (bila dalam pemodelan) kita apply dalam 1 arah saja? (arah X
atau arah Y). Atau tetap kita berikan 100% dalam masing2 arah X dan Y? Dan kemudian yang
menarik menurut saya, struktur lattice ini (gantry ataupun transmission tower) ternyata dalam
menerima beban lateral ternyata lebih dominan terhadap beban angin (dari percobaan yang saya
lakukan), dimana beban gempa bergantung dengan massa dan kekakuannya. rata2 struktur ini
massa nya tidak begitu berat, sehingga beban gempanya jg tdk terlalu dominan. Pertanyaannya
adalah, apakah beban angin ini jg ada efek ortogonalitasnya? atau cukup dibebani dalam 1 arah
saja? saya awam sekali dengan pembebanan angin ini, karena sewaktu kuliah pun pembebanan
ini tidak terlalu "nge-trend" dibandingkan beban gempa. :D Sekali lagi terima kasih Pak Wir atas
penjelasannya dan diskusinya. Semoga bermanfaat untuk yang lainnya. Terima kasih :)
selalu ditanya arahnya, jadi apakah arah yang dimaksud oleh P.Wir di tulisan tersebut? dan
bagaimana cara mengambil pola dari beban dinamis untuk dikonversi menjadi beban statis? apa
dilihat dari deformasi strukturnya? Terima kasih lagi atas kesempatannya menjelaskan. Salam,
spektrum) ,dimana nantinya saya akan menggunakan analisa gempa dinamik gaya gesernya
dinamik harus lebih besar dari analisa gempa statik, yang jadi pertanyaan saya ,niatnya saya ga
mau manual memasukan gempa statiknya , karena ada pilihan di LATERAL LOAD pada menu
define statik load case saya pakai yg IBC 2006. pada saat memasukan parameter gempanya ada
yang ga saya pahami hanya 1 menu itu tapi pengaruhnya ke gaya geser besar sekali jadi saya
tanyakan saja ke cendikiawan ,yaitu tulisannya grup datanya seismic koefisien dibawahnya 0.2
detik spketra accel Ss > yg ini saya paham 1 detik spketra accel s1 > yg ini juga saya paham
LONG-PERIOD TRANSITION PERIOD > nah yg ini yang saya ga paham kalo saya
terjemahkan artinya panjangnya perioda transisi, apa ini nilai T0 atau Ts atau mungkin bukan
keduanya? maaf ya pak apabila pertanyaan saya sulit dicerna lagi belajar pula menuangkan
pikiran ke tulisan agar mudah dicerna.heheheh terima kasih atas perhatiannya
0
09/14/14--10:07: Oleh: Wawan
maksud saya keropos pada beton setelah di lakukan pengecoran, apakah ada batas dari
kekeroposan itu atau langsung di bongkar saja. terima kasih
0
11/03/14--21:25: Oleh: malikkhadafi
tadinya saya mau bahas tentang p-delta buat tugas akhir saya. Tapi saya belum menemukan
rujukan yang membahasnya secara detail, sekarang saya bingung mau membahas apa. Mohon
sarannya pak wir. Terima kasih
10/22/15--06:03: Oleh: Candra
saya mau tanya pak Wir,, untuk mencari C itu kan pake pembagian wilayah,,untuk menentukan
pembagian wilayahnya gimana pak??