Вы находитесь на странице: 1из 16

Pertemuan I

Latar Belakang Perlunya Bimbingan dan Konseling di Sekolah


Latar Belakang perlunya Bimbingan dan Konseling
Bimbingan dan konseling merupakan kegiatan yang berasal atau
bersumber pada kehidupan manusia. di dalam menjalani
kehidupan,manusia selalu menghadapi persoalan-persoalan yang silih
berganti. Persoalan yang satu dapat diatasi, persoalan yang lain muncul,
demikian seterusnya.
Manusia tidak sama satu dengan yang lain, baik dalam sifat maupun
kemampuannya. Manusia perlu mengenal dirinya sendiri dengan sebaikbaiknya. Karena dengan mengenal dirinya sendiri, mereka akan dapat
bertindak dengan tepat sesuai dengan kemampuan yang ada pada pada
dirinya sendiri dalam kehidupan sehari-hari.
Adapun latar belakang perlunya Bimbingan Konseling dapat dibedakan
menjadi beberapa faktor diantaranya :
1. BERDASARKAN FAKTOR PSIKOLOGIS
A. Masalah perkembangan individu
B. Faktor Perbedaan Individu
C. Masalah Kebutuhan Individu
D. Masalah penyesuaian diri dan kelainan tingkah laku
E. Masalah belajar
2. BERDASARKAN FAKTOR SOSIAL-BUDAYA.
3. BERDASARKAN FAKTOR AGAMA
4. BERDASARKAN FAKTOR PENDIDIKAN
5. BERDASARKAN FAKTOR IPTEK
Pertemuan ke II
Memahami pengertian BK,tujuan BK dan aliran pelayanan BK
PENGERTIAN BK
Secara etimologis, bimbingan dan konseling terdiri atas dua kata
yaitu bimbingan (terjemahan dari kata guidance) dan konseling
(diambil dari kata counseling). Dalam praktik, bimbingan dan konseling
merupakan satu kesatuan kegiatan yang tidak terpisahkan. Keduanya
merupakan bagian yang integral (Tohirin, 2011: 15).
Pengertian Bimbingan
1).Pengertian Konseling Secara Etimologi

secara etimologis berarti pemberian nasihat, anjuran,


pembicaraan dengan bertukar pikiran (Tohirin, 2011: 21-22).

dan

2). Pengertian Konseling Secara Terminologi


pengertian Bimbingan dan Konseling (BK) adalah proses bantuan
atau pertolongan yang diberikan oleh pembimbing (konselor) kepada
individu (konseli) melalui pertemuan tatap muka atau hubungan timbal
balik antara keduanya.
B.TUJUAN BK
Tujuan bimbingan dan konseling, yaitu untuk membantu
memandirikan siswa dalam mengembangkan potensi-potensi mereka
secara optimal dalam kehidupan sehari-hari.
Secara Umum, Ada 5 tujuan yang akan di capai siswa dengan usaha
bimbingan dan konseling di sekolah:
1.Untuk mengenal diri sendiri dan lingkungannya.
2.Untuk dapat menerima diri sendiri dan lingkungan secara positif dan
dinamis.
3.Untuk dapat mengambil keputusan sendiri tentang berbagai hal.
4.Untuk dapat mengarahkan diri sendiri.
5.Untuk dapat mewujudkan diri sendiri.
C. ARAH PELAYANAN BK
a.Pelayanan Dasar
Pelayanan mengarah kepada terpenuhinya kebutuhan siswa yang
paling elementer, yaitu kebutuhan makan dan minum, udara segar, dan
kesehatan, serta kebutuhan hubungan sosio-emosional. Orang tua, guru
dan orang-orang yang dekat memiliki peranan paling dominan dalam
pemenuhan kebutuhan dasar siswa.
b.Pelayanan Pengembangan
Pelayanan untuk mengembangkan potensi peserta didik sesuai
dengan tahap-tahap dan tugas-tugas perkembangannya. Dengan
pelayanan pengembangan yang cukup baik siswa akan dapat menjalani
kehidupan dan perkembangan dirinya dengan wajar, tanpa beban yang
memberatkan, memperoleh penyaluran bagi pengembangan potensi yang
dimiliki secara optimal, serta menatap masa depan dengan cerah.
c.Pelayanan Teraputik,

Pelayanan untuk menangani pemasalahan yang diakibatkan oleh


gangguan terhadap pelayanan dasar dan pelayanan pengembangan,
serta pelayanan peminatan
d.Pelayanan Arah Peminatan/Lintas Minat/ Pendalaman Minat
Studi Siswa
Pelayanan yang secara khusus tertuju kepada peminatan/lintas
minat/pendalaman minat peserta didik sesuai dengan konstruk dan isi
kurikulum yang ada. Arah peminatan/lintas minat/pendalaman minat ini
terkait dengan bidang bimbingan pribadi, sosial, belajar, dan karir.
e.Pelayanan Diperluas
Pelayanan dengan sasaran di luar diri siswa pada satuan
pendidikan, seperti personil satuan pendidikan, orang tua, dan warga
masyarakat lainnya.
Pertemuan ke III
LATAR BELAKANG PERLUNYA BIMBINGAN KONSELING
Seiring perkembangan zaman, problematika peserta didik di sekolah
semakin beragam. Jalan pikiran mereka menjadi terbagi dengan masalah
diluar sekolah dan di dalam sekolah. Suatu tindak layanan sekolah pada
peserta didik dengan bimbingan konseling yang mengarahkan para para
peserta didik untuk mengetahui bakat dan potensi dalam diri mereka.
Bimbingan konseling biasanya berbicara mengenai aspek psikologis,
pada peserta didik yang biasanya tertekan masalah dan tidak mampu
menangkap pelajaran dengan baik. Bimbingan konseling juga sangat
penting posisinya untuk membimbing siswa untuk memotivasi diri bahwa
mereka adalah suatu pribadi yang unik dan mampu bersaing.
Perlunya bimbingan konseling dapat berfungsi sebagai pemantau
masalah-masalah siswa yang berkaitan tentang masalah kelainan tingkah
laku dan adaptasi. Sulitnya salah satu siswa untuk bergaul dan cenderung
mengasingkan diri dari teman-temannya memiliki akar permasalahan
yang biasanya beruntun.
Faktor-faktor yang melatarbelakangi muncul dan diperlukannya bimbingan
dan konseling:
1.Latar Belakang Psikologis
Latar belakang psikologis dalam BK memberikan pemahaman
tentang tingkah laku individu yang menjadi sasaran (klien).
2.Latar Belakang Sosial Budaya

Individu merupakan biopsikososiospiritual, yang artinya bahwa


individu makhluk biologis, psikologis, sosial dan spiritual.
3.Latar Belakang Agama
Setiap individu merupakan makhluk Tuhan yang pada dasarnya
sama memiliki fitrah sebagai khalifah dan hamba-Nya. Dalam kategori ini
pun, sangat diperlukan sekali bimbingan terhadap setiap tantangan
dimensi spiritualitas individu. Dalam landasan agama, bimbingan dan
konseling diperlukan penekanan pada 3 hal pokok:
a.Keyakinan bahwa manusia dan seluruh alam adalah mahluk Tuhan
b.Sikap yang mendorong perkembangan dan perikehidupan manusia
berjalan kearah dan sesuai dengan kaidah-kaidah agama.
c.Upaya yang memungkinkan berkembang dan dimanfaatkannya secara
optimal suasana dan perangkat budaya serta kemasyarakatan yang
sesuai dengan kaidah-kaidah agama untuk membentuk perkembangan
dan pemecahan masalah individu

4.Latar Belakang Pendidikan


Bimbingan dan konseling diperlukan untuk mengembangkan
pendidikan yang bersifat meninggi, meluas dan mendalam. Meninggi
artinya membantu membimbing individu memilih jenjang pendidikan yang
lebih tepat, karena semakin bertambahnya kesempatan dan kemungkinan
untuk mencapai tingkat pendidikan yang lebih tinggi.
5.Latar Belakang Perkembangan IPTEK
Di era ini ilmu pengetahuan, informasi dan teknologi berkembang
sangat pesat, oleh karena itu diperlukannya Bimbingan dan Konseling,
agar individu dapat mengetahui dampak positif dan negatifnya dari
perkembangan tersebut. Lewat Bimbingan dan Konseling, individu
diarahkan kepada dampak positif dari IPTEK yang lebih ditujukan pada
penerapan teknologi yang harus dimilliki dan dikuasai karena semakin
kompleksnya jenis-jenis dan syarat pekerjaan serta persaingan antar
individu.
Pertemuan ke IV
FUNGSI BIMBINGAN DAN KONSELING

1. Fungsi pemahaman
fungsi ini manfaatnya besar sekali sebab dengan memahami klien
maka kegiatan-kegiatan layanan apa yang akan dilakukan akan sesuai
dengan apa yang dibutuhkan peserta didik. Fungsi pemahanan sebagai
dasar untuk melakukan fungsi-fungsi lainnya.
2. Fungsi pencegahan
fungsi pencegahan yaitu suatu usaha pencegahan terhadap
timbulnya masalah. dalam fungsi ini layanan yang diberikan berupa
bantuan bagi para peserta didik agar terhindar dari berbagai masalah
yang dapat menghambat perkembangannya.
3. Fungsi pengembangan
fungsi pengembangan artinya layanan yang diberikan dapat
membantu para peserta didik dalam mengembangkan keseluruhan
pribadinya secara lebih terarah dan mantap. Dengan demikian dapat
diharapkan para peserta didik dapat mencapai perkembangan optimal.
4. fungi perbaikan atau pengentasan
Membantu individu memecahkan persoalan-persoalan yang tidak
mampu dipecahkan oleh dirinya sendiri. Persoalan ini lah yang menjadi
masalah dan disinilah fungsi pengentasan atau perbaikan diperlukan.
5.Fungsi advokasi
fungsi advokasi merupakan suatu pelayanan bimbingan dan
konseling dalam upaya untuk membantu siswa dalm membela diri
berdasarkan realitas atau kondisi riil.
Pertemuan ke V
Prinsip BK (Umum dan Khusus)
Prinsip dapat diartikan sebagai awal dari suatu cara tertentu yang
akan melahirkan hal-hal baru, yang keberadaannya tergantung dari
permulaan itu. Bimbingan konseling membutuhkan suatu prinsip atau
aturan main dalam menjalankan program pelayanan bimbingan.
Adapun rumusan prinsip-prinsip bimbingan dan konseling yang
berkenaan dengan objek dalam pelayanan bimbingan yaitu prinsip-prinsip
yang berkenaan dengan sasaran layanan, prinsip yang berkenaan
dengan permasalahan idividu, prinsip yang berkenaan dengan program
pelayanan dan yang terakhir prinsip yang berkenaan dengan tujuan dan

pelaksanaan pelayanan. Dari empat rumusan tersebut, bimbingan dan


konseling akan tercapai sesuai keinginan konselor dan klien.
1.Prinsip Umum
a).Bimbingan harus berpusat pada individu yang di bimbingnya.
b).Bimbingan diberikan kepada memberikan bantuan agar individu yang
dibimbing mampu mengarahkan dirinya dan menghadapi kesulitankesulitan dalam hidupnya.
c).Pemberian bantuan disesuaikan dengan kebutuhan individu yang
dibimbing.
d).Bimbingan berkenaan dengan sikap dan tingkah laku individu.
e).Pelaksanaan bimbingan dan konseling dimulai dengan mengidentifikasi
kebutuhan yang dirasakan individu yang dibimbing.
f).Upaya pemberian bantuan harus dilakukan secara fleksibel.
g).Program bimbingan dan konseling harus dirumuskan sesuai dengan
program pendidikan dan pembelajaran di sekolah yang bersangkutan.
h).Implementasi program bimbingan dan konseling harus dipimpin oleh
orang yang memiliki keahlian dalam bidang bimbingan dan konseling dan
pe;laksanaannya harus bekerjasama dengan berbagai pihak yang terkait,
seperti dokter psikiater, serta pihak-pihak yang terkait lainnnya.
i).Untuk mengetahui hasil yang diperoleh dari upaya pelayanan bimbingan
dan konseling, harus diadakan penilaian atau ekuivalensisecara teratur
dan berkesinambungan.
2.Prinsip-Prinsip Khusus yang Berhubungan Dengan Siswa
a).Pelayanan BK harus diberikan kepada semua sisiwa.
b).Harus ada kriteria untuk mengatur prioritas pelayanan bimbingan dan
konseling kepada individu atau siswa.
c). Program pemberian bimbingan dan konseling harus berpusat pada
siswa.
d).Pelayanan dan bimbingan konseling di sekolah dan madrasah harus
dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan individu yang bersangkutan
beragam dan luas.
e).Keputusan akhir dalam proses BK dibentuk oleh siswa sendiri.

f).Siswa yang telah memperoleh bimbingan, harus secara berangsurangsur dapat menolong dirinya sendiri.
Pertemuan ke VI
ASAS-ASAS BIMBINGAN KONSELING
Dalam menyelenggarakan layanan bimbingan dan konseling
disekolah hendaknya selalu mengacu pada asas-asas bimbingan dan
konseling dan diterapkan sesuai dengan asas-asas bimbingan dan
konseling.
Menurut Sukardi (2010:46) untuk mendapatkan wawasan yang memadai
mengenai asas-asas pokok bimbingan dan konseling diatas sebagai
berikut:
1.Asas kerahasiaan
2.Asas Kesukarelaan
3.Asas Keterbukaan
4.Asas Kekinian
5.Asas Kemandirian
6.Asas Kegiatan
7.Asas Kedinamisan
8.Asas Keterpaduan
9.Asas Kenormatifan
10.Asas Keahlian
11.Asas Alih Tangan
12.Asas Tut Wuri Handayani
Asas ini menunjuk pada suasana umum yang hendaknya tercipta
dalam rangka hubungan keseluruhan antara pembimbing dan yang
dibimbing. Lebih-lebih dilingkungan sekolah, asas ini makin dirasakan
manfaatnya.

B.PERAN GURU MATA PELAJARAN DALAM PENERAPAN ASAS BK

1.Membantu memasyarakatkan layanan bimbingan dan konseling.


2.Melakukan kerja sama dengan guru.
3.Mengalihtangankan siswa.
4.Mengadakan upaya tindaklanjut layanan bimbingan
5.Memberikan kesempatan pada siswa memperoleh layanan bimbingan
dan konseling.
6.Membantu mengumpulkan informasi.
7.Berpartisipasi kegiatan pendukung seperti konferensi kasus.
8.Berpartisipasi upaya pencegahan masalah pengembangan potensi.
C.KODE ETIK BIMBINGAN DAN KONSELING
Kode etik bimbingan dan konseling Adalah ketentuan-ketentuan
atau peraturan-peraturan yang harus ditaati oleh siapa saja yang ingin
berkicimpung dalam bidang bimbingan dan konseling demi untuk
kebaikan. Kode etik dalam bimbingan dan konseling dimaksudkan agar
bimbingan dan konseling tetap dalam keadaan baik, serta diharapkan
akan menjadi semakin baik, lebih-lebih di Indonesia dimana bimbingan
dan konseling masih relatif baru. Kode etik ini mengandung ketentuanketentuan yang tidak boleh dilanggar atau diabaikan tanpa membawa
kaibat yang menyenangkan.
Pertemuan ke VII
PENGEMBANGAN LAYANAN BK
A.Bidang Pelayanan
1.Bidang Pelayanan Pribadi
Dalam bidang bimbingan pribadi, pelayanan bimbingan dan
konseling membantu siswa menemukan dan mengembangkan pribadi
yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, mantap dan
mandiriserta sehat jasmani dan rohani.
2.Bidang Pelayanan Sosial
Dalam bidang bimbingan sosial, pelayanan bimbingan dan konseling
membantu siswa dalam proses sosialisasi untuk mengenal dan
berhubungan dengan lingkungan social yang dilandasi budi pekerti luhur
dan rasa tanggung jawab.

3.Bidang Pelayanan Belajar


Dalam bidang bimbingan belajar, pelayanan bimbingan dan
konseling membantu siswa mengembangkan kebiasaan belajar yang baik
dalam menguasai pengetahuan dan keterampilan, serta menyiapkannya
untuk melanjutkan pendidikan pada tingkat yang lebih tinggi.
4.Bidang Pelayanan Karir
Dalam bidang bimbingan karir, pelayanan bimbingan dan konseling
membantu siswa mengenali dan mulai mengarahkan diri untuk masa
depan karir.
B.Peran Guru dalam Bidang Pengembangan Pelayanan BK sesuai dengan
Mata Pelajaran yang diampu/dibina
Guru berusaha membimbing siswa agar dapat menemukan
berbagai potensi yang dimilikinya, membimbing siswa agar dapat
mencapai dan melaksanakan tugas-tugas perkembangan mereka,
sehingga dengan ketercapaian itu ia dapat tumbuh dan berkembang
sebagai individu yang mandiri dan produktif.
Pertemuan ke IX
Jenis-jenis layanan bimbingan dan konseling
1.Layanan Orientasi
Layanan orientasi merupakan layanan yang memungkinan peserta
didik memahami lingkungan baru, terutama lingkungan sekolah dan
obyek-obyek yang dipelajari, untuk mempermudah dan memperlancar
berperannya peserta didik di lingkungan yang baru itu, sekurangkurangnya diberikan dua kali dalam satu tahun yaitu pada setiap awal
semester. Tujuan layanan orientasi adalah agar peserta didik dapat
beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan lingkungan baru secara tepat
dan memadai, yang berfungsi untuk pencegahan dan pemahaman.
2.Layanan Informasi
Layanan informasi adalah layanan yang memungkinan peserta didik
menerima dan memahami berbagai informasi (seperti : informasi diri,
sosial, belajar, pergaulan, karier, pendidikan lanjutan). Tujuan layanan
informasi adalah membantu peserta didik agar dapat mengambil
keputusan secara tepat tentang sesuatu, dalam bidang pribadi, sosial,
belajar maupun karier berdasarkan informasi yang diperolehnya yang
memadai. Layanan informasi pun berfungsi untuk pencegahan dan
pemahaman.

3.Layanan Pembelajaran
Layanan pembelajaran merupakan layanan yang memungkinan
peserta didik mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik
dalam menguasai materi belajar atau penguasaan kompetensi yang cocok
dengan kecepatan dan kemampuan dirinya serta berbagai aspek tujuan
dan kegiatan belajar lainnya, dengan tujuan agar peserta didik dapat
mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik. Layanan
pembelajaran berfungsi untuk pengembangan.
4.Layanan Penempatan dan Penyaluran
Layanan penempatan dan penyaluran merupakan layanan yang
memungkinan peserta didik memperoleh penempatan dan penyaluran di
dalam kelas, kelompok belajar, jurusan/program studi, program latihan,
magang, kegiatan ko/ekstra kurikuler sesuai dengan potensi, bakat, minat
erta kondisi pribadinya, dengan tujuan agar peserta didik dapat
mengembangkan segenap bakat, minat dan segenap potensi lainnya.
Layanan penempatan dan penyaluran berfungsi untuk pengembangan.
5.Layanan Penguasaan Konten
Layanan penguasaan konten merupakan layanan yang membantu
peserta didik menguasai konten tertentu, terutama kompetensi dan atau
kebiasaan yang berguna dalam kehidupan di sekolah, keluarga, dan
masyarakat.
6.Layanan Konseling Perorangan
Layanan
konseling
perorangan
merupakan
layanan
yang
memungkinan peserta didik mendapatkan layanan langsung tatap muka
(secara perorangan) dengan guru pembimbing untuk membahas dan
mengentaskan permasalahan yang dihadapinya dan perkembangan
dirinya. Tujuan layanan konseling perorangan adalah agar peserta didik
dapat mengentaskan masalah yang dihadapinya. Layanan konseling
perorangan berfungsi untuk pengentasan dan advokasi.
Pertemuan ke X
Jenis-jenis layanan BK (Lanjutan)
7.Layanan Bimbingan Kelompok
Layanan
bimbingan
kelompok
merupakan
layanan
yang
memungkinan sejumlah peserta didik secara bersama-sama melalui
dinamika kelompok memperoleh bahan dan membahas pokok bahasan
(topik) tertentu untuk menunjang pemahaman dan pengembangan

kemampuan sosial, baik sebagai individu maupun sebagai pelajar,


kegiatan belajar, karir/jabatan, serta untuk pengambilan keputusan atau
tindakan tertentu melalui dinamika kelompok. Layanan bimbingan
kelompok berfungsi untuk pemahaman dan pengembangan.
8.Layanan Konseling Kelompok
Layanan
konseling
kelompok
merupakan
layanan
yang
memungkinan peserta didik (masing-masing anggota kelompok)
memperoleh kesempatan untuk pembahasan dan pengentasan
permasalahan pribadi melalui dinamika kelompok. Masalah yang dibahas
itu adalah maalah-masalah pribadi yang dialami oleh masing-masing
anggota kelompok. Layanan konseling kelompok berfungsi untuk
pengentasan dan advokasi.

9.Layanan Konsultasi
Layanan Konsultasi merupakan layanan yang membantu peserta
didik dan atau pihak lain dalam memperoleh wawasan, pemahaman, dan
cara-cara yang perlu dilaksanakan dalam menangani kondisi dan atau
masalah peserta didik. Pengertian konsultasi dalam program BK adalah
sebagai suatu proses penyediaan bantuan teknis untuk konselor, orang
tua, administrator dan konselor lainnya dalam mengidentifikasi dan
memperbaiki masalah yang membatasi efektivitas peserta didik atau
sekolah konseling atau psikoterapi sebab konsultasi tidak merupakan
layanan yang langsung ditujukan kepada klien, tetapi secara tidak
langsung melayani klien melalui bantuan yang diberikan orang lain.
10.Layanan Mediasi
Layanan mediasi merupakan layanan yang membantu peserta didik
menyelesaikan permasalahan ataupun perselisihan dan memperbaiki
hubungan antar peserta didik dengan konselor sebagai mediator.
Pertemuan ke XI
Kegiatan Pendukung Bimbingan Konseling
Kegiatan pendukung pada umumnya tidak ditujukan secara
langsung untuk memecahkan atau mengentaskan masalah klien
melainkan untuk memungkinkan di perolehnya data dan keterangan lain
serta kemudahan-kemudahan atau komitmen yang akan membantu
kelancaran dan keberhasilan kegiatan layanan terhadap klien. Kegiatan

pendukung ini umumnya dilaksanakan tanpa kontak langsung dengan


sasaran layanan ( Hallen, 2000:89 ).
Kegiatan pendukung dan bimbingan konseling meliputi kegiatan
pokok aplikasi instrumentasi dan bimbingan konseling, himpunan data,
konferensi kasus, kunjungan rumah, dan alih tangan kasus.
1.Aplikasi Instrumentasi Bimbingan dan Konseling
Aplikasi Instrumentasi adalah
upaya pegungkapan melalui
pengukuran dengan memakai alat ukur atau instrument tertentu. Hasil
aplikasi ditafsirkan, disikapi dan digunakan untuk memberikan perlakuan
terhadap klien dalam bentuk layanan konseling.
2.Himpunan Data
Penyelenggaraan himpunan data, yaitu kegiatan pendukung
bimbingan dan konseling untuk menghimpun seluruh data dan keterangan
yang relevan dengan keperluan pengembangan peserta didik
(klien/konseli).Himpunan
data
perlu
diselenggarakan
secara
berkelanjutan, sistematik, komprehensif, terpadu dan sifatnya tertutup.

3.Kunjungan Rumah
Kunjungan rumah, yaitu kegiatan pendukung bimbingan dan
konseling untuk memperoleh data, keterangan, kemudahan dan komitmen
bagi terentaskannya permasalahan peserta didik (klien/konseli) melalui
kunjungan kerumahnya. Kegiatan ini memerlukan kerja sama yang penuh
dari orang tua dan anggota keluarga lainnya.
4.Konferensi Kasus
Konferensi kasus, yaitu kegiatan pendukung bimbingan dan
konseling untuk membahas permasalahan yang dialami oleh peserta didik
(klien) dalam suatu forum pertemuan yang dihadiri oleh berbagai pihak
yang diharapkan dapat memberikan bahan, keterangan kemudahan,dan
komitmen bagi terentaskannya permasalahan tersebut.
5.Alih Tangan Kasus
Alih tangan kasus, yaitu kegiatan pendukung bimbingan dan
konseling untuk mendapatkan penanganan yang lebih tepat dan tuntas
atas masalah yang dialami peserta didik (klien/konseli) dengan
memindahkan penanganan kasus dari satu pihak kepihak lainnya.

Pertemuan XII
Implementasi BK dalam kurikulum 2013
Penjelasan tentang layanan bimbingan dan konseling dalam
Implementasi Kurikulum 2013 telah dituangkan dalam Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81A Tahun 2013. Dalam
Permendikbud ini disertai dengan lampiran-lampiran yang memuat
tentang beberapa pedoman yang berkaitan dengan Implementasi
Kurikulum 2013, secara khusus layanan bimbingan dan konseling dimuat
pada lampiran IV Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 81A Tahun 2013 Tentang Implementasi Kurikulum pada
butir VIII.
Pelaksanaan layanan peminatan di satuan pendidikan
Dengan memperlihatkan konsep peminatan dipahami bahwa pada
satuan pendidikan (SMA/MA/SMALB dan SMK/MAK) terdapat kelompok
mata pelajaran peminatan studi meliputi peminatan akademik, peminatan
vokasional, peminatan pendalaman, dan lintas mata pelajaran dan
peminatan studi lanjut, sebagaimana diuraikan didalam buku pedoman
peminatan peserta didik. Untuk SMA/MA/SMALB peminatan akademik
meliputi peminatan matematika, dan sains, peminatan sosial dan
peminatan bahasa ; sedangkan untuk SMK/MAK meliputi peminatan
akademik dan vokasional. Guru BK atau konselor melalui pelayanan BK
membantu peserta didik dalam memenuhi arah peminatan peserta didik
sesuai dengan kemampuan mental dasar, bakat, minat dan
kecenderungan pribadi mereka masing-masing.

Pertemuan ke XIII
Memahami format kegiatan BK
Layanan BK diselenggarakan melalui berbagai format layanan, yaitu
sebagai berikut :
Individual, yaitu format kegiatan BK yang melayani siswa secara
perorangan.
Kelompok, yaitu format kegiatan BK yang melayani sejumlah siswa
melalui suasana dinamika kelompok.
Klasikal, yaitu format
dalam satu kelas.

kegiatan

BK

yang

melayani

sejumlah siswa

Lapangan, yaitu format kegiatan BK yang melayani seorang atau


sejumlah siswa melalui kegiatan di luar kelas atau lapangan.
Pendekatan Khusus/Kolaboratif, yaitu format kegiatan BK yang melayani
kepentingan siswa melalui pendekatan kepada pihak-pihak yang dapat
memberikan kemudahan.
Jarak Jauh, yaitu format kegiatan BK yang melayani kepentingan siswa
melalui media dan/atau saluran jarak jauh, seperti surat dan sarana
elektronik.
Pertemuan ke XIV
Memahami peran dan tanggung jawab personil sekolah dalam
pelayanan BK
A.Personil Sekolah
1.Peran Kepala Sekolah
Kepala sekolah selaku penanggung jawab seluruh penyelenggaraan
pendidikan
di
sekolah
memegang
peranan
strategis
dalam
mengembangkan layanan bimbingan dan konseling di sekolah.
2.Peran Guru Mata Pelajaran
tugas dan tanggung jawab utama guru adalah melaksanakan
kegiatan pembelajaran siswa. Kendati demikian, bukan berarti dia sama
sekali lepas dengan kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling. Peran
dan konstribusi guru mata pelajaran tetap sangat diharapkan guna
kepentingan efektivitas dan efisien pelayanan Bimbingan dan Konseling di
sekolah.
3. Peran Wali Kelas
Sebagai pengelola kelas tertentu dalam pelayanan bimbingan dan
konseling, Wali Kelas berperan :
Membantu guru pembimbing/konselor melaksanakan tugas-tugasnya,
khususnya di kelas yang menjadi tanggung jawabnya;
Membantu Guru Mata Pelajaran melaksanakan peranannya dalam
pelayanan bimbingan dan konseling, khususnya di kelas yang menjadi
tanggung jawabnya;
Membantu memberikan kesempatan dan kemudahan bagi siswa,
khususnya
dikelas
yang
menjadi
tanggung
jawabnya,
untuk
mengikuti/menjalani layanan dan/atau kegiatan bimbingan dan konseling;

Berpartisipasi aktif dalam kegiatan khusus bimbingan dan konseling,


seperti konferensi kasus; dan
Mengalihtangankan siswa yang memerlukan layanan bimbingan dan
konseling kepada guru pembimbing/konselor.
4.tugas guru BK
Guru
bimbingan
dan
konseling/konselor
memiliki
tugas,
tanggungjawab, wewenang dalam pelaksanaan pelayanan bimbingan dan
konseling terhadap peserta didik. Tugas guru bimbingan dan
konseling/konselor terkait dengan pengembangan diri peserta didik yang
sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, minat, dan kepribadian peserta
didik di sekolah/madrasah.
B.pengawas BK
Salah satu tenaga kependidikan yang dinilai strategik dan penting
untuk meningkatkan kinerja sekolah atau madrasah adalah tenaga
pengawas sekolah atau madrasah.
Usaha-usaha yang dilakukan untuk meningkatkan mutu tenaga
pengawas sekolah atau madrasah antara lain adalah penyempurnaan
sejumlah unsur mulai dari rumusan konsep dasar pengawasan, peranan,
dan fungsi pengawas, kompetensi kualifikasi dan sertifikasi, rekrutmen
dan seleksi, penilaian kinerja, pengembangan karir, pendidikan dan
pelatihan, penghargaan dan perlindungan sampai pada pemberhentian
dan pensiun.
Pertemuan ke XV
Memahami pelaksanaan BK di sekolah
Dengan memperlihatkan konsep peminatan dipahami bahwa pada
satuan pendidikan (SMA/MA/SMALB dan SMK/MAK) terdapat kelompok
mata pelajaran peminatan studi meliputi peminatan akademik, peminatan
vokasional, peminatan pendalaman, dan lintas mata pelajaran dan
peminatan studi lanjut, sebagaimana diuraikan didalam buku pedoman
peminatan peserta didik. Untuk SMA/MA/SMALB peminatan akademik
meliputi peminatan matematika, dan sains, peminatan sosial dan
peminatan bahasa ; sedangkan untuk SMK/MAK meliputi peminatan
akademik dan vokasional. Guru BK atau konselor melalui pelayanan BK
membantu peserta didik dalam memenuhi arah peminatan peserta didik
sesuai dengan kemampuan mental dasar, bakat, minat dan
kecenderungan pribadi mereka masing-masing.
1. Tingkat dan Arah Peminatan

Memperhatikan pengertian, fungsi, dan tujuan diatas, tingkat arah


peminatan yang perlu dikembangkan sebagai berikut :
1).Arah peminatan pertama perlu dikembangkan pada siswa SD/MI/SDLB
yang akan melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs/SMPLB. Mereka dibantu
untuk memperoleh informasi memilih SMP/MTs/SMPLB
2).Arah peminatan kedua perlu dikembangkan pada siswa SMP/MTs/SMPLB
yang akan melanjutkan studi ke SMA/MA/SMALB atau SMK/MAK. Mereka
dibantu untuk memperoleh informasi yang cukup lengkap tentang jenis
dan program penyelenggaraan masing-masing SMA/MA/SMALB atau
SMK/MAK, pilihan peminatan mata pelajaran dan arah karir yang ada,
serta kemungkinan studi lanjutan.
3).Arah peminatan ketiga umum perlu dikembangkan pada siswa
SMA/MA/SMALB untuk memilih peminatan akademik, pilihan dan
pendalaman mata pelajaran lintas peminatan, serta pilihan arah
pengembangan karir.
4).Arah peminatan ketiga kejuruan perlu dikembangkan pada siswa
SMK/MAK untuk memilih peminatan vokasional, pilihan mata pelajaran
lintas peminatan dan mata pelajaran praktik/kejuruan yang ada di
SMK/MAK
5).Arah peminatan keempat
perlu dikembangkan pada siswa di
SMA/MA/SMALB dan SMK/MAK yang akan melanjutkan studi ke perguruan
tinggi, mereka dibantu untuk memilih salah satu fakultas dengan program
studinya yang ada di perguruan tinggi, sesuai dengan bakal dan minat,
serta pilihan peminatan/pendalaman mata pelajaran yang bersifat
akademik atau vokasional di SMA/MA/SMALB atau SMK/MAK.

Вам также может понравиться

  • Berkenalan Dengan Analisis Jalur
    Berkenalan Dengan Analisis Jalur
    Документ28 страниц
    Berkenalan Dengan Analisis Jalur
    Darmawan Soegandar
    100% (5)
  • 2 Daftar Pustaka
    2 Daftar Pustaka
    Документ1 страница
    2 Daftar Pustaka
    Gusti Ananda
    Оценок пока нет
  • 3 Kata Pengantar
    3 Kata Pengantar
    Документ1 страница
    3 Kata Pengantar
    Gusti Ananda
    Оценок пока нет
  • 3 Kata Pengantar
    3 Kata Pengantar
    Документ1 страница
    3 Kata Pengantar
    Gusti Ananda
    Оценок пока нет
  • 2 Daftar Isi
    2 Daftar Isi
    Документ1 страница
    2 Daftar Isi
    Gusti Ananda
    Оценок пока нет
  • 2 Daftar Isi
    2 Daftar Isi
    Документ1 страница
    2 Daftar Isi
    Gusti Ananda
    Оценок пока нет
  • Bab I
    Bab I
    Документ2 страницы
    Bab I
    Gusti Ananda
    Оценок пока нет
  • 1 Cover
    1 Cover
    Документ1 страница
    1 Cover
    Gusti Ananda
    Оценок пока нет
  • Memperkenalkan Penawaran Pasar Baru
    Memperkenalkan Penawaran Pasar Baru
    Документ12 страниц
    Memperkenalkan Penawaran Pasar Baru
    Gusti Ananda
    Оценок пока нет
  • 01 Isi Vol X 2012 - Indra Sakti 001-010
    01 Isi Vol X 2012 - Indra Sakti 001-010
    Документ10 страниц
    01 Isi Vol X 2012 - Indra Sakti 001-010
    Vallentiino Rudii Rekxt
    Оценок пока нет
  • R Dan D PDF
    R Dan D PDF
    Документ12 страниц
    R Dan D PDF
    ZainorRahman
    Оценок пока нет
  • Andra Kincay
    Andra Kincay
    Документ16 страниц
    Andra Kincay
    Gusti Ananda
    Оценок пока нет
  • Andra Kincay
    Andra Kincay
    Документ16 страниц
    Andra Kincay
    Gusti Ananda
    Оценок пока нет
  • Ujistatisitk 140311221836 Phpapp02
    Ujistatisitk 140311221836 Phpapp02
    Документ20 страниц
    Ujistatisitk 140311221836 Phpapp02
    Gusti Ananda
    Оценок пока нет
  • Pengukuran Listrik
    Pengukuran Listrik
    Документ14 страниц
    Pengukuran Listrik
    Pin Santos
    Оценок пока нет
  • Analisis Jalur
    Analisis Jalur
    Документ24 страницы
    Analisis Jalur
    Yusnawati
    100% (2)