Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
KELOMPOK 3
Kadek Ayu Rastiti Dewi
P07120215020
P07120215021
P07120215022
P07120215023
P07120215024
P07120215025
P07120215026
P07120215027
P07120215028
P07120215029
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR PRODI D-IV KEPERAWATAN
BAB I
A. Latar Belakang
Program keluarga berencana telah dikembangkan sebagai salah satu
program nasional sejak Repelita I. Dalam Repelita yang kedua, program ini sebagai
salah satu usaha penting pembangunan akan ditingkatkan pelaksanaannya. Program.
tersebut merupakan bagian utama daripada kebijaksanaan kependudukan yang
menyeluruh.
Masalah kependudukan di Indonesia adalah terutama menyangkut pertumbuhan
penduduk yang cepat. Diperkirakan dalam masa Repelita II jumlah penduduk bertambah
2,3-2,4% setahun. Masalah kedua adalah peningkatan pertumbuhan penduduk tersebut
secara relatif lebih besar terdapat di kalang-an penduduk yang berusia 10-19 tahun.
Dua masalah ini memberikan akibat meningkatnya kebutuh-an kebutuhan hidup
untuk melayani perkembangan jumlah penduduk tersebut. Kebutuhan ini meliputi
misalnya kebutuhan konsumsi untuk makan, 'perumahan, fasilitas kesehatan, pendidikan,
pelayanan sosial dan sebaga`.nya. Dengan adanya peningkatan jumlah penduduk berusia
muda juga timbul kebutuhan yang lebih besar akan fasilitas pendidikan. Demikian pula
struktur umur penduduk yang cendrung muda mengakibatkan proporsi penduduk yang
secara langsung ikut di dalam proses produksi adalah relatif kecil dibanding dengan
penduduk yang tidak mengalami tingkat pertumbuhan yang tinggi.
Dengan demikian kelompok penduduk yang berusia produktif barns memikul
beban yang relatif lebih berat untuk melayani kebutuhan penduduk yang belum termasuk
usia kerja. Struktur umur penduduk juga mengakibatkan meningkatnya dari tahun ke
tahun jumlah penduduk yang memasukii usia kerja, sehingga menimbulkan masalah
kebutuhan penyediaan lapangan kerja.
Masalah-masalah penduduk tersebut ditambah pula dengan adanya
ketimpangan penyebaran penduduk Indonesia antara berbagai daerah dan
pertumbuhan penduduk di kota-kota ter-nyata relatif lebih cepat dibanding dengan
pertumbuhan penduduk desa. Masalah-masalah penduduk tersebut perlu ditanggapi
dengan suatu kebijaksanaan kependudukan yang menyeluruh. Dasar kebijaksanaan
ini adalah memelihara keseimbangan antara pertumbuhan dan perubahan struktur
umur penduduk dengan perkembangan sosial ekonomi sehingga tingkat hidup yang
layak
dapat diusahakan. Kebijaksanaan ini pertama ditujukan untuk penanggulangan akibatakibat dari pertumbuhan penduduk yang tinggi dan meningkatnya pendu-duk berusia
muda. Dilihat dari segi ini maka seluruh usaha pembangunan pada dasarnya ditujukan
untuk sejauh mungkin memenuhi kebutuhan hidup penduduk yang jumlahnya terus
meningkat. Hal ini meliputi pula pengembangan penyediaan kesempatan kerja,
peningkatan produksi berbagai bidang maupun pelayanan sosial masyarakat. Arab
kebijaksanaan yang kedua adalah usaha untuk menurunkan kecepatan pertambahan
penduduk sehingga pertumbuhan penduduk tidak melebihi kemampuan pembangunan
untuk menaikkan produksi.
Usaha untuk menurunkan kecepatan pertambahan penduduk tersebut terutama
dilakukan melalui pelaksanaan program keluarga berencana. Program yang telah
diselenggarakan sejak Repelita I akan ditingkatkan daiam pelaksanaan Repelita II
Khususnya ditujukan agar dapat mencapai masyarakat pedesa-an luas-luasnya.
Sasaran keluarga berencana meliputi seluruh lapisan masyarakat atas dasar
sukarela. Oleh karena itu usaha-usaha program keluarga berencana tidak hanya
ditekankan pada cara-cara klinis raja tetaipi juga cam-cam nonkliinis. Hal ini
disebabkan bahwa kesediaan untuk melaksanakan keluarga berencana pada akhirnya
merupakan suatu proses perubahan sikap hidup masyarakat. Dengan
berbagai kegiatan usaha di
demikian
dan lain-lain, diperlukan untuk mendorong ke arah hidup berkeluarga kecil. Penanaman
sikap hidup dan tingkah laku berkeluarga kecil ini diusahakan mengembangkannya sejak
kecil melalui pendidikan di lingkungan keluarga yang untuk selanjutnya ditumbuhkan
melallui pendidikan kependudukan, baik di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah.
Tujuan program keluarga berencana pertama-tama adalah mengusahakan agar
keluarga-keluarga yang telah melaksana-kan keluarga berencana tetap melanjutkannya
dan bersamaan dengan itu terus menerus meningkatkan jumlah peserta-peserta
(akseptor) baru. Kebijaksanaan-kebijaksanaan ini kemudian perdu diterjemahkan dalam
langkah-langkah kegiatan secara lebih terperinci.
A. Pengertian
Pengertian Program Keluarga Berencana menurut UU No 10 tahun 1992 (tentang
perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga sejahtera) adalah upaya
peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia
perkawinan (PUP), pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga, peningkatan
kesejahteraan keluarga kecil, bahagia dan sejahtera.
Program KB adalah bagian yang terpadu (integral) dalam program pembangunan
nasional dan bertujuan untuk menciptakan kesejahteraan ekonomi, spiritual dan sosial
budaya penduduk Indonesia agar dapat dicapai keseimbangan yang baik dengan
kemampuan produksi nasional (Depkes,1999).
Sejak pelita V, program KB nasional berubah menjadi gerakan KB nasional yaitu
gerakan masyarakat yang menghimpun dan mengajak segenap potensi masyarakat untuk
berpartisipasi aktif dalam melembagakan dan membudayakan NKKBS dalam rangka
meningkatkan mutu sumber daya manusia Indonesia. (Sarwono,1999).
B. Kebijakan Keluarga Berencana di Indonesia
Kebijaksanaan di bidang penyelenggaraan program keluarga berencana akan
merupakan bagian utama daripada kebijaksanaan kependudukan yang menyeluruh. Oleh
karena itu pelak- sanaannya meliputi berbagai program yang bersifat klinis rnaupun
nonklinis yang dilakukan baik oleh leanbaga-lembaga pemerintah mdupun rnasyarakat.
Untuk itu perlu diusahakan kaitan dan keserasiannya. Adapun pelaksanaan keluarga berencana didasarkan atlas dasar sukarela.
Di samping itu sistem insentif yang di mana perlu dibutuh kan dalam pelaksanaan
keluarga berencana terus menerus disempurnakan dan diusahakan agar menjadi lebih efektif.
Tujuan peningkatan program keluarga berencana dalam Repelita II. Pelaksanaan
program keluarga berencana dalam Repelita II khususnya ditujukan untuk :
1. Meningkatkan dan mengintensifkan pelaksanaan program keluarga berencana
yang telah dicapai dalam Repelita I di Jawa dan Bali, terutama untuk mencapai
masyarakat pedesaan seluas-luasnya. Dalam rangka ini diutamakan. usaha untuk
memelihara kelangsungan pelaksanaan keluarga berencana oleh para peserta yang
dan
langkah-langkah
diberbagai
bidang
tentang
b.
c.
penerangan
termasuk
PLKB,
serta
membina
dan
d. Kegiatan-kegiatan yang
bersifat
pelaksanaan