Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Oleh:
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan berkat
rahmat dan hidayah-Nya, penulisan referat berjudul Resusitasi pada Cedera
Kepala Berat dapat diselesaikan. Shalawat dan salam penulis haturkan kepada
Nabi Muhammad SAW yang telah membimbing umat manusia dari alam
kegelapan ke alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan.
Adapun laporan kasus ini diajukan sebagai salah satu tugas dalam menjalani
Kepaniteraan Klinik Senior pada Bagian/SMF Ilmu Anastesi dr. Zainoel Abidin
Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala Banda Aceh.
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada dr. Teuku Yasir, SpAn,
KIC yang telah bersedia meluangkan waktu membimbing penulis untuk penulisan
tugas ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada para sahabat dan rekanrekan yang telah memberikan dorongan moril dan materil sehingga tugas ini dapat
selesai.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL....................................................................................................
KATA PENGANTAR..................................................................................................
DAFTAR ISI...............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................................
2.1 Definisi Cedera Kepala Berat ................................................................................
2.2 Epidemiologi...........................................................................................................
2.3 Anatomi Kepala......................................................................................................
2.4 Patofisiologi............................................................................................................
2.5 Pemeriksaan Penunjang..........................................................................................
2.6 Diagnosis.................................................................................................................
2.7 Manajemen Resusitasi..........................................................................................
2.8 Evaluasi.................................................................................................................
2.9 Prognosis...............................................................................................................
BAB III KESIMPULAN...........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
Cedera kepala merupakan salah satu bentuk kegawatdaruratan dan salah
satu penyebab utama kematian.Ketika terjadi cedera kepala, gangguan fungsi otak
dapat timbul tanpa adanya kelainan kepala yang tampak dari luar.Gaya yang
mengenai kepala dapat menyebabkan otak terbentur pada bagian dalam tulang
kepala.Benturan ini dapat mengakibatkan perdarahan pada otak atau jaringan di
sekitarnya, memar pada jaringan otak, atau kerusakan serabut saraf di dalam
otak.Di Amerika Serikat, trauma merupakan penyebab kematian utama ketiga
(setelahpenyakit jantung dan kanker) untuk seluruh golongan usia, merupakan
penyebabutama kematian pada anak.
Perkembangan tata laksana traumamenitikberatkan pada kebutuhan
yangpenting dan segera dengan prosedur yangstandard dan sistematik. Kemudian
teoriGolden Hour pun dikembangkan: pasiencedera berat harus mendapatkan
penanganandalam waktu 1 jam.Konsep Golden Hour ini menimbulkan
banyakkontroversi karena kurang memiliki data ilmiahpendukung. Konsep ini
dikembangkan padamasa Perang Dunia pertama saat para prajuritterluka yang
mendapatkan pengobatan dalamwaktu 1 jam memiliki mortalitas sebesar 10%
sedangkan yang mendapatkan pengobatan lebih dari 8 jam memiliki mortalitas
sebesar 75%. Tujuan konsep Golden Hour ini adalah bahwa pasien
trauma/cedera berat memiliki keuntungan jika ditangani dengan segera atau
dibawa ke sentral trauma dengan cepat.Tata laksana resusitasi dini dapat
mengurangi respons inflamasi sistemik pada pasien trauma.Rangkaian prosedur
resusitasi (the resuscitation continuum) dilakukan dengan segera saat terjadi
cedera/trauma yang dilanjutkan hingga ke ruang operasi dan juga selanjutnya di
ruang ICU (intensive care unit).Pemahaman pentingnya pemberian terapi
resusitasi yang baik dan juga pemilihan terapi merupakan salah satu faktor
penting yang dapat memengaruhi keberhasilan tata laksana resusitasi trauma.
Selama dua puluh tahun terakhir, banyak dipelajari tentang penanganan
kritis Cedera kepala berat . Pada tahun 1996 Brain Trauma Foundation (BTF)
memberikan pedoman pertama untuk penanganan CKB yang telah di setujui oleh
American Assosiation of Surgeons Neurologis dan disahkan oleh Komite
kasus tersebut
dapat
segera
dikirim
untuk
mendapatkan
perawatan
yang
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Cedera Kepala Berat
Cedera kepala berat adalah gangguan struktural dan fisiologis pada kepala
dan otak yang disebabkan oleh benturan, pukulan dan penetrasi pada kepala yang
berasal dari eksternal tubuh manusia dengan keluhan hilang kesadaran lebih dari
30 menit, setelah pasien sadar GCS (Glasgow Coma Scale) dibawah 8 dan PTA
(Post traumatic Amnesia) selama 24 jam.1
2.2 Epidemiologi
Cedera kepala Berat merupakan penyebab kematian paling besar di
Amerika, 50 % kematian akibat trauma disebabkan oleh cedera kepala
berat.Perdarahan Subdural akut (PSDA) merupakan kelainan yang menyertai
cedera kepala berat. Insiden PSDA mencapai 12-30 % dari pasien dengan cedera
kepala berat dan terjadi terutama pada usia 45 tahun dengan penyebab paling
sering kecelakaan lalu lintas.2,3,4
2.3 Anatomi Kepala
a. Kulit Kepala
Kulit kepala terdiri dari 5 lapisanyang disebut sebagai SCALP, yaitu:5
langsungdengan tengkorak
Loose areolar tissue tau jaringan penunjang longgar.
Perikranium Jaringan penunjang longgar memisahkan galea aponeurotika
dari perikranium dan merupakan tempat yang biasa terjadinya perdarahan
subgaleal. Kulit kepala memiliki banyak pembuluh darah sehingga bila
terjadi perdarahan akibat laserasi kulit kepala akan menyebabkan banyak
kehilangan darah terutama pada anak-anak atau penderita dewasa yang
cukup lama terperangkap sehingga membutuhkan waktu lama untuk
mengeluarkannya.
14
depan)terdiri
kg.
Otak terdiri
dari
danrhombensefalon(otak
dari
serebrum
belakang)
beberapa
bagianyaituproensefalon(otak
dandiensefalon,mesensefalon(otak tengah)
terdiri
dari
pons,medula
oblongata
(CSS)
dihasilkan
oleh
plexus
khoroideus
foramen
monro
menuju
ventrikel
III,
dari
rongga
tengkorak
menjadi
ruang
supratentorial(terdiri dari fosa kranii anterior dan fosa kranii media) dan ruang
infratentorial(berisi fosa kranii posterior).5
g. Vaskularisasi
Otak Otak disuplai oleh dua arteri carotis interna dan dua arteri
vertebralis.Keempat arteri ini beranastomosis pada permukaan inferior otak dan
membentuk sirkulus Willisi. Vena-vena otak tidak mempunyai jaringan otot
didalamdindingnya yang sangat tipis dan tidak mempunyai katup. Vena tersebut
keluar dari otak dan bermuara ke dalam sinus venosus cranialis.5
2.4 Patofisiologi
Berdasarkan hokum Monroe kellie, volum intra cranial terdiri dari 80 %
jaringan otak, 10 % cairan serebrospinal dan 10 % darah, perubahan volume salah
satu dari ketiga komponen tersebut dapat menyebabkan gangguan dari fungsi otak
sesuai dengan derajat perubahan. Pada pasien dengan cedera kepala berat terjadi
d. Cerebral
Angiography:
Menunjukan
anomali
sirkulasi
cerebral,
Pertahankan MAP (Mean Arterial pressure) > 80 mmHg apabila GCS < 8
Berikan oksigen dan pertahankan Sp02> 92 %
Tinggikan kepala 30 derajat
Koreksi hiponatremia
Koereksi faktor pembukaan darah
Cegah hipertermia (suhu > 37 derajat celcius)
Cegah hiperglikemia
Cukupi kebutuhan nutrisi pasien
Cegah terjadinya deep venous thrombosis (DVT), stress ulcer dan ulkus
dekubitus
Tingkat satu
Intervensi yang harus diberikan terhadap seluruh pasien dengan GCS < 8 :3
Tingkat dua
Intervensi yang diberikan jika ICP > 20 mmHg lebih dari 60 menit :3
mcg/kg/hr)
Hipotermia ringan : hangatkan
Hiperventilasi ringan : target PaC02 30 34 mmHg
2.8 Evaluasi
Semua pasien dengan dugaan cedera kepala harus dilakukan evaluasi
terhadap jalan nafas, pernafasan dan sirkulasi darah. Mempertahankan jalan nafas
dan menjaga oksigenasi dapat mencegah kerusakan
Pemeriksaan gula darah rutin harus dilakukan pada seluruh pasien dengan
BAB III
KESIMPULAN
Cedera kepala adalah trauma yang mengenai otak yang terjadi secara
langsung atau tidak langsung atau efek sekunder yang menyebabkan atau
berpengaruh berubahnya fungsi neurologis, kesadaran, kognitif, perilaku, dan
emosi.Cedera kepala mempunyai angka kejadian yang tinggi dan begitu pula
dengan angka mortalitasnya juga tinggi.Cedera otak bisa menimbulkan dampak
fisik, kognitif, emosi dan sosial. Prognosis cedera otak bisa sangat bervariasi dari
mulai sembuh total sampai cacat menetap bahkan kematian. Oleh sebab itu,pasien
trauma/cedera berat memiliki keuntungan jika ditangani dengan segera atau
dibawa ke sentral trauma dengan cepat. Tata laksana resusitasi dini dapat
mengurangi respons inflamasi sistemik pada pasien trauma.
Daftar Pustaka
1. Department of Labor And Employment State of Colorado. Traumatic
Brain Injury Medical Treatment Guidelines.2013.
2. 5.
Cristanto S, Rahradjo S, Suryono B and Saleh SC. Penatalaksanaan
Pasien Cedera Kepala Berat dengan Evakuasi Perdarahan Subdural yang
Tertunda. Jurnal Neuroanastesi Indonesia.2015.
3. Orlando Regional Medical Center. Severe Traumatic Brain Injury
Management.Department of Surgical Education.2013.
4. Gerber LM, Chiu YL, Carney N, Hartl R, Ghajar J. Marked reduction in
mortality in patients with severe traumatic brain injury. J Neurosurg 2013;
119:1583-1590.
5. Snell RS. Anatomi klinik Mahasiswa Kedokteran Edisi 6.2006.Buku
Kedokteran EGC : Jakarta.
6. Stevens RD, Huff JS, Duckworth J, Papangelou A, Weingart SD, Smith
WS. Emergency Neurological Life Support: Intracranial hypertension and
herniation. Neurocrit Care 2012; 17:S60-S65.
7. Brain trauma foundation.
Guidelines for the management of severe
traumatic brain injury. 3rd Edition. J Neurotrauma 2007; 24:S1-S106.
8. Moppet IK. Traumatic brain injury: assessment, resuscitation and early
management. Br J Anaesth 2007; 99 : 1831.