Вы находитесь на странице: 1из 17

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perkembangan dunia Otomotif mengalami perkembangan yang begitu cepat.
Kemajuan itu tidak hanya pada Mesin, Kelistrikan saja. Pada Sistem Suspensi juga
telah berkembang. Itu terjadi karena kenyamanan dalam berkendara sangatlah
dibutuhkan. salah satu fungsi dari suspense adalah selama kendaraan berjalan,
kendaraan secara bersama-sama dengan roda menyerap getaran , guncangan dan
kejutan daripermukaan jalan , hal ini untuk memberikan kenyamanan dan keamanan
penumpang.
B. Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai penulis dalam Makalah ini sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi system suspensi dan jenis-jenisnya
2. Mengerti dan memahami system suspensi Double Wishbone dengan pegas koil dan
stabilizer
3. Menganalisis komponen system suspensi Double Wishbone dengan pegas koil dan
stabilizer.

C. Manfaat
Adapun manfaat yang diperoleh dalam penyusunan Makalah ini sebagai berikut:
1. Menambah pengetahuan dan wawasan system suspensi Double Wishbone dengan
pegas koil dan stabilizer.
2. Berguna sebagai bahan wacana system suspensi Double Wishbone dengan pegas koil
dan stabilizer.

BAB II
ISI

A. Karakteristik Toyota Vios


a) Sejarah Kiijang Innova

i.

Generasi (2004-2015)

Kijang Innova facelift pertama (September 2008-30 Juli 2011)

Kijang Innova facelift kedua (30 Juli 2011-18 Agustus 2013)

Kijang Innova facelift ketiga (18 Agustus 2013-sekarang)


Kijang kembali diperbaharui pada tahun 2004 dan dipasarkan dengan nama "Kijang
Innova". Selain di Indonesia, model ini juga dipasarkan ke pasar luar negeri dengan nama
"Innova" (tanpa "Kijang"). Model ini telah mengalami perubahan yang cukup drastis
dibandingkan dengan model dari generasi sebelumnya. Jika pada awal konsep Kijang
generasi pertama adalah Basic Utility Vehicles atau kendaraan kelas bawah, maka Kijang
generasi V lebih dikategorikan sebagai kendaraan kelas menengah. Bentuk model
fisiknya jauh lebih modern dan futuristik, terutama di bagian depan kendaraan, dimana
tidak lagi menonjolkan bentuk lekukan tajam seperti pada model-model sebelumnya.

Konsep Produksi
Model ini dikeluarkan oleh Toyota Astra Motor pada tahun 2005, yang dipasarkan
dengan konsep mobil keluarga jenis MPV (Multi Purposes Vehicle) masa kini, dengan
bentuk bodi yang lebih aerodinamis beserta kenyamanan setaraf dengan sedan mewah.
Posisi pengendaraan lebih akurat, letak shift knob terjangkau dan panel instrumen yang
lebih user friendly. Generasi ini menerapkan Mesin VVT-i 2000 cc dengan jenis 1TR-FE
berkatup 16 DOHC dengan tenaga yang jauh lebih besar daripada Kijang generasi
sebelumnya, yaitu sebesar 136 hp, menggantikan jenis K/RZ Dan L pada generasi
sebelumnya. Kijang generasi ini dirancang dengan sistem Direct Ignition System (DIS)
dan merupakan penerapan dari teknologi pedal gas tanpa kabel atau Throttle Control
System-Inteligent dan dilengkapi oleh mesin membujur dengan penggerak roda belakang
(Rear Wheel System).
Penyempurnaan Produksi
Menggunakan Suspensi Independen Double Wishbone dengan per keong pada bagian
depan (Coil Spring) dan 4-link Lateral Rod Rigid Axle pada bagian belakangnya, Kijang
generasi ini dapat meredam guncangan lebih nyaman. Chasis masih menggunakan
Ladder Bar namun beban suspensi dapat didistribusikan secara merata keseluruh bagian
badan mobil sehingga Body Roll dan tingkat Pitching semakin kecil atau sudut geometri
suspensi lebih handal ketimbang kijang generasi sebelumnya karena titik jatuh suspensi
yang lebih akurat berbanding antara panjang dan lebar mobil.
Penyempurnaan lain terdapat dibagian kemudi. Pengendara dapat lebih akurat
mengarahkan kemudi disetiap tikungan. Stabilitas arah kemudi lebih handal karena
menggunakan model Rack-and-Pinion dengan Engine Speed Sensing Power Steering
sehingga mobil mudah dikendalikan dalam kecepatan 120 km/jam pada tikungan S
maupun belokan memutar 270 derajat sekalipun. Kijang generasi ini mengusung dua jenis
transmisi, baik yang menggunakan transmisi otomatis maupun transmisi manual.
Beberapa teknologi pada Kijang Innova yang tidak ditemui pada generasi sebelumnya
menurut klaim Toyota Astra Motor adalah:

Mesin dengan VVT-i

VVT-i atau Variable Timing Intelligent berupa controller yang dipasang dibagian
chamshaft intake yang bertugas untuk mengatur Timing Chamshaft Intake dan
menyesuaikan terhadap perubahan kondisi mesin. Berbagai sensor mesin lainnya (suhu,
rem, gas, dan lain-lain) bertugas memberikan informasi kepada ECU (Engine Control
unit) agar dapat melakukan pengukuran konsumsi jumlah bahan bakar dengan udara yang
diperlukan Injector dan sesuai dengan tingkat kebutuhan dari proses tersebut. Dengan
penerapan metode ini, dapat menghasilkan proses pembakaran yang relatif lebih efisien.
Kondisi tersebut dimungkinkan karena proses konsumsi bahan bakar dikerjakan dengan
lebih sempurna, sesuai dengan kebutuhan mesin, dan pada akhirnya menghasilkan sisa
emisi gas buang yang lebih rendah.

Mesin Diesel D4D


D4D atau juga disebut Direct Four Stroke Turbo Commonrail Injection . Mesin ini
menggunakan sistem injeksi Commonrail dimana bahan bakar solar akan dihisap oleh
pompa bahan bakar melalui saringan bahan bakar (fuel filter) agar dapat menghasilkan
kualitas bahan bakar solar dengan tingkat emisi gas buang yang sangat rendah. Bahan
bakar ditekan pada jalur sebelum injektor Piezo dengan tekanan tinggi sebelum ECU
memerintahkan untuk diinjeksikan ke dalam ruang bakar. Sistem commonrail akan
mengatur laju tekanan bakan bakar secara elektronik, baik dari sisi banyaknya maupun
waktu penyemprotan bahan bakar. Bahan bakar disemprotkan melalui injektor berlubang
6 dengan diameter 0.14 mm. Pada mesin ini terdapat ECU 32 bit yang berfungsi sebagai
sensor utama mesin. Keunggulan mesin ini adalah akselerasi & performa yang optimal,
beserta tingkat getaran & suara mesin yang lebih halus yang dapat dihasilkan beserta
dengan tingkatan jumlah emisi gas buang yang lebih rendah.

Anti Maling
Mobil ini dilengkapi dengan Theft Different System yang biasa disebut Engine
Immobilizer System. Fitur ini mencegah mesin hidup apabila kode ID kunci tidak sesuai
dengan yang terdapat di ECU. Sistem ini menggunakan Chip Transponder pada setiap
anak kuncinya. Dimana coil yang dipasang pada setiap rumah kunci, amplifier dan
Transfonder Key ECU, akan menolak menyalakan mesin apabila kode ID yang
didapatkan tidak sesuai dengan kode ID yang terdapat pada kuncinya. Sebagai contoh
apabila mobil dipaksa untuk dibuka dengan kunci palsu atau kunci T.

Single Belt
Penggunaan Single Belt mengurangi panjang dimensi mesin, bobot mesin, jumlah
komponen dan beban kerja mesin dibandingkan dengan 3 belt (AC, power steering dan
altenator) pada generasi sebelumnya.

Pedal Gas Elektronik


Sistem pedal gas (Electronics Throtle Control System ETCS-i) membuat generasi ini
dilengkapi sensor pedal gas yang dapat mengubah setiap gerak mekanik menjadi sinyal
elektrik untuk dikirim ke ECU, dimana ECU akan menghitung setiap pembukaan throttle
valve lewat motor penggeraknya yang terletak di throttle body agar lebih optimal untuk
setiap kondisi jalan.Bila terjadi malafungsi pada salah satu sensor, ECU akan
memerintahkan throttle body bekerja pada mode limp (minimal) agar mobil tetap bisa
dijalankan.

Sensor Ultrasonic
Sensor ini digunakan untuk memudahkan pengedara saat parkir, sensor ini terletakkan
pada bumper belakang yang akan memberikan peringatan kepada pengendara apabila
mendekati benda atau rintangan dengan radius deteksi berjarak 150 cm dan tinggi antara
2282 cm.

ii.

Generasi (2015-sekarang)

Toyota Kijang Innova generasi terbaru akan diluncurkan pada tanggal 17 Agustus
2015, bertepatan dengan hari Kemerdekaan RI yang ke-70 tahun.
b). Spesifikasi Kijang Innova

c). Type Kijang Innova


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Kijang Innova Bisnis M/T


Kijang Innova J M/T
Kijang Innova J M/T Dress Up
Kijang Innova E M/T
Kijang Innova E A/T
Kijang Innova G M/T
Kijang Innova G A/T
Kijang Innova G M/T LUX
Kijang Innova G A/T LUX

10.
11.
12.
13.

Kijang Innova V M/T


Kijang Innova V A/T
Kijang Innova V M/T LUX
Kijang Innova V A/T LUX

B. Sistem Suspensi
a.Pengertian Suspensi
Sistem suspensi adalah bagian dari chasis kendaraan yang berfungsi untuk
meredam kejutan dan memberikan kenyamanan bagi pengendara.Sistem suspensi
terletak diantara body kendaraan dan roda-roda, dan dirancang untuk menyerap
kejutan dari permukaan jalan sehingga menambah kenikmatan dan stabilitas
berkendara serta memperbaiki kemampuan cengkeram roda terhadap jalan.
b. Fungsi suspensi
a. Menyerap getaran ,oskilasi dan kejutan di permukaan jalan, hal ini melindungi
penumpang dan barang agar aman serta menambah kenyamanan dan stabilitas.
b. Memindahkan gaya pengereman dan gaya gerak ke body melalui gesekan antara
jalaln dan roda.
c. Menopang body pada axle dan memelihara letak geometris antara body dan rodaroda
c. Komponen utama system Suspensi
a. Pegas
b. Pegas koil
c. Pegas daun
d. Pegas batang torsi
e. Shock absorber
f. Ball Joint
g. Stabilizer Bar
h. Strut Bar
i. Lateral Control Rod
j. Bumper
d. Prinsip Kerja Sistem Suspensi
Saat roda menerima kejutan dari permukaan jalan, maka akan diteruskan ke
lower maupun upper arm, lalu gaya tersebut ditahan oleh pegas dan mengakibatkan
terjadinya pemendekan dan pemanjangan pegas, kemudian gaya pemegasan diperhalus
oleh peredam getaran (shock absorber) agar tidak terjadi oksilasi berlebihan. Hal ini
memungkinkan roda tetap menapak pada jalan.

e. Tipe dan Karakteristik Suspensi


Menurut konstruksinya suspense dapat digolongkan menjadi dua type:
a) Suspensi Rigid
Suspensi tipe rigid adalah suspensi dimana roda kiri dan kanan dihubungkan
dengan axle tunggal. Axle ini dihubungkan ke body dan frame melalui pegas (leaf
7

spring atau coil spring). Suspensi rigid banyak digunakan pada roda depan dan
belakang bus dan truck dan pada roda belakang mobil penumpang. Salah satu
keuntungan suspensi tipe rigid ini adalah kontruksinya yang sederhana dan kuat.
Tetapi memiliki kelemahan kenyamanan berkurang, hal ini karena roda roda satu sama
lain saling mempengaruhi, ketika roda kiri melewati lubang maka roda kanan juga ikut
terpengaruhi, bodi kendaraan miring sehingga kenyamanan yang didapat akan kurang.

1. Jenis-jenis suspensi Rigid


1. Suspensi Rigid Axle
Pada suspensi rigid axle antara roda kanan dan kiri dihubungkan oleh axle
tunggal. Axle dihubungkan ke body dan frame melalui pegas (baik pegas daun
maupun pegas coil). Biasanya suspensi rigid axle digunakan pada roda belakang mobil
penumpang, karena konstruksinya kuat dan sederhana.

2. Tipe Trailing Arm dengan Twist Beam


Suspensi ini biasanya digunakan pada roda belakang mobil kecil denga
penggerak roda depan. Pada jenis ini bagian belakang suspension arm dihubungkan
dengan jalan dilas pada axle beam. Saat roda-roda bergerak denagn arah yang
berlawanan (satu arah ke atas dan yang satu ke bawah), gerakan puntiran dari ujung
suspension arm diterukan kedalam gerakan puntiran axle beam belakang. Puntiran dari
axle beam belakang dan stabilizer menghasilkan gaya reaksi yang berlawanan dengan
puntiran suspension arm, penempatan pegas coil menyempurnakan roda rigid dengan
mengurangi body rolling, sehingga menghasilkan kering yang stabil.

3. Tipe 4 Link
Biasanya tipe ini menghasilkan kenyamanan kendaraan yang lebih baik diantara
suspensi rigid lainnya, dikarenakan posisi axle dan beban suspensi dilakukan secara
terpisah. Biasanya tipe ini menggunakan pgas coil. Tipe 4-link ini dilengkapi dengan 2
buah lower control arm, dua buah upper control arm dan satu buah lateral control road.
Dan pegas coil digunakan sebagai penompang beban dan peredam kejut.
4. Tipe Pegas daun
Tipe ini biasanya banyak digunakan pada suspensi belakang kendaraan umum.
Tipe axle yang biasa digunakan pada suspensi dengan pegas daun parallel disebut live
axle, yaitu : suatu unit yang terdiri dari differensial, axle shaft dan what hub. Live axle
dihubungkan ke poros propeller dan dapat bergerak naik turun bersamaan dengan
pegas. Tipe ini tahan terhadap beban berat.
b) Suspensi independent
Berbeda dengan suspensi tipe rigid yang roda kiri dan kanannya dihubungkan
dengan axle tunggal, pada suspensi independent ini antara roda kiri dan roda kanan
tidak dihubungkan dengan axle tunggal. Kedua roda dapat begerak bebas tanpa saling
mempengaruhi. Biasanya suspensi model bebas ini digunakan pada roda depan mobil
penumpang dan truck kecil. Sekarang suspensi model bebas digunakan juga pada roda
belakang mobil penumpang.
Pada suspensi ini ketika salah satu roda berada pada jalan yang berlubang maka
roda yang lainnya tidak akan terpengaruhi, sehingga kenyaman yang didapat akan
lebih maximal. Suspensi ini memiliki unsprung weight yang lebih rendah sehingga
menghasilkan kontak roda dengan jalan yang lebih baik, dan akan memperbaiki
stabilitas pengemudian. Biasanya suspensi tipe ini digunakan pada mobil penumpang
menawarkan kenyaman lebih tinggi. Tetapi memeliki kekurangan harganya lebih
mahal dan kontruksinya pun lebih rumit.

1. Jenia Mac Pjerson


Fungsi jenis Mac Pherson adalah sebagai kombinasi dari pegas, peredam kejutan
dan pivot kemudi.
Suspensi jenis mac pherson memeiliki beberapa jenis antara lain :
1. Mac Phersop Strut
Suspensi jenis ini biasanya digunakan pada endaraan roda depan untuk kendaraan
kecil. Komponen-komponen sistem suspensi ini antara lain :

Pegas Coil : dipasang pada rakitan strut dan shock absorber dditempatkan pada
rakitan strut. Bagian atas dipasang pada fender apron melalui bantalan karet dan
bearing.

Cakran arm : dipasang pada suspensinya melalui bushing karet, selain itu ujung
lainnya dipasang pada steering krikl arm lewat balgaint.

Stabilizer bar : dipasang lower arm melalui bushing arm

Start bar : dipasang pada lower arn dan ujung lainnya diikat pada cross member
melalui bantalan karet.

2. Tipe Mac Pherson Strut dengan lower arm berbentuk L


Tipe ini biasa dgunakan pada mobil yang mesinnya didepan dan penggerak roda
depan. Lower arm berbentuk L ini diikat ke body pada dua tempat melalui blushing
dan ujung lainnya menuju steering knock melalui baljoint. Keuntungan tipe ini adalah

10

dapat menahan gaya dari arah samping maupun dari depan dan belakang dan tidak lagi
memakai strut bar.
2. Tipe Wishbone
Pada suspensi ini roda-roda tidak disambung melalui poros-poros sehingga roda
kanan dan kiri bergerak sendiri-sendiri. Suspensi tipe wishbone dibagi menjadi 2
bagian yaiotu wishbone bagian atas dan wishbone bagian bawah. Suspensi ini
biasanya digunakan pegas coil.
3. Jenis Semi Trailing Arm
Pada umumnya jenis ini memiliki konstruksi yang sederhana dan tidak memerlukan
banyak tempat. Biasanya jenis ini digunakan pada kendaraan roda belakang dan mobil
penumpang.

Jenis

ini

dirancang

untuk

meningkatkan

kekakuan

dengan

memperlihatkan beban dari samping dan memperkecil alignment yang terjadi pada
saat roda bergerak ke atas dan bawah.
4. Jenis Strut Dua Link
Jenis ini digunakan pada mobil mesin depan dan penggerak roda depan.
Konstruksi jenis ini sangat sederhana dengan 2 buah suspensi arm dan sebuah strut rod
di tiap rodanya.
C. Suspensi double Wishbone dengan Pegas Koil dan Stabilizer
1) Pengertian Suspensi tipe Double Wishbone dengan pegas koil

11

Suspensi tipe Double Wishbone,juga dikenal sebagai suspense A-Lengan, adalah


jenis umum lain suspensi independen depan. Meskipun ada beberapa kemungkinan
konfigurasi yang berbeda, desain ini biasanya menggunakan dua lengan berbentuk
wishbone untuk memegangi roda. Setiap wishbone, yang memiliki dua posisi
mounting frame dan satu di roda, shock absorber dan coil spring digunakan untuk
menyerap getaran.
2) Konstruksi
Roda dipasang pada body melalui dua lengan suspensi (upper dan lower arm).
Shock absorber dan pegas koil dipasang diantara kedua arm tersebut, steering knuckle
dan frame. Salah satu ujung arm dipasang pada body atau frame melalui bushing, dan
ujung lainnya pada steering knuckle melalui ball joint. Bagian atas shock absorber
diikat pada boody atau frame, dan bagian bawahnya lower arm. Pegas koil terletak
diantara lower arm dan body atau frame.
Bagi banyak desainer suspensi, Double Wishbones (A-arms) adalah suspensi
paling ideal. Suspensi indipenden ini dapat digunakan untuk roda depan dan belakang.
Selain itu, Double Wishbones juga memiliki kontrol camber yang hampir sempurna.
Selama lebih dari 40 tahun, inilah suspensi yang banyak dipakai pada mobil-mobil
sports dan sedan-sedan berpengendalian terbaik.

12

Suspensi ini memiliki kekuatan yang kokoh karena ada 2 lengan, bagian atas dan
bawah, dengan begitu tekanan dari samping atas maupun depan dapat teredam dengan
baik.
Pada dasarnya, suspensi Double Wishbones selalu menjaga roda tegak lurus pada
permukaan jalan dan meminimalkan pergerakan roda. Kemampuan ini berujung pada
pengendalian nan memukau.
Double Wishbones tradisional terdiri dari dua arm wishbone yang pararel dengan
panjang sama, yang berdampak pada tingginya tingkat keausan ban akibat gesekan
ketika roda berubah dari posisi netral. Sebagai solusi, para ahli teknik
mengembangkan A arms yang tidak pararel serta memiliki panjang berbeda. Dengan
memiringkan A-arm bagian atas, fungsi anti-dive juga terpenuhi.

3) Komponen
4) Kesimpulan dari suspensi depan yang digunakan kijang innova
Suspensi yang digunakan pada kijang innova adalah kombinasi antara double
wishbone dengan koil spring dan stabilizer. Dengan menggunakan coil spring sehingga
dalam mengatasi kejutan lebih baik karena memiliki tahanan kejut lebih baik dari jenis
pegas yang lain. dan tidak terjadi gesekan antara pegas (defleksi) yang menyebabkan
getaran pada body sehingga dalam berkendara lebih nyaman. Dengan tambahan Stabilizer
Bar yang mempunyai fungsi untuk mengurangi kemiringan mobil yang disebapkan oleh
gaya sentrifugal ketika mobil membelok. Selain itu juga berfungsi untuk meningkatkan
traksi ban terhadap jalan.Sehingga dari sekian kombinasi yang digunakan pada kjang
innova menyebabkan kualitas mengendarai lebih baik dan memiliki kemampuan
singgung jalan yang lebih baik(road holding) dan kenyamanan yang tinggi. Namun dari
1) Front Hub

13) Upper ball Joint

2)Outer seal

14) Lower control Arm

3) Front wheel bearing

15) Bushing

4) Inner Seal

16) Adjust Cam

5)Knuckle

17) Lower Ball Joint

7) Shock Absorber

18) Attachment Kit

8) Lower Bushing

19) Stabilizer Bar

9) Coil Spring

20) Bushing

10) Bumper

21) Bracket

11) Upper control Arm

22) Link

12) Bushing

13

dibalik kelebihan system suspense tipe ini, suspense tipe ini memiliki kelemahan yaitu
dilihat dari segi konstruksi yang rumit
D. Suspensi 4 Link dengan pegas Koil dan Lateral Rod
1. Pengertian
Suspensi tipe 4 link, adalah jenis umum lain suspensi
Rigid belakang. Tipe 4-link ini dilengkapi dengan 2 buah lower
control arm, dua buah upper control arm dan satu buah lateral
control road. Dan pegas coil digunakan sebagai penompang
beban dan peredam kejut. Dilengkapi dengan Lateral control rod
yang dipasang diantara axle dan body kendaraan. Tujuannya
untuk menahan axle pada posisinya terhadap beban dari
samping.

2. Konstruksi
Control arm atas dan bawah dipasang membujur pada bodi
kendaraan pada setip ujung axle, dan lengan yang satulagi dipasang
secara melintang dari satu ujung axle ke bodi.
3. Komponen

4. Kesimpulan dari suspensi belakang yang digunakan pada kijang innova


Suspensi belakang yang digunakan pada kijang innova adalah dengan
type 4 Link dengan coil.. Dengan menggunakan coil spring sehingga dalam
14

mengatasi kejutan lebih baik karena memiliki tahanan kejut lebih baik dari jenis
pegas yang lain. dan tidak terjadi gesekan antara pegas (defleksi) yang
menyebabkan getaran pada body sehingga dalam berkendara lebih nyaman.
Dengan tambahan lateral control rod

menahan axle pada posisinya

terhadap beban dari samping.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Makalah Sistem Sistem Suspensi Double Wishbone dengan Pegas Koil
dan stabilizer pada suspensi depan dan Suspensi 4 Link dengan Pegas koil dan
Lateral control Rod pada suspensi Belakang yang telah dijelaskan pada bab-bab

sebelumnya dapat ditarik kesimpulan :


1. Sistem Suspensi sangat berperan penting dalam mencpitakan kenyamanan dalam
berkendara.

15

DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Toyota_Kijang diakses pada selasa, 20
oktober 2015
https://www.google.com/search?
q=spesifikasi+toyota+kijang+innova&source=lnms&tbm=isch&sa=X&
ved=0CAgQ_AUoAmoVChMI3NX7i6fRyAIV4d2mCh0HWwJz&biw=1280&
bih=689#imgrc=vIS6bZDD3AxLJM%3A diakses pada Selasa, 20
Oktober 2015
http://agung-setya-budi.blogspot.co.id/2013/06/suspensi.htm diakses
pada rabu, 21 Oktober 2015
http://www.mobilku.org/2012/10/sistem-suspensi-mobil.html diakses
pada rabu, 21 Oktober 2015
http://jundhacloil.blogspot.co.id/2012/10/prinsip-kerja-suspensi-sistemsuspensi.html diakses pada rabu, 21 Oktober 2015
http://irmasuryadi.blogspot.co.id/2013/03/sistem-suspensi.html diakses
pada rabu, 21 Oktober 2015
http://www.kitapunya.net/2015/06/fungsi-stabilizer-bar-pada-mobil.html
diakses pada rabu, 21 Oktober 2015

16

17

Вам также может понравиться