Вы находитесь на странице: 1из 14

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ilmu keperawatan telah mengalami banyak perubahan karena ilmu
keperawatan merupakan suatu ilmu terapan yang selalu berubah dan berkembang
sesuai dengan perkembangan jaman. Diantara perkembangan-perkembangan tersebut
muncul beberapa model atau teori keperawatan yang dicetuskan oleh ahli-ahli
keperawatan di dunia, misalnya Virginia Handerson, Dorothea E Orem, Calista Roy,
Betty Neuman, Jean Watson, Imogene King, Hildegard Peplau, Johnson, dan Martha
E Rogers. Selama penyusunan teori muncul 4 rumusan masalah: latar belakang teori
Jean Watson, konsep-konsep utama Jean Watson, asumsi-asumsi utama keperawatan,
penegasan-penegasan teori penerimaan oleh komunitas keperawatan.
Dewasa ini masyarakat lebih sadar akan hak dan kewajiban untuk menuntut
tersedianya pelayanan kesehatan dan keperawatan dengan mutu yang secara
profesional dapat dipertanggungjawabkan. Menghadapi globalisasi ini tiada upaya
lain yang perlu dilakukan kecuali mengadakan penyesuaian dan perbaikan terhadap
mutu layanan keperawatan. Peningkatan mutu pelayanan keperawatan didukung oleh
pengembangan teori-teori keperawatan, salah satunya adalah teori Caring menurut
Jean Watson. Caring adalah sentral untuk praktek keperawatan karena caring
merupakan suatu cara pendekatan yang dinamis, dimana perawat bekerja untuk lebih
meningkatkan kepeduliannya kepada klien. Kunci dari kualitas pelayanan asuhan
keperawatan adalah perhatian, empati dan kepedulian perawat. Hal ini sangat sesuai
dengan tuntutan masyarakat pada saat ini yaitu mengharapkan pelayanan keperawatan
yang berkualitas . Banyak faktor yang mempengaruhi factor caring, seperti umur,
gender, lingkungan kerja dan kualifikasi perawat. melihat banyak faktor yang
mempengaruhi perawat dalam pemberian asuhan keperawatan yang didasari prinsip
caring
Makalah ini akan menguraikan bagaimana seorang Jean Watson menciptakan
sebuah teori dan filosofi yang terkandung dalam teorinya .Selain itu bagaimana

pandangan Jean Watson mengenai paradigma keperawatan dan berbagai hal


mengenai teori caring itu sendiri .Tentunya dengan adanya teori ini ,dapat menjadi
salah satu landasan bagi perawat dalam melaksanakan tanggung jawabnya .
1.2 Rumusan Masalah
a. Bagaimanakah latar belakang teori Jean Watson?
b. Bagaimana konsep-konsep utama teori Jean Watson?
c. Bagaimana asumsi-asumsi utama keperawatan?
d. Bagaimana penegasan-penegasan teori penerimaan oleh komunitas
keperawatan?

1.3 Tujuan
1

Tujuan Umum
Tujuan umum dalam penulisan dalam makalah ini adalah agar mahasiswa dapat
membaca dan mempelajari tentang teori Jean Watson
Tujuan Khusus
- Untuk memenuhi tugas mata kuliah Falsafah dan Teori Keperawatan
- Sebagai bahan diskusi pada mata kuliah Falsafah dan Teori Keperawatan
- Sebagai bahan bacaan bagi mahasiswa keperawatan dan masyarakat umum.
- Untuk mengetahui latar belakang, konsep utama, asumsi dasar, dan penegasan
teori Jean Watson

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Latar Belakang Teori Jean Watson


Margareth Jean Harman Watson lahir 21 Juli 1940 di Virginia Barat bagian
selatan dan besar di sebuah kota kecil Welch di pegunungan Appalachian. Watson
memasuki sekolah menengah atas di Virginia barat dan kemudian sekolah
keperawatan Lewis gale. Dalam www.nursing.ucdenver.edu/caring (terjemahan)
dikemukakan bahwa Dr.Jean Watson menjadi Profesor Keperawatan dan menjabat
sebagai ketua dalam Ilmu Keperawatan di University of Colorado Denver dan
Anschutz Kampus Kedokteran Pusat. Dia adalah pendiri dari Pusat Keparawatan di
Colorado dan merupakan anggota dari Akademi Keperawatan Amerika. Dia
sebelumnya menjabat sebagai Dekan Keperawatan di Universitas Ilmu Kesehatan
Pusat dan merupakan mantan presiden Liga Nasional untuk Keperawatan.
Kegiatannya terbaru termasuk Pendiri dan Direktur dari sebuah yayasan baru: Watson
Caring Science Institute. Dr .Watson telah menerima gelar sarjana dan pascasarjana
di bidang keperawatan dan kejiwaan, keperawatan kesehatan dan memegang gelar
PhD dalam bidang psikologi pendidikan dan konseling. Dia adalah seorang penulis
dipublikasikan secara luas dan penerima beberapa penghargaan dan gelar
kehormatan, termasuk Kellogg internasional Fellowship di Australia, Fulbright
Research Award di Swedia. Dia memegang delapan (8) Gelar Doktor Kehormatan,
termasuk 5 Internasional Kehormatan Doktorat (Swedia, Inggris, Spanyol, Inggris,
Kolombia dan Quebec, Kanada).
Jean Watson terkenal dengan teori pengetahuan manusia dan merawat
manusia. Pandangannya didasari pada unsur teori kemanusiaan. Menurutnya manusia
memiliki empat cabang kebutuhan manusia yang saling berhubungan di antaranya
kebutuhan dasar biofisikal (kebutuhan untuk hidup) yang meliputi kebutuhan
makanan dan cairan, kebutuhan eliminasi dan kebutuhan ventilasi, kebutuhan
psikofisikal (kebutuhan fungsional) yang meliputi kebutuhan aktivitas dan istirahat,
kebutuhan seksual, kebutuhan psikososial (kebutuhan untuk integrasi) yang meliputi
kebutuhan untuk berprestasi, kebutuhan organisasi, dan kebutuhan intra dan
interpersonal (kebutuhan untuk pengembangan) yaitu kebutuhan aktualisasi diri.

Teori Jean Watson yang telah dipublikasikan dalam keperawatan adalah


human science and human care. Watson percaya bahwa fokus utama dalam
keperawatan adalah carative factor, yang bermula perspektif humanistik yang
dikombinasikan dengan dasar pengetahuan ilmiah.. Dalam hal ini caring merupakan
perwujudan dari semua faktor yang digunakan perawat dalam memberikan pelayanan
kesehatan pada klien. Kemudian caring juga menekankan harga diri individu, artinya
dalam melakukan praktik keperawatan, perawat senantiasa selalu menghargai klien
dengan menerima kelebihan maupun kekurangan klien. Watson juga mengemukakan
bahwa respon setiap individu terhadap suatu masalah kesehatan unik, artinya dalam
praktik keperawatan, seorang perawat harus mampu memahami setiap respon yang
berbeda dari klien terhadap penderitaan yang dialaminya dan memberikan pelayanan
kesehatan yang tepat dalam setiap respon yang berbeda baik yang sedang maupun
akan terjadi.
Oleh karena itu, perawat perlu mengembangkan filosofi humanistik dan
sistem nilai, serta seni yang kuat. Filosofi humanistik dan sistem nilai menjadi
fondasi yang kokoh bagi ilmu keperawatan, sedangkan dasar seni dapat membantu
perawat mengembangkan visi mereka, serta nilai-nilai dunia dan keterampilan
berpikir kritis. Pengembangan keterampilan berpikir kritis dibutuhkan dalam asuhan
keperawatan, namun fokusnya lebih pada peningkatan kesehatan, bukan pengobatan
penyakit.
Filosofi Watson tentang asuhan keperawatan (1979,1985,1988)

berupaya

mendefinisikan hasil dari aktivitas keperawatan yang berhubungan dengan aspek


humanistik dari kehidupan (Watson 1979; Marriner-Tomey,1994). Tindakan
keperawatan mengacu langsung pada pemahaman hubungan antara sehat, sakit, dan
perilaku manusia. Keperawatan memperhatikan peningkatan dan mengembalikan
kesehatan serta pencegahan terjadinya penyakit. Model Watson melingkupi proses
asuhan keperawatan, pemberian bantuan dalam mencapai atau mempertahankan
kesehatan atau mencapai kematian yang damai. Intervensi keperawatan berkaitan
dengan proses perawatan manusia yang membutuhkan perawat yang memahami
perilaku dan respon manusia terhadap masalah kesehatan yang aktual atau potensial,

kebutuhan manusia dan bagaimana berespons terhadap orang lain dan memahami
kekurangan dan kelebihan klien dan keluarganya, sekaligus paham pada dirinya
sendiri. Selain itu juga memberikan kenyamanan dan perhatian serta empati. Asuhan
keperawatan tergambar pada faktor-faktor yang digunakan oleh perawat dalam
pemberian pelayanan keperawatan pada klien (Watson,1987).
2.2 Konsep-konsep Utama Jean Watson
Konsep

utama

dari

teori

Jean

Watson

adalah

caring

science.

Caring science merupakan suatu orientasi human science dan kemanusiaan terhadap
proses, fenomena, dan pengalaman human caring. Caring science, seperti juga sains
lainnya, meliputi seni dan kemanusiaan. Transpersonal Caring mengakui kesatuan
dalam hidup dan hubungan-hubungan yang terdapat dalam lingkaran caring yang
konsentrik dari individu, pada orang lain, pada masyarakat, pada dunia, pada planet
Bumi, pada alam semseta (Watson, 2004). Watson (1988) dalam George (1990)
mendefinisikan caring lebih dari sebuah exisestensial philosophy, ia memandang
sebagai dasar spiritual, baginya caring adalah ideal moral dari keperawatan. Manusia
akan eksistensi bila dimensi spiritualnya meningkat ditunjukkan dengan penerimaan
diri, tingkat kesadaran diri yang tinggi, kekuatan dari dalam diri, intuitif. Caring
sebagai esensi dari keperawatan berarti juga pertanggungjawaban hubungan antara
perawat-klien, dimana perawat membantu partisipsi klien, membantu memperoleh
pengetahuan dan meningkatkan kesehatan.
Teori human caring yang dikembangkan oleh Watson antara tahun 1975-1979,
hanya berkisar pada sepuluh carative factors sebagai suatu kerangka untuk
memberikan suatu bentuk dan fokus terhadap fenomena keperawatan. Watson
menganggap istilah factors terlalu stagnant terhadap sensibilitasnya di masa kini. Ia
pun kemudian menawarkan suatu konsep yang lebih sesuai dengan evolusi teorinya
dan arahnya di masa depan. Konsep tersebut adalah clinical caritas dan caritas
processes, yang dianggapnya lebih cocok dengan ide-ide dan arah perkembangan
teorinya (Watson, 2004). Filosofi Watson tentang asuhan keperawatan yang
berhubungan dengan dengan aspek humanistik dari kekehidupan ( Watson 1979;

Marriner

Tomey,1994 dalam buku profesi keperawatan halaman 277 ). Asuhan

keperwatan tergambar pada seluruh faktor faktor yang di gunakan oleh perawat
dalam pemberian pelayanan keperawatan pada klien ( Watson

1987 dalam buku

profesi keperawatan halaman 277 )


Jean Watson dalam memahami konsep keperawatan, terkenal dengan teori
pengetahuan manusia dan merawat manusia. Tolak ukur pandangan Jean Watson ini
didasari pada unsur teori kemanusiaan. Jean Watson memahami bahwa manusia
adalah makhluk yang sempurna dan memiliki berbagai ragam perbedaan, sehingga
dalam upaya mencapai kesehatan, manusia seharusnya dalam keadaan sejahtera baik
fisik, mental, sosial, serta spiritual.
Pandangan Jean Watson Terhadap Konsep Dasar Keperawatan
1) Konsep tentang manusia
Manusia merupakan suatu fungsi yang utuh dari diri yang terintegrasi ( ingin
dirawat, dihormati, mendapatkan asuhan, dipahami dan dibantu ).Manusia pada
dasarnya ingin merasa dimiliki oleh lingkungan sekitarnya merasa dimiliki dan
merasa menjadi bagian dari kelompok atau masyarakat, dan merasa dicintai dan
merasa mencintai.
2) Konsep tentang kesehatan
Kesehatan merupakan keutuhan dan keharmonisan pikiran fungsi fisik dan
fungsi sosial. Menekankan pada fungsi pemeliharaan dan adaptasi untuk
meningkatkan

fungsi

dalam

pemenuhan

kebutuhan

sehari-hari. Kesehatan

merupakan keadaan terbebas dari keadaan penyakit, dan Jean Watson menekankan
pada usaha-usaha yang dilakukan untuk mencapai hal tersebut.
3) Konsep tentang lingkungan
Berdasarkan teori Jean Watson, caring dan nursing merupakan konstanta dalam
setiap keadaan di masyarakat. Perilaku caring tidak diwariskan dari generasi ke
generasi berikutnya, akan tetapi hal tersebut diwariskan dengan pengaruh budaya
sebagai strategi untuk melakukan mekanisme koping terhadap lingkungan tertentu.
4) Konsep tentang keperawatan

Keperawatan berfokus pada promosi kesehatan, pencegahan penyakit dan caring


ditujukan untuk klien baik dalam keadaan sakit maupun sehat.
5) Konsep Sehat Jean Watson
Konsep sehat Menurut Jean Watson bahwa sehat merupakan kondisi yang utuh
dan selaras antara badan,pikiran dan jiwa; dan ini berkaitan dengan tingkat
kesesuaian antara diri yang dipersepsikan dan diri yang diwujudkan.Pandangan
tentang kesehatan berfokus pada individu secara utuh meliputi hal-hal yang bersifat
fisik,sosial,etis dan moral,tidak sekedar berfokus pada aspek-aspek perilaku
danfisiologi manusia semata.
Dari konsep sehat (dan sakit/illness) yang di kemukakan oleh Watson dapat
dikemukakan beberapa hal prinsip antara lain :
1. Sehat menggambarkan suatu keutuhan kondisi seseorang yang sifatnya
multidimensional,yang dapat berfluktuasi tergantung dari interrelasi
antara faktor-faktor yang mempengaruhi.
2. Kondisi sehat dapat terwujud bila kebutuhan dasar manusiawinya
terpenuhi . Kondisi sehat dapat dicapai karena adanya kemampuan
seseorang untuk beradaptasi terhadap lingkungan baik internal maupun
eksternal.
3. Sehat tidak dapat dinyatakan sebagai suatu kondisi yang berhenti pada
titik

tertentu, tetapi berubah-ubah tergantung pada kapasitasnya

untuk berfungsi pada

lingkungan yang dinamis.

2.3 Asumsi Dasar Teori Jean Watson


Watson mengidentifikasi banyak asumsi dan beberapa prinsip dasar dari
transpersonal caring. Watson menyatakan 7 asumsi dasar science of caring
diantaranya:
1. Caring yang interpersonal merupakan hubungan yang terjadi antara perawat
dengan

klien.

Dimana

seorang

pecegahan,pengobatan,pemulihan terhadap pasien.

perawat

memberikan

2.

Caring terdiri dari carative factors yang menghasilkan kepuasan terhadap

kebutuhan manusia tertentu . Caractive factors sendiri terdiri dari faktor utama
aktivitas keperawatan yakni;
a. Membentuk sistem nilai humanistik altruistik
Perawat dalam memberikan layanan harus didasari

nilai nilai

kemanusiaan seperti kasih saying, ramah, menghargai, menghormati,


tanggung jawab dll.
b. Membangkitkan rasa percaya dan harapan
Perawat pada dasarnya harus mampu membangkitkan rasa percaya
diri pasien yang sebelumnya mengalami trauma terhadap apa yang
mereka alami dan memberikan arahan atau saran kepada pasien.
Contoh: perawat memberikan saran untuk minum obat agar pasien
dapat pulih dengan cepat.
c. Mengembangkan kepekaan kepada diri sendiri, maupun kepada orang
lain
Perawat harus memiliki rasa kepedulian terhadap diri sendiri maupun
orang lain terutama dalam hal kesehatan
d. Membantu Menumbuhkan Kepercayaaan dan Membuat Hubungan
dalam Perawatan Secara Manusiawi
Perawat dalam hal ini memberikan informasi secara jujur dan
berempati dengan penyakit yang diderita pasien
e. Meningkatkan intuisi dan peka terhadap ekspresi perasaan baik
positif, maupun negatif
Disini perawat bertindak sebagai pendengar mengenai keluhan dari
pasien baik perasaan pasien yang positif maupun negatif dan tentunya
memberikan saran kepada pasien.
f. Menggunakan metoda ilmiah problem solving yang sistematik untuk
mengambil keputusan
Perawat melakukan metode ilmiah untuk menganalisa gejala gejala
yang

diderita

pasien

serta

melakukan

penangaann

secara

komprehensif melalui berbagai cara yang berdasarkan SOP.


g. Meningkatkan hubungan interpersonal teaching-learning
perawat bertugas untuk memberikan pengetahuan kepada pasien agar
pasien mengerti cara mencegah suatu penyakit,mengobati serta

memulihkan kondisinya.Dengan adanya hubungan yang demikian


akan membuat pasien sadar akan pentingnya kesehatan dan cara
menanggulangi penyakit.
h. Memberi dukungan/support, melindungi, dan membantu memperbaiki
kondisi mental, fisik, sosial-kultural, serta spiritual.
i. Bantuan yang diberikan dapat memuaskan kebutuhan manusia
j. Menghargai terhadap kekuatan yang dimiliki pasien.
Jika 10 faktor diatas terpenuhi maka akan memperoleh kepuasaan terhadap
kebutuhan dasar manusia.
3. Efektif caring meningkatkan kesehatan dan pertumbuhan individu dan keluarga.
4. Lingkungan caring adalah sesuatu yang menawarkan perkembangan dari potensi
yang ada, dan di saat yang sama membiarkan sesorang untuk memilih tindakan yang
terbaik bagi dirinya saat itu
5.

Caring lebih healthogenic daripada curing. Perbedaan antara caring dengan

curing adalah caring merupakan tugas primer perawat yang menitikberatkan pada
kebutuhan dan respon klien serta menganalisa berbagai penyakit yang diderita serta
membantu masalah klien mengenai maslah fisik,psikologis,sosial dan spiritual
dengan tindakan keperawatan sadangkan curing merupakan tugas sekunder perawat
yakni hanya bertugas untuk mengobati pasien saja.
6. Respon caring menerima seseorang tidak hanya sebagai dia saat ini, tetapi juga
menerima akan jadi apa dia kemudian.
7. Praktek caring merupakan sentral bagi keperawatan.

2.4 Penegasan Teori Penerimaan Oleh Komunitas Keperawatan


Watson yang terkenal dengan teori human caring mempertegas bahwa sebagai
jenis hubungan dan transaksi yang diperlukan antara pemberi dan penerima asuhan
untuk meningkatkan dan meindungi pasien sebagai manusia, dengan demikian

mempengaruhi kesanggupan pasien untuk sembuh. Watson berpendapat bahwa fokus


utama dalam keperawatan ada di faktor carative. Dia percaya bahwa bagi perawat
untuk mengembangkan filsafat humanistik dan sistem nilai, seorang liberal dengan
latar belakang seni yang kuat diperlukan. Sistem filsafat dan nilai memberikan
fondasi yang kokoh bagi science of caring.
Model Margaret Jean Watson dapat dianggap sebagai dasar dari profesi
keperawatan. Ini menunjukkan pertimbangan keperawatan baik sebagai sebuah ilmu
dan seni.
a.

Praktek

Filsafat Jean Watson dan Ilmu Merawat dapat diterapkan pada praktek (a) sebagai
sebuah organisasi atau (b) sebagai seorang individu. Sebagai sebuah organisasi, teori
Watson merawat dapat digunakan sebagai kerangka kerja dalam penyampaian
pelayanan keperawatan di lembaga medis. Ketika digunakan sebagai dasar
keperawatan di rumah sakit, perawat yang dibuat untuk fokus pada nilai perawatan
dan pada integrasi faktor carative dalam pertemuan pasien.
Pada penerapan Filsafat Peduli pada tingkat individu perawat, penting untuk
diingat bahwa Watson ini menyiratkan kepercayaan Watson ke arah keperawatan dan
nilai perawat ke fenomena peduli "optimis abadi."Saat melakukan fungsi kita sebagai
perawat, kita ditantang oleh Watson untuk "merawat". Dengan kata lain, ide Watson
merawat membantu kita merefleksikan nilai kepedulian bagi kehidupan kita dan
implikasi untuk panggilan kita. Hal ini menantang kita untuk bertanya kepada diri
sendiri tentang persepsi kita sendiri dan opini yang objektif tentang merawat kita
menjadi lebih baik dipandu dalam pemberian pelayanan keperawatan kami.
b. Pendidikan
Watson menekankan pentingnya menggambarkan keperawatan dalam hal
hubungan perawat-pasien bukan pada prosedur dan tugas. Teorinya merawat
menyiratkan perlunya mahasiswa keperawatan untuk dilatih pada: pertumbuhan
pribadi, keterampilan komunikasi, penggunaan diri yang terapeutik, penilaian holistik
dan peduli terhadap kesehatan dan penyembuhan.
c. Penelitian

10

Ketika Watson menulis Perawatan: Filsafat dan Ilmu Peduli, ia memperkenalkan


ilmu kepedulian manusia dan ini dengan cepat menjadi salah satu sumber yang paling
banyak digunakan dan dihormati model konseptual untuk keperawatan.Teori Watson
membuka pintu yang mengarah menantang para peneliti dan para ahli untuk
mempertanyakan apakah manfaat dari transaksi peduli terhadap pasien. Penelitian
dan praktek bisa fokus pada hasil pasien kepedulian untuk memvalidasi transaksi
gagasan bahwa kepedulian adalah inti sebenarnya dari profesi kita.Filsafat merawat
telah digunakan untuk memandu perawatan antara jenis spesifik klien.
Ada penelitian khusus untuk mengidentifikasi relevansi Teori Watson pada
merawat untuk asuhan keperawatan klien dengan depresi, penyakit polikistik dewasa
dan hipertensi. Ada juga penelitian yang mencoba untuk menguji apakah teori
tersebut dapat diterapkan dalam keperawatan perioperatif pengaturan.Watson bekerja
juga untuk pembangunan model perawatan khusus seperti Model Perawatan Perawat
Menghadiri dan Model Merawat Kualitas.
Watson merekomendasikan suatu pendekatan penelitian keperawatan yang lebih
dalam, agar menghasilkan suatu hubungan keperawatan yang baik dengan kebutuhan
manusia. Agar hasilnya sempurna, maka perawat perlu melakukan metode pemecahan
masalah secara ilmiah. Watson juga menyatakan proses keperawatan terdiri atas
langkah-langkah yang sama dengan proses ilmiah.
Beberapa contoh penerapan model konseptual Jean Watson dalam keperawatan :
1.

Pembuatan Asuhan keperawatan


a. Pengkajian
a)

Tindakan pengamatan, melakukan identifikasi, dan menelaah masalah


yang muncul melalui pengaplikasian dari hasil studi literatur.

b) Untuk dapat menelaah dan memprediksi suatu masalah dengan baik


sesuai kerangka kerja yang telah dibuat, maka perlu menggali lebih
dalam pengetahuan yang terkait secara konseptual.
c)

Dalam pengkajian juga mencakup formulasi hipotesis mengenai


hubungan dan factor-faktor yang mempengaruhi masalah.

11

d) Selain itu juga dalam menilai situasi perlu mencantumkan definisi dari
variabel - variabel yang akan diperiksa dalam pemecahan masalah ini.
b.

Perencanaan
a)

Dengan perencanaan yang baik, maka akan membantu dalam


menentukan bagaimana variabel-variabel dapat diuji atau diukur.

b) Dalam merancang suatu pemecahan masalah yang mengacu pada


rencana asuhan keperawatan tetap melalui pendekatan konseptual.
c)

Selain itu juga dalam perencanaan tercantum data-data yang telah


dikumpulkan & sesuai.

c.

Intervensi (Merencanakan tindakan sesuai dengan masalah yang ditemukan)

d.

Evaluasi
a)

Evaluasi merupakan sebuah metoda dan proses untuk menganalisa


hasil pelaksanaan inter-vensi dari setiap masalah yang ada.

b) Disamping itu menurut Watson, evaluasi juga harus mampu memberikan


generalisasi terhadap hipotesa-hipotesa tambahan atau kejadian yang
mungkin akan terjadi untuk mendorong teori keperawatan secara umum
didasarkan pada studi pemecahan masalah.
2.

Perawat di tuntut untuk mampu memberikan keperawatan kepada klien,berupa :


a)

Kebutuhan psikologis ( nutrisi )

b) Kebutuhan psikofisikal ( memberi dan mengatur waktu istirahat pasien )


c)

Kebutuhan psikososial ( memberikan motivasi sosial untuk kembali


beraktifitas normal di masyarakat misalnya memberikan saran untuk
berorganisasi.

d) Kebutuhan intrapersonal dan interpersonal ( perawat di tuntut tetap


menjaga privasi pasien dalam rangka mencapai aktualisasi diri )
e)

Kebutuhan spiritual ( memberikan semangat hidup bagi pasien yang


mungkin hidupnya sudah di prediksi untuk mendekatkan dirinya kepada
tuhan atau membantu pasien bagaimana pasien memaknai hidup.
(Dengan kata lain pemberian keperawatan di dasarkan pada kebutuhan
biologis,psiko.sosio.spiritual).

12

3.

Memandang pasien sebagai kerabat dekat,dengan kata lain dalam memberikan


perawatan dengan penuh kasih sayang,serta kesadaran.

4.

Perawat harus mampu mengahagai privasi pasien.

5.

Perawat merawat tidak hanya merawat pada sakit saja namun pada saat pasien
telah kembali pulih.

6.

Jika mengacu kepada konsep keperawatan Jean Watson maka Perawat

dituntut

mampu mempromosikan kesehatan dalam upaya pencegahan penyakit

( Tomey

Alligood, 2006 dalam buku Fundamental keperwatan edisi 7 halaman

83 )
7.

Perawat harus mampu memberikan rasa percaya dan harapan kepada pasien.

8.

Perawat mampu menjalin kerjasama terhadap pasien agar dapat mempercepat


proses penyembuhan.

9.

Perawat tetap harus memanusiakan pasien walaupun yang sudah meninggal.

10.

Dalam memberikan pelayanan perawat tetap memperhatikan moment waktu

yang

tepat dalam berinteraksi human to human.

Dari aplikasi tersebut semua didasarkan pada konsep caring dan kemanusian
perawat terhadap pasie

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Margareth Jean Harman Watson lahir 21 Juli 1940 di Virginia Barat bagian
selatan dan besar di sebuah kota kecil Welch di pegunungan Appalachian. Jean
Watson terkenal dengan teori pengetahuan manusia dan merawat manusia.
13

Pandangannya didasari pada unsur teori kemanusiaan. Teori Jean Watson yang telah
dipublikasikan dalam keperawatan adalah human science and human care. Watson
percaya bahwa fokus utama dalam keperawatan adalah carative factor, yang bermula
perspektif humanistik yang dikombinasikan dengan dasar pengetahuan ilmiah..
Konsep utama dari teori Jean Watson adalah caring science.
Watson menyatakan 7 asumsi dasar science of caring diantaranya: 1. Caring
yang interpersonal merupakan hubungan yang terjadi antara perawat dengan klien, 2.
Caring terdiri dari carative factors yang menghasilkan kepuasan terhadap kebutuhan
manusia tertentu , 3. Efektif caring meningkatkan kesehatan dan pertumbuhan
individu dan keluarga, 4. Lingkungan caring adalah sesuatu yang menawarkan
perkembangan dari potensi yang ada, dan di saat yang sama membiarkan sesorang
untuk memilih tindakan yang terbaik bagi dirinya saat itu, 5.

Caring lebih

healthogenic daripada curing. 6. Respon caring menerima seseorang tidak hanya


sebagai dia saat ini, tetapi

juga menerima akan jadi apa dia kemudian, 7. Praktek

caring merupakan sentral bagi keperawatan.


3.2 Saran

14

Вам также может понравиться