Вы находитесь на странице: 1из 14

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Etika makan diperkenalkan oleh bangsa Eropa yang merupakan aturan standar terutama
saat bersantap bersama-sama di sebuah acara resmi atau acara makan bersama di keluarga besar.
Meskipun sebenarrnya Etika tersebut telah ada jauh sebelum peradaban Eropa menyebar ke
seluruh dunia.
Table Manner selama ini identik dengan acara jamuan makan resmi bergaya Barat. Etiket
makan tidak hanya ada di negara-negara barat. Di negara lain seperti Jepang, Cina, termasuk di
Indonesia pun, dikenal etiket makan.
Istilah Table Manner atau etiket makan merupakan suatu aturan tersendiri dalam sebuah
jamuan makan yang terdiri dari beberapa tahap menu yang dihidangkan bergantian dari mulai
pembuka (appetizer) sampai pada tahap penutup (dessert).
Pada aturan makan ini, penikmat hidangan mesti mengetahui aturan-aturan, etika dan
sopan santun yang berlaku selama jamuan makan berlangsung, selain aturan pemakaian tahapan
peralatan makan juga diantaranya etika duduk, etika makan dan minum, serta etika berbicara.
Mampu menunjukkan sopan santun di meja makan, sebenarnya secara tidak langsung
menunjukkan kualitas pergaulan, intelektualitas dan etika pergaulan seseorang. Etika makan
tidak dibentuk secara tiba-tiba. Kualitas etika makan harus dilakukan sejak usia anak dan remaja.
Dengan kebiasaan sehari-hari dengan melakukan etika makan yang baik maka merupakan
proses pembelajaran yang sangat baik. Pada prinsipnya Table Manner (etika makan) harus
diketahui oleh semua orang karena ini merupakan tata cara bagaimana kita makan dalam jamuan
resmi yang formal.
Prilaku kita akan mencerminkan siapakah diri kita dihadapan orang lain. Ketika kita
paham bagaimana etika jamuan makan, maka akan meningkatkan kepercayaan diri kita.

Table manner selama ini identik dengan acara jamuan makan resmi bergaya Barat.
Sebenarnya tidak demikian. Etiket makan tidak hanya ada di negara-negara barat. Di negara lain
seperti Jepang, Cina, termasuk di Indonesia pun, dikenal etiket makan.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud etiket makan atau table manner?
2. Bagaimana aturan dasar etika makan?
3. Bagaimana kebiasaan makan yang baik?
4. Bagaimana perbedaan etika makan budaya Indonesia dengan budaya Barat?
1.3 TUJUAN
1. Agar dapat mengetahui apa itu etiket makan atau table manner
2. Agar dapat mengetahui bagaimana aturan dasar etika makan
3. Agar dapat mengetahui bagaimana kebiasaan makan yang baik
4. Agar dapat mengetahui perbedaan etika makan budaya Indonesia dengan budaya
Barat

BAB II
PENDAHULUAN
2.1 PENGERTIAN ETIKA MAKAN
Etika Makan atau Table Manner adalah aturan yang harus dilakukan saat bersantap
bersama di meja makan. Etika makan diperkenalkan oleh bangsa Eropa yang merupakan aturan
standar terutama saat bersantap bersama-sama di sebuah acara resmi atau acara makan bersama
di keluarga besar. Meskipun sebebarnya Etika tersebut telah ada jauh sebelum peradaban Eropa
menyebar ke seluruh dunia.
Jika mampu menunjukkan sopan santun di meja makan, sebenarnya secara tidak langsung
menunjukkan kualitas pergaulan, intelektualitas dan etika pergaulan seseorang. Etika makan
tidak dibentuk secara tiba-tiba. Kualitas etika makan harus dilakukan sejak usia anak dan remaja.
Dengan kebiasaan sehari-hari dengan melakukan etika makan yang baik maka merupakan proses
pembelajaran yang sangat baik. Bila etika makan dibentuk secara instan maka akan
menghasilkan kualitas etika makan yang canggung dan tidak luwes. Bila seseorang diundang di
sebuah restoran terkenal atau jamuan makan malam resmi dengan meja makan yang sudah di
setting sedemikian rupa harus mengikuti aturan etika makan yang baik.Setiap negara memiliki
aturan meja makan yang berbeda-beda.
Untuk masyarakat Indonesia, khususnya di kalangan profesional, table manner paling
banyak diadopsi dari standar Amerika. Meski tentu saja tetap dicampur dengan adat kebiasaan
orang Indonesia itu sendiri.
2.2 ATURAN DASAR ETIKA MAKAN
Setiap negara memiliki aturan meja makan yang berbeda-beda. Namun, ada beberapa
aturan dasar yang terdapat di setiap etika makan, yaitu :

Makan dengan mulut yang tertutup saat mengunyah makanan.


Berbicara dengan volume suara yang rendah.
Tutupi mulut saat batuk atau bersin.
Jangan menyandarkan punggung di sandaran kursi.
Jangan menimbulkan suara saat mengunyah makanan.
3

Jangan memainkan makanan dengan peralatan makan.


Jangan mengejek atau memberitahu seseorang bahwa dia memiliki etika makan yang

buruk.
Jangan bersedekap di meja makan.
Selalu meminta ijin ke empunya acara saat akan meninggalkan meja makan.
Jangan menatap mata orang lain saat dia sedang makan.
Jangan berbicara di telepon di meja makan. Meminta ijinlah saat Anda benar benar harus

menjawab telepon, dan meminta maaflah saat kembali.


Jangan menimbulkan suara saat memakan sup.
Letakkan garpu di sebelah kiri dan garpu disebelah kanan bersama-sama di arah jam 5 di
atas piring dengan bagian pisau yang tajam menghadap ke dalam. Ini menandakan bahwa
Anda telah selesai makan.
Lap yang disediakan di atas meja tidak boleh digunakan.
Jangan menghilangkan ingus dengan lap tangan. Lap yang disiapkan untuk Anda hanya
untuk membersihkan mulut bila kotor.
Jangan mengambil makanan dari piring orang lain dan jangan memintanya juga.
Telan semua makanan yang ada di mulut sebelum minum.
Jangan menggunakan tangan saat mengambil makanan yang tersisa di dalam mulut,
gunakan tusuk gigi.
Usahakan untuk mencicipi semua makanan yang disediakan.
Tawarkan ke orang di sebelah Anda saat Anda akan menuangkan minuman ke gelas
Anda.
Sisakan makanan sedikit bila Anda tidak ingin atau tidak sanggup menghabiskan
makanan.
Tunggu ada aba-aba untuk mulai memakan makanan yang dihidangkan.
Menambahkan bumbu setelah mencicipi makanan dianggap kasar dan menghina koki.
Kecuali di restoran, jangan minta untuk menyingkirkan sisa makanan Anda kecuali acara
makan sudah selesai dan jangan pernah melakukan bila diundang ke acara formal.
Jangan lupakan satu hal yang umum. Jangan lupa untuk selalu mengatakan tolong dan
terima kasih setiap kali Anda meminta bantuan.
2.3 KEBIASAAN MAKAN YANG BAIK
Kebiasaan makan yang baik ini harus bisa kita terapkan dibeberapa tempat seperti
dibawah ini :
a. Di Rumah / Keluarga
Biasakanlah berpakaian yang rapi pada waktu makan walaupun di rumah.
4

Usahakan makan bersama (sekeluarga) karena dapat mengakrabkan antar anggota


keluarga dan dapat saling tukar pikiran serta bercanda.
Hendaknya yang dibicarakan hal-hal yang baik yang menyenangkan, bila yang kurang
menyenangkan sebaiknya ditunda dulu, jangan dibicarakan di meja makan.
Bila semua anggota keluarga sudah hadir, baru makan bersama dimulai.
Bentangkanlah serbet makan di atas pangkuan, dan sebelum mulai makan berdoalah yang

dapat dipimpin oleh salah satu anggota keluarga.


Makanlah dengan tenang jangan terburu-buru serta jangan berbunyi.
Jangan mencela makanan / hidangan apabila ada yang kurang enak atau tidak disukai.
Jangan berbicara bila mulut sedang penuh makanan.
Jika menjumpai sesuatu dalam mulut (kerikil kecil atau kulit padi) waktu mengunyah,

mintalah maaf atau pamit dahulu untuk pergi membuangnya.


Janganlah membiarkan sisa-sisa makanan berantakan di sekitar piring, kumpulkan atau
kesampingkan.
Kalau makan mengginakan sendok dan garpu usahakan jangan terdengar sentuhan alatalat tersebut pada piring dan bila sudah selesai letakkan dengan rapi dan berjejer.
Jika makan dengan tangan, sesudah selesai makan jangan cuci tangan dulu sebelum yang
lainnya selesai makan atau minta izin untuk cuci tangan lebih dulu di luar meja makan,
jangan sekali-kali cuci tangan ke dalam piring atau ke dalam kobokan bila masih ada
yang makan karena bisa membuat nafsu makan orang lain berkurang / hilang.
Bila tersedak atau batuk waktu makan hendaknya ditutp dengan serbet atau pamit dulu
keluar dan minta maaf.
Sekalah mulut bila selesai makan dengan serbet secara pelan dan tekan-tekan, letakkan
serbet dengan rapi walaupun tidak seperti bentuk semula.
Bila seluruh anggota keluarga selesai makan, lalu berdoalah bersama, sebagai tanda
mensyukuri nikmat yang diperoleh dariNya.
Tinggalkanlah tempat duduk dengan tenang dan kembalikan letak kursi seperti semula
atau dirapikan lagi.
b. Di Rumah Makan / Restoran
Dulu kita hanya mengenal restoran yang menyajikan Indonesian food dan Chinese food.
Tapi sekarang ada banyak restoran yang menyajikan berbagai makanan dari luar negeri
seperti Singapura, Thailand, Prancis. Meskipun makanan yang disajikan ditiap restoran itu
berbeda, pada dasarnya cara penyajiannya sama. Ada model carte and buffet.

Bagaimana kita bersikap ketika menyantap makanan direstoran? Berikut sikap-sikap


yang harus kita perhatikan.

Budayakan antre

Fast food atau makanan cepat saji disajikan dengan model buffet. Kita bisa memilih
hidangan yang akan kita santap karena disana ditawarkan berbagai menu. Yang harus kita
perhatikan saat mengambil sajian tersebut adalah antre. Kadang orang yang ingin makan fast
food tidak menerapkan budaya antre. Bahkan memotong arah antrean yang bisa membuat
orang lain sebal atau marah dengan sikapnya. Jadi, meskipun saat itu kita hanya ingin melihat
menunya dulu, sebaiknya kita langsung membawa nampan, sehingga ketika kita kemudian
memutuskan untuk membeli makanan, kita tidak harus mengantre dari belakang lagi.

Manfaatkan Fasilitas Drive Thru

Ada beberapa restoran fast food yang memberikan fasilitas drive thru. Kita bisa
menggunakan fasilitas ini jika kita tidak ingin makan ditempat. Juga menghindari antrean
panjang dalam restoran. Jika kita datang dalam beberapa rombongan bermobil , sebaiknya
dalam setiap mobil ada yang berperan sebagai kasir. Dengan demikian, waktu yang
digunakan lebih efisien. Kita bisa bayangkan seandainya kasir ada dimobil paling depan atau
paling belakang tentu akan menghambat pengantre yang ada dibelakangnya

Pelajari cara menyantap makanan

Jangan merasa malu atau gengsi bila anda tidak dapat menggunakan alat makan yang
tersedia. Biasanya restoran jepang menyajikan makanan ala carte. Restoran ini akan
menyajikan makanan dengan menggunakan chopstick(sumpit) dan tidak menyediakan
sendok. Kita harus menggunakan alat tersebut meskipun kita menyantap nasi misalnya.
Untuk kuahnya kita bisa langsung minum.
Sedangkan di restoran Chinese , meskipun makanan harus disantap menggunakan sumpit,
disana masih tersedia sendok dan garpu. Dengan demikian jika kita tidak bisa menggunakan
sumpit, kita bisa memakai sendok dan garpu, anda bisa menikmati hidangan seafood dengan
menggunakan tangan.
6

Supaya kita tidak merasa canggung menggunakan alat yang tidak familiar. Sebaiknya kita
juga belajar menggunaan berbagai alat makan dan penyajian. Dengan demikian bila suatu
hari nanti kita diajak rekan atau klien kita. Kita tidak merasa canggung berhadapan dengan
penyajian atau peralatan makan yang tidak biasa kita gunakan.

Patuhi peraturan yang berlaku

Setiap restoran memiliki peraturan yang berbeda. Sesuai dengan tempat dan suasana.
Ketika kita masuk restoran, kita bisa menanyaan manakah tempat duduk yang kosong. Jika
kita melihat tempat yang kosong , kita bisa menanyakan apakah tempat tersebut sudah ada
yang memesan atau belum. Jangan-jangan tempat itu kosong

karena pemiliknya baru

kekamar kecil. Hal ini kita lakukan untuk menghindari konflik


Bila kita ingin membicarakan hal-hal penting seputar bisnis dengan klien kita. Kita bisa
memesan private room. Disana pembicaraan kita dengan klien akan terganggu dengan
pengunjung lain. Suasananya juga lebih tenang sehingga pembicaraan kita lebih efektif.
Pada saat kita memesan makanan, tentu tidak akan langsung terhidang. Perlu menunggu
beberapa saat untuk menghidangkan pesanan kita. Kita harus menunggu. Nah, untuk mengisi
waktu sambil menunggu makanan disajikan. Kita dapat bercakap-cakap atau melihat acara
yang ditampilkan oleh restoran itu. Bila kita bercakap-cakap , kita juga harus memperhatikan
lingkungan sekitar. Jangan sampai percakapan kita mengganggu pengunjung lain. Hal lain
yang perlu kita pertimbangkan adalah handphone. Jika suasana restoran yang kita kunjungi
tampak tenang dan rileks, kita perlu mengatur bunyi HP agar tidak terlalu keras karena akan
mengganggu kenyamanan orang lain.

Mengajak teman makan

Tidak ada salahnya kita mentraktir teman makan sambil merayakan keberhasilan kita.
Setelah kita selesai makan , waitress akan membawa tagihan . tapi ketika anda mengajak
teman anda, akan lebih baik bila anda membayar tagihan tanpa diketahui oleh teman anda.
Caranya? Sebelum makan, anda dapat menitipkan uang kepada kasir. Selain itu, kita juga
dapat membayar dengan kartu kredit atau debet apabila restoran tersebut menerima

pembayaran dengan kartu intinya adalah teman kita tidak mengetahui besar transaksi yang
kita bayar.

Berhubungan dengan waitress

Kita dapat menggunakan jasa waitress bila kita menginginkan sesuatu. Jika waitress
berada jauh dari tempat duduk kita. Kita harus datang menghampirinya . berteriak adalah
sikap yang tidak sopan. Kita juga bisa memberikan isyarat dan meminta tolong dengan
bahasa yang sopan. Jika pesanan kita belum diantar, padahal kita sudah lama menunggu, kita
dapat menghubungi supervisor atau manager dan mengatakan masalah kita.
Apakah kita perlu memberikan tip kepada waitress yang telah melayani kita dengan baik?
Diluar negeri, memberikan tip kepada waitress adalah hal yang biasa dilakukan. Memang
tidak ada aturan tentang pemberian tip atau berapa besarnya. Tapi bila restoran menetapkan
charge, kita tidak perlu memberi tip karena semua sudah termasuk didalamnya.
Apa yang perlu kita lakukan usai menyatap hidangan? Makanan yang lezat dan suasana yang
menyenangkan membuat kita puas. Biasanya kita menjadi lupa dengan piring-piring dan makanan
yang berserakan di atas meja. Tidak ada salahnya kita berisiniatif untuk merapoikan alat-alat makan
yang sudah kita gunakan. Hal ini juga menunjukkan bahwa kita menyukai kerapian. Orang akan
menilai bahwa kita adalah orang yang bertanggung jawab terhadap apa yang kita lakukan.

Selain itu yang harus diperhatikan adalah hal-hal sebagai berikut :


Bila pelayan sudah menyodorkan kartu menu, berikan dulu kepada teman wanita dan

persilakan untuk memilih.


Yang menulis pesanan dapat wanita atau pria.
Jangan lupa menanyakan makanan tambahan lainnya bila memerlukan.
Jika hidangan telah tersaji, yang mengajak makan mempersilakan untuk mulai makan.
Setelah selesai, bila akan meninggalkan tempat, keluarlah dengan tenang dan ucapkan

terima kasih atas ajakan jamuan makannya.


c. Undangan Makan / Jamuan Resmi
Jika pada kartu undangan ada data atau tulisan "RSVP", berarti yang mengundang perlu
mengetahui bila yang diundang berhalangan datang dan mohon pemberitahuan atau
jawaban. Pemberitahuannya dapat dijawab dengan surat atau melalui telepon.
Usahakan datang tepat pada waktunya.
8

Jangan membawa anak kecil atau orang lain yang tidak diundang.
Jangan memilih tempat sendiri, jika tempat duduk sudah ditentukan.
Jangan mulai makan bila belum dipersilakan oleh Nyonya atau Tuan rumah.
Pada undangan makan resmi, kadang-kadang hidangan tidak diletakkan di atas meja
melainkan diedarkan oleh pelayan-pelayan, maka kita harus menjaga jangan mengambil
terlalu banyak, baru 2 atau 3 macam hidangan piring sudah kelihatan penuh. Kalau
hidangan piring disajikan cara barat, biasanya diedarkan satu demi satu hidangan yang
dimulai dengan hidangan sup, pembuka makanan (penyela), makanan pokok, lalu
penutup. Cara lainnya yaitu dengan cara Prasmanan, sekalipun cara makan itu bebas
namun mengambil apa yang dihidangkan hendaknya dijaga jangan sampai yang telah

diambil tidak dapat dihabiskan.


Jangan mendahului meninggalkan tempat makan, sebaiknya setelah makan tinggal
sebentar untuk ngobrol-ngobrol dulu dan sebelum pamit jangan lupa mengucapkan terima
kasih atas jamuannya.
2.4 TATA CARA MAKAN BUDAYA BARAT DAN BUDAYA INDONESIA
a. Etika Makan Budaya Barat
Menu utama bergaya Eropa identik dengan penggunaan saus dan pasta. Cara makan kita
harus sesuai dengan table manner. Jika tidak, kita akan dicap sebagai orang yang kurang tahu
sopan santun, mirip seperti orang-orang di Amerika, mereka pun juga kebanyakan makan
menggunakan pisau dan garpu.
Mulai makanan ringan sebagai pembuka hingga hidangan penutup, yang bisa menyajikan
enam jenis menu atau bahkan lebih. Banyak hidangan bisa disajikan, mulai abalone (kerang),
udang, hingga risotto khas Italia.Hidangan utama ala Eropa biasanya hampir sama.
Rata-rata menggunakan saus, daging sapi, atau aneka bahan baku dari laut, kata chef
spesialis menu Eropa, Wijaya Gunawan. Hidangan utama bergaya Eropa biasanya juga
disesuaikan dengan tema serta acara yang akan dilangsungkan.
Menu utama ala Eropa yang paling banyak digemari adalah yang menggunakan saus,
pasta, ataupun bahan-bahan seperti daging asap dan kentang. Menu utama ala Eropa juga
disajikan dengan segelas champagne atau wine.

Jamuan makan yang dilakukan di hotel maupun restauran biasanya menggunakan buffet
service (prasmanan). Aturan mainnya, tamu melakukan self service. Mulai dari hidangan
pembuka (appetizer), menu utama (main course) sampai penutup (dessert). Anda diwajibkan
mengambil hidangan sendiri dan menyantap di atas meja makan yang sudah di set up piranti
makannya. Ada juga yang menggunakan american service. Aturan main pelayanannya, tamu
duduk di sekeliling meja makan, sedangkan hidangan dikeluarkan secara berurutan oleh waiter.
1. Hidangan Pembuka (Appetizer)
Sebelum hidangan pembuka disajikan, pada B&B Plate ( bread & butter plate/piring roti
dan mentega) sudah disajikan roti dan mentega, biasanya dinner roll, soft roll atau brioche. Roti
ini disantap dengan mentega sambil menunggu hidangan pembuka tiba (salad/soup).
Pada jamuan makan lengkap, biasanya appetizer terdiri dari dua jenis hidangan. Giliran
pertama cold appetizer atau hidangan pembuka dingin. Ragam makanannya berupa aneka salad,
shrim coktail atau cold canape (sandwich kecil yang disajikan dingin). Cara makannya dengan
menggunakan pisau ditangan kanan dan garpu ditangan kiri.
Giliran kedua hot appetizer (pembuka panas), makanan yang disajikan biasanya aneka
jenis soup. Alat hidang yang digunakan adalah mangkuk kecil dengan dua telinga dan sendok
soup.
2. Hidangan Utama (main course)
Hidangan utama biasanya berupa hidangan dari daging, unggas, sea food maupun telur,
baik dilengkapi saus maupun tidak.
3. Hidangan Penutup (dessert)
Hidangan penutup banyak sekali ragamnya, ada kalanya disajikan aneka cake, ice cream,
pudding, potongan buah-buahan, shorbet atau punch. Alat hidang yang digunakan berupa
sendok, garpu dan pisau kecil yang diletakan pada bagian atas piring main course

b. Etika Makan Budaya Indonesia


10

Untuk alat makan, di Indonesia sebagian besar orang biasa makan dengan menggunakan
sendok dan garpu. Cara makan yang umum di gunakan di Indonesia, selain cara makan langsung
dengan tangan tentunya. Tapi di samping itu ada banyak cara makan dengan menggunakan
peralatan lain di Indonesia, beberapa di antaranya adalah:
1.
2.
3.
4.

5.

Sendok & Garpu


Pisau & Garpu
Sumpit
Pulukan / Menggunakan Tangan
Makan dengan menggunakan tangan adalah salah satu cara makan yang wajar di
Indonesia, khususnya untuk menyantap makanan-makanan yang tidak berkuah.
Suru
Suru adalah sebuah alat makan yang biasanya terbuat dari daun pisang, dan biasa
digunakan untuk menyantap pecel di beberapa daerah di Jawa Tengah. Suru berfungsi
seperti sendok, dua atau tiga lembar daun pisang berukuran sekitar 3 x 7 cm ditumpuk
menjadi satu, lalu anda memegang salah satu ujung daunnya dengan cara ibu jadi di
bagian atas dan menekan bagian tengah daun agar bagian tengah daun melengkung ke
dalam, lalu jari telunjuk dan jari tengah di bagian bawah daun kiri dan kanan untuk
menopang daun. Setelah itu daun akan menjadi seperti sendok dan siap digunakan untuk
makan.
Adapun aturan Etika Makan yang berhubungan dengan adat istiadat yang masih kental di

Indonesia. Salah satu contoh nya Budaya Jawa, yang dimana. Setiap gerak, ucapan dan perilaku
harus lebih diutamakan. Saat suatu keluarga mengadakan jamuan makan, tempat duduk ini
diberikan pada tamu yang paling mereka hormati atau yang paling di tuakan. Jika sang tamu
terhormat atau yang paling tua belum duduk, tamu lain belum diperkenankan duduk. Acara
makan juga belum dimulai jika tamu terhormat belum mulai makan.

11

BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Banyak hal yang dapat kita ambil dalam makalah ini, kami menyipulkan bahwa table
manner itu penting agar kita tidak dipandang sebelah mata dalam jamuan makan yang formal
nantinya ataupun yang noformal, serta tidak membuat kita malu jikalau kita benar-benar
mendalami itu semua. Tidak akan pernah ada yang tau akan jadi apa kita nantinya, tapi siapa tau
juga kita menjadi salah seorang yang akan berada pada situasi jamuan penting itu.
Ambillah makanan sesuai kemampuan Anda untuk menghabiskannya. Makanlah sesuai dengan
kebutuhan Anda dan kuasailah table manner.
3.2 SARAN
Makan, adalah alat bantu komunikasi. Paham etiket di meja makan mempermudah kita
dalam pergaulan. Dalam acara jamuan makan, tata cara makan atau table manner merupakan hal
utama yang penting diperhatikan. Tata cara makan menunjukkan siapakah diri kita sebenarnya.
12

13

DAFTAR PUSTAKA
Oetomo, Indayati. 2014. Ethics @ work Pintar Membawa Diri dalam Segala Situasi.
CV Andi Offset; Yogyakarta
http://ryandmn.blogspot.co.id/2013/06/makalah-table-manner.html
http://www.galeripustaka.com/2013/04/etiket-makan-tata-cara-makan.html
http://www.caramakan.com/2014/08/Tata-Cara-Makan-Table-Manner.html
http://delamarthaa.blogspot.co.id/2015/11/normal-0-false-false-false-en-us-xnone.html

14

Вам также может понравиться