Вы находитесь на странице: 1из 1

Ngapain mikirin dia?

yaa aneh aja,ngebet banget dia sama kamu, yaw ajar


lah,secara aku ini kan ganteng! ganteng gangguan telinga sih ya! cibirku<gun
malah tertawa terbahak,ia lalu mereguk tetes terakhir dalam mugnya dan berdiri.
yuk ah kita pergi, nanti keburu penuh kalau jam makan malam,ajak gun.
tunggu,ganti baju dulu mungkin ya? tnyaku sambil melirik kaus dan jeans belel
yang kukenakan,gun menggeleng, gak usah tapi gak apa nih? ya enggak
lah! gun menggandeng tanganku agar aku bergegas,saking tergesanya aku sampai
harus menyeret sendalku yang belum pas di kaki sambil berjalan.
Rumah makan padang gun tuju tak jauh dari kontrakkan ku,bukan rumah makan
yang terlalu besar tapi lumayan terkenal dan selalu ramai di jam-jam makan
beruntung kami belu di jam makan,jadi tempatnya masih kosong.
uda,aku mau pakai ini, ujar gun sambil menunjukkan dua lembar voucher makan
gratis yang ia miliki Pemilik restoran yang duduk di meja kasir mengambil voucher
dan memeriksanya dengan seksama ,tak lama, ini voucher khusus member
kehormatan.Kemarin saya kasih kebos mebel yang rumahnya dekat jembatan besi
itu,
iya,saya dari anaknya uda. Jawab gun santai,pemilik restoran menatap gun dri
atas ke bawah dengan dahi yang mengerut.Lalu beralih memprhatikan kuyang
berpakaian aneh dan lusuh. Sebentar ya saya mau telepon dulu,
Telepon siapa uda? Bos mebel itu? Ini kan sudah jelas anaknya yang kasih! Gun
nampaknya tak suka,terus terang saja aku juga tak suka di curigai seperti
itu.Memangnya untuk apa kami berdua mencuru voucher makan? Kalaupun
benar,separtinya orang kayanya tak keberatan,mereka kan sudah kaya,untuk apa
voucher makan gratis?
Pemilik restoran tetap bersikukuh untuk menelepon ayahnya lil, ia menekan
beberapa angka yang tertulis di buku catatannya lalu menempelkan horn telepon di
telinga,ia juga tetap memperhatikan kami berdua.Gun mendecakkan lidahnya dan
mengeluarkan ponsel lalu mngetik sesuatu.
yuk pulang! ajak gun tiba-tiba,aku melongo. kenapa? ya pulang aja,Cuma
makan aja kok di curigai. Gerutu gu, tapi dengan bibir yang tersenyum. Aku
menelan ludah saat aroma rending menyerbu hidungku,membangkitkan selera akan
yang kutahan dari tadi.
ayo cepat,ajak gun sekali lagi,ku anggukkan kepala dan kuikuti lngkah cowok
tinggi kurus itu keluar dari rumah makan padang.Belum juga keluar dari
pikiran,pemilikrestoran itu menggail kami berdua untuk kembali.
adapa uda?Tanya gun sambil menoleh,namun ia tak mendekat

Вам также может понравиться