Вы находитесь на странице: 1из 2

KONDISI FAKULTAS TEKNIK

Fakultas Teknik Universitas Diponegoro merupakan fakultas yang sudah ada Universitas
Diponegoro diresmikan sebagai perguruan tinggi negeri pada tanggal 15 Oktober 1960 yang
mana dulunya bernama Universitas Semarang. Sampai saat ini Fakultas Teknik adalah fakultas
yang memiliki Jurusan/Program Studi terbanyak di Universitas Diponegoro.
Fakultas Teknik terdiri dari Jurusan Teknik Sipil, Jurusan Arsitektur,Jurusan Teknik Kimia,
Jurusan Teknik Elektro, Jurusan Perencanaan Wilayah dan Tata Kota, Progran Studi Teknik
Industri, Program Studi Teknik Lingkungan, Program Studi Teknik Perkapalan, Program Studi
Teknik Geologi, Program Studi Teknik Geodesi, Program Studi Teknik Sistem Komputer, dan
beberapa Program Diploma III yang terdiri atas DIII Teknik Elektro, DIII Teknik Arsitektur, DIII
Teknik Perancangan Wilayah dan Tata Kota dan DIII Teknik Mesin.
Fakultas Teknik memiliki tujuan yang jelas yang tertuang dalam visi : Menuju Fakultas yang
Unggul di Tingkat Internasional Berbasis Riset pada Tahun 2020. Visi tersebut seiring dan
sejalan dengan visi Universitas Diponegoro untuk menjadi universitas riset ditahun 2020.
Visi fakultas Teknik tersebut diharapkan dapat terwujud dengan menyelenggarakan misi sebagai
berikut.
1.

Menyelenggarakan pendidikan yang unggul (excellent) dalam bidang kerekayasaan dan


teknologi, sehingga menghasilkan lulusan yang memiliki keunggulan kompetitif.
2.
Melakukan riset, publikasi, serta kepemilikan Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI)
sebagai upaya pengembangan Ilmu Pengetahuan, Kerekayasaan dan Teknologi.
3.

Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat dengan standar yang tinggi untuk


memecahkan persoalan masyarakat sebagai upaya penerapan dan pengembangan Ilmu
Pengetahuan, Kerekayasaan dan Teknologi

4.

Melakukan evaluasi secara teratur untuk meningkatkan kualitas, profesionalitas,


kapabilitas, akuntabilitas dan tata kelola serta kemandirian dalam penyelenggaraan institusi

SEBAGAI MAKHLUK ILMUAN


Manusia diciptakan di dunia ini pastilah memiliki tujuan dan memiliki fungsi. Allah SWT pun
sudah mendalilkan bahwa manusia di utus untuk menjadi seorang khalifah dan abdillah. Khalifah
yang berarti pemimpin, baik pemimpin bagi dirinya sendiri maupun makhluk-makhluk
disekitarnya dan abdillah yang berarti hamba yang semesti ya mengabdi dan memaatuhi perintah
Tuhannya.
Sebagai seorang khalifah dan abdillah manusia haruslah hidup dalam kebermanfaatan. Untuk
menjadi manusia yang bermanfaat haruslah anusia menggunakan alak pikiran yang merukan
anugerah yang tidak dimiliki oleh makhluk lain. Akal yang baik hanya akan didapatkan melalui
tuntunan dan pembaharuan terhadap ilmu dan pengetahuan. Ilmu dan pengetahuan yang akan
membimbing manusia menuju perubahan dan perbaikan di alam bumi ini.

Sebagai manusia yang memiliki kesempatan menempuh pendidikan di peguruan tinggi ini maka
sudah semestinya seorang mahasiswa memiliki jiwa keilmuan. Jiwa keilmuan yang dibangun
dengan sarana prasana yang sudah disediakan oleh universitas. Dengan membangkitkan
semangat terhadap penelitian dan penemuan baru yang berbasis pengetahuan dan ilmu yang
bermanfaat akan mempermudah segala pekerjaan dan kelangsungan hidup manusia.

Berikut diuraikan pendapat para filosof Barat tentang pengertian manusia ini sebagai berikut:
1. Plato memandang manusia pada hakikatnya sebagai suatu kesatuan pikiran, kehendak,
dan nafsu-nafsu;
2. Aristoteles memandang manusia sebagai makhluk rasional yang memiliki kesatuan
organik antara tubuh dan jasad;
3. Sartre mendefinisikan manusia sebagai nol yang me-nol-kan pour soi yang bukan
merupakan objek melainkan subjek, yang kodratnya bebas
Melalui filosofi tersebut, tentunya jelas manusia memiliki andil yang besar di muka bumi ini.
Sebagaimana di tekkankan oleh Aristoteles, bahwa manusia sebagai makhluk social harus
menggunakan akal pikirnya untuk menjadi seorang ilmuan. Ilmuan yang dalam dirinya
tertanam jawaban mengenai berbagai persoalan dunia. seringkali manusia itu tidak
menyadari bahwa dalam dirinya terpendam jawaban-jawaban bagi persoalan yang
dipertanyakannya. Oleh karena itu, perlu adanya bantuan orang lain untuk mengemukakan
jawaban-jawaban yang masih terpendam tersebut. Diperlukan orang lain untuk melahirkan
ide yang ada dalam manusia itu, yaitu manusia dengan jiwa keilmuannya,

Вам также может понравиться