Вы находитесь на странице: 1из 6

KEANEKARAGAMAN UPACARA ADAT , PERAYAAN ATAU PERMAINAN

DAERAH DI INDONESIA
1. Tingkeban (Jawa)

Upacara Tingkeban adalah salah satu tradisi masyarakat Jawa, upacara ini disebut juga
mitoni berasal dari kata pitu yang arti nya tujuh, upacara ini dilaksanakan pada usia
kehamilan tujuh bulan dan pada kehamilan pertama kali. Upacara ini bermakna bahwa
pendidikan bukan saja setelah dewasa akan tetapi semenjak benih tertanam di dalam
rahim ibu. Dalam upacara ini sang ibu yang sedang hamil di mandikan dengan air
kembang setaman dan di sertai doa yang bertujuan untuk memohon kepada Tuhan
YME agar selalu diberikan rahmat dan berkah sehingga bayi yang akan dilahirkan
selamat dan sehat.
2. Mapasilaga Tedong, Tana Toraja Sulawesi Selatan

Mapasilaga tedong adalah tradisi unik para leluhur Tana Toraja yang rutin dilakukan
pada saat upacara pemakaman orang yang sudah meninggal beberapa tahun yang lalu,
yang biasa mereka sebut sebagai Rambu Solo. Acara Mapasilaga Tedong ini dilakukan
sebelum upacara adat di mulai. Puluhan kerbau yang akan diadu dibariskan di
lapangan tempat upacara akan dilaksanakan. Kerbau-kerbau yang akan diadu tersebut
kemudian diarak dengan didahului oleh tim pengusung gong, pembawa umbul-umbul,
dan sejumlah wanita dari keluarga yang berduka ke lapangan yang berlokasi di rante
(pemakaman).

3. Dugderan Semarang Jawa Tengah

Dugderan adalah suatu upacara yang dilaksanakan tiap menjelang datangnya bulan
Ramadhan. Upacara ini merupakan cerminan dari perpaduan tiga etnis yang
mendominasi masyarakat Semarang yakni etnis Jawa, Tionghoa dan Arab. Menurut
sejarah upacara Dugderan diperkirakan mulai berlangsung sejak tahun 1881 di kala
Semarang dipimpin oleh Bupati RMTA Purbaningrat. Dalam upacara ini dilakukan
dengan menabuh bedug dan menembakkan meriam.
4. Tradisi Kenduri Laut Di Tapanuli Tengah, Sumatera Utara

Tradisi Kenduri Laut adalah salah satu tradisi tahunan yang sering dilakukan
masyarakat pesisir di Pulau Sumatera, salah satunya di daerah Tapanuli Tengah,
Sumatera Utara. Tradisi ini dilakukan sebagai ungkapan rasa syukur masyarakat atas
hasil laut yang mereka dapatkan.
Tradisi Kenduri Laut ini biasanya dilaksanakan setahun sekali pada bulan oktober di
salah satu pantai di daerah Tapanuli Tengah. Pelaksanaan tradisi ini biasanya dilakukan
dalam dua prosesi, yaitu prosesi ritual dan prosesi perayaan. Prosesi ritual ini biasanya
dilakukan pada malam hari, dengan diikuti oleh perwakilan dari beberapa kecamatan
di Tapanuli Tengah dan setiap perwakilan harus membawakan beberapa persembahan
berupa hasil bumi. Prosesi tersebut merupakan prosesi inti dalam Tradisi Kenduri Laut
ini dan dianggap sakral.

5. Makepung - Jembrana Bali

Makepung yang dalam bahasa Indonesia berarti berkejar-kejaran, adalah tradisi berupa
lomba pacu kerbau yang telah lama melekat pada masyarakat Bali, khususnya di
Kabupaten Jembrana. Tradisi ini awalnya hanyalah permainan para petani yang
dilakukan di sela-sela kegiatan membajak sawah di musim panen. Kala itu, mereka
saling beradu cepat dengan memacu kerbau yang dikaitkan pada sebuah gerobak dan
dikendalikan oleh seorang joki.
6. Ritual Tiwah Kalimantan Tengah

Ritual Tiwah yaitu prosesi menghantarkan roh leluhur sanak saudara yang telah
meninggal dunia ke alam baka dengan cara menyucikan dan memindahkan sisa jasad
dari liang kubur menuju sebuah tempat yang bernama sandung.
Ritual Tiwah bertujuan sebagai ritual untuk meluruskan perjalanan roh atau arwah
yang bersangkutan menuju Lewu Tatau (Surga dalam Bahasa Sangiang) sehingga bisa
hidup tentram dan damai di alam Sang Kuasa. Selain itu, Tiwah Suku Dayak Kalteng
juga dimaksudkan oleh masyarakat di Kalteng sebagai prosesi suku Dayak untuk
melepas Rutas atau kesialan bagi keluarga Almarhum yang ditinggalkan dari
pengaruh-pengaruh buruk yang menimpa.

7. Tradisi Pasola, Sumba Nusa Tenggara Timur

Tradisi Pasola adalah permainan perang-perangan tradisional yang disebut Pasola.


Pasola adalah permainan perang dua kelompok pasukan berkuda yang saling
melempar lembing (tombak kayu) di sebuah padang savana. Secara etimologis, Pasola
berasal dari kata sola atau hola yang bermakna tombak kayu atau lembing. Setelah
mendapat imbuhan pa menjadi pasola atau pahola, maka artinya menjadi
permainan ketangkasan menggunakan lembing.
8. Tabuik Pariaman Sumatera Barat

Tabuik merupakan salah satu tradisi tahunan di dalam masyarakat Pariaman. Festival
ini telah berlangsung sejak puluhan tahun lalu dan diperkirakan telah ada sejak abad
ke-19 masehi. Perhelatan tabuik merupakan bagian dari peringatan hari wafatnya cucu
Nabi Muhammad SAW, yaitu Hussein bin Ali yang jatuh pada tanggal 10 Muharram.
Sejarah mencatat, Hussein beserta keluarganya wafat dalam perang di padang Karbala.
Tabuik sendiri diambil dari bahasa arab 'tabut' yang bermakna peti kayu. Nama
tersebut mengacu pada legenda tentang kemunculan makhluk berwujud kuda bersayap
dan berkepala manusia yang disebut buraq. Legenda tersebut mengisahkan bahwa
setelah wafatnya sang cucu Nabi, kotak kayu berisi potongan jenazah Hussein

diterbangkan ke langit oleh buraq. Berdasarkan legenda inilah, setiap tahun masyarakat
Pariaman membuat tiruan dari buraq yang sedang mengusung tabut di punggungnya.
9. Jamasan Kereta Pusaka Yogyakarta

Upacara atau tradisi Jamasan kereta pusaka Keraton Yogyakarta dilakukan setiap
malam Selasa Kliwon atau Jumat Kliwon di bulan Suro bertempat di Museum Keraton
Yogyakarta Jl. Rotowijayan atau sebelah barat Alun-alun Utara.
Jamasan merupakan ritual untuk merawat dan membersihkan benda-benda pusaka
yang dilakukan sejak berabad-abad silam oleh masyarakat Jawa dalam mengisi bulan
Suro.
10. Tradisi Punggahan Sumatera Utara

Tradisi Punggahan merupakan wujud kegembiraan umat Islam menyambut datangnya


bulan Ramadhan yang dilaksanakan dengan doa bersama agar diberi kekuatan
beribadah selama Ramadhan. Punggahan di Sumut dan beberapa daerah di dalamnya
termasuk Kota Medan, diisi lagi dengan beberapa kegiatan. Biasanya kegiatan
punggahan dilakukan dengan kegiatan makan bersama sama dengan keluarga, sanak
saudara, kaum kerabat jiran tetangga, dan dilakukan di mesjid, mushalla atau di
rumah dan lain-lain.

Dan kerap kali acara tersebut diisi dengan ceramah agama, menjamu anak yatim dan
ditutup dengan doa dan saling memaafkan antara sesama saudara, kaum kerabat, dan
jiran tetangga.

Вам также может понравиться